You are on page 1of 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DAN KEMANDIRIAN

BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI

Niken Laksitarini

Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta


laksitarini_niken@yahoo.com

Abstract: The research is to obtain information concerning to the effect of integrated


learning model and independent learning to descriptive writing skill. The research was
conducted by using experiment model with design factorial 2x2 analysis in testing
hypothesis. In this research, 22 from 80 student’s cluster random sampling. The research
was focused on three aspects; integrated learning model and independent learning to
descriptive writing skill. The data were collected with test descriptive writing and
analyzed with path analysis. Result on the analysis it is concluded that (1) descriptive
writing skill students are given the models of learning thematic integrated is higher than
students who were given fragmented, (2) Descriptive writing skill student in the group of
students who have independent learning high given integrated learning models thematic
integrated is greater rather than a group of students were given learning fragmented, (3)
Descriptive writing skill student in the group of students who have independent learning
low given about learning fragmented is higher than the group of students were given
about the model of learning thematic integrated, (4) there is an interaction between
learning and independent learning to the descriptive writing skill

Keywords: Descriptive Writing Skill, Integrated Learning Model, Independent Learning

Abstrak: Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai efek dari model
pembelajaran terpadu dan belajar mandiri untuk kemampuan menulis deskriptif.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model eksperimen dengan desain analisis
faktorial 2x2 di pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini, 22 dari cluster random
sampling 80 siswa. Penelitian ini difokuskan pada tiga aspek; model pembelajaran
terpadu dan belajar mandiri untuk kemampuan menulis deskriptif. Data dikumpulkan
dengan tes menulis deskriptif dan dianalisis dengan analisis jalur. Hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa (1) menulis deskriptif siswa keterampilan diberi model
pembelajaran tematik terpadu lebih tinggi dari siswa yang diberi terfragmentasi, (2)
menulis deskriptif siswa keterampilan dalam kelompok siswa yang telah independen
pembelajaran tinggi diberikan model pembelajaran terpadu tematik terpadu lebih besar
daripada sekelompok siswa diberi pembelajaran terfragmentasi, (3) siswa kemampuan
menulis deskriptif dalam kelompok siswa yang memiliki belajar mandiri rendah
mengingat tentang belajar terfragmentasi lebih tinggi dari kelompok siswa diberi
tentang model pembelajaran tematik terpadu, (4) ada interaksi antara pembelajaran dan
belajar mandiri dengan keterampilan menulis deskriptif

Kata kunci: Deskriptif Menulis Keterampilan, Model Pembelajaran Terpadu,


Pembelajaran Independen

283
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

Menulis ialah menurunkan atau deskripsi siswa kelas III Sekolah Dasar
melukiskan lambang-lambang grafik yang Negeri di Kota Depok yang berjumlah 88
menggambarkan suatu bahasa yang siswa masih tergolong rendah. Perolehan
dipahami oleh seseorang, sehingga orang- nilai pada saat tes menulis khususnya
orang lain dapat membaca lambang- menulis deskripsi banyak yang
lambang grafik tersebut kalau mereka memperoleh nilai di bawah 60.
memahami bahasa dan gambaran grafik Selain itu, aspek yang ada pada diri
itu. siswa sebagai subyek dalam proses
Akan tetapi, tidak semua siswa pembelajaran juga sangat penting,
sekolah dasar mampu menulis dengan diantaranya adalah kemandirian belajar
baik. Masalah yang sering muncul dalam siswa. Dalam sebuah laman informasi
kegiatan menulis adalah seringnya keluar pendidikan, dinyatakan bahwa
pertanyaan kepada siswa untuk menulis kemandirian belajar adalah suatu usaha
hal apa. tugas-tugas menulis yang yang dilakukan untuk melakukan aktivitas
diberikan guru dikerjakan siswa dengan belajar dengan cara mandiri atas dasar
ekspresi kebingungan, walaupun akhirnya motivasinya sendiri untuk menguasai
mereka mampu menulis hasilnya hampir suatu materi tertentu sehingga bisa dipakai
dipastikan hampir sama dalam 1 kelas, untuk memecahkan masalah yang sedang
belum lagi ada siswa yang menulis sesuai dihadapi. Kemandirian belajar menjadi
contoh yang diucapkan gurunya, mereka hal yang penting untuk dimiliki oleh siswa
benar benar masih kurang mampu karena siswa yang mandiri dalam belajar
mengungkapkan sesuatu yang dilihatnya akan membawa perubahan dalam sikap
ke dalam suatu tulisan, hal tersebut terjadi belajar mereka.
pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Siswa yang memiliki kemandirian
di Kota Depok. Dari hasil survei yang dalam belajar mampu menganalisis
telah dilakukan peneliti, diperoleh hasil permasalahan yang kompleks, mampu
nilai kemampuan menulis. Dari hasil bekerja secara individual maupun
survei yang telah dilakukan peneliti, bekerjasama dalam sebuah kelompok,
diperoleh hasil nilai kemampuan menulis berani mengemukakan gagasan,
284
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

argumentasi, membela pendiriannya dan pengajaran yang dilakukan oleh guru


mampu mengkritik gagasan orang lain terlalu lambat. Siswa yang lambat dalam
secara konstruksif. Sementara itu siswa belajar akan bingung, sedangkan siswa
yang tidak memiliki kemandirian dalam yang cepat dalam belajar akan merasa
belajar akan mengalami kesulitan dalam bosan.
belajar, tidak mempunyai dorongan untuk Dari uraian di muka diketahui hal
berprestasi sebaik mungkin sehingga yang menjadi hambatan selama ini dalam
tujuan dari pembelajaran tidak dapat proses kemampuan Menulis adalah
tercapai dengan baik. Berdasarkan hal disebabkan kurang dikemasnya
tersebut hasil belajar siswa yang berbeda- pembelajaran menulis dengan model
beda antara satu siswa dan siswa yang pembelajaran yang menarik, menantang,
lainnya khususnya pada kemampuan dan menyenangkan. Supaya pembelajaran
menulis deskripsi diduga karena ada menulis menjadi pembelajaran yang aktif,
hubungannya dengan kemandirian belajar inovatif, kreatif, efektif dan
siswa yang masih rendah. menyenangkan, dapat dilakukan melalui
Dari observasi dilapangan Model berbagai macam cara. Kenyataan tersebut,
pembelajaran yang dilaksanakan di menimbulkan gagasan untuk merancang
Sekolah Dasar Negeru di Kota Depok dan mengeksperimenkan suatu model
pada saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa.
klasikal, dengan sistem klasikal kecepatan Berdasarkan permasalahan tersebut,
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan peneliti perlu mengadakan penelitian
pikiran kecepatan nilai rata-rata siswa. untuk mencarai pengaruh Model
Dengan demikian, akan ada siswa yang pembelajaran terpadu dan kemandirian
merasa bahwa pembelajaran yang belajar terhadap kemampuan menulis
dilakukan oleh guru terlalu cepat, yaitu deskripsi Siswa kelas III di Sekolah Dasar
siswa yang lambat dalam belajarnya Negeri di Kota Depok.
sedangkan siswa yang cepat dalam Kemampuan adalah karakteristik
menerima pelajaran yang merasa bahwa seseorang dalam mengindikasi cara

285
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

perilaku atau berfikir dalam segala situasi many interdependent processes. The
yang berlangsung terus menerus dalam mechanis of forming letters and learning
periode lama (Uno, 2007: 78). Dengan to spell develops first, with text generation
demikian kemampuan merujuk kepada and executive function developing much
kinerja seseorang dalam melakukan later”. Apabila diterjemahkan ke dalam
sesuatu kegiatan. Hal ini sesuai dengan bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
pendapat Rusman (2011: 95) bahwa Perkembangan menulis adalah
kemampuan merupakan “suatu perkembangan yang sangat tergantung
karakteristik umum sesorang yang pada proses. Bagaimana mengenal
berhubungan dengan pengetahuan dan bentuk-bentuk huruf dan yang utama
kemampuan yang diwujudkan melalui mengembangkan ucapan dengan teks dan
tindakan. banyak huruf.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Asep Muhtadi (2007: 12)
Munandar (1992: 17) kemampuan mengemukakan bahwa menulis
merupakan daya untuk melakukan suatu merupakan “Kegiatan menuangkan
tindakan sebagai hasil dari suatu pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang
pembawaan dan latihan,kemampuan yang diungkapkan dalam bentuk bahasa
menunjukkan suatu tindakan dapat tulis. Menulis merupakan upaya
dilakukan sekarang. mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran,
Dari beberapa pendapat di atas, dapat pendapat, opini, dan lain sebaganya
disimpulkan bahwa keterampilan adalah melalui media tulis”.
kemampuan berbuat atau bertindak yang Berdasarkan teori-teori yang
cepat dan tepat dalam suatu hal. dikemukakan di atas, maka dapat
Kemampuan adalah kecakapan seseorang disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
untuk memakai bahasa dalam membaca, rangkaian kegiatan yang dilakukan
menyimak, berbicara atau menulis. seseorang untuk mengungkapkan ide,
Robert E. Owens, Jr (2012: 372) gagasan, pemikiran atau pendapat yang
mengungkapkan bahwa “Writing bersumber dari pengalaman penulisnya
development is really the development of yang dituangkan dalam bentuk tulisan
286
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

sebagai media komunikasi dan ekspresi detil tentang objek sehingga dapat
diri. Jadi, dapat dilihat bahwa tujuan dari memberi pengaruh pada emosi dan
menulis adalah agar tulisan yang dibuat menciptakan imajinasi pembaca bagaikan
dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain melihat, mendengar, atau merasakan
yang mempunyai kesamaan pengertian lansung apa yang disampaikan penulis”
terhadap bahasa yang dipergunakan. (Rosonah, 2013:1).
Menurut Suparno dan Yunus (2006: Dengan mengetahui tujuan dan
46), kata deskripsi berasal dari bahasa manfaat menulis bagi siswa sekolah dasar
latin “describere” yang berarti melukis maka dapat dijadikan petunjuk awal
atau menggambarkan sesuatu. Karangan pencapai tujuan yang diharapkan sesuai
deskripsi adalah suatu bentuk karangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikkan
yang melukiskan sesuatu sesuai dengan Kompetensi dasar 4 yaitu
keadaan yang sebenarnya, sehingga Mengungkapkan pikiran,perasaan, dan
pembaca dapat mencitrai (melihat, informasi secara tertulis dalam bentuk
mendengar, mencium dan merasakan) paragraph. Kompetensi Dasar 4.1 yaitu
yang dilukiskan itu sesuai dengan citra Menyusun paragraph berdasarkan bahan
penulis”. yang tersedia dengan memperhatikan
Dalam pola menulis deskripsi dan penggunaan ejaan. Dan juga sesuai
narasi selalu saling berhubungan, karena dengan kurikulum 2013 KI 3 kompetensi
tidak pernah menggambarkan sesesuatu Dasar 3.3 Mengemukakan isi teks surat
tanpa di hubungkan dengan yang lain, tanggapan pribadi tentang perkembangan
khususnya dalam bercerita atau narasi dan teknologi produksi, komunikasi, dan
sebaliknya seseorang jarang menceritakan transportasi serta permasalahan dan
seseuatu tanpa memasukkan deskripsi . lingkungan sosial di daerah dengan
sebuah narasi bergerak melalui waktu, bantuan guru dan teman dalam bahasa
deskripsi biasanya bergerak melalui Indonesia lisan dan tulis.
ruang. “Deskripsi merupakan tulisan yang Dari beberapa pendapat di atas, dapat
bertujuan untuk memberikan rincian atau disimpulkan bahwa menulis deskripsi

287
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

adalah 1) melukiskan suatu objek dimaksud bahwa model mengajar bisa


sehingga pembaca seolah-olah melihat, membantu guru mengarahkan siswa
mendengar, dan merasakan hal-hal yang mendapatkan atau memperoleh informasi,
ditulis pengarang. 2) memberi pengaruh ide, kemampuan, cara berfikir, dan
pada emosi. 3) menciptakan imajinasi mngekspresikan diri sendiri, selain itu
pembaca bagaikan melihat, mendengar, mengajarkan bagaimana mereka belajar.
atau merasakan langsung apa yang Model pembelajaran terpadu tematik
disampaikan penulis. 4) Menggambarkan integrated merupakan bagian dari
benda atau peristiwa dengan cara pembelajaran integratif (terpadu). Model
memberikan atau mengindentifikasi pembelajaran terpadu telah berkembang
bagian bagian berikut karakteristiknya. dari tahun 1968 sampai sekarang dengan
Model pembelajaran adalah suatu berbagai variasi (Trianto, 2007: 55).
perencanaan atau suatu pola yang Model Pembelajaran tematik
digunakan sebagai pedoman dalam integrated didefinisikan oleh Depdinas
merencanakan pembelajaran di kelas atau sebagai berikut: Pembelajaran Tematik
pembelajaran dalam tutorial. merupakan suatu strategi pembelajran
Pembelajaran terpadu sebagai suatu yang melibatkan beberapa mata pelajaran
konsep dapat dikatakan sebagai suatu untuk memberikan pengalaman bermakna
pendekatan belajar mengajar yang kepada pesrta didik. Keterpaduan dalam
melibatkan beberapa bidang studi untuk pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek
memberikan pengalaman bermakna proses atau waktu,aspek kurikulum dan
kepada anak didik (Trianto, 2007: 6). aspek proses belajar mengajar (Majid,
Jocye dan Well dalam Trianto (2010: 2014: 4).
51) menyatakan bahwa : Models of Menurut Trianto (2007: 42)
teaching are really models of learning. As Pembelajaran tematik integrated
we help student acquire information, mempunyai keuntungan dan kelemahan
ideas, skills, value, ways of thinking and ,keuntungan dari model ini antara lain: (1)
means of expression them selves, we are penyeleksian tema sesuai dengan minat
also teaching them how to learn. Hal ini akan memotivasi anak untuk belajar,(2)
288
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

lebih mudah dilakukan oleh guru yang penerapan serta menganalisis dan
belum berpengalaman, (3) memudahkan mengevaluasi.
perencanaan, (4) pendekatan tematik Model Fragmanted merupakan model
dapat memotivasi siswa, (5) memberikan paling tradisional dari model
kemudahan bagi siswa dalam melihat pembelajaran terpadu (Integratif)
berbagai kegiatan dan ide-ide berbeda (Fogarty, 2011: 147). Model fragmented
yang terkait. ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya
Selain kelebihan, model ini juga terbatas pada satu mata pelajaran saja.
memiliki keterbatasan antara lain: (1) sulit Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa
dalam menyeleksi tema, (2) cenderung Indonesia, materi pembelajaran tentang
untuk merumuskan tema yang dangkal, menyimak, berbicara, membaca, dan
dan (3) dalam pembelajaran,guru lebih menulis dapat dipadukan dalam materi
memusatkan perhatian pada kegiatan pembelajaran kemampuan berbahasa
daripada pengembangan konsep. (Hernawan, 2013: 1.21). Dalam proses
Berdasarkan uraian sebelumnya yang pembelajarannya, butir-butir materi
dikemukakan oleh para ahli, maka definisi tersebut dilakasanakan secara terpisah-
model pembelajaran tematik integrated pisah pada jam yang berbeda-beda.
adalah model pembelajaran yang Maka model pembelajaran
menggunakan tema untuk mengkaitkan fragmented didefinisikan sebagai model
beberapa mata pelajaran secara terpadu pembelajaran yang masih tradisional
dengan cara melibatkan siswa secara aktif dengan memisah-misahkan mata pelajaran
dalam mencari pengetahuanya melalui tanpa menghubungkan konten atau isi
pengalaman bermakna. Model dengan mata pelajaran yang lain.
pembelajaran tematik integrated memiliki Kemandirian berasal dari kata
langkah-langkah : pendahuluan, presensi “mandiri” yang berarti berdiri sendiri.
materi, membimbing pelatihan, menelaah Yaitu suatu keadaan yang memungkinkan
pemahaman, dan memberikan umpan seseorang mengatur dan mengembangkan
balik, memberikan pelatihan lanjutan dan diri sesuai dengan tingkat

289
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

perkembangannya. Menurut Hurlock, belajar adalah suatu proses dimana


(2013: 185) kemandirian dapat diartikan individu mengambil inisiatif dengan atau
dengan mampu menerima tanggung jawab tanpa bantuan orang lain dalam
sendiri, bebas dalam berpikir dan mendiagnosa kebutuhan belajar, memilih
bertindak, mampu mengatur dan dan mengimplementasikan strategi
menentukan jalan hidupnya dalam belajar, dan mengevaluasi hasil
memenuhi keinginan dan kebutuhannya. belajarnya. Berdasarkan pendapat tersebut
dengan kata lain, seseorang dikatakan maka dapat dipahami bahwa seseorang
sudah memiliki kemandirian apabila dikatakan memiliki kemandirian belajar
mampu bertanggung jawab ,bebas berfikir jika mampu mengambil inisiatif dalam
dan bertindak ,serta dapat mengatur dan proses pembelajaran, mulai dari
menentukan jalan hidupnya sesuai memahami kebutuhan belajarnya sampai
keinginan dan kebutuhan orang itu sendiri. pada mengevaluasi hasil belajar yang
Selanjutnya Tirtarahardja (2005: 50) diperolehnya.
mengungkapkan bahwa kemandirian Berbeda dengan Zimmerman, Ellis
belajar dapat diartikan sebagai aktivitas (2009: 38) memiliki pandangan
yang lebih didorong oleh kemauan sendiri, independent–regulated learning sebagai
pilihan sendiri, dan tanggung jawab pengaturan terhadap proses-proses
sendiri dari pembelajar. Berdasarkan kognitif sendiri agar belajar secara sukses.
pemahaman tersebut maka prinsipnya Proses-proses self-regulated learning yang
kemandirian belajar hanaya akan sampai dimaksud oleh Ellis meliputi; goal setting,
pada pemerolehan hasil belajar mulai dari planning, self-motivation, attention
kemampuan, pengembangan, penalaran, control, flexible use of learning
dan pembentukan sikap sampai pada strategies,self-monitoring, appropriate
penemuan diri sendiri apabila ia help seeking, and self-evaluation
mengalami sendiri dalam proses perolehan (Zimmerman, Ellis, 2009: 39). Dengan
hasil belajar tersebut. kata lain ,kemandirian belajar meliputi
Kemudian Knowles dalam Nurhayati proses-proses: penetapan
(2011: 140) mengungkapkan kemandirian tujuan,perencanaan, motivasi diri, control
290
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

emosi, penggunaan strategi belajar yang metode pembelajaran tematik integrated


fleksibel, monitor diri, mencari bantuan dan pada kelas kontrol diberikan metode
yang tepat dan evaluasi diri. fragmented. Selanjutnya kedua kelas
Carr menjelaskan balance academic tersebut diberikan tes kemampuan menulis
performance with learning in the clinical deskripsi setelah pelaksanaan
environment and, on placement, they must pembelajaran pada kelas eksperimen dan
quickly learn to articulate theory and kontrol berakhir. Sedangkan desain
practical knowledge. Yang artinya bahwa penelitian yang digunakan adalah desain
kemandirian berarti para siswa desain by level 2x2.
mengontrol kegiatan belajar mereka
sendiri (Zimmerman, Ellis (2009: 39). HASIL PENELITIAN
Dari uraian beberapa pendapat diatas, Hipotesis Pertama
Kemandirian belajar adalah prilaku yang Dalam penelitian ini ditemukan
diberikan siswa atas kemandirian siswa bahwa terdapat perbedaan kemampuan
dalam kegiatan belajar denga aktivitas menulis deskripsi antara kelompok siswa
yang dilakukan atas inisiatif sendiri. yang diberi model pembelajaran tematik
Kemandirian belajar diukur dengan integratif dengan kelompok siswa yang
indicator .(1) ketidak tergantungan pada diberi model pembelajaran fragmented
orang lain (2) melakukan control diri. (3) memiliki kemandirian belajar tinggi. Hal
memiliki kepercayaan diri; (4) berprilaku ini dibuktikan dengan uji tukey diproleh
disiplin: (5) memilki rasa tanggung jawab Qh lebih besar Qt atau 9,60  3,82 pada 
;(6) berprilaku berdasarkan atas inisiatif = 0,05.
sendiri. Hal ini disebabkan karena model
pembelajaran tematik memiliki
METODE karakteristi-karakteristik sebagai berikut:
Metode yang digunakan dalam 1) Berpusat pada siswa, 2) Memberikan
penelitian ini adalah eksperimen, dimana pengalaman langsung, 3) Pemisahan mata
pada kelas ekperimen siswa diberikan pelajaran tidak terlalu jelas, 4)
291
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

Menyajikan konsep berbagai mata PEMBAHASAN


pelajaran, 5) Bersifat fleksibel, .6) Hasil Berdasarkan penjelasan tersebut di
pembelajaran sesuai dengan minat dan atas maka siswa dengan pembelajaran
kebutuhan siswa, 7) Menggunakan prinsip Tematik integratif akan mendapatkan skor
belajar sambil bermain dan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menyenangkan (Jamaris, 2010:258). siswa dengan Fragmented karena pada
Dengan karekteristik tersebut diperlukan tematik integratif menyajikan konsep
kemandirian belajar yang tinggi agar berbagai mata pelajaran sehingga siswa
siswa dapat mengikuti pembelajaran mengetahui berbagai hubungan antar mata
dengan baik. pelajaran.
Berbeda dengan metode Fragmented. Hipotesis penelitian yang menyatakan
setiap mata pelajaran tidak saling bahwa bahwa terdapat interaksi antara
bersilangan, langsung menuju konsep model pembelajarandan kemandirian
yang diberikan tanpa menghubungkannya belajar dengan kemampuan menulis
dengan mata pelajaran atau konsep yang deskripsi terbukti, yakni dengan
berbeda keilmuannya. Pembelajaran didapatkan nilai Fhitung = 51,795 lebih
seperti ini disebut dengan pembelajaran besar dari Ftabel = 7,31. Dengan demikian
yang tradisional atau konvensional. pemberian model pembelajaran harus
Pembelajran di sekolah dirancang dan memperhatikan kemandirian belajar
dilaksanakan dengan cara dibentengi oleh siswa.
satuan menit. Jika waktunya sudah habis, Siswa yang memiliki kemandirian
maka kegiatan belajar yang sedang belajar tinggi yang diberikan model
berlangsung terpaksa harus diputus dan pembelajaran tematik integratif
segera pindah pada pelajaran baru. Para menujukan kemampuan menulis deskripsi
siswa belajar dengan terpenggal-penggal yang lebih besar daripada siswa yang
dan terputus-putus tanpa mempedulikan diberikan model pembelajaran
ketuntasan dan keutuhan (Majid 2013: fragmented. Sebaliknya, siswa yang
53). memiliki kemandirian belajar rendah
yang diberikan model pembelajaran
292
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

tematik integratif menunjukkan secara signifikan pada  = 0,05. Sehingga


kemampuan menulis deskripsi yang lebih siswa yang memiliki kemandirian belajar
kecil daripada siswa yang diberikan tinggi menggunakan metode Tematik
model pembelajaran fragmented. Hal ini integratif lebih tinggi dibandingkan
menunjukkan bahwa dalam memberikan dengan siswa yang memiliki kemandirian
model pembelajaranyang tepat harus belajar tinggi dengan metode Fragmented.
memperhatikan kemandirian belajar Siswa yang memiliki kemandirian
siswa. belajar tinggi umumnya adalah mereka
Hipotesis penelitian yang menyatakan yang memiliki: 1) curiosity
bahwa kemampuan menulis deskripsi (keingintahuan), 2) self motivation
pada kelompok siswa yang memiliki (motivasi diri), 3) self examination
kemandirian belajar tinggi yang diberikan (penilaian diri), 4) accountability
model pembelajaran tematik integratif (akuntabilitas), 5) critical thinking
lebih besar daripada kelompok siswa yang (berfikir kritis), 6) comprehension with
diberikan model pembelajaran fragmented little or no instruction (pemahaman
diterima. Hal ini dibuktikan dengan uji dengan atau tanpa instruksi), 7)
tukey jalur diproleh Qh lebih besar Qt atau persistence (ketekunan) (Academy 2015).
9,60 < 3,82 pada  = 0,05. Hal ini berarti Dengan ciri tersebut, maka siswa yang
H1 diterima dan menolak H0. Dengan memiliki kemandirian belajar yang tinggi
demikian hipotesis ketiga yang akan memberikan hasil yang lebih baik
menyatakan bahwa kemampuan menulis menggunakan belajar dengan
deskripsi yang diberikan model menggunakan tematik integratif karena di
pembelajaran tematik integratif dengan sini keaktifan siswa dibutuhkan dalam
kemandirian belajar tinggi lebih besar proses belajar mengajar.
daripada kemampuan menulis deskripsi Metode pembelajaran Tematik
kelompok yang diberikan model integratif dan Fragmented dapat memiliki
pembelajaran fragmented dengan pegaruh yang bervariasi bila dilihat dari
kemandirian belajar tinggi, diterima kemandirian belajar yang dimilisi siswa.
293
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

Metode pembelajaran Tematik integratif siswa yang memiliki kemandirian belajar


lebih mengedepankan menuntut keaktifan rendah menggunakan metode Tematik
siswa dalam belajar. Guru berfungsi integratif lebih rendah dibandingkan
sebagai fasilitator dan dinamisator agar dengan siswa yang memiliki kemandirian
pembelajaran dapat berlangsung lebih belajar rendah dengan metode
menyenangkan. Melalui pembelajaran Fragmented.
tematik integratif siswa. Siswa yang telah memiliki
Hipotesis penelitian yang menyatakan kemandirian belajar rendah kurang
bahwa kemampuan menulis deskripsi memiliki inisiatif dengan atau tanpa
pada kelompok siswa yang memiliki bantuan orang lain, dalam menentukan
kemandirian belajar rendah yang kebutuhan belajarnya, menetukan tujuan
diberikan model pembelajaran tematik belajarnya, menentukan fasilitas
integratif lebih kecil daripada kelompok belajarnya ,memilih dan menerapkan
siswa yang diberikan model pembelajaran strategi belajar yang tepat dan menilai
fragmented diterima. Hal ini dibuktikan hasil belajarnya (Candy, 1991: 1). Dengan
dengan uji tukey jalur diproleh Qh lebih karakteristik tersebut, maka yang cocok
besar Qt atau 4,80 < 3,82 pada  = 0,05. diterapkan untuk siswa yang memiliki
Hal ini berarti H1 diterima dan menolak kemandirian belajar rendah adalah metode
H0. Dengan demikian hipotesis ketiga fragmented di mana pada metode ini siswa
yang menyatakan bahwa kemampuan dapat belajar dari topic-topik atau materi
menulis deskripsi yang diberikan model yang telah ditentukan oleh guru.
pembelajaran tematik integratif dengan Dari keempat hipotesis tersebut
kemandirian belajar rendah lebih kecil membuktikan teori bahwa penggunaan
daripada kemampuan menulis deskripsi model pembelajaransedapat mungkin
kelompok yang diberikan model tidak hanya sebagai alat untuk
pembelajaran fragmented dengan meningkatkan kemampuan menulis
kemandirian belajar rendah, diterima deskripsi siswa, artinya model
secara signifikan pada  = 0,05. Sehingga pembelajaran juga digunakan untuk

294
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

meningkatkan kualitas pembelajaran di


kelas (Elington, 1988: 84). SIMPULAN
Hal ini juga sejalan dengan penelitian 1. Kemampuan menulis deskripsi siswa
yang dilakukan oleh Reni Satriani (2015: yang diberi model pembelajaran
i) dengan judul pengaruh tes formatif dan tematik integratif lebih tinggi daripada
kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran
matematika berdasarkan uji hipotesis fragmented.
terdapat pengaruh langsung positif sebesar 2. Terdapat interaksi antara model
0,657 untuk variable kemandirian belajar pembelajaran dan kemandirian belajar
terhadap hasil belajar matematika. terhadap kemampuan menulis
Didalam kemandirian belajar terdapat deskripsi
aspek sepertimampu bertanggung jawab 3. Kemampuan menulis deskripsi siswa
,bebas berfikir dan bertindak, serta dapat pada kelompok siswa yang memiliki
mengatur dan menentukan jalan hidupnya kemandirian belajar tinggi yang
sesuai keinginan dan kebutuhan sendiri. diberikan model pembelajaran tematik
Dengan begitu siswa yang mandiri dalam integratif lebih besar daripada
belajar maka kemampuan menulis kelompok siswa yang diberikan model
deskriptifnya juga akan memuaskan. pembelajaran fragmented.
Selain itu Ahmad (2010: 150) dalam 4. Hipotesis keempat yang menyatakan
penelitiannya mengemukakan bahwa bahwa kemampuan menulis deskripsi
pembelajaran terpadu dengan pendekatan pada kelompok siswa yang memiliki
konstruktivisme dan koperatif terbukti kemandirian belajar rendah yang
dapat meningkatkan kemampuan sosial diberikan soal model pembelajaran
dan kemampuan intelektual siswa. Rudi fragmented lebih besar daripada
Ritonga dalam penelitiannya menemukan kelompok siswa yang diberikan soal
Pengaruh pembelajaran terpadu dan gaya model pembelajaran tematik integratif.
kognitif terhadap hasil belajar IPS SDN
Cawang 03 Pagi Jakarta.

295
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

DAFTAR RUJUKAN Kurikulum 2013, Permendinas 57 tahun


Abdu Majid. 2014. Pembelajaran Tematik 2014
Terpadu. Bandung: Remaja Rosda P.C Candy. 1991. What is Self-Directed
Karya. Learning, in Seff Direction for
Abdul Majid. 2013. Strategi longlife Learning. San Fransisco:
Pembelajaran. Bandung: Remaja Jossey-Bass.
Rosda Karya. Reni Satriani. 2015. Pengaruh bentuk tes
Adiyati Fathu Rosonah. 2013. “Peran formatif dan kemandirian belajar
Keluarga dalam Pengembangan terhadap hasil belajar Matematika
menulis Anak.” Jurnal Ilmiah PGSD SD Harapan Mulia 03 Pagi Jakarta,
Universitas Muhamadyah Jakarta. Tesis. Jakarta: Pasca sarjana
Alpha Omega Academy, 7 Characteristics Universitas Negeri Jakarta.
of Independent Learners” Robin Fogarty. 2011. The Mindful School
http://www.aoacademy.com/blog/tren How to Integrate The Curricula,
ds-and-tips/7-characteristics-of- Illonois, Skyligt Training and
independent-learners. (diakses 19 Juni Publishing inc.
2015) Roni Tabroni. 2007. Melejitkan potensi
Asep Hernawan, Novi Resmini, mengasah kreativitas menulis artikel,
Andayani. 2012. Pembelajaran Bandung: Nuansa.
terpadu di SD, Jakarta Universitas Rudi Ritonga. 2014. “Pengaruh model
Terbuka. pembelajaran terpadu dan gaya
Desmita. 2013. Psikologi Perkembangan kognitif terhadap hasil belajar IPS,
Peserta Didik. Bandung: Remaja SDN Cawang 03 Pagi”. Tesis.
Rosdakarya. Jakarta: Pascasarjana Universitas
Eti Nurhayati. 2011. Psikologi Pendidikan Negeri Jakarta.
Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman. 2011. Model-model
Fred Percival Hendry Elington. 1988. Pembelajaran, Mengembangkan
Teknologi Pendidikan, Alih Bahasa Profesional Guru, Jakarta Raja:
Sudjarwo S, Jakarta: Erlangga. Grafindo.
Hamzah B Uno. 2007. Model Suparno dan Yunus, Kemampuan Dasar
Pembelajaran menciptakan Proses menulis. Jakarta: Universitas
Belajar Mengajar yang kreatif dan Terbuka.
inovatif, Jakarta Bumi aksara. Trianto. 2007. Model Pembelajaran
Jeanne Ellis Ormrod. 2009. Psikologi Terpadu dalam Teori dan Praktek.
Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Trianto. 2010. Model Pembelajaran
Permendiknas no 41 tahun 2010 Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
296
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan
Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan
Menulis Deskripsi
Niken Laksitarini

Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar


Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat
& kreatifitas Anak Sekolah UUD
Tahun 1945. htm
http://www.Sjdih..depkeu.go.id
(diakses 27 November 2015)
Zainal Ahmad. 2010. “Pengembangan
model pembelajaran terpadu, Ilmu
Pengetahuan Sosial di SMPN
Singkawang”. Tesis. Jakarta: UNJ.

297

You might also like