You are on page 1of 11

Vol. 9, No.

2 (2022) 503-513

PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Pengembangan Media Kartu Huruf dalam


Pembelajaran Membaca Permulaan

Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3


Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya
Email: sitiyuhanida30@upi.edu1, seni_apriliya@upi.edu2, hidayat@upi.edu3

Abstract
This research is the development of letter card media in early reading learning. This study aims to design, develop, and
test the feasibility of letter cards to solve learning problems. Based on the results of the preliminary study, it was found
that the teacher only used pictures and a series of alphabets written on the blackboard or affixed to the side of the
classroom as wall decorations. Not only that, teachers also use markers and blackboards in the learning process, even
though students in lower grades really need media that can be manipulated so that it can lead to direct experience for
students. From the results of the identification and analysis of the problem then followed up by designing media in the
form of letter cards as a solution in early reading learning. This study uses a design based research (DBR) method using
a qualitative approach and data collection techniques using interviews, observation and documentation. The subjects
in this study were grade I students at SDN 1 Sukamanah. This product is designed using the Corel Draw X7 application.
This research produces a product in the form of letter cards that have been tested for feasibility by looking at the results
of observation and validation. This letter card product contains interesting letters and pictures so that it is suitable for
use in grade I elementary school and gets a positive response from teachers and elementary school students.
Keywords: Learning Media, Letter Card, Membaca Permulaan

Abstrak
Penelitian ini merupakan pengembangan media kartu huruf dalam pembelajaran membaca permulaan. Penelitian ini
bertujuan untuk merancang, mengembangakan, dan menguji kelayakan kartu huruf untuk mengatasi masalah
pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa guru hanya menggunakan gambar dan rangkaian
alphabet yang ditulis di papan tulis atau ditempelkan dibagian sisi kelas sebagai penghias dinding. Tidak hanya itu guru juga
menggunakan spidol dan papan tulis dalam proses pembelajaran, padahal siswa di kelas rendah sangat membutuhkan
media yang dapat dimanipulasi sehingga dapat menimbulkan pengalaman langsung bagi siswa. Dari hasil identifikasi
dan analisis masalah kemudian ditindak lanjuti dengan merancang media berupa kartu huruf sebagai solusi dalam
pembelajaran membaca permulaan. Penelitian ini menggunakan metode desain based research (DBR) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 1 Sukamanah. Produk ini dirancang menggunakan
aplikasi Corel Draw X7. Penelitian ini menghasilkan produk berupa kartu huruf yang telah diuji kelayakannya dengan
melihat hasil observasi dan validasi. Produk kartu huruf ini memuat huruf dan gambar yang menarik sehingga layak
digunakan di kelas I sekolah dasar dan mendapat respon positif dari guru dan siswa sekolah dasar.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Kartu Huruf, Membaca Permulaan.

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
504
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar

PENDAHULUAN pencapaian tujuan pembelajaran yang telah


Kemampuan awal yang harus dimiliki oleh dirumuskan.
peserta didik untuk menguasai kemampuan Berdasarkan studi pendahuluan di kelas I
dalam membaca secara menyeluruh yaitu sekolah dasar yang terletak di kota
kemampuan membaca permulaan. (Supriyadi, Tasikmalaya, peneliti menemukan masalah
dkk, 1991, hlm. 127) mengemukakan bahwa pada membaca permulaan. Mayoritas peserta
pembelajaran membaca di kelas rendah didik yang lupa huruf dan bentuk huruf,
pokok bahasanya berupa membaca kesulitan dalam membedakan beberapa huruf
permulaan. Menurut (Dian, 2016) dalam dan tidak lancar dalam membaca atau masih
membaca permulaan mencakup beberapa mengeja. Guru melaksanakan proses belajar
kegiatan yakni mengenal huruf dan kata, mengajar kurang memanfaatkan media
kemudian menghubungkannya dengan bunyi pembelajaran misalnya hanya sebatas gambar
atau menyuarakan huruf, suku kata, kata, dan dan rangkaian alphabet yang ditulis di papan tulis
kalimat yang di bentuk dalam tulisan ke dalam atau ditempelkan dibagian sisi kelas sebagai
bentuk lisan. Kemampuan membaca penghias dinding, tidak digunakan sebagai
permulaan merupakan keterampilan dasar media pembelajaran. Pembelajaran yang
yang harus dikuasai oleh peserta didik, karena dilakukan oleh guru tersebut membuat
apabila kemampuan dasar tersebut tidak kuat peserta didik kurang aktif, kemudian
maka akan mengalami kesulitan pada tahap terciptanya pembelajaran yang monoton,
selanjutnya. Membaca permulaan juga bekal sehingga peserta didik kurang antusias untuk
bagi peserta didik untuk masuk ke jenjang mengikuti pembelajaran dan pembelajaran
berikutnya. Dalam meningkatkan membaca hanya berlaku satu arah. Media tersebut tidak
permulaan peserta didik sangat terlihat keefektifannya, karena tidak
membutuhkan media pembelajaran digunakan. Guru mengajar menggunakan
Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra media lingkungan sekitar sekolah dibantu
dalam (Tafonao, 2018) menyebutkan bahwa dengan spidol dan papan tulis. Pembelajaran
media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti itu membuat peserta didik hanya
yang dapat membantu dan mempermudah berfokus kepada guru (teacher center) tanpa
guru dalam menyampaikan materi pelajaran mengembangkan kemampuan yang terdapat
baik berupa fisik atau teknis dalam proses pada masing-masing peserta didik.
pembelajaran sehingga memudahkan Dari kenyataan tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa media kartu huruf

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
505
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar
dapat digunakan sebagai solusi dalam membaca permulaan, menjadi fasilitator
permasalahan tersebut. Oleh karena itu, dalam menciptakan pembelajaran yang
kemungkinan besar media kartu huruf dapat menyenangkan sehingga dapat
digunakan sebagai media pembelajaran meningkatkan prestasi belajar peserta didik,
membaca permulaan di kelas I sekolah dasar. dan memberikan wawasan dan pengalaman
Media kartu huruf ini diharapkan menjadi dalam pembuatan media pembelajaran.
solusi yang efektif bagi guru sehingga dapat Menurut (Laely, 2013) mengemukakan
menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia bahwa membaca permulaan merupakan
secara optimal pada membaca permulaan di kemampuan siswa dalam membaca gambar
kelas I sekolah dasar. Penggunaan media untuk mengenal huruf, suku kata, dan kata
kartu huruf juga dapat membantu peserta yang melambangkannya sehingga dapat
didik dalam mengetahui huruf dan membaca kata dalam kalimat sederhana.
bentuknya, membedakan huruf, dan Menurut Azhar dalam (Salmiati dan
mencoba menyusunnya menjadi sebuah Samsuri, 2018) dalam membaca permulaan
kata. siswa belajar menguasai huruf vokal,
Oleh karena itu, peneliti merumuskan konsonan dan bunyinya. Pada tahap awal
tujuan sebagai berikut: 1) menjelaskan siswa belajar bahwa huruf “i” memberikan
penggunaan media dalam pembelajaran suara “i”, huruf “b” memberikan suara “be”,
membaca permulaan; 2) menjelaskan dan sebagainya. Selanjutnya siswa mulai
proses pembuatan media kartu huruf; 3) menggabungkan bunyi “b” dengan “i”
menjelaskan implementasi dan refleksi menjadi “bi”, bunyi “n” dengan “a” menjadi
media kartu huruf dalam pembelajaran “na”, dan seterusnya. Setelah siswa mampu
membaca permulaan. menyuarakan dan menggabungkan huruf
Secara umum, penelitian ini bermanfaat kemudian siswa menggabungkan suku kata
untuk memberikan kejelasan teoritis dan menjadi kata, misalnya “bi” dengan “ru”
sumbangan berupa kajian konseptual menjadi “biru” dan sebagainya. Dari
tentang pengembangan media pembelajaran penjelasan tersebut dapat disimpulkan
kartu huruf, guru mendapatkan dapat bahwa tahap awal dalam membaca
memudahkan dalam pembelajaran materi permulaan adalah dapat mengenal dan
membaca permulaan di kelas I sekolah dasar, membedakan huruf.
dapat meningkatkan aktivitas belajar dan Mohammad Fauzil Adhim dalam (Dian,
memudahkan peserta didik pada 2016) tujuan dari membaca permulaan
pembelajaran Bahasa Indonesia materi adalah ketika siswa membaca sesungguhnya

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
506
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar

siswa tersebut tidak hanya mengasah agar menimbulkan rasa ingin tahu dan
ketajaman berfikirnya melainkan perasaan menjamin kelangsungan belahar agar tujuan
siswa juga terasah sehingga dapat yang sudah dirumuskan dapat tercapai
mengembangkan kecakapan mental dan (Iskandar et al., 2019). Kemudian motivasi
kemampuan intelektualnya. belajar akan tumbuh karena adanya
Menurut Mason dan Au dalam (Anwar, kebutuhan, kemauan, hasrat serta dorongan
2012) dalam proses membaca dibagi menjadi dari dalam diri peserta didik untuk
empat aspek yaitu proses aktif dalam berpartisipasi dan sukses dalam proses
mencari makna, proses konstruktif, proses pembelajaran (Yulianti et al., 2021).
penerapan beragam pengetahuan, dan Kurikulum 2013 tentang membaca
proses strategis. permulaan adalah KD 3.1 Menjelaskan
Menurut (Rahmawati, 2017) kegiatan persiapan membaca permulaan
mengemukakan pendapat bahwa pada tahap (cara duduk wajar dan baik, jarak antara
membaca permulaan siswa diperkenalkan mata dan buku, cara memegang buku, cara
dengan berbagai simbol huruf, mulai dari membalik halaman buku, gerakan mata dari
dari simbol huruf /a/ sampai dengan /z/. kiri ke kanan, memilih tempat dengan cahaya
Pada tahap ini siswa hanya diajarkan simbol yang terang, dan etika membaca buku)
huruf a sampai z. Tidak hanya itu dengan cara yang benar.
kemampuan yang akan diperoleh siswa Menurut (Lioe, 2013) mengemukakan
dalam membaca permulaan akan sangat bahwa media merupakan bentuk jamak dari
berpengaruh kepada kemampuan membaca perantara (medium) atau sarana komunikasi.
lanjut. Medium (perantara) berasal dari bahasa Latin,
Pembelajaran membaca permulaan pengertian tersebut menunjukkan apa saja
sebagai salah satu kemampuan yang yang membawa pesan maupun informasi
mendasari kemampuan berikutnya, maka antara sumber kepada penerima. Pesan atau
kemampuan membaca permulaan perlu informasi tersebut dapat berupa isi ajaran
diperhatikan oleh guru, sebab apabila yang terdapat dalam kurikulum kemudian
dasarnya tidak kuat, maka pada tahap dituangkan oleh guru kedalam suatu media
selanjutnya peserta didik akan mengalami berupa bentuk-bentuk simbol komunikasi,
kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan baik simbol verbal (kata-kata lisan atau
membaca yang memadai. Tidak hanya itu tertulis) ataupun simbol non verbal atau
guru harus dapat memotivasi peserta didik visual. Selanjutnya penerima pesan (peserta

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
507
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar
didik) mengartikan simbol komunikasi METODE PENELITIAN
tersebut sehingga dapat memperoleh pesan. Solusi untuk mengatasi permasalahan
Media dikemas demikian rupa agar menarik dalam pembelajaran membaca permulaan,
dan pesan yang disampaikan oleh guru dapat peneliti menggunakan metode desain
diingat oleh peserta didik. Media berbasis penelitian atau desaign based
pembelajaran menempati posisi yang penting research (DBR), karena sesuai dengan tujuan
sebagai penyampai atau menyalurkan penelitian yaitu merancang, mengebangkan,
informasi dari guru kepada peserta didik. dan menguji kelayakan suatu produk untuk
Mukminan dalam (Nurseto, 2012, hlm. mengatasi masalah dalam pembelajaran.
124) mengemukakan bahwa media dalam Metode penelitian design based research
pengembangannya perlu memperhatikan (DBR) yang digunakan oleh peneliti adalah
prinsip VISUALS (Visible, Interesting, Simple, model Revees dalam (Nevyanti & Respati,
Useful, Accurate, Legtimate, dan Structured). 2017) yang dibagi menjadi empat tahap,
Heinich, Molenda, dan Russel dalam (Nurseto, diantaranya (1) identifikasi dan analisis
2012) dengan bukunya yang berjudul masalah; (2) mengembangkan prototype
“Instructional Media and The New solusi; (3) melakukan siklus berulang untuk
Technologies of Instructions” menyusun suatu menguji coba dan memperbaiki prototype
model prosedural yang diberi nama solusi; dan (4) refleksi untuk menghasikan
“ASSURE”. Model ASSURE meliputi 6 langkah prinsip desain serta meningkatkan
untuk perencanaan sistematik dalam implementasi dan solusi. Penelitian ini
penggunaan media, yaitu: Analyze Learner dilaksanakan di SDN 1 Sukamanah, dengan
Characteristics, State Objectives, Select, subjek penelitian peserta didik kelas I yang
Modify Or Design Materials, Utilize Materials, berjumlah enam orang. Prosedur model
Require Learner Response, Evaluate. Reeves dijelaskan pada gambar 1.
Menurut (Pangastuti & Hanum, 2017) Identifikasi Mengembangkan Melakukan Refleksi untuk
dan analisis prototype solusi siklus menghasilkan
berpendapat bahwa kartu huruf merupakan masalah yang didasarkan berulang prinsip desain
oleh pada patokan untuk menguji serta
coba dan meningkatkan
kartu abjad yang berisi huruf, gambar, tanda peneliti dan teori, prinsip
memperbaiki implementasi
praktisi desain yang ada
secara dan inovasi prototype dari solusi
simbol untuk meningkatkan dan menuntuk kolaboratif teknologi solusi secara
praktis
peserta didik yang berhubungan dengan
simbol-simbol tersebut.
Gambar 1
Prosedur DBR Model Reeves

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
508
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar

Teknik pengumpulan data pada penelitian bahwa “kartu huruf merupakan kartu yang
ini adalah menggunakan wawancara, satu sisi terdapat tempelan potongan huruf
observasi, dan dokumentasi. Analisis data dan satu sisi lagi terdapat tempelan gambar
yang digunakan mengacu pada model analisis benda yang disertai dengan tulisan makna dari
interkatif yang digagas oleh Miles dan gambar tersebut”. Penggunaan kartu huruf
Huberman dalam (Sugiyono, 2010, hlm. dilakukan dengan membaca nyaring huruf,
337)“aktivitas dalam analisis data kualitatif suku kata dan kata sesuai dengan gambar
dilakukan secara interaktif dan berlangsung yang diberikan sehingga dalam media
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga tersebut terdapat konten bahasa, materi,
datanya jenuh”. Adapun langkah-langkah gambar yang menatik serta lebih mudah
dalam analisis pada penelitian ini adalah data digunakan oleh peserta didik untuk bermain
reduction (mengorganisir data), data display sambil belajar.
(membuat uraian terperinci), dan conclusion 2. Pengembangan Desain Produk
drawing/verification (melakukan interprestasi Pada tahap rancangan desain kartu huruf
dan kesimpulan). peneliti menganalisis Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran, materi, serta pemaparan
1. Identifikasi dan Analisis Masalah
tentang komponen media kartu huruf dalam
Kegiatan identifikasi dan analisis masalah pembelajaran membaca permulaan kelas I
diperoleh berdasarkan hasil wawancara. sekolah dasar. Setelah menganalisis peneliti
Wawancara dilakukan pada Ibu Sholihah, menyusun storyboard dan melakukan
S.Pd. selaku wali kelas I-A SDN 1 Sukamanah. pembuatan prototype (produk). Materi yang
Hasil wawancara menjelaskan bahwa diajarkan dalam membaca permulaan adalah
penggunaan media pembelajaran di kelas I mengenal dan membedakan huruf, menyusun
berada pada intensitas kadang-kadang, lebih huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi
sering menggunakan spidol dan papan tulis. kata, dan kata menjadi kalimat sederhana.
Permasalahan diatas dapat diatasi dengan Penyusunan storyboard merupakan
membuat media pembelajaran khusus untuk tahapan lanjutan setelah analisis Standar
pembelajaran membaca permulaan di kelas I Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD),
sekolah dasar, yakni berupa kartu huruf indicator, tujuan pembelajaran, materi, dan
sebagaimana yang dijelaskan oleh Azhar media yang divisualisasikan. Storyboard
Arsyad dalam (Pangastuti & Hanum, 2017) merupakan sketsa atau gambaran media yang

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
509
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar
akan dibuat. Isi dari storyboard tersebut b. Guru memberikan aba-aba kepada
adalah visualisasi hasil analisis yang sudah peserta didik untuk menyusun kartu
dikaji sebelumnya seperti materi dan tampilan tersebut dari huruf a sampai z.
yang akan digunakan. Storyboard yang dibuat c. Peserta didik mencari dan menyusun
berdasarkan unsur utama kartu huruf, yakni huruf sesuai dengan abjad.
tempat huruf, tempat gambar objek serta d. Guru memberikan batas waktu dan
tempat menulis nama sesuai dengan gambar menghitung mundur ketika waktu hampir
objek. habis.
Tahapan selanjutnya yaitu pembuatan e. Guru mengajak peserta didik untuk
prototype (produk) yang akan dikembangkan mengecek kartu huruf, apakah sudah
oleh peneliti berbentuk kartu huruf dalam tersusun sesuai abjad atau belum.
pembelajaran membaca permulaan di kelas I f. Guru memberikan apresiasi kepada
sekolah dasar. Pembuatan produk tersebut peserta didik yang telah menyusun kartu
didasarkan pada storyboard yang telah huruf dengan benar.
dirancang sebelumnya oleh peneliti dan 3. Prosedur Penggunaan Media Kartu Huruf
divisualisasikan menjadi sebuah media Kartu huruf merupakan media
pembelajaran kartu huruf. Media kartu huruf pembelajaran yang diperuntukkan bagi
dibuat menggunakan bahan art paper dan peserta didik kelas I sekolah dasar dalam
laminasi. Berikut penjelasan mengenai materi pembelajaran membaca permulaan.
komponen penyusun media kartu huruf, cara Adapun prosedur penggunaannya sebagai
penggunaan, dan prosedur penggunaan berikut:
media kartu huruf dalam pembelajaran a. Guru menyiapkan beberapa gambar
membaca permulaan yang dirancang oleh b. Guru membagikan satu gambar kepada
peneliti. setiap peserta didik
1. Komponen Penyusun Media Kartu Huruf c. Peserta didik menebak nama gambar
a. Alat: gunting, printer, laptop/computer. d. Guru membagikan kartu sesuai dengan
b. Bahan: art paper dan laminasi. gambar yang sudah dibagikan sebelumnya
2. Cara Penggunaan Media Kartu Huruf e. Peserta didik dipandu oleh guru ketika
a. Guru memberikan kartu huruf kepada menggunakan kartu huruf
peserta didik dalam keadaan acak. Peserta f. Peserta didik diintruksikan menyusun huruf
didik tidak diperbolehkan menyusun kartu sesuai dengan gambar
huruf sebelum diperintahkan. g. Peserta didik membaca huruf yang sudah
disusun sebelumnya

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
510
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar

i. Guru memeriksa hasil kerja peserta didik aktif dalam menggunakan kartu huruf yang
3. Uji Validitas dan Uji Coba Produk telah tersedia. Nilai membaca permulaan
Uji validitas produk dengan melakukan siswa mengalami peningkatan dari uji coba
penilaian produk oleh ahli yang sudah pertama, yakni memiliki rata-rata 98.5%.
berpengalaman dalam bidangnya masing- 4. Refleksi Produk
masing. Dalam penelitian ini, ahli yang Tahapan pengembangan dalam
dilibatkan adalah ahli dalam bidang bahasa pembuatan produk telah dilalui, mulai dari
Indonesia dan ahli media. Ahli dalam bidang identifikasi dan analisis masalah,
bahasa mengkaji dan menganalisis konten pegembangan desain produk meliputi
media kartu huruf dalam pembelajaran pembuatan hingga uji coba produk. Refleksi
membaca permulaan. Sedangkan ahli media dari tahapan yang telah dilalui tersebut yakni
mengkaji dan menganalisis media kartu huruf menghasilkan sebuah media kartu huruf
dari segi tampilan, bahan, dan kesesuaian dalam pembelajaran membaca permulaan di
media dengan konteks pembelajaran kelas I sekolah dasar yang dikemas dalam
membaca permulaan. Dari hasil uji validasi sebuh kotak.
memberikan penilaian bahwa media kartu Kelebihan yang dimiliki oleh media kartu
huruf baik, sesuai dengan materi sehingga huruf yaitu dilengkapi dengan gambar dan
mudah dipahami oleh siswa, tampilan dan background yang menarik untuk menambah
segi bahan sudah bagus dan aman bagi siswa, antusiasme siswa dalam belajar, berbentuk
dan cara penyampaiannya mudah dipahami menarik yang mudah digunakan dan aman
oleh siswa. untuk siswa, bahan yang tidak mudah sobek
Peneliti melakukan uji coba atau dan anti air, dapat dijadikan permainan oleh
implementasi produk di kelas I-A SDN 1 siswa sehingga bersemangat dalam mengikuti
Sukamanah Kota Tasikmalaya, dengan jumlah pembelajaran dengan konsep belajar sambil
siswa 6 orang. Dari hasil uji coba pertama bermain, dapat digunakan secara individu
siswa terlihat sangat antusias dan semangat ataupun kelompok, dan dikemas dalam kotak
dalam menggunakan produk. Nilai membaca yang mudah disimpan.
permulaan siswa menunjukkan hasil baik
SIMPULAN
yakni 95%. Guru memberikan masukan untuk
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
merapihkan laminating pada beberapa kartu
maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
agar terlihat rapi. Uji coba kedua peneliti
Penggunaan media pembelajaran di SDN 1
melihat siswa bersemangat, antusias, dan
Sukamanah Kota Tasikmalaya masih

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
511
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar
melaksanakan proses belajar mengajar kurang masing, yakni validator materi dan validator
memanfaatkan media pembelajaran misalnya media, sehingga bisa dilakukannya uji coba ke
hanya sebatas gambar dan rangkaian alphabet sekolah setelah memiliki nilai kelayakan yang
yang ditempelkan dibagian sisi kelas sebagai mencukupi.
penghias dinding, tidak digunakan sebagai Implementasi/proses uji coba dilakukan
media pembelajaran membaca permulaan. sebanyak dua kali yang bertempat di SDN 1
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru Sukamanah Kota Tasikmalaya. Data yang
tersebut membuat peserta didik kurang aktif, didapat berupa perlakuan siswa terhadap
kemudian terciptanya pembelajaran yang media kartu huruf yang digunakan. Hasil uji
monoton, sehingga peserta didik kurang coba menunjukkan hasil yang positif
antusias untuk mengikuti pembelajaran dan meskupun ada kekurangan yang harus
pembelajaran hanya berlaku satu arah. Media diperbaiki. Respon guru dan perlakuan siswa
tersebut tidak terlihat keefektifannya, karena dalam penggunaan media kartu huruf secara
tidak digunakan. Guru mengajar umum menyatakan bahwa produk berupa
menggunakan media lingkungan sekitar media kartu huruf dalam pembelajaran
sekolah dibantu dengan spidol dan papan membaca permulaan di kelas I sekolah dasar
tulis. Pembelajaran seperti itu membuat telah layak dalam proses pembelajaran.
peserta didik hanya berfokus kepada guru Refleksi berdasarkan dari validasi dan
(teacher center) tanpa mengembangkan impelementasi produk adalah menghasilkan
kemampuan yang terdapat pada masing- produk akhir berupa media kartu huruf dalam
masing peserta didik. pembelajaran membaca permulaan di kelas I
Pengembangan media pembelajaran sekolah dasar yang dikemas dalam kotak agar
berbentuk kartu huruf dalam pembelajaran mudah disimpan dan memiliki nilai praktis.
membaca permulaan di kelas I sekolah dasar Adapun implikasi yang terwujud
dibuat berdasarkan permasalahan yang berdasarkan penelitian yaitu: 1) sebagai
terjadi di lapangan ditunjang dengan kajian media pembelajaran yang dirancang khusus
literatur dan hasil analisis kurikulum. untuk pembelajaran membaca permulaan di
Selanjutnya merancang storyboard yang kelas I sekolah dasar; 2) media yang menarik
dibuat menggunakan alat dan bahan utama dengan dilengkapi dengan gambar, tempat
art paper dan laminasi kemudian di desain huruf, tempat gambar objek serta tempat
menggunakan aplikasi corel draw x7. Tahap menulis nama sesuai dengan gambar yang
berikutnya yakni melakukan validasi ahli membangkitkan motivasi dan semangat siswa
sesuai dengan bidang keahlian masing- dalam belajar dan dapat belajar sambil

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
512
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar

bermain yang sesuai dengan kemampuan Dian, A. (2016). Kemampuan Membaca


Permulaan Pada Anak TK Kelompok B Di
siswa kelas rendah agar memberikan
Gugus 1 Kecamatan Seyegan Sleman.
pengalaman langsung; 3) dapat digunakan 3(5). www.journal.uta45jakarta.ac.id
Iskandar, F. R., Hidayat, S., & Ganda, N. (2019).
sebagai bahan ajar individu ataupun
Dampak Permainan Mobile Legend
kelompok dalam pembelajaran membaca terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah
Dasar. EduBasic Journal: Jurnal
permulaan.
Pendidikan Dasar, 1(2), 116–122.
Rekomendasi yang diberikan bagi seluruh https://doi.org/10.17509/ebj.v1i2.2659
9
pembaca dan pengguna media kartu huruf
Laely, K. (2013). MELALUI PENERAPAN MEDIA
adalah: 1) bagi pengguna kartu huruf KARTU GAMBAR PAUD PPs Universitas
Negeri Jakarta melaksanakan guru ,. 7,
diharapkan dapat menggunakan setiap
301–320.
komponen secara optimal dan dapat Lioe, J. (2013). Peningkatan Kemampuan
Membaca Permulaan Melalui
mengemasnya dengan pembelajaran yang
Pemanfaatan Multimedia. Jurnal
menarik; 2) dalam penggunaan media kartu Pendidikan Usia Dini, 7(1).
Nevyanti, R. U., & Respati, R. (2017). Media
huruf akan berjalan optimal apabila guru
Puzzle Suku Kata dalam Pembelajaran
dapat mengkondisikan siswa dalam Membaca Menulis Permulaan (MMP) di
Kelas I Sekolah Dasar. PEDADIDAKTIKA:
menggunakan media, baik secara mandiri
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
ataupun kelompok; 3) Penggunan media yang Dasar, 4(2), 189–198.
Nurseto, T. (2012). Membuat Media
telah dirancang oleh peneliti dapat
Pembelajaran yang Menarik. Jurnal
dikembangkan kembali oleh guru, mahasiswa Ekonomi Dan Pendidikan, 8(1), 19–35.
https://doi.org/10.21831/jep.v8i1.706
ataupun pihak lain yang berkenan. Dapat
Pangastuti, R., & Hanum, S. F. (2017).
dilakukan penelitian lebih jauh dalam hal Pengenalan Abjad pada Anak Usia Dini
Melalui Media Kartu Huruf. Al-Hikmah :
pengaruh keefektifan media ataupun
Indonesian Journal of Early Childhood
menyangkut perangkat bahan ajar lainnya, Islamic Education, 1(1), 51–66.
https://doi.org/10.35896/ijecie.v1i1.4
dapat di uji cobakan pada lokasi yang lain
Rahmawati. (2017). Strategi Pembelajaran
serta dimodifikasi dengan konten yang Membaca dan Menulis Permulaan
Melalui Media Kata Bergambar. Jurnal
berbeda.
SAP, 1(3), 259–270.
Salmiati dan Samsuri. (2018). Penerapan
DAFTAR PUSTAKA Media Flash Carddalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Pada
Anwar, K. (2012). Kemampuan membaca
Anak Kelompok A Paud Di Kabupaten
pemahaman dalam pengembangan
Aceh Besar. Buah Hati, Vol.5(2), 118–
anak. Jurnal Pendidikan Dasar, 3(5), 212–
126.
216.
https://buahhati.stkipgetsempena.ac.id/
http://id.portalgaruda.org/index.php?re
?journal=home&page=article&op=view
f=browse&mod=viewarticle&article=201
&path%5B%5D=64&path%5B%5D=55
161

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved
513
Siti Yuhanida Kurnia1, Seni Apriliya2, Syarip Hidayat3
Pengembangan Media Kartu Huruf Pada Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif R & D.
Alfabeta.
Supriyadi. (1991). Pendidikan Bahasa
Indonesia 2. Universitas Terbuka.
Tafonao, T. (2018). Peranan Media
Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal
Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103.
https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113
Yulianti, T., Hidayat, S., & Respati, R. (2021).
PEDADIDAKTIKA : JURNAL ILMIAH
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Hubungan Learn From Home dengan
Motivasi Belajar Peserta Didik di Sekolah
Dasar. 8(1), 219–230.

@2022-PEDADIDAKTIKA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR- Vol. 9, No. 2 (2022) 503-513
http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadidaktika/index - All rights reserved

You might also like