You are on page 1of 21

KLIPING

PAHLAWAN NASIONAL INDONESIA

NAMA : OTNIEL KARUNIA HUTOMO

KELAS : XI- IPA


“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri”.

Kalimat ini merupakan kutipan pidato sang proklamator, presiden pertama Bangsa Indonesia
Ir. Soekarno. Melalui kutipan ini timbullah sebuah slogan Jas Merah yakni Jangan Sekali- kali
Melupakan Sejarah. Satu kalimat dengan banyak makna yang memacu kita agar jangan sekalipun
kita melupakan sejarah bangsa ini. Bangsa Indonesia diperjuangkan, dibangun, dibentuk oleh
orang- orang yang mengabdikan dirinya kepada bangsa ini. Atas segala pengabdian dan
pengorbanan mereka maka kita dapat menikmati kemerdekaan hingga saat ini, sehingga untuk
semua jerih lelah tersebut mereka diberikan gelar sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

Salam Jas Merah


MR. Syafrudin Prawiranegara

Mr. Syafruddin Prawiranegara lahir di Serang Banten pada tanggal 28 Februari 1911 dan
meninggal di Jakarta 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun, adalah pejuang pada masa kemerdekaan
Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat
Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.
Syafruddin Prawiranegara telah berhasil menyelamatkan eksistensi Republik Indonesia pada
waktu Belanda melancarkan agresi militer kedua. Ketika Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Hatta
serta sebagian pejabat negara ditawan Belanda pada tanggal 19 Desember 1948, Syafruddin yang saat
itu menjabat Menteri Kemakmuran sedang berada di Bukittinggi, Sumatera Barat. Bersama dengan
Teuku Muhammad Hasan dan Kolonel Hidayat, ia mengambil inisiatif untuk membentuk Pemerintahan
Darurat.

Nani Wartabone

Nani Wartabone, (lahir 30 Januari 1907 – meninggal di Suwawa, Gorontalo, 3 Januari 1986 pada
umur 78 tahun), yang dianugerahi gelar “Pahlawan Nasional Indonesia” pada tahun 2003, adalah putra
Gorontalo dan tokoh perjuangan dari provinsi Gorontalo.
Perjuangannya dimulai ketika ia mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya
pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo

Ismail Marzuki

Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914 – meninggal di Kampung Bali,
Tanah Abang, Jakarta, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun) adalah salah seorang komponis besar
Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail
Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat.

Mohammad Husni Thamrin

Mohammad Husni Thamrin (lahir di Weltevreden, Batavia, 16 Februari 1894 – meninggal di


Senen, Batavia, 11 Januari 1941 pada umur 46 tahun) adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang
kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia.
Kiai Haji Noer Alie

Kiai Haji Noer Alie (lahir di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 15 Juli 1914; meninggal di Bekasi,
Jawa Barat pada tanggal 29 Januari 1992) Adalah pahlawan nasional Indonesia Dengan SK Presiden :
Keppres No. 085/TK/2006, Tgl. 3 November 2006, beliau berasal dari Jawa Barat dan juga seorang
ulama.Ia adalah putera dari Anwar bin Layu dan Maimunah binti Tarbin. Ia mendapatkan pendidika
agama dari beberapa guru agama di sekitar Bekasi. Pada tahun 1934, ia menunaikan ibadah haji dan
memperdalam ilmu agama di Mekkah dan selama 6 tahun bermukim disana.

Thaha Syaifuddin

Sultan Thaha Syaifuddin (Jambi, 1816 – Betung, 26 April 1904) adalah seorang sultan terakhir
dari Kesultanan Jambi. Dilahirkan di Keraton Tanah pilih Jambi pada pertengahan tahun 1816.
Sutomo

Sutomo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920 – meninggal di Padang Arafah, Arab
Saudi, 7 Oktober 1981 pada umur 61 tahun) lebih dikenal dengan sapaan akrab oleh rakyat sebagai
Bung Tomo, adalah pahlawan yang terkenal karena peranannya dalam membangkitkan semangat rakyat
untuk melawan kembalinya penjajah Belanda melalui tentara NICA, yang berakhir dengan pertempuran
10 November 1945 yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Wahid Hasjim

Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim (lahir di Jombang, Jawa Timur, 1 Juni 1914 – meninggal di
Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada umur 38 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dan
menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat Indonesia,
Abdurrahman Wahid dan anak dari Hasyim Asy’arie, salah satu pahlawan nasional Indonesia. Wahid
Hasjim dimakamkan di Tebuireng, Jombang
Hasjim Asy’ari

Kyai Haji Mohammad Hasjim Asy’arie bagian belakangnya juga sering dieja Asy’ari atau Ashari
(lahir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 10 April 1875 – meninggal di Jombang, Jawa Timur, 25 Juli
1947 pada umur 72 tahun; 4 Jumadil Awwal 1292 H- 6 Ramadhan 1366 H; dimakamkan di Tebu Ireng,
Jombang) adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama,
organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia

Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan

Abdul Kadir Gelar Raden Temenggung Setia Pahlawan (lahir: Sintang, Kalimantan Barat, 1771
– wafat: Tanjung Suka Dua, Melawi, 1875) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Melawi.
Pada tahun 1845, ia diangkat sebagai Kepala Pemerintahan Melawi yang merupakan bagian dari
Kerajaan Sintang. Sebagai pejabat kerajaan ai mendapat gelar Raden temenggung. Ia berhasil
mengembangkan potensi perekonomian wilayah ini dan mempersatukan suku Dayak dengan Melayu.
Hasan Basry

Brigjen Hasan Basry (lahir di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, 17 Juni 1923 – meninggal di
Jakarta, 15 Juli 1984 pada umur 61 tahun) adalah seorang tokoh militer dan Pahlawan nasional
Indonesia. Ia dimakamkan di Simpang Empat, Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Dianugerahi gelar Pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden No.
110/TK/2001 tanggal 3 November 2001

Tjilik Riwut

Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Tjilik Riwut (lahir di Kasongan, 2 Februari 1918 –
meninggal di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 17 Agustus 1987 pada umur 69 tahun) adalah
salah satu pahlawan nasional Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah.
Sultan Aji Muhammad Idris

Sultan Aji Muhammad Idris adalah Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing
Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778. Sultan Aji Muhammad Idris adalah
sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai
Kartanegara pada abad ke-17.

Raja Haji Fisabilillah

Raja Haji Fisabilillah (lahir di Kota Lama, Ulusungai, Riau, 1725 – meninggal di Kampung
Ketapang, Melaka, Malaysia, 18 Juni 1784) adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia. Ia
dimakamkan di Pulau Penyengat Inderasakti, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Raja Haji
Fisabililah merupakan adik dari Sultan Selangor pertama, Sultan Salehuddin dan paman sultan Selangor
kedua, Sultan Ibrahim. Namanya diabadikan dalam nama bandar udara di Tanjung Pinang, Bandar
Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah..
Radin Inten II

Radin Inten II (Lampung, 1834 – Lampung, 5 Oktober 1858) adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia. Namanya diabadikan sebagai sebuah Bandara Radin Inten II dan perguruan tinggi IAIN
Raden Intan di Lampung.Berdasarkan penelitian, Radin Inten II gelar Kesuma Ratu masih keturunan
Fatahillah yang dikenal sebagai Sunan Gunung Jati dari perkawinannya dengan Putri Sinar Alam,
seorang putri dari Minak Raja Jalan Ratu dari Keratuan Pugung, cikal-bakal pemegang kekuasaan di
keratuan tersebut.

Pattimura

Pattimura(atau Thomas Matulessy) (lahir di Haria, pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783 –
meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun), juga dikenal dengan nama
Kapitan Pattimura adalah pahlawan Maluku dan merupakan Pahlawan nasional Indonesia.
Herman Johannes

Prof. Dr. Ir. Herman Johannes, sering juga ditulis sebagai Herman Yohannes atau Herman
Yohanes (lahir di Rote, NTT, 28 Mei 1912 – meninggal di Yogyakarta, 17 Oktober 1992 pada umur 80
tahun) adalah cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM),
dan Pahlawan Nasional Indonesia.

Ia pernah menjabat Rektor UGM (1961-1966), Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti) tahun
1966-1979, anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1968-1978), dan Menteri Pekerjaan Umum
(1950-1951).

Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal di Jayapura, Papua,
10 April 1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Silas Papare

Beliau dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1918 di Serui, Irian Jaya. Ia telah berjuang untuk
mempengaruhi masyarakat agar bersatu merebut kembali tanah Papua dari tangan penjajah dan telah
bergabung dalam Batalyon Papua pada bulan Desember 1945 untuk melancarkan pemberontakan
terhadap Belanda yang menjajah tanah Papua.

Pada bulan Nopember 1946, ia membentuk Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII),
kemudian pada bulan Oktober 1949, ia juga membentuk Badan Perjuangan Irian (BPI) dengan tujuan
untuk membantu pemerintah Indonesia membebaskan Irian Barat dari tangan Belanda sekaligus
menyatukannya dengan NKRI.

Tuanku Tambusai

Tuanku Tambusai (lahir di Tambusai, Rokan Hulu, Riau, 5 November 1784 – meninggal di
Negeri Sembilan, Malaya Briania, 12 November 1882 pada umur 98 tahun) adalah salah seorang tokoh
Paderi terkemuka.
Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal di


Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-15 dan pahlawan
nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang
Karaeng Bonto Mangape sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh
Sayyid Jalaludin bin Muhammad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy
Sulawesi Selatan sekaligus guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Sultan Hasanuddin. Setelah menaiki
Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana,
hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes
van Het Osten oleh Belanda yang artinya Ayam Jantan/Jago dari Timur. Ia dimakamkan di Katangka,
Kabupaten Gowa. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden No.
087/TK/1973, tanggal 6 November 1973. Nominal seratus repes

Tuanku Imam Bomjol

Tuanku Imam Bonjol wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa,
6 November 1864), adalah salah seorang ulama, pemimpin dan pejuang yang berperang melawan
Belanda dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun 1803-1838.Tuanku
Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/
TK/ Tahun 1973, tanggal 6 November 1973 SK Pres: 087/ TK/ 1973 bertanggal 6-11-1973..

DR.H.Mohammad Hatta

Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar, populer sebagai Bung
Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 –
meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan
juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk
memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17
Agustus 1945.

Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia
mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta
juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

PROF.DR.Buya Hamka/ Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai
Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24
Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya
sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut
dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah
sampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya
gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru
besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar
Pahlawan Nasional Indonesia.

Sultan Mahmud Badaruddin II

Sultan Mahmud Badaruddin II (l: Palembang, 1767, w: Ternate, 26 September 1852) adalah
pemimpin kesultanan Palembang-Darussalam selama dua periode (1803-1813, 1818-1821), setelah masa
pemerintahan ayahnya, Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803). Nama aslinya sebelum menjadi
Sultan adalah Raden Hasan Pangeran Ratu.

K.H. Zainul Arifin

Zainul Arifin atau lengkapnya Kiai Haji Zainul Arifin Pohan (lahir di Barus, Tapanuli Tengah,
Sumatera Utara, 2 September 1909 – meninggal di Jakarta, 2 Maret 1963 pada umur 53 tahun) adalah
seorang wakil perdana menteri Indonesia, ketua DPR-GR, dan politisi Nahdlatul Ulama (NU).
K.H. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis (lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 –
meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923 pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional
Indonesia. Ia adalah putera keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. KH Abu Bakar
adalah seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu, dan
ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dhien adalah salah satu pahlawan nasional wanita Indonesia yang lahir pada Selasa, 0-
1-1848 di Lampadang, Aceh. Cut Nyak Dhien berasal dari keluarga bangsawan yang agamis yang
merupakan keturunan langsung Sultan Aceh, yaitu Teuku Nanta Seutia, seorang uleebalang VI Mukim.

Pada usia 12 tahun, yakni tahun 1862 ia dinikahkan oleh orangtuanya dengan Teuku Cek
Ibrahim Lamnga, putra dari uleebalang Lamnga XIII dan mereka memiliki satu anak laki-laki.
Cut Nyak Meutia

Cut Nyak Meutia adalah pahlawan nasional dari Aceh yang lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh
Utara 1870. Ia terkenal sebagai wanita yang mempunyai semangat juang tinggi dan tekad yang kuat
untuk mengusir penjajah.

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini adalah pejuang wanita asal Jepara yang sangat terkenal di Indonesia. Beliau
dikenal sebagai seorang wanita yang gigih memperjuangkan emansipasi wanita. Kartini lahir di Jepara,
21 April 1879. Hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Kartini, untuk menghormati segala jasa-
jasanya pada bangsa Indonesia.

Kartini merupakan keturunan keluarga bangsawan, ayahnya adalah R.M. Sosroningrat yang
menjabat sebagai bupati Jepara. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, anak dari seorang kiai di Telukawur,
Kota Jepara. Kartini mengenyam pendidikan sampai usia 12 tahun di ELS (Europese Lagere School).
Setelah usia 12 tahun, Kartini harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Raden Dewi Sartika

Raden Dewi Sartika, adalah salah satu tokoh perintis pendidikan bagi kaum wanita. Beliau lahir
di Bandung, 4 Desember 1884 dari pasangan Raden Somanegara dan Raden Ayu Permas.Nama Dewi
Kartika dikenal luas oleh masyarakat sebagai pendidik, terutama di kalangan perempuan. Pada tanggal
16 Januari 1939, pemerintah Hindia Belanda memberikan bintang jasa kepada Dewi Sartika atas jasanya
telah memajukan pendidikan kaum perempuanDewi Sartika menghembuskan napas terakhirnya di
Tasikmalaya, 11 September 1947. Atas perjuangannya dalam mencerdaskan bangsa, Ia diberikan gelar
kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, pada tanggal 1 Desember 1966.

Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahalu merupakan salah satu pejuang wanita yang lahir di Maluku, 4 Januari
1800. Christina adalah seorang putri dari Kapitan Paulus Tiahahu, yang juga turut serta dalam perang
Patimura melawan Belanda pada tahun 1817.Martha Christina dihukum dan diusingkan ke pulau Jawa.
Sampai akhirnya pada 2 Januari 1818, Martha Christina meninggal dalam perjalanan menuju pulau Jawa
dan jasadnya hanya dibuang ke lautan. Atas perjuangan dan keberaniannya dalam melawan penjajah,
Martha Christina diberikan gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, menurut SK
Presiden RI No.012/TK/Tahun 1969, tanggal 20 Mei 1969.
Nyai Hj. Siti Walidah Ahmad Dahlan

Siti Walidah atau biasa dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta tahun 1872
merupakan keturunan dari keluarga pemuka Agama Islam dan penghulu resmi Keraton, Kyai Haji
Fadhil. Sejak kecil, Siti Walidah tidak mendapatkan pendidikan umum, kecuali pendidikan agama yang
ia dapatkan dari orangtuanya.Siti Walidah menikah dengan sepupunya, yaitu Kiyai Haji Ahmad Dahlan
dan dikaruniai enam orang anak. Setelah pernikahan itu, ia dikenal dengan nama Nyi Ahmad Dahlan.
Kiyai Haji Ahmad Dahlan merupakan pemuka agama dengan pemikiran yang revolusioner, dan sering
mendapat kecaman dan tentangan karena pembahuran yang dilakukannya.Pada 31 Mei 1946, Nyai
Ahmad Dahlan meninggal dunia. Untuk menghormati segala jasa-jasanya dalam menyebarluaskan
agama islam dan mendidik perempuan, pemerintah memberikan gelar kehormatan kepada Nyai Ahmad
Dahlan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI No 042/TK/1971.

Nyi Ageng Serang

Pemilik nama lengkap Raden Ageng Kustiah Retno Edi ini adalah seorang ahli strategi perang
yang lahir di Serang 1752. Meskipun kodratnya sebagai seorang perempuan, namun ia juga mampu
sebagai panglima perang. Ayahnya adalah Pangeran Natapraja, Bupati Serang Yogyakarta yang dikenal
juga sebagai Panembahan Serang. Sejak kecil, Nyi Ageng Serang memiliki rasa nasionalisme yang
tinggi untuk mengusi Belanda dri bumi pertiwi.

Karena fisik yang semakin melemah, akhirnya Nyi Ageng mengundurkan diri dari medan
pertempuran dan menetap di rumah keluarga Nataprajan di Yogyakarta sampai ia wafat tahun 1828 pada
usia 76 tahun karena sakit. Atas jasa-jasanya membela negara, Nyi Ageng Serang diberi gelar Pahlawan
Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI No. 084/TK/Tahun 1974, tanggal 13 Desember 1974.

Fatimah Siti Hartinah Soeharto

Hj. RA Fatimah Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan nama Tien Soeharto adalah istri Presiden
Indonesia kedua, Jendral Purnawirawan Soeharto. Tien lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah pada
23 Agustus 1923 dari pasangan KPH Soemoharjomo dan RA Hatmanti Hatmohoedjo.Sejak kecil, Tien
sudah terbiasa berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti orang tuanya yang ditugaskan ke berbagai
daerah, pernah tinggal di Jumapolo Solo, Matesih Gunung lawu, kota Solo dan pernah mengenyam
pendidikan di Holland Indlanche School selama setahun. Setelah kurang lebih 47 tahun mendampingi
Presiden Soeharto, pada 28 April 1966 di RS Gatot Subroto, Siti Hartinah menghembuskan nafas
terakhirnya karena serangan jantung. Atas segala jasanya, Tien diberikan gelar kehormatan sebagai
Pahlawan Nasional Indonesia.

Hj. Fatmawati Soekarno

Fatmawati adalah wanita asli pribumi yang lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923 dari pasangan Hassan
Din dan Siti Chadijah yang mana kedua orangtuanya keturunan dari Puti Indrapura (keluarga raja dari
kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatra Barat). Ayah Fatmawati merupakan salah satu tokoh
Muhammadiyah di Bengkulu.
Ketika usia 20 tahun, Fatmawati menikah dengan Presiden Indonesia Pertama Soekarno pada tanggal 01
Juni 1943. Yang membuat Fatmawati secara otomatis menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun
1945-1967. Fatmawati adalah istri ketiga dari Soekarno, yang dikaruniai lima orang anak yaitu Guntur
Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan
yang terakhir Guruh

You might also like