Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Abstract
The results showed that there are three (3) process stage in the process of
expansion Sidaraja Village, Ciawigebang SubDistrict, Kuningan District the first
stage, the process whereby public aspirations sit together to deliberate for an
agreement to split yourself. The second stage, the formation of the division
committee after getting a deal to split themselves determine the division in charge
of the committee to make a proposal to the regents proposed expansion. The third
stage is the process of preparing draft. The factors - factors that affect the process
of dividing the village Sidaraja Supporting Factors and factor inhibitors. Untill
political dynamics in Sidaraja village expansion caused cancellation of Sidaraja
expansion plans, Ciawigebang subdistrict, Kuningan district.
A.Latar Belakang
daerah itu sendiri merupakan implementasi dari ketentuan yang tercantum dalam
sebagai bagian dari sistem tata negara Indonesia dan pelaksanaan pemerintahan di
Indonesia. Otonomi daerah di Indonesia saat ini diatur dalam Undang Undang no
daerah untuk lebih mampu dalam memberdayakan segenap potensi yang dimiliki
Sejalan dengan harapan dan cita-cita dimaksud maka dalam rangka meningkatkan
syarat yang harus dipenuhi oleh desa yang hendak dimekarkan yaitu terpenuhinya
jumlah penduduk, luas wilayah untuk wilayah jawa dan Bali paling sedikit 1500
jiwa atau 300 KK; wilayah Sumatera dan Sulawesi paling sedikit 100 jiwa atau
200 KK; dan wilayah Kalimantan , NTB, NTT, Maluku, Papua paling sedikit 750
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka beberapa masalah yang kami batasi
adalah :
1. Mengapa proses pemekaran Desa Sidaraja, Kecamatan Ciawigebang,
1.Tujuan penelitian
D.Metode Penelitian
data dan bukan pada kekuatan data yang bersifat statistik. Desain kualitatif yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yang meliputi
analistis yang bersifat deskritif analistis yaitu tipe penelitian yang bertujuan
2.Informan
No Nama Jabatan
Masyarakat
dengan aktor aktor atau pihak yang terlibat dalam proses pemekaran
mudah, tepat dan sistematis. Pada dasarnya ada banyak teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini hanya beberapa saja. Dalam upaya
untuk mengumpulkan data yang relevan dengan objek studi, maka cara yang
a. Wawancara
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
b. Observasi Parsipatoris
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
c. Studi Pustaka
5.Analisis Data
bersifat khusus.
yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, dan terletak pada
luas mencapain 1.178,57 km2 (117.857,55 ha) dibentuk melalui Undang – Undang
adalah:
Tengah
B.Kecamatan Ciawigebang
60,61 km2 dengan jumlah penduduk tahun 2012 sebanyak 89.089 jiwa,
dan Kalimanggis
tahun 2012 berjumlah 91.010 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki
C.Desa Sidaraja
sunda dan jawa dengan mayoritas kebanyakan dari penduduk di desa sidaraja
Ciawigebang
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Manggari Kecamatan Lebakwangi
Ciawigebang
berjumlah 5930 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki 3081 jiwa dan
1562 KK.
Pemekaran desa di Indonesia yang saat ini secara lazim banyak dilakukan
otonomi daerah yang ada di Indonesia. Dari kajian terkait hal yang
ditunjuk langsung dan berasal dari masyarakat itu sendiri pemekaran yang
Dusun Pahing dan Dusun Puhun yang begitu besar sehingga dapat
kekuasaan serta proses pembahasan DPRD yang begitu lama yang dapat
terlalu lama ke pusat menjadi batu sandungan dan alasan tidak terjadinya
masalah baik itu masalah dalam proses pengajuan pemekaran desa ini. Baik
ini. Dari semua hal itu dapat disimpulkan belum selesai atau gagalanya
terlibat di dalam proses pemekaran desa ini, baik itu hubungan legislatif
Kesimpulan
tahap yang pertama yaitu penjaringan aspirasi yang datang dari aspirasi
pula hambatan hambatan dari rencana pemekaran desa ini sendiri yang
kekuasaan serta proses pembahasan DPRD yang begitu lama yang dapat
ada dalam rencana pemekaran desa Sidaraja sangat rumit dari hubungan
semua saling berhubungan. Komunikasi yang tidak baik antar lembaga yang
diantara lembaga lembaga yang terkait baik itu eksekutif dan legilatif. dan
Fitri Annisa, 2012 Proses Pemekaran Kabupaten Bandung Barat Sebagai Daerah
Otonom, Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Undip, Semarang
Kansil, CST. Dan Christine S.T. Kansil. 2008, Pemerintahan Daerah Indonesia,
Hukum Administrasi Daerah, Sinar grafika, Jakarta.
Widjaja, HAW. 2003, Otonomi Desa, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Perundang - undangan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pembentukan, Penghapusan,
Penggabungan Desa dan peribahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2006
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006
Undang - Undang Dasar 1945 Republik Indonesia
Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004