You are on page 1of 16

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH BAHAN KIMIA ASPIRIN


DAN BAHAN ALAMI AIR CUCIAN BERAS TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN

Disusun oleh:

Fitri Nurbaeti
Krisna Oktaviana
Putri Hidayah Firdaus
Reka Dwi Putra
Rini Srinita

Kelompok 1
Kelas XII MIPA 5

SMA NEGERI 1 MAJALAYA


KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG
2016/2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah


memberikan kemudahan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian
ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yakni Nabi Muhammad SAW.

Laporan penelitian ini kami ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Biologi yaitu mengenai materi “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan”. Laporan
penelitian ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran Biologi yang telah
memberikan tugas dan membimbing kami, sehingga kami dapat menganalisis pengaruh
faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dan juga tidak
lupa penulis ucapkan kepada rekan rekan yang telah membantu dalam proses penelitian ini
sehingga dapat berjalan dengan baik.

Bandung, September 2016

Penyusun

2
3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
ABSTRAK ...iv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


A. Latar belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 1
C. Batasan masalah ............................................................................................. 1
D. Hipotesis ........................................................................................................ 1

BAB II. KAJIAN TEORI ................................................................................................. 2

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................................4


A. Alat dan bahan ................................................................................................ 4
B. Cara kerja ........................................................................................................ 4

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 5


A. Hasil pengamatan ............................................................................................. 5
B. Pembahasan ..................................................................................................... 5

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 8


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9


DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... 10

4
ABSTRAK

Nutrisi merupakan salah satu faktor luar yang menunjang terhadap pertumbuhan

serta kesehatan tanaman. Kualitas nutrisi harus diperhatikan supaya dapat menghasilkan

hasil budidaya tanaman yang maksimal. Nutrisi bisa diperoleh dari bahan kimia maupun

bahan alami. Bahan alami banyak dipilih oleh masyarakat dikarenakan selain harganya yang

terjangkau juga bahan alami tidak menyebabkan efek samping yang fatal. Laporan ini akan

membahas bagaimana pengaruh nutrisi yang berasal dari bahan alami dan bahan kimia

terhadap kualitas pertumbuhan tanaman.

Metode yang dilakukan adalah metode penelitian kuantitatif dengan cara melakukan

pengamatan dan pengambilan data pertambahan tinggi terhadap objek penelitian. Objek

diberi tiga perlakuan yang berbeda, yaitu air aspirin, air cucian beras dan air biasa. Data

diambil setiap hari selama sepuluh hari

Penelitian yang dilakukan ini menggambarkan bahwa nutrisi yang berbeda

memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan tanaman. Nutrisi yang

berasal dari bahan bahan non-kimia lebih berpengaruh baik terhadap tanaman daripada

nutrisi yang berasal dari bahan kimia. Selain kualitas nutrisi, takaran dalam pemberian air

atau nutrisi dalam pembudidayaan tanaman juga harus diperhatikan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

5
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan
perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal seperti seperti gen atau faktor hereditas. Sedangkan faktor eksternal meliputi air, tanah,
kelembapan udara, suhu, nutrisi, pH, cahaya, gravitasi dsb.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting
diIndonesia. Sampai saat ini kurangnya perhatian masyarakat di antaranya disebabkan oleh hasil
yang dicapai per hektarnya masih sangat rendah. Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan
dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang produksinya
tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pengelolaan lepas panennya. Dalam
pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya adalah nutrisi. Nutrisi pada tumbuhan bisa didapatkan dari bahan alami atau bahan
kimia. Ada beberapa sumber menyatakan bahwa, air bekas cucian beras merupakan bahan alami
yang mengandung berbagai senyawa organik seperti karbohidrat, vitamin, mineral dan protein
yang dapat membantu pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, Aspirin yang merupakan bahan kimia
yang mengandung kalsium yang dapat menyehatkan tanaman. Oleh karena itu kami ingin
menguji bagaimana pengaruh kedua bahan tersebut dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan tanaman yang diberi aspirin ?
2. Bagaimana pengaruh pertumbuhan tanaman yang diberi air cucian beras?

C. BATASAN MASALAH
Variabel bebas : pemberian aspirin dan air cucian beras
Variabel terikat : Pertambahan tinggi tanaman
Variabel kontrol : suhu, cahaya, kelembapan, tanah, waktu, biji kacang hijau dan tempat media
tanam yang sama

D. HIPOTESIS
Kami berasumsi bahwa tanaman yang diberi air aspirin dan yang diberikan air cucian beras akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman yang disiram oleh air
cucian beras dan air aspirin akan lebih sehat dan lebih cepat tumbuh daripada tanaman yang
hanya disiram oleh air biasa.
BAB II

6
KAJIAN TEORI

Kacang hijau (​Vigna radiata)​ adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (​Fabaceae​) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati
tinggi.Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Tanaman kacang hijau berbatang tegak
dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang,
lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Biji kacang hijau
lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau
hijau mengilap. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
Dalam pertumbuhannya biji kacang hijau sangat mudah untuk ditanam dan merupakan salah
satu tanaman dengan waktu tumbuh yang relatif cepat. Kacang hijau tidak memerlukan
persyaratan yang tajam, karena tanaman ini dapat ditanam hampir di semua macam media, pada
percobaan ini kami menggunakan media tanah.
Saat tumbuh, nutrisi yang dibutuhkan pada pertumbuhan kacang hijau sangat
berpengaruh salah satunya adalah jenis air. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada
berbagai hal dalam reaksi-reaksi kimia. Salah satu air yang digunakan dalam penelitian
pertumbuhan kacang hijau adalah air yang dicampur dengan aspirin. Aspirin juga dikenal
dengan sebutan asam asetilsalisilat, adalah obat salisilat. Hal ini banyak digunakan sebagai
analgesik atau obat penghilang rasa sakit. Bahan aktif yang terdapat dalam aspirin adalah asam
salisilat asetil, yang merupakan turunan sintetis dari senyawa salisin. Senyawa ini bisa
ditemukan secara alami pada tumbuhan, terutama pohon willow. Selain sebagai obat, asam
salisilat juga merupakan hormon tumbuhan. Di dalam sel tanaman, asam salisilat banyak
diproduksi pada saat tanaman terinfeksi. Banyak laporan dari penelitian fisiologi dan pafologi
tanaman yang menyebutkan bahwa asam salisilat sebagai sinyal tanaman untuk mencegah
penyakit. Setelah tanaman diberi semprotan aspirin tanaman akan tahan terhadap penyakit. Hal
ini disebabkan karena asam salisilat akan mengaktifkan sinyal biokimia tanaman dan sinyal ini
akan mengaktifkan gen proteksi tanaman, yaitu beberapa ​patogenesis-related gen.
Selanjutnya adalah air beras. Air cucian beras memiliki kandungan nutrisi yang
berlimpah, yang dapat berfungsi sebagai pengendali organisme pengganggu tanaman yang
ramah lingkungan serta banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Kandungan nutrisi yang ada
pada air cucian beras di antaranya adalah karbohidrat berupa pati (85-90 persen), protein

7
glutein, selulosa, hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi. Selain itu, formulasi air cucian
beras merupakan media alternatif pembawa P. Fluorescens yang berperan dalam pengendalian
patogen penyebab penyakit karat dan pemicu pertumbuhan tanaman. Bakteri Pseudomonas
fluorescens adalah Bakteri P. Fluorescens yang mampu mengklon dan beradaptasi dengan baik
pada akar tanaman serta mampu untuk mensintesis metabolit yang mampu menghambat
pertumbuhan dan aktivitas patogen atau memicu ketahanan sistemik dari tanaman terhadap
penyakit tanaman.
Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini adalah karena air cucian beras
mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya
hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang
tumbuh (ZPT) buatan. Auksin bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan
kemunculan tunas baru sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar.
Aplikasi air cucian beras cukup dengan menyiramnya ke media tanam

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN


1. Tiga buah gelas plastik kemasan
2. Penggaris
3. Alat tulis
4. Kamera handphone
5. Label
6. Tanah
7. Kacang hijau
8. Aspirin
9. Air beras
10. Air biasa

B. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan tiga buah gelas kemasan yang sudah dihilangkan plastik penutupnya serta telah
dilubangi bagian bawahnya untuk tiga buah perlakuan.
3.Memberikan tanda pada masing-masing gelas plastik agar tidak tertukar.
4.Memasukkan tanah kedalam gelas plastik.
5.Memasukkan 3 biji kacang hijau kedalam setiap gelas plastik.
6.Memberikan perlakuan terhadap kacang hijau :
Gelas plastik 1 : air biasa
Gelas plastik 2 : air cucian beras
Gelas plastik 3 : air yang diberi ¼ butir aspirin lalu diaduk
7.Menyimpan tanaman ke tempat yang disinari cahaya matahari
8.Mengulangi langkah kerja ke 6 selama 10 hari berturut turut
9.Mengamati percobaan setiap hari.
10.Memasukkan data dalam pengamatan ke dalam tabel pengamatan

9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada tanaman kacang hijau.

Biji Hari ke Pertumbuha


Perlakuan kacang n rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ke per hari
1 - - 0,5 1,2 2 2,5 4 5,2 6 8 0,8 cm
Air beras 2 - - 0,5 1,6 2,5 3,5 5 6,2 8 10 1 cm
3 - - 0,1 0,8 0,9 1 1,3 1,8 1,9 2 0,2 cm
0,3 3,4
Rata- Rata 0 0 1,2 1,8 2,3 4,4 5,3 6,67
7 3

Biji Hari ke Pertumbuhan


Perlakuan kacan rata-rata per
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
g ke hari
1 - - - - - - - - - - 0
Aspirin 2 - - - - - - - - - - 0
3 - - - - - - - - - - 0
Rata - Rata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biji Hari ke Pertumbuhan


Perlakuan kacan rata-rata per
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
g ke hari
0, 10,
1 - 1,5 2,6 4,2 5,3 7 8,5 11,2 1,12 cm
7 3
Air biasa 0,
2 - 2 2,6 4,1 6 8 9,3 11 12,5 1,25 cm
8
3 - - 0,8 1,6 3,5 4,5 6 6,7 8 9 0,9 cm

10
0, 2,2 3,9 5,2 8,1 9,7
Rata-Rata 0 1,43 7 10,9
5 7 3 7 7 7

B. PEMBAHASAN
Pada pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau menggunakan variabel
jenis air yang kami lakukan sejak 16 Agustus 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016 bertujuan
untuk mengetahui pengaruh faktor eksternal (nutrisi) terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau. Telah kita ketahui bahwa pertumbuhan adalah salah satu ciri makhluk hidup yang
melangsungkan kehidupannya,. Seluruh organisme yang masih hidup melakukan pertumubuhan
guna menambah massa, volume maupun tinggi tubuh organisme. Begitu pula pada tanaman
kacang hijau yang kami amati. Dalam pertumbuhan, banyak faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, salah satu diantaranya yaitu nutrisi.
Nutrisi yang terdapat pada air aspirin dan air beras mempengaruhi terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Meningkatnya tinggi tanaman terjadi melalui perpanjangan
ruas-ruas akibat membesarnya sel-sel atau bertambahnya umur tanaman. Berdasarkan hasil
pengamatan yang kami lakukan, terlihat bahwa tanaman yang disiram air biasa ternyata lebih
cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan tanaman yang disiram oleh air beras maupun oleh
air aspirin. Tanaman yang disiram oleh air beras cenderung lebih lambat pertumbuhannya dan
tanaman yang diberi air aspirin tidak mengalami pertumbuhan.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanaman yang diberi air biasa, ketiga biji kacang
hijau mengalami pertumbuhan yang normal dengan rata rata pertambahan tinggi perhari sekitar
0,9 – 1,25 cm. Pada tumbuhan yang diberi air beras, tidak semua biji tumbuh dengan ukuran
panjang yang relatif sama.. Pertumbuhan cenderung lambat dengan pertambahan tinggi rata-rata
perhari sebesar 0,2 – 1 cm. Dan pada tanaman yang diberi air aspirin, pertumbuhan panjang
batangnya adalah nol.
Perkecambahan tanaman kacang hijau yang diberi air beras lebih lambat dan kotiledon
biji pada saat muncul ke permukaan tanah terlihat mengkerut. Ini terjadi karena adanya osmosis,
yaitu bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya
tinggi. Jenis air yang berupa air cucian beras merupakan larutan hipertonik, yaitu merupakan
larutan yang memiliki konsentrasi/kepekatan yang tinggi, sehingga terjadi persitiwa plasmolisis.
Plasmolisis adalah peristiwa dimana sitoplasma akan kehilangan air secara osmosis dan sel itu
akan mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel. Plasmolisis merupakan dampak dari

11
peritiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik. Sel tumbuhan akan
kehilangan air dan tekanan turgor, yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan
kondisi sel seperti ini disebut layu. Sehingga hal ini bisa mengganggu dalam proses
perkecambahan tanaman..
Pada tanaman yang diberikan air aspirin, biji kacang tersebut mati dan tanah
mengeluarkan bau asam. Hal ini terjadi karena Aspirin merupakan obat yang bersifat asam
lemah (pH 3,5). Pada aspirin terjadi reaksi kimia sebagai berikut :

Pada reaksi diatas terjadi reaksi asam asetil anhidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan
asam asetil salisilat yang dimiliki oleh aspirin. Senyawa yang dihasilkan oleh reaksi tersebut
merupakan senyawa yang bersifat asam. Sehingga dengan pemberian aspirin pada tanaman akan
menyebabkan pH tanah tersebut menjadi asam. Salah satu syarat agar tumbuhan dapat tumbuh
dengan baik adalah memiliki pH yang netral (pH = 7), tidak bersifat asam maupun bersifat basa.
Tanah yang bersifat asam akan menyebabkan kerusakan sel-sel akar, terutama sel-sel akar
tumbuhan muda. Sehingga tanaman akan cepat mati. Senyawa-senyawa asam yang terdapat
dalam aspirin dapat merusak jaringan tanaman, apalagi jika diberikan tanpa dosis yang tepat.
Syarat penting berlangsungnya perkecambahan yaitu adanya air. Dua faktor penting
yang mempengaruhi penyerapan air pada benih yaitu sifat pelindung kulit benih dan jumlah air
yang tersedia disekitarnya. Air yang kami gunakan dalam penelitian ini tidak bersifat asam
maupun basa (netral) dan air memiliki konsentrasi yang sedang, maka tidak mengakibatkan
plasmolisis. Sehingga pada tanaman yang diberi air biasa tidak terjadi gangguan dalam
perkecambahannya. Jumlah pemberian air yang diberikan cukup sehingga media tidak terlalu
basah. Karena kondisi media yang terlalu basah akan dapat menghambat aerasi dan merangsang
timbulnya penyakit serta busuknya benih karena cendawan atau bakteri. Perkembangan benih
tidak akan dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 - 90 % dan
umumnya dibutuhkan kadar air benih sekitar 30 - 55 %.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan penelitian tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa :
Tanaman kacang hijau tumbuh dengan normal apabila disiram dengan menggunakan air
biasa. Dengan demikian air cucian beras tidak berpengaruh meningkatkan pertumbuhan
tanaman kacang hijau. Karena jika disiram menggunakan air cucian beras dapat menyebabkan
plasmolisis. Plasmolisis adalah peristiwa dimana sitoplasma akan kehilangan air secara osmosis
dan sel itu akan mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel. Peristiwa itu terjadi karena
larutan yang pekat (memiliki konsentrasi yang tinggi).
Pemberian aspirin juga ternyata tidak meningkatkan pertumbuhan tanaman karena
senyawa kimia seperti Asetat anhidrat, asetat salisilat dan asam asetat yang terkandung dalam
aspirin menyebabkan pH tanah menjadi asam dan dapat merusak sel-sel akar tumbuhan muda
sehingga menyebabkan biji tersebut mati dan akhirnya membusuk.
Air merupakan syarat penting dalam proses perkecambahan. Pemberian air harus cukup
sehingga media tidak terlalu basah. Karena media yang terlalu basah akan dapat menghambat
aerasi dan merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih karena cendawan atau bakteri
Dan pada percobaan ini ternyata tidak sesuai dengan hipotesis yang kami kemukakan,
yaitu tanaman kacang hijau yang disiram oleh air cucian beras dan air aspirin akan lebih sehat
dan lebih cepat tumbuh daripada tanaman yang hanya disiram oleh air biasa.

B. SARAN
Dalam pembudidayaan tanaman kacang hijau, lebih baik disiram dengan menggunakan
air biasa karena memiliki konsentrasi yang sedang dan pH air bersifat netral (pH = 7) sehingga
tidak akan mengganggu perkecambahan/pertumbuhan tanaman.
Harus diperhatikan juga takaran dalam pemberian air atau nutrisi dalam pembudidayaan
tanaman. Jangan sampai air atau nutrisi yang diberikan terlalu berlebihan sehingga
menimbulkan efek samping terhadap tanaman yang dibudidayakan. Dalam melakukan
penyiraman dengan menggunakan air beras, konsentrasi larutannya jangan terlalu pekat.
Masyarakat sebaiknya meneliti dahulu pengaruh dari air beras dan air aspirin terhadap
tanaman sebelum menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Aulia Daizar, Ariel. 2016. ​Pengaruh Aspirin Terhadap Pertumbuhan Tanaman​. Diambil dari
https://prezi.com/ywk3mu_gp3_n/pengaruh-aspirin-terhadap-pertumbuhan-tanaman/

Kawano, Tomonori. 1998. ​Mengapa Aspirin Baik Untuk Kesehatan Tanaman?. ​Japan. Nagoya
University Chikusa-ku Press

Maulia, Zahrotul. 2014.​ Plasmolisis​. Diambil dari


http://zahrotulmaulia88.blogspot.co.id/2014/01/plasmolisis.html

Nurul Khasanah, Deviani. 2014. ​Pengaruh Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Kacang
Hijau​. Diambil dari
http://devianurul.blogspot.co.id/2014/08/pengaruh-air-cucian-beras-terhadap.html

Pratama Putri, Oktaviani. 2011. ​Pengaruh Faktor Eksternal (pH air) Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Tumbuhan Kacang Hijau​. Diambil dari
https://oktavianipratama.wordpress.com/laporan-kuliah/praktikum-ipa-1-3/pengaruh-faktor-ekst
ernal-ph-air-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan-kacang-hijau/

15
DAFTAR LAMPIRAN

Foto-foto saat penelitian

Alat dan bahan penelitian Perkecambahan hari ke 3

Perkecambahan hari ke 5 Perkecambahan hari ke 7

Perkecambahan hari ke 10

16

You might also like