Professional Documents
Culture Documents
ACARA 2
Disusun Oleh:
Nim : J1B017064
Kelompok : 4 genap
UNIVERSITAS MATARAM
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan dibuatnya laporan ini bertujuan untuk lulus pada mata kuliah Ilmu Pertanian dan
Biosistem semester genap 2018.
(J1B016068) (J1B017064)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengujian mutu benih, yang meliputi penujian mutu fisik, genetis, dan fisiologis,
merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Didalam setiap pengujian,
standar tolak ukur dan mutu untuk kualitas benih memiliki berbeda-beda. Karena itu
komponen-komponen mutu benih yang menunjukkan korelasi dengan nilai pertanaman benih
di lapangan harus di evaluasi pengujian.
Pengujian daya tumbuh benih merupakan proses penting dalam program pengujian kualitas
benih. Daya tumbuh benih merupakan suatu kemampuan benih untuk tumbuh dalam keadaan
normal pada keadaan lingkungan yang sesuai.Persentase daya tumbuh benih merupakan
jumlah benih yang mampu berkecambah dari semua benih yang dikecambah.Benih yang
berkualita tinggi memiliki daya tumbuh yang baik.Setiap benih memiliki daya tumbuh yang
berbeda. Hal tersebut disebabkan karena adanya faktor luar dan dalam yang mempengaruhi
kemampuan untuk tumbuh pada suatu benih. Oleh karena itu perlu dilakukan praktikum uji
daya benih dan berkecambahan benih.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dalam melakukan praktikum pengukuran kadara air dalam benih adalah
a. Mengetahui daya kecambah benih
b. Mengetahui kceepatan berkecambah benih
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Benih merupakan awal dari kehidupan tanaman. Dalam suatu syistem budidaya benih
memegang peranan yang sangat penting. Benih bermutu merupakan faktor utama suksesnya
produksi di bidang pertanian. Sarana produksi lain seperti pupuk, peptisida, zat pengantar tumbuh,
dan cara budidaya yang baik tidak akan memberikan hasil yang baik apabila benih yang digunakan
tidak bermutu karena pada akhirnya tidak dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan
budidaya. Sedangkan benih yang bermutu akan menghasilkan produksi yang tinggi dan produk
yang berkualitas (wiguna,2013).
Viabilitas benih dilakukan pada kondisi optimum bagi benih untuk berkecambah. Faktor
yang mempengaruhi viabilitas benih antara lain suhu dan kelembaban udara di sekitar tempat
penyimpanan. Faktor yang lain adalah air dan jika benih kekurangan air maka benih akan
mengalami emper yang menyebabkan perkecambahan pada benih terganggu . Manfaat lain dari
pengujian viabilitas benih adalah dapat mengetahui perlakuan yang tepat saat penyimpanan benih.
Penyimpanan benih dilakukan untuk mempertahankan viabilitas maksium selama mungkin
(Nurlaela ., 2008).
Daya berkecambah benih adalah tolok ukur bagi kemampuan benih untuk tumbuh normal.
Uji daya kecambah dilakukan untuk mengetahui potensi benih yang dapat berkecambahdari suatu
kelompok atau satuan berat benih. Secara umum, cara pengujian daya kecambah benih dapat
dibedakan menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Pengujian secara langsung
dilakukan untuk benih yang mudah berkecambah, sedangkan pengujian secara tidak langsung
dilakukan untuk benih yang sulit berkecambah . Pengujian daya kecambah benih bermanfaat untuk
menentukan benih persatuan luas lahan dan mengecek kualitas benih. Faktor-faktor yang
mempengaruhi daya kecambah benih adalah kemasakan benih, kadar air, dormansi, oksigen,
temperature, cahaya, dan zat penghambat perkecambahan (Rukmana, 2002).
MITOLOGI
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum anatar lain sebagai berikut;
a. Disapkan media perkecambahan berupa kertas perkecambahan.
b. Mengecambahkan biji pada media perkecambahan masing-masing 5 biji benih.
c. Dijaga kelembaban benih dengan menyiram benih menggunakan sprayer.
d. Diamati pertumbuhan kecambah setiap hari.
e. Dihitung daya kecambah dan kecepatan kecambah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Table pengamatan jumlah benih berkecambah metode pada kertas
B. Pembahasan
Pada praktikum ini yang bertujuan untuk mengetahui daya kecambah benih dan mengetahui
kecepatan berkecambah benih. Media tanam yang digunakan pada praktikum ini adalah media tanah
dicampur dengan pasir dan menggunakan media kertas. Dari table hasil pengaatan dapat diketahui
bahwa pada media tanah dicampur pasir dan media keertas dari benih jagung, benih cabe, benih
padi, dan benih buncis hanya benih buncis yang tumbuh normal dari hari pertama sampai hari ke 6.
Jenis benih yang digunakan pada praktikum ini adalah benih jagung, benih cabe, benih
padi, dan benih buncis. Pada benih jagung dari hari pertama sampai hari ke enam benih
jagung tidak tumbuh atau berkecambah pada media tanah dicampur pasir maupun media
kertas. Dalam pertumbuhan benih cabai pada media tanam tanah dicampur pasir
dipengamatan dari hari pertama sampai hari keenam benih cabai tidak berkecambah atau
tidak tumbuh. Pada benih padi dari hari pertama sampai hari ke enam benih padi sama
seperti benih jagung dan padi tidak tumbuh atau berkecambah pada media tanah dicampur
pasir maupun media kertas. Dan pada benih buncis Pada hari pertama benih buncis
mengalami keretakan pada kulit benih dan pada hari kedua sampai hari keenam sama hanya
mengalami keretakan atu keadaan benih normal.
Faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, suhu, oksigen cahaya, dan
kondisi media. Keseterdiaan air di lingkungan sekitar benih memegangperan penting dalam
menghilangkan inhibitor perkecambahan. Suhu juga merupakan faktor yang mempengaruhi
perkecambahan biji. Oksigen yang diserap benih melalui respirasi akan mendorong
terjadinya perkecambahan secara cepat. Cahaya ,kebutuhan cahaya untuk perkecambahan
sangat bervariasi tergantung jenis itu sendiri. Media juga merupakan faktor yang
mempengaruhi faktor perkecambahan. Mungkin pada praktikum ini terjadi kesalahan
sehingga menyebabkan benih-benih yang digunakan tidak tumbuh.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Daya berkecambah benih adalah tolok ukur bagi kemampuan benih untuk tumbuh
normal. Uji daya kecambah dilakukan untuk mengetahui potensi benih yang dapat
berkecambahdari suatu kelompok atau satuan berat benih.
b. Benih yang paling cepat berkecambah dari benih jagung,benih cabai, benih padi,
dan benih buncis adalah benih buncis.
B. Saran
Saran untuk pada praktikum tentang pengujian kadar benih ini dipersiapan secara
matang, baik dalam teori maupun materi, lebih serius dan teliti lagi dalam melakukan
praktikum agar menghasilkan data yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Rejesus, B.M. 2008. Stored Product Pest Problems and Research Needs in the Philippines.
Proceeding of Biotrop Symposium on Pest of Stored Product, Bogor.
Wiguna gugun.2013. Perbaikan Viabilitas dan Kualitas Fisik Benih Tomat Melalui Pengaturan
LamaFermentasi dan Penggunaan NaoCl Saat Pencucian Benih. Lembang. Bandung.