You are on page 1of 11

Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No.

1 Tahun 2016
ISSN : 0215/9635,
Published by Lab Sosio, Sosiologi, FISIP, UNS

UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN BURUH GENTENG MELALUI


KEGIATAN PEMBERDAYAAN BERBASIS PARTISIPASI
MASYARAKAT
(Studi Kasus Kegiatan Pemberdayaan Sosial Ekonomi pada Buruh Genteng di
Sentra Industri Genteng Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten
Kebumen)

Anggriea Mardha Kashi


Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Email: anggiewilhem@yahoo.co.id

Ahmad Zuber
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Email: a.zuber@staff.uns.ac.id

Received: 2-5-2016 Accepted: 20-5-2016 Online Published: 29-5-2016

Abstract
The main object of the research is roof-tile workers who work in roof-tile
industrial in Kebulusan Village. This research aims to comprehend the
characteristics of roof-tile worker in Kebulusan Village, to describe the efforts of
Kebulusan Village Goverment and BAPERMADES of Kebumen Disctrict in
empowering the activities based community participation, and to identify the
supporting factor and inhibiting factor from empowerment activities based
participation. The theory used in this research is AGIL (Adaptation, Goal
Attainment, Integration, Latency) Theory by Talcott Parsons. The method used is
qualitative research with case study approach. The sample was taken with
Purposive Sampling Technique. The data were collected by observation, in-depth
interview and documentation. To validate the data, source triangulation was used.
The data then analized using an interactive model analysis. From the results of
research, it can be concluded that there were 4 empowerment activities conducted
in Kebulusan Village, they were: land utilization activities, blumbang utilization
activities, skills training, and P2MKM program. All the empowerment activities
in Kebulusan Village in 2015 not have involved communities, both men and
women. The women has busy for home activities and keep their child.
Keywords: Community Participation, Empowerment, Poverty, Roof-Tiles
Workers

A. Pendahuluan pembangunan di sektor industri


Tanah merupakan sumber dengan memanfaatkan SDA dengan
daya alam yang dimanfaatkan oleh tujuan untuk menaikan kesejahteraan
manusia untuk kegiatan industri. rakyat Indonesia. Salah satu kegiatan
Kegiatan industri dianggap mampu ekonomi manusia yang
memberikan pemecahan masalah memanfaatkan SDA adalah
terhadap kebutuhan hidup manusia, menjadikan tanah sebagai bahan
sehingga Indonesia mencanangkan baku industri genteng.

1
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

Desa Kebulusan adalah desa diterapkan oleh Kabupaten Kebumen


yang ada di Kecamatan Pejagoan, belum secara keseluruhan melibatkan
Kabupaten Kebumen yang sebagian masyarakat secara keseluruhan dari
besar masyarakatnya bekerja pada proses perencanaan hingga
sektor industri pembuatan genteng, pelaksanaan. Program pemberdayaan
baik sebagai buruh maupun masih meliputi pada aspek
pengusaha home indusrty, baik skala pemenuhan kebutuhan dasar
besar milik perseorangan maupun manusia. Model pemberdayaan
usaha rumahan. Sudah sejak lama seperti ini tentu saja belum dapat
masyarakat Desa Kebulusan memandirikan masyarakat miskin,
menggantungkan hidupnya melalui akan tetapi justru menimbulkan
usaha pembuatan genteng. Setiap potensi adanya ketergantungan.
hari, masyarakat Desa Kebulusan Pemerintah Kabupaten
sudah disibukkan dengan pembuatan Kebumen terus mengupayakan
genteng yang per harinya dapat percepatan pengentasan kemiskinan
menghasilkan ribuan genteng. di Kabupaten Kebumen. Salah
Desa Kebulusan sebagai satunya adalah dengan cara
salah satu desa yang sebagian besar melibatkan masyarakat dalam
warganya masih memproduksi kegiatan pembangunan. Upaya
genteng rawan mengalami tersebut rupanya menumbuhkan
permasalahan kemiskinan. Hal ini kembali model pembangunan dari
dikarenakan adanya ketergantungan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
yang tinggi pada alam. atau dalam konteks saat ini yang
Ketergantungan warga Desa disebut dengan pola pemberdayaan
Kebulusan membuat mereka masyarakat (community
terperangkap untuk tidak dapat development). Program pengentasan
mengembangkan kapasitasnya untuk kemiskinan dititikberatkan pada
menambah keterampilan selain kegiatan pemberdayaan sosial dan
membuat genteng dan mengolah ekonomi masyarakat.
sawah. Tentu saja terbatasnya Salah satu lembaga di
pengetahuan dan keterampilan Lingkup Pemerintahan Kabupaten
masyarakat menyebabkan mereka Kebumen yang khusus melaksanakan
seakan sulit untuk keluar dari kegiatan pemberdayaan adalah
permasalahan kesejahteraan yang Badan Pemberdayaan Masyarakat
berujung pada kemiskinnan. Belum dan Desa Kabupaten Kebumen
lagi permasalahan pemasaran (BAPERMADES Kabupaten
genteng yang mulai sulit. Kebumen) yang melaksanakan
Pemerintah Kabupaten program pemberdayaan sosial. Selain
Kebumen memandang kemiskinan dari lingkup Pemerintah, upaya
merupakan masalah yang bersifat pengentasan kemiskinan juga
multidimensi dan multisektor yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
harus segera diatasi, oleh karenanya Kebulusan. Setiap tahunnya secara
Pemerintah Kabupaten Kebumen mandiri mengadakan serangkaian
berusaha mengurangi kemiskinan kegiatan pelatihan dengan
dengan berbagai cara, salah satunya memanfaatkan potensi lokal bagi
kegiatan pemberdayaan. Selama ini, warganya.
beberapa model pemberdayaan bagi Penelitian ini
masyarakat miskin yang telah mengambarkan upaya nyata yang

2
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

dilakukan Pemerintah Kabupaten Penelitian ini menggunakan


Kebumen yang secara bertahap jenis penelitian kualitatif dengan
mengurangi jumlah penduduk miskin metode studi kasus. Penelitian
di Kabupaten Kebumen. Upaya dilakukan di Desa Kebulusan
tersebut ditempuh melalui kegiatan tepatnya di wilayah RT 01 dan RT
pemberdayaan dan melibatkan 02 dengan tujuan pada kedua
masyarakat lokal dan pemerintah wilayah tersebut mayoritas
daerah setempat. Hal ini penduduknya bekerja atau membuka
dimaksudkan agar masyarakat Desa usaha sentra industri genteng,
Kebulusan semakin tanggap terhadap pembuatan gerabah dari tanah liat,
permasalahan disekelilingnya dan dan bata merah, dimana proses
dapat menolong dirinya sendiri dari industrinya tidak bisa lepas dari
ancaman kemiskinan dan dapat keberadaan lahan pertanian yang ada
mengusahakan kebutuhannya secara di sekitarnya. Lokasi penelitian
mandiri dalam rangka memenuhi kedua di BAPERMADES Kabupaten
kebutuhan. Dengan demikian, buruh Kebumen dengan alasan menjadi
industri genteng di Desa Kebulusan salah satu instansi pemerintahan di
meningkatkan peran serta aktif Kabupaten Kebumen yang seringkali
masyarakat miskin. Sehingga dijadikan instansi percontohan oleh
nantinya akan berpengaruh kepada kabupaten lain karena telah berhasil
kemandirian dalam hal sosial dan melaksanakan program pengentasan
ekonomi. kemiskinan di Kabupaten Kebumen.
Peran aktif Pemerintah Desa Teknik pengambilan sampel
Kebulusan dan BAPERMADES menggunakan teknik purposive.
Kabupaten Kebumen dalam rangka Sampel yang diambil dalam
pengentasan kemiskinan di Desa penelitian ini adalah 11 informan
Kebulusan dianalisis menggunakan yang terdiri dari Perangkat Desa
konsep AGIL oleh Talcott Parsons Kebulusan, Buruh genteng laki-laki
untuk melihat sejauh mana program dan perempuan, pemilik usaha, dan
pemberdayaan sosial ekonomi BAPERMADES Kebumen. Sumber
masyarakat dapat dilaksanakan di data dalam penelitian ini diperoleh
Desa Kebulusan. Teori ini secara langsung melalui observasi,
menjelaskan bahwa setiap sistem wawancara, dan dokumentasi.
sosial mempunyai empat masalah Adapun validitas data dalam
fungsional utama secara berturut- penelitian ini menggunakan
turut, yaitu adaptasi terhadap situasi trianggulasi data (sumber) yaitu
dan kondisi eksternal, perangkat pengumpulan data menggunakan
kontrol terhadap kinerja-kinerja yang beberapa sumber data untuk
berorientasi tujuan, manajemen mengumpulkan data yang sama.
pengungkapan perasaan dan tekanan Dengan mencari data yang sama
dari para anggotanya, serta untuk mencari kebenaran dari
mempertahankan integrasi sosial masalah dan mengecek kebenaran
antara sesama anggotanya sebagai suatu informasi pada waktu dan alat
suatu keutuhan bersama (Parsons yang berbeda. Data yang terkumpul
1953, diacu oleh Hamilton 1983). dianalisis dengan menggunakan
analisa model interaktif menurut
B. Metode Penelitian Miles dan Huberman yaitu, reduksi

3
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

data, penyajian data serta penarikan besaran pendapatan yang diterima


kesimpulan dan verifikasi. buruh. Dengan demikian, pendapatan
buruh yang diterima besarannya
C. Hasil dan Pembahasan tidak sama. Selain itu, ada beberapa
Berdasarkan hasil temuan permasalahan yakni keadaan usaha
penelitian dapat ditarik beberapa yang sangat bergantung pada alam
kajian mengenai kehidupan sosial, (bahan baku dan cuaca), kendala
ekonomi, dan politik buruh genteng sulitnya pemasaran yang dialami
di Desa Kebulusan. Temuan itu oleh pemilik usaha, dan tidak adanya
terdiri dari adanya permasalahan paguyuban pemilik usaha genteng
yang dialami buruh terkait yang mengakibatkan harga genteng
kesejahteraan, program atau kegiatan di pasaran selalu berubah dan tidak
pemberdayaan yang dilaksanakan di menguntungkan. Dari sisi politik
Desa Kebulusan. Pelaksanaan buruh Desa Kebulusan dapat
kegiatan pemberdayaan di Desa dikatakan bahwa kesadaran belum
Kebulusan kemudian dianalisis terbentuk yakni masih adanya
menggunakan teori AGIL oleh ketergantungan pada adanya
Talcott Parsons. Kemudian dari undangan. Ketika Pemerintah Desa
empat kegiatan pemberdayaan dapat Kebulusan mengadakan sebuah
diketahui faktor pendukung dan kegiatan, maka harus menyiapkan
penghambat partisipasi masyarakat. undangan yang harus dibagikan ke
Kehidupan sosial buruh di warga melalui RW dan RT. Jika
Desa Kebulusan dikatakan sangat Pemerintah Desa tidak menyiapkan
dinamis. Artinya, selain bekerja di undangan, maka tidak akan ada
pabrik genteng, mereka juga warga yang datang. Arti penting
memiliki kegiatan sosial. Ada Kepala Desa masih memegang
beberapa kegiatan sosial peranan sentral dalam kehidupan
kemasyarakatan, diantaranya Forum warga di Desa Kebulusan. Baik
Warga, Arisan PKK, Yasinan, dsb. sebagai pengagenda maupun tempat
Hubungan antara pemilik usaha menyelesaikan permasalahan yang
dengan buruh diluar hubungan kerja, terjadi di Desa Kebulusan. Selain
sudah dianggap keluarga dan saling Kepala Desa, ada beberapa media
membantu jika sedang kesulitan. penyalur aspirasi dan permasalahan
Secara ekonomi, akan ada 3 peran warga yakni RT dan RW.
dalam menjalankan usaha genteng Pemberdayaan berbasis
yakni pemborong, pemilik usaha, dan partisipatif merupakan salah satu
buruh genteng. Adanya pendekatan yang meletakkan
ketergantungan pendapatan yang landasan pembangunan yang tumbuh
diterima pemilik usaha juga ikut dan berkembang dari masyarakat,
menentukan pendapatan buruh per diselenggarakan secara sadar dan
harinya. Selain itu, ada sistem mandiri oleh masyarakat dan
pembagian upah yang ditentukan hasilnya dinikmati oleh seluruh
oleh pembagian tugas di pabrik lapisan masyarakat. Pemerintah Desa
yakni, tenaga pengangkutan dan Kebulusan dan BAPERMADES
penjemuran, tenaga pencetakan, dan Kabupaten Kebumen selalu
tenaga pembakaran di tobong. melakukan pendekatan dan
Dimana dengan sistem pembagian melibatkan masyarakat dari proses
tugas seperti itu akan menetukan perencanaan hingga evaluasi,

4
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

sehingga kegiatan pemberdayaan kegiatan pelatihan penanaman


akan melekat pada diri warga Desa tanaman sayur dan buah di lahan
Kebulusan, khususnya buruh Desa pekarangan rumah untuk semakin
Kebulusan agar semakin mandiri dan meningkatkan pendapatan
berdaya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, perbaikan gizi keluarga,
hidup. dan menghemat pengeluaran (Goal).
Pendekatan pembangunan Kegiatan diikuti oleh Ibu-Ibu PKK
seharusnya mengutamakan Desa Kebulusan. Kegiatan ini
peningkatan keberdayaan manusia mendatangkan pemateri dari Dinas
atau masyarakat yang disebut Ketahanan Pangan Kabupaten
pembangunan yang berpusat pada Kebumen (Integration). Setelah
masyarakat (people centered pemaparan materi, warga kemudian
development). Menurut Korten mengikuti pelatihan atau praktek
(2002:110) pembangunan adalah menanam secara langsung di Balai
proses di mana anggota-anggota Desa Kebulusan. Warga diberikan
suatu masyarakat meningkatkan polybag dan bibit tanaman.
kapasitas perorangan dan Kemudian akan dipraktekkan
institusional mereka untuk bagaimana cara menaman yang baik
memobilisasi dan mengelola sumber dan benar. Hal ini juga dilakukan
daya untuk menghasilkan perbaikan- sebagai langkah untuk menjamin
perbaikan yang berkelanjutan dan warga mempraktekan di rumah
merata dalam kualitas hidup sesuai (Integration). Setelah mengikuti
dengan aspirasi mereka sendiri. pelatihan, warga diberikan bibit
Melalui pengertian ini, buruh di Desa tanaman yang bisa ditanam di
Kebulusan dikenalkan pada potensi pekarangan rumah masing-masing
lokal yang ada di wilayahnya untuk (Latency). Setelah kegiatan
kemudian mencoba mengembangkan dilaksanakan ada permasalahan yang
secara mandiri. timbul yakni gangguan hewan
Beberapa program atau pemakan tumbuhan, oleh karena itu
kegiatan yang dibuat oleh warga secara mandiri membuat pagar
Pemerintah Desa Kebulusan dan atau menaruh pot ke tempat yang
Pemerintah Kabupaten Kebumen ada lebih tinggi. Adanya ide kreatif
di bawah ini: warga yang memanfaatkan plastik
1. Pelatihan Pemanfaatan Lahan bekas minyak goreng sebagai
Pekarangan penganti polybag (Latency).
Keberadaan lahan 2. Pelatihan Pemanfaatan
pekarangan yang dibiarkan Blumbang
menganggur atau tidak dimanfaatkan Berkaca dari usaha
oleh masyarakat. Padahal, mayoritas warga Desa Kebulusan
pekarangan dapat dimanfaatkan yang bekerja pada sektor industri
sebagai lahan produktif. Warga pembuatan genteng. Tentu saja
kemudian diberi pelatihan dengan dalam proses produksinya
media tanam Polybag mengingat membutuhkan tanah liat. Kegiatan
warga memiliki kemampuan bertani penambangan meninggalkan lubang
dan didukung oleh tingkat kesuburan bekas galian yang kedalamannya
tanah yang baik (Adaptation). Oleh berbeda-beda, biasanya lebih dari 1
karena itu, untuk meningkatkan meter. Lubang bekas galian tanah liat
produktivitas maka diadakan (Blumbang) banyak ditemukan di

5
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

lahan persawahan bahkan dekat keterampilan diluar usaha genteng


pemukiman warga. Adanya (Adaptation). Kegiatan ini ditujukan
kekhawatiran dan ketidaknyamanan untuk menambah keterampilan kaum
warga dengan adanya blumbang perempuan agar dapat mandiri dan
inilah kemudian dilakukan kegiatan membantu keluarga dalam
perbaikan lingkungan dan mencukupi kebutuhan hidup (Goal).
pemanfaatan blumbang menjadi Tahun 2015, Pemerintah Desa
kolam ikan (Goal). Pembuatan dan Kebulusan melakukan kegiatan
pengelolaan kolam ikan ini pelatihan usaha dalam bentuk kursus
melibatkan masyarakat Desa menjahit dan pelatihan membuat
Kebulusan, khususnya kaum laki-laki inovasi makanan. Pemateri kegiatan
bekerja sama dengan Dinas pelatihan biasanya berasal dari
Perikanan Kabupaten Kebumen instansi di Kabupaten Kebumen dan
(Integration). Tahap pelibatan warga warga Desa Kebulusan sendiri.
adalah dengan membuat forum Warga yang sudah mempunyai usaha
khusus untuk pelaksanaan kegiatan. dalam bidang pengolahan makanan
Forum diadakan oleh Pemerintah akan memberikan ilmu mereka
Desa Kebulusan dan dihadiri oleh kepada warga lainnya (Integration).
kelompok masyarakat Mina Lestari Pengunaan media PKK sebagai cara
dan warga Desa Kebulusan. Forum yang ampuh untuk memberdayakan
tersebut dilaksanakan untuk perempuan. Hal ini dikarenakan
persiapan pendataan jumlah lubang kebiasaan perempuan yang
galian tanah liat yang sudah tidak memanfaatkan waktu berkumpul
dimanfaatkan lagi, persiapan untuk bertukar ide dan pengalaman.
pembuatan serta perawatan kolam Hasil pelatihan adalah adanya
ikan. Setelah dilaksanakan kegiatan kemandirian warga yang sudah
pemberdayaan, sudah ada warga membuka warung makan atau
yang secara mandiri mampu menjual hasil pelatihan di kios yang
membuat kolam ikan sendiri dan disediakan oleh Pemerintah Desa
mengubahnya menjadi kolam Kebulusan (Latency).
pemancingan umum. Selain itu 4. Program P2MKM
kemandirian kelompok mina lestari Program P2MKM
terbentuk melalui usaha pemberian dilaksanakan oleh BAPERMADES
sosialisasi dan mendampingi warga Kabupaten Kebumen, Bidang I
dalam membuat kolam ikan. Pemberdayaan Masyarakat dengan
3. Pelatihan Keterampilan tujuan ikut membantu Pemerintah
Pelatihan keterampilan Kabupaten Kebumen dalam rangka
dilakukan di Desa Kebulusan pada pengurangan jumlah penduduk
setiap bulannya. Adanya pemikiran miskin di Kabupaten Kebumen
yang mengatakan bahwa bekerja di dengan indikator rumah. Warga
pabrik atau di sawah lebih penting miskin tidak sanggup untuk
daripada mengikuti pelatihan. memperbaiki rumahnya sendiri
Penyadaran dan penyesuaian pola karena memiliki keterbatasan dalam
berfikir perempuan secara bertahap hal ekonomi dan social dan masih
atau kontinyu melalui media banyak ditemukan rumah kategori
perkumpulan warga untuk mengubah RTLH di Desa Kebulusan sehingga
pemikiran perempuan akan perlu dibantu (Adaptation). Program
pentingnya kegiatan penambahan ini bertujuan untuk memfasilitasi dan

6
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

menstimulasi masyarakat untuk masyarakat yang partisipatif dalam


membangun dan meningkatkan usaha pengentasan kemiskinan,
kualitas RTLH secara swadaya sehingga mewajibkan adanya
sehingga terwujud rumah yang keterlibatan seluruh komponen
memenuhi standar teknis dan masyarakat baik laki-laki dan
kesehatan yang layak dan perempuan untuk ikut serta dalam
Meningkatkan pengetahuan dan kegiatan pemberdayaan yang
kepedulian masyarakat untuk dilaksanakan. Berikut adalah faktor
menumbuhkan kembali semangat pendorong kegiatan pemberdayaan di
gotong royong dalam mengatasi Desa Kebulusan:
berbagai persoalan, khususnya 1.) Adanya kesadaran dan kemauan
penanganan RTLH (Goal). Program untuk semakin mengembangkan
ini melibatkan masyarakat dalam potensi yang dimilikinya untuk ikut
proses pelaksanaannya. Sosialisasi mengembangkan diri dan desanya.
program P2MKM setiap tahunnya 2.) Adanya keinginan kaum
dilaksanakan oleh BAPERMADES. perempuan untuk membantu kondisi
Sosialisasi dihadiri oleh Pemerintah perekonomian. 3.) Adanya
Desa dan yang terkait saja seperti kesadaran warga Desa Kebulusan
LKMD, BPD, RT, RW, dan untuk mengubah kondisi lingkungan
beberapa tokoh masyarakat. Dalam di Desa Kebulusan yang semakin
sosialisasi tersebut menghadirkan rusak. 4.) Adanya dukungan yang
fasilitator yang berasal dari diberikan oleh peserta pelatihan
BAPERMADES Kabupaten kepada tetangga sekitar yang belum
Kebumen. Fasilitator tersebut mengikuti kegiatan pelatihan juga
memaparkan pengertian, maksud, dapat mempengaruhi tingkat
tujuan, manfaat, serta peraturan yang partisipasi warga. 5.) Adanya bentuk
tertulis dalam Juklak P2MKM yang kepedulian yang ditunjukkan oleh
sudah disepakati di tingkat Provinsi warga Desa Kebulusan dalam hal
(Intergration). Adanya usaha secara ikut serta mendata dan membantu
mendiri oleh warga penerima warga Desa Kebulusan yang
bantuan untuk merawat rumah memiliki rumah dengan kategori
bantuan atau membuka usaha dengan RTLH.
lebih baik lagi karena kualitas hunian Akan tetapi, ada faktor
sudah lebih baik. Selain itu, penghambat keterlibatan warga
masyarakat sekitar juga menjadi dalam kegiatan pemberdayaan antara
lebih tanggap dan peduli terhadap lain: Dilihat secara kuantitas,
keadaan masyarakat yang masih keterlibatan kaum perempuan dalam
dikatakan kurang sejahtera (Latency). kegiatan pemberdayaan rendah jika
Pelaksanaan program dibandingkan dengan kaum laki-laki.
pemberdayaan yang dilaksanakan Hal ini dikarenakan perempuan
tentu saja membuka akses atau mempunyai tanggung jawab
kesempatan bagi warga Desa mengurus rumah tangga dan anak.
Kebulusan untuk ikut serta secara Oleh karena itu, perempuan enggan
langsung dalam kegiatan untuk terlibat dalam kegiatan-
pemberdayaan. Adanya kesamaan kegiatan perencanaan, seperti
VISI MISI Pemerintah Kabupaten perkumpulan warga, diskusi, dan
Kebumen dan Pemerintah Desa menyalurkan aspirasi mengenai
Kebulusan dalam hal pembangunan

7
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

kegiatan pemberdayaan di Desa jenis pekerjaan yang tidak mengenal


Kebulusan. waktu, kondisi pemasaran genteng
Perbedaan tingkat yang mulai sepi, terbatasnya
pendidikan yang berbeda akan keterampilan buruh. Kehidupan
mempengaruhi minat warga Desa sosial antara buruh dengan pemilik
Kebulusan untuk berpartisipasi. usaha yang sangat erat jauh di luar
Tingkat pendidikan seseorang bisa hubungan kerja. Kehidupan politik
mempengaruhi kemauannya untuk warga yang masih mementingkan
ikut berpartisipasi dalam kegiatan bekerja daripada mengikuti kegiatan
pemberdayaan. Berdasarkan hasil pemberdayaan, pemilihan umum dan
temuan di lapangan menunjukkan kegiatan penyaluran aspirasi.
bahwa warga Desa Kebulusan yang Kesadaran warga akan
berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan pemberdayaan atau kegiatan
pemberdayaan yang memiliki kemasyarakatan perlu ditingkatkan
pendidikan tinggi akan ikut serta lagi. Kebiasaan warga yang selalu
dalam kegiatan perencanaan hingga bergantung pada ada tidaknya
evaluasi, sedangkan yang memiliki undangan menyebabkan kegiatan
pendidikan rendah akan acuh dan tidak dapat dirasakan maanfaatnya
memilih untuk bekerja di Pabrik oleh seluruh masyarakat Desa
genteng atau menggarap lahan di Kebulusan. Partisipasi buruh dalam
sawah. bentuk penyampaian pemikiran dan
Selain itu, dilihat dari latar tanggapan terhadap informasi dan
belakang warga Desa Kebulusan permasalahan sekitar dirasakan
yang sebagian besar bekerja belum maksimal. Keaktifan
dirasakan sebagai salah satu penyampaian pendapat hanya oleh
penghambat partisipasi. Hal ini kalangan pemerintah desa, seperti
dikarenakan pemilihan waktu yang Ketua RW, Ketua RT, dan perangkat
tidak tepat. Kegiatan pemberdayaan desa. Warga hanya sebatas penerima
biasa dilakukan pada hari sabtu atau pasif saja.
minggu. Warga biasanya Dari keseluruhan
memanfaatkan hari sabtu dan minggu pelaksanaan program pemberdayaan
untuk beristirahat di rumah. yang dilaksanakan di Desa
Persoalan lain adalah pekerjaan Kebulusan, kegiatan pemberdayaan
dominan warga di pabrik genteng belum diikuti secara aktif oleh kaum
yang tidak mengenal waktu libur perempuan dikarenakan mempunyai
juga menjadi faktor penghambat. tanggung jawab mengurus keluarga.
Biasanya buruh akan memilih untuk
beristirahat di rumah atau lembur di Daftar Pustaka
pabrik genteng untuk meningkatkan Sumber Buku:
pendapatan mereka yang tidak Badan Pusat Statistik. 2013.
menentu atau berdasarkan kuantitas. Kapubaten Kebumen dalam
Angka Tahun 2013. BPS
D. Kesimpulan Kabupaten Kebumen,
Secara ekonomi, adanya Kebumen
permasalahan terkait belum --------------------------. 2014.
sejahteranya buruh genteng di Desa Kapubaten Kebumen dalam
Kebulusan dikarenakan tidak Angka Tahun 2014. BPS
menentunya upah yang diperoleh,

8
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

Kabupaten Kebumen, Masyarakat. Bandung:Irish


Kebumen Press
--------------------------. 2015. Kartasasmita, Ginanjar. 1997.
Kapubaten Kebumen dalam Pemberdayaan Masyarakat:
Angka Tahun 2015. BPS Konsep Pembangunan Yang
Kabupaten Kebumen, Berakar Pada Masyarakat,
Kebumen Surabaya.
--------------------------. 2015. Mafruhah, Ita. 2010. Multidimensi
Kecamatan Pejagoan dalam Kemiskinan. Surakarta:UNS
Angka Tahun 2015. BPS Press.
Kabupaten Kebumen, Mardikanto, Totok. 2010. Model-
Kebumen Model Pemberdayaan
Abdulsyani. 1994. Sosiologi Masyarakat. Cetakan pertama.
Skematika, Teori, dan Terapan. Surakarta:UNS Press.
Jakarta:Bumi Aksara. Moleong, Lexy. 2002. Motodologi
Chambers, Robert. 1987. penelitian Kualitatif. Bandung:
Pembangunan Desa Mulai Remaja Rosdakarya.
Dari Belakang, Jakarta: Ndraha, Taliziduhu. 1990.
LP3ES. Pembangunan Masyarakat,
Conyers, Diana. 1994. Perencanaan Mempersiapkan Masyarakat
Sosial di Dunia Ketiga. Tinggal Landas, Jakarta:
Terjemah: Susetiawan. Rineka Cipta.
Yogyakarta: Gadjah Mada Poloma, Margareth.2010. Sosiologi
University Press. Kontemporer. Jakarta:Rajawali
Geertz, Clifford 1976. Involusi Press.
pertanian, proses perubahan Pustaka Pelajar.
ekologi di Indonesia Rahardjo, 2006, Pengantar Sosiologi
(Agriculture involution), Pedesaan dan Pertanian, Edisi
(Supomo, Trans.). Jakarta: Pertama, Gadjah Mada
Bhratara K.A. University Press. Jogyakarta.
H.B. Sutopo. 2006. Metodologi Ritzer, George. 2011. Teori Sosiologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta:UNS Dari Klasik Sampai
Press Perkembangan Terakhir
Hadi, Prayitno. 1987. Pembangunan Postmodern.
Ekonomi Pedesaan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Yogyakarta: BPFE Sebelas Maret University
Hikmat, Harry. 2001. Strategi Press.
Pemberdayaan Masyarakat. Setiawan, Guntur. 2004.
Bandung: Humaniora Utama Implementasi Dalam Birokrasi
Press. Pembangunan.
Ife, J., & Tesoriero, F. 2008. Bandung:Remaja Rosdakarya
Community Development, Offset
Alternatif Pengembangan Slamet, Y. 1994. Pembangunan
Masyarakat di Era Globalisasi, Masyarakat Berwawasan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Partisipasi. Surakarta:UNS
Jafar, Mohammad. 2008. Press
Pengentasan Kemiskinan
Melalui Pemberdayaan

9
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

Soekanto, Soerjono., 2012. Sosiologi Jaringan Sosial Ekonomi


Suatu Pengantar, PT. Raja Perbatikan Di Surakarta.
Grafindo Persada, Jakarta Cetakan I. Surakarta:Lembaga
Soetomo. 2008. Strategi-Strategi Pengembangan Pendidikan
Pembangunan Masyarakat, (LPP) UNS dan UNS Press.
Yogyakarta: Sumber Seminar:
Sugiyono, Prof,. Dr. 2006. Metode Nasikun. 2001. Diktat Mata
Penelitian Kuantitatif, Kuliah. Isu dan Kebijakan
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penanggulangan Kemiskinan.
Penerbit Alfabeta. Magister Administrasi Publik.
Suharto, Edi. Dkk. 2005. Kemiskinan Universitas Gadjah Mada,
dan Keberfungsian Sosial : Yogyakarta.
Studi Kasus Rumah Tangga Sari, Y, Erna. 2008. Strategi
Miskin di Indonesia, Bandung : Penanggulangan Kemiskinan
STKSPress. Pedesaan di Kecamatan Cepu,
Sumodiningrat, Gunawan. 2002. Kabupaten Blora, Provinsi Jawa
Pemberdayaan Masyarakat Tengah. Skripsi S-1. Institut
dan Jaring Pengamanan Pertanian Bogor.
Sosial. Yogyakarta:Ghalia Lestari, M, Anggraeni. 2013.
Indonesia. Partisipasi Perempuan Dalam
Suparjan dan Hempri. 2003. Proses Pemberdayaan Melalui
Pengembangan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan (Studi
dari Pembangunan Sampai Kasus di Desa Tanjungkarang,
Pemberdayaan. Yogyakarta : Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Aditya Media. Skripsi S-1. Universitas Negeri
Syukron, Amin dan Kholil Semarang.
Muhammad. 2014. Pengantar Slamet, Yulius. 2012.
Teknik Industri. Kemiskinan Petani Pedesaan:
Surabaya:Graha Ilmu Analisis Mengenai Sebab-Sebab dan
Tambunan, Tulus. 1999. Alternatif Pemecahannya.
Perkembangan Industri Skala Disampaikan dalam Seminar
Kecil di Indonesia. Nasional Laboratorium Sosiologi,
Jakarta:Salemba Empat. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Tjokrowinoto, Moeljarto. 1995. Politik, Universitas Sebelas Maret.
Politik Pembangunan: Sebuah Wibowo, Supriyanto. 2013.
Analisis Konsep, Arah dan Bentuk Kegiatan Ekonomi
Strategi. Yogyakarta: PT Tiara Masyarakat Dalam Pemanfaatan
Wacana. Blumbang di Dukuh Penambangan,
Triyono, Lambang. Nasikun, 1992. Desa Kedawung, Kabupaten
Proses Perubahan Sosial di Kebumen. Skripsi S-1. Universitas
Desa Jawa. Seri monografi. Negeri Semarang.
Jakarta: Fakultas ilmu sosial Yuliana, E, Ayie. 2013.
dan ilmu Politik Universitas Strategi Pengembangan Industri
Gadjah Mada dan CV Kecil Kerajinan Genteng di
Rajawali. Kabupaten Kebumen. Skripsi S-1.
Wijaya, Mahendra. 2011. Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Komersial Ganda: Sumber Online
Perkembangan Kompleksitas http:/www.bps.go.id

10
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 31, No. 1 Tahun 2016

Situs berita Kebumen Pedoman Pertumbuhan dan


http://www.kebumenekspres.co Pengembangan Sentra
m/2015/11/siswa-sd-tewas- Undang Undang Nomor 25 Tahun
tenggelam-polisi-diminta.html 2000 tentang Propenas
yang diunggah pada tanggal 12 Undang Undang Nomor 25 Tahun
November 2015, pukul 22.21 2004 tentang Sistem Perencanaan
Situs berita kebumen Pembangunan Nasional
www.beritakebumen.info yang
diunggah pada 02 Mei 2015,
pukul 13.50
Sumber Jurnal
John W.Creswell, Qualitative
Inquiry and Research Design:
Choosing Among Five
Tradition. (London: SAGE
Publications, 1998)
Hamilton, P. 1983. Key Sociologist
Talcott Parsons. England: Ellis
Horwood Limited. Tavistock
Publications Limited.
Livingstone, Duncan. 2012.
Community Development
Through Empowerment of
Rural Poor.
http:www.be.unsw.edu.au.
diakses 24 Februari 2015,
pukul 23.04 WIB.
Tisdell, C.A, Roy, K.C. 2002.
Property Rights in Women’s
Empowerment In Rural India. a
Review an International
Journal of Social Economics,
Vol. 29 Iss 4 pp. 315-334.
Sumber Perundangan:
Pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 15
Tahun 2010 Tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
Pasal 1 Undang-undang Nomor 13
Tahun 2015 Tentang
Ketenagakerjaan
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun
2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional
(RPJMN)
Surat Keputusan Menteri Negara
Koperasi dan UKM Nomor
32/Kep/M.KUKM/IV/2002 tentang

11

You might also like