You are on page 1of 8

HUMIDIFIKASI

1.1 Tujuan praktikum


Menentukan harga kelembaban (Y), Entalphi (H),menentukan jumlah H2O yang terserap,
dan mengetahui pengaruh laju alir air terhadap jumlah H2O yang terserap.

1.2 Dasar Teori


Humidifikasi adalah proses perpindahan air dari fase cair (A) ke dalam campuran
gas yang terdiri dari udara (B) dan uap air (A). Kelembaban Ҥ(specific humidity)
merupakan massa uap air (dalam lb atau kg) per unit massa udara kering (dalam lb atau
kg)(beberapa menggunakan mol uap air per mol udara kering sebagai penjelasan dari
kelembaban).

Gambar I.1 Mekansime humidifikasi

T2 > T1
= A uap
= B
= A cair
Proses humidifikasi, merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air
dalam gas. Dalam prosesnya ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan tanpa pemanasan.
Arah aliran kedua proses tersebut berbeda tergantung bagaimana kita dapat mengatur
buka tutupnya valve. Pada proses ini, gas dikontakan dengan air yang berada di dalam
labu secara counter current dimana air mengalir dari atas dan gas/udara menngalir ke atas
dari bawah, dengan laju alir sirkulasi air tertentu. Data yang diambil dari percobaan ini
seperti, suhu air di dalam labu, suhu gas masuk (Tdin dan Twin), suhu gas keluar ( Tdout dan
Twout), dan beda tekanan di dalam labu.
Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air dalam aliran
gas. Operasi ini dikenal sebagai proses humidifikasi. Sebaliknya, untuk mengurangi uap air
dalam aliran gas sering disebut proses dehumidifikasi. Humidifikasi, kadar dapat
ditingkatkan dengan melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke
dalam aliran gas. Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada
perbatasan (interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus menerus,
sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan pengembunan (kondensasi) parsial dan uap
yang terkondensasi dibuang. Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan
dehumidifikasi menyangkut system udara air.
Terminologi humidifikasi
1. Dry bulb temperature
2. Wet bulb temperature
3. Dew point
4. Enthalpy
5. Humid volume
6. Humid heat
7. Absolute humidity
8. Relative humidity
9. Persen (absolute) humidity
10.Saturasi humidity
Suhu Bola Kering ( T )
Biasanya disebut sebagai suhu udara, merupakan istilah yang umum digunakan. Ketika
orang menyebut suhu udara, biasanya mereka mengacu pada temperatu bola kering.
Disebut suhu bola kering karena dalam mekanisme kerjanya tidak terpengaruh oleh
kelembaban udara. Suhu bola kering dapat diukur dengan menggunakan thermometer
normal yang terkena udara bebas, tetapi terlindung dari radiasi dan kelembaban. Satuan
suhu yang biasa digunakan adalah derajat Celcius (°C), derajat Fahrenheit (°F) dan satuan
Kelvin (K). titik Nol pada Kelvin setara dengan 273°C.
Suhu Bola Basah ( Tw )
Suhu bola basah adalah temperatur adiabatik yang jenuh. merupakan suhu yang
ditunjukkan oleh termometer bola basah yang terkena aliran udara. Diukur menggunakan
termometer yang terbungkus kain kasa basah. Penguapan adiabatik dari air pada
termometer dan akibat pendinginan yang ditunjukkan untuk membaca bahwa suhu lebih
basah dibanding dari suhu kering di udara. Tingkat penguapan dari kain kasa yang basah
pada thermometer dan perbedaan antara suhu bola kering dan suhu bola basah tergantung
pada kelembaban udara. Penguapan berkurang ketika udara mengandung uap air lebih
banyak. Suhu bola basah selalu lebih rendah 60 dibanding suhu bola kering, namun akan
identik dengan kelembaban relatif 100 % dimana suhu udara berada pada titik jenuh.
Cara pengukuran humidity
Cara tidak langsung
Mengukur td dan tw dengan bantuan diagram Psikhrometrik didapat Humidity
CARA LANGSUNG
Mengukur berat H2O dan berat udara kering

td
tw

Gambar 2 Teknik mengukur td dan tw


1.3 Alat dan Bahan

Alat Bahan
Seperangkat alat humidifikasi Air
dan dehumidifikasi
Termometer ayunan Udara
Tekan
Termometer biasa
Kain basah
Kompressor
Stopwatch

Skema Kerja

Memutar switch utama searah jarum jam pada posisi ON

. Memutar juga switch air pressure pada posisi ON

Mengatur katup-katup

V1 dibuka V4 dibuka V2 ditutup V5 ditutup V3 ditutup


V6 ditutup

Tekan tombol P2 (kompressor) ON

. Atur katup utama (V9) sehingga didapat perbedaan


tekanan orifice 50 mBar

Lakukan pencatatan data pertama (laju alir sirkulasi air =


0 setelah 10 menit)

Tekan tombol P1 (centrifugal pump) ON


Atur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70 L/menit
dan lakukan pengambilan data setelah 10 menit.

1.5 Pembahasan

Pratikum humdifikasi yang telah dilakukan menggunakan 2 variabel yaitu laju alir
udara dan tekanan manometer. Untuk tekanan yang digunakan yaitu 20 mmHg dan 40
mmHg. Prinsip pratikum humidity yang telah dilakukan adalah mencocokan udara dan air
agar kelembapan udara menjadi meningkat. Data yang didapat dari pratikum
humidifikasi adalah td dan tw. Dry bulb dan wet bulb diambil setiap 10 menit.

Temperatur pada termometer yang basah akan memiliki suhu yang lebih rendah
dibandingkan dengan suhu pada termometer yang kering, hal tersebut dikarenakan di
sekeliling termometer basah uap air jenuh sedangkan di sekitarnya tekanan uap airnya
jauh lebih rapat yang mengakibatkan terjadinya difusi molekul-molekul uap air di dekat
termometer basah bergerak keluar menjauhi ujung dari tempat yang rapat ke tempat yang
kurang rapat. Nilai wet bulb temperatur out pada tekanan 20 mmHg sama dengan nilai
dry bulb temperatur out hal tersebut berbeda dengan litelatur, pada litelatur nilai dry bulb
harus lebih besar dibandingkan wet bulb karena pada dry bulb telah dikontakan terlebih
dahulu dengan air. Kesalahan tersebut dikarenakan termometer yang digunakan memiliki
skala yang besar sehingga nilai wet bulb dan dry bulb yang dibaca kurang akurat.

0.03

0.025

0.02
Humidity

0.015 Humidity tekanan


20 mmHg
0.01 Humidity tekanan
40 mmHg
0.005

0
0 50 100 150
Dew Point
Gambar I.1 Grafik Humidity masuk dan dew point tekanan 20 mmHg dan 40 mmHg
Gambar I.1 grafik yang didapatkan naik turun, namun pada litelatur semakin
tinggi laju alir maka maka nilai humidity semakin tinggi hal tersebut dikarenakan
pembacaan nilai Td dan Tw yang kurang tepat sehingga grafik yang didapat naik turun.
Nilai humidity out tekanan 20 mmHg dan 40 mmHg tidak dapat dihitung karena nilai td
dan tw yang didapat sama hal tersebut juga dikarenakan pembacaan termometer yang
kurang tepat sehingga nilai Td dan Tw sama.

1.6 Kesimpulan
1. Nilai Td lebih besar dibandingkan Tw, karena Td dikontakan terlebih dahhulu
dengan air sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi
2. Semakin tinggi laju alir maka nilai humidity semakin besar

Daftar Pustaka
Foust, Alan. Principles of Unit Operation.
Geankoplis, Cristi J. Transport Process and Unit Operation.
Treybal. Mass Transfer Operation.
Warren, L Mc Cabe. Unit Operation.
LAPORAN OPERASI TEKNIK KIMIA II
HUMIDIFIKASI

Disusun Oleh:

Brain Agil ()
Lingga Ardhanariswari (1631410063)
2E/D.3 TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK KIMIA
APPENDIX

20 mmHg
Flowrate In Out Humidity HUMIDI
air Td Tw Td Tw TY
(C) (C) (C) (C) SATURA
SI
60 32 24 24 24 0,1560 0,0309
80 32 26 26 26 0,0214 0,0309
100 36 27 27 27 0,0242 0,0307
120 37 26 26 26 0,0224 0,0400
140 38 25 25 25 0,0144 0,0473

40 mmHg
Flowrate air In Out HUMIDITY HUMIDITY
Td (C) Tw (C) Td (C) Tw (C) SATURASI
60 40 26 26 26 0,0214 0,0465
80 40 26 26 26 0,0214
100 41 26 26 26 0,0168
120 41 26 26 26 0,0168
140 41 26 26 26 0,0168

You might also like