You are on page 1of 7

PENGEMBANGAN MEDIA KIJANK (KOMIK INDONESIA, JAWA,

DAN AKSARA JAWA) PEMBELAJARAN BAHASA JAWA


KELAS 5 SEKOLAH DASAR

Nurhasanah, Arif Budi Wurianto, Bustanol Arifin


Madrasah Ibtidaiyah Cemorokandang Jl. Sampurna No. 77
Email : nurhasanah90788@gmail.com

Abstract: This research aim to produce a form of media “KIJANK( comics Indonesia, Java,
and Java Script)” that interesting to help student to read java script. This study uses the
research of R & D (Research and Development) and the type of research is the development of
research. As a source of data, selected 5th grade students of SDN Kedungrejo 1 2014/2015
school year, amounting to 10 students. And 5th grade students of MI Cemorokandang
2014/2015 school year, amounting to 40 students. This study was conducted in August 2014 in
two phases, namely the study of small group and large group study. The results showed that the
use of media KIJANK can assist students in learning to read Java script. This is evidenced by
the results of validation of some experts such as, media expert validation by 84.6%, materials
expert validation by 94%, and validation of expert fields of study by 98%. While a small group
of trial results showed that 89% of learning to use the media KIJANK in learning the Java
language has received a positive response from students and very valid, also feasible to use for
learning. And the test results indicate that a large group 94.5% of learning to use the media
KIJANK (Comic Indonesia Java and Java script) in learning the Java language is very feasible
and valid to use as a learning medium. The results of this study, learning media KIJANK
recommended to be used as a reference for the preparation of teaching and tutoring programs
as well as develop other learning media that can support the learning process. Reading sklils of
java letter, such as wingnyan (h), layar (/), cecek (=), and pangku (\) now is on the decline, so
the need for efforts to increase through the use of instructional media. The result of needs
analysis through questionnaires and observation showed that 60% of the 40 students are not
able to read java letter, so they have difficulty when doing the exam.

Abstrak: Kemampuan membaca huruf Jawa, seperti wignyan (h), layar ( /), cecek(=) , dan
pangku (\) saat ini sudah mulai mengalami penurunan, sehingga perlu adanya upaya
peningkatan melalui pemanfaatan media pembelajaran. Hasil analisis kebutuhan melalui
penyebaran angket dan observasi menunjukkan bahwa 60% dari 40 siswa tidak mampu
membaca huruf Jawa, sehingga mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal ujian. Penelitian
ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk media “KIJANK (komik Indonesia, Jawa dan aksara
Jawa)” yang menarik untuk membantu siswa membaca aksara Jawa. Penelitian ini
menggunakan penelitian R&D (Research and Development) dan jenis penelitian yang
dilakukan adalah penelitian pengembangan. Sebagai sumber data, dipilih siswa kelas 5 SDN
Kedungrejo 1 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 10 siswa. Dan siswa kelas 5 MI
Cemorokandang tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Agustus 2014 dalam dua tahap, yaitu penelitian kelompok kecil dan penelitian
kelompok besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media KIJANK dapat
membantu siswa dalam belajar membaca aksara Jawa. Hal ini dibuktikan oleh hasil validasi
beberapa ahli antara lain, validasi ahli media sebesar 84.6%, validasi ahli materi sebesar 94%,
dan validasi ahli bidang studi sebesar 98%. Sementara hasil uji coba kelompok kecil
menunjukkan bahwa 89% pembelajaran menggunakan media KIJANK dalam pembelajaran
bahasa Jawa ternyata mendapat respon positif dari siswa dan sangat valid serta layak
digunakan untuk pembelajaran. Dan hasil uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa 94.5%
pembelajaran menggunakan media KIJANK (Komik Indonesia Jawa dan Aksara Jawa) dalam
pembelajaran bahasa Jawa sangat layak dan valid digunakan sebagai media pembelajaran.
Hasil penelitian ini, media pembelajaran KIJANK disarankan untuk dipergunakan sebagai

267
Nurhasanah, dkk, Pengembangan Media KIJANK (Komik Indonesia, Jawa, dan Aksara Jawa) 2
Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas 5 Sekolah Dasar

acuan penyusunan program pengajaran dan bimbingan belajar serta mengembangkan media
pembelajaran lain yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Kata Kunci : maningkatkan, membaca, huruf Jawa, KIJANK

PENDAHULUAN ngalami penurunan terutama pada materi


membaca aksara Jawa dapat menimbulkan
Bahasa daerah merupakan salah satu berbagai spekulasi mengenai proses pembe-
unsur budaya yang mempunyai peranan lajaran yang telah dilaksanakan. 60% siswa
penting, antara lain sebagai “lambang ke- dari 40 siswa tidak mampu membaca aksara
banggaan daerah, lambang identitas daerah, Jawa, selain itu terbatasnya media pembela-
dan alat penghubung di dalam keluarga dan jaran yang digunakan juga merupakan salah
masyarakat daerah” kedudukan dan fungsi satu faktor penyebab kurang berhasilnya
bahasa daerah dan bahasa asing menurut penyampaian materi membaca huruf
Ariyanty (diakses tanggal 16 juni 2014). dengan baik, sehingga mengalami kesulitan
Hal ini diperkuat dengan adanya Undang- ketika mengerjakan soal ujian. Sebagaima-
Undang Dasar (UUD) 1945 bab XIII me- na diketahui jika gemar membaca maka
ngenai pendidikan dan kebudayaan pasal 32 akan memperoleh ilmu yang banyak, sebab
ayat 2 yang berbunyi “Negara menghormati buku merupakan gudang ilmu.
dan memelihara bahasa daerah sebagai ke- Untuk mengefektif dan efisiensi suatu
kayaan budaya nasional”. Dengan demiki- proses pembelajaran membutuhkan sebuah
an, bahasa daerah merupakan sebuah pen- media yang sesuai dengan materi dan minat
dukung dari bahasa Indonesia yang kebe- siswa. Menurut (Daryanto, 2013:6) “media
radaannya didukung oleh Negara. pembelajaran merupakan segala sesuatu
Masuknya mata pelajaran bahasa yang dapat digunakan untuk menyalurkan
daerah pada tingkat Sekolah Dasar men- pesan (bahan pembelajaran) sehingga dapat
dorong guru untuk lebih kreatif dalam me- merangsang perhatian, minat, pikiran dan
nyampaikan materi. Aksara Jawa merupa- perasaan siswa dalam kegiatan belajar
kan salah satu cabang dari mata pelajaran untuk mencapai tujuan belajar”. Adanya se-
bahasa daerah. Pada umumnya pembelajar- buah media pembelajaran akan membantu
an yang dilakukan tanpa menggunakan me- guru dalam menyampaikan materi dan
dia. Sedangkan, jika guru lebih banyak ber- siswa akan lebih mudah memahami materi
ceramah maka konsentrasi siswa akan mu- yang telah disampaikan. Sehingga dengan
dah terpecah dengan hal lainnya yang lebih adanya media guru dapat berperan sebagai
menarik. Dewasa ini, guru mengalami ke- fasilitator, mediator dan pembimbing siswa
sulitan dalam menyampaikan materi mem- selama proses pembelajaran.
baca huruf Jawa sehingga waktu yang telah Peranan bahasa daerah dalam kuriku-
digunakan kurang maksimal selama pem- lum tahun 2013 menurut Permendikbud No.
belajaran. Pola pembelajaran ini bertolak 67 tahun 2013 yaitu sebagai muatan lokal
belakang dengan kondisi ideal dari sebuah dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
pembelajaran. Seorang guru harus mampu mata pelajaran seni budaya dan prakarya
menciptakan suasana pembelajaran yang atau diajarkan secara terpisah apabila me-
menarik dan menyenangkan sehingga siswa rasakan perlu untuk memisahkannya. Satu-
bersedia untuk belajar dengan baik sesuai an pendidikan dapat menambah jam pe-
petunjuk dan arahan guru. lajaran per minggu sesuai dengan kebutuh-
Hasil analisis kebutuhan dengan pe- an satuan pendidikan tersebut. Berdasarkan
nyebaran angket dan observasi, nilai bahasa uraian diatas, maka bisa dikatakan bahwa
Jawa Sekolah Dasar kelas 5 semester 1 me- pelajaran bahasa daerah tidak dihilangkan
3 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 4, September 2014, hlm. 267-273

dalam kurikulum, namun diintegrasikan dari model Borg and Gall (1983) diadopsi dari
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sugiyono
Komik merupakan buku bacaan yang
HASIL DAN PEBAHASAN
paling diminati siswa. Oleh sebab itu, di-
butuhkan media pembelajaran yang berupa
Bentuk Media KIJANK
komik. Pengembangan media KIJANK
Komik yang disajikan disini berbeda
(komik Indonesia, Jawa dan aksara Jawa) dengan komik-komik yang sudah beredar di-
pada pembelajaran bahasa daerah kelas 5 pasaran, karena KIJANK memiliki dua bahasa
Sekolah Dasar, dapat dijadikan sebuah al- dan satu tulisan, yaitu bahasa Indonesia, Jawa
ternatif untuk membantu kemampuan siswa dan Aksara Jawa. Media KIJANK terdapat be-
membaca aksara Jawa. Selain itu KIJANK berapa bagian, yaitu ada bagian awal, isi, dan
juga mengandung nilai-nilai karakter yang penutup. Pada bagian awal terdapat cover,
dapat membentuk siswa menjadi pribadi manfaat membaca KIJANK dan perkenalan
yang baik. tokoh cerita. Sementara pada bagian isi terdapat
sebuah cerita yang manarik. Dan pada bagian
penutup terdapat sinopsis. Untuk melengkapi
METODE PENELITIAN
komik dan membantu siswa dalam membaca
Model pengembangan yang diguna- huruf Jawa maka pada halaman belakang komik
kan dalam penelitian ini adalah model pro- dilampirkan aksara Jawa dan aksara swara,
sedural. Model prosedural adalah model aksara murdha dan wilangan serta sandhangan.
yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan KIJANK merupakan komik yang full
langkah-langkah yang harus diikuti untuk color memiliki panjang 22 cm dan lebar 15
menghasilkan produk. Penelitian pendidik- cm. Selain itu KIJANK dicetak dengan
an dan pengembangan lebih dikenal dengan menggunakan kertas art paper 120 gram,
istilah Research & Development (R&D) di- kecuali halaman sampul menggunakan ker-
kembangkan Borg & Gall. Menurut (Borg tas art paper 240 gram. Perpaduan gambar
& Gall dalam Punaji, 2010:215) penelitian dan warna yang menarik akan menambah
pengembangan merupakan suatu proses keindahan KIJANK. Selain itu, balon kata
yang dipakai untuk mengembangkan dan pada komik yang dapat dibuka untuk me-
memvalidasi produk pendidikan. ngetahui arti tulisan akan semakin me-
Menurut Sugiyono (2013:409) secara nambah rasa penasaran dan ketertarikan
prosedural langkah-langkah penelitian pe- siswa membaca KIJANK.
ngembangan (R&D) dari model Borg and
Gall (1983) adalah sebagai berikut:
Potensi dan Pengumpula Desain
masalah n data produk

Tampilan Balon kata dibuka 1 Balon kata


Re Uji coba Revisi Validasi komik dalam lembar maka akan dibuka 2
visi produk desain desain huruf Jawa terlihat terjemahan lembar maka
pro dalam bahasa Jawa akan terlihat
duk terjemahan
dalam bahasa
Indonesia

Uji coba Revisi Produksi


pemakaian produk masal HASIL PENELITIAN
Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian dan Selama proses pembelajaran bahasa
pengembangan/Research and Development (R&D)
Jawa berlangsung, siswa cepat merasa
Nurhasanah, dkk, Pengembangan Media KIJANK (Komik Indonesia, Jawa, dan Aksara Jawa) 4
Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas 5 Sekolah Dasar

bosan dan kurang aktif sehingga banyaknya alat komunikasi dalam pembelajaran karena
siswa yang ramai didalam kelas, selain itu dapat mendorong semangat siswa untuk
rendahnya minat baca dan kurang ter- belajar. Kemungkinan keberhasilan meng-
tariknya siswa terhadap mata pelajaran ba- gunakan media komik dalam belajar mem-
hasa Jawa juga memicu adanya kelas yang baca huruf Jawa cukup besar karena siswa
tidak kondusif. Jika dilihat dari segi peng- merasa tertarik minatnya untuk membaca,
ajar, pembelajaran masih berpusat pada gu- segera ingin tahu isi ceritanya. Buku yang
ru sehingga guru lebih aktif dan siswa cen- digunakan untuk mendukung proses pembe-
derung pasif. Selain itu, guru juga kurang lajaran bahasa Jawa adalah buku paket dan
mampu dalam membuat suatu media pem- LKS. Sementara siswa kurang berminat
belajaran. Media pembelajaran yang digu- untuk membaca buku tersebut. Media itu
nakan untuk pembelajaran bahasa Jawa sangat penting bagi proses pembelajaran.
masih terbatas pada media dua dimensi Namun guru juga belum pernah meng-
seperti papan tulis, buku, LKS dan poster gunakan komik sebagai media pembelajar-
serta kartu aksara Jawa. Padahal dengan an walaupun telah diketahui bahwa komik
menggunakan sebuah media akan menam- merupakan bacaan yang diminati siswa ter-
bah antusias siswa belajar bahasa Jawa. utama dalam bagian gambarnya.
Metode yang sering digunakan dalam
mata pelajaran bahasa Jawa adalah metode Validasi
ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Untuk Validasi ahli media pembelajaran
itu dibutuhkan media yang dapat mening- Setelah dilakukan revisi maka penulis
katkan motivasi belajar siswa, selain itu melakukan validasi dan memperoleh pe-
media tersebut harus efektif, mengaktifkan nilaian bahwa secara keselurahan media
dan bermanfaat bagi siswa. KIJANK mempunyai kelebihan antara lain
gambar tidak mengganggu materi, media
Analisis kebutuhan aman dan mudah digunakan, dan bersifat
Kurangnya minat siswa untuk meng- fleksibel (mudah dipindahkan dan dibawa).
hafalkan huruf Jawa menjadi kendala sebab Angket validasi media setelah direvisi tidak
dalam membaca huruf Jawa terdapat per- mendapatkan saran maupun komentar dari
bedaan lafal yang cukup sulit. Sehingga ahli media. Adapun hasil yang diperoleh
siswa mengalami kesulitan jika membaca dari validasi ahli media pembelajaran se-
huruf Jawa tanpa dipandu oleh guru. Sekitar sudah revisi adalah memperoleh nilai total
60% dari jumlah siswa tidak bisa membaca sebanyak 55 skor dan menunjukkan pre-
huruf Jawa. Dalam pembelajaran guru sentase 84,6%. Skor presentase validasi
menggunakan stratagi menghafal dan me- media (70%-84%) maka media yang di-
ngingat serta pendekatan yang digunakan kembangkan tersebut valid dilihat dari segi
ketika pembelajaran adalah pendekatan pewarnaan (colour), pemakaian kata atau
konstruktivisme. Untuk melakukan penilai- bahasa (text layout), grafis (graphics), dan
an membaca, guru memberikan tugas pada desain (interface), serta tata letak (layout).
siswa untuk membaca kalimat dengan huruf
Jawa dan sebaliknya. Disamping itu sekolah Validasi ahli materi bahasa Jawa
belum memiliki buku bacaan huruf Jawa. Tahap revisi media pada validasi ke-
Padahal media itu sangat penting untuk me- dua, secara keseluruhan diperoleh hasil
nunjang proses pembelajaran namun guru yaitu media dapat digunakan secara indi-
juga belum pernah menggunakan media vidu maupun kelompok, penulisan sangat
komik sebagai pembelajaran khususnya sesuai dengan tata bahasa , konsep materi
bahasa Jawa. Komik bisa dijadikan sebagai benar dan sesuai dengan SKKD, serta
5 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 4, September 2014, hlm. 267-273

media mudah digunakan dan pengguna lajaran, dapat membantu siswa belajar
tidak akan merasa bosan. Pada revisi ini membaca aksara Jawa, siswa merasa senang
ahli materi tidak memberikan komentar belajar menggunakan media KIJANK se-
maupun sarannya. Berdasarkan hasil valida- hingga beberapa siswa ingin memilikinya.
si ahli materi, diperoleh skor total 47 Pada saat uji coba kelompok besar juga
dengan tingkat presentase 94%. Kualitas masih terdapat kekurangan-kekurangan ter-
media diperoleh baik sekali dan layak di- sebut yaitu (1) kondisi kelas kurang kondu-
gunakan sebagai media pembelajaran. sif karena siswa antusias menggunakan
media (2) masih ada salah satu siswa yang
Validasi ahli bidang studi masih kurang paham cara menggunakan
Berdasarkan validitas ahli bidang media, dan (3) salah satu siswa masih ada
studi dalam penelitian ini menunjukkan yang pasif.
bahwa 98% media KIJAK sudah layak di- Hasil respon siswa terhadap kelom-
gunakan sebagai media pembelajaran. pok besar diperoleh respon positif (YA)
Media ini memenuhi kriteria layak dari segi diperoleh sebanyak 378 atau 94.5% jika
pembelajaran, isi materi, interaksi dan dikonversikan dalam skala Sudjana, maka
umpan balik. proses pembelajaran menggunakan media
KIJANK (Komik Indonesia Jawa dan
Uji coba kelompok kecil Aksara Jawa) dalam pembelajaran bahasa
Hasil kegiatan uji coba kelompok Jawa sangat layak dan valid digunakan
kecil dengan menggunakan media KIJANK sebagai media pembelajaran.
siswa antusias dan tertarik menggunakan
media tersebut, hampir semua siswa aktif PEMBAHASAN
karena adanya media KIJANK siswa
menjadi termotivasi dalam proses pembela- Adapun hasil analisis kebutuhan
jaran bahasa Jawa, akan tetapi masih ada secara keseluruhan yang diperoleh di SDN
beberapa siswa yang pasif. Pembelajaran Kedungrejo I dan MI Cemorokandang me-
yang terpusat kepada siswa akan membuat ngenai pembelajaran bahasa Jawa dapat di-
siswa tidak merasa bosan selama proses uraikan bahwa proses pembelajaran bahasa
pembelajaran. Beberapa siswa masih ku- Jawa sudah sesuai dengan prosedur kuriku-
rang paham tentang bagaimana cara peng- lum KTSP. Peserta didik kurang menyukai
gunaan media KIJANK. Hasil respon siswa pelajaran bahasa Jawa karena mereka me-
terhadap media dalam kelompok kecil di- nganggap bahwa pelajaran tersebut sangat
peroleh yaitu jumlah skor positif (YA) membosankan. Hal ini yang mendasari pe-
sebanyak 89% jika dikonversikan ke- dalam serta didik mengalami kesulitan dalam me-
skala Sudjana, maka proses pembela- jaran mahami materi membaca aksara Jawa.
menggunakan media KIJANK dalam
pembelajaran bahasa Jawa ternyata men- SIMPULAN
dapat respon positif dari siswa dan sangat Penelitian ini termasuk jenis peneli-
valid serta layak digunakan untuk pembela- tian pengembangan untuk menghasilkan
jaran. suatu produk yang berupa media pembela-
jaran bahasa Jawa yaitu KIJANK (komik
Indonesia Jawa dan Aksara Jawa) untuk ke-
Hasil uji coba kelompok besar las 5 Sekolah Dasar. Materi yang dikem-
Berdasarkan hasil pengamatan peneli- bangkan dalam media ini membaca kalimat
ti maka secara keseluruhan media dapat berhuruf Jawa yang menggunakan sandha-
mengaktifkan siswa selama proses pembe- ngan panyigeg wanda yang meliputi wig-
Nurhasanah, dkk, Pengembangan Media KIJANK (Komik Indonesia, Jawa, dan Aksara Jawa) 6
Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas 5 Sekolah Dasar

nyan (h), layar (/), cecek (=) , dan pangku Munadi, Yuhdi. 2013. Media Pembelaja-
(\). ran. Jakarta Selatan: Referensi (GP
Sesuai dengan uji kelayakan media Press Group).
pembelajaran ini dilakukan melalui bebera- Nuviana,Intan. 2010. Belajar Membaca
pa tahap yaitu tahap pertama validasi desain Tanpa Mengeja. PT Buku Kita:
media pembelajaran oleh ahli media pem- Jakarta.
belajaran menunjukkan presentase 84,6% Putra,Nusa. 2013. Research & Develop-
dengan kriteria valid. Kemudian dilanjutkan ment. Jakarta: Rajawali Pers.
dengan validasi dengan ahli materi pembe- Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca
lajaran bahasa Jawa kelas 5 Sekolah Dasar di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
menunjukkan kriteria sangat valid 94%. Aksara.
Tahap berikutnya yaitu validasi ahli bidang Riyadi, Slamet. 1996. Ha-na-ca-ra-ka. Ya-
studi yang menunjukkan kriteria sangat yasan Pustaka Nusatama: Yogyakarta.
valid yaitu 98%. Rochkyatmo, Amir. 1996. Pelestarian dan
Tahap selanjutnya adalah uji coba ke- Modernisasi Aksara Daerah. Jakarta:
lompok kecil sebanyak 10 siswa melalui CV Putra Sejati Raya.
angket respon siswa di SDN Kedungrejo I Sadiman, Arief S. 2010. Media pendidikan,
menunjukkan kriteria sangat valid yaitu Pengertian, Pengembangan, dan Pe-
89%. Pada tahap terakhir uji coba kelom- manfaatannya. Jakarta: PT. Raja
pok besar sebanyak 40 siswa kelas 5 MI Grafindo Persada.
Cemorokandang yang menunjukkan kriteria Sadiman, Arif dkk. 2012. Media
sangat valid yaitu 94.5%. Kedua uji coba Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dikbud
kelompok besar maupun kelompok kecil dan PT Raja Grafindo Persada.
memperoleh hasil yang sangat valid atau Setiawan, Agus. 2010. Baca Kilat. PT.
sangat layak digunakan sebagai media pem- Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
belajaran bahasa Jawa kelas 5 Sekolah Sudjana,Nana.1990. Penilaian Hasil Proses
Dasar. Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Sudjana. 1990. Media Pengajaran. Jakarta:
Sinar Baru Algesindo.
AH, Hujair Sanaky. 2011. Media Pembe- Sugiyono. 2013. Penelitian Kualitatif, Ku-
lajaran. Yogyakarta: Kaukaba. antitaf, R&D. Jakarta: Alfabeta.
Anonim. 2014. UUD 1945 & GBHN. Palito Sukmadinata,Nana. 2007. Metode Peneli-
Media. tian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Rosdakarya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sutikno, Sobry. 2013. Belajar Dan Pembe-
. 2013. Media Pembelajaran. Jakar- lajaran. Jakarta: Holictica.
ta: Rajawali Pers. Sutyosari,Punaji. 2010. Metode Penelitian
Asyhar,Rayandra. 2012. Kreatif Mengem- dan Pengembangan. Jakarta: Prenada
bangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Media Group.
Referensi Jakarta. Tarigan,Henry. 2008. Membaca Sebagai
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Ban- Suatu Keterampilan Berbahasa.
dung: PT. Sarana Tutorial Nurani Bandung: Angkasa
Sejahtera. Yuliarti. 2011. Karakteristik Buku Cerita
. 2013. Media Pembelajaran. Yog- Anak yang Diminati Anak-anak
yakarta: Gava Media. Pengunjung Toko Buku Toga Mas.
Malang: Universitas Negeri Malang
7 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 4, September 2014, hlm. 267-273

Anonim. 2014. Aksara Jawa. (Online)


http://id.wikipedia.org, diakses pada
tanggal 27 Januari 2014.
Anonim. 2014. Komik.
http://id.wikipedia.org, diakses pada
tanggal 29 Januari 2014.
Ariyanti, Tholib. 2011. Kedudukan dan
Fungsi Bahasa Daerah dan Bahasa
Asing. (Online)
http://Pendidikanmatematika2011.blog
spot.com, diakses pada tanggal 16 Juni
2014.
Mustajab, Ade S. 2011. Jenis-Jenis Komik.
(Online)http://pensilseni.wordpress.co
m, diakses pada tanggal 27 Mei 2014.
Kementerian Pendidikan. 2013. Gambar
Aksara Jawa. (Online)
http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud
.go.id/katalogmedia/Kelas%20Maya/S
D/Kelas%204/Muatan%20Lokal/Rakh
mat%20Pamuji/Gambar/huruf%20jawa
.png, diakses tanggal 27 Mei 2014.
Sudrajat, Akhmad. 2014. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No 67 Tahun 2013. (Online)
http://akhmadsudrajat.wordpress.com,
diakses pada tanggal 17 Juni 2014.

You might also like