You are on page 1of 50

Sub Kompetensi

Menguji Daya Berkecambah Benih Tanaman

A. Tujuan Antara/Enabling Objective (EO)


Peserta mampu menguji daya berkecambah benih tanaman

B. Materi Menguji Daya Berkecambah Benih Tanaman


Kualitas benih baik fisik maupun fisiologis, merupakan resultante dari perpaduan antara sifat
genetic, kondisi lingkungan, dan penanganan pasca panen, termasuk di dalamnya rantai
pemasaran, sebelum benih sampai ke tangan petani pengguna benih dan dipakai untuk
usaha tani.

Jaminan mutu benih yang dipasarkan tercermin dalam sertifikat yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi benih yaitu BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih). Dalam
sertifikat tersebut dicantumkan hasil pengujian rutin yang menggambarkan kualitas benih,
antara lain tentang persentase kemurnian benih, kadar air benih, daya berkecambah benih,
kesehatan benih, dan masa berlakunya sertifikat tersebut.

Disamping itu pengujian mutu benih merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari
suatu proses produksi benih disamping pemeriksaan lapangan, penanganan hasil produksi,
dan pelabelan. Mutu suatu calon benih akan diketahui setelah dilakukan setelah
dilaksanakan pengujian benih di laboratorium yang mempunyai peran sangat penting dalam
menyajikan data hasil pengujian yang tepat dan akurat.

Konsep pengujian daya berkecambah benih yang benar dapat ditelusuri dan dilakukan
berdasarkan ruang lingkup kegiatan berdasar pedoman yang berlaku secara internasional
(mengacu ISTA: international seed testing assosiation), sebagai berikut:

1. Menentukan metode uji perkecambahan


2. Menyiapkan media perkecambahan
3. Menyiapkan benih
4. Menyemai/ mengecambahkan benih
5. Mengevaluasi kecambah
6. Melaporkan dan menyimpan hasil uji
1. Menentukan metode uji daya berkecambah
 Pengertian berkecambah.
Pengertian berkecambah dalam konteks pengujian daya berkecambah benih adalah
berkembangnya suatu benih melalui tahapan-tahapan dimana unsur-unsur esensial
menunjukkan kemampuan untuk berkembang lebih lanjut secara maksimal dalam
kondisi lingkungan yang sesuai. Dengan kata lain benih dinyatakan telah
berkecambah bila dari benih tersebut telah muncul plumula dan radikula dari embrio.

 Pengertian persentase daya berkecambah.


Persentase daya berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah
menghasilkan perkecambahan dalam kondisi dan periode tertentu.

 Tujuan pengujian daya berkecambah.

Tujuan pengujian daya berkecambah benih adalah untuk:

1. memperoleh informasi nilai penanaman benih


2. membandingkan kualitas benih antar seed lot
3. menduga storabilitas benih
4. menentukan apakah nilai daya berkecambah telah memenuhi peraturan yang
berlaku

Untuk kebutuhan usaha tani, benih merupakan masukan utama yang tidak dapat
diganti dengan masukan lain. Nilai penanaman yang dimaksudkan adalah jumlah
kecambah yang dapat tumbuh ke permukaan tanah. Informasi ini penting untuk
menghitung kebutuhan benih per satuan luas lahan. Dengan mengetahui persentase
daya berkecambah, berat seribu butir, jarak tanam, jumlah benih per lubang tanam,
dan luas lahan yang akan ditanami, maka dapat dihitung jumlah benih yang
dibutuhkan untuk usaha tani.

Persentase daya berkecambah benih adalah salah satu criteria yang digunakan
untuk menilai kualitas suatu seed lot. Bila ada beberapa seed lot, maka kualitas
antar seed lot dapat dibandingkan melalui nilai perkecambahan, semakin tinggi nilai
perkecambahan semakin baik kualitas suatu seed lot. Dari beberapa seed lot yang
dimiliki maka yang digunakan lebih dulu adalah seed lot yang memiliki persentase
daya berkecambah yang paling rendah, sedangkan seed lot yang memiliki daya
berkecambah lebih tinggi digunakan pada musim tanam berikutnya karena memiliki
storabilitas yang lebih lama.

Tidak semua benih yang telah dihasilkan dapat langsung habis digunakan untuk
usaha tani, sebagian benih masih harus disimpan pada musim tanam berikutnya
dimana selama dalam proses penyimpanan ini benih akan menurun kualitasnya
yang ditandai dengan menurunnya daya berkecambah benih. Semakin tinggi nilai
daya berkecambah pada awal penyimpanan maka storabilitas benih akan semakin
panjang bila factor-faktor yang mendukung penyimpanan dipenuhi.

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu benih dapat diberi sertifikat
adalah nilai daya berkecambah yang sama atau lebih tinggi dari ketentuan yang
berlaku, oleh karena itu bila nilai daya berkecambah berada di bawah standar yang
berlaku maka benih tidak akan diberi sertifikat.

 Macam-macam metode pengujian daya berkecambah


Ada beberapa metode pengujian daya berkecambah yang dapat dilakukan antara
lain:
 Uji pada kertas (TPT/ Top of Paper Test)
 Uji antar kertas (BPT/ Between of Paper Test)
 Uji dalam pasir (Sand Test)
 Uji viabilitas dengan 2,3,5 Trifenil tetrazolium (TZ)

Uji pada kertas (TPT/ Top of Paper Test)


Uji pada kertas dilakukan dengan menggunakan substrat kertas merang, kertas
stensil, dan kertas tissue yang telah disterilkan dan diatur dalam wadah
perkecambahan. Benih diatur di atas kertas tersebut, kemudian dilembabkan
secukupnya dan disimpan dalam ruang perkecambahan yang diberi sinar lampu.
Uji antar kertas (BPT/ Between of Paper Test):

Uji antar kertas dilakukan dengan menggunakan substrat kertas merang dan kertas
stensil yang diberi alas plastic dan semua bahan tersebut telah disterilkan. Lapisan
kertas merang dan kertas stensil yang telah dilembabkan dengan air diletakkan di
atas lembaran plastic, kemudian benih diatur di atas kertas lembab tersebut, bagian
samping dilipat sedikit lalu digulung dengan padat dan bagian ujung gulungan
dilengketkan dengan kertas label yang telah ditulisi identitas benih yang diuji.
Gulungan kertas tersebut diletakkan pada germinator dengan posisi berdiri dimana
germinator tersebut telah diletakkan dalam ruang perkecambahan.

Uji dalam pasir (Sand Test):


Uji dalam pasir dilakukan dengan substrat pasir steril yang telah diayak dengan
ayakan pasir. Pasir tersebut dimasukkan dalam bak perkecambahan plastic
sebanyak ¾ bagian wadah kemudian dilembabkan dengan air, diratakan, dan dibuat
lubang tanam. Benih disemai dalam lubang dan ditutup dengan pasir, dan
dilembabkan lagi.

Uji viabilitas dengan 2,3,5 Trifenil tetrazolium (TZ):


Pada uji TZ ini digunakan garam 2,3,5 Trifenil tetrazolium dengan konsentrasi 1 %
yang dibuat dengan cara melarutkan 1 gram TZ ke dalam aquades. Sebelum
diperlakukan dengan TZ, benih harus diberi perlakuan pendahuluan yaitu direndam
dalam air dulu, setelah agak lunak kemudian benih ditusuk atau diiris sesuai jenis
benihnya. Kemudian benih direndam dalam larutan TZ yang telah disiapkan dengan
konsentrasi 1 %, kemudian pewarnaan yang terjadi diamati. Benih yang viable,
embrionya akan berwarna merah cemerlang

Referensi yang dapat dibaca untuk mendalami materi metoda pengujian daya
berkecambah benih antara lain:
 Pedoman umum laboratorium penguji benih (BPMBTPH, 2003)
 Analisis benih (Hendarto Kuswanto, 1997)
 Teknologi benih (Lita Sutopo, 2002)
 Dasar penentuan metode pengujian daya berkecambah
Penentuan metode pengujian daya berkecambah dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan besar kecilnya benih dan atau fasilitas yang dimiliki. Untuk
menguji daya berkecambah pada benih kecil (cabe, tomat, terong, bayam, sawi dsb)
dapat dilakukan dengan metode TPT dan atau metode sand test. Sedangkan untuk
menguji daya berkecambah pada benih besar (semangka, timun, padi, melon,
buncis, paria, kacang panjang dsb) dapat dilakukan dengan metode BPT dan atau
sand test. Metode TPT dan BPT pelaksanaannya di dalam laboratorium, sedangkan
metode sand test pelaksanaannya di dalam shading house. Bila kedua fasilitas
tersebut (laboratorium dan shading house) telah dimiliki maka pengujian di
laboratorium maupun di shading house dapat dilaksanakan karena kedua-duanya
dapat digunakan untuk pengujian benih besar maupun kecil. Bila hanya ada salah
satu fasilitas maka kita memilih sesuai dengan fasilitas yang kita miliki.

 Menyiapkan media perkecambahan

1. Substrat
Salah satu lingkungan perkecambahan yang memegang peran cukup penting untuk
tumbuhnya benih menjadi kecambah normal adalah substrat/ media tumbuh. Bahan
yang dapat digunakan sebagai substrat adalah:
 Kertas (kertas stensil, kertas merang, tissue, dsb).
Substrat kertas mempunyai beberapa persyaratan antara lain bersih, tidak
mengandung racun, tidak mengandung hama penyakit, mempunyai kemampuan
untuk menahan air selama proses pengujian berlangsung.

 Pasir
Adapun persyaratan substrat pasir adalah tidak mengandung mikroorganisme
dan spora-sporanya, partikel-pertikel pasir harus mampu menahan air tetapi
tetap tersedia pori-pori untuk aerasi, oleh karena itu ukuran partikel pasir adalah
dapat lolos pada dari ayakan ukuran 0,8 mm dan tidak lolos pada ayakan ukuran
0,5 mm.
2. Penyiapan dan penataan substrat
Untuk uji BPT (between of paper test/ uji antar kertas), menggunakan plastik dan
kertas ukuran folio yang sudah steril dan lembab, dengan penataan sebagai berikut:
 Paling bawah adalah plastik transparan satu lembar
 Di atasnya plastik ditaruh kertas merang lembab dua lapis
 Di atasnya kertas merang ditaruh kertas stensil/ buram lembab satu lembar
 Di atas kertas stensil/ buram diletakkan benih yang akan diuji
 Benih ditutup dengan kertas stensil lembab satu lembar dan kertas merang satu
lembar
 Posisi benih ada diantara dua kertas stensil

Gambar urutan substrat dari bawah ke atas adalah plastik transparan-kertas


merang-kertas merang-kertas stensil-benih-kertas stensil-kertas merang

Untuk uji TPT (top of paper test/ uji di atas kertas, menggunakan bak
perkecambahan steril bertutup transparan dan substrat kertas steril seperti berikut
ini.
 Bak semai steril, diberi media dasar dengan ukuran sama dengan ukuran bak
semai dengan posisi paling bawah kertas merang, bagian tengah tissue, dan
paling atas kertas merang lagi.
 Di atas media dasar tersebut ditambah media perkecambahan dengan ukuran ±
11x11 cm2, sehingga dalam 1 bak semai dapat diisi 2-4 media perkecambahan.
 Media perkecambahan tersebut terdiri dari tissue di bagian bawah dan kertas
stensil di bagian atas.
 Benih disemai di atas media perkecambahan.
Gambar urutan substrat dari bawah ke atas adalah kertas merang-tissue-kertas
merang-tissue-kertas stensil

3. Kondisi lingkungan perkecambahan


Secara fisiologis, terjadi beberapa proses berurutan selama perkecambahan biji,
yaitu proses penyerapan air, proses pencernaan, proses pengangkutan zat
makanan, proses asimilasi, pernapasan, dan pertumbuhan. Oleh karena itu
lingkungan perkecambahan yang memegang peran penting selain substrat adalah:
 Air (kelembaban)
Air memegang peranan yang terpenting dalam proses perkecambahan benih.
 Suhu
 Oksigen
 Cahaya
Untuk memperoleh informasi lebih detail tentang lingkungan perkecambahan benih,
Anda dapat membaca referensi antara lain:
 Pedoman umum laboratorium penguji benih (BPMBTPH, 2003)
 Teknologi benih 1 (Jurnalis Kamil, 1979)
 Teknologi benih (Lita Sutopo, 2002)

 Menyiapkan benih
1. Jumlah contoh kerja
Pengujian daya berkecambah harus dilakukan pada benih yang berasal dari fraksi
benih murni yang diperoleh dari analisis kemurnian. Jumlah sample untuk uji daya
berkecambah benih adalah 400 butir yang diambil dari benih murni. Tiap ulangan
dapat terdiri dari 100, 50, atau 25 butir tergantung dari jenis benih dan substrat yang
digunakan. Pada beberapa jenis benih yang baru dipanen ada yang mempunyai
masa dormansi sehingga perlu perlakuan tertentu agar benih terbebas dari masa
dormansi sehingga benih mau berkecambah. Berikut ini adalah beberapa cara
perlakuan benih yang dapat diberikan untuk mematahkan masa dormansi.
2. Perlakuan benih
Berikut ini adalah beberapa cara perlakuan benih yang dapat diberikan untuk
mematahkan masa dormansi.
o Prechilling
Benih diletakkan pada substrat lembab dan disimpan pada suhu rendah. Untuk
benih hortikultura paling lambat 10 hari pada suhu 5 – 10 derajad celcius,
sedangkan untuk benih tanaman keras pada suhu 3 – 5 derajad celcius mulai 7
hari sampai 12 bulan.
o Predrying
Benih dipanaskan pada suhu 35 – 40 derajad celcius selama 7 hari dengan
diberi sirkulasi udara yang baik.
o Perlakuan dengan KNO3
Substrat dibasahi dengan 0,2 % KNO3 (2 gram/liter air)
o Perlakuan dengan gibberelic acid (GA)
Substrat dibasahi dengan larutan GA3 0,05 % (500 mg GA /liter air)

 Menyemai/ mengecambahkan benih


Benih yang telah disiapkan sejumlah 400 butir dari fraksi benih murni dapat langsung
dikecambahkan pada substrat yang telah disiapkan. Untuk uji TPT benih disemai
sejumlah 100 butir/ substrat yang terdiri dari 4 ulangan untuk setiap lot benih. Dalam
satu bak perkecambahan dapat digunakan untuk menyemai 3 lot benih. Pada bak
perkecambahan diberi identitas nomor lot, nama varitas, dan tanggal pengujian setiap
lot benih. Cara menyemai pada uji TPT dengan menggunakan alat penyemai dari plastic
mika yang telah diberi lubang sebanyak 100 lubang dengan diameter lubang yang cukup
untuk lewatnya benih cabe, tomat, terong, dan kelompok benih kecil lainnya. Cara
memasukkan benih ke lubang semai dengan menggunakan kuas kecil, bila terdapat
lebih dari satu benih yang masuk ke dalam lubang dapat diambil menggunakan pinset
yang ujungnya runcing. Setelah 100 lubang semai terisi benih semua kemudian secara
hati-hati alat semai tersebut diangkat dan dipindahkan ke substrat lain yang belum terisi
benih.

Untuk uji BPT setiap substrat dapat disemai 50 butir benih sehingga setiap ulangan
digunakan 2 substrat, jadi setiap lot benih diperlukan 8 substrat. Sedangkan untuk uji
pasir setiap bak dapat disemai 2x100 butir untuk benih kecil dan 1x100 butir untuk benih
besar. Cara menyemai benih pada uji ini dapat menggunakan tangan, benih sejumlah
50 butir ditata secara teratur pada substrat dengan posisi selang seling.

Cara menyemai pada uji pasir dengan meletakkan benih pada papan kayu yang
ditumpangkan di atas bak perkecambahan, kemudian benih dimasukkan satu per satu
ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan pada substrat. Bila ada benih yang jatuh ke
dalam lubang lebih dari satu maka segera diambil dengan pinset yang ujungnya runcing.

 Mengevaluasi kecambah
1. Kriteria kecambah
Evaluasi kecambah dilakukan terhadap kecambah yang tumbuh dengan kondisi
optimal. Kecambah yang dievaluasi terbagi ke dalam 5 kategori berikut:
Kecambah normal:
 Kecambah dengan pertumbuhan sempurna, ditandai dengan akar dan
batang yang berkembang baik, jumlah kotiledon sesuai, daun berkembang
baik dan berwarna hijau, dan mempunyai tunas pucuk yang baik
 Kecambah dengan cacat ringan pada akar, hipokotil/ epikotil, kotiledon,daun
primer, dan koleoptil
 Kecambah dengan infeksi sekunder tetapi bentuknya masih sempurna

Kecambah abnormal:
 Kecambah busuk, ditandai dengan hilang atau rusaknya struktur penting
kecambah
 Kecambah yang salah pertumbuhannya, misalnya terpilin ketat, geotrop
negative, membentuk spiral, tumbuh di satu sisi saja
Benih keras:
Benih yang tetap keras sampai akhir jangka waktu pengujian yang telah
ditetapkan

Benih segar tidak tumbuh:


Benih yang tidak tumbuh sampai akhir pengujian tetapi masih mempunyai
kemampuan untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih jenis ini sebetulnya
mampu menyerap air selama proses pengujian tetapi mengalami hambatan
untuk proses perkembangan selanjutnya

Benih mati:
Benih yang pada akhir pengujian tidak keras atau segar tetapi lunak karena
busuk atau berjamur dan sama sekali tidak menunjukkan unsur utama dari
kecambah

Gambar kecambah normal Gambar kecambah abnormal

2. Cara evaluasi kecambah


Evaluasi kecambah dilakukan dua kali pada waktu yang berbeda-beda tergantung
jenis benihnya. Evaluasi dilakukan dengan cara mengamati dan mengidentifikasi
kecambah yang normal. Pada pengamatan pertama, kecambah yang normal
diambil, dihitung dan langsung dibuang, kemudian sisanya dibungkus lagi dan
diamati pada pengamatan yang ke dua. Total kecambah normal, abnormal, benih
mati, benih segar tidak tumbuh, dan benih keras direkap setelah pengamatan yang
ke dua selesai. Berikut adalah tabel pengamatan/ evaluasi kecambah pada berbagai
jenis benih.
NO KOMODITAS EVALUASI/PENGAMATAN
I II
1 Cabe Hari ke 6 Hari ke 12
2 Tomat Hari ke- 4 Hari ke- 10
3 Terong Hari ke- 7 Hari ke- 14
4 Bayam Hari ke- 4 Hari ke- 8
5 Sawi/ caisin Hari ke- 4 Hari ke- 6
6 Kacang panjang Hari ke- 3 Hari ke- 5
7 Buncis Hari ke- 3/4 Hari ke- 5/7
8 Paria Hari ke- 5 Hari ke- 10
9 Kangkung Hari ke- 4 Hari ke- 8
10 Timun Hari ke- 4 Hari ke- 7
11 Melon Hari ke- 4 Hari ke- 8
12 Semangka Hari ke- 4 Hari ke- 8
13 Padi Hari ke- 5 Hari ke- 14
Gambar kegiatan mengevaluasi kecambah

3. Perhitungan daya berkecambah


Daya berkecambah dihitung dengan cara jumlah benih yang berkecambah normal
dibagi jumlah benih yang dikecambahkan dikalikan seratus persen. Hasil pengujian
daya berkecambah dinyatakan dalam persen dan ditulis dengan angka bulat yang
terdiri dari kecambah normal, kecambah abnormal, benih keras, benih segar tidak
tumbuh, dan benih mati. Bilangan kurang dari 0,5 % dihilangkan atau dibulatkan ke
bawah, sedangkan bilangan lebih dari 0,5 % dibulatkan ke atas. Hasil pengujian
tersebut dituliskan pada kartu pengujian.

LEMBAR TUGAS

TUGAS 1

A. JUDUL: Menguji daya berkecambah benih dengan metode TPT (Top of Paper Test/ Uji di
atas kertas)

B. ALAT DAN BAHAN :


1. Bak perkecambahan
2. Penutup bak perkecambahan (transparan)
3. Alat semai
4. Kuas kecil
5. Gelas ukur
6. Pinset
7. Kertas merang, kertas stensil, tissue
8. Aquades
9. Alkohol 70 %
10. Benih kecil (cabe, tomat, terong, bayam)
11. Oven
12. Sprayer plastic

C. KESELAMATAN KERJA
1. Telitilah benih yang disemai, jangan lebih dan jangan kurang.
2. Hati-hati pada saat menuang aquades ke substrat agar benih yang sudah disemai
tidak porak poranda.

D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan kertas merang, kertas stensil, dan tissue.
2. Sterilkan kertas merang dan kertas stensil dalam oven pada suhu 150 – 170 0
C
selama 2 jam.
3. Sterilkan bak perkecambahan dan tutupnya dengan cara disemprot alcohol 70 %
kemudian dilap.
4. Buatlah media dasar pada bak perkecambahan dengan posisi lapisan paling bawah
kertas merang, lapisan tengah tissue, dan paling atas kertas stensil.
5. Siapkan substrat untuk perkecambahan denganukuran kurang lebih 10 x 10 cm.
6. Tata dan atur substrat perkecambahan dengan posisi kertas tissue di bagian bawah
dan kertas stensil di bagian atas (dalam satu bak perkecambahan dapat diisi
beberapa substrat tergantung pada ukuran bak).
7. Tempelkan identitas benih yang akan diuji dan tanggal semai pada bak
perkecambahan menggunakan kertas label.
8. Semaikan benih pada substrat secara hati-hati menggunakan alat semai dan kuas
kecil.
9. Setelah selesai tuangkan aquades ke bagian tengah media dasar melalui alat
pengalir air agar benih tidak porak poranda, tunggu agar air merembes ke semua
bagian sehingga substrat basah merata.
10. Tutuplah bak perkecambahan dengan penutup transparan hingga rapat, bila perlu
dijepit.
11. Masukkan bak perkecambahan ke ruang perkecambahan.
12. Lakukan evaluasi terhadap benih yang berkecambah dua kali pengamatan pada
waktu yang sesuai dengan ketentuan (lihat table 1 pada lembar informasi).
13. Hitung persentase daya berkecambah benih dengan rumus jumlah benih yang
berkecambah normal dibagi jumlah benih yang dikecambahkan dikalikan seratus
persen.
14. Bersihkan tempat praktik Anda dan kembalikan alat ke tempat semula dalam kondisi
bersih.
15. Buatlah laporan hasil praktik Anda.

TUGAS 2

A. JUDUL : Menguji daya berkecambah dengan metode BPT (Between of Paper Test/ Uji
antar kertas)

B. ALAT DAN BAHAN :


1. Germination cabinet
2. Plastik transparan
3. Kertas merang dan kertas stensil
4. Sprayer plastic
5. Bak perkecambahan
6. Alat press kertas
7. Air bersih
8. Alkohol 70 %
9. Benih besar (semangka, timun, buncis, kacang panjang, dsb)

C. KESELAMATAN KERJA
Telitilah benih yang disemai, jangan lebih dan jangan kurang dari ketentuan
D. LANGKAH KERJA
1. Sterilkan kertas pada oven selama 2 jam pada suhu 150-170 0 C.
2. Pasangkan substrat dengan cara setiap pasang terdiri dari satu lembar kertas
merang dan satu lembar kertas stensil dan lipat ujung tiap pasangan untuk
memudahkan pengambilan/ pemisahan antar pasangan substrat.
3. Rendamlah tumpukan pasangan substrat dengan air bersih dan biarkan hingga
basah merata, kemudian di-press/ ditiriskan hingga tidak ada lagi sisa air yang
menetes.
4. Sterilkan plastic dengan alcohol 70 % dengan cara disemprot lalu dilap.
5. Aturlah substrat dengan posisi plastic di bagian paling bawah, kertas merang di
bagian tengah, dan kertas stensil di bagian atas.
6. Tata dan aturlah benih pada substrat dengan jumlah 50 butir per substrat dengan
posisi selang seling.
7. Tutuplah benih yang telah tertata dengan substrat lain dengan posisi kertas
merang di bagian atas dan kertas stensil di bagian bawah hingga posisi benih
berada diantara kertas stensil.
8. Lipatlah bagian samping yang memanjang ke arah dalam kurang lebih 2-3 cm,
kemudian gulung dengan padat.
9. Lekatkan ujung gulungan terakhir dengan kertas label yang telah diberi identitas
benih agar gulungan tidak terbuka.
10. Letakkan gulungan-gulungan substrat tersebut pada germination cabinet yang
ada di ruang perkecambahan dengan posisi berdiri.
11. Lakukan evaluasi terhadap perkecambahan benih dengan dua kali pengamatan
pada waktu sesuai dengan ketentuan (lihat table 1 lembar informasi).
12. Hitung persentase daya berkecambah dengan rumus jumlah benih yang
berkecambah normal dibagi jumlah benih yang dikecambahkan dikalikan seratus
persen.
13. Bersihkan tempat praktik Anda dan kembalikan peralatan ke tempat semula
dalam kondisi bersih.
C. DAFTAR BUKTI BELAJAR

NO SUB KOMPETENSI BUKTI BELAJAR


1 Menentukan metode uji  Resume tentang pengertian berkecambah
perkecambahan dan daya berkecambah
 Resume tentang tujuan pengujian daya
berkecambah
 Resume tentang berbagai metode pengujian
daya berkecambah
 Gambar berbagai metoda pengujian daya
berkecambah
 Resume tentang dasar penentuan metode
pengujian daya berkecambah
 Hasil identifikasi potensi sumber daya
2 Menyiapkan media  Resume tentang macam-macam substrat
perkecambahan  Resume tentang cara menyiapkan dan
menata substrat
 Resume tentang kondisi lingkungan yang
ideal pada proes perkecambahan
3 Menyiapkan benih  Resume tentang jumlah contoh kerja
 Resume tentang pengertian dormansi dan
cara pematahan dormansi pada berbagai
benih
4 Menyemai/ mengecambahkan  Resume tentang cara menyemai kecambah
benih  Gambar hasil semaian sesuai dengan
metode yang digunakan
5 Mengevaluasi kecambah  Resume tentang kriteria kecambah normal,
kecambah abnormal, benih mati/ busuk,
benih keras, dan benih segar tidak tumbuh
 Resume tentang cara evaluasi kecambah
 Resume tentang rumus perhitungan daya
berkecambah
NO SUB KOMPETENSI BUKTI BELAJAR

 Gambar kecambah normal, kecambah


abnormal, benih mati/ busuk, benih keras,
dan benih segar tidak tumbuh
 Data hasil perhitungan daya berkecambah
6 Melaporkan dan menyimpan  Blanko hasil pengujian yang telah diisi
hasil uji  Laporan hasil uji yang telah disimpan
Lembar Penilaian Observasi Performansi

Sub Kompetensi/ Hasil


No Kriteria Keberhasilan
Kriteria Kinerja Ya Tidak
1. Menguji daya berke-
cambah benih meto- de
antar kertas (BPT)
Menentukan metode uji
perkecambahan
1.4. Metode uji ditentu -  Bila shading house tidak tersedia

kan sesuai jenis dipilih uji kertas

benih dan fasilitas  Benih kecil dipilih metode uji kertas

yang ada (TPT)

Menyiapkan media
perkecambahan
2.1. Substrat dan wadah
perkecambahan disi
apkan sesuai de -  Kertas merang dipotong sesuai
ngan metoda yang ukuran kertas stensil (ukuran folio)
digunakan  Plastik bening dipotong sesuai
2.2. Kondisi lingkungan ukuran kertas stensil (ukuran single
perkecambahan di - folio)
atur sesuai persya-
ratan teknis

 Substrat di-set 2 merang 1 stensil


3.1. Benih dihitung dan 1 merang 1 stensil, bag ujung
hingga 400 butir dan tiap set dilipat
diambil dari fraksi  Substrat direndam hingga basah
benih murni merata lalu ditiriskan hingga tidak
ada air yang menetes lagi
Sub Kompetensi/ Hasil
No Kriteria Keberhasilan
Kriteria Kinerja Ya Tidak

 Substrat ditata dari bawah ke atas

3.2. Total contoh kerja di- plastic bening- merang-merang-

hitung 400 butir, stensil

dapat dibagi menjadi


4 @ 100 butir, 8 @ Contoh kerja diambil dari benih yang
50 butir, atau dibagi telah dianalisis kemurniannya
16 @ 25 butir,
tergantung pada
ukuran benih dan
ukuran wadah yang
digunakan Jumlah contoh kerja minimal dihitung
400 butir dibagi 8 @ 50 butir
4.1. Benih disemai sesu-
ai prosedur penye-
maian dan metoda
yang digunakan
 Benih ditata di atas kertas stensil 50
atau 100 butir selang seling, rapi,

5.3. Kecambah normal tidak berdesakan, tidak terlalu ke

dan abnormal pinggir

diidentifikasi secara  Benih ditutup stensil dan merang dg


visual sesuai criteria posisi merang di atas stensil di
bawah sehingga benih diantara

5.4. Benih mati/busuk, stensil

benih segar tidak  Bag tepi membujur dilipat 2-3 cm lalu

tumbuh, dan benih substrat berisi benih digulung

keras diidentifikasi melintang dengan padat

secara visual sesuai  Bag akhir/ujung gulungan diberi label

kriteria bertuliskan identitas benih dan tgl


semai dan diberi karet agar gulungan
Sub Kompetensi/ Hasil
No Kriteria Keberhasilan
Kriteria Kinerja Ya Tidak
5.5. Prosedur evaluasi ke tidak lepas
cambah dideskripsi -  Substrat diletakkan pada germination
kan sesuai ketentu - cabinet/ wadah dengan posisi berdiri
an yang berlaku dan bag lipatan berada di bawah

5.6. Evaluasi kecambah


 Kecambah normal dan abnormal
dilakukan dua kali
diidentifikasi berdasarkan
pengamatan sesuai
pertumbuhan dan kelengkapan
prosedur
komponen-komponen kecambah
(akar, batang, dan daun)
5.7. Waktu pelaksanaan
 Kecambah cacat atau tidak lengkap
evaluasi dilakukan
ditempatka pada kelompok
sesuai ketentuan
kecambah abnormal
masing-masing jenis
benih
 Benih mati/ busuk diidentifikasi
dengan cara melihat dan memijit
benih yang tidak berkecambah
sampai hari akhir pengujian, bila
lunak berjamur/ berlendir termasuk
benih mati
 Benih segar tidak tumbuh
diidentifikasi dengan cara melihat
dan memijit benih yang tidak
berkecambah sampai hari akhir
pengujian, bila masih keras termasuk
benih segar tidak tumbuh

 Evaluasi kecambah dilakukan 2 kali


 Sisa benih/ kecambah hasil
pengamatan pertama disimpan
kembali untuk bahan pengamatan
Sub Kompetensi/ Hasil
No Kriteria Keberhasilan
Kriteria Kinerja Ya Tidak
kedua

 Kecambah cabe dievaluasi pada hari


ke 6 da ke 12
 Kecambah kacang hijau dievaluasi
pada hari ke 3 dan ke 5

 Perhitungan jumlah benih yang


berkecambah dilakukan pada
kecambah dengan kriteria normal
 Persentase daya berkecambah
dihitung dengan rumus jumlah benih
berkecambah normal dibagi jumlah
semua benih dikalikan seratus
persen
LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Penilaian
Aspek yang
No Jenis Produk Kriteria Keberhasilan Ya Ti-
dinilai
7 8 9 dak
1. Mengambil  Skema/diagram  Skema/diagram alir
contoh benih alir prosedur prosedur pengambilan
pengambilan contoh benih sesuai
contoh benih, prosedur/pedoman,
 Catatan/jumlah  Catatan/jumlah sampel
sampel sumber sumber benih dan hasil
benih dan hasil contoh benih sesuai
contoh benih, dengan pedoman,
 Kemasan contoh  Contoh benih dikemas
benih ditempat- pada wadah dan diberi
kan pada wadah label secara benar
dan diberi label sesuai prosedur.
2. Menganalisis  Kelompok fraksi  Pengelompokan fraksi
kemurnian benih hasil benih hasil analisis
fisik benih analisis kemurnian fisik benih
kemurnian fisik, dilakukan benar,
 Laporan hasil  Laporan hasil
perhitungan perhitungan analisis
analisis, menggunakan rumus
dan diperoleh hasil
sesuai prosedur,
 Rekomendasi  Rekomendasi hasil
hasil analisis. analisis dibuat dengan
benar dan sesuai
pedoman.
Penilaian
Aspek yang
No Jenis Produk Kriteria Keberhasilan Ya Ti-
dinilai
7 8 9 dak
3. Menetapkan  Cawan wadah  Cawan wadah
kadar air penetapan kadar penetapan kadar air
benih air benih, benih, berjumlah 2
(duplo),
 Kodifikasi cawan  Cawan (wadah beserta
(wadah beserta tutup) penetapan kadar
tutup) , air benih diberi kode
yang sama,
 Jumlah berat  Contoh kerja benih dalam
contoh kerja cawan dengan jumlah
benih, berat sesuai ukuan 
cawan,
 Laporan hasil  Laporan hasil
perhitungan, perhitungan dibuat
dengan rumus yang
benar,
 Rekomendasi  Rekomendasi hasil
hasil pengujian. pengujian dibuat dengan
benar sesuai pedoman.
4. Menguji daya   Urutan penempatan
berkecambah pelapisan: plastik, keras
benih buram/plano/CD paper,
ketas merang, benih,
kertas merang, kertas
buram benar,
 Hasil penggulungan
penempatan benih pada
substrat, benar,
 Pengkodean/pemberian
label pada setiap
gulungan sesuai
Penilaian
Aspek yang
No Jenis Produk Kriteria Keberhasilan Ya Ti-
dinilai
7 8 9 dak
pedoman,

 Posisi penempatan
benih pada substrat
kertas, disusun sesuai
aturan (pedoman):
diantara kertas merang,
dan zigzag,

 Jumlah benih yang


ditempatkan pada
substrat kertas merang,
sesuai dengan aturan,
berdasar ukuran
benihnya,

 Laporan/pecatatan hasil
identifikasi: kecambah
normal, kecambah
abnormal, benih keras,
benih segar tidak
tumbuh, dan benih mati
sesuai pedoman,

 Jumlah berat contoh


kerja benih,
Penilaian
Aspek yang
No Jenis Produk Kriteria Keberhasilan Ya Ti-
dinilai
7 8 9 dak

 Laporan hasil
perhitungan,

 Rekomendasi hasil
pengujian.

Nilai produk ( Np ) diambil dari nilai terendah diantara nilai pencapaian setiap indikator
keberhasilan

Nilai :

.........; ....... ......... 200...

Penilai 2, Penilai 1,

......................... ..................................

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
MENGUJI MUTU
BENIH TANAMAN
Mengambil contoh
benih
Mengidentifikasi lot
a. Pengertian dan 1. Jelaskan tujuan Tujuan pengambilan
tujuan pengambilan pengambilan contoh benih adalah:
contoh benih contoh benih ? untuk mendapatkan
dideskripsikan contoh dalam jumlah
dengan benar yang sesu ai untuk
pengujian dan
mempunyai komposisi
komponen yang sama
dengan kelompok
benihnya.

b. Volume dan 1. Sebutkan nilai Syarat toleransi


homogenitas lot toleransi da- volume lot yang harus
diperkirakan apakah lam prosentase terpenuhi: 15 %.
memenuhi syarat syarat volu me
atau tidak lot dalam
pengambilan
contoh benih!
Karena contoh benih

2. Mengapa yang di ambil

homogenitas merupakan

ke- lompok representasi yang

benih harus mewakili jumlah

merupakan benih yang akan diuji.

syarat utama
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
dalam pe-
ngambilan
contoh benih?.
Kelompok benih

3. Langkah apa tersebut harus diuji


yang harus ulang heterogenitas-
dilakukan nya yang diambil dari

apabila terjadi bebe- rapa wadah!.


keraguan
terhadap homo-
genitas contoh
benih yang
diambil ?
c. Jumlah wadah 1. Uraikan dengan a.Ketentuan
contoh yang diambil singkat, ke- pengambilan con-
ditentukan tentuan toh benih pada lot
berdasarkan jumlah pengambilan benih yg.
wadah lot con- toh benih berkapasitas 15 –
pada lot benih 100 kg.
berdasarkan
kapasitas wa-
dahnya !

Jumlah Jumlah
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
wadah
contoh
dalam
primer
lot
1–4 3 contoh per
wadah
5–8 2 contoh per
wadah
9 – 15 1 contoh per
wadah
16 – 30 15 contoh
31 – 59 20 contoh
≥ 60 30 contoh

b.isi wadah > 100 kg.


Beberapa wadah
digabung menjadi
satu unit yang berat-
nya tidak lebih dari
100 kg per unit.
Pengambilan contoh
mengi- kuti aturan a.
Setiap unit di- anggap
sebagai wadah.
c.Ketentuan
pengambilan con-
toh benih pada lot
benih yg.
berkapasitas ≥ 100
kg.
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
Jumlah
Volume
contoh
Lot
primer
101 – 500 Minimal 5
kg wadah
501 – 1 tiap
3000 kg 300kg,
minim 5
3001– 1 tiap500kg,
20000 kg minim 10
≥ 20.001 1 tiap700kg,
kg minim 40

d. Identitas lot dicatat 1. Mengapa setiap Untuk menjamin


dengan benar contoh be- nih kebenaran dan
yang diambil mempermudah
harus dica- tat penelusur an sumber
identitasnya benih yang diambil
dengan be- nar ? contohnya!
Melakukan
pengambilan contoh
a. Contoh komposit Jelaskan prosedur Kelompok benih harus
diambil dari masing- pengambilan contoh diatur sedemikian rupa
masing con- toh benih komposit dari sehingga se tiap wadah
wadah yang telah di- masing-masing mempunyai kesem
tentukan atau dari wadah! patan yang sama untuk
aliran benih pada diam- bil.
waktu yang tepat Bila kondisi lot atau
wadah tIdak
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
memungkinkan
penerap- an prosedur
pengambilan con toh,
maka pengambilan
con - toh harus
digagalkan atau dila
kukan pengulangan.
b. Pengambilan contoh Jelaskan secara  Contoh primer diambil
dilakukan sesuai ringkas, cara pe- dari se tiap wadah atau
prosedur ngambilan contoh setiap titik pe ngambilan

benih sesuai pada wadah terten tu


atau onggokan benih
prosedur!
untuk benih curah.
Alat yang digunakan
tidak bo leh merusak
benih dan harus sesuai
dengan bentuk, ukur-
an, densitas, dan tipe
benih.
Untuk benih dalam
wadah, pe ngambilan
contoh harus dari
bagian atas, tengah,
dan ba wah.
Sedangkan untuk
benih curah atau
dalam wadah yang
besar, pengambilan
contoh harus dari
berbagai sudut dan
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
kedalaman.
 Untuk benih yang
lengket,
pengambilan benih
menggu- nakan
tangan.
 Untuk benih dalam
wadah kecil atau
wadah kedap uda- ra
(kaleng & plastik), pe-
ngambilan contoh
dilakukan sebelum
benih dikemas.

c. Contoh benih yang  Berapa berat  Berat minimum


telah diambil minimum contoh contoh kirim untuk
ditimbang sesuai benih yang harus Pengujian Verifikasi:
prosedur dan diambil berda sar
standar con toh kirim prosedur dan Uji la
yang berlaku standar yang Uji -
berlaku labo- pang
ratori an
Komoditi
um dan
(gra labo-
m) ratori
um
Pisum, 10 20
Phaseolus, 00 00
Lupinus,
Zea,
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
Glycine,
dan jenis
tan. lain yg
berukuran
sama.
Hordeum, 50 10
Avena, 0 00
Triticum,
Secale,
dan jenis
tan. lain
yang
berukuran
sama.
Beta, dan 25 50
jenis tan. 0 0
lain yang
berukuran
sama.
Jenis 10 25
tanaman 0 0
lain
 Bagi jenis-jenis yang
belum tercantum pada
lampiran ter- sebut,
maka berat contoh
ker- ja dihitung dari
butir benih yang
dimaksud.
d. Contoh benih yang  Jelaskan secara Setiap contoh kirim
telah ditimbang ringkas: prosedur harus diberi tanda
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
diberi indentitas pemberian sedemikian rupa
sesuai ketentuan identitas contoh sehingga
benih sesuai memerlukan
ketentuan! kodefikasi identitas
yang konsisten
antara contoh kirim
dengan kelompok
benih.
e. Contoh benih yang  Langkah apa  Benih harus
akan dikirim yang harus dilaku diyakinkan dalam
dipastikan keada kan terhadap kemasan yang rapat
annya dalam kondisi setiap contoh dan kuat, agar tidak
tersegel kirim benih agar rusak dan beresiko
tidak rusak dalam terjadinya sirkulasi
pengirim an, dan udara lembab.
merubah kondisi
kualitas benih?
Mengirim contoh benih
ke laboratorium
pengujian
a. Identitas contoh  Jelaskan secara  Setiap contoh kirim
benih yang akan ringkas: prosedur harus diberi tanda
dikirim dipas - tikan pemberian sedemikian rupa sehingga

kebenarannya identitas contoh memerlukan kode- fikasi


identitas yang
benih sesuai
konsisten antara
ketentuan!
contoh kirim de- ngan
kelompok benih.
b. Contoh benih dikirim  Apa tujuan data  Untuk menjamin
dan diserahkan ke contoh benih tertib administrasi
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
petugas ad harus dikirim dan dan mempermudah
ministrasi diserahkan ke pelaksanaan
laboratorium sesuai petugas evaluasi kinerja!.
prosedur administrasi labo- Melakukan
ratorium? pengecekan ulang
Prosedur apa data hasil kerja
yang harus dila- sesuai prosedur, dan
kukan sebelum mengajukan
data contoh be desposisi/rekomen
nih dikirim dan dasi dari analis dan
diserahkan ke penanggung- jawab
petugas
administrasi
labora- torium?
c. Bukti pengiriman A. Jelaskan B. Dalam rangka
contoh benih tujuan penertiban adminis
diarsipkan dengan pengarsipan ter- trasi dan antisipasi
benar hadap bukti terjadinya peta
pengiriman contoh kompli terhadap
kerja benih ! prosedur kerja yang
memerlukan review.
Menetapkan Kadar
Air Benih
1. Menentukan metode
pengujian
Tujuan penetapan kadar 1. Jelaskan tujuan Tujuan penetapan
air dideskripsikan penetapan kadar air adalah: untuk
dengan benar kadar air benih? mengetahui kadar air
benih dengan
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
menggunakan metode
yang sesuai dengan
karakter benih.
Berbagai metode 4. Jelaskan  metode cepat:
pengujian macam – menggunakan seed
diidentifikasi prosedur macam moisture tester
dan peralatannya
metode  metode oven: suhu
penetapan rendah dan tinggi
kadar air benih konstan

Identifikasi metode
5. Apa yang penetapan kadar air
harus berdasarkan karak ter
diperhatikan/p benih:
ertimbangkan  Ukuran benih
dalam  Struktur kulit benih
mengidentifika  Kandungan minyak
si metode  Kekerasan/tekstur
penetapan biji
kadar air yang
sesuai dengan
karakter benih
b. Metode pengujian 1. Apa yang harus Penentuan metode
ditentukan sesuai diperhatikan/per penetapan kadar air
dengan potensi yang timbangkan benih berdasarkan
ada dalam potensi/daya dukung:
menentukan  Jumlah contoh kerja
metode pene- benih
tapan kadar air  Ketersediaan alat uji
yang sesu- ai (jumlah dan jenis)
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
potensi  Kompetensi SDM
laboratorium uji
mutu benih.
2. Melakukan grinding
a. Tujuan  Deskripsikan tujuan Deskripansi tujuan
grinding dideskripsikan dilakukan- nya grinding (pemecahan)
dengan benar grinding benih:
(pemecahan) benih  Menguapkan air
sebanyak mungkin
 Mempermudah
pelaksanaan
penetapan kadar air
benih
 Validitas
keterlaksanaan
penetap- an kadar air
benih yang
berukuran besar.
b. Kadar Bagaimana cara  Benih
air benih dipastikan memastikan diraba,digenggam,
telah memenuhi kriteria benih dan dijatuh/ditebarkan
kriteria untuk grinding layak untuk pada nampan plat,
digrinding atau aluminium atau
belum? melamine untuk
mengetahui kondisi
kadar air secara
organoleptik!

c. Pre-drying dilakukan  Bagaimana  Hamparkan benih


bila kadar air benih prosedur kerja setebal  20 mm pada
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
terlalu tinggi pre drying untuk tempat yang kering
benih yang  Keringkan:
kadar airnya - pada suhu 700 selama

terlalu tinggi? 2–5 jam,


- di atas oven yang
menyala, selama 12
jam
- dalam oven dengan
suhu 1300 selama 5 –
10 menit.
d. Kulit  Sebutkan ciri  Benih yang
benih yang terlalu benih yang harus berukuran besar
keras dikupas sesuai dikupas/diiris Benih yang berkulit
ketentuan
sebelum terlalu keras dan
dilakukan tebal
penetapan kadar
air!
e. Grinding  Bagaimana cara  Benih dihancurkan
dilakukan sesuai pelaksanaan hingga merata dan
prosedur grinding sesuai diayak dengan
prosedur? saringan ber- ukuran
mesh: 0.50 mm, 1.00
mm, dan 4.00 mm
3. Melakukan pre-drying
(pengering-an pendahu
luan)
a. Benih  Berapa ketebalan  Ketebalan hamparan 
yang diperlakukan hamparan benih 20 mm
predrying yang dianjurkan
dihamparkan dalam
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
dengan ketebalan pelaksanaan pre
maksimum 20 mm drying?

b. Pre-drying  Berapa lama dan  Selama 2,5 jam, pada


dilakukan pada suhu suhu yang suhu 700.
700 C selama 2,5 diperlukan dalam
jam bila kadar air pelaksanaan pre
benih antara 25% - drying di udara
30% terbuka untuk
benih yang
mempunyai
kadar air antara
25% - 30 %
c.Pre-drying dilakukan  Berapa lama dan  Selama 12 jam, di
0
pada suhu 70 C suhu yang tempat yang hangat (
selama 12 jam bila diperlukan dalam di atas oven yang
kadar air benih lebih pelaksanaan pre sedang diaktifkan).
dari 30 % drying di udara
terbuka untuk
benih yang
mempunyai
kadar air lebih
dari 30 %
d. Pre-drying dilakukan  Berapa lama dan  Selama 5 – 10 menit,
pada suhu 130 C
0
suhu yang pada suhu 1300.
selama 5 – 10 menit
diperlukan dalam
pelaksanaan pre
drying
menggunakan
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
oven?

4. Menetapkan kadar air


dengan metode oven
a. Oven listrik  Berapa suhu  Suhu tinggi konstant=
dipanaskan sampai konstan diset pada 130 – 133oC
mencapai suhu yang pelaksanaan  Suhu rendah
diinginkan penetapan kadar konstant=(103  2) oC

air menggunakan
oven, untuk:
-. Suhu tinggi
konstant?
-. Suhu rendah
konstant?
b. Benih yang diuji  Berapa berat Untuk wadah yang
ditimbang dengan benih yang harus berdia meter < 8
berat 4 – 5 gram diwadahkan cm= 4 – 5 gram
atau 10 gram dalam cawan Untuk wadah yang
tergantung wadah pada penetapan berdiameter >8
yang digunakan kadar air benih cm= 10 gram
menggunakan
oven, sesuai
karakter
wadahnya!
c.Benih di-grinding  Bagaimana cara Benih dihancurkan
(ukuran benih pelaksanaan hingga merata dan
dipecah/diperkecil) grinding sesuai diayak dengan
bila diperlukan prosedur? saringan berukuran
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
mesh: 0.50 mm, 1.00
mm, dan 4.00 mm

1. Benih  Bagaimana Benih ditempatkan


dimasukkan dalam prosedur pada cawan timbang
cawan timbang yang pewadah- an dan diratakan,
sesuai benih pada kemudian ditutup.
cawan timbang
sesuai prosedur?
1. Pengeri  Berapa suhu  Suhu tinggi konstant=
ngan dilakukan pada konstan diset pada 130 – 133oC
suhu 130 – 1330 C pelaksanaan  Suhu rendah
dengan toleransi  penetapan kadar konstant=(103  2) o C

20 C selama waktu air menggunakan


tertentu sesuai oven, untuk:
dengan jenis -. Suhu tinggi
benihnya konstant?
-. Suhu rendah
konstant?
1. Cawan  Bagaimana  Cawan kosong,
timbang yang telah penempatan ditempatkan dalam
panas dimasukkan cawan timbang desikator dalam
dalam desikator dan tutupnya posisi dibuka.
dalam keadaan dalam desikator  Cawan isi,
tertutup untuk: ditempatkan dalam
-.Cawan kosong?, desikator dalam
-.Cawan isi?. posisi ditutup.
d. Penguji  Untuk validitas,  Secara duplo (dua
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
an dilakukan secara berapa ulangan kali) ulangan.
duplo contoh kerja
harus dilakukan
uji penetapan
kadar airnya?.
c.Kadar air dihitung  Tuliskan rumus
dengan rumus yang hitungan ( M2 − M3 )

benar penetapan kadar


( M2 − M1 ) X 100 %

air benih !.
d. Kadar  Berapa nilai   0,2 %
air dipastikan toleransi hasil uji
apakah sudah penetapan kadar
masuk dalam air dinyatakan
kisaran/range berlaku?.
toleransi atau belum

5. Mengadministrasikan
hasil uji
a. Data  Kartu jenis apa  Kartu pengujian
hasil uji dicatat saja yang biasa contoh benih untuk:
dalam buku digunakan dalam pengujian
pencatatan sesuai pencatatan hasil penetapan kadar air
standar administrasi uji penetapan benih.
laboratorium kadar air benih?.  Kartu induk
pengujian contoh
benih
 Buku penetapan
kadar air
b. Laporan  Sejauhmana  Disesuaikan kondisi
hasil uji dibuat fleksibilitas dan kepen tingan
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
sesuai dengan pembuatan perusahaan, tetapi
kebijakan laporan hasil uji tidak menyimpang
perusahaan berdasar prosedur standar
kebijakan pencatatan hasil uji
perusahaan? yang berlaku.

c.Laporan hasil uji  Bagian apa saja  Devisi QC


dikirim kepada divisi yang terkait pengujian,
– divisi yang relevan dengan  Pemeriksa/penyelia,
pelaporan hasil dan
uji penetapan  Penanggung jawab
kadar air benih?. laboratorium
d. Laporan  Buku-buku catatan  Buku induk,
hasil uji apa saja yang  Buku analis,
didokumentasikan dan diperlukan dalam  Buku harian,
disimpan sesuai
mendoku  Blangko & kartu
kebijakan perusahaan
mentasikan laboratorium.
laporan hasil uji
penetapan kadar
air benih!.
4. MENGUJI DAYA
KECAMBAH BENIH
Pengertian Jelaskan 1. Berkecambah adalah
berkecambah dan pengertian berkembangnya
daya berkecambah berkecambah dan suatu benih melalui
dideskripsikan dengan daya tahapan dimana
memperhatikan berkecambah unsure esensial
komponen-komponen benih! kecambah
kecambah yang menunjukkan
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
tumbuh kemampuan
berkembang secara
maksimal dalam
kondisi lingkungan
yang sesuai (ditandai
dengan keluarnya
plumula dan radikula
dari embrio).
2. Daya berkecambah
adalah kemampuan
benih untuk dapat
berkecambah normal
pada lingkungan yang
optimal.
Tujuan pengujian daya Jelaskan tujuan uji Tujuan uji daya
berkecambah daya berkecambah:
dideskripsikan dengan berkecambah 1. Memperoleh
memperhatikan benih! informasi nilai
standar mutu benih penanaman benih
2. Membandingkan
kualitas benih antar
seed lot
3. Menduga storabilitas
benih
4. Menentukan apakah
nilai daya
berkecambah
memenuhi peraturan
yang berlaku
Berbagai metode Jelaskan 2 metode BPT/ between of
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
pengujian uji daya paper test/ uji antar
dideskripsikan dengan berkecambah kertas digulung.
memperhatikan yang TPT/ top of paper test/
peralatan dan bahan menggunakan uji di atas kertas.
yang digunakan substrat kertas!
Metode uji ditentukan Bagaimana cara Tergantung jenis
sesuai jenis benih dan menentukan benih dan fasilitas
fasilitas yang ada metode uji yang yang dimiliki. Bila tidak
sesuai? ada lab yang
representative dapat
digunakan uji pasir
dalam shading house
yang sederhana
Benih dihitung hingga Dari mana contoh Dari fraksi benih
400 butir dan diambil kerja untuk uji murni, karena benih
dari fraksi benih murni daya yang akan diuji daya
berkecambah kecambahnya adalah
diambil? Apa benih yang sudah
alasannya? murni.
Total contoh kerja Berapa jumlah Jumlah contoh kerja
dihitung 400 butir, contoh kerja untuk untul uji daya
dapat dibagi menjadi 4 uji daya berkecambah adalah
@ 100 butir, 8 @ 50 berkecambah? 40 butir, dapat dibagi
butir, atau dibagi 16 @ menjadi 4x 100 butir,
25 butir, tergantung 8x50 butir, atau 16x25
pada ukuran benih dan butir
ukuran wadah yang
digunakan

Kriteria kecambah Jelaskan criteria  Kecambah dengan


Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
normal dan abnormal kecambah normal! pertumbuhan
dideskripsikan sesuai sempurna, akar dan
pertumbuhannya batang berkembang
baik, jumlah kotiledon
sesuai, daun
berkembang baik dan
berwarna hijau, tunas
pucuk baik
 Kecambah dengan
cacat ringan
 Kecambah dengan
infeksi sekunder
tetapi bentuknya
masih normal
Jelaskan criteria  Kecambah busuk
kecambah  Kecambah yang
abnormal! salah
pertumbuhannya
missal terpilin,
geotrop negative,
berbentuk spiral,
tumbuh di satu sisi
saja
Kriteria benih keras, Jelaskan criteria  Benih keras adalah
benih mati/busuk, dan benih keras, benih benih yang tetap
benih segar tidak mati/busuk, dan keras sampai akhir
tumbuh dideskripsikan benih segar tidak jangka waktu
sesuai tumbuh! pengujian yang telah
pertumbuhannya ditetapkan.
 Benih segar tidak
Penilaian
Sub Kompetensi dan Ti-
No Butir pertanyaan Kunci Jawaban Ya
Kreteria Unjuk Kerja dak
7 8 9
tumbuh adalah benih
yang tidak tumbuh
sampai akhir jangka
waktu pengujian
tetapi masih
mempunyai
kemampuan untuk
tumbuh menjadi
kecambah normal.
 Benih mati adalah
benih yang pada
akhir pengujian tidak
keras atau segar
tetapi lunak karena
busuk atau berjamur
dan sama sekali tidak
menunjukkan unsure
utama kecambah.
Evaluasi kecambah Berapa kali 2 kali
dilakukan dua kali evaluasi
pengamatan kecambah
dilakukan?
Waktu pelaksanaan Kapan evaluasi Tergantung jenis
evaluasi dilakukan kecambah benihnya, missal cabe
sesuai ketentuan dilakukan? hari ke 6 dan 12,
masing-masing jenis kacang panjang hari
benih ke 3 dan 5, dst
Nilai :
.........; ....... ......... 200...
Penilai 2, Penilai 1,
......................... ..................................
LEMBAR PENILAIAN SIKAP

Skor Perolehan
Believe Evaluation
Kompetensi Kecakapan
No (Preferensi Oleh ( Oleh Fasilitator )
Hidup Non Instruktional
Peserta Ybs)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Disiplin
2. Taat azas
3. Kemauan untuk bekerja keras
4. Konsisten
5. Kemauaan untuk memperoleh
hasil terbaik
6. Kemauan untuk bekerja cepat
7. Kreatif

Catatan :
1. Penetapan skor dilakukan dengan pendekatan Fish Been Analisys, dimana :
Attitude =  B X E
2. Penetapan skor berdasarkan preferensi peserta (siswa) dan Fasilitator, dimana :
 B = Believe, dinilai oleh peserta
 E = Evaliation, dinilai oleh Fasilitator masing-masing dengan kisaran skor 5 s.d 1
 Skor 5 merupakan skor tertinggi/terbaik

Nilai :
.........; ....... ......... 200...

Penilai 2, Penilai 1,

......................... ..................................
BAB IV. PENUTUP

Setelah peserta diklat menyelesaikan semua kompetensi dasar dan dinyatakan berkompeten
oleh fasilitator, selanjutnya peserta diklat akan dilakukan sertifikasi kompetensi. Proses
sertifikasi akan dilakukan melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh eksternal evaluator, dalam
hal P4TK akan menyediakan assessor dari industri yang relevan untuk melakukan proses
sertifikasi.
Peserta yang dinyatakan berhasil akan diberikan sertifikasi oleh industri yang melakukan uji
kompetensi sesuai dengan jumlah kompetensi yang dinyatakan berkompeten.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1986, ISTA Handbook on Seed Sampling. The International Rules for Seed Testing
Association. Zurich, Switzerland.

---------. 1999/2000, Pedoman Umum Analisa Mutu Benih. Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan dan Hortikultura, Direktorat Bina Perbenihan. Jakarta.

---------. 2000, SNI 19-17025-2000, Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian


dan Laboratorium Kalibrasi. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

---------.2001, Seed Science and Technology, Amandements to 1999 edition of ISTA Rules.
Volume 30. Zurich, Switzerland.

---------. 2003, Pedoman Umum Laboratorium Penguji Benih, Balai Pengembangan Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Jakarta.

---------. 2003, Penerapan SNI 19-17025-2000 – Laboratorium Penguji Benih Tanaman Pangan
dan Hortikultura, Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Jakarta.

Justice, O. L. dan Bass, L. N. 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih (transl.). Rajawali
Pers. Jakarta.

Kartasapoetra, A. G. 1992. Teknologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Bina
Aksara. Jakarta.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih (edisi revisi). Raja Grafindo Persada. Jakarta.

You might also like