You are on page 1of 5

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Vol. 2, No. 3 September 2022, Hal.

91-95

Maksimalisasi Pengelolaan Sampah untuk Mewujudkan Desa Eco Friendly


di Desa Banyuwangi Cigudeg

Mohamad Najib1 Siti Hasna Fadhilah2 Imam Faisal Arridzwani3, Edwinanto4, Debby Rahmawati5,
Muhammad Ammar6, Yudi Nata7, Dudih Gustian8
1,2,3,4,5,6,7,8
Universitas Nusa Putra
1
Program Studi PGSD, Program Studi Akuntansi, 3,4Program Studi Teknik Elektro,
2

5,6
Program Studi Teknik Sipil, 7Program Studi Teknik Mesin,
8
Program Studi Sistem Informasi
mohamad.najib@nusaputra.ac.id , hasna.fadhilah_ak20@nusaputra.ac.id2, imam.faisal_te20@nusaputra.ac.id3,
1

edwinanto@nusaputra.ac.id4, debby.rahmawati@nusaputra.ac.id5, Muhammad.ammar@nusaputra.ac.id6,


yudinata@nusaputra.ac.id7, dudih@nusaputra.ac.id8
Korespondensi: hasna.fadhilah_ak20@nusaputra.ac.id

Abstract
Eco Friendly Village is an environmentally friendly healthy village in terms of soil health and food quality
aspects. Public awareness regarding waste management in Banyuwangi Village is still lacking. People often throw
garbage carelessly, such as to vacant land, fields, ditches, and other places. In addition, people often burn waste
that can pollute the air, as well as waste that is not separated between organic and inorganic. For this reason, we
collaborate with the village in an eco friendly village program in the form of counseling and social services on
waste management. The purpose of this activity is "To increase public understanding and awareness to maintain
environmental cleanliness and good waste management". The method of implementing this activity is in the form
of social services as well as socialization to the community regarding the importance of waste sorting and good
waste management and the importance of protecting the environment. The measuring tool used to see the level of
success of the program is using qualitative descriptive, where we conduct interviews and observations to see
changes in the attitude of the community whether their awareness has grown to carry out waste management
properly. This activity is able to provide changes for individual communities to become more aware of waste
management, how to sort organic and inorganic waste. In addition, the disposal of household waste has become
more focused because the village has provided a temporary garbage collection place which will be managed
directly by the village and the community.

Keywords: waste management, eco friendly village, magot, social service

Abstrak
Desa Eco Friendly merupakan desa sehat ramah lingkungan ditinjau dari aspek kesehatan tanah dan
kualitas pangan. Kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah di Desa Banyuwangi terbilang masih
kurang. Masyarakat kerap kali membuang sampah sembarangan, seperti ke lahan kosong, lapangan, selokan, dan
tempat lain. Selain itu masyarakat sering melakukan pembakaran sampah yang dapat mencemari udara, serta
sampah yang tidak dipilah antara organik dan anorganik. Untuk itu, kami bekerja sama dengan pihak desa dalam
program desa eco friendly dalam bentuk penyuluhan dan bakti sosial tentang pengelolaan sampah. Tujuan
diadakannya kegiatan ini yaitu “Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik”. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam
bentuk bakti sosial sekaligus sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah dan
pengelolaan sampah yang baik serta pentingnya menjaga lingkungan. Alat ukur yang dipakai untuk melihat
tingkat keberhasilan program yaitu menggunakan deskriptif kualitatif, di mana kami melakukan wawancara dan
observasi untuk melihat perubahan sikap warga masyarakat apakah telah tumbuh kesadarannya untuk melakukan
pengelolaan sampah dengan baik. Kegiatan ini mampu memberi perubahan bagi individu masyarakat menjadi
lebih sadar akan pengolahan sampah, cara memilah sampah organik dan anorganik. Selain itu, pembuangan
sampah rumah tangga menjadi lebih terarah dikarenakan pihak desa sudah menyediakan tempat penampungan
sampah sementara yang nantinya akan dikelola langsung oleh pihak desa dan masyarakat.

Kata kunci: Pengelolaan Sampah, Desa Eco Friendly, Magot, Bakti Sosial
1. PENDAHULUAN
Masalah sampah masih menjadi permasalahan klasik di lingkungan masyarakat baik itu di
daerah perkotaan, maupun di daerah perkampungan. Sampah merupakan sisa buangan dari suatu barang
yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah dapat berasal dari kegiatan manusia sehari-hari maupun dari
91
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Vol. 2, No. 3 September 2022, Hal. 91-95

proses hidup alam. Sampah yang tidak dikelola dengan baik seperti adanya penumpukan sampah dan
pembuangan sampah sembarangan, maka akan berdampak pada pencemaran tanah serta pencemaran air
tanah [1]. Alangkah baiknya, jika sampah yang dihasilkan bisa didaur ulang dan dikelola agar tidak
mencemari lingkungan. Hingga saat ini, penanganan sampah di Indonesia masih tergolong primitif,
yakni hanya dikelola dengan cara diangkut lalu dibuang dan ditimbun begitu saja [2]. Hal ini
mengakibatkan adanya penumpukan sampah di suatu tempat tertentu. Untuk itu, perlu adanya
pengelolaan sampah yang baik demi menciptakan desa yang ramah lingkungan serta desa zero limbah.
Desa Banyuwangi merupakan desa yang terletak di daerah pegunungan dengan alamnya yang
masih terjaga [3]. Namun, kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait pemilahan sampah dan
perilaku membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Sampah rumah tangga biasanya dibakar di
pekarangan rumah, sehingga udara mencari tercemar. Selain itu, masyarakat kerap kali membuang
sampah ke lahan kosong, sehingga banyak pemandangan sampah yang tidak enak dilihat di lahan kosong
tersebut. Menurut [4], pada pasal 24 telah jelas mengatur aparatur Desa mulai dari tingkat RT/RW harus
menyediakan tempat sampah di tiap rumah, membuat TPS di tingkat RW dan pihak Desa sebagai
pengelolanya. Sehingga, sudah menjadi keharusan bagi pemerintah desa terkait pengelolaan sampah di
wilayah pemerintahannya.
Dalam pelaksanaan program kerja KKN Tematik Desa Banyuwangi di bidang kesehatan dan
lingkungan, serta untuk menyukseskan program desa terkait pengelolaan sampah berbasis magot, kami
bekerja sama dengan pihak desa untuk membuat program penyuluhan dan bakti sosial tentang
pengelolaan sampah yang dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan desa Eco Friendly. Desa
Banyuwangi telah memiliki program budidaya magot serta memiliki tempat pengepulan sampah. Desa
Eco Friendly merupakan desa sehat ramah lingkungan ditinjau dari aspek kesehatan tanah dan kualitas
pangan. [5]. Untuk mewujudkan sinergi antara masyarakat dan pihak desa serta mensukseskan program
ini, maka kami melakukan pengabdian masyarakat dengan cara melakukan kerja bakti sekaligus
sosialisasi desa eco friendly dan pengelolaan sampah berbasis magot kepada masyarakat Desa
Banyuwangi. Peserta dalam program ini tentunya adalah masyarakat desa banyuwangi dan aparatur desa
sebagai fasilitator. Harapannya, masyarakat lebih peduli mengenai kebersihan lingkungan serta
pengelolaan sampah yang baik untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Ada dua jenis sampah, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan
sampah yang berasal dari makhluk hidup yang biasanya mudah terurai oleh alam, sedangkan sampah
anorganik merupakan sampah yang sulit terurai dan apabila tertimbun di tanah akan mengakibatkan
pencemaran tanah [6]. Untuk mewujudkan desa Eco Friendly, kami selaku mahasiswa KKN-T
kelompok Desa Banyuwangi melakukan bakti sosial dan penyuluhan kepada masyarakat terkait
pengelolaan sampah berbasis magot untuk sampah organik, sementara untuk sampah anorganik nantinya
akan dibawa ke tempah pengepulan sampah kemudian akan dijadikan paving blok.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah pada
pengabdian masyarakat kali ini yaitu: “Bagaimana meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik?”. Tujuan
diadakannya pengabdian masyarakat ini yaitu “Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang baik”.

2. METODE
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan
sampah dan pengelolaan sampah yang baik serta pentingnya menjaga lingkungan. Sosialisasi dilakukan
sambil melakukan kerja bakti dengan warga masyarakat di Desa Banyuwangi. Alur pelaksanaan
kegiatan yaitu Pertama kami melakukan kerja bakti dengan masyarakat yang dibantu oleh pihak desa,
kemudian adanya pendistribusian tempah sampah organik dan anorganik ke setiap rumah di desa
Banyuwangi, menyiapkan TPS di tingkat RW untuk penampungan sementara, penarikan sampah setiap
3-4 hari sekali, pemilahan sampah organik dan anorganik, untuk sampah organik akan diolah dengan
mesin penggiling khusus untuk nantinya dijadikan pakan maggot, untuk sampah anorganik berupa
plastik akan dilebur untuk pembuat paving block yang ramah lingkungan, untuk sampah anorganik
92
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Vol. 2, No. 3 September 2022, Hal. 91-95

selain plastik akan dibakar dan dimusnahkan ditungku. Alat ukur yang dipakai untuk melihat tingkat
keberhasilan program yaitu menggunakan deskriptif kualitatif, di mana kami melakukan wawancara dan
observasi untuk melihat perubahan sikap warga masyarakat apakah telah tumbuh kesadarannya untuk
melakukan pengelolaan sampah dengan baik.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan tema mewujudkan desa eco friendly,
dalam pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pemerintah Desa Banyuwangi untuk penyediaan
sarana dan prasarana nya. Program kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa banyuwangi
Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Pelaksanaan program kegiatan berjalan dengan lancar
khususnya warga RW 9 impres, serta pejabat pemerintahan desa.
Dalam pelaksanaan program ini sesuai dengan rencana sebelumya, Berkaitan juga dengan
program desa mengenai program penyuluhan dan sosialisasi mengenai sampah, telah kami lakukan
melalui program bakti sosial, kemudian lanjutkan dengan pemilahan sampah yang akan diangkut ke
tempat pengepulan sampah yang kemudian diproses menjadi pakan magot dan pembuatan pafing blok
dengan limbah yang terkumpul di Desa Banyuwangi. Antusias masyarakat dalam mengikuti bakti
sosial dan pemilihan sampah ini sangat baik, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat khususnya
RW 9 Impres yang ikut dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Alur pelaksanaan kegiatan yaitu kami selaku mahasiswa KKN-T Desa Banyuwangi melakukan
kerja bakti dan sosialisasi kepada warga terkait adanya program pengelolaan sampah berbasis magot.
Setelah kerja bakti, kami melakukan pendistribusian tempat sampah organik dan anorganik ke setiap
rumah di desa Banyuwangi, menyiapkan TPS di tingkat RW untuk penampungan sementara,
penarikan sampah setiap 3-4 hari sekali.

Gambar 1. Melakukan Bakti Sosial Bersama Aparat Desa dan masyarakat Desa Banyuwangi

Gambar 2. Melakukan Bakti Sosial Bersama Aparat Desa dan masyarakat Desa Banyuwangi
Setelah kerja bakti serta pendistribusian tempat sampah organik dan anorganik, kami melakukan
93
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Vol. 2, No. 3 September 2022, Hal. 91-95

pemilahan sampah hasil pengumpulan sampah dari kegiatan bakti sosial.

Gambar 3. Proses Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik


Untuk sampah organik akan diolah dengan mesin penggiling khusus untuk nantinya dijadikan
pakan maggot, untuk sampah anorganik berupa plastik akan dilebur untuk pembuat paving block yang
ramah lingkungan, untuk sampah anorganik selain plastik akan dibakar dan dimusnahkan ditungku.

Gambar 4. Proses Penggilingan Sampah Untuk Pakan Magot

4. KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai Maksimalisasi Pengelolaan Sampah untuk
Mewujudkan Desa Eco Friendly di Desa Banyuwangi Cigudeg bertujuan Untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah
yang baik di Desa Banyuwangi, mengingat masih banyaknya masyarakat yang belum paham akan
pemilihan sampah organik dan non organik untuk dijadikan pakan magot. Kegiatan ini mampu memberi
perubahan bagi individu masyarakat menjadi lebih sadar akan pengolahan sampah yang baik agar tidak
mencemari lingkungan. Masyarakat jadi lebih paham bagaimana cara memilah sampah organik dan
anorganik. Selain itu, pembuangan sampah rumah tangga menjadi lebih terarah dikarenakan pihak desa
sudah menyediakan tempat penampungan sampah sementara yang nantinya akan dikelola langsung oleh
pihak desa dan masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada LLDIKTI wilayah IV Jabar Banten yang telah
memberi dukungan financial terhadap pengabdian ini. Terima kasih kepada LPPM Universitas Nusa
Putra yang telah membantu dalam pengurusan administrasi KKN Tematik LLDIKTI IV. Terima kasih
kepada prodi akuntansi dan prodi teknik elektro yang telah mempercayai kami mewakili prodi akuntansi
dan teknik elektro untuk mengikuti kegiatan KKN Tematik LLDIKTI IV. Terima kasih kepada Bapak

94
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Abdi Putra Vol. 2, No. 3 September 2022, Hal. 91-95

Mohamad Najib S.Pd., M. Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik (DPA) Universitas Nusa Putra yang
telah membimbing kelompok KKN-T Universitas Nusa Putra. Terima kasih kepada Bapak Dr. Buchari
Muslim, S.E., S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah membimbing
pelaksanaan KKN-T di Desa Banyuwangi. Terima kasih kepada Rio Fariduddin, S.Pd.I., selaku Kepala
Desa Banyuwangi yang telah memberikan fasilitas dan mendukung secara penuh kegiatan yang
dilakukan di desa Banyuwangi. Terima kasih kepada kader PKK sebagai peserta pelatihan serta semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dan semangat dalam
membantu pelaksanaan KKN-T ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Administrator, “Permasalahan Sampah dan Solusinya,” Sep. 22, 2017.
https://dlhk.bantenprov.go.id/read/article/313/Permasalahan-Sampah-dan-Solusinya.html (accessed Sep.
06, 2022).
[2] W. Fizriyani and N. Azizah, “Peneliti: Gaya Hidup Berpengaruh Ubah Komponen Sampah,” Nov. 24,
2020. https://www.republika.co.id/berita/qkakiq463/peneliti-gaya-hidup-berpengaruh-ubah-komponen-
sampah (accessed Sep. 06, 2022).
[3] Kantor Kepala Desa, “Profil Desa Banyuwangi: Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.” 2022.
[4] Perda Kabupaten Bogor No.2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Kabupaten Bogor: Perda
Kabupaten Bogor, 2012.
[5] A. Singh et al., “Earthworms and vermicompost: an eco-friendly approach for repaying nature’s debt,”
Environ Geochem Health, vol. 42, no. 6, pp. 1617–1642, 2020.
[6] S. N. Aeni, “4 Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik yang Perlu Diketahui,” 2021.
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61a4c22b788bb/4-perbedaan-sampah-organik-dan-anorganik-
yang-perlu-
diketahui#:~:text=Sampah%20organik%20berasal%20dari%20sisa,berasal%20dari%20organisme%20ti
dak%20hidup. (accessed Sep. 06, 2022).

95

You might also like