You are on page 1of 9

PENERAPAN METODE PEMETAAN PIKIRAN

DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA

Dwita Wahyuni, Ahadi Sulissusiawan, Laurensius Salem


Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak
Email: dwita.wahyuni7@gmail.com

Abstract
The research was based on the lack of students’ writing skill. The evidence was seen from
the students writing achievement which were mostly below Minimum Passing Grade scor,
72,22. In the poetry writting learning, the students were less skilled in writing their ideas
to poetry. This research is focused on poetry writting learning by using mind mapping
method with audiovisual media. Problem in this research is “how is the use, evaluation to
see the achievement, and learning constraints by using mind mapping method with
audiovisual media?” This research aims to investigate the use, evaluation to see the
achievement, and learning constraints by using mind mapping method with audiovisual to
enhance poetry writing ability. Method used was descriptive with Classroom Action
Research (CAR) model. Technique used was indirect technique namely observation and
documentary study. Tools of collecting data were observation guide namely IPKKG 1 and
IPKG 2, and student’s scoring sheet. Analysis technique used was qualitative descriptive.
The results, showed average score in pre-cycle was 54,26, while the average score in the
first cycle was 73,12, and the average score in the second cycle was 87,70. Thus, the
poetry writing ability by using mind mapping method with audiovisual media is increased
from the pre-cycle, the first cycle, and the second cycle. .

Keywords: Mind Mapping, Audiovisual, Poetry, Writing Ability

PENDAHULUAN mempertajam kemampuannya dalam


Pembelajaran bahasa Indonesia di berbahasa, mengembangkan kreativitas dan
sekolah tidak hanya mengenai pembelajaran imajinasi, serta menumbuhkan minat dalam
bahasa, tetapi juga mengenai pembelajaran mengapresiasi karya sastra. Oleh karena itu,
sastra. Dalam pembelajaran bahasa maupun melatih siswa agar terampil dalam menulis
sastra, siswa diajarkan mengenai empat puisi sangatlah penting.
keterampilan berbahasa. Keempat Akan tetapi, pembelajaran menulis
keterampilan tersebut adalah mendengar, puisi pada kenyataannya masih sering
berbicara, membaca, dan menulis. menemui kendala. Pembelajaran menulis
Menulis puisi merupakan satu di puisi kurang mendapatkan perhatian dari
antara keterampilan menulis yang diajarkan siswa. Siswa cenderung menghindari
dalam pembelajaran sastra. Pada dasarnya, pembelajaran tersebut, sehingga tidak aktif
keterampilan menulis puisi adalah ketika proses pembelajaran berlangsung.
keterampilan menyusun kata-kata sehingga Pembelajaran menulis puisi dianggap sulit
menjadi satu kesatuan yang utuh, bermakna, karena siswa kurang memahami teknik
dan mengandung nilai estetika. Siswa dapat penulisan puisi. Siswa juga masih kesulitan
mengekspresikan pikiran dan perasaannya menemukan inspirasi atau ide. Ketika siswa
melalui puisi. Selain itu, melalui sudah menemukan ide atau inspirasi, mereka
pembelajaran menulis puisi, siswa dapat masih belum mampu menuangkannya ke

1
dalam bentuk puisi. Selain itu, pembelajaran keberhasilan siswa dalam keterampilan
menulis puisi dianggap kurang menulis tersebut adalah dengan menerapkan
menyenangkan dikarenakan media yang metode dan media tertentu dalam
digunakan tidak tepat dan kurang menarik pembelajaran menulis puisi.
perhatian siswa. Seiring berkembangnya penelitian
Kondisi semacam ini juga dialami dan teknologi, banyak metode dan media
oleh siswa di SMK Negeri 5 kelas X yang dapat digunakan untuk pembelajaran
Akomodasi Perhotelan 3 Pontianak. Mereka menulis. Agar pembelajaran menulis menjadi
menganggap kegiatan menulis puisi adalah lebih menarik, maka penggunaan metode dan
kegiatan yang sulit dan tidak menyenangkan. media yang menarik juga perlu
Berdasarkan diskusi yang dilakukan peneliti dipertimbangkan. Peneliti dan guru bahasa
dengan guru bahasa Indonesia kelas X Indonesia kelas X Akomodasi Perhotelan 3
Akomodasi Perhotelan 3 SMK Negeri 5 SMK Negeri 5 Pontianak telah melakukan
Pontianak, disimpulkan bahwa keterampilan refleksi untuk mencari solusi yang tepat
menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 5 untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
Pontianak masih rendah. Hal ini dibuktikan menulis puisi. Kemudian ditemukan sebuah
dengan nilai rata-rata siswa yang masih alternatif pemecahan masalah, yaitu dengan
berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan menerapkan metode pemetaan pikiran (mind
Minimum). Ketidaktuntasan nilai siswa mapping) dengan media audiovisual dalam
disebabkan oleh siswa kesulitan menemukan pembelajaran menulis puisi.
ide ataupun inspirasi untuk dituangkan ke Berdasarkan deskripsi masalah
dalam bentuk puisi, siswa cenderung merasa tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
bingung memilih kata untuk memulai tulisan, ini sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah
kebanyakan dari siswa belum menguasai penerapan metode pemetaan pikiran (mind
teknik penulisan, siswa cenderung tidak aktif mapping) dengan media audiovisual untuk
dalam mengikuti proses pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan menulis puisi
siswa cenderung tidak percaya diri. Faktor siswa SMK Negeri 5 Pontianak? Kedua,
lain yang menyebabkan rendahnya bagaimanakah evaluasi pembelajaran
kemampuan menulis puisi pada siswa adalah menulis puisi menggunakan metode
belum maksimalnya penggunaan teknik, pemetaan pikiran (mind mapping) dengan
strategi, metode, ataupun media oleh guru media audiovisual siswa SMK Negeri 5
dalam pembelajaran menulis puisi. Teknik, Pontianak? Ketiga, apa saja hambatan-
strategi, metode, ataupun media yang hambatan dalam penerapan metode pemetaan
digunakan oleh guru relatif sama dengan pikiran (mind mapping) dengan media
media yang digunakan dalam pembelajaran audiovisual untuk meningkatkan kemampuan
materi-materi sebelumnya. Hal ini tentunya menulis puisi siswa SMK Negeri 5
membuat siswa merasa bosan dan tidak Pontianak?
tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran Metode pemetaan pikiran (mind
sehingga kesulitan untuk menuangkan mapping) merupakan metode yang efektif
kreativitas mereka dalam bentuk puisi. untuk meningkatkan keterampilan menulis.
Ketidaktuntasan nilai yang diperoleh Melalui metode ini, siswa dituntun untuk
siswa harus diselesaikan. Terlebih lagi membuat perencanaan sebelum menulis
pelajaran bahasa Indonesia merupakan satu puisi berupa kata kunci yang dilengkapi
di antara pelajaran yang menjadi mata dengan gambar ataupun simbol berwarna
pelajaran yang diujikan dalam Ujian yang dipetakan. Gambar atau simbol
Nasional. Dikarenakan pentingnya hal berwarna yang digunakan tersebut berpotensi
tersebut, guru berupaya untuk mendukung mengoptimalkan fungsi kerja otak kanan yang
keberhasilan siswa dalam keterampilan memacu kreativitas serta imajinasi siswa.
menulis. Satu di antara upaya efektif yang Siswa dapat menambah kata kunci di mana
dapat dilakukan guru untuk mendukung pun jika di tengah kegiatan menulis ia

2
mendapatkan ide baru. Selain lebih menarik, ke dalam sebuah kerangka puisi yang
pemetaan pikiran (mind maping) yang dibuat berbentuk peta pikiran (mind map). Dengan
sebagai konsep ini akan membuat ide siswa demikian, siswa dapat mengeksplorasi
lebih terarah sebelum dikembangkan ke dalam seluruh kemampuan otak untuk menulis
bentuk puisi yang utuh. puisi.
Swadarma (2013:2) berpendapat Media audiovisual merupakan media
bahwa mind mapping adalah teknik yang efektif untuk membantu siswa dalam
pemanfatan keseluruhan otak dengan belajar. Media audiovisual yang digunakan
menggunakan citra visual dan prasarana dalam penelitian ini adalah rekaman video.
grafis lainnya untuk membentuk kesan. Melalui tayangan video, siswa dituntun untuk
Sebuah mapping adalah teknik grafis yang menemukan ide dalam menulis puisi. Dengan
kuat yang memberikan kunci untuk kata lain, media ini berpotensi tidak hanya
membuka potensi otak. Mapping untuk menarik perhatian dan rasa ingin tahu
menggunakan keterampilan kortikal—kata, siswa, tetapi juga sebagai rangsangan dalam
gambar, nomor, logika ritme, warna, dan kegiatan belajar.
ruang kesadaran—dalam satu cara unik yang Media audiovisual merupakan media
kuat. Dengan demikian, hal itu dapat yang selain mengandung unsur suara juga
memberikan kebebasan kepada peserta didik mengandung unsur gambar yang dilihat,
untuk menjelajahi luas tak terbatas dari seperti rekaman video, berbagai ukuran film,
otaknya. slide suara, dan lain sebagainya Sanjaya
Menurut Swadarma (2013:2), (2013:211).
mapping tidak berarti hanya cocok Menurut Arsyad (2016:12), belajar
digunakan oleh peserta didik yang memiliki dengan menggunakan indera ganda—
kecenderungan belajar visual saja. Sebab pandang dan dengar—akan memberikan
pada praktiknya proses belajar selalu keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar
melibatkan ketiga aspek, baik visual, auditori lebih banyak daripada jika materi pelajaran
ataupun kinestetik. Hanya saja dengan disajikan hanya dengan stimulus pandang
mapping, ide, gagasan, permasalahan, solusi atau hanya dengan stimulus dengar.
atau apa pun yang terlintas di kepala dan Selanjutnya, Arsyad (2016:29)
membebani otak bawah sadar kita yang menyimpulkan pengajaran melalui media
selama ini sulit untuk direkam, maka dapat audio-visual adalah produksi dan
dengan mudah langsung dituliskan di atas penggunaan materi yang penyerapannya
selembar kertas. Dengan kata lain, mapping melalui pandangan dan pendengaran serta
adalah metode efektif untuk menuangkan tidak seluruhnya tergantung kepada
semua gagasan yang ada di dalam pikiran. pemahaman kata atau simbol-simbol yang
Sejalan dengan beberapa pendapat serupa.
tersebut, Windura (2010:16) menyimpulkan Satu di antara media audio visual
bahwa mind mapping adalah suatu teknis adalah video. Menurut Daryanto (2013),
grafis yang memungkinkan kita untuk media video adalah segala sesuatu yang
mengeksplorasi seluruh kemampuan otak memungkinkan sinyal audio dapat
kita untuk keperluan berpikir dan belajar. dikombinasikan dengan gambar bergerak
Menurut Windura (2010:17), mind mapping secara sekuensial. Keuntungan menggunakan
sesuai dengan cara kerja alami otak manusia. media video antara lain: ukuran tampilan
Mind mapping menggunakan banyak gambar yang sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai
dan sekaligus menggunakan kedua belah kebutuhan, bahan ajar noncetak yang kaya
otak secara bersamaan dan seimbang. informasi dan lugas, menambah suatu
Metode pemetaan pikiran (mind dimensi baru terhadap pembelajaran.
mapping) dalam penelitian ini merupakan Arsyad (2016:50) mengemukakan
metode yang digunakan siswa untuk pengertian video sebagai gambar-gambar
mengorganisasi gagasan yang mereka miliki dalam frame dimana frame demi frame

3
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara (2004:46) menyatakan bahwa menulis puisi
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar disamping memiliki minat dan ambisi terus
itu hidup. Video dapat menggambarkan menerus, juga bisa menulis dan membaca.
suatu objek yang bergerak bersama-sama Selain membaca dan menulis, untuk bisa
dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. menulis puisi perlu latihan secara rutin.
Kemampuan melukiskan gambar hidup dan Menulis puisi dalam penelitian ini
suara ini memberinya daya tarik tersendiri. merupakan kegiatan melahirkan ide dan
Video pada umumnya digunakan untuk mengemas ide tersebut ke dalam bentuk
tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan tulisan berdasarkan sesuatu yang berkesan
pendidikan. Video dapat menyajikan dengan menggunakan bahasa tak langsung
informasi, memaparkan proses, menjelaskan dengan memerhatikan unsur-unsur
konsep-konsep yang rumit, mengajarkan pembangunnya sesuai dengan kompetensi
keterampilan, menyingkat atau dasar 4.17 Menulis puisi dengan
memperpanjang waktu, dan mempengaruhi memerhatikan unsur pembangunnya (tema,
sikap. diksi, gaya bahasa, imaji, perwajahan).
Media audiovisual dalam penelitian Tujuan penelitian ini secara umum
ini merupakan media yang mengandung adalah untuk mengetahui secara nyata
unsur suara dan gambar berupa rekaman penerapan metode pemetaan pikiran (mind
video yang digunakan untuk menyalurkan mapping) dengan media audiovisual untuk
pesan dan memberikan rangsangan kepada meningkatkan kemampuan menulis puisi
siswa untuk menemukan ide ataupun siswa SMK Negeri 5 Pontianak. Adapun
inspirasi dalam menulis puisi. Rekaman tujuan penelitian ini secara khusus adalah
video yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. Pertama, mengkaji
adalah rekaman video yang diunduh dari penerapan metode pemetaan pikiran (mind
laman youtube dengan tema ibu. mapping) dengan media audiovisual untuk
Pembelajaran menulis puisi dipilih meningkatkan kemampuan menulis puisi
karena berperan penting dalam siswa SMK Negeri 5 Pontianak. Kedua,
mengembangkan kreativitas dan daya mengkaji evaluasi pembelajaran menulis
imajinasi siswa. Pembelajaran menulis puisi puisi menerapkan metode pemetaan pikiran
akan melatih siswa dalam menuangkan suatu (mind mapping) dengan media audiovisual
ide, gagasan, pengalaman, perasaan, dan siswa SMK Negeri 5 Pontianak. Ketiga,
pikiran menjadi suatu tulisan yang menarik mengkaji hambatan-hambatan dalam
untuk dibaca. Alasan selanjutnya, materi penerapan metode pemetaan pikiran (mind
menulis puisi terdapat pada silabus kelas X mapping) dengan media audiovisual untuk
semester genap. Hal tersebut sesuai dengan meningkatkan kemampuan menulis puisi
kompetensi dasarnya, yaitu 4.17 Menulis siswa SMK Negeri 5 Pontianak.
puisi dengan memerhatikan unsur Pemberian tindakan pembelajaran
pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, puisi menggunakan metode pemetaan pikiran
imaji, perwajahan). Peneliti ingin (mind mapping) dengan media audiovisual
mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam penelitian ini diharapkan dapat
dalam menulis karangan puisi menggunakan meningkatkan kemampuan menulis puisi
metode pemetaan pikiran (mind mapping). pada siswa kelas X Akomodasi Perhotelan 3
Menulis puisi sebenarnya SMK Negeri 5 Pontianak.
mengungkapkan gagasan dalam bentuk puisi.
Dalam menulis puisi kita harus memiliki METODE PENELITIAN
kata-kata yang tepat, bukan hanya tepat Metode yang digunakan dalam
maknanya, melainkan juga harus tepat bunyi- penelitian ini adalah metode deskriptif.
bunyiannya dan menggunakan katakata itu Menurut Nawawi (2012:67), metode
sedemikian rupa sehingga menimbulkan deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
kesan estetis (Wiyanto, 2005:57). Hasnun pemecahan masalah yang diselidiki dengan

4
menggambarkan atau melukiskan keadaan Penelitian ini dilakukan satu hingga
subjek atau objek penelitian pada saat dua siklus atau seterusnya sampai
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang mendapatkan hasil yang maksimal
tampak atau sebagaimana adanya. Metode berdasarkan indikator kinerja yang telah
deskriptif adalah metode yang ditetapkan dengan tujuan untuk
mengungkapkan, menggambarkan, meningkatkan keterampilan menulis puisi.
mendeskripsikan, menguraikan, dan Setiap siklusnya, penelitian ini dilakukan
memaparkan objek berupa kata-kata tertulis dalam empat tahap, yakni tahap perencanaan
atau lisan dari orang-orang atau perilaku (planning), pelaksanaan (acting),
yang diamati. Metode ini digunakan untuk pengamatan (observing), dan refleksi
mengungkapkan keadaan yang sebenarnya (reflecting).
tentang upaya menerapkan metode peta Data hasil penelitian ini mengenai
pikiran (mind mapping) dengan media penerapan, evaluasi untuk melihat hasil
audiovisual untuk meningkatkan belajar, dan hambatan-hambatan metode
keterampilan menulis puisi pada siswa kelas pemetaan pikiran (mind mapping) dengan
X Akomodasi Perhotelan 3 SMK Negeri 5 media audiovisual untuk meningkatkan pem-
Pontianak tahun pelajaran 2017/2018. belajaran menulis puisi siswa SMK Negeri 5
Penelitian ini menggunakan bentuk Pontianak. Data hasil penelitian tersebut
penelitian kualitatif. Menurut Moleong ditafsirkan secara kualitatif dengan meng-
(2006:6), penelitian kualitatif adalah hubungkan standar konsep maupun teori
penelitian yang bermaksud untuk memahami yang telah ditetapkan mengenai
fenomena tentang apa yang dialami oleh pembelajaran menulis puisi.
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, Sumber data dalam penelitian ini
motivasi, tindakan, dan lain-lain secara ialah guru bahasa Indonesia yang
holistis dan dengan cara deskripsi dalam melaksanakan pembelajaran menulis puisi
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu dan siswa kelas X SMK Negeri 5 Pontianak.
konteks khusus yang alamiah dan dengan Selain itu, proses dan hasil belajar siswa
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. mengenai pembelajaran menulis puisi. Data
Analisis data dalam penelitian ini akan yang digunakan dalam penelitian ini ialah
diuraikan dengan kata-kata yang berupa data kualitatif. Data kualitatif meliputi
pendeskripsian data hasil penelitian seluruh aspek yang berkaitan erat dengan
mengenai penerapan metode peta pikiran proses penerapan metode pemetaan pikiran
(mind mapping) dengan media audiovisual (mind mapping) dengan media audiovisual.
untuk meningkatkan pembelajaran menulis Teknik pengumpul data yang
puisi, evaluasi pembelajaran menulis puisi digunakan dalam penelitian ini ialah teknik
menggunakan metode peta pikiran (mind tidak langsung berupa observasi dan studi
mapping) dengan media audiovisual, serta dokumenter. Selain itu, peneliti
hambatan-hambatan dalam pembelajaran menggunakan teknik tes dengan memberikan
menulis puisi menggunakan metode peta penugasan untuk menulis puisi kepada siswa
pikiran (mind mapping) dengan media dan mengumpulkan hasil kerja yang telah
audiovisual. dibuat serta mengambil gambar saat
Penelitian tindakan kelas ini pelajaran berlangsung.
dilaksanakan di SMK Negeri 5 Pontianak Teknik analisis data dalam penelitian
pada semester genap tahun pembelajaran ini ialah teknik deskriptif kualitatif. Pertama,
2017/2018. Subjek dalam penelitian ini Data disajikan dengan mengklasifikasikan
adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia data berdasarkan kategori pemasalahan.
dan siswa kelas X Akomodasi Perhotelan 3 Kedua, Data tersebut dianalisis dengan
(AP 3) SMK Negeri 5 Pontianak. Siswa konsep maupun teori yang relevan
kelas tersebut berjumlah 32 siswa terdiri dari berdasarkan IPKG 1, IPKG 2, serta hasil
10 orang laki-laki dan 22 orang perempuan. belajar siswa. Ketiga, Data yang telah

5
dianalisis dideskripsikan sesuai dengan fokus
masalah dalam pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan tabel tersebut, dapat
Keempat, Penentuan kriteria pemaknaan diketahui bahwa dalam pelaksanaan
terhadap data yang telah dianalisis dan pembelajaran menulis puisi menggunakan
dideskripsikan sesuai dengan fokus masalah. metode pemetaan pikiran (mind mapping)
dengan media audiovisual pada siklus I
HASIL DAN PEMBAHASAN mencapai 72,7% dan pada siklus II 86,4%.
Penerapan Metode Pemetaan Pikiran Peningkatan dari siklus I ke siklus II
(Mind Mapping) dengan Media sebanyak 13,7%. Berdasarkan hasil
Audiovisual peningkatan pelaksanaan pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil
yang disusun pada siklus I dan II sudah pembelajaran juga menjadi lebih baik setiap
sesuai dengan kriteria penilaian RPP siklus.
Kurikulum 2013. Rencana pelaksanaan
pembelajaran tersebut mengalami Evaluasi untuk Melihat Hasil
peningkatan di setiap siklusnya. Peningkatan Pembelajaran Menulis Puisi
tersebut dapat dilihat pada tabel berkut ini. Menggunakan Metode Pemetaan Pikiran
(Mind Mapping) dengan Media
Tabel 1 Peningkatan Rencana Audiovisual
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Evaluasi dilakukan melalui observasi
dan penilaian hasil tulisan siswa. Tes
Siklus I Siklus II dilakukan dengan menggunakan soal yang
78,9% 97,8% dibuat oleh guru. Penilaian hasil tulisan
(Baik) (Sangat Baik) siswa dilakukan dengan menilai puisi yang
ditulis siswa. Penilaian ini dilakukan ber-
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dasarkan kriteria yang telah dibuat.
diketahui bahwa dalam rencana pelaksanaan Hasil penelitian dan skor siswa
pembelajaran menulis puisi menggunakan menjadi bahan evaluasi peneliti untuk
metode pemetaan pikiran (mind mapping) menentukan langkah yang akan diambil
dengan media audiovisual pada siklus I peneliti berkaitan dengan siklus penelitian.
mencapai 78,9% dan pada siklus II 97,8%. Selain itu evaluasi juga digunakan untuk
Peningkatan dari siklus I ke siklus II mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan
sebanyak 18,9%. Berdasarkan hasil metode pemetaan pikiran (mind mapping)
peningkatan rencana pelaksanaan pembela- dengan media audiovisual dalam
jaran tersebut maka dapat disimpulkan pembelajaran menulis puisi. Evaluasi untuk
bahwa hasil pembelajaran juga menjadi lebih melihat hasil pembelajaran menulis puisi
baik setiap siklus. menggunakan metode pemetaan pikiran
Pelaksanaan pembelajaran menulis (mind mapping) dengan media audiovisual
puisi menggunakan metode pemetaan pikiran diuraikan sebagai berikut.
(mind mapping) dengan media audiovisual
juga sudah mengalami peningkatan di setiap Tabel 3 Penilaian Sikap
siklusnya. Peningkatan tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut. Siklus I Siklus II
73,6% 81,4 %.
Tabel 2 Peningkatan Pelaksanaan (Cukup Baik) (Baik)
Pembelajaran
Berdasarkan tabel tersebut, dapat
Siklus I Siklus II diketahui bahwa sikap siswa dalam
72,7% 86,4% pembelajaran menulis puisi menggunakan
(Cukup Baik) (Baik) metode pemetaan pikiran (mind mapping)

6
dengan media audiovisual pada siklus I hambatan internal dalam penerapan metode
sudah cukup baik dengan persentase pemetaan pikiran (mind mapping) dengan
mencapai 73,6% dan pada siklus II sudah media audiovisual dalam pembelajaran
baik dengan persentase mencapai 81,4%. menulis puisi di kelas X AP 3 SMK Negeri 5
Peningkatan dari siklus I ke siklus II Pontianak sebagai berikut. Pertama, sikap
sebanyak 7,8%. Berdasarkan hasil siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
peningkatan sikap siswa dalam pembelajaran masih kurang. Kedua, siswa kurang
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil memahami materi pembelajaran.
pembelajaran juga menjadi lebih baik setiap
siklus. Hambatan Eksternal
Hambatan-hambatan eksternal
Tabel 4 Penilaian Hasil Belajar merupakan hambatan yang berasal dari luar
diri siswa yang berhubungan dengan
Siklus I Siklus II pembelajaran menulis puisi menggunakan
73,12 % 87,7 %. metode pemetaan pikiran (mind mapping)
(Cukup Baik) (Baik) dengan media audiovisual. Hambatan-
hambatan eksternal dalam penerapan metode
Berdasarkan tabel tersebut, dapat pemetaan pikiran (mind mapping) dengan
diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam media audiovisual dalam pembelajaran
pembelajaran menulis puisi menggunakan menulis puisi di kelas X AP 3 SMK Negeri 5
metode pemetaan pikiran (mind mapping) Pontianak sebagai berikut. Pertama, guru
dengan media audiovisual pada siklus I belum maksimal dalam menyusun rencana
sudah cukup baik dengan persentase pelaksanaan pembelajaran. Kedua, guru
mencapai 73,12% dan pada siklus II sudah belum maksimal dalam pelaksanaan
baik dengan persentase mencapai 87,7%. pembelajaran.
Peningkatan dari siklus I ke siklus II Untuk mengatasi hambatan-
sebanyak 14,58%. Berdasarkan hasil hambatan tersebut, guru berupaya mencari
peningkatan hasil belajar siswa dalam solusi untuk melakukan perbaikan. Perbaikan
pembelajaran tersebut maka dapat tersebut dilaksanakan pada siklus II dan
disimpulkan bahwa hasil pembelajaran juga membuahkan hasil peningkatan dalam
menjadi lebih baik setiap siklus. pembelajaran.

Hambatan-hambatan Penerapan Metode SIMPULAN DAN SARAN


Pemetaan Pikiran (Mind Mapping) dengan Simpulan
Media Audiovisual Perencanaan pembelajaran
Selama melakukan penelitian, ada keterampilan menulis puisi menggunakan
beberapa hambatan-hambatan yang ditemui. metode pemetaan pikiran (mind mapping)
Hambatan-hambatan tersebut berasal dari dengan media audiovisual yang dibuat guru
diri siswa itu sendiri (internal) dan dari luar telah dirancang dengan baik. Hal ini dapat
diri siswa (eksternal). Berikut dipaparkan dilihat dari meningkatnya perencanaan
hambatan-hambatan yang ditemui selama pembelajaran pada setiap siklus. Pelaksanaan
penelitian. kegiatan pembelajaran menulis puisi
menggunakan metode pemetaan pikiran
Hambatan Internal (mind mapping) dengan media audiovisual
Hambatan-hambatan internal pada siswa kelas X AP3 SMK Negeri 5
merupakan hambatan yang berasal dari diri Pontianak juga telah terlaksana dengan
siswa itu sendiri yang berhubungan dengan efektif. Kefektifan tersebut terlihat dari
pembelajaran menulis puisi menggunakan meningkatnya jumlah pelaksanaan yang
metode pemetaan pikiran (mind mapping) terlaksana pada setiap siklus. Ini
dengan media audiovisual. Hambatan- menunjukkan adanya usaha guru untuk

7
memperbaiki kualitas proses pembelajaran. menyarankan hal-hal berikut. Pertama,
Hasil belajar siswa kelas X AP3 SMK Negeri penerapan metode maupun media dalam
5 Pontianak pada kegiatan pembelajaran pembelajaran harus direncanakan dengan
menulis puisi berhasil meningkat baik. Kedua, penerapan metode pemetaan
menggunakan metode pemetaan pikiran pikiran (mind mapping) dengan media
(mind mapping) dengan media audiovisual. audiovisual dapat dijadikan sebagai bahan
Nilai rata-rata yang diperoleh sebelum pertimbangan guru dalam pembelajaran.
menggunakan metode pemetaan pikiran Ketiga, guru sebaiknya berusaha secara
(mind mapping) dengan media audiovisual maksimal untuk mengatasi hambatan-
54,26 dan pada siklus I 73,12 dari hasil hambatan dalam pembelajran agar
tersebut terjadi peningkatan sebesar 18,86. pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar.
Nilai rata-rata siklus I 73,12 dan siklus II
87,70 dari hasil tersebut terjadi peningkatan DAFTAR RUJUKAN
sebesar 14,58 Sikap siswa kelas X AP 3 Arsyad, A. (2009). Media Pendidikan.
SMK Negeri 5 Pontianak pada kegiatan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
pembelajaran menulis puisi menggunakan Aqib, Z. (2013). Model-model, Media, dan,
metode pemetaan pikiran (mind mapping) Strategi Pembelajaran Kontekstual
dengan media audiovisual berhasil berubah (Inovatif). Bandung: Penerbit Yrama
menjadi lebih baik. Nilai rata-rata yang Widya.
diperoleh pada siklus I 73,63 dan siklus II Hasnun, A. (2004). Pedoman dan Petunjuk
81,45, terjadi peningkatan sebesar 7,82. Hasil Praktis Karya Tulis. Yogyakarta:
belajar siswa kelas X AP2 SMK Negeri 5 Absolut.
Pontianak pada kegiatan pembelajaran Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran
menulis puisi juga berhasil meningkat dan Pembelajaran. Yogyakarta:
menggunakan metode pemetaan pikiran Pustaka Pelajar.
(mind mapping) dengan media audiovisual. Kemendikbud. (2015). Materi Pelatihan
Nilai rata-rata yang diperoleh sebelum Guru Implementasi Kurikulum Tahun
menggunakan metode pemetaan pikiran 2015 SMA/SMK Mata Pelajaran
(mind mapping) dengan media audiovisual Bahasa Indonesia. Indonesia:
54,26 dan pada siklus I 73,12, terjadi Kemendikbud.
peningkatan sebesar 18,86. Nilai rata-rata Rosidi, I. (2009). Menulis... Siapa Takut?
siklus I 73,12 dan siklus II 87,70, terjadi Panduan bagi Penulis Pemula.
peningkatan sebesar 14,58. Hambatan- Yogyakarta: Kanisius.
hambatan yang dihadapi dalam penerapan Rusman. (2014). Model-Model
metode pemetaan pikiran (mind mapping) Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
dengan media audiovisual dalam Grasindo.
pembelajaran menulis puisi siswa kelas X Sanjaya, H. W. (2013). Perencanaan dan
Akomodasi Perhotelan 3 SMK Negeri 5 Desain Sistem. Jakarta: Kencana
Pontianak terdiri dari hambatan internal (dari Prenada Media Group.
dalam diri siswa) dan hambatan eksternal Sudjana, N. & Ahmad R. (2013). Media
(dari luar diri siswa). Untuk mengatasi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
hambatan-hambatan tersebut, guru berupaya Algesindo.
mencari solusi untuk melakukan perbaikan. Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran
Perbaikan tersebut dilaksanakan pada siklus Inovatif dalam Kurikulum 2013.
II dan membuahkan hasil peningkatan dalam Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
pembelajaran. Sukino. (2010). Menulis Itu Mudah.
Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS
Saran Yogyakarta.
Berdasarkan penelitian tindakan kelas Suprijono, A. (2013). Cooprative Learning.
yang telah dilaksanakan, peneliti Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

8
Swadarma, D. (2013). Penerapan Mind Menggunakan Mind Map untuk
Mapping dalam Kurikulum Meraih Prestasi. Jakarta: PT Elex
Pembelajaran. Jakarta: PT Elex Media Media Komputindo.
Komputindo. Wiyanto, A. (2004). Kesusastraan Sekolah.
Windura, S. (2010). Brain Management Jakarta: Grasindo.
Series For Learnng Strategy Mind Yustinah. (2016). Produktif Berbahasa
Map Langkah Demi Langkah Cara Indonesia Jilid 1 untuk SMK/MAK
Paling Mudah dan Benar kelas X. Jakarta: Erlangga.
Mengajarkan dan Membiasakan Anak

You might also like