You are on page 1of 5

PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 2022, Vol.6, No.

1
ISSN: 25974653. EISSN:25974688
http://peduli.wisnuwardhana.ac.id/index.php/peduli/index

PEMANFAATAN SAMPAH DAPUR SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK


TANAMAN PEKARANGAN DAN HORTIKULTURA DI DESA ILOTIDEA KECAMATAN
TILANGO KABUPATEN GORONTALO
Zulzain Ilahude1, Hayatiningsih Gubali2
1,2
Universitas Negeri Gorontalo
zulzainilahude@ung.ac.id, hayatiningsihgubali@ung.ac.id

Abstract: The purpose of KKN-T community service activity is to increase the creativity of students and the
community of Ilotidea Village in utilizing kitchen waste as the Liquid Organic Fertilizer (LOF) which can
increase plant growth in the yardland. In Ilotidea Village, the community is very enthusiastic about utilizing
yardland, unfortunately, has not managed kitchen waste as fertilizer that can add nutrients to the growth and
production of plants. Benefits: 1) management of kitchen waste as an organic fertilizer manufacturing material,
2) produce LOF for cultivation crop in the yardland. Methods in the form of socialization, training, and
applications of making organic fertilizers, vegetable cultivation, and simple planting pattern techniques in the
yard. This activity was attended by 14 students of the Department of Agrotechnology and the village
community. The results of activities: socialization of the use of kitchen waste as LOF, land use of yards, the
exhibition of LOF product products in the village. Additional activities include the management of flood
disasters, sports and arts development and the vaccination movement. External in the form of the publication
of videos and articles.

Keywords: waste, LOF, crop

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mahasiswa membutuhkan
ketrampilan dalam menangani atau mengelola berbagai masalah dan memanfaatkan potensi serta
sumberdaya yang tersedia di daerahnya terutama potensi desa. Wilayah desa merupakan tumpuan
pembangunan yang memiliki potensi, khususnya dalam bidang pertanian. Potensi desa yang lain berupa
pemuda sebagai generasi penerus penggerak budidaya pertanian di desa. Pemuda desa inilah dapat
menjadi mitra mahasiswa untuk mentransfer inovasi teknologi pertanian yang diharapkan dapat
dikembangkan secaralebih luas kepada masyarakat (LPPM, 2020).
Desa Ilotidea Kecamatan Tilango adalah kawasan pertanian yang berada di wilayah Kabupaten
Gorontalo dengan jarak sekitar 10 km dari Kampus Universitas Negeri Gorontalo yang dijadikan desa
binaan dan patut dikembangkan khususnya dalam bidang pertanian. Di desa ini masalah yang nampak
menonjol antara lain lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,
adanya tumpukan sampah rumah tangga khususnya sampah dapur. Kedua permasalahan ini diangkat
yaitu dengan memberikan pemahaman akan pentingnya pengolahan sampah dapur menjadi pupuk
organik untuk digunakan dalam budidaya berbagai tanaman pekarangan. Belakangan ini berkembang
teknologi pemanfaatan lahan pekarangan rumah sebagai lahan penanaman tanaman hortikultura.
Komoditas pertanian yang dapatdikembangkan di desa ini antara lain adalah komoditashortikultura
yang mudah dan murah perawatannya serta memiliki nilai jual dengan waktu panen yang singkat.
Mengkonsumsi sayuran sangat baik bagi kesehatan tubuh manusia.
Pemanfaatan lahan pekarangan tidak terlepas dari kondisi pentingnya peran keluarga dalam
menangkap peluang kerja, meningkatkan pendapatan, memberikan nilai tambah (value added) bagi
kehidupan mereka dalam keluarga maupun dalam masyarakat (Suwardiyasa, 2018).
Kesadaran masyarakat akan pangan yang aman menyebabkan permintaan sayuran organik semakin
meningkat . Sayuran organik adalah sayuran yang tumbuh dengan bantuan pemberian pupuk organik
tanpa campuran pupuk kimia yang mengandung mineral dan tidak membutuhkan lahan yang luas (Dinas
Pertnaian, 2021). Pupuk organik dapat dikelola dari sampah/limbah dapur yang diperoleh dengan
mudah. Teknologi pertanian organik yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah modifikasi hasil
limbah dapur menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang tersedia sebagai limbah dapur. Penggunaan
POC membuat sayuran lebih tahan lama dan bebas dari bahan kimia yang berbahaya, bahkan sayuran
organik memiliki rasa yang renyah.
Inovasi teknologi ini dapat mengasah kreatifitas mahasiswa, mengasah menulis, dan menyampaikan
serta menerapkan ide, memperoleh pengalaman, pengakuan dan mendapat kenalan atau koneksi, dan
yang paling besar manfaatnya adalah membantu pembangunan desa yang maju dan mandiri dalam
29
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 2022, Vol.6, No.1
ISSN: 25974653. EISSN:25974688
http://peduli.wisnuwardhana.ac.id/index.php/peduli/index

pemenuhan pangan. Sebagai wujud implementasi program Kampus Merdeka atau merdeka belajar,
maka pada program KKN-T di desa ini diikuti oleh mahasiswa Jurusan Agroteknologi, hal ini dilakukan
untuk memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk melakukan inovasi dan kreativitasnya di desa
khususnya dalam bidang pertanian. Mengingat bahwa pertanian menjadi tumpuan utama pembangunan
perdesaan, maka mahasiswa patut menjadi motivator dan inovator kemajuan pembangunan perdesaan.
Tujuan Program Pengabdian KKN-T kegiatan ini: 1) Meningkatkan kreatifitas mahasiswa dan
masyarakat Desa Ilotidea dalam memanfaatkan limbah dapur sebagai Pupuk Organik Cair (POC) yang
mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman di lahan pekarangan; 2) Pengelolaan limbah sampah dapur
sebagai bahan pembuatan pupuk organik; dan 3) Menghasilkan POC untuk budidaya tanaman di lahan
pekarangan rumah penduduk.

METODE
Metode yang digunakan adalah penyuluhan, ceramah, tanya-jawab, pelatihan pendampingan
terhadap warga ibu-ibu 20 orang anggota PKK dan aparat Desa Ilotidea Kecamatan Tilango.
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan sosialisasi program kepada masyarakat desa mengenai lingkup
program pengabdian yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan, tahapan kegiatan, dan pelatihan dan
pendampingan.
Sosialisasi awal dilakukan kepada Kepala Desa Ilotidea beserta para perangkat desa untuk
menentukan lokasi pembuatan tempat pembibitan dan penyuluhan pendampingan pelatihan. Pengenalan
pemanfaatan pupuk organik cair dilakukan secara langsung dengan cara sebelumnya mengumpulkan
bahan-bahan hasil buangan limbah dapur seperti kulit bawang putih dan bawang merah yang ditimbun
selama satu minggu. Pelatihan pembuatan tempat pembibitan dan media tanam organik menggunakan
arang sekam yang dicampur dengan tanah yang dituangkan kedalam polibag ukuran 45x40 cm,
terutama bagi masyarakat yang memiliki lahan pekarangan terbatas. Media tanam ini digunakan untuk
tanaman sayuran. Hasil kegiatan sosialisasi dan penyuluhan, pendampingan dianalisis secara deskriptif,
sedangkan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan
secara langsung di lapangan serta pemahaman tentang keberlangsungan program.

HASIL KARYA UTAMA DAN PEMBAHASAN


Peningkatan kreatifitas mahasiswa dan masyarakat dilakukan dengan memanfaatkan limbah dapur
sebagai pupuk organik cair (POC). Pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan terhadap ibu-ibu rumah
tangga dan para aparat Desa Ilotidea. Diharapkan kepada para peserta melakukan pelatihan secara
langsung pembuatan POC tersebut dengan menyediakan bahann-bahan limbah dapur yang sudah
disiapkan, seperti kulit bawang putih dan bawang merah. Pada kegiatan ttersebut para mahasiswa peserta
KKN-T mendemontrasikan tata cara pembuatan POC dengan bahan-bahan yang diperlukan uuntuk
kegiatan tersebut.
Salah satu karakteristik pekarangan yakni ada di sekitar rumah. Jika kita usahakan lahan tersebut,
maka dapat dilakukan dengan intensif dan dapat diakses dengan mudah. Kini, banyak pekarangan yang
ditanam berupa tanaman sayur-sayuran dan berbagai kebutuhan keluarga setiap hari (Hasyimi, 2013).
Inilah pentingnya sosialisasi tentang pemanfaatan lahan pekarangan yang disampaikan langsung kepada
para masyarakat dan aparat Desa Ilotidea.

30
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 2022, Vol.6, No.1
ISSN: 25974653. EISSN:25974688
http://peduli.wisnuwardhana.ac.id/index.php/peduli/index

Gambar 1. Sosialisasi dan penyuluhan POC di desa Ilotidea

Selama ini para ibu-ibu peserta pelatihan hanya membuang sampah dapur dan kurang mengetahui
bahwa ternyata bahan-bahan limbah itu dapat dijadikan bahan untukmenyuburkan tanaman. Teknologi
yang di sampaikan sangat sederhana hanya dengan teknik fermentasi bahan-bahan berupa air cucian
beras air air kelapa dan bahan-bahan limbah dapur sudah dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang
digunakan unutk tanaman sayuran di pekarangan. Tentu saja hal ini dapat menghemat biaya keluarga
dalam menanggulangi kebutuhan gizi dari sayuran.
Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi sebagai peserta KKN-T sebagai motivator
penggerak program ini, secara langsung ikut menjelaskan dan mendemontrasikanteknis pembuatan POC
dari bahan-bahan yang mudah diperoleh terutama dari limbah dapur, serta pembuatan media tanam
untuk tanaman hortikultura, mulai dari tata cara persemaian sampai penanaman dan pemeliharaan.
Menurut mahasiswa bahwa program ini penting karena kita dapat memanfaatkan lahan yang
terbengkalai dan dapat membantu memotong anggaran kebutuhan dapur rumah tangga, sekaligus
mencukupi gizi keluarga dan dapat memanfaatkan hasilnya. Kemudian manfaat lainnya yakni, dapat
mengurangi polusi sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan asri.
Pemanfaatan POC adalah untuk tanaman yang akan dibudidayakan seperti, tanaman sayuran
khususnya sayuran hijau, seperti, pakcoy, seledri, selada, sawi dan bayam, cabe, dan buah-buahan
lainnya. Hal tersebut karena masa panennya lebih cepat dan tidak memakan banyak biaya. Hal itu dapat
membawa dampak baik pada sektor ekonomi, kesehatan, dan lingkungan keluarga. Selain itu, dapat
membantu keluarga untuk menyediakan pangan secara mandiri, apalagi di tengah pandemic seperti
sekarang ini, dimana kita perlu menjaga asupan pangan yang bergizi, beragam, sehat dan aman bagi
keluarga.

Gambar 2. Pesemaian dan media tanam sayuran

31
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 2022, Vol.6, No.1
ISSN: 25974653. EISSN:25974688
http://peduli.wisnuwardhana.ac.id/index.php/peduli/index

Pembuatan persemaian agar benih bisa tumbuh maksimal, biasanya benih yang melalui persemaian
bisa terlindung dari hama penyakit yang mengganggu bayi tanaman. Dengan melakukan persemaian
benih yang di tanam dapat terplihara dengan baik dibandingkan dengan yang langsung tanam,
persemaian tentunya memiliki bagian yang sangat penting dari sebagian tanaman yang dibudidayakan
walau sebenarnya semua tanaman tidak harus semuanya di semai contohnya bayam karena bayam tidak
membutuhkan persemaian, beberapa tanaman sebenarnya berupaya tumbuh sehat namun dengan
bantuan campur tangan manusia sekarang ini sangat semakin maju.
Bercocok tanam sayuran di pekarangan rumah tidak membutuhkan biaya karena peralatan dan
bahan yang digunakan tersedia dan diperoleh dengan mudah bahkan hanya merupakan limbah atau
sampah dapur yang biasanya hanya dibuang percuma. Untuk itu betapa pentingnya pemanfaatan
pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang bisa menunjang kebutuhan keluarga (Roidah, 2013).
Selain itu terdapat beberapa program tambahan, seperti membantu penataan data buku
perpustakaan, membantu mengevakuasi masyarakat yang terkena banjir dengan sekaligus menyalurkan
logistik makanan yang dikelola oleh aparat, sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan pencegahan
Covid-19, termasuk pendataan masyarakat vaksinasi.

Gambar 3. Pemberian bantuan banjir dan vaksinasi oleh mahasiswa KKN-T

KESIMPULAN
Peningkatan daya tarik dan minat masyarakat terhadap pemanfaatan sampah dapur sebagai pupuk
organik cair untuk tanaman pekarangan di desa Ilotidea Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo,
terbukti dengan keikutsertaan 20 orang ibu-ibu anggota PKK pada kegiatan pengabdian pada
masyaarakat ini.
Penerapan teknologi sederhana tentang fermentasi limbah dapur untuk dijadikan sebagai pupuk
organik secara bertahap telah dipahami dan di informasikan kepada keluarga dan masyarakat lainnya di
desa tersebut. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanam sayuran di pekarangan rumah mulai
dilakukan oleh warga dengan mengikut sertakan pemuda yang ada di desa tersebut, karena peralatan dan
bahan yang digunakan tersedia dan mudah diperoleh.
Melihat antusias dan minat masyarakat akan pentingnya kegiatan pengabdian masyarakat dengan
teknologi sederhana, mudah, praktis dan dapat dilaksanakan oleh semua kalanganmasyarakat, maka
kegiatan seperti ini perlu dikembangkan terus di desa lainnya. Upaya mengatasi penumpukan sampah
hanya dengan cara pengolahan fermentasi menjadi pupuk cair yang bermanfaat bagi tanaman. Oleh
sebab itu kegiatan seperti ini dapat dijadikan program utama pemerintah khususnya pemerintah desa.

32
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 2022, Vol.6, No.1
ISSN: 25974653. EISSN:25974688
http://peduli.wisnuwardhana.ac.id/index.php/peduli/index

UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih kami ucapkan kepada jajaran Pemerintah Desa Ilotidea dan Camat Tilango Kabupaten
Gorontalo yang telah mendukung dan ikut serta dalam menggerakkan program serta kegiatan ini,
semoga bermanfaat dan berkelanjutan.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Ketua PKK Desa Ilotideabeserta para remaja
dan masyarakat yang telah berkerjasama dalam mensukseskan program pengabdian pada masyarakat di
desa ini, semoga menjadi pengalaman dan pengetahuan untuk di kembangkan pada waktu yang akan
datang.

DAFTAR PUSTAKA

LPPM. 2020. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo.
Dinas Pertanian. 2021. Pembuatan Arang Sekam Sebagai Media Tanam. Dinas Petanian Tulang
Bawang.
Anang. 2017. Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan sempit di Dusun Bangunharjo Sleman
Bantul. Journal Pemberdayaan Vol. 1 oktober 2017.
Hasyimi, Nasruddin, Sudradjat. 2013 Sumbangan Aktivitas Usahatani Pekarangan Terhadap
Pendapatan Rumahtangga Petani Desa Srigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul
Roidah. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Bagi Kesuburan Tanah. Journal Universitas Tulung
Agung BONOROWO vol 1 No. 1 Tahun 2013.
Suwardiyasa, P. 2018. Pemanfaatan Pekarangan Rumah. Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Diambil
dari: https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pemanfaatan- pekarangan-rumah-89
KKN-T Desa Ilotidea. 2021. Kkn MBKM desa Ilotidea. Diambil dari:
https://youtu.be/_W77WDAtWE0.

33

You might also like