You are on page 1of 18

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

ANALISIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU KELAS TINGGI SD


NEGERI 01 SUNGAI RINGIN KABUPATEN SEKADAU

Sirilus Sirhi, S.TP., M.M1, Andri, M.Pd2, Yustina. A3


1Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa
2Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa

3Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Persada Khatulistiwa

Alamat e-mail: 1sirilussirhi97@gmail.com, Alamat e-mail: 2andry_tkr@yahoo.com,


Alamat e-mail: 3yustinatata@gmail.com,
Nomor HP : 1085246777905

ABSTRACT

Research on high class SD Negeri 01 Sungai Ringin aims to: (1) describe the basic
teaching skills of the teacher (2) describe the supporting factors and the inhibiting
factors for the basic teaching skills of teachers (3) describe the efforts made to
overcome the inhibiting factors for the basic teaching skills of teachers. The sources
used in the research were class VI, VA, VB and VI teachers. This study used a
qualitative descriptive approach. The method used was observation, interview and
documentation. The data analysis technique used is to use data display data
reduction and drawing conclusions. The result of this study indicate that: first, basic
teaching skills for high class teachers at SD Negeri 01 Sungai Ringin public
elementary schools still tend to be less than optimal so that the learning process is
still not conductive. Second, supporting and inhibiting factors for basic teaching
skills, namely: supporting factors for basic teaching skills, namely knowledger or
ability (intelligence), inhibiting factors for basic teaching skills, namely inadequate
facilities and infrastructure. Third, efforts are made to overcome the inhibiting factors
for basic teaching skills,namely: the teacher takes actions such as checking the
readiness of students every time they want to start the learning process and showing
the rules for going in and out of the room.

Keywords: Analysis, Basic Teacher Teaching Skills, Teaching Skills.

ABSTRAK

Masalah umum dalam penelitian ini adalah Bagaimana Hasil Analisis Keterampilan
Dasar Mengajar Guru Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai Ringin Kabupaten
Sekadau. Tujuan Khusus: 1) Mendeskripsikan Keterampilan Dasar Mengajar Guru
Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai Ringin Kabupaten Sekadau; 2) Mendeskripsikan
Fakto Pendukung dan Faktor Penghambat Keterampilan Dasar Mengajar Guru
Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai Ringin Kabupaten Sekadau; 3) Mendeskripsikan
Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Fakor Penghambat Keterampilan Dasar
Mengajar Guru Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai Ringin Kabupaten Sekadau;
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel ganda yaitu keterampilan dasar
mengjar guru dan kelas tinggi metode yang digunakan adalah metode deskriptif.
2995
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

Bentuk penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas tinggi.
Teknik pengumpulan data teknik Observasi, teknik Wawancara, teknik
Dokumentasi. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi, lembar wawancara
dan lembar dokumentasi. Teknik analisis data: 1) Resuksi data, 2) Penyajian data,
3) Penarikan kesimpulan. Hasil analisis data yang diperoleh: 1) Keterampilan dasar
mengajar guru kelas tinggi SD Negeri 01 Sungai Rigin Kabupaten Sekadau masih
cendrung kurang maksimal sehingga proses pembelajaran yang dilakukan masih
masih kurang kondusif. 2) Faktor pendukung dan penghambat keterampilan dasar
mengajar yaitu: faktor pendukung dari keterampilan dasar mengajar yaitu
pengetahuan atau kemampuan (intelegensi), faktor penghambat dari keterampilan
dasar mengajar yaitu faktor sarana dan prasarana yang kurang memadai. 3) Upaya
yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat keterampilan dasar mengajar
yaitu: guru melakukan tindakan seperti pengecekan kesiapan siswa setiap hendak
memulai proses pembelajaran serta menunjukan peraturan keluar masuk ruangan.

Kata Kunci: Analisis, Keterampilan Dasar Mengajar Guru, Mengajar Guru.

A. Pendahuluan untuk melakukan berbagai kegiatan


Pendidikan mempunyai peran belajar sehingga para siswa
yang sangat penting dalam memperoleh pengelaman pendidikan.
kehidupan. Menurut Hamlih (2013: 79) Banyak faktor yang menjadi
“Pendidikan adalah suatu proses penyebab dari rendahnya mutu
dalam rangka mempengaruhi siswa pendidikan di Indonesia, salah satu
agar dapat menyesuaikan diri sebaik diantaranya adalah rendahnya
mungkin terhadap lingkungannya dan kemampuan profesional dan
dengan demikian akan menimbulkan kompetensi guru pada semua jenis
perubahan dalam dirinya yang dan jenjang pendidikan. Maka dari itu,
memungkinkannya untuk berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
secara baik dalam kehidupan professional dan kompetensinya
masayarakat”. Dengan demikian sebagai seorang guru yang
sekolah sebagai suatu lembaga professional, tentunya seorang guru
pendidikan formal, secara sistematis harus memiliki keterampilan-
telah merencanakan berbagai macam keterampilan dalam mengajar karena
lingkungan, yakni lingkungan dengan menguasai keterampilan
pendidikan yang menyediakan mengajar, guru akan mampu
bermacam kesempatan bagi siswa mengelola kegiatan pembelajaran

2996
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

dengan lebih efektif, efesien, dan menurut Kartini (2018:49) yaitu : (1)
menarik sehingga proses keterampilan bertany-a/mengajukan
pembelajaran menjadi lebih pertanyaan, (2) keterampilan
bermakna. menjelaskan/menerangkan, (3)
Jamil (2016: 23-24) mengatakan keterampilan membimbing kelompok
guru merupakan pekerjaan yang kecil, (4) keterampilan mengelola
memerlukan keahlian khusus. kelas, (5) keterampilan memberi
Pekerjaan imi tidak dapat dilakukan penguatan, (6) keterampilan
oleh orang yang tidak memiliki mengadakan variasi, (7) keterampilan
keahlian untuk melakukan pekerjaan membuka dan menutup pelajaran, (8)
sebagai guru. Profesi guru keterampilan memimpin diskusi.
memerlukan syarat-syarat khusus, Sebagai seorang guru,
apalagi sebagai guru yang keterampilan dasar dalam
professional, yang harus menguasai melaksanakan pembelajaran
seluk-sebuk pendidikan dan sangatlah penting untuk dikuasai.
pembelajaran dengan berbagai ilmu Keterampilan dasar mengajar
pengetahuan. Profesi ini juga perlu Menurut Bastian (2019 : 1357)
pembinaan dan pengembangan Merupakan suatu karakteristik umum
melalui masa pendidikan tertentu atau dari seseorang yang berhubungan
pendidikan jabatan. dengan pengetahuan dan
Keterampilan dasar mengajar keterampilan yang diwujudkan melalui
penting untuk diketahui dan tindakan. Keterampilan dasar
dilaksanakan oleh guru. Hal ini mengajar pada dasarnya adalah
berkaitan dengan keefektifan guru berupa bentuk perilaku yang bersifat
dalam proses belajar mengajar. mendasar dan khusus yang harus
Kondisi belajar mengajar saat ini dimiliki oleh seorang guru sebagai
masih menjadi prioritas utama bagi modal awal untuk melaksanakan
guru. Karena melalui proses belajar tugas-tugas pembelajaran secara
mengajar yang baik diharapkan terencana dan profesional.
mampu menimbulkan dampak positif Ada delapan keterampilan dasar
bagi anak. Ada beberapa mengajar, ada beberapa keterampilan
keterampilan yang harus dikuasai oleh dasar mengajar yang diterapkan oleh
guru dalam proses belajar mengajar guru SD Negeri 01 Sungai Ringin

2997
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

permasalahannya hampir sama, dinyatakan nilainya tidak tuntas. Pada


karena dilihat dari siswa yang sering kelas VA berjumlah 23 orang siswa
kali ribut saat pembelajaran terdapat 8 orang siswa yang nilainya
berlangsung dan membuat mereka tuntas. Sedangkan 15 orang siswa
sering kali tidak fokus dalam belajar, dinyatakan nilainya tidak tuntas. Pada
siswa lebih suka bermain dan kelas VB berjumlah 23 orang siswa,
berbicara bersama teman terdapat 5 orang siswa yang nilainya
dibandingkan mendengarkan guru tuntas. Sedangkan 18 orang siswa
saat sedang menjelaskan materi dinyatakan nilainya tidak tuntas. Dan
pembelajaran. Hal ini disebabkan pada kelas VI berjumlah 35 orang
karena guru yang kurangnya siswa, terdapat 7 orang siswa yang
persiapan dalam mengajar sehingga nilainya tuntas. Sedangkan 28 orang
membuat pembelajaran di kelas siswa dinyatakan nilainya tidak tuntas.
menjadi tidak menarik. Biasanya Berdasarkan uraian latar
kurang penjelasan dalam materi yang belakang masalah di atas, maka dapat
di ajarkan sehingga membuat siswa diketahui bahwa keterampilan dasar
tidak paham, tidak memberi mengajar merupakan hal yang sangat
kesempatan dalam bertanya, suka penting dalam sebuah pembelajaran.
meninggalkan kelas saat Oleh karena itu, peneliti merasa
pembelajaran berlangsung, tidak terdorong untuk melakukan suatu
menjelaskan materi yang di keluarkan penelitian dengan judul “Analisis
dalam ulangan. Apa bila dilihat dari Keterampilan Dasar Mengajar Guru
hasil belajar siswa guru memiliki Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai
keterampilan dasar mengajar, akan Ringin Kabupaten Sekadau”.
tetapi dari delapan keterampilan dasar B. Metode Penelitian
mengajar hanya beberapa Pendekatan penelitian ini adalah
keterampilan yang diterapkan oleh menggunakan pendekatan kualitatif
guru, sehingga beberapa siswa yang yaitu menggambarkan atau
hasil belajarnya tuntas. Dilihat dari mendeskripsikan analisis
rata-rata hasil belajar siswa pada keterampilan dasar mengajar guru di
kelas IV berjumlah 38 orang siswa, Sekolah Dasar Negeri 01 Sungai
terdapat 12 orang siswa yang nilainya Ringin. Menurut Sugiyono (2020:32)
tuntas. Sedangkan 26 orang siswa model penelitian kualitatif adalah data

2998
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

yang berbentuk kalimat, kata atau penelitian deskriptif kualitatif. Sukandi


gambar. Model penelitian kualitatif (2020:33) mengatakan penelitian
sering disebut metode penelitian deskriptif merupakan metode
naturalitis karena penelitiannya penelitian yang berusaha
dilakukan pada kondisi yang alamiah. menggambarkan dan
Obyek alamiah adalah obyek yang menginterprestasikan objek sesuai
berkembang tidak dimanipulasi oleh dengan apa adanya. Penelitian
peneliti dan kehadiran peneliti tidak deskriptif ditunjukkan untuk
dipengaruhi dinamika pada obyek mendeskripsikan suatu keadaan atau
tersebut. fenomena-fenomena apa adanya
Metode penelitian yang pada saat penelitian dilakukan.
digunakan penulis dalam penelitian ini Selanjutnya penelitian deskriptif juga
adalah metode kualitatif deskriptif. merupakan penelitian dimana
Metode penelitian kualitatif digunakan pengumpulan data untuk mengetes
untuk meneliti pada objek yang pertanyaan penelitian atau hipotesis
alamiah yaitu peneliti merupakan yang berkaitan dengan keadaan dan
instrumen kunci, teknik pengumpulan kejadian sekarang.
data dilakukan secara triangulasi Langkah-langkah dalam
(gabungan), analisis data bersifat penelitian ini dilakukan secara
induktif, dan hasil penelitian kualitatif bertahap dan dalam jangka waktu
lebih menekankan makna dari tertentu yaitu peneliti berusaha
generalisasi (Saebani & Sutisna, mengumpulkan data melalui
2018: 122) observasi, wawancara dan
Tujuan penulis memilih metode dokumentasi dengan terjun langsung
deskriptif yaitu supaya mendapatkan ke lapangan. Dalam penelitian ini
data deskriptif yang mengandung peneliti mendeskripsikan mengenai
makna berupa deskriptif terkait suatu keterampilan dasar mengajar guru
fenomena atau peristiwa tentang kelas tinggi SD Negeri 01 Sungai
keterampilan dasar mengajar Guru Ringin Kabupaten Sekadau.
Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai Kemudian, data yang diperoleh
Ringin Kabupaten Sekadau. disajikan dalam bentuk deskripsi kata-
Bentuk penelitian yang kata agar lebih mudah dimengerti
digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan yang didapatkan di

2999
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

lapangan. Selain dalam bentuk pengecekan atau sebagai


deskripsi kata-kata, peneliti juga pembanding terhadap data itu, seperti
menyajikan data dalam bentuk sumber, metode maupun teori yang
dokumentasi guna mempertegas dan relevan (Sugiyono, 2017: 83).
memperjelas hasil penelitian tersebut. Sugiyono (2017:363)
Teknik pengumpulan data mengemukakan bahwa uji keabsahan
merupakan langkah yang paling data merupakan kriteria utama
strategis dalam penelitian, karena terhadap data hasil penelitian valid,
tujuan utama dari penelitian reliabel dan objektif. Sehingga data
memperoleh data. Dalam penelitian ini dalam penelitian ini disahkan melalui
diperlukan teknik dan alat triangulasi. Triangulasi diartikan
pengumpulan data yang tepat agar sebagai pengecekan data dari
pemecahan masalah dapat tercapai berbagai sumber dengan berbagai
tingkat validitas yang mungkin cara dan berbagai waktu. Dalam
diperoleh hasil yang objektif. Teknik penelitian ini data yang dikumpulkan
yang digunakan untuk mengumpulkan dalam bentuk hasil observasi,
data dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokementasi. Dalam
Observasi, wawancara dan penelitian ini menggunakan
dokumentasi. keabsahan data berupa triangulasi
Terdapat dua hal yang utama sumber yang dilakukan untuk menguji
mempengaruhi kualitas hasil kredibilitas data yang dilakukan
penilaian, yaitu kualitas instrumen dengan mengecek data yang telah
penelitian dan kualitas pengumpulan diperoleh melalui beberapa sumber
data Sugiyono (2016: 222). Alat dan triangulasi teknik yang dilakukan
pengumpul data dalam penelitian ini untuk menguji kreabilitas data yang
lembar observasi, pedoman dilakukan dengan cara mengecek
wawancara dan dokumentasi. data kepada sumber yang sama
keabsahan data dalam penelitian ini dengan teknik yang berbeda yaitu
menggunakan teknik triangulasi data. melalui observasi, wawancara dan
Teknik triangulasi adalah teknik dokumentasi.
pemeriksaan keabsahan data yang Analisis data adalah proses
memenfaatkan sesuatu yang lain mencari dan menyusun secara
diluar data itu untuk keperluan sistematis data yang diperoleh dari

3000
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

hasil wawancara, catatan lapangan Berdasarkan hasil yang diperoleh


dan dokumentasi dengan cara dalam penelitian ini, bahwa SD Negeri
mengorganisasikan data ke dalam 01 Sungai Ringin keterampilan dasar
kategori, menjabarkan ke dalam unit- mengajarnya sudah dikatagorikan
unit, melakukan sintesa, menyusun ke baik, hanya saja ada guru yang
dalam pola, memilah mana yang terkadang pada saat mengajar tidak
penting dan akan dipelajari, dan terlalu memusatkan perhatiannya
membuat kesimpulan sehingga kepada siswa.
mudah dimengerti (Sugiyono, 2019: Menurut Wilyani (2013 : 27),
244). Analisis data bertujuan untuk Mengajar diartikan sebagai proses
mengolah informasi yang diperoleh, penyampaian informasi atau
agar data tersebut bisa dibuat sebuah pengetahuan dari guru kepada
kesimpulan tentang hasil peningkatan peserta didik, proses penyampaian
yang diperoleh. Analisis data tersebut sering juga dianggap sebagai
dimaksud untuk menjawab rumusan proses mentransfer pengetahuan.
masalah yang diajukan. Mengajar pada hakikatnya adalah
Teknik analisis data dalam suatu proses, yaitu proses mengatur,
penelitian ini menggunakan teknik mengorganisasi lingkungan yang ada
analisis model Miles and Huberman. di sekitar anak didik, sehingga dapat
Miles and Huberman (Sugiyono 2019: menumbuhkan dan mendorong anak
246), mengemukakan bahwa aktivitas didik melakukan proses belajar. Pada
dalam analisis data kualitatif dilakukan tahap berikutnya, mengajar adalah
secara interaktif dan berlangsung proses memberikan bimbingan/
secara terus menerus sampai tuntas, bantuan kepada anak didik dalam
sehingga datanya jenuh. melakukan proses belajar. Hal ini
sejalan dengan keterampilan dasar
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan mengajar guru kelas tinggi SD Negeri
01 Sungai Ringin.
Keterampilan Dasar Mengajar Guru Berdasarkan hasil observasi
Kelas Tinggi SD Negeri 01 Sungai pada indikator pertama guru kelas IV,
Ringin Kabupeten Sekadau VA, VB dan VI sudah membuka
Peneliti melakukan observasi pelajaran dengan rutinitas yang
terhadap guru kelas IV, VA, VB dan VI. dilakukan seperti salam, berdoa,

3001
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

memeriksa daftar hadir dan menarik selalu memberikan ilustrasi dan


perhatian siswa, akan tetapi peneliti contoh kepada siswa. Hal tersbut
melihat pada saat membuka pelajaran diperkuat oleh hasil wawancara
guru kelas VB dan VI tidak menarik dengan guru kelas IV, VA, VB dan VI
perhatian siswa. Sedangkan pada mengatakan bahwa guru
saat menutup pelajaran guru selalu mengembangkan materi dengan
meninjau kembali pokok-pokok materi melakukan perancangan,
yang telah dipelajari, menyimpulkan menggunakan buku tunjangan selain
materi yang telah dipelajari, buku pokok, mengetahui aspek-aspek
menyatakan bahwa waktu belajar yang terdapat dalam standar
telah habis dan dilanjutkan dengan kompetensi dan guru hendaknya lebih
berdoa bersama untuk pulang. dapat mengembangkan bahan ajar
Peneliti melihat pada saat menutup dengan cara mengikuti lebih banyak
pelajaran guru kelas IV tidak seminar pendidikan maupun pelatihan
menyimpulkan materi yang telah pengembangan.
dipelajari. Hal tersbut diperkuat oleh Berdasarkan hasil observasi
hasil wawancara dengan guru kelas pada indikator ke tiga guru kelas IV
IV, VA, VB dan VI mengatakan bahwa dan VA guru selalu menyediakan dan
untuk menarik perhatian siswa di awal mengatur fasilitas serta perabot
pembelajaran guru menerapkan belajar yang mendukung agar siswa
belajar sambil bermain, melakukan ice dapat mencapai tujuan pembelajaran
breaking, menggunakan model sesuai yang di harapkan. Pada guru
pembelajaran yang bervariasi dan kelas VB dan VI guru tidak
bernyanyi melakukan gerak badan. menyediakan dan mengatur fasilitas
Berdasarkan hasil observasi serta perabot belajar yang
pada indikator ke dua guru kelas IV, mendukung. Kemudian guru
VA, VB dan VI pada saat mengajar mewujudkan situasi dan kondisi kelas,
guru menjelaskan materi baik sebagai lingkungan belajar
menggunakan bahasa yang maupun sebagai kelompok belajar,
sederhana dan jelas, terlihat dari vocal guru membuat aturan bersama siswa,
suara yang jelas dan cara penyajian memberikan siswa tugas dan
materi kepada siswa secara baik. memperhatikan siswa saat mengajar.
Kemudian guru menjelaskan materi Hal tersbut diperkuat oleh hasil

3002
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

wawancara dengan guru kelas IV, VA, wawancara dengan guru kelas IV, VA,
VB dan VI mengatakan bahwa untuk VB dan VI mengatakan bahwa
mencapai tujuan pembelajaran yang kendala yang dihadapi oleh guru
diharapkan guru membuat aturan dalam mengimplementasikan
yang sudah ditetapkan antara murid keterampilan bertanya adalah sedikit
dan guru, penataan ruangan, siswa yang merespon pertanyaan
menyiapkan RPP dan menarik yang diajukan oleh guru, siswa kurang
perhatian siswa. memahami materi karena jarang
Berdasarkan hasil observasi membaca dan siswa menjawab soal
pada indikator ke empat guru kelas IV, asal-asalan dan terbatasnya siswa
VA, dan VB guru meransang fungsi yang memiliki buku paket.
pikir dengan cara mengembangkan Berdasarkan hasil observasi
pola pikir dan cara berpikir aktif siswa pada indikator ke lima guru kelas IV,
dengan memberikan pemahaman VA, VB dan VI membangkitkan dan
kepada siswa bahwa kesalahan memelihara motivasi belajar siswa
adalah sesuatu yang wajar agar siswa dengan memanfaatkan media belajar
tidak merasa takut untuk mengajukan dan memaksimalkan fasilitas belajar.
pertanyaan. Kemudian peneliti melihat Kemudian guru juga menumbuhkan
pada guru kelas VI pada saat rasa percaya diri pada siswa dengan
mengajar guru tidak meransang fungsi memberikan apresiasi dan motivasi
pikir dan tidak mengembangkan pola kepada siswa. Hal tersbut diperkuat
pikir dan cara berpikir aktif siswa oleh hasil wawancara dengan guru
sehingga pada saat siswa diminta kelas IV, VA, VB dan VI mengatakan
untuk mengajukan pertanyaan siswa bahwa agar siswa memiliki rasa
tidak ada yang berani karena takut percaya diri guru memberikan
salah. Kemudian pada saat mengajar penguatan secara verbal dan non
guru kelas VA juga mengembangkan verbal, memberikan apresiasi berupa
keaktifan peserta didik dengan pujian, memberikan pemahaman
memulai kelas dengan bertanya. Akan kepada siswa bahwa siswa itu
tetapi pada guru kelas IV, VB dan VI istimewa dan memberikan
saat mengajar guru tidak kepercayaan kepada siswa.
mengembangkan keaktifan peserta Berdasarkan hasil observasi
didik. Hal tersbut diperkuat oleh hasil pada indikator ke enam guru kelas IV

3003
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

dan VA memusatkan perhatian siswa selalu melakukan variasi dalam pola


dengan menerapkan belajar sambil interaksi dan kegiatan siswa untuk
bermain. Pada guru kelas VB dan VI menghilangkan kejenuhan dan
pada saat mengajar guru tidak kebosanan siswa. Hal tersbut
memusatkan perhatiannya kepada diperkuat oleh hasil wawancara
siswa. Kemudian guru kelas IV, VA, dengan guru kelas IV, VA, VB dan VI
VB dan VI pada saat mengajar guru mengatakan bahwa sebagai seorang
selalu memperjelas masalah atau guru harus memiliki variasi dalam
pendapat siswa dalam berdiskusi proses pembelajaran agar dapat
dengan mengurai kembali materi yang meningkatkan perhatian dan motivasi
telah dibahas. Hal tersbut diperkuat peserta didik dalam belajar serta
oleh hasil wawancara dengan guru menghilangkan kebosanan dan
kelas IV, VA, VB dan VI mengatakan kejenuhan peserta didik dan membuat
bahwa untuk membimbing diskusi suasana kelas menjadi
kelompok kecil guru menciptakan menyenangkan.
peserta didik yang aktif, menanyakan Berdasarkan hasil observasi
kesulitan siswa, memberikan pada indikator ke delapan guru kelas
kesempatan kepada siswa untuk IV, VA, VB dan VI mengadakan
berpartisipasi dan memperjelas tugas pendekatan secara pribadi kepada
kelompok, serta mampu untuk siswa dengan menunjukan perhatian
menutup diskusi dengan baik. yang hangat, menciptakan
Berdasarkan hasil observasi kehangatan dan kedekatan antara
pada indikator ke tujuh guru kelas IV, guru dan siswa. Kemudian guru kelas
VB dan VI pada saat mengajar guru IV, VA, VB dan VI membimbing dan
tidak menggunakan variasi media dan memudahkan belajar siswa dengan
bahan-bahan pengajaran. Pada guru melakukan pembelajaran secara
kelas VA saat mengajar guru runtun atau sistematis dan
melakukan variasi dalam penggunaan menggunakan variasi metode, media
media dan bahan-bahan pengajaran atau alat peraga. Hal tersbut diperkuat
agar peserta didik tidak merasa bosan oleh hasil wawancara dengan guru
selama proses pembelajaran. kelas IV, VA, VB dan VI mengatakan
Kemudian guru kelas IV, VA, VB dan bahwa untuk mengadakan
VI pada saat mengajar guru juga pendekatan secara pribadi terhadap

3004
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

siswa guru mengajak siswa untuk baik bagi siswa dan pada awal
mengobrol, mendatangi siswa yang pembelajaran guru sudah
nampak kebingungan saat mempersiapkan segala sesuatunya
mengerjakan tugas, memperlakukan seperti bahan pembelajaran dan
siswa dengan baik dan menunjuk materi yang akan diajarkan kepada
perhatian yang hangat kepada siswa. siswa. Seorang guru harus memiliki
semangat dalam menjalankan
Faktor Pendukung Dan Faktor tugasnya. Pada saat observasi
Penghambat Keterampilan Dasar peneliti melihat proses bawa guru
Mengajar Guru Kelas Tinggi SD sudah menunjukan semangat dalam
Negeri 01 Sungai Ringin Kabupaten memberikan ilmu kepada siswa.
Sekadau Sarana yang menunjang dapat
Menurut Rusiani (2015:1) mendukung seorang guru dalam
semangat adalah keadaan pikiran mewujudkan kinerjanya profesional,
ketika batin tergerak untuk melakukan karena sarana merupakan alat bantu
satu atau banyak tindakan. Seorang seorang pendidik dalam memberikan
pendidik hendaknya memiliki informasi atau sebagai alat penunjang
semangat yang kuat dalam dalam menambah wawasannya.
menjalankan tugasnya, sehingga ia Berdasarkan dari observasi
dapat melaksanakan tanggung faktor pendukung keterampilan dasar
jawabannya dengan baik dalam mengajar guru kelas IV, VA, VB dan VI
mendidik, mengarahkan dan terkait sarana dan prasarana maka,
memotivasi para peserta didik. peneliti melihat bahwa sarana dan
Berdasarkan dari observasi prasarana yang ada di sekolah sudah
faktor pendukung keterampilan dasar sangat memadai dan membantu
mengajar guru terkait dengan dalam proses pembelajaran
semangat dalam menjalankan contohnya mempunyai ruang kelas
tugasnya, maka peneliti melihat tersendiri sesuai dengan kelas
bahwa guru kelas IV, VA, VB dan VI masing-masing, mempunyai
memiliki semangat dalam perpustakaan dan kursi dan meja
menjalankan tugasnya terlihat pada lengkap sehingga dapat tercapainya
saat sebelum masuk kelas guru sudah suatu pembelajaran.
rapi sehingga memberi teladan yang b. Faktor Penghambat

3005
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

Keprofesionalitasan guru sangat melihat bahwa guru memiliki prilaku


ditunjang oleh sarana dan prasarana, dingin tetapi tegas dan konsisten
faktor penghambat seorang guru dalam pembelajaran.
dalam mewujudkan kinerjanya yang
profesional dipengaruhi oleh sarana Upaya Yang Dilakukan Mengatasi
dan prasarana yang kurang memadai. Faktor Penghambat Keterampilan
Berdasarkan dari observasi Dasar Mengajar
faktor penghambat keterampilan Sebelum memulai pembelajaran
dasar mengajar guru kelas IV, VA, VB yang penting dilakukan adalah
dan VI terkait dengan kurangnya mengecek kesiapan siswa. Apakah
sarana dan prasarana yang kurang kelengkapan belajar siswa sudah
mendukung seperti ruang kelas terlalu lengkap, seperti alat tulis atau alat
sempit ditambah dengan media lainnya yang dibutuhkan dalam
pembelajaran masih kurang belajar. Ini untuk mencegah agar
mendukung seperti alat peraga dalam siswa tidak meminjam perlatan belajar
pembelajaran belum ada untuk kepada temannya atau meminta izin
memudahkan dalam pembelajaran. keluar kelas yang akan menganggu
Seorang guru yang profesional konsentrasi belajar siswa lain.
hendaknya berprilaku dengan baik, Berdasarkan dari observasi
karena segala perbuatan yang upaya yang dilakukan untuk
dilakukan akan menjadi cermin bagi mengatasi faktor penghambat
anak didik untuk bertindak atau keterampilan dasar mengajar guru
berprilaku. Moral merupakan suatu kelas IV, VA, VB dan VI terkait
perilaku yang dilakukan manusia yang mengecek kesiapan siswa maka,
berpatokan pada perbuatan baik, peneliti melihat bahwa sebelum
sedangkan amoral adalah perbuatan memulai proses belajar mengajar,
manusia yang menunjukan sikap yang guru terlebih dahulu sudah memeriksa
tidak baik. kesiapan siswanya, seperti apakah
Berdasarkan dari observasi sudah siap mengikuti pembelajaran
faktor penghambat keterampilan dan mengecek perlengkapan belajar
dasar mengajar guru kelas IV, VA, VB siswa. Hal ini dilakukan supaya siswa
dan VI terkait dengan kurangnya benar-benar mengikuti proses
pemahaman moral maka, peneliti pembelajaran di kelas.

3006
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

Kondisi kesehatan siswa perlu keterampilan dasar mengajar sangat


juga dipertanyakan sebelum memulai penting, adapun keterampilan dasar
pembelajaran. Apakah ada siswa mengajar di SD Negeri 01 Sungai
yang kurang sehat atau mengalami Ringin masih cendrung kurang
gangguan kesehatan. Jika ada maksimal sehingga proses
sebaiknya izinkan siswa untuk pembelajaran yang dilakukan masih
beristirahat dulu di ruangan lainnya kurang kondusif sehingga
atau di ruang UKS. Siswa tidak menghasilkan peserta didik yang
mungkin berkonsentrasi belajar dalam cendrung pasif.
kondisi yang kurang sehat. Guru kelas IV, VA,VB dan VI SD
Berdasarkan dari observasi Negeri 01 Sungai Ringin, dan
uapaya yang dilakukan mengatasi diungkapkan bahwa keterampilan
faktor penghambat keterampilan dasar mengajar guru masih kurang
dasar mengajar guru kelas IV, VA, VB maksimal penerapannya. Hal ini
dan VI terkait menanyakan kondisi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
kesehatan siswa, peneliti melihat faktor pendukung dan faktor
bahwa guru sudah menanyakan penghambat.
kondisi kesehatan siswa pada saat Ditemukan upaya yang
awal pembelajaran, hal ini dilakukan dilakukan untuk mengatasi hambatan
supaya siswa benar-benar sehat keterampilan dasar mengajar guru,
dalam mengikuti pelajaran di kelas maka guru melakukan tindakan
dan tidak ada halangan saat pelajaran seperti melakukan pengecekan
berlangsung. kesiapan siswa setiap hendak
memulai proses pembelajaran seperti
E. Kesimpulan pengecekan kerapian. Kelengkapan
Berdasarkan pertanyaan alat tulis guna mengatasi siswa sibuk
penelitian yang ada pada penelitian, sendiri atau menganggu teman
ditemukan hasil penelitian terhadap sebangkunya. Serta menanyakan
keterampilan dasar mengajar. Maka kondisi kesehatan siswa.
dari itu, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan dasar mengajar guru SD
Negeri 01 Sungai Ringin, Kabupaten
Sekadau diungkapkan bahwa

3007
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

DAFTAR PUSTAKA Jamil. 2016. Guru professional.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Amirnullah dan Budiyono, Heris. Kartini. 2018. “Analisis Keterampilan
2014. Pengantar Manajemen. Dasar Mengajar Guru di SDN 002
Yogyakarta Graha Ilm. Sebatik Tengah” dalam Edukasi:
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jurnal Edukasi volume 5 (hal.49).
Jakarta: Rineka cipta. Tarakan Universitas Borneo.
Asril, Z. 2010. Micro Teaching: Moleong. 2017. “Metodologi
(Jakarta: Raja Grafindo Persada). Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT
Bastian. 2019. “Analisis Keterampilan Remaja Rosdakarya.
Dasar Mengajar Guru Dalam Saebani & Sutisna, 2018. Metode
Pendidikan dan Pengajaran volume Penelitian. Bandung. Pustaka
3 (hal. 1357-1358). Riau : program Setia.
studi pendidikan guru sekolah Siswanto. 2010. Tingkat Penugasan
dasar. Keterampilan Dasar Mengajar
Bohari, Luk. 2014. “Faktor Pendukung Mahasiswa Prodi Pendidikan
Guru-Guru Dalam Mewujudkan Akutansi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Kinerjanya Yang Professional”. Ekonomi Universitas Negeri
Darmadi. 2012. “Kemampuan Dasar Yogyakarta. Jurnal Pendidikan
Mengajar”. Bandung : Alfabeta Akutansi Indonesia, Vol VIII No. 2,
Fattah Abdul. 2018. “Peningkatan Hal: 41-51
Kopetensi Pedagogis Guru Sri Widiastuti dan Nur Rohmah M.,
Berbasis Keterampilan Dasar Peningkatan Motivasi dan
Mengajar DI MI Nurul Karim NW Keterampilan Menggiring Bola
Kebon Ayu Gerung Lombok Barat” Dalam Pembelajaran Sepakbola
dalam transformasi: jurnal Melalui Kucing Tikus Pada Siswa
transformasi volume 14 (hal.15). Kelas 4 SD Glagahombo
Mantaram : Universitas Islam Negeri 2Yogyakarta: Jurnal Pendidikan
Mataram. JasmaniIndonesia FIK UNY 2010.
Fauzi. 2010. Belajar Keterampilan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Motorik, Pengantar Teori dan Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif
Metode. Depdikbud: Jakarta. dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Hamlik, O. 2013. Proses Belajar Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Mengajar. Jakarta: PT Bumi Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan
Aksara. R&D. Bandung: Alfabeta.
Harianto, I dan Seran, Y, E. 2020. Sugiyona. 2017. Metode penelitian
Analisis Kesulitan Belajar Siswa kualitatif, kuantitatif dan R&D.
Pada Mata Pelajaran Ilmu Bandung: Alfabet.
Pengetahuan Sosial Di Sdn 11 Sukandi. 2014/2016. Metodologi
Benuis. Jurnal Pendidikan Anak penelitian pendidikan. Yogyakarta:
Usia Dini. Vol 3 No 1. AR-RUZZ MEDIA.
Wahyunilestari. 2018. Keterampilan
Dasar Mengajar di Sekolah Dasar.
3008
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume XX Nomor XX, Bulan Tahun

Prosiding seminar nasional PGSD” dalam Pedagonal : jurnal


Universitas Muhammaddiyah Ilmiah Pendidikan volume 1
Jakarta, Indonesia. (hal.26). Pakuan : Universitas
Yuli. 2017. “Analisis Keterampilan Pakuan.
Dasar Mengajar Mahasiswa

3009

You might also like