You are on page 1of 10

Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx

Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD


e-ISSN: 2460-8475

Penguasaan Materi Pengukuran dan Geometri (Bangun Datar dan Bangun Ruang) Guru SD

Vira Amelia Pratiwi Hasibuan1, Neni Mariana2


Vira.22037@mhs.unesa.ac.id.1, nenimariana@unesa.ac.id.2

ABTRACT
Received : tgl-bln-thn The study aims to determine to find out the learning innovations that have been
carried out by teachers from several schools as a reference for good learning for
Reviewed : tgl-bln-thn students who are lagging behind in reading and writing skills in educational
units. Second, to determine the achievement of student learning outcomes
Accepted : tgl-bln-thn related to students' ability to read and write. and the third is to know the
obstacles faced by teachers in improving reading and writing skills. This
Publishe : tgl-bln-thn research used descriptive qualitative method and literature study. Data obtained
d from questionnaires and interviews. The interview subjects were grade 1 and 2
teachers in two public and private elementary schools. The results of this study
indicate that the learning achievement targets in each school mostly tend to
increase when the additional learning provided by teachers in improving
reading and writing skills to students. Of course, by adjusting the material study
with the teaching materials used. The researcher hopes that this research can be
used as a reference for relevant research. In addition, this research can be used
as a consideration and reflection material to evaluate the learning carried out by
teachers so that they can maximize students' abilities in improving students'
reading and writing skills in educational units.

Keywords: Teacher's role, Indonesian language learning, reading skills, writing


skills

ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui inovasi pembelajaran
yang telah dilakukan oleh guru dari beberapa sekolah sebagai referensi
pembelajaran yang baik pada siswa yang tertinggal dalam kemampuan
membaca dan menulis di satuan pendidikan. Kedua untuk mengetahui
ketercapaian hasil belajar siswa terkait kemampuan siswa dalam membaca dan
menulis. serta yang ketiga adalah mengetahui kendala yang dihadapi guru
dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dan studi literature. Data yang
diperoleh dari angket dan wawancara. Subjek wawancara adalah guru kelas 1
dan 2 di dua sekolah dasar negeri dan swasta. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa target capaian pembelajaran di setiap sekolah mayoritas
cenderung naik presnetasenya Ketika telah berjalannya pembelajaran tambahan
yang diberikan guru dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis
kepada siswa. Tentunya dengan menyesuaikan kajian materi dengan bahan ajar
yang digunakan. Harapannya peneliti, Penelitian ini dapat dijadikan rujukan
untuk penelitian yang relevan. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan dan bahan refleksi untuk melakukan evaluasi pembelajaran yang
dilaksanakan guru agar lebih dapat memaksimalkan kemampuan siswa dalam
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa pada satuan
pendidikan.

Keywords: Peran Guru, Pembelajaran Bahasa Indonesia, Kemampuan


Membaca, Kemampuan Menulis

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

PENDAHULUAN siswa dan terlebih lagi siswa beranggapan bahwa


Pendidikan di Indonesia secara umum dijadikan tolak matematika adalah salah satu mata pelajaran yang paling
ukur status sosial dalam masyarakat. Karena pendidikan sulit untuk dipelajari. Hal ini terlihat dari kenyataan
dapat mempengaruhi, mengubah bahkan mengembangkan bahwa pembelajaran terjadi pada saat siswa kurang aktif.
pendapat, sikap dan kecakapan hidup. Pendidikan juga Umumnya malas dan kurang tertarik dengan pekerjaan
dapat mempengaruhi kemajuan suatu negara. Pendidikan rumah guru. Dengan hadirnya perspektif ini, guru lebih
juga menentukan masa depan bangsa Indonesia. siap dalam menyampaikan materi. Apakah itu tujuan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana pendidikan? TIDAK. karena guru berhadapan langsung
dengan turut aktif mengembangkan potensi diri dalam dengan siswa. Tanda-tanda yang mengarah pada
kekuatan mental, keagamaan, pengendalian diri, akhlak kesimpulan yang diharapkan. Persiapan guru yang belum
dan kecerdasan yang diperlukan diri, masyarakat, bangsa matang berdampak signifikan terhadap pembelajaran dan
dan negara (Ramadan et al., 2019). Pelatihan guru hasil belajar siswa. Pelajaran dapat dijadikan acuan bagi
berkualitas tinggi dapat berhasil jika ada guru berkualitas guru dalam tugas belajar untuk membimbing dan
tinggi juga. Oleh karena itu, keberadaan profesionalisme membimbingnya secara lebih efektif dan efisien. Saat
dan kesejahteraan guru yang berkualitas tidak dapat menyiapkan topik, guru harus memilih topik sesuai
dipungkiri (Prastovo, 2015). Dengan bantuan pendidikan, dengan tingkat berpikir siswa dan waktu untuk
negara terus maju dan berkembang. Materi matematika memberikan materi yang tepat. 
yang abstrak untuk siswa secara khusus sulit dipahami Fakta di lapangan: Prestasi Indonesia dalam bidang
oleh sebahagian siswa. Matematika merupakan salah satu matematika rendah, sesuai dengan kualitas akademik
unsur pelajaran wajib yang telah terdapat pada Lembaga antar bangsa melalui Program Internasional Penilaian
Pendidikan dari usia dini hingga ke jenjang menengah ke siswa (PISA) dalam matematika pada tahun 2003, siswa
atas. Disetiap lini kehidupan tidak terlepas dari adanya Indonesia Indonesia menempati peringkat ke-39 dari 40
pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika di negara. Pada hasil PISA tahun 2006, hasilnya
sekolah dasar (SD) merupakan mata pelajaran yang menunjukkan Indonesai ada pada peringkat ke-38 dari 41
menarik bagi anak sekolah dasar, yang mendorong negara. Menurut hasil PISA 2009, negara Indonesia
perkembangan berpikir dan belajar. Matematika menempati peringkat dan ke-61 dari 65 negara. Pada
merupakan ilmu deduktif, aksiomatis, formal, abstrak dan tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat ke-62 dari 70
menggunakan bahasa simbolik. Karena itu sangat penting negara peserta dengan skor 403. Dari rata-rata OECD
untuk mengajarkan matematika sejak mereka masuk sebesar 493. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa
dalam usia pendidikan. Matematika berbeda dengan ilmu- menganalisis permasalahan, penalaran, komunikasi dan
ilmu lain, seperti ilmu-ilmu sosial, karena matematika kemampuan memecahkan dan menginterpretasikan
adalah ilmu pasti. Salah satu ciri matematika adalah berbagai masalah masih sangat rendah. Untuk soal
adanya objek abstrak. Sifat abstrak ini menimbulkan matematika, studi PISA cenderung mengukur
kesulitan bagi banyak siswa ketika belajar matematika. keterampilan berpikir dan pemecahan masalah
Alasan pentingnya pendidikan matematika bagi siswa dan pemikiran logis, daripada mengukur memori dan
adalah sebagai berikut: perhitungan. Sementara itu, beberapa penelitian dilakukan
a) Matematika selalu digunakan dalam kaitannya dengan di beberapa sekolah di Indonesia menunjukkan
kehidupan manusia, b) keterampilan matematika yang kemampuan siswa yang tidak terbiasa dengan masalah
tepat diperlukan dalam semua bidang studi, c) matematika membutuhkan pemikiran logis dan aplikatif. Siswa masih
merupakan alat komunikasi yang kuat, ringkas dan jelas, menyukainya dan mulai terbiasa jawaban teoritis dan
d) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam prosedural. Pemikiran logis harus digunakan untuk
berbagai cara, e) meningkatkan kemampuan berpikir logis belajar. Ini membutuhkan perhatian untuk program
dan tepat f) menimbulkan kepuasan dalam mencoba pendidikan yang akan datang di Indonesia (Wardono,
memecahkan masalah yang sulit (Widyasari et al., 2015) 2013)
Banyak orang beranggapan bahwa belajar matematika Tentu hasil capaian siswa tidak terlepas dari kinerja dan
adalah yang paling sulit untuk dipelajari karena ketika kemampuan guru dalam literasi matematika. Guru kelas
mencoba memecahkan masalah terlalu sulit dan dan guru bidang studi terkhusus pada bidang matematika
memusingkan. Fakta ini membuktikan bahwa matematika SMP dan SMA didorong untuk selalu kreatif dalam
dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan bagi para memanfaatkan pembelajaran inovatif dan mendukung

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

sosialisasi Pengenalan tes berbasis PISA untuk manajemen pembelajaran partisipatif Pelatihan yang
memungkinkan pencapaian peringkat penilaian PISA mencakup setidaknya pemahaman siswa, pengertian atau
supaya bisa menjadi lebih baik. Memenuhi kebutuhan dasar pelatihan, perencanaan pelajaran, pelaksanaan
abad 21 yang mengutamakan kompetensi berbasis 4C Ini pembelajaran pedagogis dan dialog, penggunaan
termasuk pemikiran kritis, kolaborasi, Komunikasi teknologi dalam menilai pembelajaran, proses dan hasil
(Communication), Kreativitas (Creativity) dan HOTS. pembelajaran serta perkembangan siswa menerapkan
Guru harus mengembangkan sikap kompetitif pada siswa, pilihan yang berbeda memiliki kualifikasi professional
hal itu diperoleh agar individu dapat bertahan dan adalah kemampuan menguasai materi pembelajaran yang
menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, mengajar mendalam dan luas, kemampuan untuk membimbing
memerlukan model, strategi, dan metode inovatif untuk siswa memenuhi persyaratan kelayakan ditetapkan dalam
melakukan pembelajaran matematika agar siswa tidak standar nasional Pendidikan adalah keahlian dalam
bosan dan tidak enggan memulai belajar matematika. mereka mengelola dan mengemas materi sesuai dengan
Diperlukan kecerdasan dan keuletan guru untuk merubah itu tingkat perkembangan peserta Siswa dan tingkat dan
paradigma berpikir siswa terhadap matematika sebagai jenis. Guru juga harus bersikap ramah, yaitu salah
mata pelajaran yang sulit oleh sebagian besar siswa. Salah keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam
satu cabang matematika dengan konsep tentang titik, penguasaan matematika dapat menjelaskan konsep-
garis, bidang, dan objek spasial serta karakteristik, konsep geometri dalam bidang ruang dan dapat
ukuran, dan hubungan di antara yang lainnya adalah mengemas bahan ajar dalam materi geometri pada tingkat
geometri. Geometri bidang luar angkasa adalah bentuk perkembangannya kemampuan dan tingkat siswa dan
geometris yang tidak berbohong ke permukaan datar atau Jenis pendidikan (Kemendikbud, 2016). Program yang
ruang objek yang tiga dimensi. Geometri Ruangan berguna Meningkatkan kualifikasi guru banyak hal baik
memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi seperti kubus, yang harus dilakukan juga kemampuan pedagogik
balok, kerucut, silinder, Prisma, limas, dan bola. Artinya, pengelolaan bahan ajar. Salah satu diantara mereka
mempelajari dimensi ketiga berisi volume balok dan berupa pelatihan dan materi peserta dengan modul
kubus dan seterusnya, hasil pengamatan sebelumnya pembaruan tertulis, tetapi program tidak memberikan
menunjukkan apa yang dialami siswa kesulitan perubahan yang signifikan dan tidak bisa mempengaruhi
memahami geometri tidak hanya pada siswa, tetapi juga semua lapisan guru. Menurut Widodo (2007) ada
guru biasanya terdapat kendala menjelaskan kepada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
siswa. Karena bahan ajarnya membutuhkan keterampilan merencanakan program pelatihan guru. Membuat guru
visualisasi yang relatif tinggi. Guru harus berusaha untuk bijaksana pertama bisa membimbing guru untuk
bisa memberikan konsep maupun terapan dalam memperhatikan dan mengidentifikasi "kelemahan" dan
pembelajaran, ini harus dilakukan agar di masa yang akan "kekuatan". dia dalam mengajar. Kedua, perhatikan
dating, kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin prinsip-prinsip perubahan. Ketiga, perhatikan penampilan
berkembang dan maju. Kontribusi terbesar untuk perasaan, pendapat, dan keyakinan guru. Keempat,
kesuksesan Tingkat belajar siswa adalah 36 persen, berikan contoh nyata ada di lapangan. Kelima, Memberi
kontribusi administrasi sekolah 23%, waktu proses dukungan implementasi di lapangan karena tidak ada
pembelajaran dengan guru sebanyak 22%, sumbangan perubahan yang bisa secara langsung berubah sesuai
bangunan fisik 19%, dan bagian 10 persen lagi target, tapi ada proses bertahap. Guru harus terus
sumbangan lainnya dari internal maupun eksternal. Guru menerima dukungan/bantuan perbaruan pendidikan
yang berkualitas adalah salah satu faktornya kunci dengan implementasi apa yang dia rencanakan
peningkatan kualitas capaian ilmu matematikanya. Materi geometri dalam Pendidikan dasar dimulai dengan
Kualifikasi secara umum adalah keterampilan yang mudah dari konkret ke abstrak, intuitif analisis, dari
sempurna menggambarkan potensi, pengetahuan, penelitian hingga penguasaan mendalam dari waktu yang
keterampilan, sikap dan nilai dimiliki oleh profesi tertentu cukup lama. Berhubungan dengan Sebuah studi oleh Van
sebagai bagian yang terealisasi atau memanifestasikan Hiele, Ruseffendi (Aini, 2008) anak dapat mempelajari
dirinya dalam bentuk tindakan atau bekerja untuk geometri dalam beberapa langkah, yaiut sebagai berikut:
mempraktikkan suatu profesi (Kemendikbud, 2013). identifikasi, analisis, pengurutan, pengurangan dan
Kompetensi guru sebagai agen belajar menyiratkan presisi. Materi pelajaran dan metode pengajaran
kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, dan digunakan untuk kehendak tingkat tertentu meningkatkan
kualifikasi professional Sosial (Kemendikbud, 2017). kemampuan berpikir siswa ke tingkat yang lebih tinggi
Keahlian Pedagogik adalah kemampuan guru dalam untuk mengajar geometri. Karena itu perlunya melatih

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

pemikiran logis untuk membangun konsep geometri mengetahui kendala yang dihadapi guru dalam materi
muncul dan berkembang karena proses berpikir secara geometri.
khususnya.
Dapat dilihat dari hasil belajar matematika Geometri di METODE
sekolah dasar/madrasah Ibtidaiyah masih belum Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dan
memuaskan. Terlepas dari beberapa penelitian terdahulu, penelitian kualitatif. Studi literatur juga biasa disebut
beberapa penelitian juga menemukan konsep yang lemah dengan studi kepustakaan pada penelitian kualitatif,
dalam materi matematika yang dimiliki siswa sekolah dengan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber
dasar. Berikut adalah beberapa hasil dari penelitian yaitu jurnal, buku, dan internet, untuk mendapatkan
sebelumnya: berkaitan dengan pemahaman siswa informasi yang lebih dalam dan memberikan analisis
mengenai dasar-dasar konsep geometris yaitu dalam terkait pelaksanaan pembelajaran inovatif dalam satuan
penelitian (isna, 2016) : Melacak kemampuan siswa SD pendidikan.
dalam memahami bentuk, harap perhatikan hal berikut: Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk meneliti
(1) Siswa yang keterampilannya masih di bawah rata-rata atau mempelajari objek dalam keadaan alamiahnya tanpa
belum dapat membedakan bangun datar maupun bangun manipulasi. Melalui angket dan wawancara, peneliti
ruang, (2) siswa dengan kemampuan di atas rata-rata, mendapatkan beberapa informasi yang berkaitan dengan
Jajaran genjang disebut persegi panjang, (3) kemampuan masalah yang diteliti. Dengan demikian teknik
siswa untuk berpartisipasi dalam penyelesaian pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
permasalahan bangun datar dan bangun ruang jika berupa kuesioner online dan wawancara secara langsung.
perbedaan spesifik, akan melakukan identifikasi Angket diisi guru pada satuan pendidikan SD Negeri dan
(Spesifikasi), (4) kemampuan siswa ketika membaca swasta dengan sampel 6 guru kelas 1 dan 6 guru kelas 2
sifat-sifat bentuk datar hanya sejauh yang diamati yang berada di dua satuan pendidikan yang dimana
Melihat. Masih tidak bisa menggunakannya panca indera terdapat 4 guru yang akan diberi pertanyaan secara dalam
optimal.  sesi wawancara diambil dari 12 pengisi kuisioner. Dalam
Penelitian sebelumnya juga mengungkapkan siswa hal ini, wawancara bertujuan untuk mengetahui secara
kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita dari bangun mendalam bagaimana guru berperan penting dalam
datar dan ruang secara konsep maupun dengan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal membaca dan
menggunakan rumus. menulis.
Peran penting guru terhadap penguasaan materi tentunya Peneliti memilih sampel subjek penelitian berdasarkan
sangat diperlukan dan kesiapan dalam mengajar juga beberapa kriteria. Kriteria subjek yang menjadi sampel
harus diperhatikan, terutama pada materi geometri. Guru wawancara nantinya yaitu pengisi kuisioner yang
harus mengetahui tahapan berpikir geometri siswanya menunjukkan siswa yang telah naik jenjang dari
berada pada tahap apa, agar proses pembelajaran dapat Pendidikan usia dini ke jenjang yang lebih formal
berlangsung dengan baik dan dapat diterima oleh siswa. Pendidikan yaitu sekolah dasar.
Guru harus juga mengetahui tahap berpikir geometri yang Penelitian ini juga memanfaatkan data yang diperoleh dari
dimilikinya, agar guru dapat mengevaluasi diri ketika angket untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
nanti akan mengajar. pembelaaran yang dilakukan guru disetiap harinya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini Terdapat 5 pertanyaan pada angket. Pertanyaan yang
berjudul “Penguasaan Materi Pengukuran dan Geometri pertama yaitu mengenai apa temuan yang dapat dijadikan
(Bangun Datar dan Bangun Ruang) Guru SD”. Tujuan guru untuk pembelajaran permulaan membaca dan
penelitian ini yaitu pertama, untuk mengetahui seberapa menulis di satuan pendidikan. Pertanyaan berikutnya
dalam konsep materi pengukuran dan geometri (bangun yaitu usaha dan peran guru dalam meningkatkan
datar dan bangun ruang) yang dimiliki guru dari beberapa kemampuan membaca dan menulis pada siswa di sekolah
sekolah negeri dan swasta sebagai referensi Upaya dasar. Selanjutnya terkait target capaian yang telah
peningkatan kemampuan guru terkait pembelajaran disusun sebagai keluaran hasil pembelajaran yang sudah
matematika, khususnya materi geometri agar guru dapat terlaksana di lingkungan satuan pendidikan tersebut.
meningkatkan kualitas pengajaran dan mewujudkan Dilanjutkan dengan angket yang berisi penyesuaian siswa
keluaran siswa yang berkualitas di satuan pendidikan. dalam pembelajaran yang diterapkan guru pada satuan
Kedua untuk menganailis seberapa dalam guru sekolah pendidikan, dan yang terakhir guru menunjukkan evalusi
dasar dapat menyelesaikan konsep dan pemecahan perubahan yang ditunjukkan siswa sebelum dan setelah
masalah yang diberikan peneliti. serta yang ketiga adalah adanya bimbingan lebih yang diberikan guru utnuk

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan yang digunakan seperti Infocus. Infocus adalah suatu
membaca dan menulis di satuan pendidikan. Serta, apa kehebatan cukup besar agar siswa bersemangat mengikuti
saja hambatan yang dialami guru dalam pelaksanaan pelajaran. Media infocus juga bisa melakukannya
pembelajaran tersebut. Kuisioner diakhiri dengan Tampilkan teks, gambar, dan video. Guru menggunakan
dokumentasi di setiap satuan pendidikan. teknologi Infocus untuk membaca sambil belajar karena
Langkah selanjutnya disesuaikan dengan pedoman bisa menampilkan video dan teks bacaan di bawah, jadi
wawancara yaitu wawancara dilakukan dengan untuk selain impresi siswa bisa membaca juga. Penggunaan
memperkuat informasi yang diperoleh dari angket. Tujuan media infokus menjadikan pembelajaran lebih hidup dan
wawancara adalah menggali lebih dalam informasi setelah bervariasi. Menggunakan Infocus hanyalah alat untuk
mengisi angket, serta memperoleh informasi selengkap menarik perhatian siswa, meskipun itu hanya sebuah buku
dan sedalam mungkin. Kertas, tetapi buku adalah gudang informasi. Buku di
harus memenuhi kriteria Buku yang disukai siswa. Siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas 1 sampai kelas 3 menyukai buku yang berwarna-
Peran guru dalam pembelajaran membaca dan menulis warni, menarik dan menarik menggunakan bahasa sehari-
dapat diimplenetasikan melalui gerakan literasi di sekolah hari. Siswa kelas empat dan enam menyukai buku yang
dasar. Gerakan literasi sekolah terdiri dari tiga fase, bermanfaat, tapi tetap saja dengan warna yang menarik
yaitu: 1. aklimatisasi, 2. pengembangan, 3. Mempelajari. dan bahasa yang mudah dipahami. Asal-usulnya Proses
Pada fase sosialisasi, 15 menit sebelum pembelajaran penyesuaian, sebagian masih menyukai buku cerita.
dimulai, guru menerapkan buku paket. Berikut adalah Setiap siswa memiliki kegemaran membaca berbeda,
tugas-tugas yang disesuaikan dengan buku teks yang untuk itu guru harus menawarkan buku nonfiksi yang
dibaca oleh siswa. Tugas yang luar biasa, Bacaan yang berbeda, Siswa lebih mudah menemukan bahan bacaan.
ditugaskan meliputi membaca cepat, membaca sekilas, Tugas guru selanjutnya adalah memotivasi siswa. Ada
meringkas dan menjawab pertanyaan. masalah ini berbagai kegiatan di kelas yang dilakukan guru
Menurut pernyataan Wahyudi (2020:37) 2 macam teknik meningkatkan motivasi belajar, termasuk membaca dan
dalam membaca yaitu skimming dan Pindai. Tugas guru menulis. guru sering Berilah dorongan kepada siswa
tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing siswa berupa kata-kata yaitu, “Kita tidak boleh lelah dalam
untuk menemukan buku pelajaran yang sesuai. Terdapat belajar”.
pojok baca di dalam kelas untuk memudahkan Banyak motivasi lain yang dapat ditemukan ketika siswa
pemerolehan bagi siswa Bahan bacaan terjadi selama sering membaca buku. Ketika saya membaca buku, sangat
pembelajaran, selain itu sudut baca juga dapat sering nilai positif yang dapat diambil oleh siswa. Hal ini
merangsang minat baca dalam diri siswa. Buku yang sesuai dengan tujuan membaca (Dalman, 2014). Cari dan
tersedia di ruang baca kelas berkisar dari fiksi hingga terima pesan atau pahami artinya dengan membaca, pesan
nonfiksi. Benda Hal ini sesuai dengan peran guru atau pengetahuan yang ada Bacaan yang benar mungkin
(Muhammad, 2020) yang terdiri dari beberapa yaitu guru akan kita ketahui nanti. Selain menggunakan kata-kata,
Pendidik dan guru, guru sebagai fasilitator dan guru siswa juga bisa dimotivasi dengan hadiah atau hadiah
sebagai panutan dan panutan. Buku ajar yang diperoleh penghargaan Guru memberikan penghargaan sebagai
siswa dikelompokkan oleh guru menurut jenis dan tanda bahwa siswa telah berhasil menguasai mata
kegunaannya. Setiap sebulan sekali buku yang dibaca pelajaran Hari ini.
siswa ditukar dan diganti dengan buku yang dibaca siswa Dari pelaksanaan program di lembaga responden sudah
lebih kekinian dan lebih baru, sehingga siswa lebih mulai mendapatkan hasil dan capaian yang diharapkan
senang membaca. Buku akan ditukar Perpustakaan oleh pendidikan. Dalam target capaian yang telah
sekolah Perpustakaan sekolah juga mengalami pertukaran ditargetkan pada pelaksanaan pembelajaran yang
membawa buku dengan mereka setidaknya setahun sekali. memaksimalkan kemampuan membaca dan menulis
Selain mengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing. jenjang tingkat kelas rendah di setiap satuan pendidikan.
Guru berperan sebagai fasilitator memberikan layanan Peneliti dapat memetakan berdasarkan pengisian angket
yang memfasilitasi proses kegiatan bagi siswa Belajar, pada setiap satuan pendidikan terhadap target capaian dari
salah satunya menciptakan kegembiraan. Seorang guru program yang telah terlaksana yang dapat dituangkan
dapat menanamkan rasa gembira dengan berbagai cara, melalui tabel, sebagai berikut:
misalnya untuk menarik perhatian siswa.
Guru mendukung penggunaan media dalam pembelajaran Tabel 1. Peserta masuk sekolah dengan kemampuan
sehingga pembelajaran membaca lebih menarik, media membaca dan menulis dengan baik

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Responden Rata-Rata Rata-Rata dalam kelas terkait kemampuan membaca dan menulis
(Guru Kelas) Kemampuan Kemampuan telah meningkat setelah adanya peran guru dalam
Membaca Siswa Menulis Siswa pembelajaran. Presentase didapatkan pada pertengahan
Kelas 1A SD AMZ 78% 64% semester setelah guru melaksanakan pembelajaran formal
Kelas 1B SD AMZ 72% 60%
memasukin tema ke empat dan didapatkan sesuai tabel di
Kelas 1C SD AMZ 65% 54%
Kelas 2A SD AMZ 92% 85% atas, karena pada dasarnya kemampuan menulis dapat
Kelas 2B SD AMZ 87% 85% ditingkatkan dengan maksimal ketka pembelajaran dan
Kelas 2C SD AMZ 91% 87% motivasi guru kepada siswa telah berlangsung.
Kelas 1A SDN SM 64% 50% Dari pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sebagai
Kelas 1B SDN SM 58% 60% usaha peningkatan kemampuan membaca dan menulis di
Kelas 1C SDN SM 82% 80% lembaga responden, terlihat sudah mulai mendapatkan
Kelas 2A SDN SM 79% 75%
hasil dan capaian yang diharapkan oleh pendidikan.
Kelas 2B SDN SM 93% 90%
Kelas 2C SDN SM 89% 89% Dalam target capaian yang telah ditargetkan pada
pelaksanaan pembelajaran di setiap satuan pendidikan.
Sumber: Angket 12 responden by G.Form Peneliti dapat memetakan berdasarkan pengisian angket
pada setiap satuan pendidikan terhadap target capaian dari
Dari tabel di atas dapat disimpulkan peneliti melalui program yang telah terlaksana yang dapat dituangkan
gform yang telah diisi responden yaitu kemampuan melalui tabel di atas.
membaca memilik presentase lebih tinggi dibandingkan Cara yang digunakan dalam memperoleh data atau
kemampuan menulis. Presentase didapatkan pada awal informasi tidak hanya dengan angket saja. Penelitian ini
semester sebelum guru melaksanakan pembelajaran juga memanfaatkan data yang diperoleh dari wawancara.
formal memasukin tema awal. Dan didapatkan sesuai Wawancara dilaksanakan untuk memperdalam informasi
tabel di atas, karena pada dasarnya kemampuan menulis terkait pelaksanaan program penguatan profil pancasila
dapat ditingkatkan dengan maksimal Ketika siswa telah yang telah berjalan di satuan pendidikan. Wawancara
bisa membaca. dilakukan dengan 4 guru kelas yang diantaranya telah
Adapun tabel presentase setelah guru memaksimalkan mengisi angket.
pembelajaran dalam kemampuan membaca dan menulis Berikut adalah kutipan wawancara yang dilakukan kepada
dengan drill dan tambahan jam dan memotivasi siswa di guru SD kelas 1 di SD AMZ Surabaya yang dilaksanakan
sekolah dasar yang belum maksimal dalam kemampuan pada tanggal 10 Juni 2023.
membaca dan menulisnya, yaitu sebagai berikut:
Peneliti :Bagaimana kemampuan membaca fdan
Tabel 2. Peserta telah memasuki pembelajaran sekolah menulis siswa di kelas bpk/ibu sebelum dan
dengan kemampuan membaca dan menulis dengan baik setelah mengikuti pembelajaran selama
Responden Rata-Rata Rata-Rata setengah semester?
(Guru Kelas) Kemampuan Kemampuan Guru : awalnya lebih dari 30% siswa dari jenjang
Membaca Siswa Menulis Siswa PAUD belum bisa membaca dan menulis
Kelas 1A SD AMZ 85% 85% secara lancar, namun alhamdulillah nya
Kelas 1B SD AMZ 89% 85% Ketika sampai dengan tengah semester,
Kelas 1C SD AMZ 84% 82% siswa sudah bisa mulai menyesuaikan
Kelas 2A SD AMZ 97% 89%
pembelajaran dan presentase siswa yang
Kelas 2B SD AMZ 98% 89%
Kelas 2C SD AMZ 96% 87% tidak bisa membaca dna menulispun
Kelas 1A SDN SM 84% 90% cenderung berkurang.
Kelas 1B SDN SM 88% 85% Peneliti : Bagaimana peran bapak/ibu dalam
Kelas 1C SDN SM 89% 85% memaksimalkan kemampuan membaca dan
Kelas 2A SDN SM 85% 85% menulis pada anak?
Kelas 2B SDN SM 98% 98% Guru : Saya berikan tambahan jam pembelajaran
Kelas 2C SDN SM 98% 98%
di waktu pulang sekolah paling maksimal 30
menit supaya siswa tidak jenuh. .
Sumber: Angket 12 responden by G.Form
Peneliti : Apa setelah pembelajaran, feedback yang
diberikan siswa sesuai dengan target
Dari tabel di atas dapat disimpulkan peneliti melalui
capaian yang diharapkan bpk/ibu?
gform yang telah diisi responden yaitu Presentase siswa di

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Guru : Alhamdulillah sesuai, karena terbiasa Peneliti : Bagaimana peran bapak/ibu dalam
dengan drill kepada siswa dalam membaca memaksimalkan kemampuan membaca dan
dan menulis, tidak lupa juga saya berikan menulis pada anak?
motivasi agar siswa tetap mau belajar Guru : Saya berikan tambahan jam pembelajaran
dirumah. di waktu pulang sekolah paling maksimal 30
Peneliti :Apakah siswa dapat menyesuaikan menit supaya siswa tidak jenuh dan berikan
pembelajaran yang bpk/ibu berikan, mungkin bahan ajar yang menarik siswa agar siswa
bisa dilihat dari sebelum dan sesuai bpk/ibu termotivasi belajarnya.
merancang pembelajaran? Peneliti : Apa setelah pembelajaran, feedback yang
Guru : bisa menyesuaikan, alhamdulillah siswa diberikan siswa sesuai dengan target
senang jika pembelajaran terdapat hal baru capaian yang diharapkan bpk/ibu?
yang membangun keingintahuan mereka. Guru : Alhamdulillah sesuai dengan target
Walaupun materi cakupan intinya yaiut capaian.
membaca dan menulis, sebisa mungkin saya Peneliti :Apakah siswa dapat menyesuaikan
buat games atau sambung baca supaya lebih pembelajaran yang bpk/ibu berikan, mungkin
menarik antusias siswa. bisa dilihat dari sebelum dan sesuai bpk/ibu
Peneliti :Apakah ada hambatan ketika pembelajaran merancang pembelajaran?
inovatif yang bpk/ibu lakukan? Guru : bisa menyesuaikan, karena sebelumnya
Guru : pastinya ada, Kerjasama orang tua telah berjalan satu tahun pembelajaran di
sangatlah dibutuhkan disini. kelas sebelumnya.
Peneliti :Apakah ada hambatan ketika pembelajaran
Dari wawancara tersebut menunjukkan guru telah inovatif yang bpk/ibu lakukan?
melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan Guru : pastinya ada, sama dengan teman saya
kemampuan siswa dalam membaca dan menulis sehingga sebagai guru kelas 1, dibutuhkannya
siswa tertarik dan antusias dalam megikuti materi yang kerjasama orang tua.
diberikan guru dalam pembelajaran. Ada sedikit kendala
terhadap pelaksanaan yaitu Kerjasama dari orang tua Dari wawancara dengan guru kelas 2 di sekolah yang
untuk berpartisipasi penuh dalam peningkatan sama seperti dengan responden 1 menunjukkan adanya
kemampuan siswa. ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan siswa.
Berikut juga terdapat kutipan wawancara yang dilakukan Ketika siswa diberikan bahan ajar dan motivasi yang
dengan guru kelas 2 di sekolah yang sama di SD AMZ dapat membangkitkan siswa yang mulanya tidak mengerti
yang menjadi responden 2 yang telah terlaksana di dan dan kurangnya maksimal kemampuan membaca dan
tanggal 10 Juni 2023, sebagai berikut : menulisnya. Dalam selama pembelajaran berlangsung
tidak ada kendala. Namun Ketika di rumah, alangkah
Peneliti :Bagaimana kemampuan membaca fdan lebih baiknya juga dibantu aktivitasnya belajar siswa
menulis siswa di kelas bpk/ibu sebelum dan dengan adanya Kerjasama orang tua. Harapannya, pada
setelah mengikuti pembelajaran selama pembelajaran dua guru di sekolah yang sama sebagai
setengah semester? responden 1 dan 2 dapat mengevaluasi pembelajaran yang
Guru : Karena siswa sudah kelas 2 sekolah dasar, telah berjalan dan menjadikan pembelajaran selanjutnya
dalam tahap pembelajarannya sudah bisa akan berjalan lebih baik lagi.
tersesuaikan. Namun karena di kelas 1 juga Peneliti juga melaksanakan kegiatan wawancara pada dua
belum bisa membaca dan menulis secara guru kelas 1 di SDN SM. Berikut terdapat kutipan
maksimal, dengan menggunakan metode ajar wawancara yang dilakukan dengan guru kelas 1 SDN SM
yang sama diajarkan kembali di kelas 2 dan yang menjadi responden 3 yang telah terlaksana di
tentunya dari saya sebagai guru saya tanggal 9 Juni 2023, sebagai berikut :
tambahkan media dan bahan ajar yang
sesuai dan menarik siswa agatr lebih Peneliti :Bagaimana kemampuan membaca fdan
termotivasi dlaam belajar. Setelah menulis siswa di kelas bpk/ibu sebelum dan
pembelajaran selama setengah semester setelah mengikuti pembelajaran selama
berjalan, pengurangan presentase secara setengah semester?
signifikan ditunjukkan siswa.

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Guru : 25% siswa dari jenjang PAUD belum bisa setelah mengikuti pembelajaran selama
membaca dan menulis hanya bisa suku kata setengah semester?
tanpa konsonan disetiap kata nya, namun Guru : Siswa sudah kelas 2 sekolah dasar, dalam
alhamdulillah nya Ketika sampai dengan tahap pembelajarannya sudah bisa, namun
tengah semester, siswa sudah bisa mengikuti siswa yang belum bisa membaca dan menulis
sedikit demi sedikit pembelajaran yang cenderung mendapatkan nilai rendah.
berlangsung. Evaluasi pembelajaran siswa Namun setelah pembelajaran yang saya
selama belum bisa menulis dan membaca sebagai guru lakukan yaitu dengan
yaitu dengan lisan. menerapkan metode yang seusai dengan
Peneliti : Bagaimana peran bapak/ibu dalam karakter siswa. Cenderung presentase
memaksimalkan kemampuan membaca dan kemampuan membaca dan menulis siswa
menulis pada anak? meningkat.
Guru : Saya berikan tugas-tugas yang menunjang Peneliti : Bagaimana peran bapak/ibu dalam
kemampuan membaca dan menulis. Seperti memaksimalkan kemampuan membaca dan
saya berikan handout, media ajar, printout, menulis pada anak?
dan sebagainya yang dijadikan aktivitas Guru : diberikan tambahan jam belajar sewaktu
siswa di rumah. jam istirahat dan jam pulang dan saya
Peneliti : Apa setelah pembelajaran, feedback yang berikan tugas yang menunjang.
diberikan siswa sesuai dengan target Peneliti : Apa setelah pembelajaran, feedback yang
capaian yang diharapkan bpk/ibu? diberikan siswa sesuai dengan target
Guru : Alhamdulillah terdapat feedback. capaian yang diharapkan bpk/ibu?
Peneliti :Apakah siswa dapat menyesuaikan Guru : Alhamdulillah sesuai dengan target
pembelajaran yang bpk/ibu berikan, mungkin capaian.
bisa dilihat dari sebelum dan sesuai bpk/ibu Peneliti :Apakah siswa dapat menyesuaikan
merancang pembelajaran? pembelajaran yang bpk/ibu berikan, mungkin
Guru : bisa menyesuaikan, siswa antusias bisa dilihat dari sebelum dan sesuai bpk/ibu
mengerjakan tugas, tentunya sesuai dengan merancang pembelajaran?
karakter siswa. Dengan media yang tidak Guru : bisa menyesuaikan namun tetap perlu
hanya hitam putih. adanya proses dan tahapan-tahapan.
Peneliti :Apakah ada hambatan ketika pembelajaran Peneliti :Apakah ada hambatan ketika pembelajaran
inovatif yang bpk/ibu lakukan? inovatif yang bpk/ibu lakukan?
Guru : ada, Ketika siswa yang kurang sekali Guru : ada, kurang fokusnya siswa dan kurangnya
motivasi dari orang tua, karena kedua orang motivasi siswa belajar dirumah karena tidak
tuanya bekerja. ada yang menjaga.
.
Dari wawancara dengan guru kelas 1 di SDN SM Dari wawancara yang telah dilaksanakan pada guru kelas
menunjukkan adanya ketertarikan siswa terhadap lembar 2 SDN SM hambatan terjadi ketika siswa diberikan yaitu
aktivitas yang diberikan guru sebagai tugas bekal siswa kurangnya motivasi belajar siswa dirumah karena tidak
belajar dirumah. Namun karena kurangnya motivasi siswa ada yang menjaga secara intens.
terhadap aktivitas belajar, akan sedikit banyak Berdasarkan angket dan wawancara tersebut dapat
menghambat peningkatan kemampuan siswa dalam diperoleh informasi bahwa pembelajaran untuk
kemampuan membaca dan menulis. meningkatkan kemampuan membaca dan menulis sangat
Selanjutnya wawancara dengan responden terakhir yaitu diperlukan peranan penting seorang guru dalam kegiatan
responden keempat dari satuan pendidikan yang sama pembelajaran, yang tujuannya adalah untuk meningkatkan
dengan responden 3. Berikut terdapat kutipan wawancara motivasi siwa dan antusiasime pembelajaran yang
yang dilakukan dengan guru kelas 2 SDN SM yang terlaksana. Walaupun dalam skala minoritas belum
menjadi responden 4 yang telah terlaksana di tanggal 9 maksimal akan tetapi guru sangat berperan dalam hal ini.
Juni 2023, sebagai berikut :

Peneliti :Bagaimana kemampuan membaca dan SIMPULAN DAN SARAN


menulis siswa di kelas bpk/ibu sebelum dan

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian Helsa, Y., Ariani, Y., Zainil, M. Z., & Amini, R. (2020).
yang telah dilakukan, penelitian ini dapat ditarik beberapa Peningkatan Kemampuan Guru Dalam
kesimpulan. Kesimpulan pertama adalah pembelajaran Mendesain Edugames Pada Pembelajaran
Matematika Sd. JURNAL MUTIARA
yang efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca
PENDIDIKAN INDONESIA, 5(1), 43-47.
dan menulis siswa dapat terlaksana ketika guru dapat Indaryanti, I., Sari, N., Yusup, M., Nuraeni, Z., &
menyesuaikan materi dengan bahan dan metode ajarnya. Sukmaningthias, N. (2022). Pemantapan
Selanjutnya, target capaian di setiap pembelajaran harus Penguasaan Materi Geometri Guru Matematika
tercapai dengan pembelajaran tambahan yang telah Sekolah Pertama Melalui Penyusunan Bahan
dilaksanakan guru yang ditunjukkan dengan feedback Ajar. Jurnal Anugerah, 4(2), 157-168.
yang diberikan siswa. Harapannya setelah terlaksananya Kamarullah, K. (2019). Analisis Kesalahan Guru
Matematika Madrasah Ibtidaiyah Aceh Besar
pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang kurang
Terhadap Geometri. Jurnal Ilmiah Pendidikan
dlaam kemampuan membaca dan menulis di satuan Matematika Al Qalasadi, 3(1), 40-55.
pendidikan, guru dapat melakukan evaluasi dan perbaikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016). Guru
sehingga selanjutnya menjadikan pelaksanaan Pembelajar Modul Matematika SMA , Jakarta.
pembelajaran yang lebih baik lagi. Direktorat jendral guru dan tenaga kependidikan
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017)
perlu evaluasi mendalam terkait pelaksanaan Panduan Penilaian Oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan Sekolah Atas, Jakarta: Depdiknas,
pembelajaran dari setiap guru agar dapat terus berinovasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2013) Modul
di setiap melakukan pembelajaran dengan siswa agar hasil Implementasi Kurikulum Konsep Pendekatan
capaian yang diinginkan dapat beriringan dengan kualitas Scientific, Jakarta: Depdiknas.
pendidikan yang dihasilkan. Hal yang tak kalah penting Kolengsusu, H. (2022). Penerapan Media Pembelajaran
dari penelitian ini, harapannya dapat dijadikan rujukan E-Modul Pada Materi Geometri Bidang Ruang
untuk penelitian yang relevan. Penelitian ini masih sangat Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru
terbatas karena subjek penelitian hanya berjumlah 12 guru Matematika Kelas XII MAN 1 Ambon. Jurnal
Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(6), 209-216.
dari dua satuan pendidikan sehingga belum bisa melihat
Prastowo, A. (2015). Prosiding Seminar Nasional 9 Mei
perspektif yang lebih luas, dengan demikian peneliti 2015 Perubahan Mindset dan Kesiapan Guru
selanjutnya dapat menggunakan subjek penelitian yang Sekolah Dasar dalam Persaingan Pendidikan di
lebih luas agar dapat memperoleh hasil dengan perspektif Era MEA. Prosiding Seminar Nasional, 626–
yang lebih luas dan lebih representatif. Selain itu 641.
penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dan bahan Rafianti, I. (2016). Identifikasi tahap berpikir geometri
refleksi untuk melakukan perbaikan dan sebagai referensi calon guru sekolah dasar ditinjau dari tahap
berpikir van Hiele. JPPM (Jurnal Penelitian dan
dalam pelaksanaan guru dalam memberikan pembelajaran Pembelajaran Matematika), 9(2).
untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Rahadyan, A. (2020). Pengembangan Kemampuan Guru
siswa. Di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Daarus
Sunnah Cibinong. Dimasejati: Jurnal Pengabdian
DAFTAR PUSTAKA Kepada Masyarakat, 2(1), 19-34.
Ramadan, R., Pradnyana, I. M. A., & Suyasa, P. W. A.
Afriyanti, I., Wardono, W., & Kartono, K. (2018, (2019). Pengukuran Tingkat Kesiapan
February). Pengembangan literasi matematika Implementasi ELearning (E-Learning Readiness)
mengacu PISA melalui pembelajaran abad ke-21 Di Sma N 2 Singaraja Menggunakan Model
berbasis teknologi. In PRISMA, Prosiding Chapnick. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan
Seminar Nasional Matematika (Vol. 1, pp. 608- Kejuruan, 16(2), 258.
617). https://doi.org/10.23887/jptk-
Anggraini, Y. (2021). Analisis persiapan guru dalam undiksha.v16i2.18683
pembelajaran matematika di sekolah dasar. Siswono, T. Y. E., Rosyidi, A. H., Astuti, Y. P., &
Jurnal Basicedu, 5(4), 2415-2422. Kurniasari, I. (2013). Pemberdayaan guru dalam
Budiman, B., & Usman, U. (2010). TINGKAT pembelajaran matematika untuk meningkatkan
PENGUASAAN GURU SD TERHADAP kemampuan berpikir kreatif siswa SD. Jurnal
MATERI GEOMETRI. JURNAL SERAMBI Ilmu Pendidikan, 18(2).
ILMU, 11(2), 57-62. Wardono. 2013. Peningkatan Literasi Matematika Melalui
Hamzah B Uno dan Nina Lamatenggo (2022). Landasan Pembelajaran Inovatif Berpenilaian Programme
Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara For International Student Assessment. In
Prosiding Seminar Nasional Evaluasi
Pendidikan. Semarang

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol xx, No xx, xxx 20xx
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Yuniarti, Y. (2013). Peran Guru Dalam Meningkatkan


Kemampuan Representasi Matematika Dalam
Pembelajaran Matematika. EduHumaniora|
Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 5(1).

Copyright@ 20xx Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian

You might also like