You are on page 1of 8

Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020

Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD


e-ISSN: 2460-8475

MEMBINCANGKAN TENTANG KOMPETENSI DAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR


NEGERI TRITIK 2 SETELAH PEMBERIAN STIMULASI MINAT BACA REFERENSI
KEPENDIDIKAN DI PERPUSATAKAAN SEKOLAH

Jarwo
Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Pendidikan TK, SD dan PLB Kabupaten Nganjuk, Indonesia
e-mail: jarwospdsd@gmail.com

ABTRACT
Primary School Teacher Competency and Performance is an important issue to
Received : September 2020 discuss. This study aims to determine the effect of increasing teacher performance in
teaching after the teachers of Tritik 2 Elementary School, Rejoso District, Nganjuk
Regency, East Java Province, have received training programs for their fondness
Reviewed : September 2020 for reading educational reference books. This research is a collaborative and
participatory classroom action research. The author chose this method with the
consideration that teachers and school coconut are the parties who directly
Accepted : September 2020 experience and find various problems both in class and at school. This study uses
two cycles. The results of the first cycle were 3 people or 25% of teachers who were
classified as very active and 5 people or 75% less active, based on the results of
Published : September 2020 observations in cycle I. The advantages of first cycle is teachers were very active
based on the analysis of the results of the observations. Whereas the results of the
second cycle were 1 person who was classified as very active and 7 people who
were classified as active, based on the results of observations in the second cycle the
teacher was creative in making a Learning Implementation Plan. In first cycle to
second cycle can be obtained a common thread that there has been a significant
increase in teacher performance in teaching and learning activities at Tritik 2
Elementary School, Rejoso District, Nganjuk Regency, East Java Province.

Keywords: Teacher Competency, Teacher Performance, Library

ABSTRAK
Kompetensi dan Kinerja Guru Sekolah Dasar merupakan suatu hal yang penting
untuk diperbincangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh
peningkatan kinerja guru dalam mengajar setelah para guru Sekolah Dasar Negeri
Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur
mendapatkan pembinaan program kegiatan gemar membaca buku-buku referensi
kependidikan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat
kolaboratif dan partisipatoris. Penulis memilih metode ini dengan pertimbangan
bahwa guru dan kelapa sekolah merupakan pihak yang langsung mengalami dan
menemukan berbagai masalah baik di kelas maupun di sekolah. Penelitian ini
menggunakan dua siklus. Hasil siklus pertama yaitu guru yang tergolong sangat
aktif 3 orang atau 25 % dan tergolong kurang aktif 5 orang atau 75 %, berdasarkan
hasil observasi pada siklus I. Keunggulan siklus I 2 orang guru sangat aktif
berdasarkan analisis hasil observasi. Sedangkan hasil siklus kedua yaitu Guru yang
tergolong sangat aktif 1 orang dan tergolong aktif 7 orang, berdasarkan hasil
observasi pada siklus II Guru sudah kreatif dalam membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Pada siklus I hingga siklus II dapat diperoleh suatu benang merah
bahwa telah terjadi peningkatan kinerja guru yang signifikan dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk
Propinsi Jawa Timur.

Keywords: Kompetensi Guru, Kinerja Guru, Perpustakaan

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

PENDAHULUAN Suwarno (1985) menambahkan bahwa Membaca buku-


Salah satu aspek penentu upaya peningkatan standar buku referensial kependidikan dan berkerativitas untuk
mutu bagi guru adalah wawasan intelektual guru yang menulis ataupun mengarang merupakan kegiatan yang
menopang kompetensi mengajar. Ini merupakan syarat penting dalam kehidupan guru. Dengan membaca seorang
guru dalam melakukan inovasi diri guna meningkatkan guru dapat mengenal dan memahami beragam kenyataan
kinerja sebagai seorang pendidik dan pengajar di kelas. nilai yang diungkapkan dalam materi buku, dan bahasa
Dalam hal ini penulis selaku peneliti sekaligus Pengawas serta dapat memadukan pengalaman pribadi dalam usaha
Sekolah memberikan apresiasi terhadap kemajuan sekolah menghadapi masa kini dan masa mendatang. Untuk
terutama aspek kemampuan pengetahuan guru dalam menumbuhkan minat baca yang tinggi di kalangan guru
melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.Tujuan terutama guru-guru di level pendidikan tingkat dasar yakni
Pendidikan Nasional Indonesia tertuang dalam (Ketetapan sekolah dasar diperlukan beberapa sarana dan prasarana
MPR RI, 1978) adalah untuk meningkatkan ketaqwaan yang harus tersedia dan menjadi kelengkapan di sekolah
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan salah satu diantaranya adalah eksistensi perpustakaan
mengerti budi pekerti, memperkuat kepribadian dan sekolah. Dalam sistem pendidikan yang modern baik di
mempertebal semangat kebangsaan agar dapat negara maju maupun di negara yang sedang berkembang,
menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat keberadaan perpustakaan memegang peranan sangat
membangun dirinya sendiri bersama-sama bertanggung penting.Sebab perpustakaan merupakan salah satu sumber
jawab atas pembangunan bangsa. Hal tersebut diperjelas ilmu atau sumber informasi, dengan mengoptimalkan
dalam undang- undang yang berbunyi: Pendidikan fungsi perpustakaan maka cakrawala pengetahuan kita
Naisonal mencerdaskan kehidupan bangsa dan semakin luas.
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu Perpustakaan yang tersedia haruslah diusahakan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang untuk melengkapi koleksi-koleksi bukunya dan diusahakan
Maha Esa dan berbudi luhur memiliki pengetahuan dan untuk menyediakan buku-buku yang dapat menarik minat
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, rasa tanggung siswa untuk membacanya. Dengan cara demikian maka
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan(UU No. 20 tahun sedikit demi sedikit dapat menumbuhkan minat baca,
2003, 2003). gemar baca dan kebiasaan membaca. Di dalam lingkungan
Sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut, pendidikan untuk keperluan studinya orang lebih banyak
khususnya dalam usaha menyiapkan guru dalam membaca dari pada menulis. Untuk guru-guru di level
meningkatkan kompetensi dan etos kerja mengajar di kelas lembaga formal pendidikan dasar membaca referensi
maka diperlukan motivasi dan binaan secara pisitif dan kependidikan menjadi masalah yang penting karena guru
simultan serta berkelanjutan dari pengawas sekolah, hal ini akan dihadapkan oleh variasi probematika dalam kegiatan
diharapkan para guru memiliki kemandirian serta belajar mengajar di kelas.
kemampuan akademik untuk mengajar serta mendidik para Dengan demikian keberadaan perpustakaan sangat
anak didiknya di lembaga pendidikan tingkat dasar yakni membantu, karena kegiatan belajar mengajar dapat lebih
sekolah dasar. efektif dan dapat menambah materi pelajaran dengan cara
Salah satu faktor pendukung guna meningkatkan banyak membaca sumber-sumber buku non paket di
motivasi mengajar guru wajib membekali dirinya ilmu perpustakaan. Mengingat pentingnya peranan buku bacaan,
kependidikan dan usaha-usaha yang memacu peningkatan maka sudah selayaknya minat membaca buku kajian-kajian
intelektual akademik dalam keselarasan mengajar terutama kependidikan berupa artikel kependidikan, majalah
upaya meningkatkan gairah atau minat membaca kependidikan, serta buku-buku penunjang pembelajaran di
pengetahuan kependidikan di luar rencana pelaksanaan kelas sudah harus ditanamkan pada diri guru sedini
pembelajaran di kelas secara kesadarandan kemandirian mungkin. Di sisi lain perpustakaan harus pula berbenah diri
guru tersebut. untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan
Menurut Widodo (1989) minat membaca, gemar mengupayakan kelengkapan buku-buku dari berbagai
membaca dan kebiasaan membaca yang baik merupakan bidang ilmu.
dasar untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar Bertitik tolak dari uraian di ats, maka penulis selaku
mengajar. Dengan banyak membaca guru akan dapat observer atau peneliti dalam Kegiatan Penelitian Tindakan
memahami, mencerna serta dapat mengamalkan ilmunya di sekolah ini sekaligus Pengawas Sekolah Dasar tertarik
kelas serta memiliki kapabilitas berbagai ilmu untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh
pengetahuan, kaya pengalaman dan wawasan. Lebih lanjut pembinaan program kegiatan gemar membaca buku-buku

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

referensi kependidikan di perpustakaan sekolah bila yang tertulis serta mengeja atau mengucapkan apa yang
dihubungkan dengan kemampuan guru dalam mengajar di tertulis baik dengan suara ataupun di dalam hati”. (KBBI,
kelas. Adapun tema yang penulis kemukakan adalah 1989:62).
sebagai berikut stimulus gairah minat membaca para guru Ada beberapa ahli yang memberikan pendapat
terhadap kinerja dan kemampuan kompetensi mengajar di tentang pengertian membaca bahwa membaca itu
Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso merupakan kegiatan melisankan kata-kata atau paparan
Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur. Dengan tertulis (Reading is pronouncing words). Pendapat orang
demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tersebut berdasarkan pada kenyataan bahwa banyak orang
tentang pengaruh peningkatan kinerja guru dalam mengajar yang membaca itu menyuarakan kata-kata yang terdapat
setelah para guru Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 dalam bacaan. Selain itu ada juga beberapa orang yang
Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Propinsi menyatakan bahwa membaca itu selain mengucapkan atau
Jawa Timur mendapatkan pembinaan program kegiatan menyuarakan kata-kata juga memahami setiap kata
gemar membaca buku-buku referensi kependidikan. (reading is pronouncing and recognizing individual
words). Definisi tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa
TINJAUAN PUSTAKA pada waktu membaca sang pembaca selain menyuarakan
Motivasi dapat diartikan sebagai perhatian, kata-kata, juga harus memahami arti setiap kata sehingga
kesenangan untuk sesuatu hal”. (Wojowasito, 1972:191). dapat memahami arti setiap kata sehingga dapat memahami
Lebih lanjut Nasution (1981:3) menambahkan pengertian isi bacaan secara keseluruhan.
minat adalah suatu yang sangat penting bagi seseorang Membaca itu merupakan kegiatan melisankan kata-
untuk melakukan kegiatan dengan baik, sebagai aspek kata atau paparan tertulis. Banyak orang yang membaca itu
kejiwaan, minat bukan saja mewarnai perilaku seseorang menyuarakan kata-kata yang terdapat pada bacaan, selain
akan tetapi lebih dari itu adalah untuk mendorong mengucapkan juga memahami setiap kata. Membaca
seseorang menaruh perhatian serta merelakan dirinya merupakan kegiatan yang kompleks dan disengaja, dalam
terlihat pada suatu kegiatan tersebut. hal itu berupa proses berpikir yang mana di dalamnya
Minat tidak bisa dikelompokkan sebagai terdiri dari berbagai aksi pikir yang bekerja secara terpadu
pembawaan tetapi sifatnya bisa diusahakan, dipelajari, dan mengarah kepada satu tujuan yaitu memahami makna
dikembangkan. Hal itu diperjelas oleh Utoyo (1979:31-32) paparan tertulis secara keseluruhan.
yang menyatakan bahwa minat merupakan faktor yang Membaca merupakan suatu konsep manangkap atau
penting dalam kesiapan. Seorang guru mengalami memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh
“kedangkalan wawasan mengajar”, dapat belajar membaca pengarangnya menginterpretasi, mengevaluasi konsep-
bahan-bahan materi mengajar sebagai bacaan refrensial konsep pengarang dan merefleksikan atau bertindak
tambahan itu dapat merangsang timbulnya minat membaca. sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu.
Minat merupakan perhatian yang diberikan apabila Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan
seseorang senang terhadap sesuatu. Dan apabila seseorang membaca tidak hanya mengoperasikan berbagai
berminat maka mendorong seseorang untuk menekuni dan keterampilan untuk memahami kata-kata dan kalimat tetapi
selalu ingin terlibat dalam kegiatan tersebut. Melihat juga kemampuan menginterpretasi, mengevaluasi, sehingga
kecenderungan di atas maka minat tersebut dapat dipupuk memperoleh pemahaman yang komprehensif.
dan diarahkan kepada hal yang positif misalnya membaca. Untuk membina dan mengembangkan minat baca
Apabila seseorang tertarik terhadap buku yang dibacanya guru sekolah dasar tidak bisa terlepas dari pembinaan
maka orang tersebut akan lebih berminat untuk membaca kemampuan supervise kependidikan sebagai pengarah
dan mengerti isi buku yang dibacanya. Hal inipun berlaku untuk pengadaan ide atau konsep sarana tempat guna
pula dalam kegiatan belajar mengajar, semakin menarik sebagai mediasi membaca yakni eksistensi perpustakaan,
seorang guru memilih bahan dan menarik pula cara sebab orang yang senang membaca tentunya harus mampu
mengajarnya maka minat siswa akan semakin tinggi untuk membaca dengan fasilitas yang kondusif. Tanpa memiliki
memahaminya. kemampuan daya nalar yang tinggi serta keberadaan
Mengenai pengertian membaca, banyak ahli yang perpustakaan mustahil membaca sebagai suatu kegiatan
mengemukakan pendapatnya untuk mendefinisikan arti yang bias membuat atau merasa senang membaca.
kata membaca. Menurut kamus bahasa Indonesia, Sudah barang tentu pembinaan kemampuan
pengertian membaca adalah : “Melihat serta memahami membaca secara kontinuitas serta pengadaan pelbagai
apa yang tertulis dengan melisankan atau melafalkan apa buku-buku secara lengkap adalah persyaratan yang

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

mestinya dan selayaknya ada, sebagai upaya rangka penjelasan yang tertulis dalam pasal 14 ayat 1 dalam PP
pembinaan dan pengembangan minat baca bagi guru-guru No.27/1999 tersebut tidak ditemukan penjelasan lebih
di lingkungan lembaga pendidikan formal di tingkat lengkap siapa dan bagaimana gambaran guru SD yang
sekolah dasar. Semakin tinggi tingkatan pengetahuan maka dianggap berkualifikasi. Namun, kalau dilihat dari program
semakin ringan pula pembinaannya, sebab semakin tinggi PGSD yang dikembangkan, tampaknya D2 PGSD adalah
pengetahuan seorang guru dalam berwawasan yang luas minimal dari kualifikasi pendidikan formal calon guru SD.
tentu akan lebih mampu membaca. Secara lebih lengkap Solehudin (2000) menyebutkan
Dalam pengembangan minat baca para guru di bahwa kinerja guru SD terdiri dari:
sekolah dasar perlu ditunjang adanya buku-buku yang 1. Kompetensi pengelolaan pembelajaran:
lengkap dan menarik. Untuk itu diperlukan adanya a. penyusunan rencana pembelajaran
perpustakaan yang mempunyai literatur dan buku-buku b. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar
yang lengkap sehingga minat baca para guru dapat lebih c. Penilaian prestasi belajar peserta didik
ditingkatkan. Selanjutnya, terkait dengan kegiatan d. Pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian belajar
membaca, diperlukan suatu prinsip meliputi: (1) membaca peserta didik
merupakan proses berpikir yang kompleks, (2) kemampuan 2. Kompetensi pengembangan potensi
membaca setiap guru berbeda-beda, (3) pembinaan a. Pengembangan profesi
kemampuan membaca atas dasar evaluasi, (4) membaca 3. Kompetensi penguasaan akademik
harus menjadi pengalaman yang memuaskan, (5) membaca a. Pemahaman wawasan kependidikan
merupakan syarat mutlak keberhasilan berlajar. b. Penguasaan bahan kajian akademik
Terkait dengan minat baca, terdapat faktor-faktro 4. Kompetensi pemberian layanan bimbingan pribadi
yang mempengaruhi, antara lain karena tahu manfaat sosial kepada siswa
membaca, dan menyadari bahwa buku-buku dan bahan a. Mengenalkan ciri-ciri yang ada di dalam diri sendiri
pustaka lainnya yang baik dapat memperluas b. Mengenalkan ciri khusus orang lain
pengetahuannya. Di samping itu juga diperlukan motivasi c. Mengenalkan cara mengungkapkan perasaan
yang mendorong untuk gemar membaca. Apabila guru bahagia dan sedih
merasa senang membaca ia akan memanfaatkan d. Mengenalkan persamaan dan perbedaan orang lain
perpustakaan sekolah semaksimal mungkin. dengan dirinya sendiri
Faktor-faktor tersebut, maka berhubungan pula e. Membimbing siswa menciptakan dan memelihara
dengan wawasan guru dalam proses mengajar di sekolah. persahabatan
Jika guru memiliki wawasan luas terkait ilmu pengetahuan, f. Melatih cara mengenalkan diri sendiri kepada orang
maka secara beriringan meningkatnya kualitas kompetensi lain
guru. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, "kompetensi” g. Mengenalkan pengaruh tindakan siswa terhadap
berarti sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan orang lain
atau kemampuan kerja (Balai Pustaka, 1985: 503), h. Mengenalkan sopan santun berbicara dengan orang
sedangkan Hadari Nawawi (1998: 234), menggunakan lain
istilah "karya", yaitu hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, 5. Kompetensi pemberian layanan bimbingan belajar
baik yang bersifat fisik/ material maupun nonfisik/ a. Memotivasi siswa agar menyenangi mata pelajaran
material. Penilaian karya atau kinerja setiap pekerjaan b. Mengenalkan manfaat belajar yang benar
menyangkut kemampuan pekerjaan yang bersangkutan c. Mengenalkan tujuan belajar
dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. d. Menjelaskan tujuan ulangan
Guru yang baik akan menjalankan kinerjanya secara e. Menjelaskan pentingnya keterampilan mengingat
profesional walaupun benar dan resikonya cukup berat, dalam menghadapi ulangan
termasuk guru SD. "Kinerja guru" adalah seperangkat f. Menjelaskan pentingnya kegiatan mendengar dalam
perilaku nyata yang ditunjukkan guru pada waktu dia proses belajar mengajar.
memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat
dilihat saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di METODE PENELITIAN
kelas termasuk bagaimana dia mempersiapkannya Penelitian yang akan penulis lakukan berfokus pada
(Rochman Natawijaya, 1999: 22). masalah peningkatan mutu guru dalam mengajar dengan
Guru SD adalah "... tenaga pendidikan yang pendekatan motivasi guru dalam membaca buku-buku
memiliki kualifikasi sebagai guru SD". Demikian referensi kependidikan. Jenis penelitian yang akan

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

digunakan tergolong pada penelitian Tindakan (Action Adapun desain penelitian ini sebagai berikut: Siklus
Research) dengan bentuk khusus penelitian tindakan yang I melaksanakan supervisi dan observasi kelas tentang
dilakukan oleh pengawas sekolah di sekolah yang lazim bagaimana guru mengajar di kelas sesuai dengan
disebut penelitian tindakan sekolah. pengetahuan guru dalam susunan RPP dan siklus II Model
Penelitian tindakan sekolah mampu menawarkan Pembinaan dalam Program gemar Membaca buku-buku
pendekatan dan prosedur baru yang lebih menjanjikan referensi kependidikan guna merancang Rencana
dampak langsung dalam bentuk perbaikan dan peningkatan Pelaksanaan Pembelajaran dengan observasi oleh
profesionalisme guru dalam mengelola kegiatan belajar pengawas selaku supervisi kependidikan dan sekaligus
mengajar atau implementasi berbagai program di sekolah penulis.
dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan proses Adapun subjek dan objek penelitian ini yaitu: Yang
dan hasil pembelajaran yang terjadi di sekolah. Hal tersebut menjadi subyek dalam penelitian ini adalah para Guru
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Stenhause (dalam dengan jumlahnya 8 orang di Sekolah Dasar Negeri
Hopkins, 1993) yang mengemukakan bahwa Penelitian Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk
Tindakan membuat guru dapat meneliti dan mengkaji Provinsi Jawa Timur sedangkan obyek penelitian adalah
pembelajaran yang ia lakukan di kelas sehingga Pembinaan Program Gemar Membaca Buku-buku
permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan aktual. Referensi Kependidikan di Perpustakaan guna
Dengan demikian guru dapat langsung berbuat sesuatu meningkatkan inovasi Kegiatan Belajar Mengajar yang
untuk memperbaiki praktik-praktik pengajaran yang kurang variatif di kelas.
berhasil agar menjadi lebih baik dan lebih efektif.Dalam Teknik yang digunakan dalam metode pengumpulan
hal ini guru dilatih untuk dapat mengendalikan kehidupan data adalah teknik observasi dan teknik wawancara.
profesinya serta terlibat dalam pengambilan keputusan Sedangkan Instrumen Penelitian yang digunakan dalam
secara profesional." penelitian ini di kembangkan insrumen pedoman observasi
Selain itu Ebbut (dalam Kasbolah, 2008) dalam program penyusunan RPP dari awal sampai akhir
mengemukakan bahwa penelitian tindakan merupakan pada setiap siklus. Pedoman Observasi digunakan untuk
studi yang sistematis untuk memperbaiki praktik-praktik menggali respon pada guru, sedangkan pedoman
dalam pendidikan. Ini dilakukan dengan melakukan wawancara digunakan untuk melengkapi data yang digali
tindakan-tindakan praktis serta refleksi dari tindakan melalui pedoman observasi.
tersebut yang berupa suatu rangkaian siklus yang Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini
berkelanjutan dan diantara siklus-siklus itu ada informasi adalah pembinaan dan Program Gemar membaca Secara
yang merupakan balikan." kontinyu di perpustakaan sekolah. Hasil yang diperoleh
Bentuk penelitian kelas yang penulis gunakan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan kompetensi guru
adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif dalam mengajar dari siklus I ke siklus II. Ketercapain
dan partisipatoris. Sesuai dengan yang diungkapkan indikator kinerja terdapat pada tindakan ke II. Proses
(Kasbolah, 2008), bahwa sebagai dasar pemikiran, Lewin kegiatan penelitian dilakukan dengan dua siklus masing-
(orang yang mempopulerkan penelitian tindakan) masing siklus terdiri dari atas 4 tahapan yakni perencanaan,
menekankan pentingnya kolaboratif dan partisipatoris. pelaksanaan, observasi dan refleksi. Indikator kinerja
Kolaboratif diterapkan untuk menciptakan adanya adalah bila minimal skor 12 (Cukup Aktif) di Sekolah
hubungan kesejawatan kerja sedangkan partisipatoris Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten
merupakan penelitian tindakan kelas yang pada Nganjuk Propinsi Jawa Timur sudah dapat dikatakan
pelaksanaannya melibatkan guru kelas. tindakan yang diterapkan berhasil. Aspek yang diukur
Penulis memilih metode ini dengan pertimbangan adalah antusiasme guru Sekolah Dasar Negeri Tritik 2
bahwa guru dan kelapa sekolah merupakan pihak yang Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa
langsung mengalami dan menemukan berbagai masalah Timur, interaksi guru dengan pembina pengawas sekolah,
baik di kelas maupun di sekolah. Dengan penelitian interaksi dengan guru dalam menyusun rencana
tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan pelaksanaan pembelajaran dan kerja sama kelompok,
kemampuan guru dalam rangka meningkatkan mutu aktifitas dalam diskusi kelompok.
pembelajaran serta terciptanya hubungan antar guru SD Pada dasarnya bagian ini menjelaskan bagaimana
dalam mencari jalan pemecahan permasalahan yang terjadi penelitian itu dilakukan. Materi pokok bagian ini adalah:
dalam pembelajaran dan kompetensi akademik lainnya. (1) rancangan penelitian; (2) populasi dan sampel (sasaran
penelitian); (3) teknik pengumpulan data dan

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

pengembangan instrumen; (4) dan teknik analisis data. Nganjuk Propinsi Jawa Timur mulai bulan Maret sampai
Untuk penelitian yang menggunakan alat dan bahan, perlu dengan Desember dilakukan 6 kali. Adapun hasil tindakan
dituliskan spesifikasi alat dan bahannya. Spesifikasi alat siklus I yaitu guru yang tergolong sangat aktif 3 orang atau
menggambarkan kecanggihan alat yang digunakan 25 % dan tergolong kurang aktif 5 orang atau 75 %,
sedangkan spesifikasi bahan menggambarkan macam berdasarkan hasil observasi pada siklus I. Keunggulan
bahan yang digunakan.Untuk penelitian kualitatif seperti siklus I 2 orang guru sangat aktif berdasarkan analisis hasil
penelitian tindakan kelas, etnografi, fenomenologi, studi observasi. Kelemahan siklus I, sementara 4 orang yang
kasus, dan lain-lain, perlu ditambahkan kehadiran peneliti, kurang aktif berdasarkan observasi terutama pada aspek
subyek penelitian, informan yang ikut membantu beserta guru kurang bergairah dalam membaca dengan pembina
cara-cara menggali data-data penelitian, lokasi dan lama pengawas sekolah, kerja sama kelompok, aktivitas dalam
penelitian serta uraian mengenai pengecekan keabsahan diskusi kelompok sehingga dilanjutkan pada siklus II,
hasil penelitian. tentang Model Pembinaan Program Kegiatan Gemar
Membaca di Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Rejoso Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur Kegiatan
Kegiatan pembinaan yang dilakukan di Sekolah pembinaan dilanjutkan pada siklus II dilaksanakan bulan
Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten Maret sampai Desember sebanyak 2 kali.
Tabel 1. Hasil Perhitungan Huruf Analisis Hasil Observasi Model Pembinaan Program Gemar Membaca Buku-Buku
Referensi Kependidikan di Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 (Siklus I)
Guru Sebagai Skor Aspek Yang Diobservasi
Jumlah
No Responden Keterangan
Skor
1 2 3 4 5
1 Idham Kholid 4 4 2 2 2 14 A
2 Kusnari 4 4 4 4 3 19 SA
3 Gani 4 4 2 2 2 14 A
4 Nurwati 4 4 2 2 2 14 A
5 Sri Rahayu 4 4 2 2 2 14 A
6 Kristina EW. 4 4 2 2 2 14 A
7 Ika Bunga Rahayu 4 4 2 2 2 14 A
8 Tekat 4 4 2 2 2 14 A
Sumber: Data peneliti, 2020

Sedangkan hasil tindakan pada siklus II yaitu Guru Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur dapat
yang tergolong sangat aktif 1 orang dan tergolong aktif 7 meningkatkan kompetensi Guru dan pendapat Guru sangat
orang, berdasarkan hasil observasi pada siklus II Guru bermanfaat terhadap pembinaan dalam program
sudah kreatif dalam membuat Rencana Pelaksanaan Penyelenggaraan Kegiatan Gemar Membaca buku-buku
Pembelajaran, sehingga Model Pembinaan Program referensi kependidikan di perpustakaan pada Sekolah Dasar
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di binaan penulis.
Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso
Tabel 2. Hasil Perhitungan Huruf Analisis Hasil Observasi Model Pembinaan Program Gemar Membaca Buku-Buku
Referensi Kependidikan di Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 (Siklus II)
Guru Sebagai Skor Aspek Yang Diobservasi
Jumlah
No Responden Keterangan
Skor
1 2 3 4 5
1 Idham Kholid 4 4 2 2 2 14 A
2 Kusnari 4 4 4 4 3 19 SA
3 Gani 4 4 2 2 2 14 A
4 Nurwati 4 4 2 2 2 14 A
5 Sri Rahayu 4 4 2 2 2 14 A
6 Kristina EW. 4 4 2 2 2 14 A
7 Ika Bunga Rahayu 4 4 2 2 2 14 A
8 Tekat 4 4 2 2 2 14 A
Sumber: data peneliti 2020

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Keberhasilan tindakan ini disebabkan oleh kelas I dan seterusnya) dan berdasarkan mata pelajaran.
pemahaman menyeluruh tentang manfaat pembinaan Selanjutnya dalam sistem gugus I dan II dan seterusnya,
program penyelenggaraan gemar membaca buku-buku selain mendapatkan pembinaan secara langsung oleh
referensi kependidikan di perpustakaan sangat di perlukan. Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah juga dari para tutor
Dengan pemahaman yang baik, maka Model Pembinaan dan guru pemandu mata pelajaran mekanisme pembinaan
yang bersifat instruktif kepada para guru di Sekolah Dasar profesional guru secara terus menerus dan
Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk berkesinambungan.
Propinsi Jawa Timur dapat mengoptimalkan pemahaman Mengingat setiap guru kelas mempunyai
guru terhadap metode mengajar yang inovatif melalui permasalahan tentang mata pelajaran maupun metode
pembinaan secara intensif. mengajar menurut jenjang kelas masing-masing, maka
Aktivitas ini akan sangat membantu mereka dalam materi tataran/latihan atau diskusi yang disiapkan oleh tutor
memahami konsep konsep dasar dalam penyusunan dan guru pemandu, perlu ditanggapi dan dikaji secara aktif
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran serta pada akhirnya oleh guru kelas agar segala yang diperoleh lewat kegiatan
nanti mampu menyusun RPP yang efektif yang tepat guna Penelitian benar-benar aplikatif dan memenuhi kebutuhan
bagi kebutuhan siswa terutama cakrawala pengetahuan perbaikan KBM/PBM di sekolah. Kesesuaian antara materi
yang luas yag tidak bersandar pada tekstual buku paket yang disajikan atau didiskusikan oleh peneliti
melainkan siswa akan mendapat pengetahuan lebih dari yangberkolaborasi dengan guru kelas dengan pelaksanaan
guru tersebut. Dalam kaitanya dengan pembinaan program pembinaan program penyelenggaraan gemar membaca
penyelenggaraan gemar membaca buku-buku referensi buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan, maka
kependidikan di perpustakaan adalah pola usaha, tindakan KBM/PBM di kelas akan menjadi hidup dan kondusif,
dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif serta dipantau oleh guru pemandu, kepala sekolah dan
untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan sesuatu yang pengawas SD di masing-masing kecamatan dengan cara
akan atau disediakan untuk ditiru/diikuti untuk hasil latihan demikian guru pemandu, pengawas SD di Kecamatan
dalam pengawasan sehingga kegiatan melakukan sesuatu Rejoso dapat memperoleh masukan untuk melakukan
tidak bergantung pada orang lain (KBBI, 2012). perbaikan pada pertemuan –pertemuan berikutnya.
Model Pembinaan pembinaan program Penulis sekaligus pengawas TK/SD di Kecamatan
penyelenggaraan gemar membaca buku-buku referensi Rejoso Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur
kependidikan di perpustakaan adalah pola perbuatan berorientasi kepada peningkatan kualitas pengetahuan,
membina sesuatu yang disediakan untuk ditiru/diikuti dari penguasaan materi, teknik mengajar, interaksi guru dan
hasil berlatih dengan pengawasan dalam kegiatan siswa metode mengajar dan lain lain yang berfokus pada
melakukan sesuatu sehingga tidak bergantung pada orang penciptaan kegiatan belajar mengajar yang
lain (KBBI, 2012). aktif.Berdasarkan paparan diatas menunjukkan bahwa
Dengan demikian Model pembinaan program Model pembinaan program penyelenggaraan gemar
penyelenggaraan gemar membaca buku-buku referensi membaca buku-buku referensi kependidikan di
kependidikan di perpustakaan dalam penelitian ini adalah perpustakaan menunjukkan peningkatan kompetensi guru
pola usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara di Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso
efesien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur Dengan
untuk ditiru dari hasil latihan dalam pengawasan sehingga demikian pemahaman terhadap Rencana Pelaksanaan
dalam melakukan sesuatu tidak bergantung pada orang lain Pembelajaran dapat ditingkatkan baik dalam teoritisnya
KKG adalah suatu wadah pembinaan profesional maupun praktek.
bagi para guru yang tergabung dalam organisasi gugus
sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan SIMPULAN DAN SARAN
(Supriyadi, 2003). Bagi para guru SD yang anggotanya Berdasarkan hasil peneliti yang dilakukan maka
semua guru didalam gugus, yang bersangkutan dapat disimpulkan sebagai berikut: Model pembinaan
dimaksudkan sebagai wadah pembinaan profesional bagi program penyelenggaraan gemar membaca buku-buku
para guru dalam upaya meningkatkan kemampuan referensi kependidikan di perpustakaan sebagai upaya
profesional guru khususnya dalam melaksanakan dan peningkatan kompetensi kinerja guru dalam kegiatan
mengelola pembelajaran di SD.Secara operasional guru belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri Tritik 2
SD dapat dibagi lebih lanjut menjadi kelompok yang lebih Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa
kecil berdasarkan jenjang kelas (misalnya kelompok guru Timur.

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 3, September 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Diperoleh suatu pengalaman baru dalam Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran.
penyelenggaraan program penyusunan rencana Jakarta: Depdikbud.
pelaksanaan pembelajaran oleh guru – guru di Sekolah Elena, Railean. (2013). An Overview of Textbooks as
Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso Kabupaten Open Educational Resources. International Journal
Nganjuk Propinsi Jawa Timur, dengan menerapkan Model of Computer Science Research and Application, 03
pembinaan program penyelenggaraan gemar membaca (01), 68-73.
buku-buku referensi kependidikan di perpustakaan , Hamalik, Oemar. (2003). Prosedur Belajar Mengajar.
dimana ada efektifitas dan kemudahan dalam menyusun Jakarta Bumi Aksara.
rencana pelaksanaan pembelajaran. Hopkins. (1993). Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud
Pada siklus I hingga siklus II dapat diperoleh suatu LPTK.
benang merah bahwa telah terjadi peningkatan kinerja guru
Kasbolah, K. (2008). Pengajaran Puisi Sebuah Penilitian
yang signifikan dalam kegiatan belajar mengajar di Tindakan Kelas. Universitas Negeri Malang Press.
Sekolah Dasar Negeri Tritik 2 Kecamatan Rejoso
Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur. KBBI. (2018). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Mengingat ada pengaruh yang nyata antara gemar
https://kbbi.web.id/subordinasi.html
membaca dengan motivasi kinerja mengajar, untuk itu para
Kepala Sekolah harus memberikan motivasi agar guru Keller, J.M. (1987a, Oct.). Strategies for stimulating the
mempunyai minat untuk membaca khususnya untuk bidang motivation to learn. Performance and Instruction,
26(8), 1-7. (EJ 362 632).
studi yang hendak mereka ajarkan di kelas.
Mengingat pentingnya kegiatan ini, maka harus Keller, J.M. (1987b). IMMS: Instructional materials
semakin diefektifkan peranan dan manfaat perpsutakaan motivation survey. Florida State University.
sebagai mediasi “bank ilmu” baik bagi guru maupun siswa Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu.
terutama buku-buku bacaan non paket yang wajib Bandung: PT Remaja Kosdakarya.
diperbanyak baik kuantiatas maupun kualitas materi isinya. Mas’ud, Muhammad. (2012). Membuat Multimedia
Pembelajaran dengan Lectora. Yogyakarta: Pustaka
DAFTAR PUSTAKA Shonif.
Aktami, Hilal and Ergin, Omer. (2008). The Effect of Musfiqon. (2012). Panduan Lengkap Metodologi
Scientific Process Skills Education on Students’s Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi
Scientific Creativity, Science Attitudes, and Pustaka.
Academic Achivements. Asia-Pasific Forum on
Science Learning and Teaching, Volume 9, Issue 1, Ketetapan MPR RI. (1978). Garis-Garis Besar Haluan
Article 4, p.1. Negara. Bina Siswa.

Anni, Chatarina Tri. (2006). Psikologi Belajar. Semarang: Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar
UPT UNNES Press. Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Supriyadi, D. (2003). Guru di Indonesia: Pendidikan,
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Pelatihan, dan Perjuangannya, Sejak Zaman
Kolonial Hingga Era Reformasi. Dirjen Dikdasmen
Asgari, Maryam & Borzooei Mahdi. (2013). Evaluating the dan Direktorat Tenaga Kependidikan.
Learning Outcomes of International Students as
Educational Tourists. Jounal of business studies Suwarno. (1985). Pengantar Umum Pendidikan. Aksara
quartely. Journal of Business Studies Quarterly, Baru.
5(2), 131-140. UU No. 20 tahun 2003.(2003). Sistem Pendidikan Nasional
Bahri, Syaiful dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar dan Penjelasannya. Media Wacana.
Mengajar. Jakarta: Rhineka Cipta. Widodo, R. (1989). Pedoman Pengelolaan Perpustakaan.
Darsono, Max. (2000). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Depdiknas Press.
Semarang: IKIP Semarang Press.

Copyright@ 2020 Jurnal Review Pendidikan Dasar


Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian

You might also like