Professional Documents
Culture Documents
1, Juni 2022
Helly Ocktilia
Politeknik Kesejateraan Sosial Bandung
mailto: helly.ocktilia@yahoo.com
_________________________
Abstract
Agriculture is one of the main sources of income for rural communities. The lack of ability
to be able to access information causes limitations in the development of agricultural
systems and has an impact on the low level of the economy of the farming community.
This study aims to describe the development of rural communities through the practice of
community-based social work as an effort to address the problems of farmer groups. The
study was conducted on a farmer group in a rural area in Kubu Raya Regency West
Kalimantan Province. The research method used is a qualitative approach and case
studies. The data collection process used interview, FGD, observation, and
documentation studies. Social work interventions are implemented using the following
strategies and tactics: (1) Collaboration strategies with implementation tactics and
capacity building with techniques for expanding participation and empowerment; (2)
Campaign strategy with education and training tactics. The results of the study show that
efforts to handle problems in the farming community are carried out in a participatory
manner using the stages in macro social work, from social initiation to termination and
referral. The handling of problems is stated in the "Rural Community Empowerment
Program through Capacity Building for Wonosari II Farmer Groups". The aim is to
increase the knowledge and ability of farmer groups regarding organic farming systems,
increase awareness, willingness, and motivation to start implementing organic farming
systems, as well as an effort to restore the quality of agricultural land.
Keywords:
Rural Community Development, Community-based Social Work Practice, Capacity
Building, Farmer Group
_________________________
59
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
Abstrak
Kata Kunci:
Pengembangan Masyarakat Perdesaan, Praktik Pekerjaan Sosial berbasis Komunitas,
Peningkatan Kapasitas, Kelompok Tani
60
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
61
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
62
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
Netting (2001) yang dilaksanakan melalui tujuh permasalahan dan kebutuhan yang mereka
tahapan sebagai berikut: (1) Inisiasi Sosial; (2) rasakan.
Pengorganisasian Sosial; (3) Asesmen Sosial; Peningkatan Kapasitas
(4) Penyusunan Rencana Intervensi; (5) Merujuk pada pendapat Morgan dalam
Pelaksanaan Intervensi; (6) Evaluasi; (7) Kristi Oktavia Wompers (2019), kapasitas
Terminasi dan Rujukan Sosial. Tahapan- diartikan sebagai kemampuan, keterampilan,
tahapan tersebut bukanlah tahapan yang pemahaman, sikap, nilai- nilai, hubungan,
bersifat kaku dan harus dilaksanakan secara perilaku, motivasi, sumber daya, dan kondisi-
berurutan, melainkan tahapan yang bersifat kondisi yang memungkinkan setiap individu,
fleksibel dan berkelanjutan. organisasi, jaringan kerja/sektor, dan sistem
Dalam melaksanakan tahapan praktik yang lebih luas untuk melaksanakan fungsi-
pekerjaan sosial makro, Payne dalam Edi fungsi mereka dan mencapai tujuan
Suharto (2017) menjelaskan bahwa pembangunan yang telah ditetapkan dari waktu
pengembangan masyarakat sebagai salah satu ke waktu.
metoda dalam praktik pekerjaan sosial makro Milen dalam Kristi Oktavia Wompers
yang berfokus pada upaya menolong anggota (2019) memberikan pengertian peningkatan
masyarakat yang memiliki kesamaan minat kapasitas sebagai proses dimana individu,
dalam bekerja sama, mengidentifikasi kelompok, organisasi, institusi, dan masyarakat
kebutuhan bersama dan kemudian melakukan meningkatkan kemampuan mereka untuk (a)
kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan menghasilkan kinerja pelaksanaan tugas pokok
tersebut. Dengan demikian pusat perhatian dan fungsi (core functions), memecahkan
pengembangan masyarakat adalah orang-orang permasalahan, merumuskan dan mewujudkan
dan sumber-sumber kemasyarakatan yang pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dan
biasanya bermatra lokal. Sejalan dengan (b) memahami dan memenuhi kebutuhan
pendapat Edi Suharto, Helly Ocktilia (2020) oembangunan dalam konteks yang lebih luas
menjelaskan bahwa praktik pekerjaan sosial dalam cara yang berkelanjutan. Menurut
dalam pengembangan masyarakat lokal Morrison dalam Dheasey Amboningtyas dan
merupakan kegiatan intervensi praktik makro Yulianeu (2019), capacity building
berbasis masyarakat yang difokuskan pada (pengembangan atau peningkatan kapasitas)
komunitas atau populasi masyarakat tertentu ditujukan untuk meningkatkan efisiensi,
untuk tujuan pengembangan, pencengahan, efektifitas, dan responsifitas dari kinerja.
atau penanganan permasalahan sosial.
Dengan demikian, praktik pekerjaan METODE
sosial makro melalui model pengembangan Desain penelitian yang digunakan
masyarakat lokal akan mendorong masyarakat menggunakan metode penelitian deskriptif
untuk dapat menyadari permasalahan, dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus
kebutuhan, potensi, dan sumber yang dimiliki dengan cara melakukan eksplorasi terhadap
untuk kemudian dapat memanfaatkan dan subjek penelitian sehingga diperoleh data atau
mengembangkan potensi dan sumber tersebut informasi kualitatif tentang fenomena yang ada
untuk dapat menangani dan memenuhi di lokasi penelitian.
63
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
Lokus penelitian mengambil lokasi di dan mengikuti kegiatan bersih parit. Inisiasi
Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya sosial diperkuat dengan malaksanakan transect
Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan walk di wilayah Desa Kuala Dua dengan tujuan
Barat sebagai salah satu wilayah tempat untuk mengenali wilayah desa, mengetahui
dilaksanakannya kegiatan pengembangan batas-batas wilayah, mengidentifikasi
masyarakat melalui praktik pekerjaan sosial kegiatan-kegiatan keseharian masyarakat, serta
berbasis komunitas oleh akademisi yang terdiri memetakan permasalahan dan potensi yang
dari dosen dan mahasiswa Politeknik nampak di Desa Kuala Dua.
Kesejahteraan Sosial Bandung pada tahun 2021 Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan
selama 40 hari. tahap inisasi sosial melalui kegiatan home visit,
community involvement, dan transect walk
HASIL PENELITIAN digambarkan sebagai berikut:
Pelaksanaan pengembangan masyarakat a. Penerimaan masyarakat dengan baik dan
melaui praktik pekerjaan sosial dalam hangat, hal ini dibuktikan dengan adanya
penanganan permasalahan pertanian di Desa pelibatan dan undangan untuk dapat
Kuala Dua dilaksanakan melalui tahapan- mengikuti kegiatan-kegiatan dari
tahapan praktik pekerjaan sosial sebagai pemerintah desa maupun dari masyarakat.
berikut: b. Terbangunnya relasi dan kepercayaan dari
1. Inisiasi Sosial masyarakat. Intensitas pertemuan dengan
Inisiasi sosial merupakan kegiatan pemerintah desa dan masyarakat yang
memasuki, melakukan kontak pendahuluan, cukup tinggi memudahkan dalam upaya
memahami karakteristik masyarakat, pembangunan kepercayaan dari
membangun relasi dengan masyarakat hingga masyarakat.
terbangun kesiapan dan kesepakatan untuk c. Terpetakannya permasalahan, potensi dan
bekerjasama dalam melakukan pengembangan sumber yang ada di wilayah Desa Kuala
masyarakat. Tujuan lain dari inisiasi sosial Dua. Pemetaan dilakasanakan dengan
adalah agar akademisi dapat diterima dalam melibatkan fasilitator dari Badan Restorasi
masyarakat, sehingga akan memudahkan Gambut dan Mangrove Kabupaten Kubu
kegiatan pengembangan masyarakat Raya melalui teknologi pekerjaan sosial
selanjutnya. transect walk, kemudian hasilnya
Inisiasi sosial dilaksanakan dengan dituangkan dalam media cetak atau kertas.
menggunakan teknologi-teknologi pekerjaan
sosial, seperti melaksanakan home visit dengan
mengunjungi pemerintahan desa, tokoh
masyarakat, dan tokoh keagamaan desa.
Inisiasi sosial dilanjutkan dengan community
involvement yaitu dilaksanakan dengan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan rutin yang ada di
desa maupun kegiatan yang ada di masyarakat,
seperti mengikuti kegiatan penanaman pohon
bersama PKK, mengkikuti musyawarah dusun,
64
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
65
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
penghasilan utama bagi petani, seperti yang merupakan salah satu jenis tanah tersubur
tertera pada table berikut: untuk pertanian. Kondisi mendesak lain yang
menyebabkan mayarakat harus segera
Tabel 1. Mata Pencaharian Masyarakat Desa menemukan jalan keluar dalam pelaksanaan
Kuala Dua pertanian jahe adalah semakin tingginya harga
No. Jenis Pekerjaan Jumlah pupuk dan obat-obatan kimia di pasaran.
1. Petani 2500 Pola pikir masyarakat di desa ini tentang
2. Nelayan 85 pertanian masih sangat konvensional, sehingga
3. Pengusaha 35 ditemukan permasalahan mengenai penurunan
4. Pengrajin/Industri Kecil 30 kualitas lahan pertanian di tanah gambut yang
5. Buruh 574 kemudian juga berdampak pada kualitas hasil
6. Pedagang 565 panen masyarakat.
7. Jasa Angkutan 40
8. Aparatur Sipil Negara 465
9. ABRI/POLRI 349
10. Pensiunan 78
11. Peternak 338
12. Lain-lain 250
Sumber: Hasil Studi Dokumentasi Praktikum
Komunitas Tahun 2021
66
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
67
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
68
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
69
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
70
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
71
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
satu bentuk proses pengembangan dan Hasil asesmen sosial yang telah
penguatan masyarakat untuk mendukung upaya didapatkan kemudian dibahas bersama dengan
pemenuhan kebutuhan petani melalui masyarakat untuk selanjutnya dirumuskan
pengembangan sistem pertanian organik. bersama bentuk penanganannya. Tahapan
Tahapan-tahapan yang dilaksanakan perencanaan sosial dilakukan bersama dengan
dalam praktik pekerjaan sosial berbasis masyarakat guna menentukan alternatif terbaik
komunitas melalui pengembangan masyarakat dari sejumlah alternatif yang ada guna
ini sesuai dengan tahapan-tahapan praktik menentukan model intervensi yang akan
pekerjaan sosial makro dari Netting (2001), dilakukan untuk mencapai tujuan kesejahteraan
yakni mulai dari tahap inisiasi sosial, kemudian masyarakat, khusunya petani. Model intervensi
dilanjutkan dengan pengorganisasian sosial, yang dirancang dan disetujui bersama dalam
asesmen sosial, perencanaan intervensi, menangani permasalahan pertanian di
pelaksanaan intervensi, evaluasi, hingga Kampung Kembang Wonosari adalah Program
terminasi dan rujukan. Tahap inisiasi sosial Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani
yang telah dilaksanakan dengan pemerintah Wonosari II melalui Inovasi Sistem Pertanian
desa, tokoh masyarakat, masyarakat, dan Organik dengan tujuan memberdayakan
kelompok tani telah menumbuhkan Kelompok Tani Wonosari II untuk dapat
penerimaan, kepercayaan, dan relasi yang baik menerapkan sistem pertanian organik.
dengan masyarakat. Hal ini yang kemudian Tahapan intervensi sosial peningkatan
memudahkan dalam pelibatan masyarakat kapasitas Kelompok Tani Wonosari II melalui
untuk dapat menyadari permasalahan dan program Inovasi Sistem Pertanian Organik
potensi yang mereka miliki sehingga direalisasikan dalam beberapa kegiatan, yakni
masyarakat kemudian dapat merumuskan penyuluhan tentang pertanian organik,
bentuk penanganan yang sesuai. pelatihan pembuatan bahan-bahan pertanian
Tahapan asesmen dilaksanakan untuk organik, dan penerapan bahan-bahan pertanian
memperoleh hambatan dan permasalahan yang organik di lahan demplot kelompok tani.
dihadapi oleh masyarakat. Masyarakat Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut
kemudian difasilitasi untuk dapat menentukan dilakukan dari hasil swadaya masyarakat,
permasalahan yang menjadi prioritas untuk khusunya kelompok tani. Program intervensi
dilaksanakan upaya penanganannya. Tahapan yang telah dilaksanakan merupakan bentuk
ini dilaksanakan dengan pengumpulan, pengembangan masyarakat lokal, yakni
pemetaan, penganalisaan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan merupakan
pengidentifikasian sebab-akibat dari timbulnya hasil dari pengembangan potensi dan sumber
permasalahan yang tengah dirasakan. yang dimiliki oleh masyarakat, baik yang
Masyarakat kemudian diajak untuk dapat berasal dari dalam maupun dari luar
menyadari potensi-potensi yang mereka miliki masyarakat.
dan masyarakat juga diajak untuk Evaluasi merupakan proses penilaian
menemukenali sumber-sumber yang terdapat di akan keberhasilan intervensi yang telah
sekitar mereka yang dapat dilibatkan dalam dilaksanakan. Evaluasi dilaksanakan untuk
upaya penanganan permasalahan pertanian. mengetahui ketercapaian tujuan pelaksanaan
program, baik dari segi proses maupun hasil.
72
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
Tahapan dalam pelaksanaan evaluasi proses yang difokuskan pada komunitas atau populasi
adalah sebagai berikut: (1) Memaparkan masyarakat tertentu untuk tujuan
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dan pengembangan, pencegahan atau penanganan
hasil yang telah tercapai dan (2) Memfasilitasi permasalahan sosial. Pelaksanaan praktik
kelompok untuk melakukan pengukuran atau pekerjaan sosial dalam penanganan
pemberian nilai melalui media emoticon permasalahan pertanian di Desa Kuala Dua
mengenai tingkat keberhasilan dalam telah dilaksanakan dengan tercapainya: (1)
melaksanakan setiap tahapan praktik dalam keberdayaan dan tumbuhnya kesadaran diri
upaya pengembangan masyarakat. Evaluasi untuk dapat mengidentifikasi permasalahan
hasil dilaksanakan dengan memberikan pre test dan kebutuhan yang dihadapi, (2) keberdayaan
dan post test kepada sasaran program intervensi dan tumbuhnya kesadaran diri untuk dapat
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat menemukenali potensi dan sumber yang
ketersampaian materi, tingkat pemahaman dimiliki, (3) terintegrasinya potensi dan sumber
sasaran akan materi yang disampaikan, dan yang ada di dalam komunitas untuk menangani
untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan permasalahan yang ada, dan (4) terlaksananya
pelaksanaan program intervensi. Secara umum bentuk intervensi sebagai upaya penanganan
hasil pelaksanaan evaluasi menunjukkan permasalahan dan dalam rangka pencapaian
keberhasilan dalam pelaksanaan program perubahan sosial masyarakat.
intervensi sosial. Penanganan permasalahan pertanian di
Praktik pekerjaan sosial berbasis Desa Kuala Dua dilaksanakan dengan
komunitas diakhiri dengan tahapan terminasi menyusun Program Peningkatan Kapasitas
dan rujukan. Terminasi merupakan tahap Kelompok Tani Wonosari II melalui Inovasi
pengakhiran kegiatan intervensi sekaligus Sistem Pertanian Organik yang direalisasikan
pengakhiran pelayanan praktik pekerjaan sosial menjadi 3 kegiatan, yakni: (1) Penyuluhan
komunitas secara professional. Tahapan ini mengenai sistem pertanian organik; (2)
harus dilaksanakan karena kegiatan praktik Pelatihan pembuatan F1-Mbio, perangsang
sudah harus dihentikan, sesuai dengan jangka buah dan akar, serta antihama; (3) Penerapan
waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. hasil pelatihan pada demplot Kelompok Tani
Rujukan merupakan upaya untuk Wonosari II.
menindaklanjuti kegiatan-kegiatan yang telah Tujuan program adalah untuk
diinisiasi bersama dengan masyarakat. Rujukan meningkatkan pengetahuan kelompok tani
diberikan kepada pihak-pihak yang terkait tentang cara mengelola sistem pertanian
dengan upaya penanganan permasalahan organik; meningkatkan kesadaran, kemauan,
pertanian. Rujukan dilaksanakan dengan dan motivasi untuk memulai penerapan sistem
harapan dapat menjaga keberlanjutan upaya pertanian organik; serta sebagai upaya untuk
penanganan permasalahan pertanian. mengembalikan kualitas lahan pertanian.
Seluruh rangkaian kegiatan dalam program
KESIMPULAN tersebut telah terlaksana secara partisipatif
Praktik pekerjaan sosial berbasis bersama dengan masyarakat Desa Kuala Dua.
komunitas pada intinya merupakan kegiatan Penelitian yang telah dilakukan lebih
intervensi praktik makro berbasis masyarakat banyak mengeksplorasi data dan informasi dari
73
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
74
LINDAYASOS: Jurnal Ilmiah Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial Vol. 4 No. 1, Juni 2022
75