You are on page 1of 8

Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No.

2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI


TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

Dina Dwi Syafitri1, Abdoel Gafar2, dan Firman Tara3


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Batanghari,
Jambi

Dinads6104@gmail.com
Gafar35@yahoo.co.id
firmantara@gmail.com

Abstract
This research is aimed at identifying the use of suggestion-imagination model towards
anecdote writing. This research is quantitative. The design of this research is pretest and
posttest group. The population of this research is class X MIPA 3 students of SMA Negeri
10 Kota Jambi. The sampel is taken by using purposive sampling. Test is used in collecting
the data. There are two tests are used, they are; pretest and posttest. The data are analyzed
by using normality test, and homogeneity test is used to find the result of hypothesis. The
research result shows that the mean of posttest is 67,18 and pretest is 58,59. The
hypothesis test is used for t-test in which tcount is 7,857 and ttable is 2,353. It means that this
result is equivalent with the criterion in which Ho is rejected and Ha is accepted. So it can
be concluded that suggestion-imagination model has significant influence towards students
of class X MIPA 3 in writing anecdote inSMA Negeri 10 Kota Jambi Academic Year
2016/2017. Hence, the suggestion-imagination model can be used in learning anecdote
writing.

Key Words : suggestion-imagination, writing, anecdote.

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidika, Universitas Batanghari, Jambi
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Batanghari, Jambi
3
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Batanghar, Jambi

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


122
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

PENDAHULUAN kompetensi sikap, pengetahuan, dan


Keterampilan menulis merupakan keterampilan. Kurikulum yang digunakan
salah satu jenis keterampilan berbahasa SMA Negeri 10 Kota Jambi, pada mata
yang harus dikuasai siswa. Dikatakan pelajaran bahasa Indonesia kelas X
demikian, karena menulis adalah hasil dijelaskan bahwa kompetensi dasar 4.2
mengorganisasikan ide atau gagasan dari pada semester ganjil yaitu memproduksi
proses mendengarkan, berbicara, dan teks anekdot secara lisan maupun tulisan.
membaca. Keterampilan menulis sangat Dalam kurikulum 2013 kelas X
penting bagi siswa terutama bagi siswa SMA dinyatakan bahwa teks anekdot yaitu
SMA sederajat. Dengan menulis, siswa cerita singkat yang di dalamnya
dapat menyampaikan ide atau gagasan mengandung unsur lucu dan mempunyai
secara tidak langsung melalui sebuah maksud untuk melakukan kritikan.
tulisan. Menulis merupakan kegiatan yang Selanjutnya, Kosasih (2016:84)
menyenangkan. Berhubungan dengan hal mengemukakan bahwa “Anekdot yakni
itu, Tarigan (2008:3) mengemukakan sebuah cerita lucu atau menggelitik yang
bahwa “Menulis merupakan suatu bertujuan memberikan suatu pelajaran
keterampilan berbahasa yang tertentu”. Teks anekdot dikenalkan mulai
dipergunakan untuk berkomunikasi secara jenjang SMA dalam kurikulum 2013.
tidak langsung, tidak secara tatap muka Sesuai dengan prinsip pembelajaran
dengan orang lain. Menulis merupakan bahasa Indonesia dalam kurikulum
suatu kegiatan yang produktif dan tersebut yakni berbasis teks.
ekspresif”. Keterampilan menulis tidak Berdasarkan pengamatan penulis
akan diperoleh secara otomatis, tetapi ketika melakukan kegiatan praktek
harus diperoleh melalui latihan secara pengalaman lapangan (PPL), pada
terus menerus dan teratur. umumnya kegiatan pembelajaran yang
Pembelajaran keterampilan menulis dilaksanakan tidak bervariasi, kurang
di sekolah pada kurikulum 2013 mendapat respon positif dari siswa. Oleh
memperhatikan pentingnya penggunaan karena itu, pada pembelajaran
bahasa sebagai wahana untuk keterampilan menulis anekdot dibutuhkan
mengekspresikan perasaan dan pemikiran model pembelajaran yang bervariasi yang
secara logis. Selain itu, kurikulum 2013 tepat. Dalam praktik pembelajaran di
menekankan standar kompetensi pada kelas, diketahui bahwa sebagian guru

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


123
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

masih menggunakan metode ceramah dan dengan cara memberikan sugesti lewat
penugasan berbasis buku teks tanpa lagu untuk merangsang imajinasi siswa”.
melakukan variasi dalam pembelajaran. Melalui model sugesti-imajinasi
Pembelajaran menulis di kelas berperan diharapkan dapat meningkakan
penting untuk mendorong motivasi siswa keterampilan siswa dalam pembelajaran
agar siswa mau berlatih menulis dengan menulis anekdot. Model sugesti-imajinasi
baik. ini menyesuaikan dengan kondisi siswa
Perlu adanya inovasi pembelajaran dalam belajar sehingga siswa lebih mudah
untuk memecahkan permasalahan di atas. menangkap dan memahami pembelajaran.
Inovasi pembelajaran tersebut dapat Dalam model sugesti-imajinasi,
berupa pendekatan, model, metode, guru dapat memaksimal keterampilan
strategi, ataupun media. Pengertian model menulis untuk memproduksi anekdot dan
pembelajaran menurut Joyce dan Weil memberikan motivasi pada siswa bahwa
(dalam Nurdin dan Adriantoni, 2016:181) menulis itu menyenangkan. Alasan
“Model pembelajaran adalah suatu rencana mendasar peneliti menjadikan model
atau pola yang dapat digunakan untuk sugesti-imajinasi, yaitu sepengetahuan
membentuk kurikulum (rencana peneliti, dalam tinjauan perpustakaan
pembelajaran jangka panjang), merancang FKIP Universitas Batanghari Program
bahan-bahan pelajaran dan membimbing Studi Bahasa dan Sastra Indonesia belum
pembelajaran di kelas atau yang lain”. Hal ada yang menggunakan model sugesti-
tersebut dilakukan agar siswa aktif dalam imajinasi dalam penelitiannya. Selain itu,
pembelajaran. Terdapat model ketika penulis melakukan praktek
pembelajaran yang digunakan oleh siswa pengalaman lapangan (PPL) peneliti belum
untuk menulis, salah satunya adalah model pernah menggunakan model pembelajaran
sugesti-imajinasi. sugesti-imajinasi, sehingga penulis tertarik
Melalui penelitian ini, akan menggunakan model tersebut.
diterapkan model sugesti-imajinasi dalam Adapun tujuan dalam penelitian
pembelajaran menulis anekdot siswa kelas ini adalah untuk mengetahui apakah
X MIPA 3 SMA Negeri 10 Kota Jambi. penggunaan model sugesti-imajinasi
Siswanto dan Ariani (2016:25) berpengaruh terhadap keterampilan
berpendapat “Model sugesti-imajinasi menulis anekdot siswa kelas X MIPA 3
adalah model pembelajaran menulis

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


124
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

SMA Negeri 10 Kota Jambi Tahun Ajaran siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 10
2016/2017. Kota Jambi.
METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data
Desain yang digunakan dalam menggunakan tes, sedangkan teknik
penelitian ini adalah pretest and posttest analisis data dilakukan dengan langkah
group. Penelitian ini dilakukan dengan terlebih dahulu uji persyaratan analisis,
menggunakan quasi Experimental. dilanjutnya dengan uji hipotesis. Pada
Arikunto (2010:123) mengatakan “Quasi hipotesis penelitian permasalahan
experimental design, yaitu penelitian yang penelitian yang ada dalam rumusan
tidak memenuhi persyaratan seperti cara masalah akan dijawab dengan melakukan
eksperimen yang dikatakan ilmiah”. serangkaian pengujian hipotesis dengan
Penelitian ini difokuskan pada model taraf signifikan α = 0,05. Untuk
sugesti-imajinasi dalam pembelajaran menganalisis hasil eksperimen yang
menulis anekdot siswa kelas X MIPA 3 menggunakan pretest and posttest group.
SMA Negeri 10 Kota Jambi tahun ajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
2016/2017. Berdasarkan uraian tersebut Penelitian ini dilaksanakan di
peneliti menggunakan metode kuantitatif. SMA Negeri 10 Kota Jambi tahun ajaran
Dengan demikian pengolahan data hasil 2016/2017. Penelitian ini dilakukan pada
penelitian akan dilakukan secara statistik. siswa kelas X MIPA 3 dalam pembelajaran
Populasi dalam penelitian ini menulis anekdot dengan model sugesti-
adalah keseluruhan siswa kelas X MIPA 3 imajinasi. Sampel berjumlah 34 (tiga
SMA Negeri 10 Kota Jambi Tahun Ajaran puluh empat) orang. Pada proses
2016/2017. Penentuan sampel dalam pembelajaran, kelas X MIPA 3 diberi
penelitian ini dilakukan secara purposive pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir)
sampling. Variabel bebas (X) dalam dengan menggunakan model sugesti-
penelitian ini adalah penggunaan model imajinasi. Perbedaan nilai pretest dan
sugesti-imajinasi dan variabel terikatnya posttest dapat dilihat pada tabel berikut.
(Y) adalah pembelajaran menulis anekdot

Tabel 1. Hasil Pembelajaran Menulis Anekdot


X MIPA 3 N R L S Rata-rata
Pretest 34 77 42 9,241 58,59
Posttest 34 88 56 8,555 67,18

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


125
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

Dari tabel di atas, dapat dijelaskan pembelajaran menulis anekdot yang di


sebagai berikut. Sampel penelitian dapat melalui pretest dan posttest.
berjumlah 34 siswa kelas X MIPA 3 SMA Langkah-langkah yang dilakukan dalam
Negeri 10 Kota Jambi. Proses penelitian ini yaitu: melakukan uji
pembelajaran menggunakan model normalitas, uji homogenitas, dan uji
sugesti-imajinasi pada posttest (tes akhir) hipotesis.
lebih baik daripada pretest. Hal ini terlihat Uji normalitas pada penelitian ini,
pada nilai tertinggi yang didapat dengan dilakukan dengan uji Kolmogorov-
menggunakan model sugesti-imajinasi Smirnov dengan bantuan SPSS 20.
pada posttest adalah 88 lebih besar Berdasarkan uji normalitas yang
daripada nilai tertinggi pretest yaitu 77. dilakukan diperoleh nilai pretest sebesar
Kemudian, nilai terendah pada posttest 0,490 > 0,05 dan nilai posttest sebesar
adalah 56 lebih tinggi daripada nilai 0,816 > 0,05 (taraf signifikan). Jadi dapat
terendah pretest yaitu 42. disimpulkan, bahwa data pretest maupun
Nilai simpangan baku posttest posttest berdistribusi normal.
lebih kecil dari nilai simpangan baku Uji homogenitas tes yang
pretest artinya rentang nilai tertinggi dan digunakan dalah uji F yaitu dengan
terendah tidak terlalu jauh dengan membandingkan variansi terbesar dan
simpangan baku posttest 8,555 sedangkan variansi terkecil. Syarat variansi bersifat
simpangan baku pretest 9,241. homogen apabila Fhitung lebih kecil dari
Selanjutnya, nilai rata-rata juga pada Ftabel pada taraf signifikansi α 0,05.
menunjukkan bahwa pembelajaran Dari perhitungan uji homogenitas
menulis anekdot menggunakan model diperoleh nilai Fhitung (Fh) sebesar 0,857
sugesti-imajinasi dengan posttest lebih dan Ltabel (Ft) pada α = 0,05; dk 3 dan df
baik daripada pretest dengan nilai rata-rata 34 ditemukan nilai sebesar 2,883. Jadi Fh
posttest sebesar 67,18 sedangkan nilai rata- lebih kecil dari Ft (Fhitung = 0,857 ≤ Ftabel =
rata pretest sebesar hanya 58,59. 2,883). Pada kriteria pengujian F
Analisis data bertujuan untuk diketahui bahwa jika Fhitung ≤ Ftabel, maka
mengetahui pemecahan masalah pengaruh Ho diterima. Dengan demikian, dapat
model sugesti-imajinasi dalam disimpulkan bahwa data memiliki
pembelajaran menulis anekdot. Data yang kesamaan varians atau data berasal dari
dianalisis merupakan data tes populasi yang homogen.

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


126
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

Berdasarkan uji normalitas dan uji imajinasi berpengaruh terhadap


homogenitas, diperoleh hasil bahwa kemampuan menulis anekdot. Dalam
pretest dan posttest berdistribusi normal penelitian ini, uji hipotesis menggunakan
dan kedua varians homogen, maka uji-t. Uji hipotesis statistik ini adalah
selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis Ho:µ 1-µ 2 dan Ha:µ 1>µ 2. Dari hasil
berdasarkan data tersebut. Pengujian perhitungan uji t, uji hipotesis dijelaskan
hipotesis dilakukan untuk mengetahui sebagai berikut.
apakah penggunaan model sugesti-

Tabel 2. Uji Hipotesis

X MIPA 3 thitung ttabel dk α


Posttest
7,857 2,353 3 0,05
Pretest

Berdasarkan tabel di atas, dapat imajinasi. Model pembelajaran sugesti-


disimpulkan bahwa diperoleh thitung sebesar imajinasi membuat siswa lebih aktif dalam
7,857 sedangkan nilai ttabel diperoleh dari pembelajaran, model pembelajaran
tabel t dengan dk 3 dan taraf signifikan (α) sugesti-imajinasi sebagai jembatan bagi
0,05 yaitu sebesar 2,353. Membandingkan siswa untuk membayangkan, menciptakan
nilai thitung dengan ttabel maka, 7,857> 2,353 gambaran atau berimajinasi dengan sugesti
berarti ini sesuai dengan kriteria pengujian melalui lagu yang akan membuka
maka Ho ditolak dan Ha diterima. wawasan siswa dalam berkarya khususnya
Berdasarkan uji yang telah pada pembelajaran menulis anekdot.
dilakukan, terlihat bahwa nilai rata-rata Sebaliknya, ketika siswa diberi tugas tanpa
pada posttest (tes akhir) sebesar 67,18 dan diberi perlakuan ataupun menjelaskan
pada pretest (tes awal) 58,59 berarti nilai materi dan tujuan pembelajaran pada
rata-rata siswa yang diajarkan pretest (tes awal) siswa merasa bingung
menggunakan model sugesti-imajinasi untuk mengerjakan tugas yang telah
pada posttest (tes akhir) lebih tinggi diberikan bahkan cenderung pasif.
daripada nilai rata-rata pada pretest (tes Langkah-langkah pembelajaran
awal). Dalam proses pembelajaran, siswa dilakukan sebagai berikut: yaitu
lebih aktif ketika diberi model memberikan penjelasan mengenai tujuan
pembelajaran terutama model sugesti- dan kompetensi dasar supaya siswa

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


127
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

mengetahui arah dalam pembelajaran berimajinasi khususnya pembelajaran


sehingga siswa fokus dengan apa yang menulis anekdot.
telah ditentukan. Kemudian, menjelaskan Berdasarkan paparan di atas, dalam
hubungan materi yang telah diajarkan proses pembelajaran terlihat bahwa
dalam proses ini, guru memberi ulasan penggunaan model sugesti-imajinasi
atau penjabaran singkat tentang kosakata, berpengaruh pada pembelajaran menulis
kaidah penulisan atau ejaan dan hal yang anekdot. Sesuai dengan uji hipotesis yang
lain berkaitan dengan keterampilan dilakukan dimana nilai thitung lebih besar
menulis. Selanjutnya, menjelaskan tentang dari ttabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa
media lagu dalam proses ini guru posttest (tes akhir) lebih baik dari pretest
menjelaskan kegiatan yang dijalani oleh (tes awal) karena pada pretest (tes awal).
siswa, mulai dari pemutaran lagu sampai
SIMPULAN
penilaian dan yang akan dinilai yaitu isi,
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
struktur teks, kosakata, kalimat, dan
disimpulkan pengaruh pembelajaran
mekanik. Lalu, guru dan siswa aktif dalam
menulis anekdot dengan menggunakan
pembelajaran, dalam proses ini guru harus
model sugesti-imajinasi siswa kelas X
bisa menjadi motivator dan fasilitator yang
MIPA 3 SMA Negeri 10 Kota Jambi tahun
baik supaya pembelajaran terlaksana
ajaran 2016/2017 diperoleh nilai rata-rata
dengan baik dan tercapai tujuan
posttest (tes akhir) sebesar 67,18 dan
pembelajaran. Guru harus mempunyai
pretest (tes awal) memperoleh nilai rata-
pengetahuan yang luas tentang lagu yang
rata sebesar 58,59. Berdasarkan pengujian
disukai siswa.
hipotesis diperoleh bahwa penggunaan
Pemberian model sugesti-imajinasi
model sugesti-imajinasi berpengaruh
ini juga memberikan arahan kepada siswa
terhadap keterampulan menulis anekdot.
untuk menyimak dan menikmati syair
Hal ini dibuktikan dengan pengujian
lagu, dan memberikan kebebasan agar
hipotesis menggunakan uji-t bahwa
siswa terarah dalam menulis anekdot
diperoleh thitung sebesar 7,857 dan nilai ttabel
dengan menggunakan model pembelajaran
diperoleh sebesar 2,353 berarti ini sesuai
sugestti-imajinasi dan mengevaluasi
dengan kriteria pengujian maka Ho ditolak
pembelajaran apakah berhasil atau tidak.
dan Ha diterima. Dengan demikian model
Model pembelajaran sugesti-imajinasi
sugesti-imajinasi dapat digunakan dalam
sangat membantu siswa dalam
pembelajaran menulis anekdot.

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


128
Aksara: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1 No. 2 April 2018
http://aksara.unbari.ac.id/index.php/aksara E-ISSN: 2597-6095

Nurdin, Syafruddin dan Adriantoni.


DAFTAR PUSTAKA (2016). Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Grafindo Persada.
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Siswanto dan Ariani. (2016). Model
Pembelajaran Menulis Cerita.
Kosasih, Engkos. (2016). Cerdas
Bandung: PT Refika Aditama.
Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis
Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Pengaruh Model Sugesti-Imajinasi terhadap Keterampilan Menulis Anekdot


129

You might also like