You are on page 1of 13

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KREATIVITAS MASYARAKAT

MENUJU DESA INOVATIF


(Studi di Desa Kawasen Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

Dini Yuliani1
Kiki Endah2
Asep Nurwanda3
Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan
FISIP Universitas Galuh Ciamis
diniasyari16@gmail.com

ABSTRACT

The change of direction of development at the Village level forces the village
government to more creatively seek opportunities and develop quality businesses
based on the local wisdom of the community to improve the welfare of its people.
Villagers are not people without knowledge and understanding, but individual
knowledge of the village community is still a tacit knowledge or knowledge in the
mind. So that the effort and the role of some parties, including from the academic
circles so that their knowledge becomes knowledge that can be poured and
practiced. The method used in this research is observation, literature study and
documentation, and by conducting in-depth interviews to some village apparatus
of Kawasen, head of RT and RW, community leaders and some people who have
business activities that utilize the potential of Kawasen Village. The results of this
study indicate that the efforts that have been done by the people of Kawasen
Village have not given good results to the welfare of society in general. Kawasen
village has various potential, such as wicker business from stick, opak business,
banana chips business, there are also some people who develop organic rice
farming based on the understanding passed down by the previous people. The
units of economic activity already exist but community competence and marketing
opportunities are still low. So that required training and coaching by the village
government to provide motivation for people to be able to utilize existing
technology around the environment, able to compete with people residing in other
areas.

Keywords: Identification, Innovative Village.

A. PENDAHULUAN amanah sebenarnya sudah


Keadaan pembangunan desa diperkenalkan jauh sebelumnya, namun
baik formal maupun informal sebagian aplikasi dan realisasinya yang belum
memang banyak yang tertinggal dari dirasakan banyak oleh masyarakat.
mulai aspek kesejahteraan masyarakat, Untuk mewujudkan tata kelola
aspek pelayanan umum dan aspek daya pemerintahan desa yang baik dan
saing desa. Wacana tentang tata kelola amanah diperlukan berbagai
pemerintahan desa yang baik dan pendekatan yang antara lain

H a l a m a n | 40
pendekatan struktural yang mengarah terhadap pasar yang kurang dan tidak
pada perbaikan sistem dan pendekatan adanya kerjasama antar masyarakat
kultural yang mengarah pada perilaku untuk bergerak maju. Sehingga perlu
masyarakat. model pengembangan desa melalui
Tuntutan dan tantangan yang pemanfaatan potensi desa yang dimiliki
sangat besar dihadapi pemerintahan sesuai dengan karakteristik dan
desa dalam kemandirian dan otonomi kearifan lokal yang dimiliki.
desa semenjak diberlakukannya Tantangan yang dihadapi desa
Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 diantaranya adalah potensi yang
tentang Desa. Posisi desa menjadi dimiliki belum dikelola dengan
sangat penting sebagai salah satu maksimal karena keterbatasan
tumpuan pembangunan nasional dan pengetahuan masyarakatnya,
perekonomian wilayah, karena desa keterbatasan akses yang dimiliki,
merupakan penyumbang produksi bahkan optimalisasi kelembagaan
pertanian yang selalu dibutuhkan oleh pemerintahan desa juga menjadi
manusia. Pembangunan ekonomi tantangan yang harus dihadapi dalam
nasional merupakan instrumen dalam pembangunan desa. Konsep Desa
mendorong penguatan produktivitas inovatif, yaitu setiap usaha untuk
nasional. Keberhasilan penguatan yang mempercepat kemajuan desa dengan
berbasis inovasi dan kreativitas tersebut pemanfaatan Sumber Daya Alam
pada gilirannya akan berimplikasi (SDA) dan sumber daya manusianya
positif terhadap upaya peningkatan merupakan suatu konsep yang
kesejahteraan rakyat. dianggap lebih relevan dengan kondisi
Menyadari bahwa produktivitas dan perkembangan masyarakat desa.
inovasi dan kreativitas tidak akan Inovasi dan kreativitas
bekerja sendiri betapapun kondusifnya merupakan sebuah proses melalui mana
sistem sosial dan ekonomi, peran aktor setiap individu atau kelompok individu
organisasional dan sosial bagi menghasilkan suatu perubahan atau
terciptanya produktivitas tersebut efek yang berarti baik, bagi kehidupan
mutlak diperlukan. Konsekuensinya, pribadi maupun orang lain. Pemikiran
agenda penguatan transformasi Thomas Kuhn misalnya, produk
organisasi dan masyarakat berbasis inovasi dan kreativitas, tidak terjadi
inovasi dan kreativitas menjadi taruhan secara random tetapi sebuah proses
kepentingan nasional. siklus yang terus menerus.
Masalah yang sering dihadapi Desa Kawasen memiliki lokasi
desa adalah adanya kemampuan- strategis dengan sebagian besar
kemampuan lokal masyarakat secara wilayahnya terdiri dari perbukitan dan
turun-temurun tetapi tidak berkembang persawahan serta hutan milik perhutani
menjadi usaha besar, karena dan mayoritas penduduknya bermata
pengetahuan pengelolaan dan akses pencaharian sebagai petani. Jumlah

H a l a m a n | 41
kepala keluarga yang tinggal di Desa sumber dayanya dengan cara yang
Kawasen sebanyak 2.236 KK yang berbeda dikembangkan menjadi desa
mayoritas (50%) bermata pencaharian inovatif. Desa inovatif merupakan desa
di bidang pertanian, 20% sebagai yang warga masyarakatnya mampu
karyawan (swasta, PNS dan mengenali dan mengatasi serta
wiraswasta) dan 30% sebagai buruh memanfaatkan teknologi canggih atau
tani musiman. Di Desa Kawasen cara-cara baru untuk mengatasi
banyak juga masyarakat yang memiliki masalah dan meningkatkan
keterampilan di bidang kerajinan, perekonomiannya dengan cara
terlihat dari keseharian wanita yang menggunakan teknologi yang ada
mengisi waktu luang dengan disekitar lingkungannya secara
menganyam lidi yang mereka anggap mandiri.
sekedar hobi. Begitu pun banyak Dalam rangka mendukung
dijumpai kelompok-kelompok penyelenggaraan otonomi desa maka
pengrajin lidi sebagai upaya perlu untuk meningkatkan dan
memberdayakan masyarakat selama menggembangakan segala potensi–
menunggu pergantian musim bertani. potensi sumber daya ekonomi yang ada
Karakteristik masyarakat di Desa di Desa Kawasen sebagai salah satu
Kawasen Kecamatan Banjarsari upaya peningkatan kesejahteraan
berdasarkan data yang dihimpun masyarakat desa. Untuk penggalian
jumlah masyarakat yang bergerak potensi sumber daya ekonomi tersebut,
dibidang pertanian sangat mendominasi maka dibutuhkan keaktifan dan
dan termasuk golongan masyarakat sinergitas bersama dari pemerintah
prasejahtera yang kesulitan untuk desa dan masyarakat selaku objek
melakukan peningkatan perekonomian. utama itu sendiri. Konsep Desa
Melihat kondisi wilayah dan Inovatif di Kabupaten Ciamis sampai
karakteristik masyarakat Desa saat ini belum dikembangkan, sehingga
Kawasen potensi sumber daya manusia upaya pengembangan desa inovatif ini
dan sumber daya alam sangat perlu difokuskan pada satu desa
bervariatif yang secara keseluruhan terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai
dapat mendukung dan menunjang model atau rujukan desa-desa lain yang
program pengembangan kreatifitas akan bertransformasi menjadi desa
menuju Desa Inovatif. inovatif.
Salah satu upaya yang Beberapa pertanyaan penelitian
dilakukan untuk mendorong berdasarkan uraian di atas adalah
perekonomian lokal adalah mendorong bagaimanakah karakteristik kreativitas
pengembangan tingkat desa dengan masyarakat Desa Kawasen? Pertanyaan
berbasis pada kearifan lokal, potensi demikian mengandung pengertian
sumber daya dan keunikannya. Desa- struktural pada kondisi sosial ekonomi
desa yang mampu mendayagunakan kemasyarakatan di Desa Kawasen.

H a l a m a n | 42
Selanjutnya pertanyaan lain dari dalam menghadapi berbagai
pertanyaan induk adalah bagaimana perubahan internal dan eksternal.
pengembangan model desa inovatif
yang dapat diterapkan di Desa B. KAJIAN TEORITIS
Kawasen? 1. Identifikasi Karakteristik
Penelitian tentang identifikasi Identifikasi menurut Hawadi
karakteristik kreativitas masyarakat (2002:107) adalah suatu prosedur yang
desa sangat memberikan kontribusi dipilih dan yang cocok dengan ciri-ciri
dalam bidang keilmuan pemerintahan yang akan dicari dan selaras dengan
dan pembangunan masyarakat desa program yang mau dikembangkan.
yang merupakan rumpun keilmuan Menurut Ronald L Tailor (1984) adalah
Ilmu Pemerintahan. Dari sisi aplikasi, proses pengumpulan informasi atau
penelitian ini berperan penting dalam data tentang penampilan individu yang
mendukung program pemerintah relevan untuk pembuatan keputusan.
melalui UU No 6/2014 tentang Desa Sedangkan Hansen dan Linden dalam
agar tercipta kemandirian di pedesaan, Hawadi (2002:107) menyatakan,
dengan memahami karakteristik bahwa dalam identifikasi, maka proses
desanya diharapkan dapat identifikasi yang dipilih haruslah
meningkatkan kesejahteraan berdasarkan tujuan yang ingin di capai.
masyarakatnya. Prosedur identifikasi haruslah
a. Kontribusi keilmuan adalah : (1) berdasarkan hal-hal dan tujuan program
Memperkaya keilmuan tentang yang bisa dipertahankan. Menurut
perencanaan pembangunan Hawadi (2002) proses identifikasi ada
perdesaan melalui konsep model dua, yakni tahap penjaringan dan tahap
desa inovatif; (2) Mengetahui identifikasi serta studi kasus. Pada
karakteristik kreativitas tahap penjaringan digunakan metode
masyarakat yang mampu yang majemuk.
mendukung proses peningkatan Menurut Caragih (2013)
kesejahteraan sehingga dapat karakteristik merupakan ciri atau
mengurangi jumlah masyarakat karateristik yang secara alamiah
miskin di desa. melekat pada diri seseorang yang
b. Kontribusi Kerekayasaan dalam meliputi umur, jenis kelamin, ras/suku,
penelitian ini adalah : (1) pengetahuan, agama atau kepercayaan
masyarakat perlu memahami dan sebagainya.
potensi yang dimiliki untuk
peningkatan kesejahteraannya; (2) 2. Kreativitas
Meminimalisir kegagalan program Kreativitas menurut Drevdahl
pembangunan pedesaan akibat (dalam Hurlock, 1978:4) adalah
ketidakmampuan beradaptasi kemampuan seseorang untuk
menghasilkan komposisi, produk, atau

H a l a m a n | 43
gagasan apa saja yang pada dasarnya kesadaran itu dapat dilangsungkan
baru, dan sebelumnya tidak dikenal untuk memudahkan perembetan,
pembuatnya. Ia dapat berupa kegiatan perluasan, dan dan pendalaman ide.
imajinatif atau sintesis pemikiran yang c. Tahap iluminasi (illumination).
hasilnya bukan hanya perangkuman. Ia Pada tahap ini terjadi komunikasi
mungkin mencakup pembentukan pola terhadap hasilnya dengan orang
baru dan gabungan informasi yang yang signifikan bagi penemu,
diperoleh dari pengalaman sebelumnya sehingga hasil yang telah dicapai
dan pencangkokan hubungan lama ke dapat lebih disempurnakan lagi.
situasi baru dan mungkin mencakup d. Tahap verifikasi (verification).
pembentukan korelasi baru. Ia harus Tahap ini merupakan perbaikan
mempunyai maksud atau tujuan yang dari perwujudan hasil
ditentukan, bukan fantasi semata, tanggungjawab, merupakan
walaupun merupakan hasil yang perwujudan karya kreatif untuk
sempurna dan lengkap. Ia mungkin diteruskan kepada masyarakat yang
dapat membentuk produk seni, lebih luas setelah perbaikan dan
kesusastraan, produk ilmiah, atau penyempurnaan terhadap karyanya.
mungkin bersifat prosedural atau Konsep dan pengembangan
metodologis. kreativitas menurut Sri Utami
Menurut Graham Wallas Munandar dapat dilakukan dengan 4
(dalam Sollos, Maclin & Maclin, 2007 (empat) pendekatan, yaitu:
:445) terdapat beberapa tahapan dalam 1. Aspek pribadi;
proses berlangsungnya kreativitas, 2. Aspek pendorong ;
diantaranya adalah: 3. Aspek proses; dan
a. Tahap persiapan (preparation). 4. Aspek produk.
Pada tahap ini ide datang dan
timbul dari berbagai kemungkinan. 3. Desa Inovatif
Namun biasanya ide itu Menurut M. Natsir, konsep
berlangsung dengan hadirnya suatu program Desa Inovasi adalah
keterampilan, keahlian, atau ilmu bagaimana memberdayakan
pengetahuan tertentu sebagai latar masyarakat desa dan bagaimana
belakang atau sumber dari mana ide memanfaatkan potensi lokal melalui
itu lahir. pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
b. Tahap inkubasi (incubation). Teknologi (IPTEK) untuk menciptakan
Dalam pengembangan kreativitas, masyarakat desa yang lebih sejahtera.
pada tahap ini diharapkan Pelaksanaan program akan
hadirnyaa suatu pemahaman serta melibatkan semua kalangan dari unsur
kematangan terhadap ide yang ABGC (Academician, Business,
timbul. Berbagai teknik dalam Government, and Community
menyegarkan dan meningkatkan (https://ristekdikti.go.id/open-

H a l a m a n | 44
270/#MpmbDGKs2oUuXcAP.99). dapat bersaing dengan produk lain,
Desa Inovasi adalah desa yang baik di pasar lokal maupun global.
mampu memanfaatkan sumber daya Aktor dalam Desa Inovasi
desa dengan cara yang baru antara lain adalah:
berdasarkan IPTEK, serta kearifan a. Pemerintah, Pemerintah Provinsi
lokal untuk kesejahteraan masyarakat, dan Pemerintah Kabupaten
kemajuan desa dan peningkatan taraf memberi bantuan, fasilitasi,
hidup masyarakat dengan melibatkan pembinaan dan pengawasan.
segenap unsur desa. b. Pemerintah Desa merencanakan
Adapun bidang-bidang inovasi pembangunan bersama
yang dapat dilakukan oleh pemerintah masyarakat, mengkoordinasi
desa antara lain adalah : pembangunan dengan melibatkan
a. Pelayanan Publik; pelayanan dasar Masyarakat.
administrasi, pendidikan, c. Masyarakat desa turut partisipasi
kesehatan. aktif dan mengawasi
b. Pertanian, Perkebunan, pembangunan.
Peternakan, Perikanan; menjadi d. Perguruan tinggi atau akademisi
sektor terpadu, dikelola dengan bias memberi transfer IPTEK dan
sentuhan IPTEK. pendampingan.
c. UMKM; sesuai dengan potensi e. Pelaku usaha bisa investasi dan
desa. kerjasama usaha.
d. Sarana & Prasarana; pembangunan
dengan memanfaatkan berbagai C. METODE PENELITIAN
program secara terpadu. Pada penelitian mengenai
Konsep Desa Inovatif sangat identifikasi karakteristik kreativitas
perlu untuk dikembangkan dengan masyarakat berhubungan dengan
alasan bahwa Sumber Daya Alam pertanyaan “bagaimana“ (how) dan
(SDA) semakin menurun, jumlah “mengapa“ (why). Berdasarkan hal
penduduk bertambah, kebutuhan tersebut, metode penelitian yang paling
meningkat, perlu upaya optimalisasi cocok digunakan adalah penelitian
pemanfaatan sumber daya Desa untuk berbasis masyarakat atau Community
memenuhi kebutuhan; kedua, Based Research (CBR) yang dilakukan
membanjirnya produk dari luar, secara kualitatif. Pendekatan ini
kualitas bagus, jumlah digunakan untuk menggali pemahaman
banyak, persaingan ketat, produk desa yang luas dari masyarakat desa dari
terancam tergusur, perlu penguatan mulai tingkat yang paling bawah
daya saing; dan ketiga penguasaan hingga yang paling atas mengenai
IPTEK penting untuk mencipta- potensi desa secara keseluruhan, serta
kan produk baru berkualitas, dengan mengkaji arah dan motivasi
cara baru, teknologi baru, sehingga

H a l a m a n | 45
pembangunan masyarakat desa yang Desa Inovatif. Studi lainnya dengan
inovatif. menganalisis karakteristik kreatifitas
Sebagaimana dikemukakan oleh masyarakat dengan cara mendata
Sarah Banks dari Center for Social kegiatan usaha perekonomian yang
Justice and Community Action, dilakukan oleh masyarakat serta
Durham University, penelitian yang potensi apa saja yang dimiliki Desa
dilakukan atas sebuah komitmen dari Kawasen sehingga dapat menjadi
masyarakat untuk memberikan modal untuk dikembangkan sebagai
dukungan kekuatan, sumber daya, dan Desa Inovatif.
juga keterlibatan dalam proses Metode analisis yang digunakan
penelitian dalam rangka menghasilkan dalam penelitian ini, yaitu dengan
produk penelitian yang bermanfaat bagi menggunakan analisis isi (content
mereka, dan juga para peneliti yang analysis). Analisis isi secara umum
terlibat dalam proses penelitian diartikan sebagai metode yang meliputi
tersebut. Inisiatif penelitian bisa juga semua analisis menganai isi teks, tetapi
datang dari para ilmuwan atau peneliti di sisi lain analisis isi juga digunakan
setelah melihat permasalahan dan untuk mendeskripsikan pendekatan
potensi yang ada dalam masyarakat, analisis yang khusus. Metode ini
untuk memberi solusi rumusan teknis meringkas dan mengklasifikasi data
instrumentatif penyelesaian masalah dalam jumlah besar menjadi beberapa
yang dihadapi masyarakat, baik kategori yang merepresentasikan arti
disadari atau tidak oleh mereka, yang sama (Weber dalam Wahyuni,
sehingga mereka terbawa dalam arus 2012).
perubahan dan kemajuan.
Melalui konsep penelitian D. PEMBAHASAN HASIL DAN
berbasis masyarakat ini menawarkan PENELITIAN
keterlibatan masyarakat pada berbagai Desa berwenang mengurus
level partisipasi dan peran, mulai dari kepentingan masyarakat setempat
tahap perumusan masalah hingga berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
penyusunan dan deseminasi hasil setempat yang diakui dan/atau dibentuk
penelitian. Untuk mencapai maksud dalam sistem Pemerintah Nasional dan
dan tujuan studi tersebut maka perlu berada di Kabupaten atau Kota, maka
diadakannya pendekatan studi sebagai sebuah desa diharuskan mempunyai
berikut, yaitu: melakukan studi literatur perencanaan yang berlandaskan
mengenai kondisi sosial budaya partisipasi dan transparansi serta
masyarakat dan potensi yang dimiliki demokratisasi yang berkembang di
Desa Kawasen, serta mengidentifikasi desa. Melihat kondisi wilayah dan
objek-objek yang dapat digali untuk karakteristik masyarakat tiap-tiap desa
melihat karakteristik kreativitas potensi Sumber Daya Manusia (SDM)
masyarakat desa Kawasen menuju dan Sumber Daya Alam (SDA) sangat

H a l a m a n | 46
bervariatif namun keseluruhan itu c. RP3O dan peralatannya belum
mendukung dan menunjang program maksimal diberdayakan dan
pembangunan dan program pemerintah diserap hasilnya.
dalam bentuk lain. Kendala ataupun d. Kolam ikan kurang
permasalahan yang dialami adalah dimanfaatkan oleh petani ikan.
belum tergali dari potensi SDM dan e. Belum ada pembenihan ikan
SDA yang ada ditiap-tiap desa. secara baik dan berkualitas.
Desa Kawasen secara f. Tanggul saluran irigasi sering
administratif terletak di Wilayah jebol.
Kabupaten Ciamis Keadaan wilayah g. Hama tanaman yang membuat
Desa Kawasen secara umum gagal panen.
merupakan desa dengan Topografi 2. Daftar masalah dari Kalender
antara 24 s/d 500 meter di atas Musim
permukaan laut. Luas wilayah Desa a. Pada musim kemarau
Kawasen: 1.370.797 Ha terletak di masyarakat di Dusun
Kecamatan Banjarsari Kabupaten Batukurung, Dusun Sumanding
Ciamis, dengan jarak ke ibukota dan Dusun Panamun
kecamatan sejauh 5 km, jarak ke kekurangan air bersih.
ibukota kabupaten + 55 km dan jarak b. Pada musim kemarau hasil
ke ibukota provinsi + 320 km. panen menurun karena lahan
Desa Kawasen merupakan desa pesawahan di Dusun Panamun
dengan luas wilayah 1.379 Hektar yang berstatus sawah tadah hujan
terdiri dari tanah sawah seluas 137 (gagal panen).
hektar, tanah darat seluas 592 Hektar c. Pada musim panca roba banyak
dan sisanya seluas 650 hektar adalah masyarakat terserang ISPA
wilayah hutan milik perhutani. Wilayah (Infeksi Saluran Pernapasan
Desa Kawasen terdiri dari 4 wilayah Akut).
Dusun, 8 RW dan 33 RT dengan d. Pada musim hujan banyak
jumlah penduduk sebanyak 5.563 Jiwa masyarakat di Desa Kawasen
dengan jumlah Kepala Keluarga terkena diare.
sebanyak 1.870 KK. Beberapa e. Pada musim hujan ada
masalah yang dimiliki oleh Desa perumahan penduduk yang
Kawasen adalah sebagai berikut : tergenang air akibat banjir.
1. Daftar masalah dari potret/sketsa f. Beberapa pemukiman
Desa : penduduk kurang
a. Jalan Desa sepanjang 5.000 memperhatikan kesehatan
meter rusak berat. lingkungan
b. Kesehatan ibu dan anak yang g. Rawan bencana longsor
masih kurang terlayani. terutama di Dusun

H a l a m a n | 47
Karangwangkal, Dusun masyarakat demi tercapainya rasa
Batukurung dan Panamun. keadilan yang merata.
3. Daftar masalah dari Bagan Menonjolnya karakter
Kelembagaan masyarakat desa pada umumnya
a. SDM Perangkat Desa kurang dengan jiwa gotong-royong serta
potensial dan profesional dalam Sumber Daya Manusia (SDM) dan
hal pelayanan terhadap Sumber Daya Alam (SDA) yang
masyarakat. mendukung merupakan faktor bagi
b. Masyarakat di pelosok kurang tiap-tiap desa untuk lebih
terpantau dan terlayani. memberdayakannya dalam menopang
c. Pengurus LK sebagian besar jalannya program pembangunan
tidak nampak kegiatannya disegala bidang. Hal tersebut diatas
d. Karang Taruna kurang dapat dilihat dari setiap kali
mengadakan pertemuan rutin pelaksanaan pembangunan fasilitas
dan kegiatan kepemudaan. umum maupun perorangan,
e. Hasil dari RP3O kurang diserap ketersediaan sumber daya alam yang
atau diaplikasikan oleh para melimpah membantu percepatan
petani. terwujudnya setiap pelaksanaan
f. Kegiatan simpan pinjam dan pembangunan. Potensi Sumber Daya
pengadaan kebutuhan Petani Manusia (SDM) dan Sumber Daya
kurang maksimal. Alam (SDA) secara garis besar punya
g. Kurang bermanfaat dalam peran besar disetiap bidangnya.
memasarkan hasil panen. Hasil pertanian dan hasil bumi
Dari gambaran data demografi lainnya merupakan komoditi unggulan
di atas, Desa Kawasen mempunyai yang ada di Desa Kawasen seperti
berbagai macam potensi Desa yang Padi, Kelapa, Singkong, Pisang dan
perlu dikembangkan melalui kayu. Perusahaan-perusahaan skala
Perencanaan Pembangunan yang kecil bergerak di bidang Industri
dirancang secara sistematis, terarah dan seperti Penggergajian (5 unit), Industri
berkelanjutan dengan memberdayakan Rumah Tangga (5 unit), Industri
partisifasi seluruh elemen masyarakat. Makanan Ringan (3 unit), Industri
Artinya bahwa sebuah Rancangan Kerajinan (2 unit) dan Industri
Perencanaan Pembangunan di segala Pengolahan Air Kelapa (Nata de Coco)
bidang untuk kesejahteraan (2 unit) dan petani penyadap gula.
masyarakat di masa yang akan datang Industri rumahan tersebut sudah
harus tertata dengan mengacu pada memberikan kontribusi terhadap
skala prioritas kebutuhan publik. pengurangan pengangguran dan
Pembangunan adalah usaha yang terus pengentasan kemiskinan sehingga akan
menerus dan berkelanjutan guna berdampak pada pendapatan perkapita
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Kawasen.

H a l a m a n | 48
Terkadang para pelaku usaha dan para a. Sungai, mata air, swadaya
petani merasa rugi ketika harga jual masyarakat
produksinya tidak bisa menutupi biaya b. RP3O (Rumah Produksi
produksinya, dikarenakan biaya Pengolahan Pupuk Organik) dan
transportasi yang tinggi yang peralatannya
diakibatkan oleh kondisi jalan yang c. Irigasi tersier, luas lahan
rusak. Perekonomian desa dipengaruhi persawahan, kelompok tani.
oleh keadaan sosial dan budaya d. Kebun obat keluarga dan
masyarakat yang melekat, seperti Posyandu.
faktor yang mempengaruhi keadaan e. Bidan Desa, kader posyandu,
pereko-nomian Desa Kawasen antara kader PKK serta kader siaga.
lain adalah: Sarana dan prasarana jalan f. Batu dan pasir, kayu dan bambu
berupa jalan desa aspal sepanjang 15 serta tenaga Gotong Royong
km, jalan diperkeras sepanjang 22 km, g. Industri rumah tangga.
jalan tanah 12 km, dan sarana jembatan h. Hasil bumi (kelapa, singkong dan
sebanyak 46 unit. pisang).
Beberapa potensi yang dimiliki 3. Daftar potensi dari Bagan
oleh Desa Kawasen adalah sebagai Kelembagaan
berikut: a. Perangkat lengkap, sarana
1. Daftar potensi dari potret/sketsa tersedia.
Desa b. Pengurus lengkap, tenaga
a. Batu, pasir, kayu dan bambu pengurus potensial.
serta tenaga gotong royong. c. Lembaga ada, pengurus lengkap.
b. LK - Desa dan PKK, Kader – d. Modal usaha besar, pengurus
kader di desa. lengkap.
c. Posyandu dan Kader Posyandu e. Ada program pelatihan, ada
serta bidan desa. kredit bunga rendah tersedia.
d. RP3O (Rumah Produksi Dengan melihat potensi yang
Pengolahan Pupuk Organik) beragam yang dimiliki masyarakat
dan peralatannya. Desa Kawasen, maka upaya yang harus
e. Lahan peternakan beserta dilakukan adalah dengan menciptakan
ternaknya. suasana yang memungkinkan
f. Kolam ikan dan petani pengembangan potensi masyarakat
budidaya ikan. desa yang bertitik tolak pada
g. Industri rumah tangga. pemberdayaan masyarakatnya.
h. Hasil bumi (kelapa, singkong Memberikan motivasi kepada
dan pisang serta dll). masyarakat Desa Kawasen dengan titik
2. Daftar potensi dari Kalender tekan setiap manusia memiliki potensi
Musim yang dapat dikembangkan dengan
upaya mendorong, memotivasi dan

H a l a m a n | 49
membangkitkan kesadaran untuk E. SIMPULAN DAN
mengembangkan potensi yang mereka REKOMENDASI
miliki. Pemberdayaan disini bukan 1. Simpulan
hanya menyangkut penguatan individu Sebagian besar masyarakat
masyarakatnya saja, melainkan juga Indonesia tinggal di desa-desa beserta
pranata-pranatanya, dengan cara dengan keseluruhan aset dan
menanamkan nilai-nilai budaya baru, potensinya yang harus terus di
yaitu kerja keras, terbuka pada kembangkan. Desa yang identik
perubahan, tidak konsumtif dan lebih dengan ketertinggalan harus mulai
bertanggung jawab lagi. dirubah pola pikir masyarakatnya
Pemberdayaan masyarakat juga dengan berbagai program
berkaitan erat dengan pemantapan, pemberdayaan. Dari gambaran data
pembudayaan dan pengamalan demografi Desa Kawasen mempunyai
demokrasi. Sehingga peningkatan berbagai macam potensi desa yang
partisipasi masyarakat dalam perlu dikembangkan melalui
pengambilan keputusan yang perencanaan pembangunan yang
menyangkut kehidupannya perlu dirancang secara sistematis, terarah
ditingkatkan. Dalam hal ini, dan berkelanjutan dengan
pemberdayaan juga menyangkut memberdayakan partisipasi seluruh
bagaimana melindungi masyarakat elemen masyarakat.
desa, agar masyarakat yang lemah tidak Desa Kawasen memiliki potensi
semakin lemah, tetapi bekerja sama yang beragam, di bidang pertanian
untuk saling menguatkan satu dengan Desa Kawasen memiliki warisan
lainnya. Untuk kasus di masyarakat dalam pengembangan padi organik
Desa Kawasen, upaya melindungi yang sudah dikembangkan dari jaman
masyarakat dalam program dulu, hanya saja karena berbagai
pemberdayaan adalah dengan upaya program intensifikasi dari pemerintah,
mencegah terjadinya persaingan yang pengembangan di bidang padi organik
tidak seimbang serta memutus mulai berkurang karena ketidak
ketergantungan masyarakat pada pahaman masyarakat. Tujuan akhir
program yang bersifat charity atau dari program desa inovatif ini adalah
program pemberian yang pada akhirnya untuk memandirikan masyarakat,
akan membuat masyarakat menjadi memampukannya dan membangun
peminta-minta. Sehingga tujuan akhir kemampuan untuk memajukan diri
dari program desa inovatif ini adalah dalam persaingan yang semakin
untuk memandirikan masyarakat, mendunia dengan memanfaatkan dan
memampukannya dan membangun mengembangkan potensi yang dimiliki
kemampuan untuk memajukan diri dari hasil kreatifitas masyarakatnya
dalam persaingan yang semakin agar mampu bersaing dengan
mendunia. masyarakat di berbagai daerah.

H a l a m a n | 50
2. Rekomendasi Carpenter, J.P., et al. (2004) Social
Dari hasil penelitian dan Capital and Trust in South-east
pembahasannya, rekomendasi yang Asian Cities, Urban Studies 41
dapat penulis sampaikan adalah bahwa (4), 853-874.
program pembangunan selama ini
masih bersifat top-down meskipun Coleman, J.S., (2000) Social Capital in
dengan berbagai asumsi, bahwa the Creatian of Human Capital
program pembangunan selama ini in P. Dasgupta and I.
sudah bersifat partisipatif. Tetapi pada Serageldin (Ed). Social Capital:
kenyataannya yang terjadi di A Multi faceted Perpective, 13-
masyarakat desa, pola pembangunan 39. Washington, DC: The
masih sama, yaitu dengan terus World Bank.
mengikuti program yang dibuat oleh
pemerintah pusat tanpa melihat Dhesi, A.S., (2000) Social Capital and
keragaman potensi yang berbeda dari Community Development,
setiap wilayahnya termasuk kondisi Community Development
sosial budaya yang ada di masyarakat. Journal Vol.35 No.3 July,
Sehingga program pembangunan Oxford University Press.
dengan meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan memotivasi Evans, H., (1998) Guidelines for a
masyarakat agar selalu ikut serta Rural-Urban Lingkage
dengan mengembangkan potensi yang Approach to Poverty Allevation,
mereka miliki, dan pemerintah hanya Project of the Government of
sebagai fasilitator yang terus Indonesia : United Nation
mengarahkan program pembangunan Development Programme.
dengan tetap mendampingi dan
memberikan pendidikan serta Friedmann, J, and Douglass, M.,
memotivasi masyarakat desa. Desa (1978) Agropolitan
harus menjadi sumber kemajuan karena Development : Toward a New
desa yang maju akan meningkatkan Strategy for Regional Planning
pendapatan asli daerah, yang pada in Asia, In Fu Chen Lo and
akhirnya akan meningkatkan Kamal Salih, edts, 1978.
kesejahteraan masyarakat juga. Growth Pole Strategy and
Regional Development Policy`
F. DAFTAR PUSTAKA Oxford : Pergamon Press.
Bappenas, UNDP, (2001) Menuju
Konsensus Baru: Demokrasi Hartati, G, dan Syarifudin, D., (2008)
dan Pembangunan di Analisis Kondisi Infrastruktur
Indonesia. Indonesia: Laporan Desa Tertinggal dalam
Pembangunan Manusia. Perspektif Penanggulangan

H a l a m a n | 51
Kemiskinan: Wilayah Studi Tertinggal Wilayah Darat dan
Kabupaten Ciamis. Universitas Pesisir dalam Perspektif
Galuh Ciamis : Laporan Peningkatan Indeks
Penelitian Dosen Muda Ditjen Pembangunan Manusia :
Dikti. Wilayah Studi Kabupaten
Ciamis. Tesis Magister.
Sawitri, D, dan Soepriadi, F.I., (2014) Bandung : Institut Teknologi
Modal Sosial Petani dan Bandung.
Perkembangan Industri di Desa
Sentra Pertanian Kabupaten Uphoff, N, (1999) Understanding
Subang dan Kabupaten Social Capital: Leraning from
Karawang. Jurnal Perencanaan the Analysis and Experience of
Wilayah dan Kota (25), (1), Participation, in Dasgupta and
hlm. 17-36. I. Sergeldin, eds,pp.215-249.

Suharto, E., (2005) Membangun Putnam, R, (1993) The Prosperous


Masyarakat, Memberdayakan Community: Social Capital and
Rakyat, Kajian Strategis Community Life. The American
Pembangunan Kesejahteraan Prospect (13), (1), 35-42.
Sosial dan Pekerja Sosial.
Bandung : Refika Aditama. World Bank, (1998) The Initiative on
Defining, Monitoring and
Syarifudin, D, (2011) Analisis Kondisi Measuring Social Capital:
Infrastruktur Desa Tertinggal Overview and Program
dalam perspektif Description, Social Capital
Penanggulangan Kemiskinan : Initiative Working Paper No.1,
Wilayah Studi Kabupaten Social Development
Ciamis. Jurnal Pemasaran dan Department, USA Washington,
Sumberdaya Manusia ISSN : DC 20433: The World Bank.
1411-8661 Program
Pascasarjana Universitas Galuh Yin, R.K., (1994), Case Study
Januari 2011 (13), (1), hlm. 67- Research : Design and
nd
91. Methods, 2 edition, Newbury
Syarifudin, Deden, (2008). Strategi Park : Sage Publications.
Pengembangan Desa

H a l a m a n | 52

You might also like