You are on page 1of 82

PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN

PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA

TAHUN 2018

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan

Uji Kompetensi GTT Lulus Bersyarat

Oleh:

SRI HASTUTI,S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA

KABUPATEN PULANG PISAU

TAHUN 2018
PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN

PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA

TAHUN 2018

KARYA TULIS

Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan

Uji Kompetensi GTT Lulus Bersyarat

Oleh:

SRI HASTUTI,S.Pd

Ketua Seminar PTK Kepala SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

GATOT,SE SUNARYA,S.Pd
NIP. 19791117 200903 1 002 NIP :19690909 199703 1 014

ii
PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA

Surat Keterangan Nomor…………………..

Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Sebangau Kuala dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Sri Hastuti,S.Pd

Unit Karja : SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

Jabatan : Guru Bahasa Inggris

Telah mendokumentasikan pada perpustakaan laporan hasil penelitian dengan

judul : “PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN

PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA TAHUN 2006”

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan sepenuhnya.

Sebangau Kuala, 11 April 2018

Mengetahui Pengelola Perpustakaan


Kepala SMA Negeri 1 Sebangau Kuala SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

SUNARYA,S.Pd FRANS PAMPANG KALASA


Pembina Tk. I
NIP: 19690909 199703 1 014

iii
ABSTRAK

PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARTIVE

MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE DAN PENILAIAN

PORTOFOLIO DI SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA

TAHUN 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat meningkatkan

kompetensi menulis teks narrative serta kendala-kendala yang mereka hadapi melalui

pendekatan pembelajaran berbasis genre dan model penilian potofolio. Pendekatan ini

merupakan pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang direkomendasikan oleh

Depdikbud karena sesui dengan Kurikulum 2006. Rekomendasi diberikan karena adanya

kenyataan bahwa kompetensi bahasa Inggris yang dibangun oleh Kurikulum Standar

Kompetensi 2006 ialah kompetensi berkomunikasi yang berbasis ‘genre’

Kegiatan awal penelitian tindakan kelas menulis teks narrative melalui

pendekatan pembelajaran berbasis ‘Genre’ dan bentuk penilian portofolio adalah

mendiskusikan apa dan bagaiamana teks narrative. Kemudian mendorong siswa, dengan

teks narrative yang diberikan, agar mampu menemukan sendiri struktur teks arrative,

langkah-langkah penulisan serta grammatical features (unsur lingusitikyang dominan)

yang terdapat dalam teks tersebut. Langkah berikut memberikan latihan menulis

teksnarrative secara bersama (groupwork)., dan kemudian diberikan tugas untuk menulis

teks narrative secara mandiri

Dari tugas pada tahapan pertama itu, siswa baru diharapkan untuk termotivasi

menulis. Dari data penelitian ini, siswa menunjukkan hasil teks narrative, diukur berdasar

pada Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM) 60, hanya 9 siswa (25%) yang

dapat mencapainya dan nilai rata-rata kelasnya sebesar 45,69. Pencapaian nilai tersebut

iv
menggambarkan bahwa kompetensi siswa kelas XI dalam menulis teks narrative belum

memadai.

Salah satu faktor yang dapat penulis temukan dari kondisi yang demikian ialah

rendahnya kompetensi lingusitik siwa, yang merupakan aspek pendukung penulisan teks

narrative. Dengan kondisi tersebut ‘treatment’ yang penulis pilih dan lakukan ialah

memberikan pembelajaran dan latihan-latihan grammatical features (Past Tense,

-Present, Continuous, Perfect- Direct-Indirect Sentences dan pemakaian Conjunction.

Melalui tes awal dapat diketahui bahwa penguasaan siswa terhadap grammar point

terebut setelah diberikan tes grammar dua kali diperoleh hasil; 21 orang siswa tuntas

langsung dengan nilai rata-rata 61,29, dan 15 siswa lainnya tuntas melalui remidi. Dari

ketuntasan penguasaan linguistik ini, siswa diberikan tugas menulis teks narrative secara

berkelompok (grourpwork) dan nilai rata-rata kelas dicapai sebasar 52. Ini menunjukkan

adanya peningkatan kompetensi dengan nilai sebesar 7, 69 dibanding hasil tulisan awal.

Pada tahapan berikut pembelajaran Reading- Writing teks narrative diberikan

untuk kedua kalinya dengan langkah-langkah sama seperti tahapan pertama dengan

penambahan dan pemantapan pemahan terhadap struktur teks narrative, langkah-langkah

pengembangan teks narrative dan pemberian motivasi yang lebih besar. Dan hasil yang

dicapai ialah bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 18 siswa dengan nilai

rata-rata kelas sebesar 56,25. Akhirnya dari penelitian ini, peneliti berkesimpulan bahwa

pendekatan pembelajaran writing teks nartive berbasis genre dan dengan penilian

portofolio efektif, karena dapat meningkatkan kompetensi menulis.

v
Adapun temuan lainnya ialah bahwa siswa yang sudah tuntas dalam penguasaan

dalam kategori cukup terhadap grammar melalui remidi belum berkompetensi untuk

menggunakan kompetensi yang cukup lewat remidi dalam menulis teks narrative.

Kiranya dapat dipahami bahwa kompetensi menulis teks narrative menuntut adanya

penguasaan grammar yang mantap atau dengan kata lain siswa yang penguasaan

grammarnya belum mantap belum berkompetensi atau memiliki kendala atau kesulitan

dalam menulis teks narrative.

Akhirnya, perlu diketahui bersama pula bahwa siswa yang belum tuntas untuk

writing teks narrative tidak berarti bahwa mereka tidak tuntas dalam pelajaran bahasa

Inggris untuk KD teks narrative. Karena nilai Writing masih digabungkan dengan nilai

grammar dan nilai Speaking teks narrative Karena nilai pelajaran bahasa Inggris yang

terdiri dari dua nilai, yaitu Listening dan Reading masuk pada nilai PPK (Pengetahuan

dan Pemahaman Konsep)satu nilai dan nilai lainnya Speaking dan Writing masuk nilai

Praktek. Apabila nilai Writing , Speaking dan Grammarnya digabung kemudian dibagi

tiga bisa mendapat mencapai nilai SKBM, siswa tersebut dinyatakan kompeten atau

tuntas untuk KD teks narrative.

vi
ABSTRACT

Optimizing the Students’ Writing Competence through the Genre-Based Teaching

and Learning and the Portfolio Assessment

at SMA Negeri 1 Sebangau Kuala Year 2018

Abstract: The existing narrative-writing competence of the students of Class XI, SMA

Negeri 1 Sebangau Kuala was not satifying yet. From the intital study it was found out

that of 36 students, only 9 (25%)could reach the minimum standard of learninng

compentence (SKBM). And the average class score was 45.69.

To impove their writing competence, teaching and learning activities by using the

Genre-Based Approach and portofolio assessment were planned and then applied. Based

on the Genre-Based Approach, teaching and learning activities are classified into two

cycles, oral and written, and four stages; building knowledge of the field (BKOF),

modeling of the text (MOT), joint construction of the text (JCOT) and independent

construction of the text ICOT).

A portofolio assesement is a type of assessing the students’ writing work that has

be used in this study. In this type of assessment, the teacher shows the weakness or

mistakes (grammatical rules, spelling, vocabulary use, etc.) in their writing work to

themselves. Then they are encouraged not only to rewrite and revise but also to develop

their writing work at their best. These, therefore, are not done once or twice but several

times . The students are made to have a collection of their works, from the one which is

full of mistakes to the revised and better ones.

In applying such a learning and teaching approach and portofolio assessement,

the students were guided to focus on all aspects existing in the narrative text. Through the

vii
class dicussion, they were directed to analyze the narrtive text and then continued by

doing the relevant grammartical exercises.

Those learning activities enabled the students to understand the text of narrative

and its components; the generic structure of the narrative text and lexicogrammatical

featrures. Then, their understanding could help them in their actvities of the narrative

text writing.

The teaching and learning process took about about six weeks from the second

week of February till the first week of March. They were made to undestand the generic

structure of narrtive text from the text model through a class discussion. It was done after

reading comprehension activities.

The next activity was to improve th students‘ grammatical mastery. They were

given some grammar exercises, which are dominant in the text of narrative. They are the

Past Tense (Simple, Continuous and Perfect) Direct Indirect Sentances and the use of

conjuctions. By

At the end of the study, only 9 (25%) students could reach the passing grade

(SKBM) of 60. It means there were only 18 (50%) students from class XI who could

improve their writing competence through the several treatments carried out this

clasroom action research.

Finally, from the result of the study, it could be concluded that 50% (18) of class

XI students have found it difficlut in applying the grammatical points for producing the

written narrative text. The writer, therefore, suggests that other English teachers who are

interested in this study are expected to find out the reasons of the students’ problems of

writing the narrative text as well solution to such problems.

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala

hidayah, rakhmat serta Hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis

ini setelah melakukan penelitian yang menyita banyak waktu dan energi.

Penulis bekerja keras dan menumpahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk

menyelesaikan penelitian ini. Namun, penulis sangat menyadari bahwa yang penulis

sajikan dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dari lubuk hati

terdalam dan tulus, penulis mengharap saran serta kritik yang konstruktif guna perbaikan

karya tulis ini di waktu yang akan datang.

Terima kasih disampaikan kepada Bapak Kepala SMA Negeri 1 Sebangau Kuala ,

Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 1 Sebangau Kuala serta seluruh staf TU yang telah

banyak memberikan sumbangan selama pelaksanaan penelitian ini. Dan juga keluarga

penulis yang telah kehilangan banyak perhatian selama penulis melaksanakan penelitian.

Semoga mereka semua selalu mendapat kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhirnya, penulis berharap bahwa karya tulis ini dapat menambah koleksi

perpustakaan dan bermanfaat bagi para pembaca. Dan juga harapan besar penulis

kepada Bapak dan Ibu Guru khususnya Guru bahasa Inggris agar kiranya karya tulis ini

dapat memberikan inspirasi dan menjadi motivasi untuk melaksanakan penilitian

tindakan kelas yang sebenarnya. Karena dengan melakukan penilitian tindakan kelas

sesunggunya seorang guru telah banyak belajar dan juga membuktikan dirinya berusaha

menjadi guru yang sejati, guru yang tulus melaksanakan tugas profesionalnya.

. Sebangau Kuala, 4 April 2018

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. ii

PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 SEBANGAU KUALA……………… iii

ABSTRAK………………………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………… vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………... viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... vi

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... vii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1

A. Latar Balakang…………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 3

C. Tujuan Penelitian ……………………………………….. 4

D. Manfaat Penelitian……………………………………… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN …… 6

A. Kajian Pustaka …………………………………………. 6

1. Amanat Kurikulm 2006 …………………………. 6

2. Hakekat Writing…………………………………. 7

3. Kompetensi………………………………………. 8

4. Obyek Penelitian…………………………………. 8

5. Pembelajaran Berbasis Genre dan Teknik EGRA... 11

6. Penilian ortofolio…………………………………. 13

B. Rencana Tindakan Kelas………………………………… 14

x
BAB III METODAPENELITIAN

A. Setting Penelitian ………………………………………... 15

B. Persiapan Penelitian……………………………………… 16

C. Siklus Penelitian…………………………………………. 17

D. Instrumen Penelitian……………………………………... 18

BAB IV RENCANA TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN…… 21

A. Refleksi Awal……………………………………………. 21

B. Siklus 1 …………………………………………………… 23

C. Siklus 2…………………………………………………… 27

D. Siklus 3………………………………………………….. 31

E. Siklus 4…………………………………………………… 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….. 42

A. Kesimpulan ……………………………………………… 42

B. Saran…………………………………………………….. 42

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 44

LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Nilai Writing Awal dan Akhir Teks Narrative 22

2 Prosentase Aspek-Aspek Kompetensi Writing , 25

Kepribadian, Tingkat Motivasi

3 Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam 29

Penguasaan Grammatical Features Pada Siklus 2

4 Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam 33

Penguasaan Grammatical Features Pada Siklus 3

5 Prosentase Aspek-Aspek Proses Penulisan Teks 35

Narrative

6 Tingkat Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas 39

Menulis Teks Narrative

xii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

1 Silabus dan Sistem Penilaian

2 Lesson Plan 1 dan Bahan Ajar

3 Lesson Plan 2 dan Bahan Ajar

4 Lesson Plan 3 dan Bahasa Ajar

5 Lesson Plan 4 dan Bahan Ajar

6 Lembar Observasi Kegitan Belajar dan Mengjar

7 Daftar Nilai Tugas Awal dan Akhir Penulisan Tesk Narrative

8 Daftar Nilai Ulangan Grammar 1 dan 2

9 Soal Ulangan Grammar

10 Kriteria dan Skala Penilaian Analitik Teks Narrative

11 Questionnaire Siklus 1

12 Questionnaire Siklus 3

13 Questionnaire Siklus 4

14 Jadwal Penelitian

15 Biodata Penulis

xi

xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasioal adalah telah diakui di

Indonesia dan bahkan diakui secara internasional pula. Ini artinya bahwa bahasa

Inggris diakui keberadaan dan peranannya sebagai alat komunikasi antar bangsa.

Sangatlah disadari bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hubungan antar

bangsa, hingga banyak negara termasuk Indonesia yang memasukkan bahasa

internasional ini dalam kurikulum sekolah. Dengan memiliki kemampuan berbahasa

Inggris yang memadai, siswa diharapkan dapat memperoleh kesempatan yang cukup

luas dan kemudahan untuk menjalin hubungan dengan bangsa lain.

Namun kenyataannya, kompetensi bahasa Inggris yang dicapai oleh sebagian

besar lulusan SMA masih jauh dari harapan. Banyak faktor yang menjadi penyebab

permasalahan tersebut. Dalam upaya meningkatkan kompetensi bahasa Inggris anak

didiknya, peneliti mencoba menggali permasalahan yang ada di sekolah tempat

melaksanakan tugas. Perlu disampaikan bahwa tugas mengajar peneliti selama tahun

pelajaran 2017-2006 adalah di kelas XI, XII IPS -1, XII PIS-2 dan XII IPS-3.

Dengan melakukan observasi langsung selama semester gasal dalam tahun

pelajaran 2017- 2006 terhadap siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala ,

penulis menemukan bahwa sebagian besar siswa kelas XI menginginkan untuk bisa

berbahasa Inggris. Kendala yang mereka hadapi adalah sulitnya memahami dan

mengaplikasikan tata bahasa dan miskinnya perbendaharaan kata. Keadaan demikian

diakui oleh para siswa yang sering menyatakan bahwa mereka memiliki banyak

kesulitann setiap mendapat tugas ‘Writing’. Ini mencerminkan tidak hanya rendahnya

penguasaan tata bahasa dan kosakata, tetapi juga ejaan dan pengembangan langkah-
langkah retorikanya. Fakta ini mendorong peneliti untuk melanjutkan penelitiannya

dengan memilih judul “Peningkatan Kompetensi Writing Narrative Siswa Kelas XI

SMA Negeri 1 Sebangau Kuala Melalui Pembelajaran Berbasis Genre dan Penilaian

Portofolio”. Dipilihnya ‘Writing Narrative’ sebagai judul penelitian ini adalah karena

penulis yakin bahwa :

a. Kegiatan “Writing Narrative” sangat menantang atau tidak mudah sebab selain

melibatkan unsur-unsur bahasa (tata bahasa, kosakata, spelling, dan sebagainya)

dan pengorganisasian langkah-langkah retorika sebuah teks, diperlukan

kemampuan berimajinasi. Kebebasan berimajinasi inilah akan mendorong anak

beregerak bebas membangun tulisannya. Kendala-kendala yang sering dihadapi

siswa ini dapat diimbangi dengan kebebasan siswa berimajinasi dalam

mengembangkan kemampuan tulis mereka.

b. Melalui writing dapat dikembangkan ketiga ketrampilan bahasa lainnya

(Listening, Reading, Speaking).

c. ‘Writing’ mencakup 2 sisi pembelajaran bahasa yakni : Ilmu dan Keterampilan

yang dalam Krashen’s L2 Acquisition Theory disebut Learning and Acquisition.

d. ‘Writing’ mampu menjawab tidak hanya perolehan Output (mis : Nilai Ujian)

tetapi juga Outcome (Ketrampilan Bahasa Dalam Kehidupan Nyata).

Kiranya harus diakuai bahwa mengelola pembelajaran writing tidaklah

mudah. Masalah yang sering peneliti hadapi adalah bahwa dalam pembelajaran

writing perlu model dan banyak contoh, tahapan-tahapan dan kesabaran karena

menyita banyak waktu (time consuming), utamanya untuk meneliti pekerjaan siswa.

Untuk mengatasi hal itu , peneliti mencoba mengatasinya dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran berbasis ‘Genre’ dan penilaian portofolio yaitu penilaian

2
yang bertahap. Pembelajaran berbasis Genre ini terdapat 4 tahapan pembelajaran

yaitu; Building of the Knowledge (BKOF), Modeling of the Text (MOT), Joint

Construction of the Text (JCOT) dan yang terakhir Joint Construction of the Text

(JCOT). Dengan adanya. Modeling siswa mendapatkan kejelasan struktur teks yang

dipelajari dan ditulisnya. Dengan adanya Joint Construction siswa dapat terbantu

mengurangi kecemasan karena masih dapat bertanya bertukar fikiran dalam

meproduksi teks secara bersama. Sedang dengan Independent Construction of the

Text , siswa memang harus menulis sendiri teks narrative setelah memahami tentang

‘struktur teks narrative dan lexicogrammatical featurenya’ , mengamati contoh dan

berlatih menulis dalam kelompok.. Dengan penilian portofolio, yaitu penilaian

bertahap, siswa berkesempatan untuk mengetahui kesalahan dan sekaligus

memperbaikinya. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan kepercayaan diri siswa

dan memberikan motivasi yang efektif.

Melalui langkah-langkah penelitian disebutkan di atas, peneliti berharap dapat

meningkatkan kompetensi writing bahasa Inggris siswa kelas XI SMA Negeri 1

Sebangau Kuala.

B. Rumusan Masalah.

Melalui pengamatan serta kegiatan mengoreksi produk writing teks-teks

Bahasa Inggris semester gasal, kompetensi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau

Kuala masih belum memadai. Berdasarkan angket dan hasil penilaian produk tulisan

siswa, ditemukan bahwa terdapat kelemahan siswa dalam penguasaan tata bahasa,

pemilihan kata, ejaan, dan penggunaan langkah-langkah retorika. Peneliti yakin

bahwa masalah –masalah tersebut dapat diatasi dengan cara mengintensifkan

pembelajaran ‘Writing’. Oleh sebab itu msalah yang diangkat adalah bagaimana

3
meningkatkan kompetensi Writing Narrative siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau

Kuala melalui pembelajaran berbasis /Genere’ dan penilian Portofoilo?

C. Tujuan Penelitian

Dengan penelitian ini, peneliti berharap akan dapat:

1. meningkatkan pemahaman siswa terhadap struktur teks tulis narrative, langkah-

langkah penulisan teks narrative dan pengembangannya serta mampu

menerapkannya dalam kegiatan menulis teks narrative.

2. meningkatkan pemahaman siswa terhadap unsur-unsur linguistik sebagai

kompetensi pendudukung utama dalam penulisan teks narrative serta mampu

menuangkan kemampuan itu dalam kegiatan menulis teks narrative.

3. mengetahui seberapa besar peningkatakan kompetensi tulis yang bisa siswa capai

melalui pembelajaran ‘berbasis Genre’ dengan model penilian Portofolio.

D. Manfaat Penelitian

Melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas penulisan teks narrative, diharapkan

akan diperoleh manfaat antara lain :

1. Bagi Guru

- meningkatkan profesionalisme guru


- termotivasi untuk melakukan penelitian lainnya
2. Bagi Siswa :
- meningkatkan kompetensi’ writing’siswa
- timbul rasa senang dan percaya diri
3. Bagi Pengembangan Kurikulum
- mengetahui efektifitas pendekatan pembelajaran berbasis Genre dengan
penilaian Portofolio.
- memberikan alternatif pendekatan pembelajaran lainnya
4. Bagi Ilmu Pengetahuan

- mengembangkan ilmu pengetahuan

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Amanat Kurikulum 2006

Kegiatan penelitian ini mengacu pada kurikulum 2006 - SMA yang

didalamnya disebutkan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran

Bahasa Inggris ialah siswa mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulis,

dengan lancar, dengan menerapkan aturan-aturan kebahasaan dan aspek-aspek

budaya secara benar. Adapun dalam implementasi kegiatan pembelajarannya

ditekankan pada aspek keterampilan bahasa. Yang meliputi keterampilan bahasa

lisan dan tulis baik reseptif maupun produktif. Dengan target kemampuan

berbahasa Inggris yang berterima di tingkat Internasional. (Kurikulum 2006-

SMA).

Dari apa yang dikemukakan di atas dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut

a. Kurikulum 2006 menekankan pada 4 keterampilan bahasa (Listening,

Speaking, Reading, and Writing).

b. Target Kurikulum 2006 adalah tercapainya kemampuan berkomunikasi dalam

bahasa Inggris yang berterima, yang berarti bahasa Inggris yang Grammatikal

dan Berbudaya dalam artian berbahasa Inggris yang dapat diterima dan

dipahami oleh penutur asli bahasa tersebut.

Berkaitan dengan ini dapat dilihat secara jelas bahwa Kurikulum 2006 mefokus

pada pengembangan kompetensi komunikasi lisan adan tulis siswa. Namun , ini

bukan berarti bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak mengajarkan atau

membangun penguasaan unsur-unsur bahasa (Grammar dan Vocabulary) pada

5
siswa, tetapi mengajak guru bahasa Inggris agar melaksanakan pembelajaran

bahasa Inggris dengan baik dan benar, yakni agar siswa SLTA memiliki

kompetensi berkomunikasi lisan dan tulis yang memadai. Hal yang perlu kita

cermati adalah bagaimana menyampaikannya pada siswa, sehingga tidak

meningkatkan filter-filter yang dapat merintangi siswa dalam belajar bahasa

Inggris. Dengan alasan ini, peneliti mencoba mengajarkan unsur-unsur bahasa

tidak secara terpisah, melainkan diintegrasikan dalam keterampilan menulis,

writing, khususnya dalam penelitian ini menulis teks narrative. Dengan demikian

unsur-unsur bahasa tersebut tidak kehilangan gestaltnya karena digunakan dalam

konteks nyata. (Rivers, 1964).

2. Hakekat ’Writing’

‘Writing’ pada hakekatnya adalah mengungkapkan pikiran dan perasaan

melalui tulisan atau lambang-lambang yang orang lain memahaminya.

Fan Yang Gang (1990) menyebutkan bahwa:

“Writing is a comprehensive ability involving grammar, vocabulary,


conceptions and other elements; it has everything to do with Listening,
Speaking, and Reading”.

Pendapat Fan Yang Gang tersebut memperkuat keputusan peneliti untuk

mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari dan memahami unsur-unsur bahasa,

karena dalam kegiatan Writing tercakup penggunaan unsur- unsur bahasa dan

bahkan pengembangan langkah-langkah retorikanya. Melalui ‘writing’ unsur-

unsur bahasa tersebut dipelajari secara kontekstual yakni digunakan dalam

konteks dimana unsur-unsur tersebut harus digunakan. Kegiatan writing

melibatkan tiga keterampilan bahasa lainnya. Sebagai contoh adalah dalam

6
kegiatan Writing sering kita awali dengan membaca, misalnya : membaca

referensi, atau dengan berdiskusi dengan orang lain.

3. Kompetensi

Kompetensi yang diamanatkan oleh Kurikulum Standar Kompetensi Bahasa

Inggris 2006 adalah kompetensi berkomukasi. Dan dijabarkan lebih lanjut

kompetensi tersebut adalah kompetensi berkomukasi yang menerapkan aturan-

aturan kebahasaan (linguistic) yang baik dan benar, lancar serta berbudaya.

Kompetensi menulis teks adalah salah satu kompetensi berkomunikasi

yakni kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang mencakup

pengetahuan, keterampilan dan perilaku ( Kurikulum 2006-SMA ). Dalam

kurikulun 2006 SMA, ketiga kompetensi itu sendiri tersebut lebih dikenal dengan

kognitif, psikomotor, dan afektif. Ranah kognitif berhubungan dengan

kemampuan berfikir yaitu kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,

menganalisa, mensintesa, dan mengevaluasi. Ranah psikomotor adalah ranah

yang berhubungan dengan aktifitas fisik misalnya: lari, melukis, menari, dan

sebagainya.

Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan watak dan perilaku

misalnya : sikap, minat, konsep diri, dan moral. Dalam semua mata pelajaran

selalu terkandung tiga ranah tersebut, namun penekanannya yang berbeda. Dalam

laporan hasil belajar siswa ada beberapa mata pelajaran yang hanya melibatkan

dua ranah saja. Mata pelajaran bahasa Inggris misalnya, hanya melibatkan ranah

kognitif dan afektif saja. Sedangkan ranah afektif dapat dilihat melalui tanggapan

siswa pada saat dan sesudah melaksanakan kegiatan Secara kongkrit bagaimana

kompetensi afektif atau sikap siswa dalam pembelajaran teks narrative ialah

ditunjukkan lewat ketepatan waktu menyelesaikan dan menyerahkan tugas. Ini

7
berarti pula mereka menunjukkan kerja keras atau kesungguhan mereka dalam

menyelesaikan tugas menulis teks narrative. Inilah yang seringkali disebut

motivasi belajar.

Kompetensi writing didukung pula oleh kompetensi lingusitik. Lebih jelas

lagi kompetensi linguistik ialah kompetensi memahami aturan-aturan menyusun

kata menjadi frase dan frase menjadi kalimat yang dikenal dengan grammar.

Kemudian dari apa yang dipahami itui dapat digunakan atau diperlukan untuk

menyusun atau menulis kalimat yang bermakna dan berterima. Pada ahirnya

siswa dapat menyusun teks narrative.

Tugas guru tentunya harus mampu meningkatkan faktor-faktor yang dapat

mendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan kata lain guru dituntut

selalu memotivasi siswa. Misalnya : menumbuhkan rasa senang, rasa percaya diri,

dan sebagainya; dan memperkecil faktor yang dapat merintangi keberhasilan

siswa dalam belajar, misalnya : rasa malu, takut, segan, dan sebagainya. Untuk

dapat mengatasi hal tersebut , Depdiknas menyelanggrakan berbagai workshop

’Pembelajaran Berbasis Genre’ bagi guru bahasa Inggris serta memberikan

rekomendasi mengimplementasikan pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif

pilihan dari model-model lainnya yang sudah dikuasai guru bahasa Inggris.

4. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

Mereka berusia rata-rata 15 – 16 tahun. Dalam penelitian ini usia siswa ikut

dipertimbangkan, karena peneliti yakin bahwa perubahan usia anak sangat

berpengaruh pada proses belajar bahasa asing. Berkaitan dengan masalah usia,

8
Krashen membuat hipotesa yang kemudian dikenal dengan nama The Acquisition

- Learning Hypothesis.

Dalam hipotesanya Krashen menyebutkan bahwa :

”There are two distinct ways of developing competence in second language.


The first way is via language acquisition, that is, by using language for real
communication. It is the natural way to develop linguistic ability, and is a
subconscious process. The second is by language learning. It is knowing about
language, or formal knowledge of a language. It is a conscious process”.

Cara pertama biasa digunakan oleh anak-anak dalam belajar bahasa dan

cara kedua biasa digunakan oleh orang dewasa. Dalam kaitannya dengan hipotesa

Krashen tersebut, peneliti menggambarkan posisi siswa SMA adalah berada

diantara posisi anak-anak dan orang dewasa, dan dalam strata pendidikan berada

diantara siswa SD dan Mahasiswa. Secara grafis posisi tersebut dapat digambar

sebagai berikut:

ACQUISITIONS

LEARNING

SD SMP SMA

MAHASISWA

Gambar tersebut menunjukkan bahwa, siswa SMA masih mungkin belajar

bahasa asing dengan cara Acquisition dan Learning. Proses ini perlu diperhatikan

9
oleh guru didalam menyusun, menentukan bahan ajar dan memilih pendekatan-

pendekatan pengajaran. Dengan dasar itulah, peneliti memilih pendekatan

kontekstual dalam pembelajaran Writing. Dengan dipilihnya pendekatan

kontekstual berarti dilibatkan dua sisi penting bahasa yaitu sebagai “Skill” yang

diperoleh melalui latihan menggunakan “Acquisition” dan “Knowledge” yang

diperoleh dengan cara belajar ( Learning ).

5. Pembelajaran Berbasis Genre dan Teknik EGRA

Judy Hardy memberikan difinisi genre sebagai berikut:

“A genre is a staged, purposeful, cultural activity. It is a social activity,


which has a purpose or goal, which has recognizable structure of pattern
and which is a product of the culture”. (Judy Hardy, 1990)

Kurikulum Bahasa Inggris 2006 mengamanatkan guru bahasa Inggris

mengajarkan berbagai macam genre atau berbagai teks baik lisan maupunn tulis. .

Dengan kata lain kompetensi komumikasi yang dibangun pada siswa benuansa

genre. Di kelas X diajarkan lima macam teks yaitu: recount, narrative, procedure,

news item dan report. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teks narrative.

Model pembelajaran berbasis genre atau pelajaran writing adalah

pembelajaran yang terpandu atau ‘guided writing’. Ada 4 tahapan yang harus

dilalui terlebih dahulu oleh siswa sebelum mereka memulai menulis. Siswa perlu

mendapatkan pengetahauan tentang apa dan bagaimana teks narrative itu,.

Tahapan ini disebut building knowledge of the field (BKOF). Tahapan kedua

siswa perlu mendapatkan contoh teks narrative, yang mana tahapan ini disebut

‘modeling’. Pada tahapan ini siswa dipandu untuk bengetahui tentang struktur,

langkah-langkah, unsur grammar yang dominan. Kemudian tahapan ketiga yaitu

‘Joint Construction of the Ttext (JCOT) dimana siswa berlatih secra berkelompok

10
mulai menulis teks narrative. Pada tahapan terakhir , Independent Construction of

the Text (ICOT), siswa memulai menulis teks narrative secara mandiri.

Untuk pembelajaran Grammar, peneliti menggunakan teknik EGRA

(Exposure, Generalization, Reenforcement, Aplication) Teknik ini sebenarnya

berbassi pada dari pembelajaran kontekstual atau CTL ( Contextual Teaching and

Learning ). Untuk itu Nurhadi menyatakan:

“Lima strategi pendidik dalam rangka menerapkan pembelajaran kontektual.


yang disingkat REACT. Relating: Belajar dikaitkan dengan kehidupan nyata.
Experiencing: Belajar dikaitkan dengan penggalian, penemuan dan penciptaan.
Applying: Belajar dikaitkan dengan pemanfaatan. Cooperating: Belajar dikaitkan
dengan komunikasi interpersonal, pemakaian bersama. Transferring: Belajar
dikaitkan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dengan situasi atau konteks
baru.” (Nurhadi, 2006)

Pengetahuan tentang aturan-aturan kebahasaan akan dapat dikuasai oleh

siswa dan diterapkannya secara baik dalam berkomkasi secara lisan maupun tulis,

bilamana guru menerapkan strategi pemeblajaran yang tepat. Oleh sebab itu

dalam penelitian ini dalam pemebalajaran Grammar digunakannya tehnik

pemebelajaran EGRA.

Dalam implementasinya, guru menyajikan teks (exposure) kemudian siswa

diarahkan pada gramar poin yangakan dipelajari. Kemudian guru memandu agar

siswa mampu memberikan generalisasi (generalization)., dalam hal ini siswa

dapat memahami pemakaian grammar poin tersebut. Kemudian generalisasi yang

dibuat siswa dibenarkan oleh guru (reenforecement). Akhirnya siswa

mempraktekannya dalam kontek baru (applying).

Dengan pemilihan teknik pembelajaran tersebut, peneliti bertujuan

memberdayakan siswa, membangun rasa senang dan rasa percaya diri siswa

dalam belajar.

11
6. Penilaian Portofolio

Penilaian yang digunakan adalam penelitian ini adalah penilaian

portofolio. Penilian ini dipilih karena dapat meningkatakan motovasi siswa.

Penilian portofolio ailah penilian yang berkelanjutan.

Penilian portofolio dinyatakan sebagai berikut:

“Portofolio penilian bukan hanya sekedar kumpulan hasil kerja siswa,


melainkan kumpulan hasil kerja siswa yang sengaja dibuat untuk menunjukkan
bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan pencapaian siswa dalam mata
pelajaran tertentu. Portofolio juga kumpulan informasi yang perlu diketahui
guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan perbaikan pembelajaran,
atau peningkatan belajar siswa”. ( Depdikbud, 2006)

Penilian dimana setelah penilian dilakukan guru dan siswa berdiskusi

untuk melihat pekerjaan siswa, dalam penelitian ini guru mendiskusikan

penilian hasil tulisan narrative awal siswa . Hasil diskusi digunakan untuk

meningkatkan tulisan narrative sebagai hasil kerja kelompok. Dari diskusi

penilian hasil kerja kelompok digunakan untuk memperbaiki tugas akhir

menulis teks narrative.

Adapun penilaian teks naartive digunakan kriteria: Kriteria: Content,

Organization of idea, Vocabulary, Grammar dan Mechahic Skala penilian 1 s/d 4

untuk masing-masing criteria.(lihat lampiran 13). Adapun yang menjadi alat

untuk mengkur peningkatan atau keberhasilan hasil belajar ialah nilai rata-rata

kelas, Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM) serta panjang teks

narrative yang dihasilkan.

B. Rencana Tindakan.

Guna meningkatkan kemampuan penulisan teks narrative siswa kelas XI SMA

Negeri 1 Sebangau Kuala, peneliti malaksanakan pembelajaran ‘ Reading-Writing dan

Grammar. Untuk Grammar dipilih gramnmtical features yang dominant dalam teks

12
narrative yaitu Past Tense (Simple, Continuous serta Perfect) , Direct Indirect

Sentences serta pemakaian Conjucntions.

Adapun pembelajaran yang digunakan ialah pembelajaran berbasis genre. Melalui

pembelajaran ini kompetesi menulis teks narrative siswa dibangun melalui tahap-

tahapn tertentu. Dan dalam pembelajaran grammar, guru menggunakan teknik EGRA

dimaksudkan agar siswa dapat membangun kompetensi linguistic (kebahasaaan)

mereka melalui kondisi pemberdayaan, rasa senang dan percaya diri.

Dengan treatment sebagaimana diurakan di atas, peneneliti berasumsi bahwa

kompetensi menulis teks narrative siswa dapat meningkat seacra optimal. Adapun uraian

secara rinci rencana tindakkan penelitian ini disajikan pada BAB IV.

13
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian yang peneliti laksanakan ialah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian ini memiliki karakteristik untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi di

kelas sehingga bisa bertujuan untuk meningkatkan motivasi, mengoptimalkan hasil

belajar atau mengetahui efektifitas pembelajaran atau bahan ajar. Sedangkan PTK yang

peneliti lakukan saat ini ialah untuk mengoptimalkan hasil belajar.

Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala. Di

kelas tersebut terdapat 36 orang siswa, yang terdiri dari 16 putra dan 20 putri.. Letak

sekolah berada di tengah perumahan kelas menengah sehingga relatif tenang, tidak ada

gangguan yang berarti dalam kegiatan proses pembelajaran. Namun demikian bukan

berarti bahwa sekolah yang terletak di tengah perumahan kelas menengah ini para

siswanya juga berasal dari keluarga menengah pula.

Dari dokumen SMA Negeri 1 Sebangau Kuala, diperoleh data yang menunjukkan

bahwa latar belakang orang tua siswa hanya 6 siswa yang orang tuanya berpendidikan S1,

sedangkan selebihnya yaitu dari sebanyak 30 siswa, 20 siswa orang tuanya berlatar

belakang pendidikan SMA dan 10 lainnya SLTP dan SD. Sedang rata –rata NEM siswa

yang masuk ke SMA Negeri 1 Sebangau Kuala ialah kurang lebih 6 atau katgori cukup.

Data ini sedikit banyak dapat menunjukkan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 1

Sebangau Kuala berlatar belakang dari keluarga menengah kebawah dan dengan nilai

NEM cukup sering kali terlihat kondisi motivasi belajarnya tidak cukup kuat.

14
B. Persiapan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang kedua yang dilaksanakan oleh peneliti.

Oleh sebab itu peneliti cukup mengetahui peta kompetensi bahas Inggris siswa kelas XI.

Materi Kurikulum 2006 mememberikan 5(lima) macam teks pembelajaran ‘writing’,

yang terdiri dari teks recount, procedure, news item, report dan narrative . Penelitian

yang dilaksanakan pada semester ganjil yaitu pembelajaran teks recount yang mana

terdapat persamaan dengan teks narrative, yang sedang peneliti ambil sebagai bahan

penelitian.

Persamaannya ialah bahwa teks recount mengungkapkan serangkain kegiatan di

waktu lampau, yang mana grammatical features yang dominan ialah past tense

demikian pula pada teks narrative. Sedang perbedaanya, struktur teks narrative relatif

lebih sulit dari pada teks recount sebab selain grammar points lebih banyak (direct

indirect sentences, compound sentences dan lainnya.), struktur teks narrative lebih

komplek yaitu terdapat evaluation, complication yang tidak mudah bagi sebagian besar

siswa kelas XI

Untuk persiapan penelitian ini, peneliti telah menyusun renca pembelajaran dalam

bentuk 4 (empat) Lesson Plan . Kempat Lesson Plan tersebut meliputi Pokok Bahasan

Reading-Writing Narrative 1, Grammar tentang pemakaian Past Tense, Grammar tentang

pemakaian Direct Indirect Sentences dan Conjunction dan Reading-Writing Narrative

2. Selain itu telah dipersiap form-form penilaian dan juga telah dipersiapkan instrumen-

instrumen penelitian.

Peneliti adalah guru bahasa Inggris lulusan Strata 1 Universitas Negeri

Palangkaraya (UNPAR) tahun 2002 dan sudah berpengalaman mengajar selama 27

tahun.

15
C. Siklus Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakkan kelas (PTK) yang menggunakan 4

siklus. Dari keempat siklus tersebut berdasarkan pada karakter serta tujuannya

diklasifikasikan manjadi dua, yaitu Siklus 1 dan 4 disebut siklus Reading –Writing

sedang Siklus 2 dan 3, Siklus Grammar, yakni siklus dimana siswa dibangun kompetensi

dalam memahami aturan-aturan menyusun kata-kata manjadi kalimat. Dan siswa, pada

Siklus 3 dan 4, berlatih secara intensif menerapkan pemahaman tersebut untuk lebih

trampil menggunakan aturan-aturan itu dalam berkomunikasi secara tulis, yaitu

memproduksi teks tulis narrative. Berikut ini akan diuraikan lebih rinci siklus per siklus.

Pada Siklus 1, peneliti membangun pemahaman awal siswa terhadap struktur teks

narrative , proses penulisan teks narrative, pengembangan penguasaan vocabulary serta

pemahaman awal terhadap grammatical features yang dominan dalam teks tersebut

kemudian siswa diberi latihan menulis teks narrative sebagai tugas awal. Dari produk

awal penulisan teks narrative, dapatlah diketahui kompetensi awal siswa dalam menulis

teks narrative.

Sedangkan pada siklus ke dua dan ketiga, yaitu siklus pemantapan kompetensi

Grammar siswa. peneliti bermaksud memantapkan pemahaman serta memantapkan

kemampuan sebagaian besar siswa yang masih lemah dalam mengguanakan Past Tense

(Simple, Continuous, Perfect) Direct – Indirect Sentences serta Conjunction. Pemantapan

atau penguatan kompetensi Grammar siswa ini sangat diperlukan dalam menulis teks

apapun termasuk teks narrative. Pemantapan kompetensi ketiga macam Grammar point

tersebut diperlukan karena sangat dominan kebaradaanya dalam teks narrative. Sehingga

apabila dikuasai secara baik akan dapat meningkatkan kualitas teks narrative yang ditulis

atau dihasilkan siswa.

16
Kemudian sebagai siklus penutup, Sikulus 4, peneliti memantapkan kembali

kompetensi siswa yang dibangun pada Siklus 1. Kompetensi yang dimaksud adalah

beberapa kompetensi yang diperlukan dalam menulis teks narrative yaitu kompetensi

memahami dan membuat struktur teks narrative dalam bentuk draft teks narrative,

kemudian kompetensi mengembangkan draf menjadi teks serta mengembangkan

kompetensi penggunakan kata-kata (vocabulary) secara lebih tepat.

Ada satu hal yang penting dalam hubungan Siklus 2 , Siklus 3 dan Sklus 4 yaitu

bahwa siswa harus tuntas terlebih dahulu untuk Siklus 2 dan 3 sebelum mengikuti tugas

akhir menulis teks narrative. Yaitu bahwa siswa harus mencapai nilai SKBM terlebih

dahulu sebelum melakukan tugas menulis tugas akhir teks narrative.

Maka dengan pembelajaran yang telah diikuti pada Siklus 1,2 , 3 dan 4, siswa

duharapkan akan menunjukkan pencapaian kompetensi writing yang optimal. Ini artinya

bahwa ada peningkatan nilai yang signifikan pada nilai writing teks narrative akhir

dibanding dengan writing teks narrative awal.

Adapun alokasi waktu masing-masing siklus sebagai berikut:

a. Siklus 1 : 4 X 45 menit

b. Siklus 2 : 2 X 45 menit

c. Siklus 3 : 2 X 45 menit

d. Ulangan Blok Siklus 2 dan 3 : 2 X 45 menit

e. Siklus 4 : 4 X 45 menit.

f. Total : 14 X 45 menit

Dalam melaksanaan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan pada masing-masing

siklus sebagai berikut:

A. Rancangan

B. Kegiatan dan Pengamatan

17
C. Refleksi

D. Revisi Rancangan

D. Instrumen penelitian

Instrumen yinstrumen yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Lesson Plan

Digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan setiap

pokok bahasan (terlampir)

b. Bahan Ajar dan Perangkat Penilaian

Bahan ajar adalah bahan yang disajikan kepada siswa sesuai dengan perancanaan

yang peneliti buat dalam upaya membangun kompetensi writing narrative siswa

sejauh manana kompetensi siswa dapat mencapainya diukur dengan perangkat

penilaian.

c. Lembar Observasi

Merupakan daftar observasi pada tahapan membuka, menyajikan materi dan

menutup pembelajaran bagi guru, yang meliputi aspek-aspek proses

pembelajaran (terlampir).yang dilakukan oleh serorang pengamat atau lebih.

Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan Drs. Rudy Hermawan, guru bahasa

Inggris SMAN 1 Sebangau Kuala.

d. Questionnaire

Merupakan instrument penelitian yang berisi seperangkat pertanyaan yang

menanyakan aspek-aspek kelas, materi atau metode pembelajaran. Dalam

penelitian ini questionnaire dipakai untk mengetahui kesulitan siswa mengenai

langkah-langkah penulian teks narrative , kosa kata , tata bahasa yang digunakan

dalam kegiatan pembelajaran penulisan teks narrative

18
e. Skala Penilaian

Merupakan format untuk menilai hasil tulisan teks narrative dari hasil kerja

individual awal siwa, tulisan teks narrative dari hasil kerja kelompok dan teks

narrative dari hasil akhir keja individual. Instrumen ini digunakan sebagai salah

satu alat untk mengetahui kemajuan kompetensi writing siswa. Instrumen-

instrumen tersebut secara detail dapat dilihat pada lampiran 9.

19
BAB IV

RENCANA TINDAKAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Refleksi Awal

Seperti yang telah disebutkan oleh peneliti pada bagian sebelumnya bahwa

NEM siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala rata-rata NEM SLTP mereka

waktu masuk ke SMA Negeri 14 ialah 6, yaitu kategori cukup. Dan sebagian

besar siswa dalam pengamatan peneliti selama satu semester ganjil belum

menampakan tingkat motivasi belajar yang kuat. Dari kegiatan siklus 1, siswa

diharapkan memahami generic structure teks narrative dengan baik sehingga

mampu membangun teks narrative yang baik dan benar. Kemudian dibangun juga

penguasaan vocabulary dan pemantapan kompetensi lingusitik . Karena

sebenarnya kompetensi lingusitik sudah mereka miliki dari pembelajan di

semester sebelumnya maupun di SLTP.

Pada Siklus 1 pula, siswa sudah mendapatkan pemahaman tentang fungsi

sosial teks narrative (BKOF) Kemudian tahapan dimana guru memebrikan

contoh teks naritive kepada siswa kemudian memandu siswa untuk menganalis

teks. Tahapan ini disebut tahapan modeling of the text disingkat MOT. Dari

analisis itu siswa mengetahui struktur teks (generic structure). mengetahui cara

pengembangan teks serta grammar point yang dominan dalam teks tersebut.

Tahapan berikut siswa mendapatkan tugas kelompok untuk menulis dan

menghasilkan teks narrative.(JCOT) Akhirnya dengan modal itu semua, siswa

mendapatkan tugas untuk menulis teks narrative secara mandiri, (ICOT). Hasil

awal tingkat kompetensi siswa dalam menulis teks narrative dapat dibaca pada

Table1 berikut ini:

20
Tabel 1

Nilai Writing Awal Teks Narrative

Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

No Grade Jumlah Siswa %


1 A 0 0
2 B 1 2.8
3 C 8 22.2
4 D 15 41.7
5 E 12 33.3
Total 36 100

Catatan : Nilai rata-rata : 45.69 Daftar ini dapat dilihat pada lampiran 6

Dengan menggunakan SKBM (Standar Kompetensi Belajar Minimal)sebagai alat

ukur tingkat keberhasilan kompetensi menulis siswa, peneliti dapat menyatakan bahwa 9

siswa, atau 25% , yang mencapai standar kompetensi minimal (KBM). Tentu saja

kondisi ini tidak memadai karena 27 siswa (75%) tingkat kompetensi writing mereka

rendah atau belum mencapai SKBM. Namun, data awal ini menjadi informasi yang

penting bagi peneliti untuk diketahui guna menentukan tindakan-tindakan yang tepat

dalam perencanaan Siklus 2. Untuk pemaparan lebih rinci tentang Siklus 1, peneliti

menyajikan urain berikut:

B. Siklus 1

1. Perencanaan

21
Siklus 1 berlangsung selama 4 X 45 menit dengan materi antara lain, teks

narrative, generic structure, unsur grammar yang dominan yang ada dalam teks tersebut

dan vocabulary. Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain:

a. Menyususn Silabus dan Lesson Plan

b. Menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Menyediakan Bahan Ajar dan Lembar Penilaian

d. Menyiapkan questionnaire

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan Siklus 1 , peneliti membagi menjadi 2 pertemuan yang

masing-masing 2 X 45. Pertemuan yang pertama untuk kegiatan Reading dan yang

kedua kegiatan Writing atau lebih tepatnya persiapan untuk ‘Writing”. Sebab prinsip

Pembelajaran Berbasis ‘ Genre’ memasukkan Reading dan Writing menjadi satu

siklus yaitu disebut “Written Cycle”.

Dalam Siklus 1 peneliti melakukan hal-hal berikut ini:

a. Memberi contoh membaca nyaring kemudian memberi kesempatan 3

siswa untuk membeca nyaring.

b. Mendiskusikan tentang isi bacaan

c. Memberi tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan

memberi latihan ‘vocabulary.’

d. Memandu siswa agar dapat mengidentifikasi struktur teks narrative.dan

langkah-langkah mengembangkan teks narrative.

e. Memandu siswa agar dapat mengidentifikasi grammar poin apa saja yang

dominan dalam teks narrative..

f. Berlatih menulis kalimat dengan grammar yang relevan dengan teks

narrative.

22
g. Memberikan motivasi untuk berimajinasi dalam tugas menulias teks

narrative.

h. Memberi tugas menulis teks narrative dan dikumpulkan pada

Dalam pelaksanaannya poin (a) (b) dan (c) dimasukan ke kegiatan Reading dan

dilaksanakan pada pertemuan pertama sedang poin (d) sampai dengan (h)

dimasukkan dala kegiatan ‘writing’.yang dilaksanakan pada pertemuan kedua.

Dapatlah ditegaskan di sini bahwa pada Siklus 1 ini, peneliti baru pada tingkat

memotivasi siswa agar mau memulai menulis teks narrative. Belum berharap agar

mereka menghasilkan teks narrative yang berkualitas dan panjang, karena untuk

menulis teks narrative ada tuntutan yang lebih sulit dibanding menulis teks lainnya,

yaitu siswa dituntut berimajinasi untuk bisa menulis draft dan mebangun cerita teks

narrative.

3. Pengamatan

Pada akhir Siklus 1, questionnaire dibagikan kepada siswa (lihat lampiran 9). Ini

dimaksudkan untuk mengetahui respon atau kondisi siswa setelah mereka mengikuti

pembelajaran dan menyelesaikan tugas menulis teks narrative.

Selanjutanya peneliti akan menggunakan data yang diperoleh dari questionnaire

untuk dapat mengungkapkan secara lebih rinci aspek-aspek kondisi siswa yang terkait

dalam proses penulisan teks narrative. Data lewat questionnaire ini diambil setelah siswa

selesai kegiatan Siklus 1 dan selesai dan siswa sudah menyerahkan tugas menulis teks

narrative.

Dari tabel berikut berikut akan terlihat tingkat komitemen/kepribadiaan dan

motivasi siswa dalam upaya guru meningkatkan kompetensi writing . Dari 36 siswa

kelas XI didapatkan data sebagai berikut:

23
Tabel 2

Prosentase Aspek-Aspek Kompetensi Writing , Kepribadian, Tingkat Motivasi

Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

Jawaban Pertanyaan Total


Questionnair a b c
1 Jumlah Siswa 23 2 11 36
% 63.8 5.5 30.5 100
2 Jumlah Siswa 2 14 20 36
% 5.5 38.8 55.5 100
3 Jumlah Siswa 26 10 0 36
% 72.2 27.8 0 100
4 Jumlah Siswa 29 2 5 36
% 80.5 5..5 14.0 100
5 Jumlah Siswa 3 22 11 36
% 8.3 61.2 30.5 100

Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 6.

Data di atas diperiksa silang dengan Lembar Observasi dalam KBM yang

dilakukan oleh kolaborator, dan didapatkan informasikan sebagai berikut:

a. Dalam memandu pemahaman ‘Generic Structure’ dari text narrative, perhatian

guru/peneliti kurang menyeluruh sehingga ada sebagian siswa yang tidak

memahami istilah orientation, evaluation, complication, resolution, re-orientation

. Sebagai akibatnya siswa menjadi tidak memamahi konsep ‘generic structure’

dan juga langkah –langkah pengembangan penulisan teks narrative.

b. Bagi sebagian siswa, guru memberikan penjelasan terlalu cepat.

c. Penjelasan yang oleh guru diberikan dalam bahasa Inggris oleh sebgian siswa

juga tidak dimengerti.

d. Latihan membuat kalimat yang diberikan Guru kurang banyak , terutama latihan

yang membuat kalimat dengan grammar point yang terkait .

4. Refleksi

24
Dari data yang diperoleh lewat questionnaire dan kemudian diadakan cross check

dengan pekerjaan tulisan siswa dapat disajikan refleksi sebgai berikut:

a. Peneliti mendapatkan temuan yang sangat mengejutkan. Temuan dimaksud

ialah bahwa sebanyak 13 siswa ( dari 36 siswa itu, menyalin dari teks yang

sudah ada. Memang penulis sengaja memberikan test awal ini sebagai tugas

menulis yang dikerjakan di rumah. Karena selain peneliti ingin memberikan

waktu yang cukup kepada siswa agar mereka dapat menunjukkan kompetensi

maksimal mereka, peneliti juga ingin mengukur tingkat motivasi mereka.

b. Dan 2 dari 13 siswa itu, terbukti menyerahkan teks yang bukan teks narrative

sedang yang 11 siswa menyerahkan teks narrative.

c. Sebagian besar siswa masih belum memiliki pemahaman yang benar tentang

struktur (generic structure) teks narrative dan cara pengembangnnya. Ini

disebabkan peneliti kurang sabar atau pelan dalam memberikan penjelasan.

Latihan-latihan membuat kalimat yang diberikan terkait dengan Grammar teks

narrative terlalu singkat sehingga terdapat 29 siswa (80,5%) merasa masih

mengalami kendala dengan granmmar dalam menyusun teks narrative.

Kedepan latihan ini perlu mnedapatkan porsi lebih.

C. Siklus 2

1. Perencanaan

Siklus 2 berlangsung selama 2 X 45 menit dengan materi , Past Tense yang terdiri

dari Simple Past Tense, Past Continuous Tense dan Past Perfect Tense, yang mana tenses

tersebut sangat dominan dalam teks narrative. Adapun kegiatan perencanaan meliputi

kegiatan sebagai berikut:

a. Menyusun Lesson Plan

25
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran

c. Menyediakan Bahan Ajar Past Tense beserta alat penilaiannya

d. Menyiapkan Angket Siswa

e. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan Siklus 2 , peneliti mengalokasikan waktu satu pertemuan

yaitu 2 X 45. Pertemuan ini merupakan pembelajaran Grammar: Past Tenses (Simple,

Continuous dan Perfect) dan model pembelajaran yang digunakan yaitu discovery

learning dengan teknik EGRA (Exposure, Generalization, Re-enforcement,

Application). Dalam Siklus 2, peneliti melakukan hal-hal berikut ini:

a. Menyajikan teks dialog ataupun monolog yang didalamnya terdapat

kalimat-kalimat dalam bentuk Past Tense (Simple, Continuous dan

Perfect)

b. Memandu siswa untuk menggaris bawahi kalaimat-kalimat Past Tense

(Simple, Continuous dan Perfect)

c. Memandu siswa untuk minta siswa untuk menemukan beri tugas kepada

siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan memberi latihan

‘vocabulary.’

d. Memandu siswa agar dapat memberikan rumus kalimat(memberikan

generalisasi Past Tense( Simple, Continuous dan Perfect) Contoh Simple

Past Tense (SPT) is used to express the past activities and the formula of

SPT is S + V2 + O+ Adverb.

e. Memberikan penguataan (Re-enforcement) atau memberikan pembenaran

atau masih menyatakan ‘salah’.

26
f. Berlatih menulis kalimat dengan Past Tense( Simple, Continuous dan

Perfect) .

g. Memberikan motivasi untuk belajar menganalisis kalimat-kalimat Past

Tense dalam teks narrative.

h. Memberi tugas menulis teks narrative dan dikumpulkan untuk dinilai.

3. Pengamatan

Pada Siklus 2, peneliti ini membangun kompetensi linguistik siswa. Karena

peneliti melihat kelemahan yang dialamai oleh siswa dalam proses menulis teks

narrative ialah aspek kebahasaan, peneliti membuat treatment atau tindakan untuk

mengatasi hal tersebut dengan pembelajaran grammar yang diperlukan atau diganakan

pada teks narrative.

Teks narrative memiliki grammar features ang dominant, yaitu Past Tense. Ketika

latihan-latihan dilakukan dalam membuat kalimat maka kesalahan-kesalahan yang siswa

buat meliputi tiga hal yaitu agreement antara subjek dan predikat, agreement antara

article dan noun dan word order.

Data dari angket siswa menunjukkan masih banyak siswa yang mengalami

kesulitan terhadap pemahaman aturan-aturan dalam tata bahasa (grammar) khususnya

dalam past tense Siswa terbanyak memiliki kesulitan dalam pemakaian past perfect tense

sebayak 25 (68,4%) adapun yang bagi siswa yang tidak sulit ialah pemakaian was dan

were, yang mengalami kesulitan hanya 5 siswa ( 13.8%)

Secara lengkap kondisi kopetensi siwa dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 3

Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam Penguasaan Grammatical Features (Past

Tense)

No Pertanyaan Ya Tidak Total

27
Jumlh % Jmlh % Jmlh %
1 Kesulitan membedakan pemakaian 20 55.6 16 44.4 36 100

V1 dan V2
2 Kesulitan membedakan pemkaian 5 14.9 31 86.1 36 100

was dan were


3 Kesulitan membedakan pemkaian 16 44.4 20 55.6 36 100

did
4 Kesulitan membedakan was were 15 41.7 21 58.3 36 100

dan did
5 Kesulitan mengubah kalimat past 6 16.7 30 83.3 36 100

tense positif ke negatif


6 Kesulitan membedakan antara 23 63.8 13 36.2 36 100

pemakaian Simple Past Tense dan

Past Continuos
7 Kesulitan membedakan antara 25 69.4 11 30.6 36 100

pemakaian Simple Past Tense dan

Past Perrfect Tense


Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 12.

4. Refleksi

Refleksi dari siklus dua dapatlah dirangkum sebagai berikut:

1. Meskipun pembelajaran Past Tense beserta latihan sudah cukup intensif,

hasil tes baru 5 siswa yang dapat mencapai ketuntasan untuk siklus 2 ini.

2. Kelemahan sudah dapat diketahui yaitu pada tiga hal yaitu agreement

subjek – predikat, agreement pada artcle dan katabenda misal 5 teacher

yang seharusnya 5 teachers.

3. Selama latihan siswa cukup menunjukkan kemauan yang baik yakni

bersemangat mengikuti latihan-latihan.

4. Perlu pemberian tugas lebih banyak kepada siswa untuk mengerjakan

soal-soal past tense.

28
D. Siklus 3

1. Perencanaan

Siklus 2 berlangsung selama 2 X 45 menit dengan materi , Direct and Indirect

Sentences dan Conjunction., termasuk sangat dominan dalam teks narrative. Adapun

langkah-langkah yang ditempuh antara lain:

1. Menyusun Silabus dan Sistem Penilaian serta Lesson Plan

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Mereview Past Tense

4. Menyediakan Bahan Direct-Indirect Sentences dan Conjunction

penilaiannya

5. Menyiapkan Angket Siswa

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan Siklus 3, peneliti mengalokasikan waktu satu pertemuan 2X

45 menit serta 2 X 45 menit lainya untuk ulangan harian grammar blok untuk

grammar Siklus 2 dan 3. Pertemuan ini merupakan pembelajaran Grammar: Direct

and Indirect Sentences dan Conjunction. dan model pembelajaran yang diguankan

yaitu discovery learning dengan teknik EGRA (Exposure, Generalization, Re-

enforcement, Application). Dalam Siklus 2, peneliti melakukan hal-hal berikut ini:

a. Mereview Past Tense

b. Menyajikan teks dialog ataupun monolog yang di dalamnya terdapat

kalimat-kalimat dalam bentuk Direct and Indirect Sentences dan

Conjunction.

c. Memandu siswa untuk menggaris bawahi kalaimat-kalimat Direct and

Indirect Sentences dan Conjunction.

29
d. Memandu siswa untuk minta siswa untuk menemukan beri tugas kepada

siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan memberi latihan

‘vocabulary.’

e. Memandu siswa agar dapat memberikan rumus kalimat atau memberikan

generalisasi Direct and Indirect Sentences dan Conjunction..

f. Memberikan penguataan (Re-enforcement) atau memberikan pembenaran

atau masih menyatakan ‘salah’.

g. Memberikan latihann menulis kalimat dengan Direct and Indirect

Sentences dan Conjunction.

h. Memberikan motivasi untuk dapat menganalisis kalimat-kalimat Direct

and Indirect Sentences dan Conjunction. Siswa diharapkan dapat

menggunakan kompetensi linguistik ini dalam menulis teks narrative.

i. Memberikan ulangan blok grammar ( grammar Siklus 1 dan 2)

j. Memberi tugas menulis teks narrative dan dikumpulkan.

3. Pengamatan

Pada Siklus 3, penelitian mencanagkan tujuan membangun kompetensi linguistik

siswa yang berbeda dengan Siklus 2. Karena peneliti melihat kelemahan yang dialamai

oleh siswa dalam proses menulis teks narrative ialah pada kompetensi liguistik, peneliti

membuat treatment atau tindakan untuk mengatasi hal tersebut..

Teks narrative memiliki grammar features yang dominan selain Past Tense, yaitu

Direct - Indirect Sentences dan pemkaian Conjunction . Ketika latihan-latihan dilakukan

dalam membuat kalimat maka kesalahan-kesalahan yang siswa buat ialah perubahan-

perubahan tenses, adapun kesalahan pada perubahan personal pronoun lebih kecil. Dan

untuk Past Tense adan tiga hal kesalahan siswa, yaitu meliputi tiga hal yaitu agreement

antara subjek an predikat, agreement antara article dan noun dan word order.

30
Pada siklus ini diberikan kepada siswa 2 macam angket. Yang pertama (lampiran

12 )d igunakan untuk mencari data tetang kemajuan siswa dalam penguasaan Past Tense

yang dilakukan melalui review (pengulangan) . Sedang yang kedua (lampiran 12.1 )

untuk mencari data tentang tingkat penguasaan Direct Indirect Sentences dan

penggunaan Conjunction Data dari angket pertama menunjukkan bahwa kelemahan

penguasaan grammatical features bisa diperbaiki pada siklus 3. Ini ditunjukkan bahwa

siswa yang mengalami kesulitan pada Siklus 2 sudah berkurang,

yaitu yang mengalami kesulitan kurang dari 40% yang pada siklus sebelumnya siswa

yang mengalami kesulitan lebih dari 50%. Hal ini dapat diperiksa pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4

Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Pada Penguasaan Grammatical Features (Past

Tense) Pada Siklus 3

No Pertanyaan Ya Tidak Total


Jumlh % Jmlh % Jmlh %
1 Kesulitan membedakan 10 27.7 26 73.3 36 100

pemakaian Verb-1 dan Verb-2


2 Kesulitan membedakan 5 14.9 31 86.1 36 100

pemkaian was dan were


3 Kesulitan membedakan 6 16,7 26 83.3 36 100

pemkaian did
4 Kesulitan membedakan was 10 27.8 26 62.2 36 100

were dan did


5 Kesulitan mengubah kalimat 6 16.7 30 83.3 36 100

past tense positif ke negatif


6 Kesulitan membedakan antara 13 36.1 23 63.9 36 100

31
pemakaian Simple Past Tense

dan Past Continuos


7 Kesulitan membedakan antara 14 38.9 22 61.1 36 100

pemakaian Simple Past Tense

dan Past Perrfect Tense


Catatan : Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 13

Dengan memeriksa table di atas pula, kiranya dapat diktahui semakin

menurunnya prosentase siswa yang mengalami kesulitan dan semakin banyak yang

kompetensi lingusitiknya membaik, di atas 60%. Ini berarti treatment pada siklus 3 cukup

efektif memperbaiki kelemahan kompetensi linguistik (penguasaan grammartical

features) pada siklus 2. Adapun sebanyak 16 siswa yang belum tuntas untuk siklus 3 ini

akan diberikan treatment pemberian tugas sehingga mencapai ketuntasan.

Latihan penulisan teks narrative dalam kelompok atau Joint Construction of the

Text (JCOT) yang merupakan akhir kegiatan pada Sikluis 3 ini. Ini dapat dilihat dari

lampiran 8 bahwa nilai rata-rata kelas penulisan teks narrative sebesar 52.

4. Refleksi

Dari data lampiran 7 diperoleh informasi bahawa kompetensi linguistk,

kompetensi pendukung kompetensi tulis teks narrative, sampai pada Siklus 3 siswa yang

mencapai ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa (55.6%) jauh lebih baik dari Siklus 2

yang sejumlah 5 siwa yang mengalami ketuntasan (13.8%).

E. Siklus 4

1. Perencanaan

Siklus 4 berlangsung selama 4 X 45 menit dengan materi ‘Reading-Wrting’ teks

narrative. Tujuan pembelajaran pada Siklus 4 ialah agar siswa lebih mantap mengetahui

tentang struktur teks narrative, langkah-langkah penulisannya. Jadi merupaklan

pemantapan dari kompetensi yang dibangun pada Siklus 1 Dan didukung pula oleh

32
pemantapan lingusitik pada Siklus 2 dan 3, diharapkan siswa mampu memproduksi teks

tulis narrive lebih baik.

Secra nmyata tujuan tersebut dapat dicapai bila nilai rata-rata kelas penulisan teks

narrative di Siklus 4 lebih besar disbanding dengan nilai rata-rata kelas penulisan teks

narrative Siklus 1 dan juga lebih besar dari nilai rata-rata kelas penulisan teks narrative

kelompok pada akhir Siklus 3. Untuk mencapai itu semua, peneliti melakukan

perencanaan sebagai berikut:

1. Menyusun Lesson PlanReading – Wrting Teks Narrative 2

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

3. Menyediakan Bahan Ajar Reading -Writing beserta alat penilaiannya

4. Menyiapkan questionnaire

5. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran.

Pada Siklus 1, peneliti membangun pemahaman awal siswa terhadap struktur teks

narrative , proses penulisan teks narrative, pengembangan penguasaan vocabulary serta

pemahaman awal terhadap grammatical features yang dominan dalam teks tersebut

kemudian siswa diberi latihan menulis teks narrative sebagai tugas awal. Dari produk

awal penulisan teks narrative, dapatlah diketahui kompetensi awal siswa dalam menulis

teks narrative.

Sedangkan pada siklus ke dua dan ketiga, yaitu siklus pemantapan kompetensi

Grammar siswa. peneliti bermaksud memantapkan pemahaman serta memantapkan

kemampuan sebagaian besar siswa yang masih lemah dalam mengguanakan Past Tense

(Simple, Continuous, Perfect) Direct – Indirect Sentences serta Conjunction. Pemantapan

atau penguatan kompetensi Grammar siswa ini sangat diperlukan dalam menulis teks

apapun termasuk teks narrative. Pemantapan kompetensi ketiga macam Grammar point

33
tersebut diperlukan karena sangat dominan kebaradaanya dalam teks narrative. Sehingga

apabila dikuasai secara baik akan dapat meningkatkan kualitas teks narrative yang ditulis

atau dihasilkan siswa.

Akhirnya pada Sikulus 4, peneliti memantapkan kembali kompetensi siswa yang

dibangun pada Siklus 1. Kompetensi yang dimaksud adalah beberapa kompetensi yang

diperlukan dalam menulis teks narrative yaitu kompetensi memahami dan membuat

struktur teks narrative dalam bentuk draft teks narrative, kemudian kompetensi

mengembangkan draf menjadi teks serta mengembangkan kompetensi penggunakan

kata-kata (vocabulary) secara lebih tepat.

Ada satu hal yang penting dalam hubungan Siklus 2 , Siklus 3 dan Sklus 4 yaitu

bahwa siswa harus tuntas terlebih dahulu untuk Siklus 2 dan 3 sebelum mengikuti tugas

akhir menulis teks narrative. Yaitu bahwa siswa harus mencapai nilai SKBM terlebih

dahulu sebelum melakukan tugas menulis tugas akhir teks narrative.

Maka dengan terselesaikannya pembelajaran pada Siklus 1,2 , 3 dan 4, siswa

duharapkan akan menunjukkan pencapaian kompetensi writing yang optimal. Ini artinya

bahwa ada peningkatan nilai yang signifikan pada nilai writing teks narrative akhir

dibanding dengan writing teks narrative awal.

2. Pelaksanaan

Pada siklus 4 yang merupakan siklus terakhir, peneliti memberikan pembelajaran

ulang agar siswa lebih memahami apa dan bagaimana teks narrative. Pelaksanaannya

adalah siswa diberi pertanyaan pertanyaan-pertanyaan yang memandu siswa lebih

memahami tentang teks narrative, demikian pula peneliti memandu pemahaman siswa

tenatng teks narrative dalam kehidupan sehar-hari, siswa dapat menghubungkannya

antara konsep pembalajaran narrative dengan apa yang mereka jumpai dalam kehidupan

nyata.

34
Dari kegiatan membaca dari teks narrative yang kedua, yang pertama pada Siklus

1, peneliti memberikan latihan-latihan pengembangkan kosa kata siswa dan latihan-

latiihan sebagai review untuk memantapkan kompetensi grammatical features siswa

melalui dari teks narrative ini.

Akhirnya mereka dapat melihat bahwa cerita film, cerita sinetron, cerita rakyat,

cerita pendek, novel adalah termasuk teks narrative. Kemudian lebih dari itu siswa juga

dapat dipandu untuk dapat menjelaskan bagaimana cerita atau teks narrative dibangun

atau dikembangkan. Satu ciri dalam teks narrative adalah terdapatnya komplikasi atau

puncak atau klimak yang merupakan satu unsur penting.

3. Pengamatan

Untuk menjelaskan hasil pengamatan, peneliti manggunakan dua aspek pengamatan

yaitu, aspek proses penilaian dari angket siswa dan aspek ketepatan siswa menyerahkan

tugas. Secara rinci hasil pengamatan dimaksud dapat disajikan sebgai berikut:

a. Proses penulisan

Dari lampiran 13 dapat diperoleh data bagaimana siswa menulis teks narrative.

Dan bagaimanakh tingkat kemandirian siswa dalam proses menulis teks narrative dan

seberapa banyak yang dapat merasa dapat menikmati hasil tulisannya. Dari data

lampiran 13, dapat dirangkum sebgai berikut:

Tabel 5

Prosentase Aspek-Aspek Proses Penulisan Teks Narrative

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Langsung menggunakan Bahasa Inggris 15 21
41.7% 58.3%
2 Mandiri dari ketergantungan dengan pada kamus 6 30
16.7% 83.3%
3 Mandiri dari ketergantungan pada teman 9 27
25.0% 75.0%
4 6 30

35
Sadar mampu menggunakan kompetensi grammar 16.7% 83.7%
(linguistik)
5 Merasa puas dengan hasil tulisan teks narrative 3 33
8.3% 91.7%
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 14

Sebagian besar siswa masih merasa kesulitaan dalam menyelesaikan tugas menulis teks

narrative. Jadi walaupun sebagaian besar siswa sudah mencapai ketuntasan , lampiran 7 ,

yaitu sebesar 20 siswa (55.6%) dalam menguasi Grammar tetapi belum bisa

menggunakan kompetensi linguistik secara signifikan dalam kegiatan memproduksi teks

narrative. Ini dapat dilihat pada table 5 pertanyaan nomor 5 yaitu sebanyak 6 (16.7%).

b. Ketepan Waktu Penyerahkan Tugas Menulis

Tabel 6

Tingkat Ketepatan Waktu Menyelesaikan Tugas Menulis Teks Narrative

Kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

No Tingkat Kerajinan Jumlah Siswa %


1 Menyerahkan tepat waktu 25 69.4
Menyerahkan tidak tepat waktu

2 (Terlambat 2 Hari) 5 13.9


3 Amat terlambat (1 Minggu) 6 16.7
Total 36 100

Bahwa siswa yang mengkhsuskan waktunya atau besungguh-sungguh menyelesaikan

tugas menulisteks narrative tidak terlambat bisa menyelisaikan tepat pada waktunya

sebanyak 69.4%. Sedangkan yang terlambat dua hari sebanyak 5 (13.9%) dan ang satu

minggu sebanyak 6 siswa (16.7%)

4. Refleksi

Pada bagian refleksi Siklus ke 4, sebagai bagian akhir, peneliti telah melakukan

kalkulasi dari data penelitian angket siswa maupun pekerjaan atau tulisan narrative

36
siswa. Ini dimaksudkan agar peningkatan kompetensi ‘writing narrative’ siswa dapat

ditemukan atau ditunjukkan secara jelas. Angka-angka peningkatan itu dapat dilihat

pada table 7 dan 8.

1. Secara rinci hasil-hasil tersebut dapat dijelaskan sebgai berikut:

Tabel 7

Jumlah Siswa Yang Mengalami Kenaikan Nilai Penulisan Teks Narrative

Kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

Kenaikan

Jumlah Siswa Jumlah Siswa (Penurunan)


Teks

Grade Predikat Teks Awal % Akhir % %


A Amat Baik 0 0 4 11.1 11.1 (K)
B Baik 1 2.8 3 8.3 5.5 (K)
C Cukup 8 22.2 11 30.6 8.4 (K)
D Kurang 14 41.7 11 30.6 11.1 (P)
E Amat Kurang 13 33.3 7 19.4 13.9 (P)
Total 36 100 36 100
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 7

Kenaikan prosentase nilai dari kelompok predikat terlihat signifikan. Data ini

terlihat pada table 7. Kelompok Atas (A,B dan C) pada penulisan teks yang jumlahnya

awalnya hanya sembilan ( 1 dan 8) pada penulisan teks akhir menjadi 18 dan penurunan

pada kelompok bawah( D dan E) yaitu yang awalnya 27 siswa menjadi 18. Ini

membuktikan adanya peningkatan kompetensi writing individual yang signifikan.

37
2. Adapaun tingkat kenaikan kompetensi secara klasikal dapat dilihat pada table 8 berikut

ini.

Tabel 8

Tingkat Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative Siswa Kelas XI

SMA Negeri 1 Sebangau Kuala Dari Beberapa Hasil Penilian

No Kategori Awal Akhir Kenaikan


1 Nilai Rata-rata Kelas 45.69 56.25 11.44
2 Panjang Teks (halaman) Kelas 34.5 43.5 9 halaman
0.25

3 Panjang rata-rata per siswa 0,96 1.21 halaman


4 Prosentase Ketuntasan (SKBM)
Tuntas 9 (25%) 18 (50%) 9(25%)
Tidak Tuntas 27 (75) 18 (50%) 9(25%)
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 7

a. Dilihat dari nilai rata-rata , dengan membandingkan nilai awal dan akhir, table

diatas menunjukkan adanya yang cukup signifikan yaitu sebasar 11.44%.

b. Kenaikan panjang tekas secara klasikal sebanyak 9 halaman sedang apabila

dirata-rata kanikan per siswa mencapai 0,25 halaman.

c. Dari aspek ketuntasan, terbukti tidak semua siswa dapat mencapai ketuntasan

semua , namun disbanding dengan penulisan awal terdapat kenaikan 50% yaitu

dari 9 siswa menjadi 18 siswa. Dan untuk penuntasan selanjutnya dapat dilakukan

dengan pemberian tugas menulis teks narrative sampai mereka mencapai

ketuntasan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

38
Dari uraian-urain yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, sampailah peneliti pada

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas (PTK) yang tujuan utamanya untuk meningkatkan

kompetensi writing teks narrative siswa melalui ‘model pembelajaran berbasis’ Genre’

dengan menggunakan penilaian portofolio menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Model pembelajaran bahasa Inggris yang berbasis’ Genre’ dengan menggunakan

penilaian portofolio terbukti efektif untuk meningkatkan kompetensi ‘writing

narrative’ siswa. Model pembelajaran ini adalah sangat dianjurkan karena

kompetensi yang hendak dicapai lewat Kurikulum 2006 adalah kompetensi

berbahasa Inggris yang bernuansa Genre.

2. Kompetensi linguistik siswa yang dalam kategori cukup, mencapai SKBM, yang

ditunjukkan melalui uji kalimat-kalimat lepas terbukti belum bisa mendukung

menghasilkan kompetensi penulisan teks narative tulis dalam kategori cukup

pula.

3. Tinggi rendahnya motivasi belajar bahasa Inggris siswa terbukti berpengaruh

terhadap panjang pendek pendeknya (kuantitas) teks narrative yang dihasilkan.

B. Saran

1. Guru Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas(SMA) perlu meningkatkan

pemahaman terhad model pembelajaran bahasa Inggris Berbasis Genre dan

penilian potofolio dan selanjutnya terus berlatih untuk mengaplikasikannya

dalam tugas mengajar. Model pembelajaran ini adalah salah satu model

39
pemebalajaran bahasa Inggris yang oleh DEPDIKNAS sangat dianjurkan dan

sesuai dengan kompetensi komunikasi berbhasa Inggris yang diamanatkan oleh

Kurikulum Standar Kompetensi 2006., yaitu kompetensi berbahasa Inggris yang

bernuansa Genre.

2. Guru Bahasa Inggris SMA diharapkan selalu sadar bahwa kompetensi linguistik

(penguasaan grammar) tetap harus dilatihkan atau dibangun kepada siswa secara

bertahap dan berkelanjutkan. Namun guru hendaknya tidak berhenti melatihkan

penguasaan grammar itu pada siswa dengan kalimat-kalimat lepas saja, tetapi

siswa perlu diberikan latihan grammar secara intensif pula sampai pada tahap

membangun kompetensi berkomunikasi (memproduksi teks) baik lisan maupun

tulis. Oleh sebab itu kualitas kompetensi bahasa Inggris lulusan siswa SMA kita

diharapkan dapat mencapai kompetensi yang berterima secara internasional.

3. Guru bahasa Inggris yang berminat melakukan PTK disarankan bisa melanjutkan

penelitian ini yaitu penelitian yang bertujuan memberikan solusi terhadap

kesulitan siswa dalam menggunakan kompetensi linguistik mereka untuk menulis

teks, atau dengan kata lain, berkomunikasi secara tulis.

------ooo00000ooo-----

40
DAFTAR PUSTAKA

Gang, F.Y. , 1990, Writing. Forum English Magazine, Edition January,

Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata

Pelajaran Bahasa Inggris, Edisi 2003, Pusat Kurikulum–Badan Penelitian

Dan Pegembangan, Jakarta

Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan

Penilaian Mata Pelajaran Bahasa Inggris, Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar dan Menengah,

Djohari, BA, dkk, 2003, Tehnik Menyusun Karya Tulis dan Sinopsis, P.T. Bina Ilmu,

Sebangau Kuala, Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2006-SMA,

Jakarta,

Hardy, Judi and Klarwein, Damien, 1999, Written Genre in Secondary School, Peninsula

Region Resource, Department of Education, Queensland,

Nurhadi, M.Pd., Dr., Burhan Yasin, Dip Bis.Ad, M.Ed. Dr., Agus Gerrad Senduk,

M.Ed., 2006, Pembelajaran Kontekstual, Universitas Negeri Malang

Thea Kusuma, Dra, dan Mariana Karim, Dra, MA, 1986, Bahan Materi Pokok

Pengelolaan Pengajaran Bahasa Inggris I, Penerbit Karunika, Jakarta Utara,

Krashen, S.D,1982, Principles And Practice In Second Language Acquisition,

Pergamon Press Ltd, Oxford

41
LESSON PLAN 1

Unit Pembelajaran : NARRATIVE


Pokok Bahasan : WRITTEN CYCLE
Sub Pokok Bahasan : 4.3 READING
: 4.4 WRITING
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
Kelas : X-4
Alat Bantu : Handout

Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama
berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news
item

Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. READING
a. Menemukan ide utama paragraph ‘Why Do the Hawks Hunt the Chicks
(WDHHC).
b. Menemukan informasi rinci yang tersirat dari teks.
c. Menemukan informasi rinci yang tersurat.
d. Menjelaskan pesan penulis teks narrative.
e. Menjelaskan manfaat membaca cerita teks narrative.
2. WRITING
a. Mengidentifikasi generic structure teks narrative.
b. Mengidentifikasi Grammatical features yang terdapat dalam teks narrative.
c. Membuat langkah-langkah penulisan.
d. Menulis teks berbentuk narrative.
e. Menulis teks berbentuk narrative sebagai ‘TUGAS”(Homework)

II. Materi Pembelajaran


a. Teks narrative ‘Ali Baba’
b. Informasi rinci , Main idea, Reference, Vocabulary, Inference
c. Generic structure of the Narrative Text
III. Pendekatan/ Metode Pembelajaran
1. Genre-Based Teaching
2. Diskusi Kelas
3. Pemberian Tugas

42
IV. Penilaian
1. Portofolio
2. Analytical Writing Assessment
3. Holistic Writing Assessment
V. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan
a. Mendiskusikan kembali (dalam oral cycle didiskusikan) contoh-contoh
teks narrative baik teks lisan maupun tulis dalam kehidupan sehari-
hari) (BKOF)
b. Beberapa siswa diminta memberikan tanggapan tentang kegiatan dan
hasil diskusi tentang teks narrative

2. Kegiatan Inti
a. Membaca nyaring teks narrative WHHC.
b. Mendiskusikan isi bacaan( Modeling)
c. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.
d. Menganalisis teks narrative untuk menemukan generic structure.
e. Mendiskusikan proses proses penulisan teks narrative.
f. Memperagakan penulisan teks narrative sederhana (Orientation,
Evaluation, Complication, Resolution, Reorientation).
g. Latihan menulis teks narrative sederhana dalam kelompok (JCOT

VI. Penutup
1. Membuat rangkuman
2. Memberikan homework ‘Writing of Narrative Text’ (ICOT)

---oo000oo---

43
LESSON PLAN 2

Lampiran 3

LESSON PLAN 2

Unit Pembelajaran : NARRATIVE


Pokok Bahasan : Grammar Points
Sub Pokok Bahasan : 4.4 .1 Past Tense
4.4. 1. 1 Simple Past Tense
4.4. 1. 2 Past Continuous Tense
4.4. 1. 3. Past Perfect Tense
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Kelas : X-4
Alat Bantu : Handout

Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
tata bahasa yang benar lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau
monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof
/recount dan news item

Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi pemakaian Past Tense (Simple,


Continous,Perfect)
2. Siswa dapat menggunakan pemakaian Past Tense (Simple,
Continuous,Perfect)

II. Materi Pembelajaran

1. Text Narrative
2. Past Tense
3. Direct Indirect Sentences
4. Conjunction

III. Pendekatan/Metode Pembelajaran

4. Contextual Teaching and Learning (CTL)


5. EGRA (Exposure)
6. Diskusi Kelas

44
7. Pemberian Tugas

IV. Kegiatan Pembelajaran

3. SIMPLE PAST TENSE


a. Menyajikan dan mengidentifikasi pemakain Simple Past Tense (Exposure)
b. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Simple Past Tense
(Generalization)
c. Mengoreksi banar atau salah generalisasi pemakaian Simple Past
Tense( yang dibuat siswa (Reenforcement)
d. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Simple Past Tense
(Application)

4. PAST CONTINOUS TENSE


a. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain Past Continuous Tense
(Exposure)
b. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Past Continuous Tense t
(Generalization)
c. Mengoreksi banar atau salah generalisasi pemakaian Past Continuous
Tense (Reenforcement)
d. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Past Continuous
Tense (Application)

5. PAST PERFECT TENSE


a. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain Past Perferct Tense
(Exposure)
b. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Past Perferct Tense
(Generalization)
c. Mengoreksi banar atau salah generalisasi yang dibuat siswa Past Perferct
Tense (Reenforcement)
d. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Past Perferct
Tense (Application)

IV. Penilaian
4. Completion
5. Uraian (Membuat kalimat)

V. Penutup
3. Membuat rangkuman
4. Memberikan homework

---oo000oo---

45
Lampiran 4
LESSON PLAN 3

Unit Pembelajaran : NARRATIVE


Pokok Bahasan : Grammar Points
Sub Pokok Bahasan : 4.4. 2 Direct Indirect
4. 4. 3 Conjunction
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Kelas : X-4
Alat Bantu : Handout

Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
tata bahasa yang benar lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau
monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof
/recount dan news item

Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.

I. Tujuan Pembelajaran

3. Siswa dapat mengidentifikasi pemakaian, Direct Indirect Sentences,


Conjunction
4. Siswa dapat menggunakan pemakaian Direct Indirect Sentences, Conjunction

II. Materi Pembelajaran

5. Text Narrative
6. Direct Indirect Sentences
7. Conjunction

III. Pendekatan/Metode Pembelajaran

8. Contextual Teaching and Learning (CTL)


9. EGRA (Exposure)
10. Diskusi Kelas
11. Pemberian Tugas

IV. Kegiatan Pembelajaran

6. DIRECT- INDIRECT SENTENCES


e. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain Direct – Indirect (Exposure)
f. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian Direct – Indirect
(Generalization)

46
g. Mengoreksi banar atau salah generalisasi pemakaian Direct – Indirect
yang dibuat siswa (Reenforcement)
h. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan Direct – Indirect
(Application)

7. CONJUNCTION
e. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain conjunction dalam teks
narrative (Exposure)
f. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian conjunction conjunction
(Generalization)
g. Mengoreksi banar atau salah generalisasi yang dibuat siswa
(Reenforcement)
h. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan conjunction
(Application)

IV. Penilaian
6. Completion
7. Uraian (Membuat kalimat)

V. Penutup
5. Membuat rangkuman
6. Memberikan homework

47
Lampiran 5
LESSON PLAN 4

Unit Pembelajaran : NARRATIVE (SANGKURIANG)


Pokok Bahasan : WRITTEN CYCLE
Sub Pokok Bahasan : 4.3 READING
: 4.4 WRITING
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
Kelas : X-4
Alat Bantu : Handout

Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama
berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news
item

Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
8. READING
a. Menemukan ide utama paragraph ‘Sangkuriang”.
b. Menemukan informasi rinci yang tersirat dari teks.
c. Menemukan informasi rinci yang tersurat.
d. Menjelaskan pesan penulis teks narrative.
e. Menjelaskan manfaat membaca cerita teks narrative.
9. WRITING
a. Mengidentifikasi generic structure teks narrative.
b. Mengidentifikasi Grammatical features yang terdapat dalam teks narrative.
c. Membuat langkah-langkah penulisan.
d. Menulis teks berbentuk narrative.
e. Menulis teks berbentuk narrative sebagai ‘TUGAS”(SANGKURIANG

II. Materi Pembelajaran


d. Teks narrative ‘SANGKURIANG’
e. Informasi rinci , Main idea, Reference, Vocabulary, Inference
f. Generic structure of the Narrative Text

III. Pendekatan/ Metode Pembelajaran


12. Genre-Based Teaching
13. Diskusi Kelas
14. Pemberian Tugas

48
IV. Penilaian
8. Portofolio
9. Analytical Writing Assessment
10. Holistic Writing Assessment
V. Kegiatan Pembelajaran

3. Pendahuluan
c. Mendiskusikan kembali (dalam oral cycle didiskusikan) contoh-contoh
teks narrative baik teks lisan maupun tulis dalam kehidupan sehari-
hari) (BKOF)
d. Beberapa siswa diminta memberikan tanggapan tentang kegiatan dan
hasil diskusi tentang teks narrative

4. Kegiatan Inti
h. Membaca nyaring teks narrative SANGKURIANG.
i. Mendiskusikan isi bacaan( Modeling)
j. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.
k. Menganalisis teks narrative untuk menemukan generic structure.
l. Mendiskusikan proses proses penulisan teks narrative.
m. Memperagakan penulisan teks narrative sederhana (Orientation,
Evaluation, Complication, Resolution, Reorientation).
n. Latihan menulis teks narrative sederhana dalam kelompok (JCOT

VI. Penutup
7. Membuat rangkuman
8. Memberikan homework ‘Writing of Narrative Text’ (ICOT)

---oo000oo---

49
Lampiran 2.1

Bahan Ajar Narrative

Topic : Narrative
Subject : English
Class/Semester : XI/I

ORAL CYCLE

A. Building Knowledge of the Field (BKoF)


1. Do you know the moon and the sun ?
2. What are they like ?
3. When do you see them ?
4. Why are they useful for people ?
5. Categorise the different characteristic of the sun ?

B. Model of the Text (MoT)

Here’s the story to read!

“Why do the Sun and the Moon Live in the Sky?”

Long time ago, there was no …………….. (1). It was always dark
and always ……………. (2). This was because the Kachina, a very
……………….. (3) people had ………………. (4) the Sun and the Moon and
locked them away in the box. In the ………………… (5), Coyote and eagle, two
friends ……………… (6) the desert. Coyote and eagle had always
…………………. (7) together, but Coyote could not hunt anymore because he
could not see at night. Coyote suggested that they went to ………………………
(8) the Sun and the Moon and made them light up the world. Eagle was worried.
He ………………. (9) Coyote that the Sun and the Moon were very strong and it
was ……………….. (10) to try to trick them. In the end, eagle agreed to help
Coyote. While the Kachina were sleeping, Coyote and eagle ………………. (11)
into their village, stole the Sun and the Moon, and headed into the hills. Coyote
told eagle that he wanted to open the box containing the Sun and the Moon. Eagle
said, “No.” They must wait after their travels and opened it with their eyes closed.
Coyote ………………….. (12). He couldn’t wait to see what was in the box.
Finally, he grew to curious that he threw it open. The light of the Sun was so
bright that it …………………….. (13) coyote’s eyes. The Sun and the moon
…………………….. (14) and …………………… (15) far away, up into the sky
where they are today.

50
a. 1. What is the text about ?
2. Why couldn’t Coyote hunt anymore?
3. What finally helped Coyote?
4. What happened while the Kachina ware sleeping?
5. Why did Coyote want to open the box?

b. 1. in your opinion , was Coyote right ?


2. Do you have the same story as the above one in your region ?
3. What narrative values can you find in the text ?

C. Joint Construction of the Text (JCoT)


Make a group in the number of four or five!
1. Read the text carefully!
2. Make a dialogue based on the story ?

D. Individual Construction of the Text (ICoT)

- Retell the story above using your own words!

WRITTEN CYCLE

A. Building Knowledge of the Field (BKOF)

Answer the following questions!


1. Have you ever read a novel or a short story?
2. Is it interesting or not?
3. What does it actually tell about?
4. Why do most teenagers like reading novels or short stories?

B. Model of the Text (MOT)

Why do the Hawk Hunt Chicks?

Once upon a time, a hawk fell in love with a hen. The hawk flew down from the

sky and asked the hen, “Will you marry me?”

The hen loved the brave, strong hawk and wished to marry him. But she
said, “I cannot fly as high as you can. If you give me time, I may learn to fly as
high as you. Then we can fly together. “
The hawk agreed. Before he went away, he gave the hen a ring. “This is to show that you
have promised to marry me, “said the hawk.

51
It so happened that the hen had already promised to marry a rooster. So when the rooster
saw the ring, he became very angry. “Throw that ring away at once!” shouted the rooster.
The hen was so frightened at the rooster’s anger that she threw the ring immediately.
When the hawk came a few months later, the hen told him the truth. The hawk was so
furious that he cursed the hen, “Why didn’t you tell me earlier? Now, you’ll always be
scratching the earth, and I’ll always be flying above to catch your children, “ said the hawk.

Answer the following questions!


1. What does the story tell about?
2. What did the hawk say after flying down the sky?
3. What characteristics of the hawk did the hen like?
4. Why did the hawk give a ring to the hen?
5. Why was a rooster angry?
6. What did the hawk do to show his anger?
7. The word “furious” (paragraf 5 Line 2 ) is closest in meaning to ………..

C. Joint Construction of the Text (JCOT)


Identity the following items :
1. Language focus used !
2. The characteristics of narrative
a. ……….
b. ……….
c. ……….
d. ……….
3. Noun Formation

No. Adjective Verb Noun


1. Strong
2. promise
3. love
4. High
5. Show
6. anger
7. Furious
8. Happen

4. Find the references of narrative stories in the library and make the
summaries !

D. Individual Construction of the Text (ICOT)


Make an essay of narrative story (for a free topic ) consist of 150 words !

52
Lampiran 4.1

Bahan Ajar Grammar

 Direct Indirect Sentences (DS& IS)


 Conjunction

Grammar di atas dilatihkan siswa untuk mendukung kemampuan siswa menulis


teks narrative

1. Direct Indirect Sentences

a. Penyajian

a) After I had finished singing, Yudi said to me, “ Your singing technique is
very good”
And I just answered, “Thanks.”
b) Before mother died, she had said to me,” You must look after your sister,
Linda.”
c) At 9 AM, I started writing the financial report. I was very sad when I
found my files affected by virus then I asked Ridwan if he could help me
with it.
d) He said that he could do it. It took him about 25 minutes to apply the
anti virus application. When Ridawan had removed the virus, I started
working again.

b. Identifikasi:
a) Direct sentences:
 Yudi said to me, “ Your singing technique is very good”
 I just answered, “Thanks.”
 …. she had said to me,” You must look after your sister, Linda.”
b) Indirect Sentence
 … then I asked Ridwan if he could help me with it
 He said that he could do it.

c. Generalisasi:
 He said “ Please put your book on my desk. (DS)
He asked me to put my book on his desk. (IS)
 Rina said,” I was sick yesterday
Rina said that she had been sick the day before.

Rules: Perubahan DS menjdi IS


o Imperative (DS) menjadi (IS) =S + asked + orang yang
disuruh + to infinitive etc.
o Pronoun my (male) (DS) menjadi = his (ID)
o Pronoun I (female) (DS) menjadi = She

53
o Etc.

d. Penguatan (Re-enforcement)

 No, please repeat.


 Yes, you’re right.

e. Latihan (Application)

 Please do exercise page … number …


2. Conjunction

a. Penyajian

a) I sang a Javanese song at Ani’s birthday party because her father had
asked me to do it. (because of her father’s request)
b) Although Yani cried, I continued watering the flowers.
c) They didn’t take my advice so their teacher asked them to apologize to
me.

b. Etc. ….

---oo00oo---

54
Lampiran 2.1

Bahan Ajar Pembelajaran Narrative


Unit Pembelajaran : Narrative
Pokok Bahasa : Reading & Writing
Sub Pokok Bahasa : 4.3. Reading Narrative
4.4. Writing Narrative
Alokasi Waktu : 4 X 45 Menit
Kelas : XI
Alat Bantu : Handout

I. ORAL CYCLE

A. Building Knowledge of the Field (BKOF)


1. Do you know the moon and the sun ?
2. What are they like ?
3. When do you see them ?
4. Why are they useful for people ?
5. Categorise the different characteristic of the sun ?

B. Model of the Text (MOT)

Here’s the story to read!

“Why do the Sun and the Moon Live in the Sky?”

Long time ago, there was no …………….. (1). It was always dark
and always ……………. (2). This was because the Kachina, a very
……………….. (3) people had ………………. (4) the Sun and the Moon and
locked them away in the box. In the ………………… (5), Coyote and eagle, two
friends ……………… (6) the desert. Coyote and eagle had always
…………………. (7) together, but Coyote could not hunt anymore because he
could not see at night. Coyote suggested that they went to ………………………
(8) the Sun and the Moon and made them light up the world. Eagle was worried.
He ………………. (9) Coyote that the Sun and the Moon were very strong and it
was ……………….. (10) to try to trick them. In the end, eagle agreed to help
Coyote. While the Kachina were sleeping, Coyote and eagle ………………. (11)
into their village, stole the Sun and the Moon, and headed into the hills. Coyote
told eagle that he wanted to open the box containing the Sun and the Moon. Eagle
said, “No.” They must wait after their travels and opened it with their eyes closed.
Coyote ………………….. (12). He couldn’t wait to see what was in the box.
Finally, he grew to curious that he threw it open. The light of the Sun was so
bright that it …………………….. (13) coyote’s eyes. The Sun and the moon
…………………….. (14) and …………………… (15) far away, up into the sky
where they are today.

55
Answer the following questions based on the above text

1. What is the text about ?


2. Why couldn’t Coyote hunt anymore?
3. What finally helped Coyote?
4. What happened while the Kachina ware sleeping?
5. Why did Coyote want to open the box?
6. In your opinion , was Coyote right ?
7. Do you have the same story as the above one in your region?
8. What narrative values can you find in the text ?

C. Joint Construction of the Text (JC0T)


Make a group in the number of four or five!
3. Read the text carefully!
4. Make a dialogue based on the story ?

D. Individual Construction of the Text (IC0T)

- Retell the story above using your own words!

II. WRITTEN CYCLE

A. Building Knowledge of the Field (BKOF)

Answer the following questions!


1. Have you ever read a novel or a short story?
2. Is it interesting or not?
3. What does it actually tell about?
4. Why do most teenagers like reading novels or short stories?

B. Model of the Text (MOT)

Why do the Hawk Hunt Chicks?

Once upon a time, a hawk fell in love with a hen. The hawk flew down from the

sky and asked the hen, “Will you marry me?”

The hen loved the brave, strong hawk and wished to marry him. But she said, “I
cannot fly as high as you can. If you give me time, I may learn to fly as high as you. Then
we can fly together. “
The hawk agreed. Before he went away, he gave the hen a ring. “This is to show
that you have promised to marry me, “said the hawk.
It so happened that the hen had already promised to marry a rooster. So when the
rooster saw the ring, he became very angry. “Throw that ring away at once!” shouted

56
the rooster. The hen was so frightened at the rooster’s anger that she threw the ring
immediately.
When the hawk came a few months later, the hen told him the truth. The hawk
was so furious that he cursed the hen, “Why didn’t you tell me earlier? Now, you’ll
always be scratching the earth, and I’ll always be flying above to catch your children,
“ said the hawk.

Answer the following questions!


1. What does the story tell about?
2. What did the hawk say after flying down the sky?
3. What is the main idea of paragraph 1?
4. What characteristics of the hawk did the hen like?
5. Why did the hawk give a ring to the hen?
6. Why was a rooster angry?
7. What did the hawk do to show his anger?
8. The word “furious” (paragraf 5 Line 2 ) is closest in meaning to ………..
C. Joint Construction of the Text (JCOT)
Identity the following items :
1. Language focus used !
2. The characteristics of narrative
a. ……….
b. ……….
c. ……….
d. ……….
3. Noun Formation

No. Adjective Verb Noun


1. Strong
2. promise
3. love
4. High
5. Show

4. Find the references of narrative stories in the library and make the
summaries !
5. What do the dominant grammatical features the above text contain?
6. Which sentence belongs to the past tense?
7. Which sentence belongs to the direct indirect?
8. Which sentence has a conjunction in it?
9. Which sentence belongs to the indirect sentence?
10. What lesson can you get after reading this narrative text.
D. Individual Construction of the Text (ICOT)
Make an essay of narrative story (for a free topic ) consist of 150 words !

--oo000oo—

57
Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI EVALUASI MENGAJAR DENGAN

PEMBELAJARAN BERBASIS GENRE

Nama Guru : Sri Hastuti,S.Pd

Kelas : XI

Tanggal : 12 Maret 2006

Topik : Reading Narrative “Sangkuriang”

KEGIATAN NILAI
MAKSIMUM PENGAMATAN
1. Aspek Evaluasi Perumusan Indikator

Pencapaian (IP)dan Pengalaman Belajar (PB)

a. IP dan PB dirumuskan dengan jelas 10 8

b.Guru memiliki ketrampilan mengajar yang 9 7

sesuai dengan PB

c. Siswa nemahami IP dan PB 7 6


2. Proses Balajar Mengajar

a. Cara Guru mengajar relevan dengan bahan

pelajaran untuk merangsang minat dan perhatian 9 8

siswa

b. Guru memberi contoh-contoh yang relevan dalam 8 7

kehidupan sehari-hari.
Latihan

a. Guru memberikan tugas yang terprogram 9 7

kepada siswa

b. . Guru Membagi waktu (diskusi dan 8 7

evaluasi) dengan baik)

c. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui 8 7

58
pemahaman siswa
4. Umpan Balik

a. Guru menggunakan umpan balik untuk 9 8

menyesuaiakan pemahaman siswa

b. Guru menguasai materi pelajaran dengan

baik. 7 7

c. Guru memberikan soal-soal latihan

pemanatapan materi yang lerevan. 9 7

d. Guru memberikan remidi pada siswa

yang belum tuntas belajar. 7 5


Jumlah 100 82

Kriteria Evaluasi

Nilai Predikat

81 – 100 Amat Baik


66 - 80 Baik
56 - 65 Sedang/Cukup
41 - 55 Kurang
0 - 40 Amat Kurang

Sebangau Kuala, 12 Maret 2006


Pengamat,

Sri Hastuti,S.Pd

Lampiran 7

Ulangan Harian Bahasa Inggris

Pokok Bahasan :Narrative


Sub Pokok Bahasa : Grammatical Features Untuk Teks
Narrative
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 90 Menit

59
I. Fill the blanks in each number with the correct form of the verb given in the
box.

1. Yanuar … a lot of mistakes in his English test this morning.


2. Yudi …. very busy last Friday.
3. I .. join the school trip last year.
4. They …. in Bandung last week.
5. My sister … 100 invitation letter this morning.

II. Fill in the gaps in the following text sing the verbs in the box

1. don’t 2. it 3. party 4. surprised


5. wenta). be b) print 7.c)tell
6.tell make d)8.be
but e) don’t

Last week Budi and I … (a) to Etty’s birthday party. We arrived at her house at 7 PM.
When I entered the …. (b) room, Etty was talking to Eddy. As she saw us entering the
room, she stood up and came to me. She asked me:” Why …. (c) you come with Linda?”
I told her that her brother had got an accident.”

Linda looked very …. (d) and asked me, “Is he hospitalized now?” Before I answered,
she sat down and cried. Then she ran and got into her room. She locked … (e) . Her
parents asked me what happened to Etty. I told the truth what happened to
her. They knocked her room but there was not any answer.
Eddy knocked the door of her room. …(f) she didn’t answer, either.
Then Eddy approached me. He looked … (g) angry with me and said,” Why
did you … (h) her about Linda’s brother’s accident? I was very confused why
Eddy blamed me.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………

III. Change the following sentence into Indirect Sentences

1. Budi said, “ I don’t read the story of Sangkuriang.”


2. Ivan said, “Please help me.”
3. Mimin said “I was in Jogyakarta two days ago.”
4. Imam, “ What do you drink in the morning?”
5. Iful said,” Do you play football, Hari?”

IV. Complete the sentence in each number with the appropriate


Conjunction.

60
1. I was angry with Yudi … he blamed me about it.
2. Farah got a special gift from her uncle …. She smiled.
3. It rained yesterday morning …. she went to school.
4. … Mrs. Anisah is rich, she doesn’t want to buy a car.
5. I will meet the manager now … he is busy.

----oo00oo----

Lampiran
8
Daftar Nilai Grammartical Features Untuk Teks Narrative
Kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala
SKBM= 60 Ulan Keter Ulang Ketera Tugas Tugas Keterangan
gan anga an 2 ngan Kedua Ketiga
Haria n
n
No. NIS Nama I II III IV
1 5687 Aditia Arief Pradana 45 TT 68 T - Tuntas
2 5688 Aditya Nugroho 36 TT 60 T - Tuntas
3 5692 Agnes Lodovika Qatukan 40 TT 48 TT 60 Tunt-Remd
4 5695 Agus Teguh Kristianto 62 T 80 TT - Tuntas
5 5713 Ariesta Handayani 61 T 75 TT - Tuntas
6 5730 Deby Atu Septiana 40 TT 60 T - Tuntas
7 5733 Dewi Muawanah 45 TT 52 TT 60 Tunt-Remd

61
8 5740 Dimas Pradhitaresma 56 TT 80 T - Tuntas
9 5741 Dina Jauharunniswah 58 TT 68 T - Tuntas
10 5764 Falah Hitaningrum 40 TT 55 TT 60 Tunt-Remd
11 5766 Fanny Arivandini Putri 40 TT 20 TT 60 Tunt-Remd
12 5769 Fariz M Araghi Akhmad 44 TT 40 TT 60 Tunt-Remd
13 5771 Fhitria Wulandari Machmud 46 TT 30 TT 50 60 Tunt-Remd
14 5784 Hatta Yoga Wardhana 34 TT 52 TT 50 60 Tunt-Remd
15 5795 Herbaskoro Wiyono 50 TT 72 T - Tuntas
16 5787 Husin Abdul Latif 44 TT 68 T - Tuntas
17 5709 Ida Ambarwati 67 T 92 T - Tuntas
18 5792 Imania Daniari 56 TT 70 T - Tuntas
19 6801 Kusbandiyah 56 TT 76 T - Tuntas
20 582006 Lea Dheasy Santoso 32 TT 50 TT 50 60 Tunt-Remd
21 5812 Mailisah Dewi 40 TT 65 T - Tuntas
22 5825 Mochamad Gautama 30 TT 76 T - Tuntas
23 5832 Muh Revo Dwi Putro 30 TT 50 TT 60 Tunt-Remd
24 5860 Retno Palupi 56 TT 72 T - Tuntas
25 5870 Rifki Aristia 40 TT 60 T - Tuntas
26 5877 Rizky Casandra Perdana 44 TT 60 T - Tuntas
27 5882 Rossa Aisyah 34 TT 50 TT 60 Tunt-Remd
28 5897 Synthia Elizabeth 63 T 65 T - Tuntas
29 5990 Tri Wulandari 40 TT 50 TT 50 60 Tunt-Remd
30 5902 Uswatun Chasanah 68 T 70 T - Tuntas
31 5903 Viosantra Renggana 48 TT 80 T - Tuntas
32 5905 Wendi Tri Ananto 48 TT 72 T - Tuntas
33 592006 Wiena Widya Christantie 54 TT 68 T - Tuntas
34 5909 Wiwin Octavia Astuti 34 TT 56 TT 60 Tunt-Remd
35 5910 Yanuar 40 TT 56 TT 60 Tunt-Remd
36 5911 Yayuk Wulandari 30 TT 44 TT 56 60 Tunt-Remd
Jumlah 1651 2210
Rata-rata 45.86 61.39
Tgl.8/2 Tgl.15/3

62
Lampiran7

Daftar Nilai Writing Awal Dan Akhir, Panjang Teks Narrative dan Jumlah Ketuntasan
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sebangau Kuala
SKBM 60 Nilai Panjang Teks(halaman)
No NIS Nama Awal Akhir Awal Akhir
1 5687 Aditia Arief Pradana 50 65 2.5 1.5
2 5688 Aditya Nugroho 40 35 1.5 1
3 5692 Agnes Lodovika Qatukan 40 65 1 1.5
4 5695 Agus Teguh Kristianto 65 85 1.5 4
5 5713 Ariesta Handayani 65 85 1 3
6 5730 Deby Atu Septiana 60 60 1 1
7 5733 Dewi Muawanah 35 50 1 1
8 5740 Dimas Pradhitaresma 45 45 1 1
9 5741 Dina Jauharunniswah 50 70 1 2
10 5764 Falah Hitaningrum 50 50 1 1
11 5766 Fanny Arivandini Putri 45 75 1 1.5
12 5769 Fariz M Araghi Akhmad 50 55 1 1
13 5771 Fhitria Wulandari M 50 65 1 0.5
14 5784 Hatta Yoga Wardhana 25 30 0 0
15 5795 Herbaskoro Wiyono 35 60 0.5 0.5
16 5787 Husin Abdul Latif 50 50 1 1
17 5709 Ida Ambarwati 65 65 1 1
18 5792 Imania Daniari 60 85 1 2
19 6801 Kusbandiyah 30 60 1 2
20 582006 Lea Dheasy Santoso 30 45 1 1
21 5812 Mailisah Dewi 65 75 1 1
22 5825 Mochammad Gautama 30 40 1 1
23 5832 Muh Revo Dwi Putro 30 40 0.5 0
24 5860 Retno Palupi 50 60 1 0.5
25 5870 Rifki Aristia 25 60 1 0.5
26 5877 Rizky Casandra Perdana 45 30 1 1
27 5882 Rossa Aisyah 25 25 1 1
28 5897 Synthia Elizabeth 60 60 1 1
29 5990 Tri Wulandari 35 55 0.5 1
30 5902 Uswatun Chasanah 55 65 1 2
31 5903 Viosantra Renggana 35 35 0.5 1
32 5905 Wendi Tri Ananto 35 45 0.5 1
33 592006 Wiena Widya Christantie 80 90 1 2
34 5909 Wiwin Octavia Astuti 60 45 1 1
35 5910 Yanuar 45 45 1 1
36 5911 Yayuk Wulandari 30 55 0.5 1
Jumlah 1645 2025 34.5 43.5
Nilai rata-rata 45.69 56.25 0.96 1.21
Tuntas 9 18

Tabel
Tingkat Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative
Siswa Kelas XI SMA Negeri Sebangau Kuala

No Kategori Awal Akhir Kenaikan


1 Nilai Rata-rata Kelas 45.69 56.25 11.44
2 63
Panjang Teks (halaman) Kelas 34.5 43.5 9 halaman
0.25
3 Panjang rata-rata text per siswa 0,96 1.21 halaman
4 Prosentase Ketuntasan (SKBM)
Lampiran 11

ANGKET SISWA

1. Apakah kalian masih merasa sulit untuk membedakan pemakaian Verb 2 dan verb

1 didalam membuat kalimat?

A. Ya B. Tidak

2. Apakah kamu mengetahui secara pasti perbedaan pemakaian was dan were?

A. Ya B. Tidak

3. Apakah kamu merasa sulit dengan pemakain did?

A. Ya B. Tidak

4. Apakah kamu mengetahui perbedaan were/was dan kata did dalam membuat

kalimat?

A. Ya B. Tidak

5. Apakah kamu merasa sulit kalimat positif dalam bentuk past tense menjadi

kalimat negative.

A. Ya B. Tidak

6. Apakah kamu mengetahui pasti perbedaan Simple Paste Tense (S + V2 + O +

Advervb) dengan Past Continuous?

A. Ya B. Tidak

7. Apakah kamu dapat membedakan antara pemakaian Simple Past Tense dan Past Perfect Tense

A. Ya B. Tidak

---oo00oo---

Lampiran 13
ANGKET SISWA SIKLUS 4

1. Dalam proses menulis teks narrative, kalian menggunakan:


a. Langsung bahasa Inggris
b. Bahasa Indonesia dulu kemudian bahasa Inggris

64
2. Dalam proses menulis teks narrative, kalian
a. tidak sering menggunakan kamus
b. sering menggunakan kamus

No Pertanyaan Ya Tidak Total


1 Kesulitan membedakan pemakaian V1 dan V2 20 16 36
2 Kesulitan membedakan pemkaian was dan were 5 31 36
3 Kesulitan membedakan pemkaian did 16 20 36
4 Kesulitan membedakan was were dan did 15 21 36
5 Kesulitan mengubah kalimat past tense positif ke negative 6 30 36
6 Kesulitan membedakan antara pemakaian Simple Past Tense 23 13 36

dan Past Continuos


7 Kesulitan membedakan antara pemakaian Simple Past Tense 25 11 36

dan Past Perfect Tense


3. Dalam kamu proses menulis tesk narrative, kalian
a. ditanya teman
b. seringbertanya teman

4. Dalam proses menulis teks narrative, kalian


a. menggunakan waktu khusus
b. tidak menggunkana waktu khusus

5. Dengan teks narrative yang ditulis, kalian merasa


a. puas
b. tidak puas

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Langsung menggunakan Bahasa Inggris 15 21
2 Tidak banyak tergantung pada kamus 6 30
3 Tidak banyak tergantung pada teman 9 27
4 Mampu menggunakan kompetensi 6 30
grammar(linguistik)
5 Merasa puas dengan teks narrative 3 33

Tabel

Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam Penguasaan Past Tense

65
Lampiran 14

Jadwal Penelitian Kompetensi Writing Kelas XI- SMAN 1 Sebangau Kuala


Semester Genap Tahun Pelajaran 2017-2006
Siklus Tanggal Tahapan Kegiatan
1 6-12 April2006 A. Rencana 1. Menyiapkan teks narrative
2. Menyiapkan soal-soal past tense
3. Menyiapkan tugas menulis teks narrative awal
4. Menyiapkan daftar nilai
5. Menyiapkan instrumen pengamatan
20 - 22
April2006 B. Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi Teks Narrative
Lesson 1 2. Mengidentifikasi generic structure
Reading & 3. Mengidentifikasi lexicogrammatical features
Writing 4. Mendiskusikan past tense (Smpl, Cont, Prfct )
5. Memberikan tugas menulis teks narative (produk awal)
C. Observasi 1. Pemahaman siswa terhadap konsep pemb. teks narrative
2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran
3. Hambatan pelaks. pembelajaran
D. REFLEKSI 1. Pelaksanaan pembelajaran writing awal?
2. Hasil produk awal teks narrative ?
27 April- 1 Maret
2 2006 A. Rencana 1. Menyiapkan materi pembelajaran past tense
Lesson 2 2. Menyiapkan soal-soal past tense
Past Tense 4. Menyiapkan daftar nilai
5. Menyiapkan instrumen Pengmatan
B. Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi pemakain past tense
2. Berlatih memakaian past tense
3. Memberikan soal-soal tugas past tense
C. Observasi 1. Pemahaman & kompetensi siswa
2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran
3. Hambatan pelaks. Pembelajaran past tense
D. REFLEKSI 1. Pelaksanaan pembelajaran past tense ?
2. Kesungguhan?
3. Hambatan pelaks. pembelajaran past tense ?
3 4 - 8 Maret 2006 A. Rencana 1. Menyiapkan pembelajaran Direct-Indirct & Conjnct
Lesson 3 2. Menyiapkan soal-soal Dirct-Indrect & Conjunct
Direct-Indirect 3. Menyiakan Ulangan Harian (Past, Direct-Ind, Conjunct)
Sentences 4. Menyiapkan latihan Writing dlm Kerja klmpk
5. Menyiapkan daftar nilai
5. Menyiapkan angket
B. Pelaksanaan 1. Mengidentifikasi pemakain Direct Indirect & Conjuct
2. Berlatih pemakian Dirct- Indrct & Conjnct
3. Memberikan soal direct-Indirct
4. Memberikn Ulangan Grammar(Past,Dirct-Ind, Conjct)
5. Memberikan latihan menlis paragrapf
6. Menulis teks narative dalam kelompok
C. Observasi 1. Pemahaman & kompetensi siswa
2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran
3. Hambatan pelaks. Pembelajaran Direct & Conjct
D. REFLEKSI 1. Pemahaman & kompetensi siswa ttgteks narrative?
2. Kesungguhan mengikuti pembelajaran?
3. Hambatan pelaks. Pembelajaran?

66
10 - 22 Maret
4 2006 A. Rencana 1. Menyiapkan teks narrative
Reading & 2. Menyiapkan soal-soal past tense
Writing 3. Menyiapkan tugas menulis teks narrative individual
4. Menyiapkan daftar nilai
5. Menyiapkan angket/interview
B. Pelaksanaan 1. Mereview teks narrative
2. Mereview Grammar
3. Memb motivasi dan tehnik penl teks narrative prodk
akhir.
4. Memberikan tugas menulis teks narrative secara invidual
C. Observasi 1. Dalam menulis teks akhir
2, penguasaan penggunaan grmr untuk menulis
D. REFLEKSI 1. Hasil tugas menulis teks narative secara individual?
2. Hasil angket/interview penli produk akhir teks narative ?
23 - 30 April
5 2006 AKHIR 1. Pengolahan data
2. Perencanaan Penulisan Laporan Penelitian
3. Penulisan Laporan Penelitian

Lampiran 14

Jadwal Penelitian Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative Melalu Pembelajaran


Berbasis Genre dan Penilaian Portofolio

No. Tanggal Lesson Kegiatan Kelas Alokasi Waktu Keterangan Penilian


6 s/d 12 April2006 Perencanaan Perencanaan
1. 13 April 2006 1 Reading 2 X 45 mnt Penilaian Teks

Narrative Awal
15 April 2006 Writing 2 X 45 mnt
2. 20 & 22 April2006 2 Grammar 1 2 X 45 mnt

Grammar 2,3 2 X 45 mnt


27 april Test Grammar 2 X 45 mnt Penilaian Grammar

Points
3. 1 Maret 2006 3 -Review 2 X 45 mnt Penilaian Teks

Grammar Narative kelompok

-Kerja Klpk

Writing

67
4 6 Maret 2006 4 Review 2 X 45 mn Penilain Teks

Grammar Narrative Akhir


Review Tugas

Wrtng Nrrtve

Individual
5 8 s/d 20 Maret 2006 Menganalis data
6 22 s/d 31 Maret 2006 Menls Laporan

Penelitian
Lampiran 15

BIODATA

1. Nama : Sri Hastuti,S.Pd

2. Jabatan : Guru Bahasa Inggris SMA

3. Unit kerja : SMA Negeri 1 Sebangau Kuala

4. Alamat kantor : Jl.Dipenogoro Desa Mekar Jaya Kec.Sebangau Kuala

5. Alamat rumah : Jl.Dipenogoro Desa Mekar Jaya Kec.Sebangau Kuala

6. Tempat/tgl.lahir :

7. Pendidikan : S1 Jurusan Bahasa Inggris

8. Pengalaman Pekerjaan

a. Mengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri


b. Mengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Sebangau Kuala Th. ......... s/d
sekarang

68

You might also like