You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA

H-10

Nama Praktikan : Immanuel Evaldo

Kelompok : R10

NPM : 1606838930

1. ANALISIS

Praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan “Gaya Gesek di Dalam Pipa”.
Percobaan ini dilakukan untuk menyelidiki perubahan tekanan akibat adanya gesekan dalam
pipa bundar dengan kecepatan aliran rata-rata dan mengetahui jenis aliran apakah aliran
laminer, transisi, ataupun turbulen. Hal pertama yang praktikan lakukan adalah membukan
katup pengatur aliran di ujung pipa meja hidrolika, biarkan aliran air mengisi pipa sampai
seluruh udara tidak ada lagi di dalam pipa. Setelah itu tutup kedua katup tersebut dan pada
manometer air raksa dan manometer air haruslah dalam keadaan seimbang. Setelah itu buka
katup pengatur aliran pada meja hidrolika dan buka katup pada ujung pipa, praktikan
melakukan pengukuran dari penurunan dengan kelipatan 10 mm dimulai dari 200 sampai
dengan 140 pada manometer biasa dan dari 280 sampai dengan 220 pada manometer air
raksa. Lalu praktikan juga menghitung debit aliran air dengan menampung aliran air yang
keluar dari pipa dan menghitung waktu yang telah ditentukan.

1.1 Analisa Grafik

Setelah melakukan pengolahan data, praktikan mendapatkan 6 grafik, yaitu grafik antara
hubungan logaritma dari kuadrat kecepatan aliran dengan total head, grafik hubungan
logaritma bilangan Re dengan logaritma frekuensi gesekan, dan grafik hubungan logaritma
dari kecepaan aliran dengan logaritma total head. Grafik-grafik tersebut masing-masing
terdiri dari grafik untuk air dan juga untuk merkuri.

Dari hasil grafik tersebut terlihat bahwa hubungan logarima kecepatan aliran dengan
logaritma frekuensi gesekan adalah nilai kecepatan aliran berbanding lurus dengan faktor
gesekan. Lalu untuk hubungan logaritma dari bilangan Re berbanding terbalik dengan
logaritma frekuensi gesekan.
1.2 Analisa Hasil

Setelah melakukan percobaan, praktikan mendapatkan berbagai data yang selanjutnya


akan dilakukan pengolahan data. Berikut ini adalah hasil dari pengolahan data praktikan.

Air

Volume Kinematic Q
No. Dia Panjang Waktu Area hf (m) V (m/s) f Re
(m^3) Viscosity (m^3/s)
1 0,003 0,5 0,000034 25 0,000000835 0,000007065 0,025 0,00000136 0,1924982 0,0794212 691,61041
2 0,003 0,5 0,000062 25 0,000000835 0,000007065 0,025 0,00000248 0,3510262 0,0238842 1261,1719
3 0,003 0,5 0,000064 20 0,000000835 0,000007065 0,02 0,0000032 0,452937 0,0114763 1627,3186
4 0,003 0,5 0,000082 20 0,000000835 0,000007065 0,02 0,0000041 0,5803255 0,0069909 2085,002
5 0,003 0,5 0,00009 20 0,000000835 0,000007065 0,02 0,0000045 0,6369427 0,0058033 2288,4168
6 0,003 0,5 0,000096 20 0,000000835 0,000007065 0,02 0,0000048 0,6794055 0,0051006 2440,9779
7 0,003 0,5 0,000102 20 0,000000835 0,000007065 0,02 0,0000051 0,7218684 0,0045182 2593,539

1855,4338
AVERAGE 0,0214 0,5164291

Merkuri

Volume Kinematic
No. Dia Panjang (m^3) Waktu Viscosity Area hf (m) Q (m^3/s) V (m/s) f Re
1 0,003 0,5 0,000062 5 0,000000835 0,000007065 0,026 0,0000124 1,7551309 0,0009936 6305,8596
2 0,003 0,5 0,000087 5 0,000000835 0,000007065 0,047 0,0000174 2,462845 0,0009122 8848,5449
3 0,003 0,5 0,000107 5 0,000000835 0,000007065 0,066 0,0000214 3,0290163 0,0008468 10882,693
4 0,003 0,5 0,00012 5 0,000000835 0,000007065 0,085 0,000024 3,3970276 0,0008671 12204,89
5 0,003 0,5 0,000135 5 0,000000835 0,000007065 0,107 0,000027 3,8216561 0,0008624 13730,501
6 0,003 0,5 0,000146 5 0,000000835 0,000007065 0,125 0,0000292 4,1330502 0,0008614 14849,282
7 0,003 0,5 0,00015 5 0,000000835 0,000007065 0,147 0,00003 4,2462845 0,0009597 15256,112

11725,412
0,0861
AVERAGE 3,2635729

Setelah itu praktikan menentukan jenis aliran pada air dan merkuri apakah aliran laminar,
transisi, atau turbulen. Aliran laminar adalah aliran yang mengalir dan membentuk garis-garis
alir dimana garis-garis tersebut tidak berpotongan satu sama lain. Ciri-cirinya adalah arus
yang berkecepatan rendah dan partikel sedimennya berpindah dengan menggelinding atau
terangkat. Lalu aliran laminar ini memiliki bilangan reynold kurang dari 2300.
Selain aliran laminar, adapula aliran turbulen. Aliran turbulen merupakan aliran fluida
yang partikelnya bergerak tidak menentuk atau sangat acak dan kecepatannya tidak stabil.
Akibatnya garis alirannya saling berpotongan. Aliran turbulen memiliki bilangan reynold
lebih dari 4000.

Berdasarkan teori di atas, praktikan dapat menentukan jenis aliran dengan cara melihat
nilai bilangan reynoldnya. Pada air, bilangan Reynold rata-rata bernilai 1855,4338. Bilangan
reynold tersebut kurang dari 2300 yang artinya aliran air berjenis laminar. Sedangkan pada
merkuri, bilangan reynold rata-rata bernilai 11725,412. Bilangan tersebut lebih dari 4000
yang artinya aliran air berjenis turbulen.

𝑅𝑒 . 𝜇
Selain itu praktikan juga dapat menentukan Vkritis yang didapatkan dari rumus 𝑉𝑘𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 =
𝐷
dan didapatkan V kritis sebesar 1.44 m/s

1.3 Analisis Kesalahan

Pada saat melaksanakan praktikum, praktikan menyadari bahwa praktikan melakukan


kesalahan – kesalahan yang menyebabkan hasil percobaan menjadi tidak akurat. Berikut ini
adalah kesalahan-kesalahan yang praktikan lakukan pada saat praktikum.

1. Kurang telitinya praktikan dalam membaca hasil dari manometer yang berisi air atau
raksa.
2. Praktikan tidak mengeluarkan gelembung seluruhnya karena sangat sulit dan
memakan waktu yang lama untuk mengeluarkannya sehingga mengakibatkan
perbedaan tekanan antara udara dan air.
3. Praktikan kurang tepat dalam menurunkan atau menaikkan cairan dalam manometer
sehingga penurunan atau kenaikan tidak sesuai sasaran.

2. KESIMPULAN

1. Gesekan dalam pipa terjadi karena adanya aliran yang mengalir di dalam pipa dengan
kecepatan dan dapat menyebabkan perubahan tekanan dalam pipa.
2. Aliran pada air berjenis laminer, sedangkan aliran pada merkuri berjenis turbulen.
3. Kecepatan kritis yang diperoleh sebesar 1.44 m/s
4. Semakin besar kecepatan aliran maka nilai total head juga semakin besar
5. Semakin besar nilai bilangan reynold maka faktor gesekan semakin kecil
3. DAFTAR PUSTAKA

“Pedoman Percobaan Mekanika Fluida dan Hidrolika”. 2009. Depok: Teknik sipil, Fakultas
Teknik Universitas Indonesia.”

4. APLIKASI

Aplikasi dari aliran laminar adalah saat pengecoran (Casting). Pada saat mengecor
semen, jangan terlalu terburu-buru atau cepat-cepat karena alirannya akan sangat turbulen.
Dalam pengecoran jika turbulen terjadi maka akan sangat dirugikan, yaitu terdapat ruang
(udara atau gas) kosong didalam cetakannya yang akan memperpendek umur hasil
pengecoran.

5. LAMPIRAN

Gambar 1. praktikan sedang


menghitung debit aliran air

You might also like