Professional Documents
Culture Documents
365/366
Contoh :
Setiap nasabah yanbg menempatkan dana pada bank akan memperoleh bunga atau jasa yang diberikan.
Demikian pula pada sumber dana giro valas. Sebagai ilustrasi dapat dilihat sebagai berikut :
365
Contoh :
Bapak Dion membuka tabungan pada tanggal 1 Juni dengan setoran awal RP 1.000.000,00 kemudian
melakukan penyetoran dan penarikan selama bulan Juni sebagai berikut :
Tgl Setor Tarik Saldo
1 1.000.000,00 1.000.000,00
5 5.000.000,00 6.000.000,00
6 500.000,00 5.500.000,00
10 2.500.000,00 8.000.000,00
20 1.000.000,00 7.000.000,00
25 10.000.000,00 17.000.000,00
30 2.000.000,00 15.000.000,00
Bunga yang akan diperoleh ditentukan oleh cara perhitungan bunga yang dilakukan bank. Besarnya
bunga tabungan berdasarkan tiga metode perhitungan, yaitu :
Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo terendah dalam bulan
tersebut. Bunga dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Bunga = ST x I x t/365
ST = Saldo terendah;
Misalkan suku bunga yang berlaku adalah 5% pa (per annum). Karena saldo terendah dalam
bulan juni adalah Rp 1.000.000,00 maka perhitungan bunga adalah sebagai berikut :
Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasaran saldo rata-rata dalam bulan
berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam
bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
[ (Rp 1 juta x 4 hari) + ( Rp 6 juta x 1 hari) + ( Rp 5,5 juta x 4 hari ) + ( Rp 8 juta x 10 hari ) + ( Rp 7
juta x 5 hari ) + ( Rp 17 juta x 5 hari ) + ( Rp 15 juta x 1 hari ) ] /30 = Rp 8.233.333,00
Karena SRH di atas Rp 5 juta, maka suku bunga nya adalah Rp 5%, sehingga bunga yang akan
diterima adalah :
Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan
dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya. Misalkan bunga
tabungan yang berlaku adalah :
Dan seterusnya…
Berdasarkan cara perhitungan di atas, bunga tabungan selama bulan Juni adalah Rp 33.616,44
365
Contoh :
Seorang nasabah membuka deposito berkangka satu bulan dengan jumlah nominal Rp
4.000.000. tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu penyimpanan tersebut adalah
20%. Berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka perhitungan bunga yang akan diterima
nasabah adalah sebagai berikut :
365
= Rp 65.753,42
Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito di bayar di muka dengan
cara diskonto. Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp 5.000.000,- maka nasabah tidak
perlu membayar sejumlah Rp 5.000.000,- tersebut. Namun demikian, dalam jumlah yang lebih
kecil dari Rp 5.000.000,- setelah dipotong dengan bunga tertentu. Kemudian pada saat sertifikat
depostio jatuh tempo maka bank akan membayar sebesar Rp 5.000.000,-
Rumus perhitungan nilai uang yang harus dibayar atas sertifikat deposito dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus true discount, sebagai berikut :
P = Pokok x 365
Contoh :
Sertifikat deposito bernominal Rp 5.000.000,- dengan jangka waktu 31 hari dan suku bunga 19%
per tahun.
19% x 31 +365
= Rp 4.290.596,40
= Rp 79.403,60