Professional Documents
Culture Documents
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul : Subtitusi Tepung Kedelai dan Tepung Dedak Dengan Ampas Tahu
yang Telah Difermentasikan Ke Dalam Pakan Buatan Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Nila Larasati (Oreochromis Niloticus Var.)
2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P ( ) PKM-K
( ) PKM-T ( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan (√) Pertanian
( ) MIPA ( ) Teknologi
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Arief Vrahmana Fauzi
b) NIM : K2B 009 066
c) Jurusan : Perikanan
d) Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
e) Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jln. Ulin Utara I no : 244,
Perumnas Banyumanik, Semarang,
No HP : 085641842029
f) Alamat email : ariefvrahmana@rocketmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ir.Subandiyono, M.App.Sc
b) NIP : 19620122 198803 1 002
c) Alamat Rumah dan No Telp/HP : Maospati I No. F 160 Perum
Selamarta, Babadan Semarang
08158794655
7. Biaya Kegiatan Total :
a) Dikti : Rp. 7.029.500,-
b) Sumber lain :-
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Semarang,
Subtitusi Tepung Kedelai dan Tepung Dedak Dengan Ampas Tahu yang Telah
Difermentasikan Ke Dalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Larasati
B. LATAR BELAKANG
Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar yang mempunyai prospek
yang baik untuk dikembangkan karena banyak digemari oleh masyarakat. Hal ini disebabkan
ikan nila merah memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis ikan air tawar
lainnya, yaitu mudah dibudidayakan, memiliki daging yang tebal dengan rasa dan memiliki
duri yang sedikit sehingga dapat diolah menjadi berbagai produk olahan lainnya (Aswar,
1995).
Penyusunan ransum ikan sebaiknya digunakan protein yang berasal dari sumber nabati
dan hewani secara bersama-sama untuk mencapai keseimbangan nutrisi dengan harga relatif
murah (Mudjiman, 2002). Pakan yang diberikan pada ikan hendaknya bermutu baik sesuai
dengan kebutuhan ikan, tersedia setiap saat, dapat menjamin kesehatan dan harganya murah
(Amri, 2006). Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan dalam membuat pakan adalah
dedak. Dedak merupakan bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan pakan karena
mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Namun, pemanfaatan dedak sekarang ini
Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bahan alternatif pakan
lainnya, seperti ampas tahu. Ampas tahu merupakan hasil limbah hasil olahan kacang kedelai
pada proses pembuatan tahu, dan masih memiliki nilai gizi yang dapat memenuhi kebutuhan
ikan, yaitu sekitar 27% (Prabowo, 1983). Menurut data statistik industri (BPS, 2001) pada
tahun 1999 perusahaan besar yang memproduksi tahu di Indonesia mencapai 116 perusahaan.
Selain itu ampas tahu banyak terdapat di daerah Semarang dan sekitarnya, sehingga mudah
dalam mencarinya.
Kelemahan ampas tahu yaitu memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga umur
simpannya relatif pendek dan penggunaannya terbatas. Ampas tahu tidak tahan lama disimpan
karena aktivitas mikroba-mikroba perusak seperti bakteri, kapang dan ragi. Sifat ampas tahu
yang tidak tahan lama disimpan mengakibatkan penggunaan ampas tahu tidak bisa lebih dari
sehari atau langsung diberikan pada ikan. Penggunaan ampas tahu akan lebih efisien jika
memerlukan waktu dan tempat sehingga tidak aman dari kontaminan (jika dijemur), dan
energi (jika dioven). Pembuatan fermentasi merupakan cara pengawetan yang lebih ekonomis,
aman, dan tidak banyak merubah bentuk dan nilai gizi ampas tahu tersebut.
C. PERUMUSAN MASALAH
Budidaya nila memerlukan nutrisi yang berasal dari pakan buatan. Pakan yang diberikan
hendaknya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh nila, sehingga ikan tersebut dapat tumbuh
secara maksimal. Salah satu bahan utama dalam pembuatan pakan adalah tepung dedak.
Pemanfaatan tepung dedak sekarang bersaing dengan peternakan yaitu dalam pembuatan
pakan ternak, sehingga diperlukan bahan alternatif sebagai pengganti tepung dedak, yaitu
dengan menggunakan fermentasi ampas tahu sebagai pengganti tepung dedak. Adapun skema
Konsumsi Kualitas
Air
- DO
(-) ? - pH
TKP - Suhu
AA
(+)A
Efisiensi (-) ?
Pakan
optim
al
(+)
(-) ?
Efisie
n
(+)
(-) SR
Pertumbuhan
Biomassa nila
Keterangan:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan tepung ampas tahu yang
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan
bahan lokal yaitu ampas tahu yang telah difermentasikan menjadi bahan alternatif dalam
F. KEGUNAAN
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat menggantikan pakan buatan untuk ikan
dengan pakan alternatif seperti ampas tahu. Selain itu dapat mengurangi pencemaran yang
ditimbulkan oleh ampas tahu karena dapat dijadikan bahan alternatif pakan untuk ikan.
G. TINJAUAN PUSTAKA
chordata, kelas osteichtyes, sub kelas Acanthopterigi, sub ordo Percoidea, ordo perciformes,
Larasati adalah singkatan dari Nila Merah Strain Janti. Larasati merupakan nila hasil
perekayasaan yang dilakukan PBIAT Janti, Klaten. Ikan ini merupakan persilangan antara nila
Bentuk tubuh ikan nila merah adalah kompres secara lateral dengan sirip punggung
yang panjang. Bagian depan sirip punggung sangat tajam. Intensitas warna tubuhnya sering
kali dipengaruhi oleh asal induk, faktor lingkungan, tingkat kematangan gonadnya, dan
tilapia dan mengerami telur dan larva dalam mulut induk betina, oleh karena itu, nama ikan
nila mengalami 3 kali pergantian. Ikan nila pada mulanya bernama Tillapia niloticus,
kemudian menjadi Saroterodon dan akhirnya diberi nama Oreochromis niloticus (Sucipto dan
Eko, 2005).
Ikan nila dikenal sebagai ikan yang tahan terhadap perubahan lingkungan. Ikan nila
dapat hidup diperairan yang dalam dan luas maupun dikolam yang sempit dan dangkal. Ikan
ini juga dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras alirannya, seperti waduk, danau, rawa,
sawah, tambak air payau dan tergolong relatif mudah dalam pemeliharaannya. Meskipun
demikian budidaya ikan nila tetap memerlukan penanganan yang baik dan terencana agar
optimal adalah perairan tawar yang memiliki suhu antara 140C – 380C, dan suhu optimal
antara 250C – 300C. Keadaan suhu yang rendah yaitu suhu kurang dari 14 0C ataupun suhu
yang terlalu tinggi diatas 300C akan menghambat pertumbuhan nila. Ikan nila memiliki
toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan hidup. Keadaan pH air antara 5 – 11
dapat ditoleransi oleh ikan nila, tetapi pH yang optimal untuk pertumbuhan dan
Ampas tahu merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan tahu yang banyak terdapat di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Oleh karena itu untuk menghasilkan ampas tahu tidak
terlepas dari proses pembuatan tahu. Pembuatan tahu terdiri dari dua tahapan: (1) Pembuatan
susu kedelai, dan (2) penggumpalan protein dari susu kedelai sehingga selanjutnya tahu
Kandungan protein maupun zat nutrisi lainyya dari ampas tahu kering cukup baik,
mengandung protein kasar 21,40%, lemak kasar 6,12%, serat kasar 22,65% (BBPBAP Jepara,
2009). Menurut Cullison (1978), ampas tahu juga mengandung unsur-unsur mineral mikro
maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm, Cu 5-15 ppm, Co
kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm. Di samping memiliki kandungan zat gizi yang baik,
ampas tahu juga memiliki antinutrisi berupa asam fitat yang akan mengganggu penyerapan
mineral bervalensi 2 terutama mineral Ca, Zn, Co, Mg, dan Cu, sehingga penggunaannya
H. METODE PELAKSANAAN
H.1. Hipotesa
H0 = Subtitusi tepung dedak dengan tepung ampas tahu yang telah difermentasikan ke
dalam pakan buatan dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh tidak nyata
kelulushidupan.
H1 = Subtitusi tepung dedak dengan tepung ampas tahu yang telah difermentasikan ke
dalam pakan buatan dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh nyata
kelulushidupan.
Terima H1
F hitung
Terima H0
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan nila larasati. Bobot
benih ikan nila larasati yang digunakan berukuran 2 hingga 3 g, sedangkan kepadatan saat
perlakuan adalah 1 ekor/liter (Bereza, 2001). Hewan uji yang digunakan dalam setiap
perlakuan adalah 10 ekor/wadah. Benih ikan nila tersebut diperoleh dari Satker PBIAT Janti.
Prosedur persiapan hewan uji meliputi pengadaptasian terhadap pakan yang akan diberikan
b. Penentuan formulasi pakan dengan kadar protein 25% serta jumlah ampas tahu hasil
fermentasi.
c. Penyiapan bahan baku serta penimbangan bahan baku sesuai komposisi dan perlakuan
d. Pembuatan pakan dengan mencampur semua bahan pakan secara merata mulai dari bahan
e. Penambahan air panas sedikit demi sedikit sampai kalis dan tidak legket di tangan.
Komposisi pakan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
Media pemeliharaan untuk ikan uji berasal dari air tandon. Wadah yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ember plastik bervolume 10 l dengan kepadatan 1 ekor/l. Prosedur
persiapan media dan wadah pemeliharaan tersaji pada lampiran dan posisi wadah dapat dilihat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan skala
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL. Menurut
Sudjana (1991), bahwa RAL digunakan pada penelitian yang bersifat homogen (perlakuan
tunggal) dan perlakuan dikenakan sepenuhnya secara acak terhadap unit-unit eksperimen.
Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali,
Perlakuan B: Pakan dengan perbandingan antara bobot fermentasi ampas tahu dengan tepung
Perlakuan C: Pakan dengan perbandingan antara bobot fermentasi ampas tahu dengan tepung
Perlakuan D: Pakan dengan perbandingan antara bobot fermentasi ampas tahu dengan tepung
Perlakuan E: Pakan dengan perbandingan antara bobot fermentasi ampas tahu dengan tepung
Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran relative growth rate (RGR), efisiensi
pemanfaatan pakan (EPP), protein efisiensi rasio (PER), kelulushidupan dan kualitas air.
I. JADWAL KEGIATAN
Bulan Bulan Bulan Bulan
Item
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis
Laporan Final
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :
b. Peralatan Penunjang
No Keterangan Jumlah Harga Satuan Total
1 Blender 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000
2 Gilingan daging 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000
3 Sprayer 1 Rp. 21.500 Rp. 21.500
4 Bio boost 1ℓ Rp. 80.000 Rp. 80.000
5 Perlengkapan aerasi:
- Selang aerasi 100 m Rp. 550 Rp. 55.000
- Batu aerasi 100 buah Rp. 1000 Rp. 100.000
- Pengatur gelembung 20 buah Rp. 1000 Rp. 20.000
- Sambungan T 20 buah Rp. 500 Rp. 10.000
- Blower 1 buah Rp. 1.600.000 Rp. 1.600.000
6 Akuarium 25 buah Rp. 100.000 Rp. 2.500.000
c. Perjalanan
No Keterangan Jumlah Harga Satuan Total
1 Transportasi PP - Rp. 50.000 Rp. 100.000
Semarang-Klaten
2 Penginapan 2 hari Rp. 200.000 Rp. 400.000
d. Kultivan
No Keterangan Jumlah Harga Satuan Total
1 Ikan Nila 1000 ekor Rp. 100 Rp. 100.000
e. Lain-lain
No Keterangan Jumlah Harga Satuan Total
1 Analisa Proksimat
- tepung-tepungan 5 jenis tepung Rp. 100.000 Rp. 500.000
- pakan jadi 5 jenis pakan Rp. 100.000 Rp. 500.000
2 Analisa Kualitas Air 20 sampel air Rp. 15.000 Rp. 300.000
Total Rp. 7.029.500,-
K. DAFTAR PUSTAKA
Amri, M. 2006. Pengaruh Penggunaan Bungkil Inti Sawit dalam Pakan Terhadap Performa
Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Universitas Bung Hatta. 1 – 5 hlm.
Balai Pusat Statistik. 2001. Statistik Industri Besar dan Sedang. Badan Pusat Statistik Jawa
Barat.
Cullison, E.A. 1978. Feeds and Feeding. Prentice Hall of India Private Limited. New Delhi.
Khairuman dan Amri, K. 2003. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka.
Jakarta. 72 hlm.
Prabowo, A., D. Samaih dan M. Rangkuti. 1983. Pemanfaatan Ampas Tahu sebagai Makanan
Tambahan dalam Usaha Penggemukan Domba Potong. Prosiding Seminar. Lembaga Kimia
Nasional. LIPI. Bandung.
Rachmimanto, D. Daulay, Harjo dan Endang S. Sunarya. 1981. Pengaruh Kondisi Proses
Pengolahan Tradisional Terhadap Mutu Tahu yang Dihasilkan. Buletin Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Pengan 3:26 – 35. Pusbangtapa-FTDC IPB, Bogor.
Rukmana, R. 1997. Ikan Nila Budidaya dan Prospek Agribisnis. Kanisius. Yogyakarta.
Sucipto, A dan Eko, P. 2005. Pembesaran Nila Merah Bangkok. Penebar Swadaya. Jakarta.
155 hlm.
L. LAMPIRAN
1. Ketua Pelaksana
e. No HP : 085641842029
f. Email : ariefvrahmana@rocketmail.com
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Arief Vrahmana Fauzi)
NIM. K2B 009 066
2. Anggota Pelaksana
e. No HP : 08562731970
f. Email : hayuanindyaabint@rocketmail.com
3. Anggota Pelaksana
e. No HP : 08568295910
f. Email : tomsmithjenifer@gmail.com
(Jumanto)
NIM. K2B 007 025
2. Dosen Pembimbing