You are on page 1of 7

Journal of Science and Social Development, Vol.

3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

BUDIDAYA MAGGOT BSF (BLACK SOLDIER FLY) SEBAGAI


PAKAN ALTERNATIF IKAN LELE
(CLARIAS BATRACUS) DI DESA CANDIPARI, SIDOARJO
PADA PROGRAM HOLISTIK PEMBINAAN DAN
PEMBERDAYAAN DESA (PHP2D)

Khilyatul Afkar, Ani Masrufah*, Ahmad Sholahuddin Fawaid, Danul Wildan Alvarizi,
Layyinatul Khoiriyah, Miftahul Khoiriyah, Muchammad Abdulloh Kafi, Reta Slakhul
Faradilla, Revidal Amsah, Natasya Nur Hidayah, Aulianitha Salsabella, Dinda Ayu
Romadhotin Nazwa, Sindi Nur Fadila, Urifatus Eka Kurnia Sari, Fathandy Isragama
Naim, Siti Nur Riyana Itsnaini, Muhammad Nadhif Ramadhan
Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
*E-mail: ani.masrufah09@gmail.com

Abstract

The average Indonesian people throw food waste around 300 Kg every year. The large amount
of food waste is a problem that must be resolved immediately. Utilizing organic waste as a feed
medium for BSF (Black Soldier Fly) maggots is one way of processing and utilizing organic
waste. With the help of EM-4 in the fermentation process which creates a distinctive aroma to
attract the attention of BSF flies so that they hatch the eggs in the reactor provided. BSF maggot
is used as an alternative feed for catfish. In addition, the BSF maggot helps the degradation
process of organic waste. Thus, the BSF maggot cultivation training was carried out in the
Holistic Development and Village Empowerment Program by utilizing organic waste as a feed
medium in Candipari Village. The method of implementation is carried out by lecturing/
socializing and training. High community enthusiasm and increased community knowledge up
to 100% in cultivating BSF maggots are benchmarks for the success of this training. Thus, the
people of Candipari Village have the potential to become a guided village in BSF maggot
cultivation.

Keywords: Alternative feed, Organic waste, BSF maggot

Abstrak

Rata-rata masyarakat Indonesia membuang limbah pangan sekitar 300 Kg setiap tahun.
Banyaknya jumlah limbah pangan tersebut menjadi sebuah masalah yang harus segera
diselesaikan. Memanfaatkan limbah organik sebagai media pakan bagi maggot BSF (Black
Soldier Fly) merupakan salah satu cara pengolahan dan pemanfaatan limbah organik. Dengan
bantuan EM-4 dalam proses fermentasi yang menimbulkan aroma khas untuk menarik
perhatian lalat BSF sehingga menetaskan telur dalam reaktor yang disediakan. Maggot BSF
digunakan sebagai pakan alternatif ikan Lele. Selain itu, maggot BSF membantu proses
degradasi limbah organik. Dengan demikian, dilakukanlah pelatihan budidaya maggot BSF
pada Program Holistik Pembinaan dan Ptongdayaan Desa dengan memanfaatkan limbah
organik sebagai media pakan di Desa Candipari. Metode pelaksanaan dilakukan dengan
ceramah/ sosialisasi dan pelatihan. Antusias masyarakat yang tinggi dan meningkatnya
10
Journal of Science and Social Development, Vol. 3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

pengetahuan masyarakat hingga mencapai 100% dalam membudidayakan maggot BSF menjadi
tolak ukur keberhasilan pada pelatihan ini. Dengan demikian, masyarakat Desa Candipari
berpotensi menjadi Desa binaan dalam budidaya maggot BSF.

Kata kunci: Alternatif pakan, limbah organik, maggot BSF

1. PENDAHULUAN Banyak upaya yang dilakukan dalam


Desa Candipari merupakan salah satu menangani limbah organik. Salah satu bentuk
Desa yang berada di Kecamatan Porong, pengelolaan limbah organik adalah pembuatan
Kabupaten Sidoarjo. Sebagian masyarakat pupuk organik yang dapat mengurangi jumlah
Desa Candipari bekerja sebagai peternak Lele. limbah sekaligus menciptakan nilai ekonomi
Karena terkendala beberapa hal yang salah dari limbah (Gesriantuti et al., 2017).
satunya adalah mahalnya harga pakan dan Upaya lain dalam menangani limbah
minimnya lahan, maka banyak masyarakat organik adalah dengan mengubah limbah
yang mulai berhenti beternak Lele. organik menjadi bioetanol. Pembuatan
Di sisi lain, tiap harinya manusia bioetanol memiliki prospek yang bagus
membuang limbah. Menurut Mark Smulders, dengan menggunakan bahan pangan seperti
Kepala perwakilan FAO untuk Indonesia dan buah, ubi, tebu, kelapa sawit, jagung dan
Timor Leste, menyatakan bahwa Indonesia bahan pati lainnya. Bioetanol merupakan
pada tahun 2015 memiliki jumlah penduduk cairan biokimia hasil proses fermentasi gula
250 juta orang dengan kebutuhan pangan 19 dari karbohidrat dengan bantuan
ton per tahun dimana 13 juta ton makanan mikroorganisme (Yosephine, et al., 2012).
tersebut terbuang. Makanan yang terbuang Upaya menangani limbah organik dengan
menjadi limbah organik. Limbah organik mengubahnya menjadi bioenergi merupakan
apabila tidak dikelola dengan baik akan salah satu upaya yang kini gencar dilakukan,
menimbulkan pencemaran lingkungan dan yaitu dengan membudidayakan maggot BSF
gangguan kesehatan terutama bagi masyarakat menggunakan metode Fermentasi dengan
yang berada di sekitar sampah tersebut. limbah organik sebagai media pakan. Maggot
Seperti yang kita ketahui limbah organik yang merupakan larva lalat Black Soldier Fly atau
menumpuk akan membusuk dan serangga bunga, keberadaan lalat selama ini
mengeluarkan aroma yang tidak sedap, hanya dianggap sebagai hama oleh sebagian
sehingga mengundang besar masyarakat. Maggot BSF memiliki
berbagai vektor penyakit seperti lalat, nama latin Hermetia illuciens L, termasuk
nyamuk, tikus dan kecoa. Selain itu, limbah kerabat lalat (keluarga Diptera), tubuh
yang dibuang sembarangan, misalnya ke dewasanya menyerupai tawon, berwarna
selokan atau sungai akan menghambat aliran hitam dan memiliki panjang 15-20 mm.
air (Gesriantuti, et al., 2017). Masuknya Larva BSF atau biasa disebut maggot
limbah organik dari daratan keperairan memiliki kandungan protein dan lemak yang
menjadikan wilayah perairan menjadi subur, tinggi, memiliki tekstur yang kenyal, dan
bahkan menjadi terlalu subur yang biasa memiliki kemampuan untuk mengeluarkan
disebut dengan Hyper-eutrophic, yaitu enzim alami. Sehingga bahan yang
perairan dengan tingkat kesuburan sangat sebelumnya sulit dicerna dapat
tinggi di sekitar muara sungai dan sepanjang disederhanakan dan dapat dimanfaatkan oleh
pantai (Makmur, et al., 2012). ikan. Selain itu maggot memiliki kandungan
11
Journal of Science and Social Development, Vol. 3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42% organik sebagai media pakan ini direncanakan
(Rachmawati, et al., 2015). Maggot dari lalat dan dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa
BSF merupakan sumber protein hewani Teknik Lingkungan Universitas Nahdlatul
dengan kadar karbohidrat kurang dari 0,05% , Ulama Sidoarjo. Adapun alur pelaksanaannya
kadar protein maggot berkisar antara 25,22 % adalah sebagai berikut :
- 41,22 %, kadar lemak antara 0,73 – 1,02 %, a. Melakukan survei lokasi dan
kadar air antara 64,86 -74,44 %, dan kadar abu pengambilan data dari masyarakat
antara 2,88 – 4,65 % (Azir dkk, 2017). sasaran.
Kelebihan lain yang dimiliki maggot b. Rapat koordinasi dan pembagian tugas
adalah memiliki kandungan antimikroba dan dengan anggota tim Program Holistik
anti jamur, sehingga apabila dikonsumsi oleh Pembinaan dan Pemberdayaan Desa
ikan akan meningkatkan daya tahan tubuh dari (PHP2D) yang merupakan anggota
serangan penyakit bakterial dan jamur.Salah Himpunan Mahasiswa Teknik
satu cara budidaya larva lalat BSF dengan Lingkungan Universitas Nahdlatul
menggunakan salah satu alternatif penanganan Ulama Sidoarjo.
sampah organik. c. Konfirmasi dengan pihak pemerintah
Dengan demikian, maggot BSF Desa Candipari sebagai tempat
diharapkan mampu menjadi alternatif pakan pelaksanaan kegiatan mengenai teknis
ikan yang murah dan mudah dalam proses pelaksanaan, tempat, sarana prasarana
budidaya sehingga petenak lele bisa menekan dan peserta.
biaya produksi. Adanya Program Holistik d. Mempersiapkan alat dan bahan yang
Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) diperlukan untuk sosialisasi dan
ini mendukung mahasiswa Teknik pelatihan.
Lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama e. Melakukan sosialisasi dan pelatihan
Sidoarjo untuk melakukan sosialisasi dan kepada 34 masyarakat Desa Candipari
pelatihan budidaya Lele dalam tong dengan yang berasal dari 2 orang setiap di setiap
pakan alternatif tambahan berupa maggot BSF RT dan 10 orang kelompok pertanian
dengan memanfaatkan limbah organik sebagai budidaya lele Desa Candipari. Berikut
media pakan. merupakan kegiatan sosialisasi budidaya
lele dalam tong
2. METODE PELAKSANAAN
2.1. Persiapan Alat dan Bahan
Peralatan yang dibutuhkan dalam
budidaya maggot BSF adalah :
- Reaktor volume 25 L
- Limbah organik
- EM4 peternakan
- Air
- Tutup ember yang telah diberi lubang

2.2. Alur Pelaksanaan


Program budidaya Lele dalam tong
dengan pakan alternatif tambahan berupa Gambar 1. Sosialisasi Budidaya Lele
maggot BSF dengan memanfaatkan limbah dalam Tong

12
Journal of Science and Social Development, Vol. 3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

f. Mengukur tingkat keberhasilan program. 2.4. Budidaya Maggot BSF


g. Melakukan pendampingan terhadap Adapun langkah membudidayakan
masyarakat Desa Candipari terkait maggot BSF adalah sebagai berikut :
dengan program. a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Masukkan 5 Kg limbah organik yang
telah di potong menjadi bagin kecil-kecil
ke dalam reaktor (Sundari, et al., 2012).
c. Larutkan satu tutup botol EM4
peternakan dengan air hingga 1 liter.
d. Masukkan larutan EM4 dan air secara
merata kedalam reaktor berisi limbah
organik.
e. Tutup reaktor dengan pelepah pisang.
f. Tunggu selama kurang lebih 14 hari,
maggot BSF siap panen.
Gambar 2. Pendampingan Budidaya
Lele dalam Tong oleh Tim PHP2D Dengan adanya proses fermentasi dari
h. Membuat laporan akhir. limbah organik dengan bantuan EM4, akan
i. Publikasi artikel ilmiah terkait program. menimbulkan aroma khas yang di sukai oleh
serangga BSF. Dengan demikian, serangga
2.3. Waktu dan Tempat Pelaksanan betina akan menetaskan telurnya di dalam
Pelatihan budidaya maggot BSF di reaktor. Telur tersebut akan menetas menjadi
laksanakan pada tanggal 24 Agustus 2020 di maggot BSF selama 3 hari setelah serangga
Balai Desa, Desa Candipari, Kecamatan
menetaskan telurnya. Selama kurang lebih 14
Porong, Kabupaten Sidoarjo pada pukul 11. 15
hari, maggot BSF siap panen (Suciati, et al.,
WIB hingga selesai.
2017).
Berikut merupakan gambar peta lokasi
disertai dengan titik koordinat Desa Candipari
2.5. Metode Pengambilan Data
Dalam pelatihan budidaya maggot BSF
ini menggunakan metode ceramah yang
digunakan untuk membekali para peserta
pelatihan dengan menumbuhkan motivasi
peserta akan pentingnya pemanfaatan limbah
organik untuk sebagai alternatif pakan Lele
serta mendemonstrasikan dan menjelaskan
secara langsung tahapan budidaya maggot
BSF.
Gambar 3. Peta lokasi Desa Candipari, Data tingkat pemahaman peserta pelatihan
Kecamatan Porong, Sidoarjo. diambil dari hasil quisioner yang diberikan

13
Journal of Science and Social Development, Vol. 3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

pada peserta sebelum dan sesudah pelatihan peserta untuk mencari informasi mengenai
budidaya maggot BSF. pakan alternatif juga berpengaruh besar atas
ketidaktahuan masyarakat.
3. HASIL DAN DISKUSI
Dengan menggunakan metode ceramah, Setelah dilakukan pelatihan, pemahaman
tim mendapatkan hasil data melalui quisioner peserta meningkat menjadi 100%. Hal ini
sehingga tim mampu mengukur tingkat menandakan adanya peningkatan pemahaman
pemahaman peserta, pemantauan peserta secara keseluruhan. Peserta mulai
perkembangan maggot BSF, dan melakukan mengetahui bagaimana cara budidaya maggot
pendampingan untuk memberikan solusi atas BSF, manfaat dari maggot BSF, serta cara
kendala yang dihadapi masyarakat selama pemanenannya.
membudidayakan maggot BSF
3.3 Gambaran Hasil Budidaya Maggot BSF
3.1 Persentase Hasil Tingkat Pemahaman
Selama program berlangsung, tim PHP2D
Peserta Pelatihan Budidaya Maggot
BSF melakukan pendampingan pada peserta
Quisioner diberikan kepada peserta pelatihan budidaya maggot BSF untuk
pelatihan untuk mengetahui tingkat
membantu peserta ketika mengalami kendala
pemahaman mengenai budidaya maggot BSF.
Berikut merupakan tabel persentase tingkat dalam membudidayakan maggot BSF. Setelah
pemahaman peserta sebelum dilaksanakannya melakukan pendampingan, tim membuat hasil
pelatihan. laporan mengenai kemajuan peserta pelatihan
dalam memahami dan melaksanakan program
ini.
Berikut merupakan gambar hasil proses
budidaya maggot BSF yang dilakukan oleh
peserta pelatihan budidaya maggot BSF.

Gambar 4. Persentase Tingkat


Pemahaman Peserta Sebelum dan
Sesudah Pelatihan.

Sebelum dilaksanakan pelatihan,


semua peserta belum mengetahui bagaimana
cara membudidayakan maggot BSF (0%). Hal Gambar 5. Proses perkembangan maggot
ini dikarenakan minimnya pengetahuan BSF dalam ember (Maggot BSF berusia
peserta dan belum meratanya ilmu 13 hari).

pengetahuan di Indonesia. Kurangnya kiat


14
Journal of Science and Social Development, Vol. 3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

Saat lele berusia sekitar 3 minggu, lele Saran


diberi pakan lelet 100%. Setelah itu, Perlu adanya penelitian dan
pemberian makan dikombinasi dengan maggot pengembangan lebih lanjut mengenai
BSF. Kadar protein yang terkandung dalam budidaya maggot BSF dalam tong dengan
maggot BSF sesuai dengan kebutuhan untuk alternatif pakan berupa maggot BSF.
pembesaran lele yang membutuhkan pakan
dengan kadar protein min 30% (SNI Pakan DAFTAR PUSTAKA
Buatan untuk Ikan Lele Dumbo). Azir, A., H. Harris, dan R. N. K. Haris. 2017.
Produksi dan Kandungan Nutrisi Maggot
(Chrysomya megacephala) menggunakan
komposisi media kultur berbeda.
12(1):34–40.
Gesriantuti, N., Elsie, Harahap, I., Herlina, N.,
& Badrun, Y. (2017). Pemanfaatan
Limbah Organik Rumah Tangga dalam
Pembuatan Pupuk Bokashi di Kelurahan
Tuah Karya, Kecamatan Tampan,
Pekanbaru. 1(1).
Makmur, M., Kusnoputranto, H., Moersidik,

Gambar 6. Ikan Lele berumur 45 hari dengan S. S., & Wisnubroto, D. S. (2012).
kombinasi pakan berupa maggot BSF Pengaruh Limbah Organik dan Rasio N/P
terhadap Kelimpahan Fitoplankton di
Secara umum, lele diberi makan sebanyak
Kawasan Budidaya Kerang Hijau
2 kali sehari, pagi dan siang hari. Dengan
kombinasi pakan ini lele mampu tumbuh Cilincing. 15(2), 51–64.
dengan baik dan bisa menekan biaya produksi. Rachmawati, R., Buchori, D., Hidayat, P.,
Hem, S., & Fahmi, M. R. (2015).
4. KESIMPULAN Perkembangan dan Kandungan Nutrisi
Dengan dilaksanakannya pelatihan Larva Hermetia illucens (Linnaeus)
budidaya maggot BSF di Desa Candipari (Diptera: Stratiomyidae) pada Bungkil
Sidoarjo pada Program Holistik Pembinaan Kelapa Sawit. Jurnal Entomologi
dan Pemberdayaan Desa, pemahaman Indonesia, 7(1), 28.
masyarakat mengenai budidaya lele dalam https://doi.org/10.5994/jei.7.1.28
tong dengan alternatif pakan tambahan berupa Suciati, R., Faruq, H., Biologi, J. P., & Timur,
maggot BSF meningkat hingga 100 %. J. (2017). Efektifitas Media Pertumbuhan
Meningkatnya pemahaman dan keterampilan Maggots Hermetia Illucens (Lalat
masyarakat terhadap program yang dijalankan Tentara Hitam) Sebagai Solusi
Pemanfaatan Sampah. 2(1), 0–5.
juga tidak menutup kemungkinan akan
Sundari, E., Sari, E., & Rinaldo, R. (2012).
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pembuatan Pupuk Organik Cair
Dengan adanya pelatihan ini, menjadi ide
Menggunakan Bioaktivator Biosca dan
berwirausaha bagi masyarakat.
EM4. 4–8.

15
Journal of Science and Social Development, Vol. 3 (2020): 10-16
E-ISSN: 2620-3200

Yosephine, A., Gala, V., Ayucitra, A., & Pembuatan Kertas Serat Campuran.
Retnoningtyas, E. S. (2012). Pemanfaatan Jurnal Teknik Kimia Indonesia, 11(2),
Ampas Tebu dan Kulit Pisang dalam 94–100.

16

You might also like