You are on page 1of 9

Solidaritas: Jurnal Pengabdian

Vol. 2, No. 2, Desember 2022, 179-187


E-ISSN: 2807-3266
Doi : 10.24090/sjp.v1i2. 7126

Sinergi Program Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui


Pembuatan Tepung Moccaf di Desa Suro
Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas
Sri Hartini1, Nuniek Ina Retnaningtyas1, Nurani Ajeng Tri Utami1 Article Information
Arif Rahman Hikam1 Submitted November 30, 2022
1
Pusat Koordinasi dan Penjaminan Mutu Pengabdian LPPM UNSOED Revision February 02, 2023
Accepted April 09, 2023
Published April 10, 2023

Abstract
Desa Binaan is a flagship program of Jenderal Soedirman University to realize the synergy of Higher
Education and community empowerment. One of Desa Binaan owned by Jenderal Soedirman
University is Suro Village, Kalibagor District, Banyumas Regency. In collaboration with LAZ Al Irsyad
Banyumas Regency, the community service team conducted community service activities through
community economic strengthening programs in Suro Village. The problems in Suro Village are:
First, many young people of productive age need to work and continue their studies. Second, Suro
Village is the third largest cassava producer in Banyumas Regency, but farmers encounter losses
every harvest. The loss is due to the low selling price of cassava at harvest time, but farmers need
to gain the expertise to process cassava. This problem is tried to be overcome through community
empowerment programs through training and assistance in processing mocaf flour. Community
service is implemented through science and technology transfer, socialization, training, practice,
and comparative study visits to the Rumah Mocaf business group in Banjarnegara, which has
succeeded in maintaining prices and processing cassava which has high economic value. Through
the Assisted Village Program, it is hoped that it can provide solutions to the problems faced by Suro
Village to realize a prosperous village. The activity results showed increased knowledge and skills
of community groups who had been guided and assisted in processing cassava into mocaf flour. In
addition, the community has succeeded in maintaining the sustainability of the program so that it can
improve the economy of the people of Suro Village.

Keywords: Desa Binaan; Penguatan Ekonomi;Tepung Moccaf

Desa Binaan merupakan program unggulan Universitas Jenderal Soedirman guna mewujudkan
sinergitas Perguruan Tinggi dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu desa binaan yang dimiliki
oleh Universitas Jenderal Soedirman adalah Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
Tim pengabdian bekerjasama dengan LAZ Al Irsyad Kabupaten Banyumas melaksanakan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat melalui program penguatan ekonomi masyarakat di Desa Suro.
Permasalahan yang terjadi di Desa Suro adalah: Pertama, banyaknya pemuda usia produktif yang
tidak bekerja dan tidak melanjutkan sekolah. Kedua, Desa Suro merupakan penghasil singkong
terbesar ketiga di Kabupaten Banyumas namun setiap panen raya petani mengalami kerugian.
Kerugian tersebut dikarenakan harga jual singkong yang rendah pada saat panen namun petani
tidak memiliki keahlian untuk mengolah singkong. Permasalahan tersebut coba untuk diatasi
melalui program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan pengolahan
tepung mocaf. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui transfer
iptek, sosialisasi, pelatihan, praktik dan kunjungan studi banding ke kelompok usaha Rumah Mocaf
di Banjarnegara yang sudah berhasil dalam mempertahan kan harga dan mengolah singkong yang
mempunyai nilai ekonomis tinggi. Melalui Program desa Binaan diharapkan dapat memberi solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi Desa Suro untuk mewujudkan desa sejahtera. Hasil kegiatan
menunjukan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok masyarakat yang telah
dibimbing dan didampingi dalam pengolahan singkong menjadi tepung mocaf. Selain itu masyarakat
telah berhasil menjaga keberlangsungan program sehingga mampu meningkatkan perekonomian
masyarakat Desa Suro.

Kata Kunci: Desa Binaan; Economic Strengthening; Moccaf Flour

*Korespondensi Penulis:Sri Hartini email: sri.hartini@unsoed.ac.id; Nuniek Ina Retnaningtyas email: nuniek165@
yahoo.com; Nurani Ajeng Tri Utami email: nuraniajeng11@gmail.com; Arif Rahman Hikam email: arahmanhikam@
unsoed.ac.id

Copyright © 2022 Sri Hartini, Nuniek Ina Retnaningtyas, Nurani Ajeng Tri Utami, Arif Rahman Hikam

Solidaritas: Jurnal Pengabdian−Vol 2, No. 2 (2022) 179


Sri Hartini, Nuniek Ina Retnaningtyas, Nurani Ajeng Tri Utami, Arif Rahman Hikam

Pendahuluan unsoed dalam melaksanakan program Desa


Pembangunan desa merupakan tonggak Binaan yang merupakan program unggulan
keberhasilan pembangunan nasional. Unsoed. Sebagai desa binaan, berbagai
Undang Undang No 6 Tahun 2014 tentang kegiatan telah dilakukan secara sinergi
Desa menegaskan bahwa penyelenggaraan antara desa dengan perguruan tinggi. Untuk
Pemerintahan Desa dilaksanaan melalui mengetahui permasalahan yang dialami oleh
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, desa maka Tim Pengabdian melaksanakan
dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan survey untuk memetakan persoalan yang
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara ada di Desa Suro yang ditindaklanjuti dengan
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perencanaan secara multi years dan teknis
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka pelaksanaan kegiatan. Berbagai program
Tunggal Ika. Kemajuan desa memerlukan yang dirancang tersebut merupakan program
upaya kolaboratif antara pemerintah desa dan yang dirancang untuk menyelesaikan
masyarakat, dengan semangat gotong royong problem di desa dengan melibatkan
sebagai dasar bagi untuk mencapai cita-cita partisipasi masyarakat secara aktif. Sebagai
Bersama. Upaya kolaboratif antara pemerintah perguruan tinggi, Unsoed melalui Tim
desa dengan perguruan tinggi bertujuan Pengabdian memberikan sumbangsih berupa
untuk mengoptimalkan potensi desa secara ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat
maksimal sehingga mampu meningkatkan diimplementasikan secara nyata dalam
pendapatan asli desa. Pendekatan ini harus rangka membantu desa untuk memiliki
diterapkan di semua fase pembangunan keberdayaan dalam menyelesaikan problem
desa, termasuk perencanaan, pelaksanaan, yang mereka hadapi.
dan pengawasan, untuk mempromosikan Hasil survey yang telah dilakuakan
kehidupan yang lebih sejahtera bagi pada Desa Suro selaku Desa Binaan Unsoed
penduduk desa. Rencana pembangunan desa menghasilkan rencana kegiatan selama tiga
harus selaras dengan aspirasi, persyaratan, tahun. Pada tahun pertama telah dilakukan
dan peraturan masyarakat yang relevan. program pembuatan sumur BOR dan Aksi
Menurut UU No.6 Tahun 2014, Pasal 78 Tanggap Covid-19. Program sumur bor
ayat 1, pembangunan desa bertujuan untuk tesebut merupakan program responsif dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat rangka mengatasi kekeringan dan perbaikan
desa, meningkatkan kualitas hidup, sanitasi lingkunngan Desa Suro. Program
mengentaskan kemiskinan dengan memenuhi tahun kedua dilanjutkan dengan program
kebutuhan dasar, membangun infrastruktur untuk memaksimalkan fungsi sumur agar
desa, mengembangkan potensi ekonomi lokal, dapat digunakan oleh warga sekitar. Pada
dan menjamin pemanfaatan sumber daya program tahun kedua ini pula dilanjutkan
alam dan lingkungan secara berkelanjutan. dengan membuat penampungan dan
Unsoed sebagai Pusat Pendidikan paralonisasi pendistribusian air ke warga
mempunyai tanggung jawab tururt serta sekitar.
berkontribusi dalam pembangunan desa Program tahun ketiga pada Desa Binaan
melalui pengabdian kepada masyarakat desa difokuskan pada pemberdayaan masyarakat.
binaan. Desa Suro, merupakan mitra terpilih Berdasarkan hasil survey dengan perangkat

180 Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022)


Sinergi Program Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembuatan Tepung Moccaf

Desa Suro, terdapat permasalahan yang berupa ketersediaan Sumber Daya Manusia.
selama ini belum teratasi. Permasalahan Desa Suro memiliki jumlah penduduk laki-
tersebut menjadi prioritas bagi LPPM dalam laki dan wanita yaitu 2225 dan 2148 orang
melanjutkan program pengabdian masyarakat. (BPS Kabupaten Banyumas, 2018). Selain itu
Permasalahan terkait dengan pemberdayaan di Desa Suro banyak pula terdapat pemuda
masyarakat di Desa Suro adalah terkait usia produktif yang tidak bekerja.
dengan bidang ekonomi. Permasalahan Solusi yang ditawarkan oleh Tim
yang dialami tersebut antara lain: Pertama, Pengabdian dalam mengatasi permasalahan
banyaknya pemuda usia produktif yang tersebut adalah dengan merancang dan
tidak bekerja dan tidak melanjutkan sekolah. melaksanakan program pembedayaan
Kedua, kurangnya pemanfaatan potensi Desa kelompok tani dan pemuda dalam pengolahan
Suro berupa tanaman singkong, padahal Desa singkong sehingga mampu mempertahankan
Suro merupakan daerah penghasil singkong harga singkong pada saat panen raya dan
terbesar ketiga di Kabupaten Banyumas. pengolahan singkong sehingga memiliki nilai
Kurangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ekonomis yang tinggi. Program yang akan
yang dimiliki oleh warga Desa Suro tersebut dilakukan yaitu melalui sinergi program
menyebabkan petani singkong seringkali penguatan ekonomi masyarakat melalui
mengalami kerugian terutama dalam masa pembuatan tepung moccaf di Desa Suro,
panen raya petani mengalami kerugian. Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas
Permasahan ketiga adalah singkong melalui transfer ipteks kepada masyarakat.
yang sangat melimpah pada saat panen belum Atas dasar permasalahan mitra tersebut,
bisa dikelola secara maksimal. Daya simpan LPPM Unsoed sebagai pusat pengembangan
singkong yang singkat dan tidak adanya Ipteks bekerjasama dengan LAZ Al Irsyad
penambahan nilai ekonomis menyebabkan Fatimatuzahro sebagai mitra yang yang selama
petani singkong hanya menjual singkong ini telah membina Desa Suro berkomitmen
secara langsung kepada tengkulak dengan untuk membantu pemberdayaan masyarakat
harga yang rendah. Kondisi ini menyebabkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
rendahnya kesejahteraan petani singkong melalui program pembuatan tepung moccaf.
yang ada di Desa Suro. Singkong yang berasal
dari Desa Suro memiliki varietas yang spesifik
karena tidak semuanya dapat diolah menjadi Metode Pelaksanaan
makanan langsung saji sehingga diperlukan Metode pemberian alih teknologi
upaya alternatif pemanfaatan singkong dari perguruan tinggi kepada masyarakat
untuk menjadi produk olahan non makanan dilaksanakan melalui berbagai rangkaian
langsung saji namun memiliki nilai ekonomis kegiatan. Metode pelaksanaan kegiatan
yang tinggi. penguatan ekonomi masyarakat melalui
Pada dasarnya Desa Suro memiliki pembuatan tepung moccaf pada Desa Suro
potensi dan peluang besar untuk dilakukan dengan menggunakan metode
meningkatkan produk hasil pertanian sebagai berikut:
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup a. Metode ceramah. Metode ceramah
masyarakat. Daya dukung tersebut antara lain dilakukan pada saat sosialisasi dan

Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022) 181


Sri Hartini, Nuniek Ina Retnaningtyas, Nurani Ajeng Tri Utami, Arif Rahman Hikam

Pendidikan kepada masyarakat. Metode Potensi pertanian di Desa Suro


ceramah digunakan pada saat pelatihan bukan berasal dari areal persawahan padi
mengenai pengenalan jenis jenis sebagaimana mayoritas daerah yang ada di
singkong yang tepat untuk diolah menjadi Kabupaten Banyumas namun sebagian besar
tepung moccaf dan pemanfaatan tepung lahan pertaniannya berupa ladang kering.
moccaf sebagai bahan olahan makanan Kondisi ini tidak memungkinkan bagi warga
yang sehat, bergizi dengan harga yang Desa Suro untuk menanam padi namun
terjangkau. mereka memanfaatkan lahan kering tersebut
b. Metode Demostrasi. Metode demonstrasi dengan ditanami komoditas singkong, kacang
dilakukan dengan studi banding ke rumah tanah, nanas madu dan komoditas lain yang
moccaf Banjarnegara untuk mengetahui sesuai ditanam di lahan kering tersebut.
proses pembuatan tepung moccaf Potensi terbesar dari Desa Suro adalah
secara langsung. Kunjungan langsung tanaman singkong. Desa Suro merupakan
ini dilakukan agar peserta kegiatan produsen singkong terbesar ketiga di
mengamati dan belajar mengenai proses Kabupaten Banyumas dengan kapasitas
pembuatan tepung moccaf dan cara produksi mencapai sekitar 289 ton per tahun
menggunakan alat dan bahan dalam (BPS Kabupaten Banyumas, 2018).
pembuatan tepung moccaf.
B. Program Kegiatan Pengabdian Kepada
c. Metode pendampingan. Pendampingan
Masyarakat
dilakukan dengan cara memberikan
Tim Pengabdian LPPM Universitas
pembekalan kepada peserta mengenai
Jenderal Soedirman bekerjasama dengan
pasca produksi, mulai dari pengemasan
LAZ Al Irsyad Fatimatuzahro berkomitmen
hingga pemasaran.
untuk membantu pemberdayaan masyarakat
bidang ekonomi di Desa Suro melalui program
Hasil Dan Pembahasan kegiatan sebagai berikut:
A. Gambaran Desa Suro, Kecamatan 1. Membentuk kelompok sinergi program
Kalibagor, Kabupaten Banyumas beranggotakan petani dan remaja
Desa Suro merupakan salah satu desa 2. Melakukan transfer Ipteks melalui
yang terdapat di Kecamatan Kalibagor, sosialisasi, demonstrasi, dan
Kabupaten Banyumas. Desa Suro terbentang pendampingan
seluas 532 Ha dengan jumlah penduduk sekitar
3. Melakukan studi banding ke Rumah
4373 jiwa. Desa Suro berbatasan dengan
Moccaf Banjarnegara
Desa Sumakaton, Kecamatan Somagede
Program kegiatan Pengabdian Kepada
dan Desa Srowot sebagai batas desa pada
Masyarakat oleh LPPM Unsoed dilaksanakan
bagian selatan. Batas wilayah pada bagian
secara multiyears yang berkelanjutan. Upaya
barat adalah Desa Pajerukan, Kecamatan
yang dilakukan dalam program ini sebagai
Kalibagor dan Desa Kedungbenda, Kecamatan
wujud nyata dalam mewujudkan desa mandiri
Kemangkon, Kabupaten Purbalingga pada sisi
sejahtera (Sri Hartini, 2021).
bagian utara.
Kegiatan pada tahun pertama dilakukan
dengan melaksanakan upaya mengatasi

182 Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022)


Sinergi Program Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembuatan Tepung Moccaf

kekeringan di Desa Suro dengan pembuatan upaya meningkatkan pengetahuan dan


sumur bor. Berdasarkan data BPBD Provinsi pengelohan singkong agar mempunyai nilai
Jawa Tengah, sekda banyumas dan asisten ekonomis lebih tinggi. Pelatihan dan kegiatan
Pemerintahan Kesra menyampaikan bahwa mempunyai tujuan untuk meningkatkan
sampai 12 Nopember 2019 Kabupaten kualitas sumber daya manusia. Kualiatas
Banyumas mengalami bencana kekeringan yang menjadi peranan penting dalam
dengan jumlah KK terdampak sebanyak mencapai sebuah tujuan dan memiliki peran
21.481 KK dan 80.111 jiwa. Upaya mengatasi dalam melaksanakan, merencanakan, dan
kekeringan sudah dilakukan pada program menguasai berbagai macam aspek yang
tahun pertama dan kedua. bersangkutan (Bukit et al., 2017).
Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada Usaha peningkatan kualitas sumber
tahun ketiga difokuskan untuk mewujudkan daya manusia pedesaan harus dilakukan
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Upaya dengan memutus rantai kemiskinan.
berkelanjutan yang didilakukan dalam Penyebab utama kemiskinan di desa antara
mengatasi kemiskinan dan meningkatkan lain keterbatasan pemilikan sumber daya
perekonomian masyarakat adalah dengan baik sumber daya materi dan ataupun non
memanfaatkan dan memaksimalkan potensi materi. Dalam pembangunan tidak hanya
desa. Berdasarkan hasil koordinasi dan membutuhkan sumber daya materi, tetapi
observasi disepakati kegiatan pemberdayaan juga membutuhkan sumber daya non materi
masyarakat melalui pembuatan tepung atau sumber daya sosial kultural (Swasono,
moccaf. Kegiatan koordinasi dapat diamati 2004). Modal sosial dan budaya krusial
melalui Gambar 1 berikut: untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
pedesaan yang mandiri, maju, sejahtera,
dan berkeadilan. Oleh sebab itu diperlukan
strategi pemberdayaan melalui tridarma
perguruan tinggi dan pemerintah sebagai
fasilitator (Usman, 2010).
Melalui pemberdayaan diharapkan
akan meningkatkan pendapatan. Pendapatan
merupakan salah satu faktor untuk melihat
Gambar 1. Kegiatan Koordinasi
capaian masyarakat guna memenuhi
C. Pelaksanaan Kegiatan kebutuhan hidupnya yang bertujuan
Desa Suro merupakan daerah penghasil menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Efek
singkong terbesar ketiga di Kabupaten domino dari adanya pemberdayaan adalah
Banyumas namun hasil pertanian ini hanya mampu mengurangi pengangguran yang pada
dijual tanpa pengolahan kepada tengkulak. akhirnya berimplikasi pada pengurangan
Harga singkong yang rendah terutama kemiskinan. Dengan tingkat kemiskinan yang
pada saat musim panen tiba menyebabkan menurun maka pemerataan kesejahteraan
petani selalu mengalami kerugian pada diharapkan dapat terwujud (Kartasasmita,
saat panen. Melalui program pengabdian 1997).Tujuan utama pemberdayaan adalah
ini akan dilakukan transfer Ipteks sebagai memperkuat kekuasaan masyarakat,

Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022) 183


Sri Hartini, Nuniek Ina Retnaningtyas, Nurani Ajeng Tri Utami, Arif Rahman Hikam

khususnya kelompok lemah yang tidak melakukan langkah-langkah nyata kedalam


memiliki keberdayaan, Artinya, hasil dari berbagai peluang (opportunities). Terciptanya
berbagai kegiatan ekonomi yang dilakukan peluang akan memaksimalkan potensi yang
secara bersama ditujukan untuk kepentingan dimiliki untuk dijadikan sebagai sumber
dan kemakmuran bersama (Suharto, 2005). pendapatan tambahan.
Dalam Islam cukup banyak hadist yang 1. Pembentukan Kelompok Petani dan
menyampaikan pentingnya usaha untuk Remaja
mendapatkan rezeki yang barokah. Salah
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
satu kegiatan dalam mencari rezeki yang
yang pertama adalah dengan membentuk
disampaikan dalam berbagai hadist dan
kelompok masyarakat yaitu Kelompok Tani
ayat adalah mengenai berdagang. Dalam
dan Remaja. Dengan terbentuknya kelompok,
berbagai hadits Nabi Muhammad Saw sering
Tim Pengabdian melakukan melakukan
menekankan pentingnya perdagangan. Di
transfer Ipteks melalui sosialisasi, pelatihan,
antaranya riwayat dari Mu’adz bin Jabal, bahwa
dan pendampingan dalam pembutan tepung
Nabi bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik
moccaf. Tepung moccaf adalah hasil olahan
usaha adalah usaha perdagangan (H.R.Baihaqi
singkong berupa tepung yang diperoleh
dan dikeluarkan oleh As-Ashbahani). Hadits
melalui proses fermentasi (Arsyad, 2016).
ini dengan tegas menyebutkan bahwa profesi
Transfer Ipteks diberikan mulai dari
terbaik menurut Nabi Muhammad adalah
pemahaman awal tentang tepung moccaf
perdagangan. Penguatan melalui hadist
kepada mitra. Tepung moccaf masih cukup
ini sekaligus menunjukan bahwa kegiatan
awam di kalangan masyarakat karena tidak
program kegiatan pengabdian kepada
sepopuler tepung terigu. Masyarakat Desa
masyarakat yang dilakukan di Desa Suro
Suro sendiri belum menyadari potensi
adalah bernafaskan Islam dan sesuai dengan
pengolahan singkong menjadi tepung moccaf
syariat.
karena terbatasnya pengetahuan yang
Pemberdayaan di Desa Suro merupakan dimiliki.
program dalam membantu masyarakat untuk
Melalui pembentukan kelompok maka
meningkatkan pendapatan dari sumber daya
akan mempermudah Tim Pengabdian dalam
lokal yang tersedia. Hal ini sesuai dengan
menyelenggarakan sosialisasi, pelatihan dan
program Pemerintah dalam meningkatkan
pendampingan. Kelompok tani dan remaja
perekonomian masyarakat melalui berbagai
ini juga diproyeksikan sebagai kelompok
usaha. Salah satu upaya yang dilakukan
usaha yang diharapkan mampu berdikari dan
adalah dengan meningkatkan pemberdayaan
menghasilkan. Pembentukan kelompok tani
masyarakat melalui sumber daya yang
dan remaja dapat diamati dalam Gambar 2
tersedia.
berikut.
Program pengabdian yang dilakukan
dalam pemberdayaan masyarakat dengan
melakukan pemanfaatkan potensi yang ada di
Desa Suro dengan memperkuat potensi atau
daya yang dimiliki masyarakat (empowering)
serta memotivasi masyarakat untuk

184 Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022)


Sinergi Program Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembuatan Tepung Moccaf

3. Dibuat Irisan Tipis (chip). Bentuk


potongan yang digunakan seperti irisan
keripik singkong dengan ukuran 0,2-
0,3 cm. Pemotongan secara tipis ini
dimaksudkah agar proses pembuatan
tepung dapat berlangsung dengan cepat
dan efektif.
Gambar 2. Terbentuk Kelompok Tani dan Remaja 4. Perendaman. Tahapan perendaman
dilakukan dengan merendam irisan
2. Melakukan transfer Ipteks melalui
singkong dalam air bersih dengan
sosialisasi, demonstrasi, dan
menggunakan wadah ember plastik.
pendampingan
5. Penjemuran. Setelah direndam selama
Menurut Wilson (1996) terdapat
kurang lebih dua hari dan dua malam,
7 tahapan dalam siklus pemberdayaan
maka kadar air pada bahan akan
masyarakat, salah satunya yaitu Masyarakat
berkurang hingga tersisa sekitar 15%
merasa tertantang untuk berupaya yang lebih
saja. Rendahnya kadar air tersebut
besar guna mendapatkan hasil yang lebih baik
dengan ditandai tekstur chip mudah
lagi. Berdasarkan pendapat ini program yang
hancur ketika disentuh.
dilakukan di Desa Suro dalam pemberdayaan
6. Penepungan. Langkah berikutnya adalah
masyarakat adalah melanjutkan kegiatan
proses penggilingan chip singkong
yang sudah di lakukan sebelumnya oleh
menggunakan bantuan mesin ataupun
Fakultas Pertanian Unsoed, namun program
secara manual dan sederhana dengan
yang dilakukan masih sebatas sosialisasi
menumbuknya menggunakan lumpang
pengenalan cara acara mengolah berbagai
tradisional.
bahan yang berasal dari singkong.
7. Pengayakan. Tepung yang dihasilkan
Pada tahap transfer Ipteks dilakukan
ukurannya masih tidak seragam. Untuk
dengan sosialisasi mengenai pembuatan
menghindari adanya penggumpalan pada
tepung moccaf, selanjutnya dilaksanakan
tepung mocccaf seperti tidak meratanya
praktek pembuatan tepung moccaf, dan
hasil penepungan maka dilakukan
dilanjutkan dengan pendampingan proses
pengayakan agar hasilnya halus dan siap
pengemasan dan pemasaran. Proses
pakai.
pembuatan tepung moccaf yang dilaksanakan
8. Penyimpanan. Penyimpnanan tepung
di Desa Suro sebagai berikut (Yani & Akbar,
moccaf diperlukan treatment khusus,
2018):
antara lain tidak diperkenankan
1. Persiapan bahan. Bahan yang digunakan
menyimpan tepung berdekatan dengan
diutamakan menggunakan umbi yang
barang-barang yang berbau karena akan
masih muda.
merusak tepung. Penyimpanan tepung
2. Pengupasan singkong. Singkong yang moccaf juga memerlukan perhatian serius
sudah disortir dicuci bersih menggunakan agar terhidar dari kutu dan perubahan
air mengalir. tekstur.

Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022) 185


Sri Hartini, Nuniek Ina Retnaningtyas, Nurani Ajeng Tri Utami, Arif Rahman Hikam

Dalam kegiatan transfer Ipteks produksi tepung moccaf di Desa Suro. Pada
dilaksanakan dengan melanjutkan teknologi kesempatan studi banding tersebut sekaligus
mengolah singkong dengan alat /mesin upaya menjalin Kerjasama antara Desa Suro
menjadi tepung singkong fermentasi atau dengan Rumah Moccaf Banjarnegara sehingga
modified cassava flour (moccaf melalui sosial mampu menjadi mitra Kerjasama dalam
mapping) yang dikelola oleh Kelompok Tani operasionalisasi hingga pemasaran. Kegiatan
dan Remaja. Kegiatan transfer Ipteks dalam studi banding ke Rumah Moccaf Banjarnegara
kegiatan pengabdian kepada dmasyarakat dapat diamati pada Gambar 4 berikut.
Desa Binaan dapat diamati pada Gambar 3
berikut.

Gambar 4. Studi Banding Ke Rumah Moccaf


Banjarnegara

Gambar 3. Sosialisasi transfer iptek Rangkaian program pengabdian kepada


masyarakat Desa Binaan diharapkan dapat
3. Studi Banding Ke Rumah Moccaf
memberikan solusi permasalahan yang ada di
Banjarnegara
Desa Suro yang selama ini belum tertangani
Agar mitra mendapatkan gambaran
dan mitra mampu menjaga keberlangsungan
nyata pembuatan tepung moccaf dalam skala
progam. Dengan demikian maka petani
besar maka kegiatan pengabdian berikutnya
singkong yang ada di Desa Suro dapat
adalah melaksanakan studi banding Ke
meningkat kesejahteraannya serta dapat
Rumah Moccaf Banjarnegara. Kegiatan ini
mengurangi jumlah pengangguran di desa
bertujuan untuk memperkenalkan secara
tersebut.
langsung pengolahan tepung moccaf dalam
skala industri kecil. Dalam kunjungannya, para
peserta diperkenalkan proses pengolahan Kesimpulan
singkong menjadi tepung moccaf dan tata Penguatan Kelompok Tani Dan Remaja
laksana pengoperasioan mesin pengolahan merupakan suatu terobosan yang dilakukan
tepung moccaf. oleh Tim Pengabdian dan mitra dari LAZ
Selama kunjungan ada beberapa Al Irsyad Fatimatuzahra untuk mengatasi
kegiatan yang dilakukan oleh pengabdi dan persoalan nyata di masyarakat dengan
mitra yaitu pelatihan dan praktik secara pemberdayaan ekonomi warga melalui
langsung di Rumah Moccaf Banjarnegara. potensi daerah yang dimiliki. Program-
Kegiatan studi banding tersebut dibimbing program strategis dalam pemberdayaan
oleh trainer dan tenaga ahli sehingga peserta masyarakat di Desa Suro tersebut antara lain
dapat berkonsultasi secara langsung dan adalah pemberian sosialisasi dan ketrampilan
mendapatkan ilmu untuk diaplikasikan pada kepada kelompok agar peserta paham tentang

186 Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022)


Sinergi Program Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembuatan Tepung Moccaf

program yang akan dilakukan. Sebagai Kartasasmita, G. (1997). Membangun Sumber


penguatan dilaksanakan kegiatan studi Daya Sosial Profesional. Disampaikan
banding ke Rumah Moccaf Banjarnegara untuk pada Kongres ke VII HIPIIS Medan, 21
melihat dan praktik langsung pengolahan Maret 1997
singkong menjadi tepung moccaf. Pada Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat
saat kunjungan peserta kegiatan diberikan Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis
ketrampilan dalam mengoperasikan mesin Pembangunan Kesejahteraan Sosial
tepung mocaf sehingga Desa Surio mampu & Pekerjaan Sosial. Refika Aditama.
mengadaptasi jenis usaha serupa. Bandung
Pemberdayaan masyarakat memerlukan Sunyoto Usman. (2010). Pembangunan Dan
komitmen Bersama agar program dapat Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka
terjaga keberlanjutannya. Rangkaian kegiatan Pelajar Offset. Yogyakarta
pengabdian kepada masyarakat di Desa Suro
Swasono, Sri Edi. (2004). Menegakkan
diharapkan mampu mewujudkan desa binaan
Demokrasi Ekonomi, Globalisasi Dan
yang mandiri dan berhasil.
Sistem Ekonomi Indonesia. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto
Ucapan Terima Kasih Wilson, Terry. (1996). The Empowerment
Penulis mengucapkan terima kasih Mannual. Grower Publishing Company.
kepada LPPM Universitas Jenderal Soedirman London
atas pembiayaan kegiatan ini melalui Hibah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6
Pengabdian Kepada Masyarakat Skema Desa Tahun 2014 tentang Desa.
Binaan tahun anggaran 2022.
Yani, A. V., & Akbar, M. (2018). Pembuatan
Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)
Daftar Pustaka dengan berbagai Varietas Ubi Kayu dan
Arsyad, M. (2016). Pengaruh Penambahan Lama Fermentasi. Jurnal Edible, 7(1),
Tepung Mocaf Terhadap Kualitas Produk 40–48. https://jurnal.um-palembang.
Biskuit. Agropolitan, 3(3), 52–61. ac.id/edible/article/view/1655/1389

Bukit, B., Malusa, T., & Rahmat, A. (2017).


Manajemen Sumber Daya Manusia.
Pustaka Pelajar Offset.Yogyakarta
Hartini, Sri. (2021). Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Penguatan kelompok Tani Untuk
Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
di Desa Suro, Kalibagor, Kabupaten
Banyumas. Laporan Pengabdian Kepada
Masyarakat. LPPM Unsoed

Solidaritas: Jurnal Pengabdian −Vol 2, No. 2 (2022) 187

You might also like