Professional Documents
Culture Documents
PATOLOGI BENIH
Tim Dosen:
Fitrianingrum Kurniawati, SP, MSi
Andika Septiana Suryaningsih, SP, MSi
Patogen, Penyakit dan Benih Tanaman
Patogen
Organisme atau struktur penyebab penyakit
Penyakit
Gangguan fisiologis secara terus menerus pada suatu tanaman
yang disebabkan oleh faktor biotik (patogen) dan abiotik (faktor
lingkungan)
Benih
Struktur perbanyakan tanaman yang berasal dari benih atau
hasil perbanyakan vegetatif atau klonal
• Semua bagian tanaman yang digunakan
untuk perbanyakan tanaman disebut sebagai
benih
• Benih adalah hasil dari ovule yang dibuahi ,
terdiri dari: embrio, kulit benih dan kotiledon
Dikotil Monokotil
( Potts CH 1971)
• Benih merupakan suatu miniatur ekosistem
yang terdiri dari berbagai komponen
• Benih sebagai struktur perbanyakan tanaman
merupakan wahana penyebaran patogen yang
efektif
• Kondisi benih sebagai komoditas internasional
menyebabkan semakin besar penyebaran
patogen dan semakin besar resiko yang
ditimbulkan
• Patogen terbawa benih: kontaminasi, infeksi,
bebas dalam kemasan
• Seed pathology pertama kali di kenalkan oleh
Paul Neegaard dan Mary Noble (1940)
• Pada waktu itu prosedur standar untuk menguji
seed germination dan purity sudah ada, tetapi
teknik untuk deteksi patogen terbawa benih (seed
borne) masih diperlukan
• Paul Neegaard merupakan Father of seed
pathology (beliau mendeskripsikan sekitar 100
penyakit dan patogen tanaman di Denmark dan
di dunia, ketua Plant disease committee pada
ISTA (international seed testing association tahun
1956-1974)
Patologi Benih (Seed Pathology)
Disiplin ilmu penyakit tumbuhan yang mempelajari
a). Peranan patogen dan penyakit yang terbawa benih
b). Penyakit benih (Seed disease)
c). Mekanisme infeksi dan penularan patogen terbawa
benih
d). Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
penyebaran patogen terbawa benih
e).Teknik mendekteksi dan mengidentifikasi patogen
terbawa benih
f). Metode pengendalian penyakit dan patogen terbawa
benih di lapangan dan di penyimpanan
HUBUNGAN PATOGEN DENGAN BENIH:
1. Seedborne
Patogen manyertai benih di dalam atau di luar
2. Seed-transmitted
-Patogen berpindah dari benih ke tanaman
-transmitted vs transported or disseminated
3. Seed as a pathway
Benih sebagai jalur penularan patogen
-Seedborne or Seed Transmitted
-Patogen dapat bertahan dan menular melalui benih
Sejarah Singkat Patogen Terbawa Benih
❖ Zaman Paleozoic (330 juta tahun yang lalu) : ditemukan fosil tumbuhan,
cendawan, bakteri
❖ 130 jt tahun yang lalu; Ditemukan cendawan Claviceps pada gandum
❖ 1733 Jehtro Tull (Inggris) : perlakuan air laut mengurangi Tilletia triticii pada
gandum
❖ 1755 Du Tillet (ahli botani Perancis): penyakit stinking / hill bunt pada gandum
(senyawa beracun di perm. Benih)
❖ 1807 Prevost (penyebab stinking / hill bunt : cendawan T. caries )
❖ 1883 Frank (cendawan Colletotrichum lindemuthianum pada benih Phaseolus
vulgaris)
❖ 1886 Meyer (Tobacco mosaic virus terbawa benih tembakau)
❖ 1892 Beach (Bakteri Xanthomonas campestris pv phaseoli terbawa benih
Phaseolus vulgaris)
❖ 1897 Stewart (Erwinia stewartii pada jagung)
❖ 1915 Rolfs (Xanthomonas campestris pv malvacearum pada kapas)
❖ 1916 McClintock (Cucumber mosaic virus bersifat tular benih /seed transmitted)
❖ 1923 Dorogin (sistem untuk mendeteksi patogen terbawa benih pada benih
tanaman pangan di USSR
❖ 1958 Noble et al. (diterbitkannya an annotated list of seed borne disease)
❖ 1968 Noble dan Richardson (an annotated list of seed borne disease di
update), 1979 dan 1990 direvisi oleh Richardson
Kerugian Akibat Patogen Terbawa Benih
Meningkatkan perkembangan
penyakit di lapangan
Ipm.missouri.edu
Menimbulkan ledakan penyakit di
daerah baru
Sachin et al. 2019 (Archives of Agriculture and Environmental Science 4(3): 342-349 (2019))
Busuk Hitam (Black Rot)
• Black Rot of Crucifers (Xanthomonas campestris pv. campestris)
Rachman et al. 2011 (Thai Journal of Agricultural Science 2011, 44(4): 243-250 )
Antraknosa Kedelai
Leiwakabessy, 2017
Purple Stain pada kedelai
Sumber:
https://cropwatch.unl.edu/plantdisease/soybean/purple-seed-stain
Mosaik Pada Kedelai
(https://www.ent.iastate.edu/imagegal/
Gejala Mosaic pada daun kedelai plantpath/soybean/smv/3115.18smvse
eds.html)
Cho et al. 2013
Nematoda sista kentang (Globodera rostochiensis)
Credit by
Fitrianingrum
Kurniawati 2020
KARAWANG SUKOHARJO
Credit by Maurice Yosua Hutahuruk (2017) dan Rizky Mailani Rahman (2016)
Gejala Sun Spot pada Benih Padi
Pertemuan ke -2
*
* Germinasi terhambat
* Perubahan warna benih (Discolorization)
* Mempengaruhi perkembangan penyakit di
lapangan
* Patogen memproduksi suatu toksin
*
* Fungi/Cendawan
* Bakteri
* Virus
* Nematoda
*
• Kelompok terbesar patogen terbawa dan tertular benih.
• Sebagian besar penyakit tanaman disebabkan oleh
cendawan (70%).
• Sering menimbulkan gejala busuk benih, rebah
kecambah, lodoh pada bibit, busuk akar dan batang,
hangus, hawar daun, puru
• Sebagian menunjukan gejala khas dan sebagian besar
tidak menunjukan gejala pada benih
• Terbawa benih dalam bentuk spora dorman seperti
chlamidospore dan oospora, struktur sklerotia
*
Konidia
Konidiofor
Makrokonidia Mikrokonidia
Konidia
Sporangiospora
berwarna putih
keabuan
*
sterigma
Konidia
Medula
Konidiofor
*
Hifa
bersekat R.
Solani
membentuk
sudut 90⁰
Gejala
bercak
Curvularia
BAKTERI
Hampir semua bakteri patogen tumbuhan dapat terbawa benih, baik sebagai
kontaminan atau ada pada/dalam jaringan benih
Pengaruh langsung:
kehampaan
kebusukan
perubahan warna
penyakit lendir
Contoh Bakteri Terbawa Benih & Kerugiannya
Sel Bakteri
Koloni Bakteri
*
ooze bakteri
ooze bakteri
sel-sel bakteri
Dept. PTN-IPB 22 8/30/2020
Xanthomonas oryzae pv oryzae
Kresek
*
Gejala:
30/08/2020 Dept.PTN-IPB 34
Berkeley (1855) → nematoda
puru akar (Meloidogyne spp.)
Penemuan / laporan nematoda
parasit tumbuhan lain :
Ditylenchus dipsaci (Kuhn, 1857),
nematoda sista sugarbeet
Heterodera schachtii (Schacht,
1859), dll. → lebih dari 1200
species, kerugian rata-rata 78
milyar US$ per tahun
Meloidogyne yang
menyerang tanaman
seledri
30/08/2020 Dept.PTN-IPB 35
cara memarasit tumbuhan
Kerusakan pada sel bisa bersifat disktruktif / sel mati (parasit menetap) atau
adaptif / sel tetap hidup (parasit menetap)
8/30/2020 Dept.PTN-IPB 36
cara memarasit (lanjutan)
sel rusak / mati sel adaptif (sinsitium) sel adaptif (sel raksasa)
Parasit berpindah (migrator) baik yang ekto-, semi-, maupun endoparasit tetap
berbentuk spt. cacing (vermiform) dan menimbulkan kerusakan tipe distruktif
pada sel tumbuhan (sel-sel mati)
Parasit menetap (sedenter), baik yang ekto-, semi-, maupun endoparasit tubuhnya
membengkak dan menimbulkan kerusakan tipe adaptif (membentuk sel asuh,
sinsitium atau sel raksasa) pada sel tumbuhan
8/30/2020 Dept.PTN-IPB 37
Contoh Bahan Tanaman Pembawa Nematoda
Ditylenchus Aphelenchoides
Ditylenchus Meloidogyne
28/08/2017 Dr.Supramana,PTN-IPB 38
bahan tanaman (lanjutan)
Bursaphelenchus xylophillus
Aphelenchoides besseyi
Benih/biji padi
Dept,PTN-IPB 48
Gejala penyakit
49
4. Nematoda Puru Akar
(Meloidogyne Spp.)
Ditemukan oleh Berkeley (1885), secara kolektif
dapat menyerang sekitar 2000 species
tumbuhan: tanaman pangan, sayuran, tanaman
hias, tanaman perkebunan, dll.
Distribusi merata di seluruh dunia: daerah
tropika, subtropika, dan beriklim sedang
Berinteraksi dengan patogen tanah lain, a.l.:
Fusarium, Rhizoctonia, Pythium, Sclerotium, dan
penyebab layu bakteri Ralstonia / Pseudomonas
solanacearum → kejadian dan intensitas penyakit
meningkat
50
Gejala penyakit, malformasi
umbi
Umbi kentang
Umbi bit
Umbi wortel
51
TERIMA KASIH
S E M O GA B E R MAN FAAT
Oleh:
Fitrianingrum Kurniawati, SP, MSi
Seed borne:
patogen yang berada di dalam atau
berasosiasi dengan benih, belum tentu
menginfeksi benih, dan belum tentu
ditularkan ke benih berikutnya.
Seed Transmitted:
patogen menginfeksi benih, mapan di dalam
benih, dan bisa ditularkan ke benih
berikutnya
Seed-borne organisme secara prinsip
terbawa dengan benih melalui 2 cara:
a. Kontaminasi (Contaminated/infested): menempel
(spora Bacillus spp., sel patogen) atau
tercampur (sclerotia, tubuh buah dll).
4. Glume: 5. Kontaminasi:
3. Seed Coat Atau Pericarp:
Cendawan :
• Cendawan :
• Cendawan: Phomopsis
Drechslera Albugo
Cercospora, Fusarium,
Phoma Peronospora
Botrytis, Verticillium.
Sarocladium
• Bakteri:
• Nematoda:
Bacillus
Aphelenchoides besseyi
• Virus:
Alfalfa mosaic virus
1. Langsung terjadi dari jaringan
tanaman induk
2. Penularan dari luar
• Infeksi sistemik melalui stigma Mekanisme Infeksi
• Infeksi melalui dinding ovari dan patogen pada Jaringan
kulit biji Benih
• Infeksi melalui tangkai bunga
dan buah
1. INFEKSI LANGSUNG via
Xylem Tanaman Induk
RUTE
INFEKSI
BENIH
Contoh Patogen:
RUTE
INFEKSI
BENIH
Indirect infection pathway
dengan benih
Contoh patogen:
Sclerophthora macrospora
Seed Health Testing For Nematode
Nematode
Aphelenchoides besseyi Posterior (40 x)
Mucro
Median
bulb
Anterior (40 x)
Seed Health Testing For Viruses
RT-PCR
ELISA
Seed Health Testing For Bacteria
Virus (Target: BSMV)
All the samples gave negative results while the positive control
works well
Visit to Field
PENGAMBILAN CONTOH UNTUK
PENGUJIAN KESEHATAN BENIH
• BENIH DALAM JUMLAH TERTENTU DAN SETARA DIAMBIL DARI SETIAP WADAH
/KEMASAN/KARUNG/CONTAINER/BAK TRUK/LOKASI CONTOH YANG DIATUR
SEBAGAI SATUAN-SATUAN LOT
• PERALATAN UNTUK PENGAMBILAN CONTOH DISESUAIKAN SITUASI LOT BENIH (BULK,
CONTAINER). MISALNYA BENIH DIAMBIL DARI ALIRAN DALAM PROSES
PEMBERSIHAN/CONDITIONING/PACKAGING ATAU SUDAH DALAM KEMASAN
(KARUNG, KOMPARTEMEN, WADAH)
ALAT PENGAMBILAN CONTOH PRIMER BENIH
Probe / trier
JUMLAH CONTOH PRIMER PER SATU LOT BENIH YANG
TERDIRI ATAS WADAH ATAU KEMASAN BERBOBOT 15-
100 KG
Contoh:
jika satu lot benih terdiri atas 6 wadah masing-masing berbobot 1200 kg (6 x 1200 =
7200 kg). Satu contoh primer harus diambil per 500 kg, maka 7200 kg/500 kg = 14.4
contoh ( sektar 15 contoh primer.
15 contoh dari 6 wadah = 2.5 contoh perwadah (sekitar 3), maka 3 contoh harus diambil
per wadah
PENGAMBILAN CONTOH PRIMER DARI ALIRAN BENIH (STREAM
SAMPLING)
• MANUAL DENGAN TANGAN : MENGGUNAKAN SKOP KECIL ATAU SENDOK UNTUK BENIH
YANG MENGALIR (KONVEYOR) ATAU DEBIT/CURAH. FREKUENSI PENGAMBILAN CONTOH=1
SKOP PER MENIT
• OTOMATIS DENGAN ALAT/MESIN: FREKUENSI PENGAMBILAN CONTOH DITENTUKAN DARI
UKURAN LOT DAN BERAPA LAMA BENIH MENGALIR. MINIMUM 1 CONTOH PRIMER PER MENIT
• CONTOH: SUATU LOT BENIH 40 TON YANG DIALIRKAN ATAU DICURAHKAN SELAMA 30 MENIT
30 X 60 DETIK = 1800 DETIK. SEKOP TANGAN YANG DIGUNAKAN BERKAPASITAS 50 GRAM.
MISALKAN TOTAL CONTOH YANG DIPERLUKAN 4000 G DIBAGI KAPASITAS SEKOP 50 G = 80
CONTOH PRIMER AKAN DIAMBIL. 1800 DETIK/80 CONTOH PRIMER = 22.5 (~20), MAKA
FREKUENSI PENGAMBILAN ADALAH PER 20 DETIK
LOT BENIH DI RUANG ATAU GUDANG
PENYIMPANAN
CONTOH – CONTOH PRIMER DIGABUNG-
HOMOGENKAN MENJADI CONTOH
KOMPOSIT
• KEGIATAN PENGGABUNGAN CONTOH-CONTOH PRIMER MENJADI CONTOH
KOMPOSIT DILAKUKAN PADA SAAT PENGAMBILAN CONTOH PRIMER
• SETELAH TERKUMPUL CONTOH KOMPOSIT DIADUK AGAR HOMOGEN
PELAPORAN HASIL PENGUJIAN KESEHATAN
BENIH
• HASIL BERUPA DATA KUALITATIF ATAU KUANTITATIF SEPERTI YANG DIPERINCI
DALAM METODE
• HASIL NEGATIF DAN POSITIF SEPERTI YANG DIPERINCI DALAM METODE
• NAMA ILMIAH PATOGEN YANG TERDETEKSI / NAMA PENYAKIT
• PERSENTASE BENIH YANG TERINFEKSI
• METODE YANG DIGUNAKAN, TERMASUK JIKA DIBERI PRA PERLAKUAN
• UKURAN CONTOH ATAU FRAKSI YANG DIUJI
TERIMA KASIH
S E M O G A B E R M A N F AA T
Tim Pengajar:
Fitrianingrum Kurniawati, SP, MSi
Andika Septiana Suryaningsih, SP, MSi
Mengapa kita harus
melakukannya???
❑Patogen benih merupakan ancaman serius pada
pembibitan terutama pada kondisi pertanaman di
rumah kaca
PRINSIP
1. Denaturasi 94°C (range 90-96°C): pemisahan utas ganda DNA
menjadi utas tunggal
(durasi : 15 detik-2 min)
DNA
Diamplifikasi
dalam mesin PCR
~ 2-3 jam
Dipipet @ 5-10 µl
Pembuatan Gel elektroforesis
Tujuan:
Mencegah Kejadian Penyakit terbawa benih
Mengurangi Keparahan Penyakit
1. EXCLUSION
Mencegah suatu patogen masuk dan tersebar dari suatu tempat endemik
Penyakit ke suatu daerah/wilayah/negara yang ada patogen tersebut
2.AVOIDANCE
Menghindarkan Tanaman dari infeksi Patogen
3. ERADICATION
Memusnahkan sumber patogen (inokulum) yang akan menjadi sumber
Penularan dan penyebaran penyakit
4. PROTECTION
Melindungi tanaman agar tidak terjadi kontak dengan inokulum patogen,
atau setidaknya mencegah agar patogen tidak bisa berkembang pada
Jaringan tanaman
5. IMUNISAI
Fungi & bakteri : - memproduksi benih di tempat yg klimatnya arid atau semiarid
beriklim semiarid
II. CROP MANAGEMENT
Film-coating technique
Formulasi : kering, cairan, coating
d. Metode fisik
> Perlakuan air panas (khususnya untuk seedborne virus dan bakteri)
Perlakuan ini tidak cocok untuk benih kacang-kacangan
> Perlakuan udara panas (kurang efektif dibandingkan HWT)
Ex. Perlakuan udara panas suhu 75°C selama 3 hari atau 80°C
selama 2 hari untuk benih timun – mengendalikan Fusarium
solani fsp cucurbitacea tanpa kehilangan kemampuan
berkecambah
> Panas matahari (cocok untuk area dengan suhu >35°C
➢ Perlakuan penguapan (lebih aman dari HWT dan lebih efektif dari
perlakuan udara panas
Ex. Benih bunga matahari – A. carthami
Benih jagung manis – F. moniliforme
Perlakuan uap pada suhu 54 dan 62°C mengeradikasi keduanya
> Radiasi – dg mikrowave, radiasi elektromagnet
IV. SERTIFIKASI BENIH
Standard patogen terbawa benih di UK (Rennie, 1993)
. . . .
. . . .
. . . .
VEGETABLES Brassicas Phoma lingam B Nil in 1000 seeds
Red bit Phoma betae B Nil in 200 seeds
Celery Septoria apiicola B and C Nil in 400 seeds
Celery Phoma apiicola B and C Nil in 400 seeds
Peas Ascochyta spp B Nil in 200 seeds
C 20 seeds max in 200
Lettuce Lettuce mosaic virus B and C Nil in 5000 seeds
Phaseolus bean Colletotrichum lindemuthianum B Nil in 600 seeds
Phaseolus bean Pseudomonas syringae pv. B Nil in 5000 seeds
phaseolicola
Vicia bean A. fabae B Nil in 600 seeds
. . . .
. . . .
. . . .
•Maximum permitted infection
B - Basic
C - certified
Inoculum thresholds and crop losses
Tingkat infeksi pada atau dalam benih yg akan secara signifikan mem-
pengaruhi perkembangan penyakit dan menyebabkan kerugian secara
ekonomi
Legislasi tentang penyakit tumbuhan diatur oleh tiap negara.FAO (food and agriculture
organization) mengeluarkan FAO Plant protection bulletin yang berisi ringkasan
peraturan berbagai negara.
PLANT BREEDING
Mekanisme resistensi horizontal dan vertikal melalui the seed mother plant
untuk mengurangi infeksi benih dan melalui benih untuk mengurangi atau