You are on page 1of 7

ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT & CHANGE

“BR Richardson Timber Products Corporation”

DISUSUN OLEH:
ARDI MEIDIANTO PUTRA (041624353029)

S2 – MAGISTER MANAJEMEN (AP)


ANGKATAN 48
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA

1|P ag e
Case Learning
BR Richardson Timber Products Corporation

“Organisation Development is a system-wide application and transfer of behavioral”


science knowledge to the planned development, improvement, and reinforcement of the
strategies, structures, and processes that lead to organization effectiveness.

Kasus Organizational Development ini menceritakan tentang proses OD yang


dilakukan oleh Jack Lawler yang merupakan konsultan dan agency training ternama di
Amerika. Jack Lawler mendapatkan tugas untuk mengamati dan menyampaikan kajiannya
mengenai pabrik laminasi BR Richardson Timber Products Corporation serta memberikan
rekomendasi atas permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam perusahaan tersebut.
Awal dari aktivitas yang dilakukan oleh Jack Lawler adalah bertemu dengan Richard Bowman
selaku pegawai bagian hubungan industrial dan BR Richardson selaku Presiden Direktur dari
perusahaan tersebut. Aktivitas ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Jack Lawler
yang nantinya dibutuhkan bagi perusahaan dalam menjalankan sustainabilitas bisnisnya
dengan memperbaiki kondisi dilingkungan kerja serta memperbaiki budaya yang dapat
kurang tepat yang terjadi dalam BR Richardson Timber Products Corporation.

Questions
1. How would you asses Jack Lawlers’s entry and contracting process at BR Richardson?
Would you have done anything differently?

2|P ag e
Jack Lawlers’ Entry and Contracting Process
Didalam Organizational
Development, tahap awal
yang harus dilalui adalah
tahapan entering dan
contracting dimana dalam
tahapan ini seorang
konsultan akan
mendengarkan terkait
permasalahan apa yang akan diselesaikan dalam organisasi serta memberikan langkah-
langkah apa yang akan diambil yang mana setelah itu ketika kedua belah pihak setuju atas
apa yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak, maka tahap berikutnya adalah
melakukan proses kontrak yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan dalam hak dan
kewajiban serta berisikian aturan-aturan dasar dari masing-masing pihak. Tujuan dari
kontrak juga yaitu untuk memastikan bahwa solusi yang mungkin terbaik dan bagaimana
cara melaksanakan proses tersebut. Tahapan dari pembuatan kontrak ini juga harus
mencerminkan jumlah waktu yang diperlukan untuk melalui serangkaian tahapan evaluasi
yang dapat efisien dan komprehensif dari proses Organizational Development.
Dalam Kasus ini, proses kontrak yang dilakukan oleh Lawlers mengharuskan dari
pihak manajemen untuk juga melibatkan dua orang mahasiswa pascasarjananya dalam
kunjungan ke pabriknya guna mengumpulkan informasi sebagai asistance research yang
berfungsi untuk mengidentifikasi noncontrolled problems dan merencanakan untuk
menyelesikannya. Dalam hal ini juga akan diikuti oleh biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan guna akomodasi dari tim riset OD ini.
Menurut saya, terdapat beberapa kritik dan hal yang dapat dilakukan oleh Lawler
dalam tahapan entering dan contracting sehingga nantinya dapat meningkatkan hasil
diagnosis terhadap permasalahan yang dihadapi oleh organisasi, yaitu:
 Lawler yang belum mengumpulkan banyak informasi mengenai kompetitor dari BR
sebelum melakukan site visit sehingga nantinya hasil yang dihasilkan dari site visit
kurang komprehensif dan belum menyajikan solusi atas perbandingnnya dengan
industri sejenis

3|P ag e
 Seharusnya juga Lawler lebih memperhatikan data-data statistik seperti gaji,
kehadiran kerja dan manfaat bersama para pesaing BR ini. Hal ini akan memiliki
potensi untuk memberikan wawasan yang lebih baik untuk lebih mendorong
keberhasilan pabrik yang sama di mana hasil produksi BR Richardson yang minim.
Would you have done anything differently?
Terdapat keluhan yang muncul dari karyawan terkait dengan harapan yang
diinginkan atasan dari dirinya. Apabila hal ini terus menerus terjadi maka dapat
berimplikasi pada kurangnya kontribusi dari karyawan kepada perusahaan. Masalah ini
juga dapat diselesaikan apabila karyawan dapat diberikan dengan jelas mengenai target-
target baik secara individu maupun bagian guna terus menerus dapat meningkatkan
produktivitas, efektifitas dan efisiensi dari karyawan tersebut. Terkait masalah-masalah
yang ditemukan pada tahap entry & contracting terdapat beberapa tindakan yang dapat
dilakukan oleh manajemen, yaitu:
 Menerapkan KPI yang jelas pada masing-masing individu maupun bagian
Karyawan yang sering mengeluh karena tidak mengetahui dengan jelas apa yang
dikehendaki oleh manajemen sedangkan atasannya sendiri menganggap hal itu
sewajarnya sudah diketahui langsung. Tidak terpikir bahwa teknik menentukan
sasaran kerja bagi individu merupakan suatu aktivitas yang penting dan bila perlu
disusun sedemikian rupa sehingga menjadi tantangan yang menarik bagi karyawan.
Hal ini semakin disadari oleh para ahli manajemen di mana aspek penentuan sasaran
kerja dilihatnya sebagai suatu teknik peningkatan motivasi kerja yang efektif.
 Memotivasi melalui pemberian reward and punishment kepada karyawan
Berkaitan dengan kepuasan kerja yang akan menentukan tingkat loyalitas dan
mampu mendongkrak motivasi dan semangat kerja karyawan pabrik perlu dikaji
ulang tentang penghargaan kepada karyawan melalui tingkat upah yang didasarkan
pada penilaian kinerja sehingga individu yang dianggap berprestasi tinggi diberi
kenaikan lebih besar. Rencana-rencana tersebut bisa memotivasi karena, apabila
dirancang dengan benar, karyawan dapat merasakan hubungan yang kuat antara
kinerja mereka dengan penghargaan yang akan mereka terima.

4|P ag e
2. What Teories or Models would you use to make sense out of the diagnostic data? How
would you organize the information for feedback to Ben Richardson and Richard
Bowman? How would you carry out the feed back process?

Teories Or Models Would You Use To Make Sense Out Of The Diagnostic Data

Dalam pengembangan organisasi, fase ini berfokus pada pemahaman mengenai masalah
dalam organisasi, termasuk sebab, konsekuensi dan pengumpulan cerita tentang
kelebihan positif yang ada pada organisasi. Proses diagnosis ini juga merupakan
komponen paling penting dalam Organization Development yang terdiri dari pemilihan
model untuk memahani organisasi, pengumpulan, analisa dan umpan bailik informasi
kepada para manager dan organisasi tentang masalah atau peluang yang dihadapi secara
nyata dalam organisasi.

Model yang dapat digunakan dalam


melakukan tahapan diagnosing
menurut saya dapat dilakukan dengan
menggunakan open system model.
Model ini menerangkan bahwa sebuah
organisasi memerlukan masukan yang
spesifik dari lingkungan dan
merubahnya menggunakan proses sosial dan teknikal. Sedangkan output dari proses
transformasi dikembalikan kembali pada lingkungan dan informasi mengenai konsekuensi
dari output yang menjadi umpan balik dari fungsi organisasi.

Setelah data terkumpul , kemudian diperlukan analisis data yang dapat dikategorikan
menjadi dua prosedur utama yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Model diagnostik
kerangka kerja konseptual biasa digunakan untuk memahami organisasi. Mereka
membantu menjelaskan hubungan antara fitur-fitur yang berbeda dari organisasi serta
konteks dan efektivitas. Ada beberapa model yang berbeda yang dapat digunakan, dan
model sering dikembangkan untuk mengakomodasi situasi tertentu.

Ada tiga prinsip diagnostik dianggap penting ketika para praktisi OD mencoba untuk
mengidentifikasi masalah dan penyebabnya yaitu menilai sistem, mencari diagnostik

5|P ag e
(atau kinerja dan kesenjangan) dan mendiagnosa cara untuk mengelola saling
ketergantungan antara unsur-unsur organisasi

Organize the information for feedback to Ben Richardson and Richard Bowman

Berdasarkan hasil dari tahapan diagnosing tentunya terdapat banyak sekali informasi yang
dihasilkan. Dari keselurahannya, tentunya ada beberapa informasi yang sebenarnya
sangat penting dan kurang penting untuk disampaikan kepada Ben dan Bowman. Dalam
mengelola informasi tersebut perlu untuk diringkas dan diorganizir agar manajemen
dapat dengan mudah menerima informasi yang disampaikan.

Pada dasarnya tidak semua informasi merupakan sebuah feedback bagi ben maupun
bowman. Informasi dari hasil diagnosis tersebut yang harus disampaikan setidaknya
berisikan pengendalian terhadap fungsi dimasa depan yang berhubungan dengan umpan
balik (Cumming, 2005). Adapun beberapa hal penting dalam pembuatan feedback yaitu:

 Deskriptif - data harus dikaitkan dengan perilaku organisasi nyata untuk


membangkitkan dan energi langsung.
 Ketepatan waktu - Data harus disampaikan kepada anggota organisasi secepat
mungkin setelah telah dikumpulkan dan dianalisis.
 Terbatas - data umpan balik harus terbatas pada apa yang realistis diproses pada satu
waktu untuk menghindari informasi yang berlebihan.
 Signifikansi - umpan balik harus realistis dan terbatas pada isu-isu yang relevan.
 Relevansi - informasi harus menjadi bermakna bagi anggota organisasi bagi mereka
untuk menggunakannya untuk pemecahan masalah.
 Understandability - data harus disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan
mudah ditafsirkan oleh anggota organisasi.

3. What additional information would you have liked Jack Lawler and his team to collect?
Discuss
Additional Information
 Melakukan teknik pengumpulan data yang lebih variatif, meliputi interview, koesioner
maupun FGD dari masing-masing pihak di Manajemen. Lawler bisa menggunakan

6|P ag e
kombinasi teknik pengumpulan data dalam upaya untuk mendapatkan representasi
yang baik dari organisasi. Tidak ada satu metode yang sepenuhnya dapat mengukur
jenis variabel penting untuk OD. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan,
kelebihan dan kekurangan, oleh karena itu campuran metode dapat mengimbangi
kekurangan satu sama lain, dan menyajikan gambar dari perspektif yang berbeda, dan
karena bias yang melekat dalam setiap metode, mereka akan melengkapi satu sama
lain, sehingga memberikan lebih jelas representasi masalah organisasi.
 Adapun data lain yang mungkin dapat diambil dari organisasi meliputi data-data
statistik terkait bagian SDM maupun keuangan serta data lain seperti analisa beban
kerja sehingga karyawan dapat bekerja dengan efisien dan efektif sebagaimana yang
diharapkan oleh perusahaan.

Sumber:

Thomas G. Cummings and Christopher G. Worley (2015), “Organization Development &


Change”. Cengage Learning:2015

7|P ag e

You might also like