You are on page 1of 15

PERAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMERINTAHAN DESA (BPMPD) MELALUI PROGRAM PENINGKATAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERDESAAN DI KECAMATAN KUNDUR
BARAT KABUPATEN KARIMUN
(STUDI PADA DESA SAWANG LAUT DAN DESA GEMURUH)
TAHUN 2013

Oleh : EDY KURNIADI

Dosen Pembimbing : Dr. MUCHID, S.Sos.,M.Phil

Email : Edykurniadi_IP07@yahoo.co.id Telp : 085264238287


Fisip Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru 28293

ABSTRAK

This study aimed to determine the issue of how Role of Community


Empowerment and Village Government of National Unity (BPMPD and Unity)
Karimun through Enhancement Program for Community Empowerment in Rural Areas
in the District of West Kundur Karimun (Studies in Sawang Sea village and Gemuruh
village). The method used in this study using qualitative research methods, data
collection techniques through direct interviews to the informant.

The results of the study The Role of Rural Community Empowerment Board
and the Government of National Unity ( BPMPD and Unity ) Karimun through
Enhancement Program for Community Empowerment in Rural Areas in the District of
West Kundur Karimun (Studies in Sawang Sea village and Rumbling village), which is
to develop and empower local potential sources existing power that each delivered
development efforts through empowerment, basically aimed at achieving changes in
people's behavior in order to realize improved quality of life that includes many aspects,
economic, social, cultural, ideological, political, and defense and security. This occurs
due to the inhibiting factors in the development and management of potential areas,
namely : Community empowerment has been done is not directional and are not caused
by factors focus funding for development is still minimal. Minimal Human Resources,
Facilities and Infrastructure inadequate, customs and culture that are so thick and social
influence local politics .

Keywords: Roles, Policies, Empowerment and Development

PENDAHULUAN Pembangunan bersifat nasional


pada hakekatnya adalah untuk
1. Latar Belakang meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
terutama diperuntukkan kepada
masyarakat miskin dan masyarakat yang

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 1


berada diwilayah terpencil di Indonesia upaya proses pemberdayaan dapat
sesuai dengan tujuan dari Negara dilakukan secara matang dan dapat
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berjalan secara optimal. Dan hasilnya,
yang juga sebagaimana diamanatkan pemberdayaan masyarakat serta tujuan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar pembangunan untuk kesejahteraan rakyat
1945 antara lain adalah memajukan dapat terwujud atau paling tidak mampu
kesejahteraan umum dan mencerdaskan mengurangi beban permasalahan
kehidupan bangsa. kemiskinan ke tingkat yang lebih baik.
Berbicara tentang pemberdayaan Untuk menciptakan upaya
masyarakat tentunya tidak terlepas dari kesejahteraan dan pemberdayaan
permasalahan kemiskinan yang masyarakat desa, pelaksanaan
merupakan permasalahan umum yang Pemberdayaan Masyarakat Desa langsung
sudah merambah sejak dahulu, oleh tertuang dalam Peraturan Bupati
karena itu dibutuhkan penanganan dan (PERBUP) Nomor : 16 Tahun 2012
penangulangan yang optimal secara terus- Bagian Ke-II Pasal 26 Tentang Tugas Unit
menerus terkordinir dan terkoordinasi. Kerja Pada Lembaga Teknis Daerah
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya Kabupaten Karimun, Badan
untuk menciptakan/meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan
kapasitas masyarakat, baik secara individu Desa dan Kesatuan Bangsa (BPMPD &
maupun berkelompok, dalam KESBANG) Kabupaten Karimun.
memecahkan berbagai persoalan terkait Kabupaten Karimun merupakan
upaya peningkatan kualitas hidup, salah satu yang termasuk dalam wilayah
kemandirian, dan kesejahteraannya. provinsi Kepulauan Riau, melalui
Pemberdayaan masyarakat memerlukan Undang-Undang Nomor 53 Tahun
keterlibatan yang lebih besar dari 1999. Kabupaten Karimun memiliki 9
perangkat pemerintah daerah serta Kecamatan induk, dari 32 Desa dan 22
berbagai pihak untuk memberikan Kelurahan, dan selanjutnya pada tahun
kesempatan dan menjamin keberlanjutan 2012 Kabupaten Karimun menjadi 12
berbagai hasil yang dicapai. Namun, Kecamatan 29 Kelurahan dan 42 Desa
pemberdayaan yang baik haruslah melihat dari hasil penambahan pemekaran.
kepada esensi dari permasalahan yang Kabupaten Karimun memiliki luas
sebenarnya terjadi dan dialami oleh wilayah 7.984 km2, dengan luas daratan
masyarakat miskin pada umumnya, 1.524 km2 dan luas lautan 6.460 km2.
melihat apa yang dibutuhkan dan Kabupaten Karimun terdiri dari 198 pulau
bagaimana upaya mengatasinya agar hal dengan diantaranya berpenghuni. Karimun
tersebut haruslah benar-benar menjadi memiliki jumlah penduduk sebanyak
permasalahan yang difokuskan, sehingga 212.561 jiwa.

Tabel. 1.1
Cakupan Wilayah Pemerintahan Kabupaten Karimun
Cakupan Wilayah
Tingkat Wilayah
Tahun 2001 Tahun 2004 Tahun 2012
Kecamatan 8 9 12
Kelurahan 16 22 29
Desa 26 32 42
Sumber : Arsip BPMPD dan Kesbang Kabupaten Karimun Tahun 2012

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 2


Tabel. 1.2
Cakupan Kecamatan Wilayah Pemerintahan Kabupaten Karimun Tahun 2012
Cakupan Wilayah Kecamatan
Wilayah Kecamatan Jumlah Kelurahan Jumlah Desa

Kecamatan Karimun 4 Kelurahan 2 Desa


Kecamatan Meral 5 Kelurahan -
Kecamatan Meral Barat 2 Kelurahan 5 Desa
Kecamatan Tebing 7 Kelurahan -
Kecamatan Buru 2 Kelurahan 2 Desa
Kecamatan Durai - 4 Desa
Kecamatan Moro 2 Kelurahan 5 Desa
Kecamatan Ungar 1 Kelurahan 3 Desa
Kecamatan Belat 1 Kelurahan 5 Desa
Kecamatan Kundur 3 Kelurahan 5 Desa
Kecamatan Kundur Utara 1 Kelurahan 7 Desa
Kecamatan Kundur Barat 1 Kelurahan 4 Desa
Sumber : Arsip BPMPD dan Kesbang Kabupaten Karimun Tahun 2012

Tabel. 1.3
Cakupan Wilayah Kecamatan Kundur Barat

Cakupan Wilayah
Tingkat Wilayah
Jumlah Jumlah Jumlah
Desa/Kelurahan RW / RT Penduduk
Kecamatan Kundur Barat 4 Desa / 1 Kelurahan 44 / 106 17.578
Sumber : Arsip Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun Tahun 2012

Kundur Barat adalah sebuah Durian, Pisang, Rambutan, Sagu, Rumput


kecamatan yang berada didalam wilayah Laut, Tanaman Pangan dan Sayur-
Kabupaten Karimun propinsi Kepulauan sayuran), Perikanan dan Peternakan (Ikan,
Riau. Kecamatan Kundur Barat terdiri dari Udang, Sapi, Kambing, Ayam dan Itik).
4 Desa (Desa Gemuruh, Desa Sawang Namun semua hasil komoditi tersebut
Laut, Desa Sawang Selatan, Desa Kundur) takkan mampu berkembang baik tanpa
dan 1 Kelurahan (Kelurahan Sawang) adanya pemberdayaan yang dilakukan
yang memiliki luas wilayah 133 km2 oleh masyarakat dan terkhusus pemerintah
dengan jumlah penduduk 17.578. setempat.
Disamping memiliki lahan yang Desa Gemuruh dan Desa Sawang
subur, wilayah Kecamatan Kundur Barat Laut merupakan bagian dari program
ini berpotensi untuk dikembangkan Badan Pemberdayaan Masyarakat
sebagai daerah perkebunan dan perikanan Pemerintahan Desa di Kabupaten
serta peternakan. Wilayah Kecamatan Karimun. Badan Pemberdayaan
Kundur Barat juga merupakan wilayah Masyarakat Pemerintahan Desa dan
yang memiliki komoditi, antara lain : Kesatuan Bangsa (BPMPD &
Perkebunan (Karet, Kelapa, Nenas, KESBANG) Kabupaten Karimun

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 3


berupaya meningkatkan Sumber Daya (2008,115) terdapat tiga kegiatan pokok
Manusia (SDM) yang berkualitas dan dalam kebijakan publik yaitu :
tangguh serta menanamkan sifat mental a. Perumusan Kebijakan
berbudi luhur dan berakhlak mulia dalam b. Implementasi Kebijakan
rangka meningkatkan partisipasi c. Evaluasi Kebijakan
masyarakat dalam pembangunan serta
mewujudkan masyarakat yang sejahtera Selanjutnya Van meter dan Van
adil dan makmur. Harapan masyarakat Horn (dalam Budi Winarno, 2007 : 158)
Kabupaten Karimun nantinya dapat membagi proses implementasi kebijakan
mengakses secara langsung dengan menjadi enam variabel yaitu :
meningkatkan kemandirian dan
keberdayaan masyarakat suatu daerah 1. Ukuran-ukuran dasar dan tujuan-
yang tercermin dari ketersediaan Sumber tujuan kebijakan
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas 2. Sumber-sumber kebijakan
dan mampu memenuhi kebutuhan 3. Komunikasi antar organisasi dan
kemajuan pembangunan. kegiatan-kegiatan pelaksanaan
4. Karakteristik badan-badan
2. Telaah Pustaka pelaksana
1. Kebijakan 5. Kondisi-kondisi ekonomi, sosial
Menurut Syaukani (2005 : 43), dan politik
implementasi merupakan suatu rangkaian 6. Kecendrungan pelaksana
dalam rangka menghantar kebijakannya
kepada masyarakat sehingga 2. Pemberdayaan Masyarakat
kebijaksanaan tersebut dapat membawa Menurut Noe Etal (dalam
hasil sebagaimana diharapkan. Adapun A.Usmara 2002 : 123) Pemberdayaan
rangkaian kegiatan tersebut mencangkup : adalah pemberian tanggung jawab dan
kewenangan terhadap pekerjaan untuk
a. Persiapan seperangkat peraturan mengambil keputusan menyangkut semua
lanjutan yang merupakan pengembangan produk dan pengambilan
interpretasi dari kebijakan. keputusan.
b. Menyiapkan sumber daya guna Berkenaan dengan konsep
dalam menggerakkan kegiatan pemberdayaan masyarakat, Winarni
implementasi termasuk didalamnya (dalam Sulistiani Ambar Teguh, 2004 :
sarana dan prasarana, sumber daya 79) mengungkapkan bahwa inti dari
keuangan serta penentuan penetapan pemberdayaan adalah meliputi tiga hal,
siapa saja yang bertanggung jawab yaitu pengembangan (enabling),
dalam melaksanakan kebijaksanaan memperkuat potensi atau daya
tersebut. (empowering), dan terciptanya
c. Bagaimana menghantarkan kemandirian.
kebijaksanaan secara kokrit ke Menurut Sumodiningrat (1999),
masyarakat. bahwa pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya untuk memandirikan
Kemukakan oleh Hessel Nogi masyarakat lewat perwujudan potensi
(2000 : 13) yang mengatakan tujuan kemampuan yang mereka miliki. Adapun
implementasi kebijakan adalah untuk pemberdayaan masyarakat senantiasa
menetapkan arah agar tujuan dapat menyangkut dua kelompok yang saling
direalisasikan. terkait, yaitu masyarakat sebagai pihak
Dengan demikian dapat juga yang diberdayakan dan pihak yang
diketahui bahwa menurut Nugroho

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 4


menaruh kepedulian sebagai pihak yang 3. Kebutuhan adanya kemampuan
diberdayakan. kelembagaan yang baru dalam usaha
Beberapa ahli di bawah ini membangun kemampuan para
mengemukakan defenisi pemberdayaan penerima bantuan yang miskin demi
dilihat dari tujuan, proses dan cara-cara pengeloalaan yang produktif dan
pemberdayaan menurut (Edi Suharto, swadaya berdasarkan sumber-
2006 : 58) yaitu : sumber daya lokal.
1. Pemberdayaan bertujuan untuk 3. Komunikasi dan Koordinasi
meningkatkan kekuasaan orang- Menurut Myers & Myers (dalam
orang yang lemah dan kurang Hasan 2005:18) Komunikasi sebagai titik
beruntung. pusat kekuatan menyatukan sehingga
2. Pemberdayaan adalah proses terjadi koordinasi antara orang-orang
dengan nama orang menjadi kuat yang akan bergerak pada suatu tindakan
untuk berpartisipasi dalam yang terorganisir.
berbagai pengontrolan atas, dalam Menurut Terry dan Rue
mempengaruhi terhadap kejadian- (1992:213) Komunikasi dapat
kejadian, serta lembaga-lembaga digolongkan dalam berbagai jenis, seperti
yang mempengaruhi (a) Komunikasi ke bawah dan ke atas (b)
kehidupannya. Pemberdayaan Komunikasi formal dan informal (c)
menekankan bahwa orang Komunikasi lisan dan tertulis.
memperoleh keterampilan, Sedangakan Menurut Hasan
pengetahuan dan kekuasaan yang (2005:95) Komunikasi Pemerintahan
cukup untuk mempengaruhi adalah penyampaian ide, program dan
kehidupannya dan orang lain yang gagasan pemerintah kepada masyarakat
menjadai perhatiannya. dalam rangka mencapai tujuan negera.
3. Pemberdayaan menunjuk pada Menurut Pearce dan Robinson
usaha pengalokasian kembali (dalam silalahi 2011:217) Koordinasi
kekuasaan melalui pengubahan adalah integrasi dari kegiatan-kegiatan
struktur sosial. individual dan unit-unit kedalam satu
usaha bersama yaitu bekerja kearah tujuan
Lebih lanjut Korten dan Carner bersama. Dan Menurut Jame D. Mooney
(dalam Harry Hikmat, 2001 : 96) (dalam Handayaningrat, 1992:117)
mengemukakan tiga tema penting yang mendefinisikan sebagai pencapaian usaha
dianggap sangat menentukan bagi konsep kelompok secara teratur dan kesatuan
perencanaan pembangunan yang berpusat tindakan didalam mencapai tujuan
pada rakyat yaitu, sebagai berikut : bersama)
Sedangkan menurut
1. Penekanan pada dukungan dan
Handayaningrat (1992:117) cirri-ciri dari
pembagunan usaha-usaha swadaya
koordinasi adalah sebagai berikut :
kaum miskin guna menangani
a) Tanggungjawab koordinasi
kebutuhan-kebutuhan mereka
terletak pada pimpinan
sendiri.
b) Koordinasi adalah suatu usaha
2. Kesadaran bahwa kandatipun sektor
kerjaan
modern merupakan sumber utama
c) Koordinasi adalah proses yang
bagi pertumbuhan ekonomi yang
terus menerus (continius process)
konvensional, tetapi sektor
d) Adanya pengaturan usaha
tradisional menjadi sumber utama
kelompok secara teratur
bagi kehidupan sebagian besar
e) Konsep kesatuan tindakan
rumah tangga miskin.

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 5


Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama. Memberikan bahan berupa saran dan
. masukan kepada pemerintah Kabupaten
3. Rumusan Masalah Karimun mengenai masalah-masalah yang
Merujuk pada kondisi yang terjadi, ditemukan tentang upaya pemberdayaan
peneliti ingin mendeskripsikan dan masyarakat. Selain itu, penelitian ini
menganalisa salah satu program diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemerintah daerah dalam upaya pemikiran kepada pemerintah Kabupaten
pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Karimun sebagai penentu kebijakan
Karimun. Berdasarkan pada latar belakang mengenai hal-hal prinsip yang mesti
masalah di atas, maka peneliti diperhatikan demi keberhasilan program-
merumuskannya sebagai berikut: program selanjutnya dimasa yang akan
a. Bagaiamana peran Badan datang.
Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintahan Desa dan Kesatuan METODE PENELITIAN
Bangsa (BPMPD & KESBANG)
Kabupaten Karimun dalam 1. Teknik Pengumpulan Data
penyelenggaraan program Untuk melengkapi data sebagai
pemberdayaan pemerintahan desa landasan penyusunan penelitian, maka
dan lembaga kemasyarakatan ? penulis melakukan penelitian lapangan
b. Faktor-faktor apa saja yang dengan menggunakan metode sebagai
menjadi kendala pada pelaksanaan berikut :
program tersebut ?. a. Tekhnik indepth interview
(wawancara mendalam), yaitu
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian melakukan wawancara secara
a. Tujuan Penelitian langsung dengan berbagai pihak
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: yang terlibat langsung dan
a. Untuk meningkatkan kemampuan berkompeten tentang
penyelenggaraan pemerintahan permasalahan dalam penelitian ini
desa dan lembaga kemasyarakatan. guna memperoleh informasi yang
b. Untuk menjelaskan faktor-faktor akurat sehubungan dengan
yang menjadi penghambat pada penelitian ini.
pelaksanaan program tersebut. b. Tekhnik Dokumentasi, yaitu
mencari data mengenai hal-hal
b. Kegunaan Penelitian yang berkaitan dengan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat permasalahan penelitian ini yang
memberikan manfaat sebagai berikut : berupa catatan, buku, surat kabar,
dan lain sebagainya.
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat 2. Jenis Data dan Sumber Data
menjadi kajian ilmiah yang bersifat a. Jenis Data
akademis dan menjadi sumbangsih 1) Data Primer
pemikiran bagi pihak lain yang nantinya Data ini adalah data yang
akan melakukan penelitian serupa di diperoleh langsung dari informan
waktu mendatang khususnya yang dan pihak-pihak yang berkatian
berkaitan tentang pemberdayaan langsung dengan permasalahan
masyarakat. yang sedang diteliti, adapun data
tersebut yang menyangkut kriteria-
b. Manfaat Praktis.
kriteria untuk menjelaskan

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 6


permasalahan yang menjadi fokus a. Reduksi data, dengan melakukan
penelitian. Data primer dalam klasifikasi data dan menentukan
penelitian ini adalah pelaksanaan kategori-kategori data yang
program Badan Pemberdayaan diperoleh dan menempatkan pada
Masyarakat Pemerintahan Desa kategori masing-masing.
dan Kesatuan Bangsa (BPMPD & b. Pengorganisasian terhadap data ke
KESBANG) di Kabupaten dalam kelompok tertentu, sehingga
Karimun di Kabupaten Karimun memberikan kemudahan dalam
yang langsung diperoleh melalui membaca dan memahaminya.
wawancara dengan narasumber c. Interprestasi secara mendalam dan
sebagai Key Informant yang tajam dengan berbagai sumber
dianggap memiliki kemampuan termasuk temuan-temuan di
dibidangnya dengan tujuan lapangan. Data yang diperoleh
memperoleh data yang valid. juga bisa dikembangkan dengan
mengacu kepada kerangka
2) Data Sekunder pemikiran dan teori-teori
Data yang diperoleh berupa data pendukung yang relevan dengan
yang sudah diolah dan diperoleh penelitian guna untuk memperoleh
dari makalah, penelitian terdahulu suatu kesimpulan yang sesuai
yang mempunyai relevansi dengan dengan penelitian ini.
penelitian ini, koran, buku dan
tulisan-tulisan diinternet. Selain itu HASIL DAN PEMBAHASAN
data sekunder juga berupa
dokumen-dokumen resmi yang A. Peran Badan Pemberdayaan
dapat membantu peneliti Masyarakat Pemerintahan Desa
melakukan penelitian ini. (BPMPD) Melalui Program
b. Sumber Data dan Informan Peningkatan Pemberdayaan
Penelitian Masyarakat Perdesaan. Di
Sumber data dalam penilitian ini Kecamatan Kundur Barat
menggunakan informan yang dipilih Kabupaten Karimun (Studi pada
secara purpossif berdasarkan ciri-ciri, sifat Desa Sawang Laut dan Desa
dan karekteristik tertentu sesuai kebutuhan Gemuruh)
penelitian. Informan yang dipilih adalah
orang-orang yang mengetahui dan ikut Pemberdayaan masyarakat adalah
terlibat dalam program BPMPD di salah satu proses peningkatan kemampuan
Kabupaten Karimun. masyarakat untuk lebih sejahtera secara
mandiri. Saat ini program pemberdayaan
3. Analisis Data merupakan salah satu cara yang paling
Penelitian ini merupakan efektif sebagai bentuk upaya untuk
penelitian kualitatif, maka deskriptif memecahkan permasalahan kemiskinan,
analisis yang disajikan dalam bentuk tanpa terkecuali di Indonesia dan
paparan atau gambaran dari temuan- khususnya Pemerintah di Kabupaten
temuan yang ada dilapangan berupa data Karimun. Banyak hal dan upaya yang
dan informasi hasil wawancara, catatan telah dilakukan untuk mengurangi
lapangan, dokumentasi, dan lain permasalahan kemiskinan dan
sebagainya yang selanjutnya dianalisis ketertinggalan di Indonesia, namun pada
dengan langkah sebagai berikut : umumnya upaya-upaya pendekatan dan
pemberdayaan berupa program atau

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 7


proyek yang dilakukan oleh pemerintah 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
tersebut selalu bersifat top down yang Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
tidak tepat pada sasaran. Selain itu juga, Pelaksanaan Rencana Pembangunan
hal tersebut terkesan hanya melaksanakan Daerah. Maka setiap dokumen
program saja atau proyek saja, sehingga perencanaan harus dievaluasi dalam
tidak membuahkan hasil dari upaya pelaksanaannya. Evaluasi dilakukan
pemecahan permasalahan kemiskinan dengan mengukur realisasi capaian-
melainkan semakin bertambahnya capaian target perencanaan yang telah
permasalahan. ditetapkan melalui rencana strategis.
Pemberdayaan masyarakat adalah Adapun dalam pelaksanaan
upaya untuk menciptakan atau evaluasi rencana kerja ini memperhatikan
meningkatkan kapasitas masyarakat, baik beberapa unsur pokok lain, yaitu :
secara individu maupun berkelompok, a. Masalah-masalah yang dihadapi
dalam memecahkan berbagai persoalan b. Tujuan yang dikehendaki
terkait upaya peningkatan kualitas hidup, c. Sasaran-sasaran prioritas untuk
kemandirian, dan kesejahteraannya. mewujudkannya
Pemberdayaan masyarakat memerlukan d. Kebijakan-kebijakan untuk
keterlibatan yang lebih besar dari melaksanakannya
perangkat pemerintah daerah serta e. Hasil evaluasi capaian kinerja
berbagai pihak untuk memberikan tahun sebelumnya, sebagai point
kesempatan dan menjamin keberlanjutan dalam penyusunan perencanaan
berbagai hasil yang dicapai. tahun selanjutnya
Pemberdayaan yang baik haruslah f. Memperhatikan keberlanjutan
melihat kepada esensi dari permasalahan untuk menjaga stabilitas dan
yang sebenarnya terjadi dan dialami oleh konsistensi pembangunan
masyarakat miskin pada umumnya,
melihat apa yang dibutuhkan dan 2. Analisis Kinerja Pelayanan BPMPD
bagaimana upaya mengatasinya, agar hal Berdasarkan Peraturan Daerah
tersebut haruslah benar-benar menjadi Kabupaten Karimun Nomor 7 tahun 2011
permasalahan yang difokuskan, sehingga tentang Pembentukan dan Sasaran
upaya proses pemberdayaan dapat Organisasi Lembaga Teknis Daerah
dilakukan secara matang dan dapat Kabupaten Karimun dan Peraturan Bupati
berjalan secara optimal. Karimun Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pemerintah Kabupaten Karimun Uraian Tugas Unit Kerja pada Lembaga
melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Teknis Daerah Kabupaten Karimun maka
Pemerintahan Desa dan Kesatuan Bangsa Badan Pemberdayaan Masyarakat
(BPMPD & KESBANG) Kabupaten Pemerintahan Desa dan Kesatuan Bangsa
Karimun dalam upaya pelaksanaan (BPMPD & KESBANG) Kabupaten
pemberdayaan masyarakat desa di Desa Karimun menyelenggarakan fungsi
Gemuruh dan Desa Sawang Laut sebagai berikut :
Kecamatan Kundur Barat melakukan a. Perumusan kebijakan teknis sesuai
langkah-langkah sebagai berikut : dengan lingkup bidang tugasnya,
b. Pelayanan penunjang
1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana penyelenggaraan pemerintah
Kerja daerah.
Sesuai amanat Peraturan Dimana Badan Pemberdayaan
Pemerintah Dalam Negeri No.54 tahun Masyarakat Pemerintahan Desa dan
2010 tentang perubahan nomor 8 tahun Kesatuan Bangsa (BPMPD &

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 8


KESBANG) Kabupaten Karimun di Dalam penyelenggaraan tugas dan
pimpin oleh seorang Kepala Badan yang fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat
bertanggungjawab langsung kepada Pemerintahan Desa dan Kesatuan Bangsa
Bupati Karimun. (BPMPD & KESBANG) Kabupaten
Ada beberapa hal yang menjadi Karimun ada beberapa hal yang menjadi
kinerja SKPD dalam pemberdayaan perhatian utama :
masyarakat Pemerintahan Desa dan 1. Kuantitas dan Kualitas Sumber
Kesatuan Bangsa, antara lain : Daya Manusia
a. Merencanakan dan 2. Sarana dan Prasarana
mengkoordinasikan Penyelenggaraan Pemerintahan
pengembangan ekonomi Desa
masyarakat serta melaksanakan 3. Pengusulan APBD demi
bimbingan teknologi tepat guna mendukung pelaksanaan
dalam proses pemanfaatan potensi program
sumber daya alam di desa. 4. Revitalisasi Keberadaan
b. Merencanakan dan melaksanakan Lembaga Perekonomian Desa
peningkatan peranan kelembagaan
dan pelatihan masyarakat. 4. Menelaah Usulan Program dan
c. Mengolah data, pengolahan Kegiatan Masyarakat
keuangan desa, menyusun Berdasarkan hasil kajian terhadap
merencanakan dan melaksanakan program/kegiatan yang diusulkan para
pengembangan pemerintahan desa. pemangku kepentingan, baik dari
d. Mengumpulkan, mengolah data, kelompok masyarakat terkait langsung
merencanakan, melaksanakan dan dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi,
memberi petunjuk serta bimbingan perguruan tinggi maupun dari Satuan
terhadap peningkatan fungsi dan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
peran kelembagaan masyarakat Kabupaten/Kota yang langsung ditujukan
dan lembaga lainnya. kepada SKPD maupun berdasarkan hasil
e. Penyiapan perumusan kebijakan pengumpulan data dan informasi SKPD
dan fasilitasi pengembangan dan dari penelitian lapangan dan usulan
sosialisasi wawasan kebangsaan, kegiatan Musrenbang yang terkait dengan
pembinaan nilai-nilai sejarah usulan Badan Pemberdayaan Masyarakat
kebangsaan dan pelaksanaan Pemerintahan Desa (BPMPD &
pembauran. KESBANG) Kabupaten Karimun ke
f. Penyiapan perumusan kebijakan dalam rancangan Rencana Kerja
dan fasilitasi serta monitoring dan Pemerintah.
evaluasi implementasi kebijakan Dari hasil forum Satuan Kerja
politik, kelembagaan politik dan Pemerintah Daerah (SKPD) dilakukan
pemantapan kewapadaan dini dan kesepakatan susunan prioritas kegiatan
kerjasama intelejen kemanan. dan program dalam format Rencana Kerja
g. Penyiapan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah (RKPD) bagi setiap
dan fasilitasi serta monitoring dan SKPD. Dalam keadaan banyaknya usulan
evaluasi hubungan dengan masyarakat yang mendesak dan belum
organisasi masyarakat. termasuk dalam salah satu program dan
kegiatan RKPD yang sudah dirancang.
3. Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Hal ini dapat dilakukan dengan
BPMPD mempertimbangkan besaran pagu
indikatif setiap Satuan Kerja Pemerintah

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 9


Daerah (SKPD) yang ditentukan dalam juga menjadi tanggungjawab
rancangan awal RKPD. Sehingga pemerintah daerah.
rancangan RKPD merupakan integrasi dan c. Kuantitas dan Kualitas sumber
harmonisasi antara rancangan awal RKPD daya manusia yang mendukung
dengan rancangan Rencana Kerja Satuan upaya pembangunan pada
Kerja Pemerintah Daerah (RENJA SKPD) Badan Pemberdayaan
yang telah mendapatkan konfirmasi dan Masyarakat Pemerintahan Desa
review dari setiap SKPD. dan Kesatuan Bangsa (BPMPD
Musrenbang tahunan atau & KESBANG) Kabupaten
Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Karimun belum memadai.
Daerah (RKPD) dan Forum SKPD d. Koordinasi pembangunan yang
berfungsi menjebatani kepentingan antara dilaksanakan pada berbagai
pemerintah pusat dan pemerintah daerah instansi terkait dalam kegiatan
dengan kepentingan masyarakat, serta berdimensi Badan
mendapatkan komitmen/kesepakatan para Pemberdayaan Masyarakat
pemangku kepentingan untuk Pemerintahan Desa dan
penyempurnaan rencana kerja Kesatuan Bangsa (BPMPD &
pembangunan daerah untuk tahun yang KESBANG) Kabupaten
direncanakan. Karimun masih lemah dan
masih terliat tumpang tindih
B. Kendala-kendala yang dihadapi program.
BPMPD. e. Terbatasnya kapasitas
1. Kendala Internal pemerintah daerah ditunjukkan
a. Terbatasnya kemampuan APBD dari kurangnya pemahaman dan
Kabupaten Karimun dalam keterampilan pegawai bidang-
menyediakan anggaran untuk bidang tugas yang
mendukung program-program membutuhkan keahlian khusus,
yang ada pada Badan minimnya penguasaan
Pemberdayaan Masyarakat teknologi juga menjadi salah
Pemerintahan Desa dan satu keterbatasan, mengingat
Kesatuan Bangsa (BPMPD & penguasaan teknologi informasi
KESBANG) Kabupaten menjadi prasyarat dasar bagi
Karimun. peningkatan pengetahuan dan
b. Kurang memadainya sarana dan efektifitas serta efisiensi kerja.
prasarana yang dimiliki oleh f. Terbatasnya sarana dan
Badan Pemberdayaan prasarana perkantoran
Masyarakat Pemerintahan Desa pemerintah daerah maupun
dan Kesatuan Bangsa (BPMPD pemerintahan desa yang belum
& KESBANG) Kabupaten optimal dan ruang perkantoran
Karimun dalam mendukung yang kurang memadai, padahal
keseluruhan program dibidang manfaat besar untuk menunjang
persatuan dan kesatuan bangsa kinerja dan peningkatan
dan pembangunan politik. Hal pelayanan kepada masyarakat
ini mengingat bahwa tugas, sejalan dengan usia alat/barang,
fungsi dan tanggungjawab maka kualitasnyapun semakin
pembangunan persatuan dan menurun sehingga banyak
kesatuan bangsa serta politik dibutuhkan
penggantian/pemeliharaan.

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 10


pembangunan yang tidak tepat
2. Kendala Eksternal sasaran dan minimnya
a. Salah satu penyebab partisipasi masyarakat untuk
kegagalan kebijakan dan mendukung dan terlibat dalam
program dalam mengatasi pembangunan daerah.
masalah kemiskinan adalah c. Maraknya kelembagaan sosial
lemahnya partisipasi yang muncul dan berbasis adat
masyarakat dalam perumusan dan suku, berpotensi
dan pelaksanaan kebijakan memunculkan persoalan lain.
dimana : Hal ini dikarenakan antara
x Kapasitas masyarakat kelembagaan-kelembagaan
dan lembaga sosial itu ada yang dibentuk
kemasyarakatan di dengan orientasi politis yang
desa relative masih dikhawatirkan kemudian hari
rendah. justru menjadi ancaman bagi
x Kemampuan dan kerukunan antar penduduk asli
keterampilan pengurus dan pendatang, antar etnis dan
lembaga antar agama.
kemasyarakatan belum
merata pada seluruh KESIMPULAN DAN SARAN
anggota pengurus.
x Rendahnya motivasi A. Kesimpulan
masyarakat untuk Pemberdayaan masyarakat
diperankan sebagai merupakan upaya untuk meningkatkan
lembaga harkat dan martabat serta taraf hidup
kemasyarakatan masyarakat yang lebih baik,
x Keberadaan lembaga memandirikan masyarakat agar lebih
perekonomian desa sejahtera dan terlepas dari perangkap
belum berfungsi secara kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh
maksimal karena itu perlu adanya tindakan
x Masih kurangnya pemerintah pusat dan daerah dalam
jumlah sumber daya memberdayakan masyarakat menjadi
manusia (SDM) lebih baik.
perangkat desa 1. Peran pemerintah daerah
x Masih kurangnya Kabupaten Karimun Khususnya
aparatur desa yang Badan Pemberdayaan Masyarakat
ahli/kompeten Pemerintahan Desa dan Kesatuan
dibidangnya Bangsa (BPMPD & KESBANG)
b. Basis data yang valid guna Kabupaten Karimun dalam
menunjang pengambilan Melaksanakan Program
keputusan masih lemah. Peningkatan Pemberdayaan
Selain basis data yang masih Masyarakat Perdesaan di
lemah, aksesibilitas terhadap Kecamatan Kundur Barat
data juga sulit. Masyarakat Kabupaten Karimun (Studi pada
masih sulit mengakses data Desa Sawang Laut dan Desa
dan informasi pembangunan Gemuruh) melalui :
yang pada akhirnya
berdampak kepada distribusi

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 11


a. Evaluasi pelaksanaan rencana penyempurnaan rencana kerja
kerja Badan Pemberdayaan pembangunan daerah untuk
Masyarakat Pemerintahan Desa tahun yang direncanakan.
dan Kesatuan Bangsa (BPMPD
& KESBANG) Kabupaten 2. Kendala-kendala yang dihadapi
Karimun. Hal ini dilakukan antara lain :
untuk mengukur realisasi
capaian-capaian target a. Terbatasnya kemampuan APBD
perencanaan yang telah Kabupaten Karimun dalam
ditetapkan melalui rencana menyediakan anggaran untuk
strategis agar terlaksana sesuai mendukung program-program
harapan. yang ada pada Badan
b. Analisis Kinerja dan Pelayanan Pemberdayaan Masyarakat
BPMPD, hal ini dilakukan Pemerintahan Desa dan
sebagai upaya perumusan Kesatuan Bangsa (BPMPD &
kebijakan teknis sesuai dengan KESBANG) Kabupaten
lingkup bidang dan tugasnya, Karimun.
selanjutnya sebagai pelayanan b. Terbatasnya sarana dan
penunjang penyelenggaraan prasarana perkantoran
pemerintah daerah. pemerintah daerah maupun
c. Penyelenggaraan Tugas dan pemerintahan desa yang belum
Fungsi BPMPD, optimal dan ruang perkantoran
penyelenggaraan tugas dan yang kurang memadai, padahal
fungsi Badan Pemberdayaan manfaat besar untuk menunjang
Masyarakat Pemerintahan Desa kinerja dan peningkatan
dan Kesatuan Bangsa (BPMPD pelayanan kepada masyarakat
& KESBANG) Kabupaten sejalan dengan usia alat/barang,
Karimun ini diarahkan untuk maka kualitasnyapun semakin
mendapatkan kinerja yang menurun sehingga banyak
akurat dan konsisten mengenai dibutuhkan
capaian kinerja dalam rangka penggantian/pemeliharaan.
proses pengambilan keputusan c. Kendala Internal dan Eksternal :
bagi perbaikan kinerja tanpa Kapasitas masyarakat dan
meninggalkan prinsip-prinsip lembaga kemasyarakatan didesa
keseimbangan biaya, manfaat, relatif masih rendah,
efisiensi, keekonomian dan Kemampuan dan keterampilan
efektifitas serta tercapainya lembaga kemasyarakatan belum
tujuan program. merata, Rendahnya motivasi
d. Menelaah Usulan Program dan masyarakat sebagai lembaga
Kegiatan Masyarakat, hal ini kemasyarakatan, Keberadaan
dilakukan sebagai upaya untuk lembaga perekonomian desa
menjebatani kepentingan antara belum berfungsi secara
pemerintah pusat dan maksimal, Kurangnya SDM
pemerintah daerah dengan perangkat desa, Kurangnya
kepentingan masyarakat, serta aparatur desa yang
mendapatkan ahli/kompeten dibidangnya.
komitmen/kesepakatan para
pemangku kepentingan untuk

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 12


B. Saran Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa
1. Peran pemerintah daerah Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Kabupaten Karimun Khususnya Balai Pustaka. Anonim. 2010.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Kajian Sosiolinguistik di
Pemerintahan Desa dan Kesatuan Bayumas.
Bangsa (BPMPD & KESBANG)
Kabupaten Karimun dalam Ambar Teguh Sulistiyani (2004),
Melaksanakan Program Kemitraan dan Model-model
Peningkatan Pemberdayaan Pemberdayaan, Yogyakarta:
Masyarakat Perdesaan di
Gava Media.
Kecamatan Kundur Barat
Kabupaten Karimun (Studi pada
Desa Sawang Laut dan Desa Dunn, N. William, 2000. Analisis
Gemuruh) perlu dioptimalkan lagi, Kebijakan Publik, Gama Press,
baik itu dari segi Sumber Daya Yogyakarta.
Manusia (SDM) yang masih Fredian Tonny Nasdian, 2013.
rendah, Anggaran dan Pembiayaan Pengembangan Masyarakat.
Program yang masih minim, Sarana Alfabet, Bandung.
dan Prasarana Pemerintahan yang
kurang mendukung, serta Gunawan Sumodiningrat, 1999.
Partisipasi Masyarakat yang Pemberdayaan Masyarakat dan
cenderung masih rendah. Jaringan Pengaman Sosial,
Jakrta: PT Gramedia Pustaka
2. Pemberdayaan masyarakat adalah Utama. Isbandi Rukminto
suatu proses yang panjang, perlu Andi,2003
adanya pertemuan atau bimbingan
rutin hingga masyarakat benar- GR Terry & Leslie W Rue, Dasar - dasar
benar paham dan mengerti dengan Manajemen. Press Risalah
tujuan program. Keuletan, Bandung, Edisi Revisi 1992.,
ketelitian, keseriusan dan kesabaran Jakarta: PT Bumi Aksara.
serta keprofesionalan adalah bagian
dari faktor keberhasilan dalam Handayaningrat, S. 1992. Administrasi
proses program pemberdayaan. Pemerintahan Dalam
Pembangunan Nasional. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA : Gunung Agung

Buku : Hikmat, R. Harry, 2004. Strategi


Abdul Wahab, Solichin, 2005. Analisis Pemberdayaan Masyarakat.
Kebijakan Dari Formulasi ke Edisi Revisi : Bandung,
Implementasi Kebijakan Humanira Utama Press
Negara. Jakarta: PT Bumi
Islamy, M. Irfan, 2001. Prinsip-prinsip
Aksara. Perumusan Kebijaksanaan
Negara, Jakarta:Bumi Aksara.
Adi, I.R. 2003. Pemberdayaan,
Pengembangan Masyarakat Malayu S.P. Hasibuan, 1989. Manajemen
Intervensi Komunitas. Jakarta: Sumber Daya Manusia , Penerbit
Lembaga Penerbit FEUI. Bumi Aksara. Yogyakarta.

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 13


Makmur, Syarif, 2008. Pemberdayaan Totok Mardikanto, Poerwoko Soebiato,
Sumber Daya Manusia dan 2013. Pemberdayaan Masyarakat
Efektivitas Organisasi,. Jakarta: Dalam Perspektif Kebijakan
PT Raja Grafindo Persada. Publik, Alfabeta, Bandung.

Nogi, S. Hessel. 2000. Analisis Kebijakan Usmara. (2002). Paradigma Baru


Publik Kontemporer, Lukman Manajemen Sumber Daya
Offset, Yogyakarta. Manusia. Jogjakarta: Asmara
Books.
Nugroho Riant, 2003. Kebijakan Publik
Formulasi Implementasi, Volume 2, 2009. Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Implementasi dan Evaluasi. PT. (JIS). CV.Julang Ilmu,
Alex Media Komputindo, Pekanbaru.
Jakarta.
Oos M.Anwas, Haryono Suyono, 2013. Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses
Pemberdayaan Masyarakat Di Kebijakan Publik. Yogyakarta:
Era Global, Alfabeta, Bandung. Media Pressindo.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik:
Pranarka, A.M.W. dan Vidhayandika
Moeljarto, 1996. Pemberdayaan Teori dan Proses, (Edisi Revisi),
: Konsep, Kebijakan dan Media Pressindo : Yogyakart.
Implementasi, Pranarka, Jakarta:
Cides. Karangan Ilmiah Yang Tidak
Dipublikasikan :
Purnomo, Mangku, 2004. Pembaharuan Suharyanto, Pemberdayaan Masyarakat
Desa. Pustaka Yogya Mandiri,
Melalui Program PNPM-
Yogyakarta
Mandiri Perkotaan (Studi
Silalahi, Uber. 2011. Azas - Azas Pada Masyarakat Di
Manajemen, Reflika Aditama, Bandung Kelurahan Batu Sembilan -
Tanjungpinang) 2011.
Soeharto, Edi, 2005. Membangun Arniati, Analisis Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Memberdayakan Terhadap Pembangunan Desa
Rakyat, PT. Refika Aditama,
Lubuk Mandi Gajah
Bandung.
Kecamatan Bunut Kabupaten
Sumaryadi Nyoman, 2005. Perencanaan Pelalawan.
Pembangunan Daerah Otonom Idi Jahidi, Analisis Kebijakan Publik
dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam Implementasi
PT.Citra Utama, Jakarta. Desentralisasi Dan Otonomi
Daerah Kabupaten/Kota Di
Sumadyo, Hadi, 2001. Psikologi Sosial.
Bandung : Pustaka Setia Indonesia.
Adianto, Keberhasilan Implementasi
Syaukani, Affan Gaffar, Ryass Rasyid. Kebijakan Program Usaha
2005. Otonomi Daerah dalam Peningkatan Pendapatan
Negara Kesatuan, Pustaka Keluarga Sejahtera (UUPKS)
Pelajar, Yogyakarta. di Kota Pekanbaru

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 14


Kabupaten Karimun Tahun 2011-
Peraturan Perundang-undangan: 2016.
Undang-undang No. 32 Tahun 2004, Pemerintah Kabupaten Karimun :
Tentang Pemerintahan Daerah. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Undang-undang No. 53 Tahun 1999, Instansi Pemerintah (LAKIP)
Tentang Pembentukan Kabupaten Badan Pemberdayaan Masyarakat
Karimun. Pemerintahan Desa dan Kesatuan
Bangsa (BPMPD & KESBANG)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Tahun 2011 dan 2013.
Nomor 72 Tahun 2005, Tentang Desa.
Sumber Lain :
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor http://www.kab-karimun.go.id Website
27 Tahun 2006, Tentang Penetapan dan Resmi Pemkab Karimun.
Penegasan Batas Desa.
Tribun Batam, Pemkab Karimun
Menteri Peraturan Menteri Dalam Negeri menambah anggaran program
Nomor 30 Tahun 2006, Tentang Cara pengentasan kemiskinan melalui
Penyerahan Urusan Pemerintah BPMPD, Senin 14 November
Kabupaten/Kota Kepada Desa 2011.

Peraturan Daerah Kabupaten Karimun No. Haluan Kepri, Anggaran BPMPD Naik
6 Tahun 2005, Tentang Rencana dari 8% menjadi 11% ditahun
Pembangunan Jangka Panjang 2012. Minggu 19 Februari 2012.
Kabupaten Karimun 2006-2025.

Keputusan Bupati Karimun Nomor. 82


Tahun 2012, Tentang Rencana
Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Karimun Tahun
2011-2016.

Peraturan Bupati Karimun Nomor. 16


Tahun 2012, Tentang Uraian
Tugas Unit Kerja Pada Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten
Karimun.
Peraturan Daerah Kabupaten Karimun
Nomor 07 Tahun 2001 tentang
Susunan Tata Kerja Pemerintah
Desa.
Pemerintah Kabupaten Karimun :
Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintahan Desa dan Kesatuan
Bangsa (BPMPD & KESBANG)

Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober 2014 15

You might also like