You are on page 1of 11

Asmawati, S.

Pd,

Corresponding Author :

ASMAWATI, S.PD ABSTRACT


Departemen : Pemerintah Asmawati, 2011. Analysis of Factors Affecting Biology Teachers'
Provensi Nusa Work Motivation in State Senior High Schools in West Sumbawa
Tenggara Barat Regency.
Organisasi : Dinas Pendidikan
dan kebudayaan, Keywords : Factors that influence the motivation of teachers
SMAN 3 Mataram working.
Kota : Mataram
Negara : Indonesia State Senior High Scool in West Sumbawa Regency as an
Email : asmawatiank@gmail.com organisation in which there is a professional teacher who is tasked
with planning and implementing the learning process, assessing
learning, conducting guidance and training and community
service. Given the heavy burden carried by teachers, especially in
carrying out their educational interactions, in carrying out their
professional duties, they must be based on work motivation.
This study is a qualitative descriptive research that aims to analyse
the factors that influence teachers' work motivation as well as the
dominant factors that influence the work of SMAN teachers in
West Sumbawa Regency. The research procedure was conducted
with interviews and questionnaires which included 32 teachers in
five senior high schools in West Sumbawa Regency as data
sources plus principals and administrative staff.
The results of the study show that there are external factors that
influence teachers' work motivation in West Sumbawa Regency.
These factors consist of 1) School policies, 2) Relationships with
teacher colleagues and principals, 3) Income (salary and honour),
4) health insurance, and 5) working environment.
Meanwhile, instrinsic motivation as a motivator for teachers in
West Sumbawa Regency is 1) A sense of responsibility to carry
out duties as a teacher, 2) the desire for self-actualisation by
clearly getting a promotion and class, and 3) the desire to get
recognition for the work in carrying out duties as a teacher at
school.
In relation to the work motivation of teachers at SMAN in West
Sumbawa Regency, external factors as well as internal factors
have dominance in influencing the work of teachers at SMAN in
West Sumbawa Regency from several findings of influential
external motivation, 1) Principal's Policy, 2) Relationship between
co-workers, and 3) Work environment. While the internal
motivation that dominantly influences the work motivation of
teachers at SMAN in West Sumbawa Regency, 1) Responsibility
as a teacher, 2) A sense of self-actualisation, and 3) Recognition
from others (principal and colleagues).
Both internal and external motivation become the driving force for
teachers of senior high schools in West Sumbawa Regency to
move all their abilities and skills to achieve goals, both
organisational and personal organisational and personal goals allows a person to get the
goals. The achievement of fulfilment of satisfaction.

Pendahuluan alamiah siswa. Proses pembelajaran


Latar Masalah tersebut adalah merupakan ciri
Adapun tujuan Pendidikan pembelajaran dengan pendekatan
menurut UU NO. 20 Tahun 2003 keterampilan proses.
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pembelajaran keterampilan proses
Pasal 3 disebutkan bahwa yakni dipandang sesuai dengan prinsip
mengembangkan potensi peserta didik pembelajaran sains yang diharapkan
agar menjadi manusia yang berimandan siswa dapat menemukan pengetahuan,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha dan memahami sendiri segala hal yang
Esa, berakhlak mulia, sehat rohani, ingin diketahui, sehingga siswa dapat
berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta mengalami rangsangan ilmu
menjadi warga negara yang demokratis pengetahuan dan memahami tentang
juga bertanggung jawab. fakta dan konsep ilmu pengetahuan.
Proses belajar mengajar yang Konsep keterampilan proses
interaktif tersebut juga terjadi dalam melibatkan siswa dan pembelajaran.
pelajaran semua bidang pelajaran Pembelajaran keterampilan proses
terutama dalam pembelajaran biologi. memberikan akibat yang positif, karena
Biologi merupakan bagian dari sains guru memberikan kesempatan sehingga
berkaitan dengan cara mencari tahu mungkin kepada siswa untuk
tentang alam secara sistematis, mempelajari sians secara langsung
sehingga sains bukan hanya dengan panca indra.
penguasaan kumpulan pengetahuan Berdasarkan hasil wawancara
yang berupa fakta-fakta, konsep- dengan siswa, mereka masih banyak
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi mengalami kesulitan dalam
juga merupakan suatu proses pembelajaran biologi, salah satu sebab
penemuan. dikarenakan materi biologi dianggap
Guru berperan sebagai sulit, sehingga biologi masih belum
pembimbing pada saat siswa mendapatkan tempat dihati para siswa.
menemukan sendiri konsep fakta yang Mata pelajaran biologi dianggap
akan dipelajari sehingga muncul sifat pelajaran yang membosankan, karena
berisi materi yang harus dihafalkan. setiap siswa anggota kelompok harus
Keadaan ini memerlukan pembelajaran saling bekerja sama dan saling
yang inovatif dan pembelajaran yang membantu satu sama lain. Kenyataan
aktif agar siswa tidak bosan dalam yang dialami dilapangan ternyata masih
pembelajaran biologi. banyak guru biologi enggan
Pembelajaran akif merupakan melaksanakan kegiatan pembelajaran
sebuah kesatuan sumber kumpulan dengan pendekatan keterampilan
strategi-strategi pembelajaran yang proses yang menekankan pembelajaran
komprehensif. Aktivitas belajar aktif karena keterbatasan saran
kolaboratif membantu mengarahkan prasaran termasuk peneliti itu sendiri.
belajar aktif, dengan kata lain agar Guru lebih memilih menggunakan
pembelajaran dapat efektif, maka baik metode ceramah dalam melakukan
siswa maupun pendidik diharapkan proses belajar mengajar termasuk
mampu bekerja sama dengan baik. peneliti sendiri. Kondisi seperti ini
Pembelajaran yang dilakukan dengan terjadi di SMA Negeri 3 Mataram,
model konvensional seperti ceramah dimana guru biologi dalam
adalah materi kurang begitu menanamkan konsep dan
diperhatikan dan membosankan bagi mengembangkan pengetahuan bioligi
siswa, sehingga tidak bisa memahami masih kurang. Hal ini ditunjukkan dari
materi yang telah disampaikan oleh indicator prestasi belajar pada ulangan
guru. Salah satu model pembelajaran harian yang nilai rata-ratanya masih
kooperatif dan aktif adalah dengan dibawah KKM (75).
membagi siswa dalam kelompok kecil Berdasarkan latar belakang
yang terdiri dari 4-5 orang siswa secara tersebut peneliti ingin melakukan
heterogen dengan tingkat kemampuan penelitian dengan judul “Melalui
yang berbeda-beda. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif Model TAI (Team Assisted
menekankan bahwa belajar dikatakan Individualization) dapat
belum selesai jika salah satu teman meningkatkan hasil belajar Biologi
dalam kelompok belum menguasai siswa kelas X A4 SMA Negeri 3
bahan pelajaran, dengan kata lain Mataram pada Materi Ekosistem
dalam menyelesaikan tugas kelompok, Tahun Pelajaran 2020/2021”
terdiri dari 3 tahap yaitu : Perencanaan,
Tindakan, Pengamatan dan Refleksi

Bahan dan Metode


Waktu dan Tempat Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Waktu Penelitian dilaksanakan
Beberapa Teknik pengumpulan
selama 3 minggu, dimulai tanggal 20
data yang peneliti gunakan dalam
April 2021 samapi 11 Mei 2021 dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
pelaksanaan Siklus I dan Siklus II pada
Teknik Dasar
20 April 2021 sampai 25 April 2021.
Teknik ini digunakan untuk
Tempat penelitian di kelas XA4 mengetahui hasil belajar melalui
SMA Negeri 3 Mataram, peneliltian pemberian soal kepada siswa kelas XA4
memilih SMA Negeri 3 Mataram SMA Negeri 3 Mataram
karena penelitian sendiri adalah
seorang pengajar di sekolah tersebut, Teknik Obeservasi
disamping itu pula dari segi dana, Teknik observasi ini digunakan untuk
waktu dan tenaga bisa menghemat mendapatkan data tentang pelaksanaan
Model Pembelajaran Kooperatif-
Rancangan Penelitian Kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Penelitian Tindakan kelas ini, Individualization)
peneliti memakai 2 siklus yaitu siklus I
dan siklus II. Sebelum peneliti Teknik Dokumentasi
melaksanakan siklus I dan siklus II, Teknik ini penulis gunakan untuk
terlebih dahulu diadakan pengamatan menggali data yang bersifat
pra siklus dengan mencari data documenter yang berhubungan dengan
penilaian pada sebelumnya untuk penelitian yang tersimpan dalam
mengetahui sejauh mana hasil belajar dokument, seperti absensi siswa,
siswa sebelum menggunakan metode angket nilai dan lain-lain yang
pembelajaran TAI pada materi berhubungan dengan masalah
ekosistem. Sedangkan untuk tiap siklus penelitian.
Teknik Analisa Data Keterangan :
M = Jumlah seluruh siswa
Tes yang digunakan dalam
m = Jumlah siswa yang tuntas
penelitian ini adalah tes tertulis. Soal % = Tingkat Persentase yang dicapai
evaluasi akhir terdiri dari 20 soal.
Dikatankan tuntas belajar jika
Rumus dan kriteria yang digunakan
siswa memperoleh nilai lebih dari atau
adalah sebagai berikut :
sama dengan KKM yang ada yaitu ≥
Ketuntasan Individual
80.
Ketuntusan belajar individu
dihitung dengan menggunakan analisis Indikator Keberhasilan
kualitatif presentase, yaitu :
Indikator keberhasilan digunakan
untuk menentukan keberhasilan
Ketuntasan belajar individu :
Tindakan dalam penelitian. Indicator
n
x 100 % keberhasilan dari penelitian kelas ini
N
Keterangan : adalah 80% peserta didik telah
N = Jumlah seluruh nilai tiap siklus memperoleh nilai minimal 75 (sesuai
n = Jumlah nilai yang diperoleh oleh
siswa tiap siklus ketentuan KKM dari sekolah).
% = Tingkat Persentase yang dicapai

Dikatakan tuntas belajar jika siswa Hasil dan Pembahasan Penelitian

memperoleh nilai lebih dari atau sama Hasil Penelitian

dengan KKM yang ada yaitu 75. Pra Siklus

Hasil pengamatan peneliti,


Ketuntasan Klasikal didapatkan bahwa proses pembelajaran
Data yang diperoleh dari hasil pada mata pelajaran biologi di kelas
belajar siswa dapat menentukan belajar XA4 SMA Negeri 3 Mataram masih
klasikal menggunakan analisis dirasakan kurang jauh dari kenyataan
diskriptif presentase, dengan yang diharapkan. Siswa merasa jenuh
perhitungan : karena biologi itu merupakan momok
dan sulit yang sangat membutuhkan
Ketuntasan belajar individu : pemahaman konsep yang jelas dalam
m mengerjakan soal yang bervariasi. Hal
x 100 %
M
ini juga ditunjukkan dari nilai harian
kelas XA4 pada materi sebelumnya tanggal 20 April 2021 pada jam ke 5
selalu dibawah hasil Kriteria dan ke 6 dengan membahas sub bab
Ketuntasan Minimal (KKM) yang materi Abiotik dan pertemuan ketiga
ditentukan yaitu 75. Tabel 4.1 adalah pada hari rabu tanggal 21 April 2021
nilai bioligi materi Kingkdom Animalia pada jam ke 1 dan ke 2 dengan
pada siswa kelas XA4 tahun pelajaran melaksanakan tes siklus I.
2020/2021 berdasarkan hasil observasi
Deskripsi pelaksanaan Tindakan
yang dilakukan peneliti.
pembelajaran adalah sebagai berikut :
Guru masih menggunakan
Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari
paradigma lama dalam mengajar yaitu
Selasa Tanggal 20 April 2021 dari
guru lebih mendominasi proses
pukul 07.00-08.15 WITA dan
pembelajaran dimana pembelajaran
Pertemuan ke 2 pada hari yang sama
yang dilaksanakan masih menggunakan
dari pukul 09.15 – 10.00 WITA.
metode konvensional dengan siswa
hanya datang, duduk, mendengarkan, Implementasi Tindakan

mencatat materi setelah itu pulang. Hal Pelajaran diawali dengan berdo’a
ini mengakibatkan suatu pembelajaran Bersama-sama, kemudian peneliti
monoton yang akhirnya membuat siswa mengucapkan salam dan dijawab
merasa jenuh, tersiksa, pasif dan siswa serentak oleh siswa, kemudian
tidak lagi merasa butuh malah melakukan presensi untuk mengetahui
cenderung menyepelekan pelajaran, kehadiran siswa. Guru melakukan
sehingga hasil belajar dari siswa masih apersepsi dengan menanyakan tentang
rendah dan kurang dari Kreteria anggota ekosistem sawah sebagai pra
Ketuntasan Minimal (KKM), serta syarat dimulai pelajara. Guru
banyak siswa yang tidak tuntas. memberikan motivasi dengan

Siklus I mengkonstektualkan materi. Guru

Siklus I dilakukan dalam 3 menyampaikan tujuan pembelajaran.

pertemuan. Pertemuan pertama Guru menjelaskan kepada seluruh


dilakukan pada hari selasa tanggal 20 siswa tentang model TAI sebagai suatu
April 2021 pada jam ke 1 dan ke 2 variasi model pembelajaran. Guru
dengan membahas sub bab materi menjelaskan kepada siswa tentang pola
Biotik. Pertemuan kedua hari Selasa Kerjasama antar siswa dalam satu
kelompok. Kemudian membentuk mengevaluasi dan menyimpulkan hasil
kelompok-kelompok kecil dengan belajar tentang komponen-komponen
beranggotakan 4-5 siswa pada setiap makhluk hidup. Diahkir pertemuan
kelompok. Kelompok dibuat heterogen diadakan tes akhir, untuk menambah
menurut tingkat kepandaian dengan pemahaman siswa diberi tugas rumah.
mempertimbangkan keharmonisan
kerja kelompok. Guru memberikan
tugas siswa dengan bahan yang sedangkan untuk pertemuan ke 3

disiapkan yaitu dengan pemanfaatan dilaksanakan pada hari Rabu 21 April

LKS. Kemudian guru mempersilahkan 2021 dari pukul 07.00-08.00 WITA.

siswa untuk mengerjakan LKS secara Implementasi Tindakan


individu materi komponen-komponen Guru mengawali pelajaran dengan
makhluk hidup. Setelah siswa selesai berdo’a dan presensi. Guru melakukan
mengerjakan LKS secara individu, apersepsi dengan menanyakan dan
kemudian guru memberikan tugas pembahasan tugas rumah yang telah
siswa mendiskusikan hasil pekerjaan diberikan pada pertemuan selanjutnya.
individu dengan kelompoknya masing- Guru membagikan soal nilai diakhir siklus
masing. Setelah selesai berdiskusi, I. hasil proses belajar siswa pada siklus I
ketua kelompok melaporkan hasil terlihat pada tabel 4.2

diskusi kepada guru tentang hambatan


yang dialami kelompoknya. Guru Pembahasan
melakukan pendampingan dan Pra Siklus
memberikan bantuan secara individual
Pada tahap pra siklus, peneliti
kepada siswa yang membutuhkan.
menggumpulkan data awal dari
Perwakilan kelompok
penilaian biologi sub bab kingdom
mempresentasikan hasil pekerjaan
animalia pada semester 2 tahun
didepan kelas.
pelajaran 2020/2021 pada siswa kelas
Menjelang akhir waktu XA4 SMA Negeri 3 Mataram. Hasil
pembelajaran, guru memberikan penilaian siswa kelas XA4 pada tahun
pendalaman secara klasikal dengan pelajaran 2020/2021 berdasarkan tabel
menekankan strategi pemecahan 4.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa
masalah. Guru Bersama siswa
yang tuntas sebanyak 23 siswa, maka bahwa jumlah siswa yang dapat
ketuntasan klasikalnya adalah : ketuntusan adalah 24 siswa jadi :

Persentase Ketuntasan Klasikal Persentase Ketuntasan Klasikal


Siswa Tuntas
= X 100% Siswa Tuntas
Siswa = X 100%
23 Siswa
= X 100% = 72 % 24
32 = X 100% = 75 %
32
Berdasarkan hasil presentase
keberhasilan 72 % menunjukkan bahwa
hasil belajar siswa masih dibawah Siklus II

indikator keberhasilan yang diharapkan Pelaksanaan siklus II adalah 2 hari

dari penelitian tersebut. pada hari Jum’at Tanggal 23 April


2021 dan hari Sabtu tanggal 24 April
2021. Pertemuan 1 dan 2 adalah
Siklus I
pembahasan materi ekosistem sub bab
Pelaksanaan siklus I adalah 3 hari.
komponen-komponen makhluk hidup.
Pertemuan 1 dan 2 pada hari Selasa
dan Pertemuan ke 3 peneliti
Tanggal 20 April 2021 peneliti
mengadakan tes akhir siklus II. Pada
melakukan pembahasan materi
siklus II ini anggota tiap kelompok
ekosistem sub bab komponen-
dibuat acak dan berbedadengan
komponen makhluk hidup. dan
anggota kelompok pada siklus I.
Pertemuan ke 3 pada hari rabu Tanggal
Perincian hasil penilaian hasil
21 April 2021 peneliti melaksanakan
belajar pada siklus II adalah sebagai
tes akhir siklus I Adapun perintican
berikut : Siklus II terdiri dari 3
hasil belajar pada siklus I :
pertemuan, pada pertemuan 3 diadakan
Siklus I terdiri dari 3 pertemuan
tes akhir penilaian dengan jumlah
dan pengambilan nilai akhir siklus I
siswa yang mendapatkan ketuntasan
dilaksanakan pada pertemuan 3 karena
adalah 26 siswa, jadi :
tes akhir dilaksanakan pada pertemuan
tersebut. Berdasarkan hasil tes akhir Persentase Ketuntasan Klasikal

siklus I pada tabel 4.2 menunjukkan Siswa Tuntas


= X 100%
Siswa
26 sehingga para siswa dikelas dapat
= X 100% = 81 %
dengan mudah melakukannya dan
32
termotivasi untuk mempelajari materi
Pelaksanaan pada siklus II sudah
yang diberikan dengan cepat dan
berlangsung optimal hal ini bisa terjadi
akurat, tidak bisa berbuat curang atau
peningkatan perolehan nilai rata-rata
menemukan jalan pintas karena siswa
yaitu sebesar 77,5 dengan ketuntasan
akan melakuan pengecekan satu sama
klasikal sebesar 81%. Hal ini
lain. Pada model pembelajaran TAI
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
ini, pembelajaran keterampilan proses
meningkat dan sudah melebih indicator
pada siswa memberikan akibat yang
keberhasilan yang ditetapkan oleh
positif, karena guru memberikan
peneliti yaitu nilai rata-rata hasil
kesempatan sebanyak mungkin kepada
belajar ≥ 75 dan ketenutasan klasikal ≥
siswa untuk mempelajari materi biologi
80% sehingga siklus II dipamdang
secara langsung dengan seluruh panca
sudah cukup.
indra, sehingga terjadi peningkatan
Team Assisted Indiviualization
hasil belajar siswa. Siswa lebih mudah
(TAI) adalah model pembelajaran
memaham sesuatu yang nyata yang
individual dibantuk kelompok atau tim,
dapat diamati dibandingkan dari
inti dari pembelajaran TAI ini adalah
perngetahuan yang diperoleh secara
pembelajaran dengan membentuk
informatif.
kelompok-kelompok belajar kecil yang
Penelitian ini telah diperoleh hasil
heterogen terdiri dari 4 sampai 5 siswa
sebagaimana hipotesis yang telah
dalam setiap kelompoknya, diikuti
direncanakan yaitu Penerapan-
dengan pemberian bantuan secara
Penerapan Model Pembelajaran
individu bagi siswa yang memerlukan
Kooperatif TAI (Team Assisted
bantuan. Penggunaan tim belajar terdiri
Individualization) dapat mempengaruhi
dari 4-5 anggota kelompok yang
hasil belajar siswa kelas XA4 pada
berkemampuan bervariasi, sehingga
materi pokok Ekosistem di SMA
anggota satu dengan lainnya dapat
Negeri 3 Mataram
saling membantu. Berdasarkan hasil
observasi penelitian ini diketahui
Kesimpulan
bahwa pelaksanaan kegiatan
pembelajaran sangat sederhana,
Berdasarkan penelitian Tindakan Drost, J.I.G.M, 1998. Sekolah :
kelas yang telah dilaksanakan tentang Mengajar atau Mendidik ? .
penggunaan model TAI di SMA Negeri Kanisius, Yogyakarta
3 Mataram tahun pelajaran 2020/2021 Jamarah, Syaiful Bahri, 2000. Guru
dapat disimpulkan bahwa strategi dan Anak Didik Dalam Interaksi
pembelajaaran kooperatif model TAI Edukatif. Rineka Cipta, Jakarta.
(Team Assisted Individualization) Jupri, 2002. Pengaruh Faktor-faktor
dapat meningkatkan hasil belajar Motivasi terhadap Kinerja Guru
biologi siswa kelas XA4 pada materi Sekolah Dasar Matara. Tesis
pokok ekosistem. Hal tersebut dapat Program Magester Manajemen
dibuktikan dari hasil penelitian ini, Universitas Mataram, Mataram.
pada tahap pra siklus nilai rata-rata Sondang P. Siagian, 1995. Teori
yang diperoleh siswa masih 67,97 Motivasi dan Aplikasinya. Penerbit
dengan ketuntasan klasikal 71,87 % Reneka, Jakarta
pada siklus I meningkat menjadi 72,97 Sugiyono, 2000. Metode Penelitian
dengan ketuntasan klasikal sebesar Administrasi. Alfabeta, Bandung
75%, pada siklus II nilai rata-rata lebih Sumatitiek, Retno, 1998. Analisis
meningkat menjadi 77,5 dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi
ketuntasan klasikal sebesar 81,25% Semangat Kerja, Kepuasan Kerja
dan Dampaknya Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan
Ucapan Terima Kasih
Pasukan Kuning di Kab. Dati II
Terima kasih kepada semua pihak
Kediri. Program Pascasarjana
yang telah membantu peneliti dari awal
Univeritas Muhammadiyah
sampai akhir dan juga telah membantu
Malang, Malang.
biaya penelitian ini.
Thoha, M, 1999. Perilaku Organisasi,
Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Referensi
Penerbit Raja Grafindo Persada,
Arikunto, Suharsimi (1998). Prosedur
Jakarta.
Penelitian, Suatu Pendekatan
Winardi, J, 2001. Motivasi dan
Praktik, PT Rineka Cipta,
Pemotivasian Dalam Manajemen.
Yogyakarta.
Penerbit Raja Grapindo Persadar,
Jakarta.
___, 2005. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan. Departemen
Pendidikan Nasional Republik
Indonesia, Jakarta.
___, 2001. Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekolah.
Depdiknas, Jakarta.
___, 2003. Undang-Undang No.20
Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. PT Kloang
Klede Putra Timur, Jakarta.

You might also like