You are on page 1of 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/305189668

ATFIRE (Automatic Fish Attractor) V.1: Alat


Otomatisasi Atraktor Ikan Tuna (Thunnus sp.)
Melalui Kolaborasi Sistem Lacuba...

Article · July 2016

CITATIONS READS

0 306

5 authors, including:

Riska Fatmawati Mochamad Naufal Irfansyah


Brawijaya University Brawijaya University
1 PUBLICATION 0 CITATIONS 1 PUBLICATION 0 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Muhamad Ali Dofir


Brawijaya University
3 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Riska Fatmawati on 12 July 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Artikel Ilmiah Automatic Fish Attractor
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Tahun 2016

ATFIRE (Automatic Fish Attractor) V.1: Alat Otomatisasi Atraktor Ikan Tuna
(Thunnus sp.) Melalui Kolaborasi Sistem Lacuba (Lampu Celup Bawah Air)
dengan Modifikasi Umpan Ikan Buatan dari Ekstrak Daging Ikan Rucah
Berbentuk Gel untuk Merangsang Hasil Penangkapan Nelayan Prigi-
Trenggalek, Jawa Timur

Riska Fatmawati1, Mochamad Naufal Irfansyah2, Muhamad Ali Dofir3 dan Irfan Thofiq Firdaus3
1)
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK, Universitas Brawijaya, email: riskafatmawati27@gmail.com
2)
Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK, Universitas Brawijaya, email: 135080100111028@mail.ub.ac.id
3)
Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK, Universitas Brawijaya, email: 135080100111004@mail.ub.ac.id
4)
Ilmu Kelautan FPIK, Universitas Brawijaya, email: irfanthofiq@live.com

Abstrak

Prigi Bay Waters fishermen in general still utilizing natural bait and rumpon as a tool of
arrest, and arrest operations depending on the season with a long period of time so that the spots fishing
ground does not produce optimum results in the production value of the catches of the fishermen are
limited. 80% of the respondents revealed that the use of the rumpon which they apply as tools of arrest
is still very simple and has some problems in its use, namely: order a large and elaborate rumpon so
hard in it mobilization of conventional nature, still making it difficult to optimize the spots fishing
ground so that less effective though it need make a cheap prices. The next problem is the fishermen
not to use modern technology, such as ecosounder and fish finder due to the still low level of education
so that less are experts in applying sophisticated tools. The innovative solution called ATFIRE
(Automatic Fish Attractor) v. 1, that is attractor the fish with colaboration systems lacuba (underwater
dye lights) and modification of artificial fish bait of fish meat extracts rucah-shaped gel to stimulate
results arrest fishermen Prigi-Trenggalek, East Java. On the system of physics authors use LED (Light
Emitting Diode) is blue with a capacity of 10 Watts. The selection of blue colour due to this glow will
produce the wavelength of A 4,550-4920 (angstrome), because this colour is most appropriate to draw
the anchovies and squid, so that automatically will also attract the influx of tuna fish. On the chemical
system the author uses extracts of fish flesh rucah is modified into an artificial fish bait with gel.
ATFIRE is a technology that is simple, easy in operation (do not require specialized technicians), easy
in bringing (design tool is simple and does not take place) as well as appropriate in the implementation
because it is very appropriate to the conditions, situations and needs of fishermen Prigi.
Keywords: Fishing Ground, Ecosounder, Fish Finder, Automatic Fish Attractor, Light Emitting Diode, Headlight Dip Under Water

PENDAHULUAN
Perairan Teluk Prigi termasuk dalam LS, dengan potensi lestari produksi perikanan
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Samudra tangkap mencapai 4,9 ton ikan, namun tingkat
Hindia yang berada pada status pemanfaatan tinggi pemanfaatan baru mencapi 64% (DKP
dan telah memasuki tahapan perlunya pemantauan Trenggalek, 2005). Kawasan pesisir dan laut di
serta pembaharuan yang sangat intensif guna perairan Teluk Prigi memiliki nilai strategis
pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang karena kaya akan sumberdaya perikanan yang
optimal dan berkelanjutan (Sulandri, 2011). beragam serta pusat pembangunan daerah dalam
Wilayah ini memiliki lahan seluas 27,5 Ha menunjang kesejahteraan masyarakatnya (Renstra
dengan luas kolam labuh 16 dan berada pada Pesisir dan Lautan Terpadu Kabupaten Trengga
posisi koordinat 111o43’58’’ BT dan 08o 17’22’’ lek, 2008).

1
Artikel Ilmiah Automatic Fish Attractor
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Tahun 2016

Nelayan Perairan Teluk Prigi pada Rumpon merupakan suatu alat bantu
umumnya masih memanfaatkan umpan alami dalam kegiatan penangkapan ikan yang dipasang
sebagai alat bantu penangkapan, dan operasi dan ditempatkan di dalam perairan laut di
penangkapan tergantung musim dengan jangka lokasi daerah penangkapan (fishing ground)
waktu yang lama, mengakibatkan hasil agar ikan-ikan tertarik untuk berkumpul di
tangkapan nelayan terbatas (Mulyadi, 2007). sekitar rumpon sehingga mudah ditangkap dengan
Menurut Telaumbanua et al., (2004), umpan dan alat penangkap ikan. Bahan-bahan dari rumpon
rumpon/ atraktor sebagai alat bantu seperti dedaunan, rumbai-rumpai dan ban ini
penangkapan berfungsi untuk memikat ikan atau akan ditumbuhi lumut dan karang yang membuat
mengkonsentrasikan ikan pada kawasan fishing ikan ikan kecil berkumpul (Lelono et al., 2003
ground. Berdasarkan hasil survei terhadap dalam Boa, 2006).
nelayan Prigi menjelaskan bahwa rumpon yang
biasa digunakan untuk mengumpulkan masih sangat
sulit dalam mobilisasinya, membutuhkan waktu
lama (not fast respon), serta masih bersifat Diagram 1. Alur penangkapan ikan tuna
konvensional sehingga tidak bisa menarik menggunakan rumpon
perhatian ikan secara optimal. Selain itu sekitar Sedabgkan, menurut Lelono et al. (2003)
80% responden tidak menggunakan ecosounder/ dalam Boa 2006), umpan merupakan bahan
fish finder karena mahalnya biaya yang bantuan yang digunakan secara langsung mengarah
diperlukan serta kurangnya sumberdaya manusia pada ikan tujuan. Pada jenis ikan tuna biasanya
(mayoritas lulusan SD) sehingga teknologi canggih digunakan ikan rucah sebagai umpan langsung.
ini seolah tidak memberikan dampak bagi nelayan
Prigi. Perlu adanya solusi efektif untuk mengatasi
masalah tersebut.
Automatic Fish Attractor merupakan
Diagram 2. Alur penangkapan ikan tuna
teknologi tepat guna untuk mengatasi permasalahan
menggunakan umpan
nelayan dalam menggunakan teknologi yang mudah
Umpan merupakan alat bantu
dalam pengoperasiannya serta mampu
penangkapan yang berfungsi untuk menarik
mengoptimalkan peran alat bantu penangkapan
perhatian ikan agar proses penangkapan dengan
dalam membuat spot-spot fishing ground. Pada
cepat memperoleh ikan target sasaran
penerapannya teknologi ini akan didesain dengan
(Martasuganda, 2003). Menurut Sainsbury
mengkolaborasikan sistem lacuba (lampu celup
(1996), keberhasilan penangkapan tergantung
bawah air) dengan umpan ikan buatan dari
pada aktivitas ikan menuju alat tangkap tersebut.
ekstrak daging rucah yang didesain secara
Dan proses penangkapan sangat dipengaruhi
menarik dan sesuai dengan karakteristik
oleh keberadaan umpan yang akan menarik
ikan tuna sebagai ikan tujuan penangkapan.
ikan untuk menuju lokasi penangkapan.
Poin penting dari perancangan perangkat ini
Penggunaan umpan alami yang lebih banyak
adalah sebuah teknologi yang sesuai dengan
secara terus menerus akan mempengaruhi
kondisi dan situasi nelayan Prigi dengan
kelestarian sumberdaya alam laut dan
pengoptimalan peran alat bantu penangkapan
mempengarui biaya dalam proses
yang simple, efektif dan tepat sasaran dalam
pengoperasian alat tangkap sekitar Rp.
penggunaanya.
28.892.000/trip (Telaumbanua et al., 2004).

2
2
Artikel Ilmiah Automatic Fish Attractor
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Tahun 2016

Penggunaan cahaya yang merupakan alat dikeluh kesahkan nelayan Prigi-Trenggalek


bantu untuk menarik dan mengumpulkan ikan ke serta untuk mengetahui sejauh mana nilai
daerah penangkapan (catchable area), dimana kemanfaatan dari perancangan teknologi ini.
selanjutnya ikan dapat ditangkap. Terdapat
beberapa penelitian tentang sensitivitas Perancangan Teknologi ATFIRE
spektrum maksimum terhadap retina mata ikan Dalam perancangan ATFIRE (Automatic
misalnya yellowfin tuna, bigeye tuna dan Fish Attractor) ada tiga bagian, yaitu:
marlin yang sensitif pada panjang gelombang a. Perancangan Elektrik
antara 458-492 nm (Kawamura et al., 1981). Dalam perancangan elektrik alat ATFIRE,
Menurut Utami (2009), menurut hasil terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
penelitiannya menunjukkan jumlah ikan yang 1. Pembuatan blok diagram sistem elektrik.
terkumpul di bawah warna cahaya dengan 2. Pembuatan rancangan dari rangkaian sistem
intensitas yang berbeda terlihat bahwa pepetek elektrik.
secara fisiologis kurang bereaksi terhadap warna b. Perancangan Rangkaian Bodi (Casing)
cahaya merah bila dibandingkan warna cahaya Dalam perancangan bodi dari sebuah alat,
biru, seperti tampak pada data hasil berikut terdapat langkah-langkah sebagai berikut:
ini. warna cahaya di setiap intensitas (Utami, 1. Pembuatan blok diagram dan desain rancang
2009). bodi apung.
2. Pembuatan rancangan bodi apung.
c. Perancangan Pemrograman Blueprint
Dalam perancangan perangkat lunak
(software) dari sebuah alat, terdapat langkah
sebagai berikut:
1. Pembuatan algoritma (flowchart) dari sistem
pada alat.
Gambar 1. Rata-rata jumlah pepetek yang 2. Pembuatan program dari alat.
berkumpul untuk masing- masing d. Perancangan Keseluruhan
Secara keseluruhan ATFIRE V.1 terdiri atas
METODE PELAKSANAAN 2 (dua) sistem, yaitu sistem kontrol lampu dan
Pengumpulan Data Untuk Menganalisis sistem kontrol putaran motor dinamo. Sistem
Permasalahan kontrol lampu terdiri atas 4 (empat) bola lampu
Studi literatur untuk mempelajari segala LED (Light Emitting Diode) berkapasitas 12 watt
hal yang berhubungan dengan: yang dijalankan secara otomatis sebagai penarik
a. Teori mengenai sistem kerja dari desain datangnya plankton dan ikan-ikan fototaksis
lampu celup bawah air dan penggunaan positif selaku pakan alami ikan tuna. Sistem kedua
umpan buatan terhadap ikan tuna serta faktor- adalah pengaturan pergerakan ikan buatan selaku
faktor yang mempengaruhinya. umpan buatan dengan menyamakan dengan
b. Teori mengenai jenis pemendaran, warna karakteristik ikan tuna yang lebih suka dengan
lampu terhadap ikan tuna. mangsa hidup yang bergerak dengan kecepatan
c. Teori mengenai rangkaian listrik yang harus putaran alat akan berubah secara otomatis (dari
diterapkan pada sistem kerja ATFIRE. pelan hingga cepat, kemudian melambat lagi).
Pengumpulan data lapang dilakukan untuk
mengkomparasi data pada tinjauan pustaka,
mengetahui secara langsung permasalahan yang

3
2
Artikel Ilmiah Automatic Fish Attractor
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Tahun 2016

Gambar 2. Desain Lacuba ATFIRE Gambar 3. Desain Umpan Buatan


(Sumber: Kajian Kelompok, 2016) (Sumber: Kajian Kelompok, 2016)

Penerapan Teknologi
Pada tahap penerapan kami telah melakukan Tabel 2. Data Hasil Penangkapan Kapal
kerjasama dengan seorang nelayan dan pemilik Dibawah 30 GT Sebelum
kapal selaku mitra kami. Adapun indikator- Menggunakan Atfire
indikator pencapaian dari tahap penerapan ini,
yaitu:
a. Operasional teknis pemasangan Atfire sudah
sesuai apa belum dengan kondisi laut
Trenggalek.
b. Komparasi hasil tangkapan antara sebelum Sumber: Data Tangkapan Nelayan Prigi
penggunaan Atfire dengan setelah
penggunaan Atfire. Tabel 3. Data Hasil Penangkapan Setelah
c. Respon mitra terhadap penerapan Atfire. Menggunakan Atfire pada Kapal
d. Akan dilakukannya penerapan Atfire pada dibawah 30 GT
nelayan selain mitra

Perhitungan Hasil Tangkapan Ikan


Untuk melihat nilai produktif dari
penggunaan Atfire maka kami akan melakukan Sumber: Data Primer, 2016
perhitungan bersama mitra terkait bobot tangkapan
ikan, nilai penjualan dan kualitas ikan saat dijual.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penerapan sistem kerja Automatic Fish
Attractor telah dilakukan di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Prigi-Trenggalek dan Lekok, Pasuruan.
Dari kegiatan penerapan yang dilakukan berikut
merupakan komparasi data hasil penangkapan
sebelum dan sesudah menggunakan Lampu celup
bawah air dan umpan buatan berbasis ATFIRE
(Automatic Fish Attractor):

4
2
Artikel Ilmiah Automatic Fish Attractor
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Tahun 2016

Gambar 2. Proses Penerapan Lampu Celup Bawah Air dan Umpan Buatan berbasis ATFIRE
(Sumber: Kajian Kelompok, 2016)

KESIMPULAN
Manfaat Penerapan ATFIRE (Automatic Adapun kesimpulan dari program penerapan
Fish Attractor) Bagi Mitra teknologi ATFIRE adalah:
Perancangan ATFIRE sangat 1. Terbentuknya sebuah lampu celup bawah air
berkontribusi positif bagi nelayan, yaitu: (Lacuba) berbasis Atfire dengan spesifikasi yang
a. Terbentuknya sebuah alat bantu sesuai dengan target luaran dari pembuatan alat
penangkapan ikan yang bisa dioperasikan dan rekomendasi dari peraturan pemerintah.
dalam meningkatkan keefektifan alat 2. Hasil pengujian inovasi umpan buatan diperoleh
tangkap. bahwa umpan buatan memiliki tingkat
b. Terbentuknya sebuah solusi nyata bagi pemendaran yang terlalu mudah memendar,
nelayan untuk meningkatkan kualitas hasil sehingga perlu adanya revisi dan perbaikan.
tangkapan. Namun dari segi bau telah memiliki bau amis
c. Secara tidak langsung pengguanaan yang menyengat dan disukai oleh ikan tuna.
ATFIRE akan mampu menciptakan 3. Keseluruhan sistem yang dirancang telah selesai
kebiasaan menangkap secara ramah dan diterapkan di daerah mitra, yaitu wilayah
lingkungan dengan memanfaatkan ikan Perigi, Kabupaten Trenggalek.
hasil tangkapan sampingan sehingga tidak 4. Telah dihibahkannya 2 unit Atfire kepada Bapak
melanggar peraturan yang telah ditetapkan Rifa’i selaku mitra di Prigi- Trenggalek dan
pemerintah. kepada Bapak Nur selaku mitra di Lekok-
d. ATFIRE mampu menjadi future project Pasuruan, sebagai bentuk percontohan dan
yang mampu meningkatkan kesejahteraan perangsang bagi nelayan lainnya untuk mau
nelayan dan bangsa Indonesia sebagai membeli Aftire kedepannya.
Negara maritim. 5. Atfire menggunkan intensias cahaya antara
e. ATFIRE merupakan appropiate 1.000-2.000 anstrum, yang optimal untuk
technology. mendaangkan ikan yang sudah dewasa (sudah
f. ATFIRE merupakan solusi efektif dalam melakukan reproduksi), sehingga alat ini
mewujudkan sistem penangkapan ikan merupakan conservation technology. Atfire telah
yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. kami produksi untuk nelayan-nelayan secara
umum.

5
2
Artikel Ilmiah Automatic Fish Attractor
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Tahun 2016

DAFTAR PUSTAKA

Boa, H. 2006. Studi Pendapatan Pejala Telaumbanua et al. 2004. Pengumuman Laba
Rumpon di Manggur Balik Papan. Terhadap Reaksi Modal (Studi Empiris
Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. 18 (2). pada Sistem Perbankan Masyarakat
Pesisir. Jurnal Manajemen Teori dan
Boujard T. Yann M. & Pierre L. 1992. Diel Terapan. 3: 106-127.
cycles in Hoplosternum littorale:
entrainment of feeding activity by
low intensity coloredlight . Kluwer
Academic Publishers. Netherlands: 301-
309 hlm.

DKP Trenggalek. 2011. Data Hasil


Penangkapan Nelayan Trenggalek.
Kawamura G, W. Nishimura, S. Ueda and T.
Nishi. 1981. Vision in Tunas and
Marlins.Mem. Kagoshima.Univ.
Res.Center S.Pac.,Vol 2.No.1.p:4-26.

Martasuganda, S. 2003. Bubu (Traps). Serial


Teknologi Penangkapan Lingkungan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Institut Pertanian Bogor: Bogor. 52 hal.

Mulyadi. 2007. Akutansi Biaya,


Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan. Sekolah Tinggi Ilmu
manajemen YKPN.

Sulandri, Agustin. 2011. Ekonomi Eksis


untuk SMA/ MA Semester Genap.
Bandung: Citra Pustak

Telaumbanua, Sabar Jaya., Suardi ML


dan Bukhari. 2004. Studi Pemanfaatan
Teknologi Umpan Dalam Pengoperasian
Alat Tangkap Pancing Di Perairan
Sumatera Barat. Mangrove dan Pesisir
Vol. IV No. 3/2004.

6
2

View publication stats

You might also like