You are on page 1of 21

Vol. 8, No.

2 (2021) 529-549

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Media Pembelajaran Quick Response Code


(QR Code) Berbasis Kartu Puisi di Kelas IV Sekolah Dasar
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Email: rizqiabdulmajid18@upi.edu1 , seni_apriliya@upi.edu2 , yusufsuryana@upi.edu3

Abstract
This study aims to describe the development of learning media which can support students’ learning process of writing
poetry. The media is adapted Quick Response Code which popular as QR Code. Research method in this study is
Educational Design Research (EDR) model of Mc Kenny & Reaves (2012). This stage begins with conducting analysis
and exploration first in this analysis process data collection carried out by researchers is by conducting interviews,
observations to documentation studies, the results of the analysis show that learning to write in elementary schools at
SDN 1 Condong and SDN 2 Sukamaju does not use learning Media. This encourages researchers to create QR Code
learning media based on poetry cards. In line with that, the second stage of the educational design research (EDR)
method is to design and construct in this stage the researchers design and develop poetry card-based QR Code learning
media. And the last stage is evaluating and reflecting. In this stage, the researcher conducted two trials which were
carried out at SDN 1 Condong, Tasikmalaya Regency. The results of the test are known that students are very
enthusiastic about the learning process. QR Code learning media based on poetry cards can also create a comfortable,
happy atmosphere, provide suggestions for something, stimulate the development of imagination, and help students
in learning to write poetry.
Keywords: poetry learning, quick response code (QR code), poetry card

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran yang dapat mendukung proses
pembelajaran menulis puisi. Media pembelajaran yang akan dibuat adalah media pembelajaran QR Code berbasis kartu
puisi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode educational design research (EDR) model
Mc Kenny & Reaves (2012). Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap yakni tahap analisis dan eksplorasi, desain dan
kontruksi serta evaluasi dan refleksi. Tahapan ini diawali dengan melakukan analisis dan eksplorasi terlebih dahulu
dalam proses analisis ini pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan wawancara,
observasi sampai studi dokumentasi, hasil analisis tersebut menunjukan bahwa pembelajaran menulis menulis di
sekokah dasar SDN 1 Condong dan SDN 2 Sukamaju tidak menggunakan media pembelajaran. Sehingga mendorong
peniliti untuk membuat media pembelajaran QR Code berbasis kartu puisi. Sejalan dengan itu tahapan kedua metode
educational design research (EDR) adalah membuat desain dan konstruksi dalam tahapan ini peniliti merancang dan
mengembangkan media pembelajaran QR Code berbasis kartu puisi. Dan tahapan terakhir melakukan evaluasi dan
reflkesi dalam tahapan ini peniliti melakukan dua kali uji coba yang dilaksanakan di SDN 1 Condong Kabupaten
Tasikmalaya. Hasil dari uji tersebut diketahui bahwa peserta didik sangat antusias dalam proses pembelajaran. media
pembelajaran QR Code berbasis kartu puisi juga dapat menciptakan suasana yang nyaman, senang, memberikan sugesti
terhadap suatu hal, merangsang berkembangnya imajinasi, dan membantu siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
Kata Kunci: pembelajaran puisi, quick response code (QR code), kartu puisi.

PENDAHULUAN pendidikan bahasa memiliki peran penting


Bahasa memiliki peranan penting dalam yang tidak bisa diabaikan. Menurut Tarigan
kehidupan karena bahasa menjadi salah satu (1986) Keterampilan bahasa Indonesia
sarana komunikasi antar manusia dan sebagai memiliki empat aspek keterampilan yaitu:
sarana penyampai informasi, dalam dunia menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
530
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

Dari keempat aspek keterampilan di atas demikian dalam pembelajaran menulis puisi
Nurgiyantoro (1995) menyatakan bahwa peserta didik harus dapat memperhatikan hal-
keterampilan menulis lebih sulit di lakukan hal mendasar yang sangat penting dan
oleh peserta didik yang bersangkutan. Hal memang harus dipelajari dan di pandu oleh
tersebut di karenakan kemampuan menulis pendidik sebaik mungkin meskipun dalam
memerlukan penguasaan terhadap unsur proses pembelajaran masih ada kendala yang
bahasa dan unsur di luar bahasa itu sendiri menghadang.
yang akan menjadi sebuah karya tulis. Mengutip publikasi TIMSS (2011) terkait
Sehingga keterampilan menulis memang hasil evaluasi kemampuan matematis dan
cukup penting untuk di pelajari di sekolah bahasa siswa di seluruh dunia, diketahui
dasar, karena sekolah dasar Langkah awal bahwa kemampuan nalar siswa Indonesia
peserta didik untuk dapat memahami materi- berada pada poisi yang kurang baik. Posisi
materi yang akan dipelajari oleh peserta didik tersebut menunjukkan rendahnya
kedepannya. kemampuan berpikir nalar peserta didik pada
Salah satu keterampilan menulis yang sejumlah mata pelajaran yang diujikan.
dipelajari peserta didik khususnya di kelas IV Sejalan dengan dua pendapat di atas bahwa
sekolah dasar adalah menulis puisi. Menulis menulis puisi memerlukan suatu pemikiran
puisi memerlukan keterampilan tersendiri dan hasil study dari Trends in International
yang harus dimikili oleh peserta didik seperti Mathematics and Science Study (TIMSS)
keterampilan mencari ide dan keterampilan menunjukan hanya lima persen peserta didik
memilih kata (diksi) dalam menulisan puisi Indonesia yang mampu memecahkan
tersebut. Dengan kata lian keterampilan persoalan yang membutuhkan pemikiran.
menulis puisi tidak dapat dilakukan dengan Sejalan dengan itu bahwa penulisan puisi
asal-asalan harus dapat mengikuti kaidah memerlukan pemikiran yang mendalam
manulis puisi yang baik dan benar. seperti harus dapat menentukan tema serta
Tompkins (1994) dalam Widyartono kata apa yang harus di gunakan dalam
(2012) mengemukakan bahwa tahap-tahap penulisan puisi. sejalan dengan itu menulis
proses menulis terdiri atas (1) pramenulis, (2) puisi merupakan salah satu materi ajar yang
pengonsepan, (3) revisi, (4) penyuntingan, memerlukan pemikiran yang mendalam.
dan (5) pemajangan. Sehingga menulis puisi Sehingga peserta didik kesulitan dalam proses
menjadi salah satu keterampilan menulis yang pembelajaran menulis puisi.
sulit di kuasai oleh peserta didik. Dengan

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
531
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

Seperti halnya menurut Anisa Nur Laeli menyampaikan isi materi pengajaran, yang
dkk (2013) bahwa peserta didik kesulitan terdiri atas buku, tape recorder, video
dalam kemampuan menulis puisi hal tersebut kamera, video recorder film, slide (gambar
di karenakan dalam menulis puisi peserta bingkai), foto, gambar, grafik televisi dan
didik belum mampu dalam menentukan tema computer. Banyak bentuk media yang dapat
dan memaparkan imajinasi peserta didik digunakan dalam pembelajaran tetapi proses
dalam menulis puisi. Peserta didik juga pemanfaatan media pembelajaran sendiri
kesulitan dalam mencari bahasa yang tepat kurang dimanfaatkan dengan baik oleh
atau yang khas untuk mengapresiasikan yang pendidik. Sehingga keberadaan media
sudah terbayangkan. Di sisi lain peserta didik pembelajaran tanpa dimanfaatkan dengan
kesulitan dalam melakukan aktivitas baik pembelajaran akan berjalan kurang
pemikiran yang mendalam menulis puisi harus optimal.
dapat menentukan tema sampai peserta didik Di sisi lain Rusnandi, dkk. (2016)
harus dapat memaparkan imajinasinya mengungkapkan bahwa perkembangan
dengan jelas. Sehingga peserta didik lebih teknologi semakin hari semakin meningkat
kesulitan lagi dalam pembelajaran menulis pesat, banyak teknologi-teknologi canggih
puisi. tercipta sesuai dengan kebutuhan manusia di
Selain itu kurangnya penggunaan dan zaman yang modern ini. Seiring dengan
penerapan media pembelajaran yang kemajuan teknologi tersebut, bahwa
dilakukan oleh guru dimana media teknologi menjadi salah satu indikator
pembelajaran sangat berperan penting dalam keberhasilan dunia pendidikan, dalam
proses pembelajaran dimana proses mengambangkan potensi peserta didik adalah
pembelajaran dapat berjalan lebih aktif dan dengan penerapan teknologi informasi dan
jelas namun dengan tidak adanya media komunikasi.
pembelajaran yang digunakan dalam proses Fungsi dari media pembelajaran sendiri
pembelajaran membuat kegiatan menurut Hamalik (1986) yang dikutip Azhar
pembelajaran menjadi lebih monoton dan Arsyad (2010), menyatakan bahwa dengan
tidak dapat memaparkan materi pemakaian media pembelajaran dalam proses
pembelajaran lebih jelas lagi. belajar mengajar dapat membangkitkan
Gagne’ dan Briggs (1975) mengatakan keinginan atau minat peserta didik yang baru,
bahwa “media pembelajaran meliputi alat membangkitkan motivasi dan rangsangan
yang secara fisik dapat digunakan untuk kegiatan belajar siwa, dan membawa

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
532
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap berbentuk dua dimensi di perkenalkan oleh


siswa. Sudah cukup jelas bahwa dengan perusahaan Jepang yaitu Danso Wave pada
adanya media pembelajaran peserta didik tahun 1994 meskipum sudah hampir berumur
akan lebih aktif dan lebih termotivasi lagi 23 tahun tetapi kebermanfaatan QR Code
untuk belajar dengan giat. masing sangat terasa terutama dalam bidak
Sejalan dengan itu Levie & Lentsz (1982) industry perdagangan dan jasa.
yang dikutip Hujair AH. Sanaky (2009: 6), Dalam jurnal Rahmawati & Rahman
menyebutkan empat fungsi dari penggunaan (2012) menjelaskan bahwa dalam beberapa
media pembelajaran, khususnya media visual, Versi simbol Quick Respon Code (QR Code)
yaitu: Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi berkisar dari Versi 1 ke Versi 40. Dari setiap
Kognitif, Fungsi Kompensatoris. Fungsi atensi versi memiliki pengaturan modul yang
media visual ialah inti, yaitu dengan menarik berbeda atau jumlah modul (Modul ini
dan mengarahkan perhatian siswa agar siswa mengacu pada titik-titik hitam dan putih yang
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang membentuk Quick Respon Code (QR Code).
berkaitan dengan makna visual yang "pengaturan Modul" mengacu pada berapa
ditampilkan atau menyertai teks materi banyak jumlah modul yang terkandung pada
pelajaran. Dengan demikian kehadiran media sebuah simbol, dimulai dengan Versi 1 (21 x 21
pembelajaran tidak dapat dirahukan lagi dan modul) sampai ke Versi 40 (177 x 177 modul).
memang harus dapat dimanfaatkan dengan Setiap nomor versi dapat lebih tinggi terdiri
lebih baik lagi agar proses pembelajaran dapat dari 4 modul tambahan per samping. Dalam
berjalan dengan optimal. setiap versi simbol Quick Respon Code (QR
Di sisi lain kemajuan teknologi sangat Code) dapat memiliki kapasitas data yang
berpengaruh dalam dunia pendidikan sesuai dengan jumlah data, jenis karakter dan
sehingga proses pembelajaran harus dapat tingkat kesalahan koreksi. Sehingga dalam
mengikuti perkembangan teknologi, tetapi pemeriksaan data dengan kapasitas
lagi-lagi pemanfaatan media pembelajaran maksimum ditentukan pada setiap versinya.
apalagi yang berbabsis digital kurang Dalam versi dan kapasitas data maksimum,
dimanfaatkan dengan optimal. Dengan maka jumlah data dan modul akan meningkat
demikian peniliti akan menerapkan media sehingga simbol Quick Respon Code (QR Code)
pembelajaran yang berbasis digital salah satu semakin besar.
bentuk inovasi teknologi adalah adanya QR Dari desain sistem pada aplikasi Aplikasi
Code. QR Code adalah sebuah barkode yang Qr-Code dapat memberitahukan apakah Qr-

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
533
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

Code sudah terdafatar atau belum pada Tetapi sangat disayangkan memanfaatan
database yang akan di tunjukkan pada gambar QR Code belum dimanfaatkan dengan optimal
di bawah ini; di dunia pendidikan padahal pemanfaatan QR
Code dalam dunia pemasaran dan perikalanan
cukup familiar. Sehingga peniliti terdorong
untuk memanfaatkan penggunaan QR Code
dalam dunia artikel dengan demikian artikel
ini akan memanfaatkan perkembangan
teknologi berbasis QR Code yang
Gambar 1. Tahapan QR Code Joseph dkk (2018) diintegrasikan dengan pembelajaran menulis
puisi yang akan berbentuk menjadi sebuah
Tahapan scan QR Code adalah sebagai
produk “Kartu Puisi”.
berikut: 1) Android dapat melakukan scanner
Arsyad (2002: 199) menyatakan bahwa
pada QR Code. 2) QR Code yang belum
falas card atau kartu berhgambara adalah
terdaftar akan menampilkan informasi berupa
kartu yang berukuran kecil yang terdapat
terjemahaan dari Quick Respon Code (QR
gambar, teks atau simbol tanda yang dapat
Code) tersebut. 3) QR Code yang sudah
mengingatkan atau menuntun peserta didik
terdaftar akan dicari datanya di dalam sebuah
kepada sesuatu hal yang berhubungan
database. 4) QR Code yang terdaftar akan
dengan gambar tersebut. Sejalan dengan itu
menampilkan website yang berisi informasi
kartu puisi juga salah satu kartu yang berisi
yang sudah di masukan. 5) setelah layar
gambar di tampilan depannya yang
website ditutup maka akan menampilkan
manampilkan gambar barkod QR Code yang
terjemahan dari kode QR Code.
dapat di scan dan di bagian belakangnya
Sistem penyimanan video puisi yang di
terdapat informasi yaitu tulisan puisi itu
dapat oleh peniliti juga di simpan dalam
sendiri.
sebuah google drive yang nanti link nya akan
Degan Melalui penggunaan media
diintegrasikan dengan sebuah web yang
pembelajaran QR Code berbasis kartu puisi di
bernama QR-CODE generator setelah itu
dalam pembelajaran menulis puisi,
tampilan QR Code akan di dapatkan setelah
diharapkan dapat merangsang ide, inspirasi,
tampilan QR Code di dapatkan dilanjutkan
imajinasi dan sebagai model bagi siswa dalam
dengan porses editing di web canva.com
memunculkan diksi, majas, citraan, tema dan
setelah itu di dapatkan lah kartu puisi.

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
534
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

amanat yang tepat bagi siswa kelas kelas IV kelayakan perangkat yang telah di
sekolah Dasar. kembangkan.
Penelitian ini menggunakan beberapa
METODE PENELITIAN teknik pengumpulan data yaitu, wawancara,
Penelitian ini dilakukan untuk dokumentasi dan observasi. Wawancara
mengembangkan sebuah media dilakukan kepada gurus sekolah dasar untuk
pembelajaran berbasis QR Code menjadi studi pendahuluan serta untuk menilai
sebuah kartu puisi, sehingga penelitian ini perangkat yang dibuat. Dokumentasi
menggunakan metode kualitatif dengan dilakukan untuk mencari tahu media apa saja
pendekatan penelitian educational Design yang di pakai dalam pembelajaran menulis
Research. Dalam penelitian ini, desain yang puisi Serta observasi dilakukan untuk
akan di adaptasi dan digunakan Mc Kenny dan mengetahui sikap atau response peserta didik
Reaves (2012). terhadap pembelajaran menulis puisi yang
sedang dilaksanakan. Penelitian ini
dilaksanakan di dua sekolah dasar yaitu di SDN
2 Sukamaju yang berlokasi di kabupaten Garut
serta di SDN 1 Condong yang berlokasi di
kabupaten Tasikmalaya.
Kedua lokasi tersebut digunakan untuk
Gambar 2. Tahapan Penelitian Model Mc Kenney &
Reavens (2012) proses penelitian yang meliputi wawancara,
Sehingga sajian tahapan penelitiannya observasi, studi dokumentasi sampai uji coba,
meliputi: 1) Tahap analisis dan eksplorasi, untuk uji coba sendiri hanya dilakukan di SDN
pada tahapan ini melakukan pencarian dan 1 Condong kabupaten Tasikmalaya dengan
eksplorasi mengenai permasalahan yang ada alasan bahwa di SDN 2 Sukamaju khususnya di
yang selanjutnya menjadi fokus penelitian. 2) kabupaten Garut kasus wabah pandemic virus
Tahap desain dan konstruksi, dalam tahapan covid-19 sedang meningkat pesat sehingga
ini peneliti merancang perangkat pembelajaran dilaksanakan secara daring atau
pengembangan yang akan di kembangkan dalam jaringan. Di sisi lain konsisi wabah
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. covid-19 di kabupaten Tasikmalaya sedang
3) Tahap evaluasi dan refleksi, dalam tahapan cukup baik sehingga dapat dilakukan uji coba
ini perangkat yang dikembangkan telah di di SDN 1 Condong tetapi dengan syarat harus
validasi serti di uji coba dan mengetahui tetap memperhatikan protocol Kesehatan.

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
535
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

HASIL DAN PEMBAHASAN pelajaran. Studi dokumentasi yang dilakukan


1. Analisis dan Eksplorasi di SDN 2 Sukamaju juga menenjukan bahwa
Penelitian ini bertujuan untuk dalam pembelajaran menulis puisi tidak
menghasilkan produk media pembelajaran pernah menggunakan media pembelajaran
quick response code (QR Code) berbasis kartu hanya mengandalkan materi yang sudah di
puisi. Dalam pembahasan ini peniliti akan sediakan saja.
membahas mengenai temuan data Sementara itu sesi wawancara di SDN 1
berdasarkan hasil studi pendahuluan yang Condong kepada ibu Nenden Rosidah, S.Pd
telah dilakukan oleh peneliti berupa menenjukan bahwa di SD tersebut
wawancara, observasi dan dokumentasi. pembelajaran menulis puisi tidak
Dimulai dengan melaksankan analysis menggunakan media pembelajaran,
dan eksplorasi di sekolah terkait yaitu SDN 2 pembelajaran hanya menggunakan materi
Sukamaju dan SDN 1 Condong, peneliti seadanya sehingga peserta didik kesulitan
mencari tahu permasalahan seperti apa yang dalam memahami materi puisi. Dengan
ada dalam pembelajaran menulis puisi di dua demikian peserta didik juga kesulitan dalam
sekolah tersebut, Langkah awal yang menulis puisi.
dilakukan peneliti adalah melakukan studi Dari dua kali sesi wawancara tersebut
dokumentasi di sekolah tersebut serta serta setelah melaksanakan studi
melaksanakan wawancara kepada guru dokumentasi dapat diketahui bahwa di kedua
terkait wawancara pertama dilaksanakan di sekolah dasar tersebut belum memanfaatkan
SDN 2 Sukamaju terhadap seorang guru yang media pembelajaran dengan baik khususnya
Bernama ibu Hasanah Syamsudin, S.Pd dalam dalam pembelajaran menulis puisi. Padahal
sesi wawancara tersebut diketahui bahwa zaman sudah semakin berkembang media
pembelajaran menulis puisi di kelas IV SD di pembelajaran juga tidak terpaku dengan
SDN 2 Sukamaju tidak menggunakan media media pembelajaran tradisional, sekarang
pembelajaran sama sekali sehingga sudah dapat memanfaatkan media
pembelajaran hanya menggunakan materi pembelajaran yang berbasis digital.
yang ada. Dengan demikian peserta didik Media pembelajaran dipandang menjadi
kesulitan dalam menulis puisi karena salah satu unsur penting dalam pembelajaran,
pembelajaran tidak didukung dengan media tidak dapat diragukan lagi kehadiran media
pembelajaran yang akan membuat peserta pembelajaran di sekolah dasar sangat
didik antusias serta mudah memahami membantu proses pembelajaran serta

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
536
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

pembelajaran dapat berjalan dengan baik, membuat media pembelajaran menulis puisi.
namun sangat disayangkan hasil studi Seiring perkembangan zaman yang terus maju
pendahuluan yang dilakukan oleh peniliti pengembangan media pembelajaran juga
menunjukan hal yang tidak baik setelah mengikuti zaman dimana sekarang sudah
melaksanakan wawancara dengan pihak yang memasuki era teknologi maka pengembangan
terkait ternya pembelajaran di sekolah media pembelajaran menulis puisi juga
tersebut tepatnya di SDN 2 Sukamaju dan di berbasis teknologi.
SDN 1 Condong tidak menggunakan media Salah satu teknologi yang cukup familiar
pembelajaran dalam pembelajaran puisi, adalah QR Code, QR Code cukup familiar di
sehingga peniliti terdorong untuk dapat dunia perdagangan atau bahkan di dunia per
membuat media pembelajaran. iklanan tetapi pemanfaatan QR Code kurang
Seiring dengan perkembangan zaman dimanfaatkan dengan baik di dunia
media pembelajaran juga tidak harus pendidikan. Maka dari itu peniliti ingin
monoton menggunakan media pembelajaran memanfaatkan efektivitas QR Code dalam
tradisional, tetapi media pembelajaran juga dunia pendidikan khususnya dalam
harus dapat mengikuti era teknologi. QR Code pembelajaran menulis puisi.
menjadi salah satu teknologi yang dapat Dengan demikian peniliti pengembangkan
dimanfaatkan di dunia pendidikan. Sehingga media pembelajaran QR Code berbasis kartu
peniliti mengambil QR Code untuk dijadikan puisi, kartu puisi pada dasarnya tidak berbeda
media pembelajaran. Dengan demikian dengan kartu-kartu yang lainnya sepetri kartu
penikili akan membuat sebuah produk kartu uno atau kartu permainan yang lainnya.
puisi dimana tampilan depan kartu puisi Tetapi secara isi kartu puisi memuat edukasi
terdapat barkode QR Code dan di tampilan khususnya dalam pelajaran puisi. lebih
belakang terdapat tulisan puisi yang dapat di jelasnya lagi bahwa tampilan depan kartu
baca oleh peserta didik. puisi penampakan barkod QR Code yang dapat
2. Desain dan Kontruksi di scan dan akan mengahasilkan video peserta
Berdasarkan hasil analisis dan identifikasi didik yang sedang membaca puisi.
masalah setelah diketahui permasalahannya Proses penyimpanan video tersebut
bahwa tidak adanya media pembelajaran dilakukan dengan yang pertama pengambilan
yang digunakan dalam pembelajaran menulis video dari kanal Youtube “kelas digital”
puisi di SDN 2 Sukamaju dan di SDN 1 selanjutnya proses editing melalui aplikasi
Condong, maka peneliti berfokus untuk adobe premiere pro setelah proses editing

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
537
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

selesai video di upload Kembali di Google pembacaan contoh puisi yang di ambil dari
drive milik peniliti setelah di upload link kanal Youtube: Guru Kelas Digital. Yang sudah
google drive yang terdapat video tersebut di diintegrasikan dengan google drive dan
ambil dan proses pengambilan gambar barkod disatukan Kembali melalui QR-CODE
QR Code di web QR-Code generator. Proses Generator dan menghasilkan barkod QR Code
pengambilan gambar barkod tersebut dengan setelah itu proses editing akhir di web
cara mengintegrasikan link google drive yang canva.com. Selanjutnya adalah tampak
terdapat video pembacaan puisi dengan QR- belakang dari kartu puisi tersebut;
CODE Generator setelah itu gambar barkod
QR Code telah di dapatkan yang selanjutnya
proses editing desain kartu puisi sendiri
melalui web canva.com.
Desain kartu puisi sendiri berbentuk
persegi Panjang dengan ukuran Panjang 9,5
centimeter dan lebar 7 centimeter dengan
perpaduan warna kuning, orange, abu, putih
dan hitam meliputi tampak depan dan
tampak belakang, berikut adalah tampak
depan kartu puisi; Gambar 4. Tampak belakang kartu puisi

Tampak belakang kartu puisi berisi tulisan


isi puisi yang terdapat dalam video pembacan
puisi yang sudah di scan di tampak depan.
Sehingga di sisi lain peserta didik dapat
mendengarkan isi puisi yang berbentuk video
peserta didik juga dapat melihat isi tulisan
puisi tersebut di belakang kartu puisi tersebut.
Proses editing tampak belakang sendiri hanya
mengandalkan web canva.com dengan tulisan
puisi sendiri berasal dari kanal youtube “kelas
Gambar 3. Tampak depan media kartu puisi
digital” dan berasal dari web kelasdigital.com.
Tampak depan terdiri dari QR Code sendiri Peneliti membuat Sembilan produk kartu
dengan isi dari QR Code tersebut adalah puisi dengan isi puisi yang berbeda tetapi

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
538
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

dengan tema yang sama yaitu cita-citaku, dari pakai. Selanjutnya validasi kepada ahli media
ke Sembilan kartu puisi tersebut berisi yaitu kepada bapak Muhammad Rijal Wahid
delapan isi puisi tentang cita-citaku yaitu: cita- Muharrom, M.Pd sebagai salah satu dosen
citaku menjadi seorang dokter, cita-citaku ahli pendidikan matematika SD dan
menjadi seorang polisi, cita-citaku menjadi pembelajaran digital yang berasal dari UPI
seorang perawat, cita-citaku menjadi seorang Kampus Tasikmalaya hasil validasi dari bapak
penyanyi, cita-citaku menjadi seorang pemain Rijal sendiri adalah jangan menggunakan
sepak bola, cita-citaku menjadi seorang ujung yang tajam pada kartu puisi ditakutkan
apoteker, cita-citaku menjadi seorang dapat melukai peserta didik serta
pengusaha sukses dan cita-citaku menjadi penempatan font yang masih kurang rapih
seorang polisi Wanita. untuk diperbaiki lagi untuk sisanya sudah
Setelah produk media pembelajaran telah layak untuk digunakan.
di kembangkan selanjutnya masuk tahap Dengan adanya proses validasi peniliti
validasi oleh para ahli dalam hal ini peneliti dapat menyempurnakan produk hasil buatan
membuat dua instrument validasi yaitu peniliti yang masih kurang baik serta
instrument validasi ahli materi dan instrument memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
validasi ahli medi. Validasi ini dilakukan untuk dilakukan oleh peniliti baik yang dilakukan
mendapatkan kelayakan produk kartu puisi secara sengaja atau juga yang tidak disengaja.
tersebut agar dapat di pergunakan dalam Dengan demikian proses validasi harus
proses uji coba yang akan dilakukan. Sehingga dilakukan dengan baik. Setelah proses
proses validasi sangat penting agar produk validasi selesai dilanjutkan dengan revisi
yang dibuat peniliti dapat dipergunakan media pembelajaran yang telah di validasi,
dengan semestinya dengan prosedur yang setelah di revisi media pembelajaran QR Code
semestinya. berbasis kartu puisi siap untuk di uji coba.
Untuk validasi ahli materi validatornya Untuk persiapan uji coba sendiri peniliti
adalah ibu Dwi Alia, M.Pd salah satu dosen ahli memperhatikan tepat yang akan di pakai
pendidikan bahasa daerah yang berasal dari untuk uji coba berhubung pada taun ini
UPI Kampus Tasikmalaya dimana hasil validasi kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja
dari ibu dwi adalah perbaiki kosa kata yang terutama di Indonesia sehingga peneliti harus
keliru serta ganti video puisi yang suaranya memperhatikan tempat uji coba apakah aman
kurang jelas dengan video puisi yang suaranya dari wabah virus covid-19 atau kurang aman
jelas untuk selebihnya sudah layak untuk di dan ternya dari dua sekolah yang menjadi

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
539
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

target uji coba peniliti yaitu SDN 2 Sukamaju Dalam tahap uji coba ini peneliti berposisi
dan SDN 1 Condong untuk SDN 2 Sukamaju sebagai seorang guru atau praktikan yang
tidak dapat dilakukan uji coba karena daerah akan mengajar di kelas IV SDN 1 Condong
kabupaten Garut untuk saat ini kasus wabah tersebut, dengan di damping salah satu guru
virus covid-19 sedang meningkat sehingga dari SDN 1 Condong untuk melihat dan
pembelajaran hanya dilakukan lewat daring, mendokumantasikan tahap uji coba tersebut,
disisi lain penggunaan media pembelajaran tahap uji coba berlangsung seperti
kartu digital harus digunakan secara langsung. pembelajaran biasa dimana peniliti sudah
Sehingga uji coba kartu puisi tidak dapat menyiapkan RPP terlebih dahulu untuk dapat
dilaksanakan di SDN 2 Sukamaju. Dengan digunakan dalam proses pembelajaran.
demikian uji coba penggunaan kartu puisi Proses pembelajaran berlangsung seperti
hanya di SDN 1 Condong yang kondisi wabah pembelajaran pada umumnya dimana
virus covid-19 cukup terkendali dan sebelum pembelajaran berlangsung peniliti
pembelajaran dapat dilakukan di sekolah dan mengkondisikan peserta didik agar dapat
peniliti akan melukukan uji coba pertama di berjalan dengan baik pengkondisian peserta
SDN 1 Condong. didik dengan melakukan salam, perkenalan,
3. Tahap Uji Coba Pertama serta doa bersama, setelah itu peniliti
Tahap uji coba pertama dilaksanakan pada berapersepsi terlebih dahulu dengan
hari sabtu, tanggal 12 Juni 2021 pada peserta memberikan materi tentang puisi secara
didik kelas IV di SDN 1 Condong kabupaten umum dengan tema cita-citaku secara umum
Tasikmalaya jumlah peserta didik yang hadir peserta didik sudah mengetahui apa itu puisi,
pada tahap uji coba pertama adalah sejumlah namun dalam pembuatan menulis puisi itu
18 orang peserta didik. sendiri masih belum optimal karena peserta
didik masih kebingungan dalam pengolahan
kata yang baik dan benar dalam sebuah puisi
itu seperti apa. Maka dari itu peniliti
menyiapkan media pembelajaran yang dapat
membantu peserta didik dalam memahami
puisi.
Setelah proses pembelajaran berlangsung
peniliti membagi peserta didik menjadi
beberapa kelompok dimana satu kelompok
Gambar. 5 Tahap Uji Coba pertama

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
540
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

berisi emoat sampai lima orang peserta didik, Disisi lain tampilan depan kartu puisi ada
peniliti membagi kelompok sesuai dengan tampilan belakang kartu puisi tersebut
cita-cita yang peserta didik inginkan tetapi dimana tampilan belakang kartu puisi di
cita-cita nya sesuai dengan kartu puisi yang berikan tulisan puisi yang memang isinya
telah di siapkan sehingga hanya ada delapan sesuai dengan isi video puisi yang akan di scan
cita-cita yaitu: cita-citaku menjadi seorang melalui QR Code tersebut, sehingga di sisi lain
dokter, cita-citaku menjadi seorang polisi, peserta didik dapat melihat dan
cita-citaku menjadi seorang perawat, cita- mendengarkan puisi di sisi lain lagi peserta
citaku menjadi seorang penyanyi, cita-citaku didik dapat melihat dan membaca isi puisi
menjadi seorang pemain sepak bola, cita- tersebut.
citaku menjadi seorang apoteker, cita-citaku Setelah di bagi kelompok peniliti
menjadi seorang pengusaha sukses dan cita- membagikan kartu puisi kepada masing-
citaku menjadi seorang polisi Wanita. masing kelompok dimana satu kelompok
Sebelum di bagi kartu puisi peniliti mendapatkan dua kartu puisi yang sesuai
memberikan penjelasan terlebih dahulu apa dengan pilihan kelompok masing-masing,
itu kartu puisi dan bagaimana cara setelah itu peneliti menginstruksikan kepada
penggunaanya, kartu puisi adalah kartu yang peserta didik untuk membalik kartu puisi
memiliki isi puisi dimana tampilan depan kartu tersebut dana membacanya terlebih dahulu,
puisi menampilkan QR Code, dalam hal ini isi setelah di amati peserta didik membaca puisi
dari QR Code sendiri adalah video peserta yang ada di balik kartu puisi tersebut dengan
didik yang sedang membacakan puisi, dimana nada yang baca biasa, setelah itu peniliti
cara mengakses video tersebut adalah peserta memberikan pinjam smartphone kepada
didik melakukan scan terlebih dahulu peserta didik untuk menscan QR Code yang
menggunakan smarphone yang akan di ada di depan kartu puisi, setelah di scan
pinjamkan oleh peniliti, setelah di scan akan peserta didik melihat dan mendengarkan
muncul video pembacaan puisi oleh peserta terlebih dahulu isi video puisi yang tampil di
didik sekolah dasar dimana video tersebut layar smartphone tersebut, setelah bergiliran
sudah di simpan di Google drive milik peniliti, melihat dan mendengar puisi yang ada di layar
sehingga setelah di scan QR Code akan smartphone tersebut peserta didik
otomatis muncul video yang sudah di diinstruksikan untuk membaca Kembali puisi
sediakan. yang ada di belakang kartu puisi, setelah di
amati Kembali peserta didik membaca puisi

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
541
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

dengan nada yang menghayati peserta didik 19 3.1 2.9 3.3 3.8 3.6 16.7 3.3

berusaha membaca puisi sesuai dengan nada


yang ada di video, dengan demikian 14

pemakaian kartu puisi tersebut dapat 12


10
mempengaruhi siswa dalam memahami puisi 8

tersebut. 6
4
Setelah peserta didik dapat memahami 2
0
puisi dengan baik serta dapat membacakan
Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E
puisi tersebut selanjutnya peneliti Sangat Baik Baik Cukup Kurang
menginstruksikan peserta didik untuk menulis
Grafik 1. (Hasil Observasi Uji Coba Pertama)
puisi bersama kelompoknya dengan tema
Keterangan angka (A, B, C, D, E) dalam
bebas untuk memudahkan peserta didik
pengamatan:
dalam menulis puisi atau dalam menuangkan
A : Antusiasme peserta didik terhadap
imajiansinya dalam menulis puisi.
media yang dikembangkan
Setelah di beri waktu satu jam pelajaran B : Peserta didik aktif berdiskusi kelompok
dalam pembelajaran
untuk menulis puisi dan ternyata peserta didik
C : Ketertarikan peserta didik terhadap
sudah dapat menulis puisi dengan baik media yang dikembangkan
D : Mudah bagi peserta didik melakukan
seukuran dengan peserta didik kelas IV
scan QR Code
sekolah dasar, ungkapan imajinasi yang di E : Video yang tayang dalam smartphone
hasil scan QR Code menarik minat
keluarkan oleh peserta didik sangat luar biasa
peserta didik.
meskipun dalam pemilihan katanya masih
Keterangan skor :
kaku dan belum banyak menggunakan kata-
Sangat baik : 5
kata yang memang belum pernah di pelajari Baik :4
Cukup :3
sebelumnya tetapi penulisan puisi tersebut
Kurang :2
sudah cukup baik untuk peserta didik kelas IV Sangat kurang : 1
sekolah dasar. Sejalan dengan itu peneliti
Dalam tabel tersebut dapat diketahui
melakukan observasi atau mengamati setiap
bahwa dalam uji coba pertama ini peserta
peserta didik dan di temukanlah rata-ratanya
didik cukup antusias terhadap media tersebut
dengan menggunakan skor sebagai berikut
dengan skor 3.1 (cukup), sedangkan dalam
Tabel 1. (Hasil Observasi Uji Coba Pertama)
proses diskusi kelompok masih terlihat kurang
Rata-
Total Aspek yang dinilai Jumlah
rata
baik dengan skor (2.9) hampir masuk skor
Siswa
A B C D E cukup, untuk ketertarikan peserta didik

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
542
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

terhadap media tersebut cukup baik dengan Tabel 2. (Hasil Observasi Kelompok Uji Coba
skor (3.3), selanjutnya untuk kemudahan Pertama)
peserta didik dalam melakukan scan QR Code Nama Aspek yang dinilai skor Rata-rata
Kelompok A B C D E
cukup baik mendekati baik dengan skor (3.8) Kelompok
3 3 4 3 4 16 3.2
dan yang terahir untuk ketertarikan peserta 1
Kelompok
didik terhadap video yang ada dalam media 2
3 4 4 3 3 15 3

tersebut cukup baik dengan skor (3.6). Kelompok


4 3 3 4 3 16 3.2
3
Dalam melakukan observasi perorang
Kelompok
4 3 3 4 4 17 3.4
dapat diketahui dalam uji coba pertama ini 4
Rata-rata 3.25 3 2.5 3.5 3.75 16 3.2
antusiasme peserta didik terhadap media
Keterangan aspek yang dinilai:
tersebut yang mendapat skor 4 sebanyak A : Keaktifan
empat orang, sedangkan yang mendapatkan B : Kerjasama
C : Ketertiban
skor 3 sebanyak 12 orang dan yang D : Kesesuaian
mendapatkan skor 2 sebanyak 3 orang. Untuk E : Ketelitian

peserta didik yang aktif dalam berdisuki Keterangan skor :


kelompok sebanyak 5 peserta didik dengan Sangat baik : 5
Baik :4
skor 5, 8 peserta didik dengan skor 4, dan 6 Cukup :3
peserta didik dengan skor 3. Untuk Kurang :2
Sangat kurang : 1
ketertarikan peserta didik terhadap media Dari tabel tersebut dapat diketahui
tersebut di dapat 6 peserta didik dengan skor bahwa kelompok satu dan kelompok tiga
4 dan 13 peserta didik dengan skor 3. Untuk mendapatkan nilai rata-rata (3,2) sehingga
kemudahan peserta didik dalam melakukan termasuk skor cukup baik, untuk kelompok
scan QR Code media yang dikembangkan dua mendapatkan skor (3) termasuk skor
sebanyak 2 peserta didik dengan skor 5, 11 cukup dan yang terahir untuk kelompok 4
peserta didik dengan skor 4 dan 6 peserta mendapatkan skor (3,4) termasuk cukup.
didik dengan skor 3. Untuk ketertarikan Dari hasil observasi tiap peserta didik
peserta didik terhadap video dalam media dan hasil observasi kelompok menunjukan
tersebut sebanyak 1 peserta didik dengan skor bahwa media tersebut sudah cukup baik di
5, 10 peserta didik dengan skor 4 dan 5 gunakan meskipun masih ada beberapa
peserta didik dengan skor 3. selanjutnya kekurangan.
dalam penilain observasi kelompok di jelaskan
dalam tabel berikut:

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
543
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

4. Refleksi Tahap Uji Coba Pertama menggunakan kosa kata baku dalam menulis
Refleksi dari hasil uji coba pertama puisi karena peserta didik masih kekurangan
tersebut berdasarkan hasil pengamatan pada kosa kata yang unik dalam menulis puisi.
saat penggunaan produk kartu puisi tersebut 5. Tahap Uji coba Kedua
menunjukan respon yang baik dari peserta Sehingga dari bebepara kekurangan di atas
didik sesuai dengan yang diharapkan, peniliti melaksanakan uji coba yang kedua di
keikutsertaan peserta didik dalam proses sekolah yang sama. Uji coba kedua di
pembelajaran puisi terlihat sangat aktif dan laksanakan seminggu kemudian yaitu pada
antusias, pada saat refleksi peneliti hari sabtu 19 Juni 2021, setelah melihat dan
melakukan observasi atau pengamatan secara memperhatikan kekurangan-kekurangan yang
langsung kepada peserta didik dimana dalam terdapat pada uji coba pertama peniliti
proses pembelajarannya peserta didik sangat berusaha untuk meminimalisir masalah atau
bersemangat dan termotivasi untuk belajar kekurangan yang akan di hadapi pada uji coba
lebih mengenai puisi. kedua ini.
Meskipun proses pembelajaran dapat Pada pembukaan pembelajaran peniliti
berjalan dengan biak respon siswa dalam memulai pembelajaran dengan
penggunaan kartu puisi juga sudah cukup baik mengkondisikan peserta didik untuk siap
namun berdasarkan hasil uji coba pertama dalam belajar, menanyakan kabar dan peniliti
masih ada kekurangan yang memang tidak pembimbing siswa untuk berdoa yang
bisa dihindarkan lagi kekurangan kekurangan dipimpin oleh ketua murid, peniliti memeriksa
tersebut adalah sebagai berikut; 1) peserta kehadiran peserta didik dan menanyakan
didik tidak disiplin dalam giliran menscan kabar dari peserta didik yang tidak hadir
kartu puisi, sehingga harus dapat diatur dalam pembelajaran, setelah itu
dengan tegas. 2) pelaksanaan pembelajaran pembelajaran masuk kepada kegiatan inti
kurang optimal karena masih dalam keadaan pembelajaran dimana peniliti memberikan
menyesuaikan dengan protocol Kesehatan, materi puisi secara umum terlebih dahulu dan
sehingga pembelajaran berkelompok cukup mengingatkan peserta didik mengenai materi
sulit menyesuaikan dengan protocol puisi yang telah siswa pelajari.
Kesehatan. 3) kurangnya hubungan kerja
sama yang baik antar peserta didik. 4) waktu
yang di berikan kepada peniliti cukup
terbatas. 5) pemilihan kosa kata yang masih

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
544
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

dalam proses scan QR Code dalam proses uji


coba pertama tidak terulang lagi.
Tampilan belakang kartu puisi menunjukan
tulisan puisi yang ada pada video yang akan di
scan peserta didik melalui scan QR Code, jadi
sebelum peserta didik melakukan scan QR
Code peserta didik terlebih dahulu membaca
tulisan puisi yang ada di tampilan belakang
kartu puisi.
Setelah melakukan penjelasan tentang
cara pengguanaan kartu puisi peniliti
Gambar 6. Tahap Uji coba kedua
membagikan kartu puisi kepada setiap
Jumlah peserta didik yang hadir pada
kelompok dimana setiap kelompok
proses uji coba kedua sebanyak 19 orang
mendapatkan dua kartu puisi sesuai dengan
sehingga peneliti membagi kelompok lagi
tema cita-citaku, peserta didik mendapatkan
menjadi beberapa kelompok dimana setiap
kartu puisi sesuai dengan cita-cita masing-
kelompok berisi empat sampai 5 orang
masing dari peserta didik, setelah tiap
peserta didik setelah di bagi kelompok peniliti
kelompok mendapatkan kartu puisi
memberikan penjelasan Kembali secara
selanjutnya peniliti menginstruksikan peserta
singkat tentang cara menggunakan kartu puisi
didik untuk membaca tulisan puisi yang ada di
tersebut.
tampilan belakang kartu puisi, karena
Cara penggunaan kartu puisi setelah
memang minggu kemarin tepatnya pada hari
peserta didik dibagi kelompok dan tiap
sabtu tanggal 12 Juni 2021 peserta didik telah
kelompok sudah memegang kartu puisi yang
belajar menggunakan kartu puisi juga
diberikan oleh peniliti selanjutnya peserta
sehingga dalam pembacaan puisi yang ada di
didik melakukan scan QR Code yang ada pada
belakang kartu puisi peserta didik sudah
tampilan depan kartu puisi scan
menggunakan nada yang menghayati isi puisi
menggunakan smartphone yang akan di
tersebut.
pinjamkan oleh peneliti, agar proses scan QR
Setelah membaca tulisan puisi yang ada di
Code dapat berjalan dengan baik dan disiplin
belakang kartu puisi masuk proses scan QR
peniliti mendampingi peserta didik tiap
Code agar proses scan QR Code dapat berjalan
kelompok dalam proses scan QR Code
dengan baik sesuai dengan cara penggunaan
sehingga kekurangan tidak disiplinnya siswa

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
545
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

yang sudah dijelaskan peniliti mendampingi pada secarik kertas dan dengan usaha yang
setiap peserta didik yang sedang melakukan optimal menghasilkan hasil yang baik untuk
proses scan QR Code setelah bergiliran seukuran peserta didik kelas IV sekolah dasar.
melihat dan mendengarkan puisi yang ada Dengan demikian uji coba tersebut dapat
dalam video pada smartphone hasil scan QR dikatakan lancar dan sesuai harapan.
Code peserta didik membaca Kembali tulisan Tabel 3 (Hasil Observasi Uji Coba Kedua)
puisi yang ada di belakang kartu puisi. Rata-
Total Aspek yang dinilai
Jumlah rata
Hasilnya memang sesuai harapan peserta Siswa
A B C D E
didik dalam membaca tulisan puisi yang ada di 19 4.1 4.2 4.1 4.4 4.2 20.8 4.2
belakang kartu puisi, peserta didik sudah
cukup menghayati dan menitu nada yang ada 10
pada video kartu puisi, sehingga penggunaan 9
8
kartu puisi ini membantu peserta didik dalam
7
melihat dan mendengarkan contoh puisi yang
6
sudah ada dan peserta didik dapat meniru 5

nada dan menghayati tulisan puisi yang ada. 4


3
Setelah itu peniliti menginstruksikan
2
peserta didik untuk membuat puisi bebas 1
sesuai keinginan mereka masing-masing 0
Aspek A Aspek B Aspek C Aspek D Aspek E
dengan demikian peserta didik dapat dengan
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
bebas menuangkan imajinasi mereka. Dengan
adanya media pembelajaran quick response Grafik 2. (Hasil Observasi Uji Coba Kedua)

code (QR COE) yang berbasis kartu puisi Keterangan angka (A, B, C, D, E) dalam

teranya dapat merangsang ide, inspirasi, pengamatan:

imajinasi dan sebagai model bagi siswa dalam A : Antusiasme peserta didik terhadap
media yang dikembangkan
memunculkan diksi, majas, citraan, tema dan B : Peserta didik aktif berdiskusi kelompok
amanat yang tepat bagi siswa kelas kelas IV dalam pembelajaran
C : Ketertarikan peserta didik terhadap
sekolah Dasar sehingga Setelah selesai media yang dikembangkan
menulis puisi dan setelah dilihat memang luar D : Mudah bagi peserta didik melakukan
scan QR Code
biasa perkembangan peserta didik dalam E : Video yang tayang dalam smartphone
menulis puisi sudah cukup bagus dimana hasil scan QR Code menarik minat
peserta didik.
peserta didik menuangkan imajinasi mereka

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
546
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

Keterangan skor : dikembangkan sebanyak 2 peserta didik


Sangat baik : 5
dengan skor 5, 11 peserta didik dengan skor 4
Baik :4
Cukup :3 dan 6 peserta didik dengan skor 3. Untuk
Kurang :2
ketertarikan peserta didik terhadap video
Sangat kurang : 1
dalam media tersebut sebanyak 1 peserta
Berdasarkan tabel tersebut dapat
didik dengan skor 5, 10 peserta didik dengan
diketahui bahwa antusiasme siswa terhadap
skor 4 dan 5 peserta didik dengan skor 3Untuk
media pembelajaran tersebut sudah baik
observasi kelompok dijelaskan dalam tabel
dengan skor (4,1), untuk kerja sama juga
berikut:
sudah baik dengan menunjukan skor (4,2),
Tabel 4. (Hasil Observasi Kelompok Uji Coba
untuk ketertarikan media juga sudah baik
Kedua)
dengan skor (4,1), selanjutnya untuk Rata-
Nama Aspek yang dinilai skor
kemudahan peserta didik dalam melakukan rata
Kelompok
A B C D E
scan QR Code sudah baik dengan skor (4,4)
Kelompok
dan yang terahir untuk ketertarikan peserta 4 5 4 4 4 21 4.2
1
didik terhadap media pembelajaran tersebut Kelompok
4 5 5 4 4 22 4.4
juga sudah baik dengan skor (4,2). 2
Kelompok
Dalam melakukan observasi perorang 5 5 4 5 5 24 4.8
3
dapat diketahui dalam uji coba kedua ini Kelompok
5 4 4 5 4 22 4.4
antusiasme peserta didik terhadap media 4
Rata-rata 4.5 4.75 4.25 4.5 4.25 22.25 4.45
tersebut yang mendapat skor 5 sebanyak 6
orang, sedangkan yang mendapatkan skor 4
Keterangan aspek yang dinilai:
sebanyak 9 orang dan yang mendapatkan skor A : Keaktifan
3 sebanyak 4 orang. Untuk peserta didik yang B : Kerjasama
C : Ketertiban
aktif dalam berdisuki kelompok sebanyak 8 D : Kesesuaian
peserta didik dengan skor 5, 6 peserta didik E : Ketelitian

dengan skor 4, dan 5 peserta didik dengan Keterangan skor :


skor 3. Untuk ketertarikan peserta didik Sangat baik : 5
Baik :4
terhadap media tersebut di dapat 5 peserta Cukup :3
didik dengan skor 5, 10 peserta didik dengan Kurang :2
Sangat kurang : 1
skor 4 dan 4 peserta didik dengan skor 3.
Untuk kemudahan peserta didik dalam Dari tabel observasi tiap peserta didik

melakukan scan QR Code media yang dan tabel observasik kelompok menunjukan

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
547
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

bahwa media pembelajaran yang yang nyaman, senang, memberikan sugesti


dikembangkan oleh peneliti menunjuakn terhadap suatu hal, merangsang
sudah baik dan layak untuk digunakan dan berkembangnya imajinasi, dan membantu
disebarluaskan. siswa mengaitkan pengetahuan yang telah di
6. Refleksi Tahap Uji coba kedua dapatkan dari video pembacaan puisi oleh
Berdasarkan tahap uji coba kedua peserta didik yang ada di dalam video
penggunaan kartu puisi di kelas IV SDN 1 tersebut.
Condong sudah berjalan dengan optimal dan
SIMPULAN
dapat menghindari beberapa kekurangan
Berdasarkan hasil penelitian dari media
yang terjadi di uji coba pertama, tetapi ada
pembelajaran QR Code berbasis kartu puisi di
beberapan permasalahan yang tidak dapat
kelas IV sekolah dasar dapat di simpulkan
dihindari yaitu pembelajaran harus sesuai
bahwa :
dengan protocol Kesehatan sehingga kerja
1) Media pembelajaran dipandang menjadi
sama kelompok yang seharunya dapat
salah satu unsur penting dalam
berjalan dengan aktif dan penuh dengan kerja
pembelajaran, tetapi fakta di lapangan
sama tetapi kerja sama kelompok yang terjadi
yang didapatkan oleh peniliti dari hasil
dengan mengikuti protocol Kesehatan sedikit
wawancara, observasi, studi dokumentasi
kurang aktif, maka dari itu kekurangan ini
ditemukan bahwa di SDN 2 Sukamaju
tidak dapat dihindarkan lagi.
kabupaten Garut dan di SDN 1 Condong
Disisi lain pembelajaran puisi dapat
Media pembelajaran dipandang menjadi
berjalan dengan baik, respon peserta didik
salah satu unsur penting dalam
yang ditunjukan dalam pembelajaran puisi ini
pembelajaran, tetapi fakta di lapangan
sangat baik, peserta didik belajar dengan aktif
yang didapatkan oleh peniliti dari hasil
dan antusias serta penuh dengan keceriaan.
wawancara, observasi, studi dokumentasi
Pelafalan puisi yang ditunjukan oleh peserta
ditemukan bahwa di SDN 2 Sukamaju
didik juga sangat baik dimana peserta didik
kabupaten Garut dan di SDN 1 Condong
mencoba menggunakan nada yang ada di
kabupaten Tasikmalaya dalam
video pembacaan puisi tersebut. Sehingga
pembelajaran puisi tidak menggunakan
peserta didik sudah cukup mahir dan percaya
media pembelajaran sama sekali,
diri dalam membacakan puisi tersebut. Selain
sehingga mendorong peniliti untuk
itu, media pembelajaran QR Code berbasis
membuat media pembelajaran. Seiring
kartu puisi juga dapat menciptakan suasana
perkembangan zaman media

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
548
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

pembelajaran harus dapat mengikuti pembelajarannya adalah cita-citaku.


zaman dan QR Code menjadi alternatif Setelah itu perkelompok mendapatkan dua
kemajuan zaman yang digunakan oleh kartu puisi dan peserta didik membacanya
peniliti yang selanjutnya menjadi katru terlebih dahulu setelah itu peserta didik
puisi. akan menscannya secara bergantian
2) Kartu puisi tidak berbeda jauh dengan setelah itu peserta didik membaca Kembali
kartu-kartu lain pada umumnya tetapi puisi yang ada di belakang kartu puisi
keunikan khusus yang ada pada kartu puisi tersebut.
ini adalah tampilan depan kartu puisi 4) Hasil dari dua kali uji coba tersebut
menampilakan barkode quick responses menunjukan bahwa peserta didik sangat
code (CR CODE) yang dapat di scan dan aktif dan antusias dalam pembelajaran,
Kartu puisi tidak berbeda jauh dengan pembacaan puisi yang kedua kalinya juga
kartu-kartu lain pada umumnya tetapi cukup bagus peserta didik berusaha untuk
keunikan khusus yang ada pada kartu puisi membaca puisi dengan menghayatinya
ini adalah tampilan depan kartu puisi dalam pembelajarannya juga peserta didik
menampilakan barkode quick responses terlihat sangat ceria penuh dengan
code (CR CODE) yang dapat di scan dan senyuman.
akan menampilkan video peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
yang sedang membacakan puisi dan
Adi, N. M. (2016). Implementasi QR Code pada
tampilan belakang kartu puisi menunjukan
Aplikasi Validasi Dokumen
tulisan puisi yang dibacakan oleh peserta
Menggunakan Perancangan UNIFIELD
didik yang ada di dalam video tersebut.
Modelling Language. Antivirus, 44.
3) Proses uji coba yang dilakukan di kelas IV
Ali, L. M. (2016). Penerapan Model Presensi
sekolah dasar tepatnya di SDN 1 Condong,
Ujian Semester Berbasis Quick
dalam proses uji coba peniliti berposisi
Response (QR) Code di Universitas
menjadi seorang praktikan atau guru uji
Muhammadyah Jember. 1115.
coba berlangsung seperti pembelajaran
Anisa, N. L. dkk. (2013). Peningkatan
pada umumnya, pembelajaran di awali
Keterampilan Menulis Puisi Keindahan
dengan berdo’a bersama dan lainnya
Alam Menggunakan Metode
setelah itu peniliti membagi kelompok
Partisipatori Dengan Media Gambar.
sesuai dengan cita-cita yang di inginkan
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran.
oleh peserta didik karena tema
Jakarta: Rajawali Pers.

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights
549
Rizqi Abdul Majid1, Seni Apriliya2, Yusuf Suryana3
Media Pembelajaran Quick Response Code (QR Code) Berbasis Kartu Puisi Di Kelas IV Sekolah Dasar

Clivan, T. d. (2019). Aplikasi Website Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi


Perpustakaan Berbasis QRCode. 38 .
Teknik Informatika, 2-3.
Deifan, P., & Indihadi, D. (2008). Penggunaan
Media Gambar terhadap
Pembelajaran Menulis Puisi Peserta
Didik. PEDADIDAKTIKA: JURNAL
ILMIAH, 104.
Lidinillah, D A M. (2013). Educational Design
Research : a Theoretical Framework For
Action. Universitas Pendidikan
Indonesia-Kampus Tasikmalaya.
Mc Kenny, S., & Reaves, T. C. (2012).
Conducting Educational Design
Research. New York: Routledge.
Siagan, S. p. (2004). Teori Motivasi dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tafonao, T. (2019). Peranan Media
Pembelajaran dalam Meningkatkan
Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal
Komunikasi Pendidikan,, 103.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai
Keterampilan Berbahasa. Bandung :
Angkasa.
Tri, W. (2016). Peningkatan Keterampilan
Menulis Puisi Menggunakan Kartu
Kata Bagi Siswa SMP Negri 1 Jumo
Temanggung. Jurnal kreatif. 37.
Yogyantoro, A. (2016). Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi Menggunakan Media
Diorama SIswa Kelas IV. Jurnal

@2021-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 8, No. 2 (2021) 529-549
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like