Professional Documents
Culture Documents
TEKNOLOGI BENIH
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
Kelompok 3
BTP III A
Pada pengujian daya berkecambah, benih yang diuji diambil dari fraksi benih
murni. Dengan demikian hasil pengujian kemurnian benih dan daya kecambah benih
mempengaruhi nilai benih untuk tujuan pertanaman. Pengujian kemurnian digunakan
untuk mengetahui komposisi contoh kerja, kemurnian, dan identitasnya yang akan
mencerminkan komposisi lot benih yang didasarkan pada berat komponen pengujian.
Dalam pengujian kemurnian contoh kerja kemurnian dipisahkan menjadi benih
murni, biji tanaman lain, dan kotoran.
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan analisa kemurnian benih.
2. Mahasiswa mengetahui komponen yang terdapat dalam pengujian kemurnian
benih.
1.3. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu
yang didapat untuk dikembangkan dalam dunia pertanian dan menyampaikan ilmu
tersebut ke dalam masyarakat petani.
BAB II
DASAR TEORI
Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan penanaman. Sehingga
masalah teknologi benih berada dalam ruang lingkup agronomi. Agronomi sendiri
diartikan sebagai suatu gugus ilmu pertanian yang mempelajari pengelolaan lapang
produksi dengan segenap unsure alam (iklim, tanah, air), tanaman, hewan dan
manusia untuk mencapai produksi tanaman secara maksimal (Kartasapoetra, 1986).
Uji kemurnian benih sebaiknya merupakan uji yang pertama kali dilakukan.
Benih murni yang diperoleh itu baru kemudian dipakai untuk uji yang lain, yaitu
presentase kadar air dan viabilitas benih. Hal ini dilakukan karena nilai yang ingin
diperoleh adalah nilai dari benih murni, bukan dari benih campuran (Kuswanto,
1997).
Faktor-faktor genetik adalah benih yang berasal dari varietas-varietas yang
memiliki genotipe yang baik seperti hasil produksi tinggi, tahan terhadap hama dan
penyakit, responsif terhadap kondisi pertumbuhan yang lebih baik, atau tahan
terhadap cekaman abiotik. Faktor fisik adalah benih bermutu tinggi dengan
kemurnian yang tinggi, daya kecambah yang tinggi, bebas dari kotoran dan benih
rerumputan serat bebas dari hama dan penyakit, serta kadar air benih yang rendah
(Kamil, 1986).
Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yang
dinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk ke dalam
kategori benih murni dari suatu species adalah benih masak dan utuh, benih yang
berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambah sebelum diuji
dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benih yang
sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasuk ke dalam
species yang dimaksud (Justice, 1990).
Benih species lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman
pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang
termasuk dalam kategori gulma. Bahan lain atau kotoran, termasuk semua pecahan
benih yang tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, benih
species lain maupun benih gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan
bagian-bagian tanaman seperti ranting dan daun (Sutopo, 1984).
BAB III
METODELOGI
Annas Saputra, 2011, Kemurnian Benih, , di akses pada tanggal 28 Maret 2014.