Professional Documents
Culture Documents
Nama Kelompok :
Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perakitan Benih Hibrida pada Komoditas
Tomat (Solanum Lycopersicum)”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan terbesar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Produksi dan Pengolahan Benih oleh dosen Dr. rer. Nat. Ir. Suseno Amien.
Adapun pembagian tugas dalam menyusun tugas ini adalah sebagai berikut :
1. Ayu Sholihat : Menyusun bab 2, menyusun kesimpulan dan saran
2. Faris Hakim
3. Ines Ramariyanti
4. Nubira Maisty
5. Puji Syara Anggia : Membuat kata pengantar, daftar isi, bab 1 pendahuluan, editor
bab isi dan kesimpulan.
6. Retno Ardiansyah : Menyusun bab 2 Isi
Dalam penyusunan makalah ini, kami sangat berterimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu.Materi yang kami ambil sendiri berasal dari berbagai sumber bacaan,
utamanya yaitu Jurnal Penelitian 5 tahun terakhir. Kedepannya semoga makalah ini dapat
menjadi salah satu tulisan yang bermanfaat khususnya bagi mahasiswa pertanian dan pelaku
di bidang pertanian ataupun masyarakat luas. Terlepas dari semua itu kami pun menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi
penulisan ataupun konten dari makalah itu sendiri. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat dengan sepenuh hati. Semoga dimanapun tulisan ini
dimuat akan selalu bermanfaat bagi kita semua.
Jatinangor, September 2017
Penyusun,
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memproduksi benih hibrida pada tanaman tomat?
2. Apa saja prinsip-prinsip persilangan untuk menghasilkan benih hibrida?
3. Apa saja produk-produk hibrida tanaman tomat yang ada dipasaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara produksi benih hibrida pada tanaman tomat.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip persilangan agar menghasilkan benih hibrida.
3. Untuk mengetahui produk-produk hibrida tanaman tomat yang ada dipasaran.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Ketentuan produksi benih hibrida menurut Opena R.T. dalam Asian Vegetable Research
& Development Center 1971:
a. Persyaratan Tanah
Hindari menanam tomat di lahan yang sebelumnya digunakan untuk menanan tomat,
terong atau tanaman family solanaceae. Itu akan menyebabkan penumpukan penyakit
dan serangga pada tomat. Penanaman tomat setelah lahan ditanami padi akan
menggurangi terserang oleh penyakit dan nematoda. Ph tanah yang optimum untuk
penanaman tomat yaitu 6-7.
b. Isolasi
Tomat merupakan tanaman menyerbuk sendiri, akan tetapi penyerbukan silang dapat
terjadi karena selalu ada kemungkinan serangga membawa tepung sari dari luar, atau
adanya serangga yang mampu menyerbukkan silang, atau bunga dengan putik yang
panjang hingga memungkinkan terjadinya serbuk silang. Jarak isolasi minimum
antara varietas yang berbeda antara 30 - 200 m, untuk menghindarkan pencampuran
sewaktu panen.Untuk varietas hibrida, jarak yang diperlukan tidak lebih dari 2 m.
c. Roguing
Tanaman yang menyimpang secara morfologis harus dicabut dan dibuang. Roguing
dilakukan sebelum pembungaan, pada masa pembungaan awal, dan pada saat buah
pertama matang.
d. Emasculation
Penyerbukan sendiri tidak diperbolehkan dalam produksi benih hibrida , bunga betina
harus diserbuki oleh serbuk sari dari bunga jantan, untuk mencegah penyerbukan
sendiri benang sari dikeluarkan dari kuncup bunga betina sebelum bunga betina
menumpahkan serbuk sarinya.
8
Gambar 3.Bunga tomat sebelum dan setelah
emaskulasi. Bagian anther sekelilingnya dipotong
untuk menghindari penyerbukan sendiri pada
bunga tomat. Bagian petal dan sepal tersebut juga
dioptong untuk membedakan bunga yang akan
dikawinkan nanti.
Gambar 8- 13. Polen dikumpulkan, dikeringkan, dan dipersiapkan untuk persilangan hibrid
9
f. Polinasi
Hindari penyerbukan pada saat hujan karena akan menyebabkan kegagalan dalam
penyerbukan. Setelah dilakukan emasculation mahkota bunga yang dilipat menjadi
kuning terang menandakan bahwa stigma siap untuk penyerbukan. Celupkan stigma
ke dalam dalam wadah yang berisi serbuk sari atau dengan mencelupkan jari telunjuk
ke wadah yang berisi serbuk sari kemudian disentuhkan ke stigma. Penyerbukan
biasanya dilakukan tiga kali seminggu selama 3-5 minggu
10
Gambar 19-24. Tomat yang sudah dipanen diwadahi kemudian dihancurkan untuk selanjutnya
difermentasi.Biji tomat dicuci hingga tidak ada lagi lendir (Cara tradisional).
Gambar 30-32. Benih dikeringkan dan ditempatkan di ruangan yang kering dan kedap udara
11
II.3 Contoh Benih Hibrida yang Ada di Pasaran
12
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Benih hibrida tomat merupakan benih hasil persilangan galur murni tetuanya. Dalam
produksi benih hibrida tidaklah mudah, perlu dilakukan proses panjang hingga sampai ke
tangan konsumen. Proses produksi benih hibrida yaitu mempersiapkan tanah sesuai dengan
persyaratan, isolasi, roguing, emaskulasi, pengumpulan serbuk sari, polinasi, panen dan
prosesing benih. Setelah benih diproduksi maka benih akan melalui proses pengecekan atau
penilaian benih. Hasil benih hibrida yang telah ditanam (F2) tidak lagi dikatakan sebagai
benih hibrida karena sifat genetiknya telah berubah dan kualitasnya telah menurun.
Saat ini telah banyak di jual benih-benih hibrida tomat, diantaranya benih tomat F1
SERVO, benih tomat F1 BONA, benih tomat F1 MARTA 9 dan masih banyak yang lainnya.
Petani dapat memilih benih hibrida sesuai dengan tujuan penanamannya karena setiap
varietas benih hibrida memiliki keunggulannya masing-masing.
III. 2 Saran
Dalam melakukan kegiatan produksi benih hibrida disarankan untuk melakukannya
saat tidak hujan karena dapat mengakibatkan proses polinasi menjadi gagal. Pembuatan benih
hibrida dibutuhkan keterampilan khusus dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Haruslah orang yang benar-benar mengerti dan tau ilmunya seperti seorang pemulia tanaman.
13
DAFTAR PUSTAKA
14