Professional Documents
Culture Documents
tubuh, dan gerakan tubuh. Sedangkan dilalui oleh peserta didik dalam proses
menurut Sailo (2017) mengemukakan belajar, terutama pada mata pelajaran
bahwa keterampilan menulis merupakan bahasa dan sastra Indonesia. Kegiatan
suatu keterampilan untuk memberikan menulis ini diharapkan peserta didik
pendapat dan juga suasana dengan dapat menyalurkan gagasan baik yang
tulisan. bersifat objektif maupun inovatif. Salah
Dibia (2017) mengemukakan bahwa satu bentuk pembelajaran menulis dapat
kemampuan menulis dapat ditemukan pada materi tentang sastra.
mengembangkan daya berfikir kritis dan Pembelajaran sastra di SMA
juga mengungkapkan perasaan dan berkaitan dengan pembelajaran menulis.
menulis juga merupakan suatu kegiatan Dengan begitu menulis dalam
yang kreatif karena dalam menulis dapat pembelajaran sastra merupakan
memilih kosa kata yang tepat sesuai keterampilan yang sangat sedikit
ceritanya. dikuasai oleh peserta didik. Salah
Kemampuan menulis bukanlah hal satunya kesulitan peserta didik dalam
yang mudah oleh karena itu, menulis pembelajaran sastra dapat ditemukan
memerlukan minat untuk mengolah kata dalam menulis cerpen.
dan dijadikan suatu karangan yang Menurut Priyatni (2010: 126) cerpen
indah. Maka dalam pembelajaran merupakan bentuk karya fiksi. Cerita
menulis atau mengarang pendidik harus pendek sesuai dengan namannya yaitu
mempunyai metode atau strategi dalam melihatkan sifat yang serba pendek, baik
proses pembelajaran. Metode peristiwa yang diungkapkan, isi cerita,
pembelajaran sangat diperlukan untuk jumlah kata yang digunakan, dan jumlah
menciptakan pembelajaran yang kreatif, pelaku. Keterampilan menulis cerpen
menarik, dan menyenangkan. Peserta mengarahkan peserta didik agar
didik dalam pembelajaran menulis memiliki kemampuan menyalurkan ide,
beranggapan bahwa menulis bukanlah gagasan pikiran, pengalaman, dan
hal yang menarik tetapi membosankan. pendapatnya. Oleh karena itu, menulis
Peserta didik merasa bosan karena cerpen sangat berhubungan erat dengan
peserta didik kesulitan untuk merangkai pengalaman sehari-hari. Bahwa
kata menjadi kalimat ataupun paragraf pembelajaran menulis harus memiliki
secara runtut dan padu (Puspitasari, kemampuan memakai ejaan sebagai
2016). kaidah tata tulis.
Menulis merupakan suatu proses Penelitian ini dilakukan dalam
inovatif yang menyalurkan gagasan berbentukan WAG (whatsapp group)
dalam bentuk bahasa tulis misalnya yang dimana hanya menggunakan
memberitahu, menyakinkan, atau aplikasi whatsapp tidak bisa dilakukan
menghibur (Dalman, 2016: 3). Dari hasil secara langsung atau bertatap muka.
proses inovatif disebut dengan istilah Karena adanya surat edaran nomor 4
karangan atau tulisan. Menulis disebut tahun 2020 tentang pelaksanaan
juga mengarang suatu kegiatan yang kebijakan pendidikan dalam masa
menuntut beberapa kemampuan. darurat penyebaran corona virus disease
Menulis merupakan aktivitas yang harus (covid-19) yang semakin meningkat
PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN | 235
BERBENTUKAN WAG PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI
Neng Madu Ila Septeria1, Deden Ahmad Supendi2, David Setiadi3
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
maka kesehatan lahir dan batin siswa, didik. Master yang diberikan yaitu karya
guru, kepala sekolah, dan seluruh warga Asma Nadia dengan judul cerpen “cinta
sekolah menjadi pertimbangan utama laki-laki biasa”. Peniruan ini misalnya
dalam pelaksanaan kebijakan mengangkat temanya/ mencontoh
pendidikan. Sehubung dengan hal alurnya/ mengadaptasi latarnya/
tersebut maka pemerintah meminjam nama-nama tokohnya/
menyampaikan hal yang dimana proses memiripkan konfliknya tidak meniru
belajar dari rumah melalui pembelajaran keseluruhan. Dengan cara tersebut
daring atau jarak jauh untuk memutus pembelajaran menulis cerpen tidak akan
rantai penyebaran wabah corona (covid- menjadi sebuah beban melainkan
19). kesenangan sehingga peserta didik
Peneliti memilih menggunakan mampu meningkatkan terhadap
aplikasi whatsApp group karena sebagai kemampuan menulis cerpen.
media dalam pembelajaran dan sangat Penelitian sebelumnya yang pernah
efektif dibandingkan dengan menggunakan metode Copy the Master
menggunakan aplikasi zoom atau lain dilakukan oleh Tri Utari (2018) dengan
sebagainya. Tidak melalui zoom bukan judul Pengaruh Metode Copy the Master
berarti tidak efektif tetapi akan sulitnya Terhadap Kemampuan Menulis Cerita
mendapatkan jaringan karena Legenda Pada Siswa Kelas VII SMP
keberadaan rumahnya yang tidak Negeri 1 Kuwarasan. Penelitian Utari
memungkinkan. dinilai berhasil karena kemampuan
Rabu, 12 februari 2020 di SMA menulis cerita legenda dengan kelas
Negeri 3 Kota Sukabumi, peneliti eksperimen yang menggunakan metode
melaksanakan kegiatan magang masih Copy the Master hasilnya lebih tinggi
banyak peserta didik belum mampu jika dibandingkan dengan kelas kontrol
menyelesaikan latihan dalam menulis tanpa menggunakan metode Copy the
apalagi menulis sebuah cerpen. Master. Kelompok eksperimen dan
Penyebab rendahnya kemampuan kelompok kontrol sesudah melakukan
menulis cerpen pada peserta didik yaitu pascates memiliki sesilis yaitu kelompok
penggunaan metode belajar yang dipakai eksperimen 78,78 sedangkan, kelompok
pendidik tidak beraneka ragam, oleh kontrol 67,16 yaitu memiliki selisih
karena itu peserta didik tidak 11,62. Hal itu berarti kelompok
memperoleh celah untuk menunjukkan eksperimen memiliki gain score yang
kreativitasnya sehingga imajinasi sering lebih tinggi dan membuktikan bahwa
tidak tersalurkan apabila pembelajaran metode Copy the Master yang dilakukan
yang berlangsung sangat membosankan. pada kelas eksperimen efektif digunakan
Berdasarkan permasalahan di atas, dalam pembelajaran menulis cerita
peneliti memakai metode copy the legenda.
master sebagai salah satu cara untuk Penelitian lainnya dilakukan oleh
memecahkan masalah peserta didik Mastini, Sarwiji Suwandi, dan
dalam menulis cerpen. Metode copy the Sumarwati (2016) dengan judul
master digunakan dengan cara meniru Peningkatan Keterampilan Menulis
master yang diberikan kepada peserta Cerpen Melalui Metode Pembelajaran
236 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
bebas atau panjang, tidak terikat oleh story, dan long short story. Sedangkan
aturan-aturan seperti dalam puisi dalam penelitian ini hanya menggunakan
(Wicaksono, 2014:13). Fiksi atau prosa atau dalam jenis cerpen ini yang dipakai
naratif ini terbagi atas tiga genre, yakni hanya satu yakni short short story.
cerita pendek (cerpen), novelet (novel
pendek), dan novel atau roman. Menulis F. Ciri-ciri Cerita Pendek
cerpen yaitu bentuk apresiasi seorang Ciri-ciri cerpen ini dikemukakan
penulis yang menyampaikan gagasan oleh Nurgiyantoro (2013: 14) bahwa
dan yang dipikirkannya. cerpen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Edgar Allan Poe (dalam 1) Jumlah kata tidak melebihi dari
Nurgiyantoro, 2010: 10) mengemukakan sepulluh ribu kata.
bahwa cerpen merupakan sebuah cerita 2) Berplot tunggal; konflik yang
yang selesai dibaca dalam sekali duduk, dibangun dan klimaks yang diperoleh
kira-kira berkisar antara setengah sampai pun tunggal.
dua jam, suatu hal yang kiranya tak 3) Tidak menggambarkan semua kisah
mungkin dilakukan untuk sebuah novel. para tokohnya. Hal ini dikarenakan
Pengertian lainnya yang mengenai dalam cerpen yang digambarkan
cerpen yaitu menurut Priyatni (2010: hanyalah inti sarinya saja.
126) bahwa cerpen merupakan salah satu 4) Pelukisan latar dalam cerpen hanya
bentuk karya fiksi. Cerita pendek sesuai sebatas implisit atau secara garis
dengan namanya memperlihatkan sifat besarnya saja.
yang serba pendek, baik peristiwa yang 5) Pemakaian kata yang sederhana,
diungkapkan, isi cerita, jumlah kata yang ekonomis, dan mudah dipahami oleh
digunakan, dan jumlah pelaku. pembaca.
Berdasarkan pendapat di atas dapat 6) Jalan ceritanya lebih pendek dari
disimpulkan bahwa cerpen merupakan novel dan novelet.
karya sastra yang berbentuk prosa 7) Tokoh dalam cerpen terbatas baik
naratif. Cerpen pun merupakan bentuk mengenai yang menyangkut jumlah
karya fiksi. Menulis cerpen adalah maupun data-data jati diri tokoh
bentuk dari apresiasi seorang penulis khususnya perwatakan.
untuk menyampaikan gagasannya. 8) Kesan yang ditinggalkan dari cerpen
tersebut sangat mendalam sehingga
E. Jenis-jenis Cerita Pendek pembaca dapat ikut merasakan kisah
Jenis-jenis cerpen ini telah dari cerita tersebut.
dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2013: 9) Cerpen yang baik harus memenuhi
12) yang berdasarkan jumlah kata yang kriteria kepaduan.
terdapat di dalam cerpen terbagi menjadi Berdasarkan pemaparan ciri-ciri
tiga jenis yaitu diantaranya Short Short cerpen di atas selanjutnya yaitu struktur
Story, Midle Short Story, dan Long Short cerita pendek.
Story.
Berdasarkan pendapat di atas bahwa G. Unsur Pembangun Cerita Pendek
jenis cerpen tersebut terbagi menjadi 3 Menurut Aminuddin (2011: 90)
yaitu short short story, middle short bahwa cerpen merupakan salah satu jenis
PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN | 239
BERBENTUKAN WAG PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI
Neng Madu Ila Septeria1, Deden Ahmad Supendi2, David Setiadi3
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
prosa fiksi yang memiliki unsur-unsur atau tidak langsung dan mengundang
pembangun. Unsur-unsur yang ada di pembaca untuk menafsirkan kualitas
dalam cerpen mencakup unsur intrinsik, dirinya lewat kata dan tindakannya.
cerpen yang baik mengandung unsur- 5) Sudut pandang merupakan salah satu
unsurpembangun sebagai berikut: kaidah pengarang menampilkan
1) Tema merupakan ide yang mendasari tokoh-tokoh cerita dalam cerita yang
suatu cerita sehingga berperan juga dipaparkannya. Sudut pandang adalah
sebagai pangkal tokoh pengarang pandangan yang dipergunakan
dalam memaparkan karya fiksi yang pengarang sebagai sarana untuk
diciptakan. menyajikan tokoh, tindakan, latar,
2) Alur merupakan peristiwa-peristiwa dan berbagai peristiwa yang
yang mempunyai penekanan pada membentuk cerita dalam sebuah
hubungan kausalitas. Stanton (dalam karya fiksi kepada pembaca. Hal ini
Nurgiyantoro, 2013: 167) dikemukakan menurut Abrams
mengemukakan bahwa alur (dalam Nurgiyantoro, 2013: 338).
merupakan cerita yang berisi urutan Segala sesuatu yang dikemukakan
kejadian, namun tiap kejadian itu dalam karya fiksi memang milik
hanya dihhubungkan secara sebab pengaranng, pandangan hidup, dan
akibat, peristiwa yang satu tafsirannya terhadap kehidupan.
disebabkan atau menyebabkan 6) Di dalam karya sastra bahwa
terjadinya peristiwa yang lain. kedudukan bahasa sangat penting
3) Dalam latar atau setting ini meliputi karena itu bahasa tidak hanya
tempat, waktu, dan budaya yang digunakan sebagai sarana untuk
digunakan dalam suatu cerita. Latar mengungkapkan maksud dari cerita
merupakan suatu cerita bisa bersifat tersebut, tetapi tidak berfungsi
factual atau bisa pula imajinatif. sebagai sarana yang dapat
Maka cerpen dikatakan baik apabila menimbulkan kesan imajinatif
tepat dalam memilih tempat yang terhadap pembacanya. Dalam sebuah
mengukuhkan terjadinya peristiwa, cerpen bahwa gaya bahasa ini
tepat memilih waktu yang memiliki sangatlah emnarik untuk dipelajari.
tampakan atmosfir dan mamppu Oleh karena itu, gaya bahasa bisa
menggambarkan suasana yang menjadi suatu ciri khas tersendiri
mendukung cerita. yang di mana menggambarkan
4) Tokoh merupakan salah satu unsur kepribadian setiap penulisnya. Dalam
yang penting dalam suatu novel atau gaya bahasa ini juga bahasa-bahasa
cerita rekaan. Menurut Baldic (dalam indah yang dipakai atau digunakan
Nurgiyantoro, 2013: 247) dalam tulisan untuk meningkatkan
mengemukakan bahwa tokoh nilai suatu karangan tersebut.
merupakan orang yang menjadi
pelaku dalam cerita fiksi atau drama, METODE PENELITIAN
sedangkan penokohan merupakan
penghadiran tokoh dalam cerita fiksi Penelitian ini dilaksanakan di SMA
atau drama dengan system langsung Negeri 3 Kota Sukabumi Tahun
240 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
Tabel 2. Data Skor Penilaian Postest mereka. Pretest yang unggul yakni pada
Nilai Jumlah Skor Tingkat Kriteria
Penguasaan (%) tema dan latar, hal ini terlihat pada
81-100 20 57,14 Sangat Baik cerpen dengan judul “Dunia Seakan
61-80
41-60
14
1
40
2,86
Baik
Cukup Baik
Milik Berdua”. Dalam cerpen ini tema
21-40 0 0 Kurang terlihat jelas dan latarnya pun jelas.
Baik Untuk Posttest, penilaian menulis
0-20 0 0 Tidak Baik
Jumlah 35 100 cerpen ungul paada aspek tema, alur,
latar, tokoh, dan sudut pandang. Dapat
Tabel di atas bahwa hasil posttest kita lihat pada cerpen Dunia Seakan
pada kemampuan menulis cerpen peserta Milik Berdua”, unsur pembangun pada
didik dengan menggunakan metode copy cerita pendek jelas dan berkembang.
the master termasuk kategori sangat baik Peserta didik lebih mampu
sebanyak 20 orang atau 57,14%, kategori menggunakan penokohan dengan jalan
baik sebanyak 14 orang atau 40%, dan cerita yang padat sehingga cerita pendek
kategori cukup baik sebanyak 1 orang berkesan tidak asal tulis. Sehingga tidak
atau 2,86%. Hasil posttest terhadap adanya pengaruh dalam menggunakan
kemampuan menulis cerpen di atas metode copy the master terhadap
dalam kategori normal dan wajar. kemampuan menulis cerpen. Meskipun
Pengaruh metode copy the master hasil pretest lebih kecil dari posttest atau
terhadap kemampuan menulis cerpen ketika melaksanakan posttest nilai yang
pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kota didapatkan meningkat. Dari data yang
Sukabumi Tahun Pelajaran 2019/2020 diperoleh oleh tHitung < tTabel dengan df =
tidak memberikan pengaruh yang N -1, df = 35-1 = 34 diperoleh taraf
signifikansi, dengan nilai rata-rata yang signikansi 0,05 = 1,69. Karena tHitung <
diperoleh yaitu 82,17. Data ini termasuk tTabel yaitu 0,35 < 1,69, maka hipotesis
dalam kategori sangat baik, sedangkan H0 diterima dan H1 ditolak. Sehingga
pembelajaran menulis cerpen sebelum metode pembelajaran copy the master
menggunakan metode copy the master tidak berpengaruh terhadap kemampuan
dengan nilai rata-rata 64,91 termasuk menulis cerpen peserta didik.
dalam kategori baik.
Hasil didapatkan dari data penelitian SIMPULAN
yang dinilai berdasarkan aspek yang
terdapat dalam penilaian menulis cerpen Berdasarkan hasil penelitian yang
yakni, tema, alur, latar, tokoh, dan sudut telah didapatkan yang dihubungkan
pandang. Rata-rata hasil menulis cerpen dnegan rumjusan masalah, maka dapat
tersebut peserta didik tidak mampu disimpulkan bahwa kemampuan menulis
menyatu padukan antar kalimat yang ada cerpen peserta didik sebelum
menjadi satu paragraph sehingga isi menggunakan metode pembelajaran
cerita menjadi kurang padat dan lengkap. copy the master masih terbilang cukup
Selain itu tidak digunakannya gaya dengan skor rata-rata 64,91 yang artinya
penuturan yang jelas pada cerpen yang peserta didik masih belum menguasai
dibuat. Peserta didik banyak tata cara menulis sebuah karangan cerita
menggunakan bahasa sehari-hari pendek sesuai dengan unsur pembangun
242 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Dibia, I Ketut. 2017. “Pemberdayaan Teknik Bercerita Berbasis Budaya Bali Dalam
Pembelajaran Keterampialn Menulis Karangan Pribadi Siswa Kelas V SD Mutiara
Singaraja”. Journal Of Research and Evaluation. 1, 2, 113-119.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN | 243
BERBENTUKAN WAG PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SUKABUMI
Neng Madu Ila Septeria1, Deden Ahmad Supendi2, David Setiadi3
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra Dengan Rancangan Literasi Kritis. Jakarta:
Budi Aksara.
Siregar, Eveline dan Hartin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Utari, Tri dkk. 2018. “Pengaruh Metode Copy the Master Terhadap Kemampuan
Menulis Cerita Legenda Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kuwarasan”. Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 6, (50), 105-113.