Professional Documents
Culture Documents
Bab Ii
Bab Ii
Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah
daerah Kota Medan adalah 265,1 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan 151
dam menjadi tempat pertemuan 2 sungai penting, yaitu sungai Babura dan
sungai Deli. Di sampiung itu, Kota Medan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5
Kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-
2500 mm pertahun. Suhu udara di Kota Medan berada pasa maksimum 32,4oC
dan minimum 24oC. Kota Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara
6
7
1) Visi
Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana Dinas Kesehatan Kota
Medan harus dibawa agar dapat eksis, antisipasif, dan inovatif secara umum visi
adalah pandangan ideal masa depan yang ingin diwujudkan intalansi pemerintah.
Pernyataan Visi ini merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang ingin dicapai oleh dinas kesehatan Kota Medan. Visi Dinas
secara umum.4
8
2) Misi
akan diccapai daam kurun waktu tertentu. Misi merupakan suatu yang
dilaksanakan agar tujuan rganisasi dapat terlaksanan dan berhasil sesuai dengan
seharusnya tidak terlaksana. Untuk itu, maka seluruh elemen dari sistem
per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,40C dan
minimum 240C. Kota Medan sebagai ibu Kota Provinsi Sumatera Utara
Tabel 2.1. Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah Rumah Tangga dan
Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2014
Jumlah penduduk Kota Medan tahun 2014 berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik (BPJS) Kota Medan adalah 2.191.140 jiwa, dengan kepadatan
10
terlihat pada tabel 2.1. Daerah yang terbanyak penduduknya adalah Medan Deli
Km2).4
dan yang terkecil terdapat di Medan Maimun dengan 9.395 RT. Rata-rata jiwa
per rumah tangga sebesar 4,32 Jiwa/RT. Rata-rata Jiwa per rumah tangga paling
besar terdapat di Kecamatan Medan Helvetia dengan 4,55 jiwa/RT dan yang
laki 1.081.179 orang dan jumlah penduduk perempuan 1.109.343 orang. Untuk
49,37%
50,63%
Perempuan Laki-Laki
pelayanan kesehatan dan dapat dijangkau oleh masyarakat baik dari sisi biaya
maupun letak/lokasi. Jumlah puskesmas di Kota Medan pada tahun 2014 tercatat
Kecamatan di Kota Medan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut :
12
masalah jenis perumahan, jenis akses air bersih, jenis jamban, sarana tempat-
13
tempat umum, perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga dan akses air
1) Jenis Perumahan
Rumah yang nyaman adalah rumah yang relatif luas sehingga penghuninya
tidak merasa berdesakan, semakin luas rumah yang dihuni maka semakin luas
ruang gerak penghuninya. Luas lantai bangunan tempat tinggal menjadi salah
di seluruh wilayah Kota Medan pada tahun 2014 menunjukkan 429.625 rumah
yang memenuhi syarat (90,58%) dan rumah yang tidak memenuhi syarat yaitu
sebanyak 44.660 rumah yang tidak memenuhi syarat (9,24%). Dari data jenis
perumahan yang ada di Kota Medan tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa jenis
perumahan yang dihuni oleh masyarakat Kota Medan sudah dikatakan dalam
kategori baik, dikarenakan persentase antara rumah yang memenuhi syarat dan
rumah yang tidak memenuhi syarat yang terbanyak dihuni oleh masyarakat Kota
Tabel 2.3. Jumlah Rumah yang Memenuhi Syarat dan Tidak Memenuhi
Syarat di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun
2014
Jenis akses air bersih yang paling banyak dimiliki masyarakat di Kota
Medan tahun 2014 adalah air sumur gali terlindung yang memenuhi syarat yaitu
sebanyak 47.985 sumur gali terlingdung (91,60%) dan yang tidak memenuhi
syarat yaitu sebanyak 4.396 sumur gali terlindung (8,40%), sumur gali dengan
pompa yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 3.730 sumur gali dengan pompa
(100%) dan sumur gali yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 0 sumur gali
dengan pompa (0%), sumur bor dengan pompa yang memenuhi syarat yaitu
sebanyak 365 sumur bor dengan pompa (97,1%) dan sumur bor dengan pompa
yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 11 sumur bor dengan pompa (2,9%)
dan masyarakat yang menggunakan sumber air bersih dari PDAM yang
memenuhi syarat yaitu sebanyak 266.551 sumber air bersih dari PDAM (95,4%)
dan masyarakat yang menggunakan sumber air bersih dari PDAM yang tidak
memenuhi syarat yaitu sebanyak 12.859 sumber air bersih dari PDAM (4,6%).
Dari data jenis akses air bersih yang ada di Kota Medan tahun 2014 dapat
disimpulkan bahwa jenis akses air bersih yang di gunakan oleh masyarakat Kota
Medan sudah dikatakan dalam kategori baik, dikarenakan persentase sumber air
dari PDAM sudah banyak digunakan oleh masyarakat Kota Medan dan sumber
air dari sumur gali terlindung, sumur gali dengan pompa, sumur bor dengan
pompa sudah banyak di gunakan oleh masyarakat Kota Medan yang sudah
memenuhi syarat.
15
Tabel 2.4. Jumlah Jenis Akses Air Bersih yang Memenuhi Syarat dan
Tidak Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan
Kota Medan Tahun 2014
3) Jenis Jamban
Jenis jamban yang digunakan oleh masyarakat di Kota Medan tahun 2014
(0,016%), jenis jamban leher angsa yaitu sebanyak 352.644 jenis jamban leher
angsa (99,88%), jenis jamban plengsengan yaitu sebanyak 226 jenis jamban
plengsengan (0,064%), jenis jamban cemplung yaitu sebanyak 107 jenis jamban
cemplung (0,03%). Dari data jenis jamban yang digunakan oleh masyarakat
Kota Medan tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa sudah dikatakan dalam
digunakan oleh masyarakat Kota Medan pada tahun 2014. Di Kota Medan
seharusnya tidak ada lagi masyarakat yang menggunakan jenis jamban cemplung
16
dikarenakan jenis jamban cemplung bisa menyebabkan bibit penyakit yang ada
Tabel 2.5. Jumlah Jenis Jamban yang Memenuhi Syarat dan Tidak
Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota
Medan Tahun 2014
2014 adalah sarana pendidikan yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 1.329
sarana pendidikan (89,5%) dan sarana pendidikan yang tidak memenuhi syarat
(50,3%), sarana hotel yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 139 sarana hotel
(93,3%), dan sarana hotel yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 10 sarana
hotel (6,7%). Dari data sarana tempat-tempat umum di Kota Medan tahun dapat
sarana hotel sudah banyak yang memenuhi syarat dan sarana pendidikan sudah
17
banyak yang memenuhi syarat dan juga sarana kesehatan sudah memenuhi
syarat.
Perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga yang ber-PHBS di Kota
Medan tahun 2014 yaitu sebanyak 213.113 ber-PHBS (62,1%) dan rumah
tangga yang tidak ber-PHBS yaitu sebanyak 289.612 yang tidak ber-PHBS
(37,9%). Dari data perilaku hidup bersih dan sehat rumah tangga di Kota Medan
tahun 2014 dapat dikatakan dalam kategori baik, karena sudah banyak
masyarakat di Kota Medan yang sudah melakukan berperilaku hidup bersih dan
Tabel 2.7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah Tangga ber-PHBS dan
Tidak ber-PHBS di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota
Medan Tahun 2014
upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu : (1) persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi ASI eksklusif selama 6 bulan, (3)
menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan
dengan air bersih yang mengalir dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7)
memberantas jentik di rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur, (9)
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok di dalam rumah.
Akses air minum penduduk di Kota Medan tahun 2014 yang memiliki
akses air minum yaitu sebanyak 1.370.463 memiliki akses air minum (62,65%)
dan penduduk yang tidak memiliki akses air minum yaitu sebanyak 820.677
yang tidak memiliki akses air minum (37,35%). Dari data jenis akses air minum
dapat disimpulkan bahwa belum dikatakan dalam kategori baik jenis akses air
minum dikarenakan masih tinggi penduduk di Kota Medan tahun 2014 yang
tidak memiliki akses air minum yaitu sebanyak 820.677 yang tidak memiliki
akses air minum (37,35%). Akses air minum sangat berpengaruh dengan
kesehatan masyarakat, jika akses air minum tidak baik maka akan berpotensi
untuk terjadinya penyakit yang berbasis lingkungan, salah satu penyakit yang
Tabel 2.8. Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum dan Tidak Memiliki
Akses Air Minum di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota
Medan Tahun 2014
1) TB Paru (Tuberculosis)
melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Tuberculosis menjadi salah
WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015 Indonesia termasuk 6 besar negara
dengan kasus baru TB terbanyak, Penyakit TB sampai saat ini masih merupakan
menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang cukup besar dan sebagian
Pada tahun 2011 kasus TB BTA POS sebanyak 2966 orang, BTA NEG
Ro POS sebanyak 2162 orang, ekstra Paru sebanyak 170 orang, kambuh
sebanyak 52 orang. Total TB di obati 5386 orang. ekstra paru sebanyak 184
orang, lain-lain 4 orang, TB anak sebanyak 140 orang, Total TB di obati adalah
5936 orang.
Pada tahun 2012 kasus TB BTA POS sebanyak 3256 orang, BTA NEG
Ro POS sebanyak 2286 orang, ekstra paru sebanyak 184 orang, kambuh
orang, TB anak sebanyak 140 orang, Total TB di obati adalah 5936 orang.
Pada tahun 2013 kasus TB BTA POS sebanyak 3039 orang, BTA NEG
Ro POS sebanyak 2664 orang, ekstra paru sebanyak 216 orang, kambuh
sebanyak 17 orang, TB anak sebanyak 197 orang. Total TB di obati adalah 6199
orang.
Pada tahun 2014 kasus BTA POS sebanyak 3022 orang, BTA NEG Ro
POS sebanyak 2290 orang, ekstra paru sebanyak 320 orang, kambuh sebanyak
anak sebanyak 204 orang. Total TB di obati adalah 5857 orang. Dapat
terdapat 4 orang yang meninggal dan total yang di obati sebanyak 23.378 orang.4
virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk
dari genus aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes aegypti
Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang
kematian dalam waktu yang singkat serta dapat menimbulkan kejadian luar biasa
pemberantasan sarng nyamuk (PSN) secara rutin dan serentak sedangkan Foging
adalah:
5. Abatisasi Selektif.
Foging Fokus.
Puskesmas Pembantu.
Tabel 2.10. Jumlah Kasus DBD di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota
Medan Tahun 2011-2014
2014 terdapat 1.699 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah
kematian 15 orang, (IR = 77,5 per 100.000 penduduk dan CFR 0,9%). Jumlah
kasus tertinggi terdapat di Kecamatan Medan Sunggal yaitu 171 kasus dengan
memiliki CFR (Case Fatality Rate) yaitu 0% dengan jumlah kematian 0 orang.
Kemudian Kecamatan dengan kasus DBD tertinggi kedua di Kota Medan adalah
24
Kecamatan Medan Helvetia yaitu 158 kasus dengan CFR 1,3% dan jumlah
Polonia dengan jumlah kasus yaitu sebanyak 34 kasus dengan memiliki CFR
3) Diare
Dari sekitar 2,2 juta total penduduk Kota Medan, diperkirakan 46 ribu
morbiditas diare nasional, yaitu 411 per 1.000 jumlah penduduk. Angka
perkiraan jumlah kasus dapat di jadikan sebagai target cakupan layanan kasus
diare.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja lembek (setengah
cair) dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari atau dapat berbentuk cair saja.
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di indonesia dan di dunia sebanyak 6 juta anak meninggal setiap tahun karena
negara berkembang pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak balita
meninggal karena diare , 8 dan 10 kematian tersebut pada umur < 2 tahun.
angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor
DIARE).
dan benar.
1. Berikan oralit.
No BULAN Tahun
2011 2012 2013 2014
1 JANUARI 2727 2402 2137 2093
2 FEBRUARI 2630 2805 2108 2285
3 MARET 2788 2235 2222 1995
4 APRIL 2725 2578 2159 2112
5 MEI 2473 3018 2750 2026
6 JUNI 2776 2528 2158 2064
7 JULI 2528 2526 2207 1842
8 AGUSTUS 2500 2660 2160 2364
9 SEPTEMBER 2508 2600 2425 2704
10 OKTOBER 2548 2491 2438 278
11 NOVEMBER 2704 2288 1908 2316
12 DESEMBER 1953 2308 1725 2064
TOTAL 30860 30440 26427 24143
Sumber: Bidang BPS Dinas Kesehatan Kota Medan
perkiraan kasus diare dan cakupan pelayanan diare menurut kecamatan di Kota
23.150 dan perempuan 23.740. Angka morbiditas Diare di Kota Medan yaitu
214, artinya dari setiap 1000 penduduk terdapat 214 penduduk terkena diare
laki sebanyak 13.009 orang dan perempuan 13.796 orang. Kecamatan Medan
2.741 orang (110%) dimana angka ini melebihi jumlah target penemuan diare di
kecamatan Medan Selayang yaitu sebesar 2.490 orang. Sementara itu diare
27
orang (13%) dengan jumlah target penemuan diare sebesar 2.235 orang.
penyakit Diare cenderung menurun dalam 4 tahun terakhir, hal ini menunjukan
Berdasarkan data yang telah dipaparkan pada sub Bab sebelumnya maka
bersih, jenis jamban, sarana tempat-tempat umum, perilaku hidup bersih dan
Bryant.
1. Prevenlensi (P)
2. Seriousnes (S)
3. Manageabililty (M)
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah 1-5
yang ditulis dari arah kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian penjumlahan
dari arah atas ke bawah untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor
akhirnya.
Score penilaian :
1 = Sangat Mudah
2 = Mudah
3 = Cukup Sulit
4 = Sulit
5 = Sangat Sulit
cangkupan masyarakat yang memiliki akses air minum yang memiliki syarat
sebagai berikut :
minum yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan, dengan
Medan.
2.4 Pembahasan
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang melalui syarat dan dapat langsung diminum. Air minum harus
terjamin dan aman bagi kesehatan, air minum aman bagi kesehatan harus
30
persyaratan kualitas air minum yang wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh
minum.
radioaktif dan fisik. Terdapat 2 parameter kualitas air minum, yaitu sebagai
berikut.
a) Parameter microbiologi
a) Parameter fisik
b) Parameter kimiawi
31
tentang pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada
sebesar satuan volume lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Menteri yang
UNESCO sendiri pada tahun 2002 telah menetapkan hak dasar manusia atas air
air minum dibawah dari standar kebutuhan air minum maka dapat dikatakan
orang tersebut tidak memenuhi standar kebutuhan air minum atau orang tersebut
dengan kejadian diare. Mengkonsumsi air minum yang tidak disertai pengolahan
teko, akan memperpendek rantai penularan penyakit diare. Sumber air minum
sumber air minum berasal dari air galon, dapat terjadi pencemaran kembali saat
Di Kota Medan dari 2,2 juta total penduduk Kota Medan, diperkirakan
angka morbiditas diare nasional, yaitu 411 per 1.000 penduduk. Diare adalah
33
suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau
cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga
kali atau lebih) dalam satu hari (Kepmenkes,2011). Diare akut merupakan
masalah yang sering terjadi pada dewasa. Setiap tahun diperkirakan sebanyak 2
milyar kasus diare terjadi di seluruh dunia. Infeksi bakteri merupakan salah satu
penyebab diare cair ataupun diare berdarah. Etiologi diare akut yaitu bakteri,
cairan pengganti, serta pemilihan antibiotik yang menjadi elemen penting dalam
adalah melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga
untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dan sumber air yang akan
mewujudkan perilaku masyarakat yang higiene dan saniter secara mandiri dalam
Pilar STBM sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas perilaku: Stop
buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum
pada ayat 2 ditujukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dan
34
layak minum dan makanan yang aman dan bersih secara berkelanjutan dan