You are on page 1of 9

Prepared by

Ahmad Fikriyadi, S.TP,M.Si

POLITEKNIK SAMPIT
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

1. Pengantar Teknologi Benih


2. Penetapan kadar air benih
3. Kemurnian Benih
4. Daya Kecambah benih
5. Jenis perkecambahan benih
6. Dormansi Benih
7. Ekstraksi dan pengeringan benih
8. Produksi Benih
9. Sertifikasi Benih
REFERENSI/BUKU BACAAN

 TEKNOLOGI BENIH: LITA SUTOPO


 TEKNOLOGI BENIH: TIM REDAKSI RINEKA CIPTA
 PENGANTAR PRODUKSI BENIH: DR IR WAHYU QAMARA MUGNISJAH DAN IR
ASEP SETIAWAN
 PRINSIP DAN PRAKTEK PENYIMPANAN BENIH: OREN L JUSTICE AND LOUIS
N BASS
 PANDUAN PRAKTIKUM DAN PENELITIAN BIDANG ILMU DAN TEKNOLOGI
BENIH: DR IR WAHYU QAMARA MUGNISJAH, IR ASEP SETIAWAN, SUWARTO,
CECEP SANTIWA
 DIKTAT KULIAH DAN PENUNTUN PRAKTIKUM DASAR ILMU DAN TEKNOLOGI
BENIH: ENY WIDAJATI, ENDAH RETNO PALUPI, ENDANG MURNIATI, TATIEK
KARTIKA SUHARSI, ABDUL QADIR, M RAHMAT SUHARTANTO
PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN TEKNOLOGI BENIH


2. SEJARAH PERKEMBANGAN BIDANG
TEKNOLOGI BENIH
a. Luar Negeri
b. Indonesia
Teknologi Benih
Adalah suatu ilmu pengetahuan tentang metode untuk
memperbaiki serta mempertahankan sifat-sifat genetic
dan fisik benih. Ini meliputi kegiatan pengembangan
varietas, penilaian dan pelepasan varietas, produksi benih,
pengelolaan benih, penyimpanan benih, pengujian benih
serta sertifikasi benih.
Benih bermutu : varitasnya benar
dan murni, mempunyai : mutu
genetis, mutu fisiologis dan mutu
fisik
SEJARAH PERKEMBANGAN BIDANG TEKNOLOGI BENIH

 Teknologi benih
a. Luar Negeri
Teknologi benih diawali oleh bidang analisa benih. Stasiun analisa benih pertama di dunia,
didirikan lebih dari satu abad yang lalu di Jerman. Dengan makin pesatnya perdagangan
benih antar Negara, diperlukan adanya keseragaman standard pengujian benih: Organisasi
sedunia, “The International Seed Testing Association” (ISTA), yang mempunyai semboyan:
“keseragaman dalam pengujian”, beranggotakan Negara-negara yang tergabung dalam
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara anggota, menunjuk pejabat resmi di negaranya
sebagai wakil di dalam ISTA. Pejabat ini mengajukan Laboratorium mana di negaranya yang
diajukan sebagai laboratorium anggota dalam ISTA. Hal ini harus mendapat persetujuan dari
ISTA. ISTA mengadakan pertemuan yang diselenggarakan setiap 3 tahun,
diadakansymposium yang membahas kertas kerja yang berkaitan dengan masalah benih,
dipublikasikan dalam “Journal of Seed Science and Technology”.
b. Indonesia
Departemen Pertanian didirikan pada tahun 1905, usaha untuk mempertinggi produksi
tanaman rakyat lebih diintensifkan.
Antara lain dengan usaha penyebaran benih unggul khususnya padi, didirikan kebun kebun
benih di berbagai tempat, dan disebarkan benih benih hasil seleksi. Orientasinya adalah
memperbaiki varietas yang ditanam oleh rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1957 usaha penyebaran benih unggul
dilaksanakan oleh Jawatan Pertanian Urusan Balai Balai Benih.
Pada tahun 1960, usaha ini dilakukan oleh Gabungan Pemancar Bibit, sebagai penangkar
lanjutan dari Balai Benih. Benih yang dihasilkan oleh Balai Benih, diperbanyak oleh Gabungan
Penangkar Benih yang terdiri dari para pertani penggarap. Hasil dari gabungan ini dijual
kepada Jawatan, yang kemudian di jual kepada para petani yang dibini oleh Jawatan.
Pada tahun 1969 mulailah dirintis adanya proyek benih, oleh Direktorat Pengembangan
Produksi Padi direktorat Jenderal Pertanian Departemen Pertanian. Proyek ini bertujuan untuk
menjamin benih bermutu tinggi secara terus menerus.
Pada tahun 1971, dibentuklah Badan Benih Nasional yang mempunyai tugas pokok
merencanakan dan merumuskan kebijakan di bidang perbenihan.

You might also like