You are on page 1of 18

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN

MANGROVE (Rizhophora apiculata) UNTUK


PERFORMA PERTUMBUHAN UDANG
VANAME (Litopenaues vannamei)

RENCANA PENELITIAN

Oleh
Mustika Raodatul Janah
C1K021077

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
ii

PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK DAUN


MANGROVE (Rizhophora apiculata) UNTUK
PERFORMA PERTUMBUHAN UDANG
VANAME (Litopenaues vannamei)

Oleh
Mustika Raodatul Janah
C1K021077

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Perikanan pada Fakultas Pertanian
Universitas Mataram

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
iii

HALAMAN PENGESAHAN

Rencana Penelitian yang diajukan oleh :


Nama : Mustika Raodatul Janah
NIM : C1K021077
Program Studi : Budidaya Perairan
Jurusan : Perikanan dan Ilmu Kelautan
Judul Skripsi : Pengaruh Penambahan Ekstrak Daun Mangrov (Rizhophora
Apiculata) untuk Performa Pertumbuhan Udang Vaname
(Litopenaues vannamei)

Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian.


Rencana tersebut telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Menyetujui :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Alis Mukhlis, S. Pi. , M.Si. Dr. Muhammad Marzuki, S.Pi,


NIP. 197207152005011002 M. Si
NIP. 197807212008111008

Mengetahui :

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Dr. Ir. Muhammad Juanaidi, M. Dr. Zaenal Abidin, S.Pi., M.Si


Si NIP. 19800607208011016
NIP. 196408151989031002
iv

Tanggal Pengesahan :
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia Nya, sehingga rencana penelitian dengan judul ” Pengaruh
Penambahan Ekstrak Daun Mangrov (Rizhophora Apiculata) untuk Performa
Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaues vannamei)”, dapat diselesaikan
dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas nilai optimal
penambahan ekstrak daun mangrove Rizhophora Apiculata) untuk peforma
pertumbuhan udang vaname Litopenaues vannamei . Dalam kesempatan ini,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Alis Mukhlis, S. Pi. , M.Si. selaku Dosen Pembimbing Utama dan Dr.
Muhammad Marzuki, S.Pi.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Pendamping, atas
saran, bimbingan, nasihat serta dukungannya;
2. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, memotivasi, membimbing dan
mendukung penulis dengan tidak henti bagi kelangsungan perkuliahan dan
pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
3. Instansi yang turut membantu baik dalam kegiatan penelitian ataupun dalam
penyusunan rencanapenelitian.
Diantara kelebihan dan kekurangannya, Penulis berharap rencana
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya, dan
bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Mataram, 16 November 2023

Mustika Raodatul Janah


C1K021077
v

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
HALAMAN JUDUL......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................ix
I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
III. METODE PENELITIAN..........................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat.....................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan ..........................................................................................5
3.2.1 Alat.........................................................................................................5
3.2.2 Bahan......................................................................................................5
3.3 Metode Penelitian......................................................................................6
3.4 Prosedur Penelitian....................................................................................6
3.4.1 Persiapan wadah dan ikan uji................................................................7
3.4.2 Pembuatan ektrak daun mangrove........................................................7
3.4.3 Perlakuan ekstrak melalui pakan .........................................................7
3.5 Parameter Penelitian..................................................................................7
3.6 Analisis data...............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................8
LAMPIRAN....................................................................................................9
vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Alat penelitian...........................................................................................5
2. Bahan penelitian........................................................................................5
vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budidaya Udang vaname (Litopenaeus vannamei) memiliki prospek
sangat bagus, potensi laut kegiatan marinkultur sedang dikembangkan, salah
satunya adalah membudidayakan udang Vaname menggunakan sistem keramba
jaring apung (KJA) di laut. Hal ini juga sebagai usaha dalam mengatasi kondisi
lahan darat yang semakin kompetitif. Kondisi pemeliharaan di keramba jaring
apung (KJA) membutuhkan benur yang berkualitas dan memiliki daya tahan
tubuh yang tinggi. Dalam rangka menjamin ketersediaan benur tersebut, dapat
diperoleh dari persiapan benur melalui tahap pendederan dan dapat
menggunakan sistem intensif. Tetapi sistem tersebut memiliki beberapa
kendala karena sistem ini menggunakan padat tebar yang cukup tinggi
sehingga dapat meningkatkan jumlah pakan yang diberikan. Dari
sejumlah pakan yang diberikan, sebagian tidak dikonsumsi oleh udang,
sementara pakan yang dikonsumsi sebagian dikonversi menjadi biomasa dan
sebagian lagi diekskresikan sebagai ammonia atau dikeluarkan sebagai feses.
Hasil limbah dari metabolisme dan sisa pakan yang tidak termakan, dapat
menyebabkan tingginya konsentrasi senyawa nitrogen terutama ammonia
dalam air sehingga bisa menjadi toksik bagi udang (Dahlan et al., 2017).
Permasalahan yang sering dihadapi para pembudidaya udang vaname
(Litopenaeus vannamei) terkait hama dan penyakit yang menurunkan kualitas
udang budidaya dan penurunan hasil produksi hingga kegagalan usaha
budidaya. Penyakit yang paling sering menyerang udang vaname di antaranya
adalah vibriosis yang disebabkan oleh bakteri vibrio sp. yang dapat
menyebabkan kematian masal pada udang budidaya. Annisa et al., (2015)
mengungkapkan bahwa kematian masal udang vaname sekitar 80%-100%
disebabkan oleh bakteri vibrio sp. yang merupakan flora normal bersifat
oportunistik, artinya vibriosis akan menyerang inangnya pada kondisi perairan
yang tidak baik. Dengan kondisi perairan yang kurang baik dapat menurunkan
tingkat imunitas pada udang vaname.
2

Sistem imun pada udang vaname masih sangat sederhana, tidak sama
seperti hewan vertebrata lainnya. Sistem imunitas udang vaname tidak dapat
berperan dalam mekanisme kekebalan alami, sehingga sistem imun udang
vaname hanya bergantung pada sistem pertahanan nonspesifik. Menurut
pendapat Rivera, (2017), udang vaname mengandalkan hemosit untuk
menyerang benda asing disebabkan sistem imun udang dapat bekerja tanpa
memori dasar. Sistem imun yang bersifat nonspesifik ini sangat lemah terhadap
infeksi yang disebabkan oleh penyakit bakterial. Sehingga akan sangat
mempengaruhi pertumbuhan udang vaname. Sistem imun dapat bekerja lebih
aktif jika diberikan imunostimulan. Pemberian imunostimulan dilakukan untuk
meningkatkan kinerja sistem imun invertebrata demi menunjang pertumbuhan
dan kesejahteraan udang vaname. Imunostimulan dapat berasal dari tumbuhan-
tumbuhan alami yang bersifat herbal seperti daun mangrove yang berjenis
Rhizophora apiculata. Daun Mangrove berjenis R. apiculata merupakan
tanaman bakau yang dapat digunakan sebagai fitofarmaka yang memiliki
kandungan senyawa aktif berupa flavonoid, alkoloid, tanin, saponin dan
terpenoid yang memiliki fungsi sebagai antimikroba karena mampu menekan
pertumbuhan dan perkembangan bakteri vibrio sp. (Susanti et al., 2016).
Menurut Sari et al. (2015), flavonoid berperan sebagai antimikroba, antibakteri,
antivirus dan imunostimulan. Daun mangrove R. apiculata dapat berperan
sebagai imunostimulan yang mampu meningkatkan sistem imun pada udang
vaname sehingga daun mangrove dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang
dapat menghambat pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui berapa batas nialai optimal untuk penambahan estarak daun
mangrove Rizhophora Apiculata untuk peforma pertumbuhan udang vanamei.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini untuk mencari batas nilai optimal dosis
penambahan ekstrak daun mangrove untuk peforma pertumbuhan udang
vaname.
3

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini dapat mengetahui batas nilai optimal dosis
penambahan ekstrak daun mangrove untuk peforma pertumbuhan udang
vaname.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Udang vannamei merupakan komoditas terunggul yang banyak diminati


oleh kebanyakan orang. Udang vannamei adalah udang asli dari pantai pasifik
barat Amerika Latin, dan diperkenalkan di Tahiti pada awal tahun 1970 untuk
penelitian potensi wilayah. Daya tahan udang vannamei terhadap berbagai
macam penyakit yang menyerang udang pada umumnya menjadikan udang ini
banyang diminati oleh pembudidaya dan petambak udang di Indonesia. Namun
munculnya beberapa penyakit yang menyerang udang vannamei berdampak
terhadap menurunya hasil panen. Diperlukan sebuah usaha untuk mencegah
dan mengatasi beberapa penyakit yang dapat menyerang udang vannamei.
Keahlian seorang pakar dalam masalah penyakit udang sangat dibutuhkan
untuk keberhasilan dalam usaha budidaya (Susanti et al., 2016).
Salah satu penyakit yang biasa menyerang udang vaname adalah
vibriosis. Keberadaan bakteri Vibrio sp. ini merupakan flora normal bagi
udang vaname yang memiliki batas maksimum. Serangan bakteri Vibrio sp.
bersifat pathogen sehingga dapat menyebar dengan cepat dan mampu
menyebabkan kematian hingga 85%. Selama ini pemberian antibiotik sintetik
secara terus menerus dengan dosis yang tidak tepat bisa memberikan dampak
resistensi pada bakteri, mencemari lingkungan dan membahayakan
konsumen (Yusuf et al., 2020).
Daun mangrove Rhizopora apiculata merupakan salah satu bahan obat
yang dapat menghambat perkembangan bakteri karena terdapat senyawa
bioaktif seperti alkaloid, tanin, saponin, fenol, flavonoid dan terpenoid yang
terbukti dapat menekan petumbuhan bakteri karena bersifat sebagai antibakteri.
Spesies mangrove memiliki sifat antimikroba khususnya terhadap
bakteri Vibrio sp. Ekstrak daun lebih efektif dibandingkan buah dan kulit
batangnya . Akan tetapi, pada ekstrak daun mangrove ini terdapat senyawa
fenol yang dapat mengobati luka akibat infeksi bakteri dengan cara merusak
dan menembus dinding sel (Yusuf et al., 2020).
5

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan,
Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Mataram selama 40 hari.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan selama penelitian mulai dari persiapan
sampai akhir penelitian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat
No. Nama Alat Fungsi

1. Alat tulis Untuk mencatat hasil.


2. Kontainer Untuk wadah.
3. Selang aerasi Untuk menghantar oksigen.
4. Batu aerasi Untuk menyuplai oksigen.
5. Aerator Untuk mesin suplai oksigen.
6. Oven Untuk mengeringkan daun mangrove.
7. Alu dan mortal Untuk mengahaluskan daun mangrove.
8. Ayakan Untuk memisahkan partikel halus dan
kasar.
9. Rotary vacume vaporator Untuk merubah larutan dari bentuk cair
mencadi uap.
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan selama penelitian mulai dari persiapan
sampai akhir penelitian disajikan pada Tabel 2.
6

Tabel 2. Bahan
No. Nama Bahan Fungsi
1. Air Laut Sebagai media hidup udang
2. Daun mangrove Sebagai bahan penguji
3. Etanol 90% Sebagai bahan pereaksi
4. Udang Vaname (Litopeneus Sebagai bahan penguji
vannamei)

3.3 Metode Penelitian


Metode pada penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif
dengan melakukan pengujian secara langsung. Rancangan penelitian
menggunakan rancangan percobaan (RAL) Rancangan acak lengkap dengan 4
perlakuan 3 kontrol pagi, siang, sore, untuk mengurangi kesalahan maka dibuat
ulangan sebanyak tiga kali ulangan
3.4 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur kerja yang akan dilakukan dalam penelitian ini ialah
sebagai berikut:

3.4.1 Persiapan wadah dan ikan uji


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Di isi air laut sebanyak 20 liter pada wadah kontainer.
3. Dimasukan udang vaname berukuran 0.2g/ ekor sebanyak 30 ekor
4. Di pasangkan aerasi pada wadah penelitian.
5. Dilakukan masa adaptasi selama 7 hari sebelum pemberian perlakuan.
3.4.2 Pembuatan ekstrak daun mangrove
1. Diambil daun mangrove di Desa cemara, Lombok barat.
2. Dibersihkan daun mangrove dari debu menggunakan air mengalir.
3. Ditiriskan dan dikeringkan sampai layu.
4. Dioven pada suhu 70oC sampai daun benar-benar dalam keaadan kering.
5. Dihaluskan menggunakan alu mortal setelah itu di ayak hingga menjadi
bubuk halus.
6. Dimaserasi dengan etanol 90% .
7. Disaring sebanyak 3 kali agar mendapatkan larutan ekstrak tanpa ampas.
7

8. Dicampurkan dan dipekatkan dengan rotary vacum evaporatorn pada suhu


50oC.
3.4.3 Perlakuan ekstrak melalui pakan
1. Disiapkan pakan pellet crumble dengan kadar protein 3%.
2. Dicampurkan pakan dengan larutan ekstrak daun mangrove R. apiculata
untuk setiap perlakuan.
3. Diberi perlakuan selama 40hari.
3.5. Parameter Penelitian
Parameter yang diamati berupa,pertumbuhan bobot mutlak, laju
pertumbuhan spesifik (SGR), kelangsungan hidup (SR), Rasio konversi pakan
(FCR), dan batas nilai optimal untuk penambahan dosis estrak daun mangrove.
3.6 Analisis data
Data di analisis dengan menggunakan Univariate Analysis of Variance
dengan taraf uji 95% serta dilakukan uji lanjut dengan Tuckey HSD
menggunakan software SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi
16.0.
8

DAFTAR PUSTAKA

Annisa N, Sarjito, Slamet BD. 2015. Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Sirih
(Piper betle) dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Gejala Klinis,
Kelulushidupan, Histologi dan Pertumbuhan Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) yang Diinfeksi Vibrio Harveyi. Jurnal
Aquacult. Manag. Technol. 4(3), 54-60.
Dahlan, J., Hamzah, M., & Kurnia, A. (2017). Pertumbuhan Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) yang Dikultur pada Sistem Bioflok dengan
Penambahan Probiotik. Journal of Fishery Science and Innovation, 1(1),
19-27.
Fadillah, N., Waspodo, S., & Azhar, F. (2019). Penambahan Ekstrak Daun
Mangrove (Rhizophora apiculata) pada Pakan Udang Vaname
(Litopenaeus vannamei) untuk Pencegahan Vibriosis. Journal of
Aquaculture Science, 4(2), 91-101.
Rivera, D. A. 2017. Immune Response of the Pasific White Shrimp (Litopenaeus
vannamei), Previously Reared in Biofloc and After an Infection Assay
With Vibrio Harveyi. Jurnal World Aquacult., 50(1), 119- 136.
Sari, D.I, Annisa, H. Y., Rizka, A. A., Ulfa, I., Endang, D. 2015. Peningkatan
sistem imun oleh kombinasi ekstrak etanol daun awar-awar (Ficus
septica burm. F) dan Ekstrak etanol daun kelor (Morinaga oleifera)
sebagai kokemoterapi kanker pada tikus putih betina galur sprague
dawley yang diinduksi doksorubisin. Pharmaciana, 5(2), 147-152.
Susanti, Prayitno, S. B., Sarjito. (2016). Penggunaan Ekstrak Daun Bakau
(Rhizopora apiculata) untuk Pengobatan Kepiting Bakau (Scylla
serrata) yang Diinfeksi Bakteri Vibrio Harveyi terhadap
Kelulushidupan. Jurnal Aquacult. Manag. Technol, 5(2), 18-25.
Yusuf, R., Rosyidah, L., Zamroni, A., & Apriliani, T. (2020). Rantai Pasok dan
Sistem Logistik Udang Vaname di Kabupaten Pinrang, Provinsi
Sulawesi Selatan. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan
Perikanan, 6(1), 25-35.
9

LAMPIRAN
10

You might also like