You are on page 1of 4

Perhitungan bunga tabungan, giro, dan deposito (Bryan)

Perhitungan Jasa Giro


Berdasarkan saldo harian atau lamanya dana mengendap, dapat dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus :

Jasa Giro = Saldo x Rate x Hari

365/366

Jasa Giro = Jasa giro yang di perhitungkan

Saldo = Saldo nasabah

Rate = Suku bunga/jasa giro % per tahun

Hari = Jumlah hari pengendapan saldo

Contoh :

Setiap nasabah yanbg menempatkan dana pada bank akan memperoleh bunga atau jasa yang diberikan.
Demikian pula pada sumber dana giro valas. Sebagai ilustrasi dapat dilihat sebagai berikut :

 Tuan Mashuri menempatkan giro valas USD 15.000


 Jasa giro yang diperoleh 2% p.a Pajak 20%
 Saat pembayaran jasa giro kurs pajak Rp 8.000,-
 Jasa gironya ditempatkan pada giro rupiah.
 Penyelesaiannya :
 Jasa giro = USD 15.000,- x 2% x 30 = 24,66

365

Perhitungan Bunga Tabungan


Secara umum ada tiga metode perhitungan bunga tabungan, yaitu : berdasarkan saldo terendah, saldo
rata-rata, dan saldo harian. Beberapa bank menerapkan jumlah hari dalam satu tahun 365 hari, namun
ada pula yang menerapkan jumlah hari bunga 360 hari.

Contoh :

Bapak Dion membuka tabungan pada tanggal 1 Juni dengan setoran awal RP 1.000.000,00 kemudian
melakukan penyetoran dan penarikan selama bulan Juni sebagai berikut :
Tgl Setor Tarik Saldo

1 1.000.000,00 1.000.000,00

5 5.000.000,00 6.000.000,00

6 500.000,00 5.500.000,00

10 2.500.000,00 8.000.000,00

20 1.000.000,00 7.000.000,00

25 10.000.000,00 17.000.000,00

30 2.000.000,00 15.000.000,00

Bunga yang akan diperoleh ditentukan oleh cara perhitungan bunga yang dilakukan bank. Besarnya
bunga tabungan berdasarkan tiga metode perhitungan, yaitu :

A. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Terendah

Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasarkan saldo terendah dalam bulan
tersebut. Bunga dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Bunga = ST x I x t/365

ST = Saldo terendah;

i = Suku bunga tabungan pertahun;

t = Jumlah hari dalam 1 bulan;

365 = Jumlah hari dalam 2 tahun.

Misalkan suku bunga yang berlaku adalah 5% pa (per annum). Karena saldo terendah dalam
bulan juni adalah Rp 1.000.000,00 maka perhitungan bunga adalah sebagai berikut :

Bunga bulan Juni

= Rp 1.000.000 x 5 % x 30/365 = Rp 4.109,59

B. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata-Rata

Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung berdasaran saldo rata-rata dalam bulan
berjalan. Saldo rata-rata dihitung berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam
bulan berjalan, dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.

Bung = SRH x i x t/365

SRH = Saldo rata-rata harian;


i = Suku bunga tabungan pertahun;

t = Jumlah hari dalam bulan berjalan.

Misalkan bunga tabungan yang berlaku adalah sebagai berikut

Saldo di bawah Rp 5.000.000, bunga = 3% pa dan saldo Rp 5.000.000 ke atas, bunga = 5 % pa

Maka SRH tabungan adalah sebagai berikut :

[ (Rp 1 juta x 4 hari) + ( Rp 6 juta x 1 hari) + ( Rp 5,5 juta x 4 hari ) + ( Rp 8 juta x 10 hari ) + ( Rp 7
juta x 5 hari ) + ( Rp 17 juta x 5 hari ) + ( Rp 15 juta x 1 hari ) ] /30 = Rp 8.233.333,00

Karena SRH di atas Rp 5 juta, maka suku bunga nya adalah Rp 5%, sehingga bunga yang akan
diterima adalah :

Bunga Juni = Rp 8.233.333,00 x 5% x 30/365 = Rp 33.835,62

C. Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian

Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian. Bunga tabungan dalam bulan berjalan
dihitung dengan menjumlahkan hasil perhitungan bunga setiap harinya. Misalkan bunga
tabungan yang berlaku adalah :

Saldo di bawah Rp 5 juta, bunga = 3% pa

Saldo Rp 5 juta ke atas, bunga = 5% pa

Cara perhitungan bunganya adalah :

Tgl 1 : Rp 1.000.000 x 3% x 1/365 = 82,19

Tgl 2 : Rp 1.000.000 x 3% x 1/365 = 82,19

Tgl 3 : Rp 1.000.000 x 3% x 1/365 = 82,19

Tgl 4 : Rp 1.000.000 x 3% x 1/365 = 82,19

Tgl 5 : Rp 6.000.000 x 5% x 1/365 = 821,92

Dan seterusnya…

Berdasarkan cara perhitungan di atas, bunga tabungan selama bulan Juni adalah Rp 33.616,44

Perhitungan Bunga Deposito


Perhitungan bunga depostio dapat dilakukan dengan menggunakan metode simple interest,
dengan menggunakan rumus :

Bunga = Nominal x tingkat bunga x hari bunga

365
Contoh :

Seorang nasabah membuka deposito berkangka satu bulan dengan jumlah nominal Rp
4.000.000. tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu penyimpanan tersebut adalah
20%. Berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka perhitungan bunga yang akan diterima
nasabah adalah sebagai berikut :

Bunga = Rp 4.000.000 x 0,2 x 30 hari

365

= Rp 65.753,42

Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito di bayar di muka dengan
cara diskonto. Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp 5.000.000,- maka nasabah tidak
perlu membayar sejumlah Rp 5.000.000,- tersebut. Namun demikian, dalam jumlah yang lebih
kecil dari Rp 5.000.000,- setelah dipotong dengan bunga tertentu. Kemudian pada saat sertifikat
depostio jatuh tempo maka bank akan membayar sebesar Rp 5.000.000,-

Rumus perhitungan nilai uang yang harus dibayar atas sertifikat deposito dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus true discount, sebagai berikut :

P = Pokok x 365

Rate x hari + 365

P = Nilai yang harus dibayar

Pokok = Nilai nominal sertifikat deposito

Rate = Suku bunga sertifikat depostio dalam persen pertahun

Hari = Jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat

Contoh :

Sertifikat deposito bernominal Rp 5.000.000,- dengan jangka waktu 31 hari dan suku bunga 19%
per tahun.

Nilai yang dibayar = Rp 5.000.000 x 365

19% x 31 +365

= Rp 4.290.596,40

Diskonto ( Bunga ) = Rp 5.000.000 – Rp 4.290.596,40

= Rp 79.403,60

You might also like