You are on page 1of 39

PROSESING/PENGOLAHAN

BENIH
v Merupakan bagian yang paling penting dari
seluruh kegiatan Teknologi Benih, karena
menyangkut pemasukan benih dari varietas yang
telah ditingkatkan.

v Prosesing benih yang baik akan memberikan


jaminan kepada:
1. Hasil kerja keras Pemulia Tanaman dalam
merakit varietas baru.
2. Produsen Benih yang telah menghasilkan
benih dengan kualitas maksium.
Prinsip prosesing benih ialah
meningkatkan kualitas benih selama prosesing
dengan cara:
1. Memilahkan berdasarkan besar, bentuk, struktur,
warna dan berat jenis.
2. Menghilangkan benih varietas lain dari jenis yang
sama, benih tanaman lain, biji herba dan kotoran-
kotoran benih. Juga menghilangkan benih yang
belum masak, pecah, telah mengalami deteriorasi,
rusak karena hama penyakit, atau penanganan
yang kurang baik.
3. Memperlakukan benih dengan bahan kimia, untuk
melindungi benih dari serangan hama penyakit;
atau untuk meningkatkan vigor benih.
TUJUAN AKHIR PROSESING BENIH

1. Melestarikan viabilitas dan memperpanjang


jangka hidup benih setelah dipanen dari
lapangan.
2. Memperoleh persentase maksimum benih
murni dengan potensi perkecambahan yang
tertinggi.
Ø Konsep ini dinyatakan sebagai persentase
benih murni yang hidup (pure live seed
percentage).
CARA MENGHITUNG PERSENTASE
BENIH MURNI (BM) YANG HIDUP
n % BM yang hidup = % kemurnian x % daya
tumbuh
n Contoh perhitungan:
Kandungan benih murni suatu benih 95%
Daya tumbuh benih 93%
Maka % BM yang hidup: (0,95 x 0,93 x 100)%
= 88,35%
n Persentase benih murni yang hidup ini
memberikan gambaran kualitas benih yang
lebih akurat, dibandingkan hanya persentase
kemurnian atau persentase daya tumbuh saja.
TINDAKAN-TINDAKAN DALAM
PROSESING BENIH

1. MEMBERSIHKAN BENIH (SEED


CLEANING)
2. MEMILAHKAN BENIH (SEED
GRADING)
3. MEMBERI PERLAKUAN BENIH (SEED
TREATMENT)
PEMBERSIHAN BENIH SECARA
TRADISIONAL (dengan Tambir)
1. Kotoran besar, menggerakkan tambir bagian depan
keatas bawah dengan membuang kotoran keluar
(kotoran yang ringan), dibantu angin
2. Benda dan benih yang tidak dikehendaki yang agak
berat, dengan cara menggerakkan tambir memutar,
maka kotoran akan mengumpul ditengah
3. Kotoran kecil dan berat, dg memiringkan tambir
dan menggerakkan keatas bawah pada satu sisi
4. Membersihkan kotoran yang sangat kecil, tambir
dimiringkan kedepan, dan perlahan tambir
dikibaskan untuk mengeluarkan kotoran tsb
1. MEMBERSIHKAN BENIH
(SEED CLEANING)

n Ialah memisahkan benih yang


diinginkan dari inert matter, biji gulma,
biji tanaman lain, biji yang ringan, biji
tanpa sekam, off size, atau yang rusak.
n Pemisahan benih berdasarkan pada
sifat fisik benih yaitu ukuran (panjang,
lebar, tebal), berat jenis, bentuk, warna
dan permukaan kulit.
n Yang paling sering digunakan adalah
ukuran dan bentuk benih.
CARA PEMBERSIHAN BENIH
a. Persiapan benih untuk pembersihan
dasar.
b. Pembersihan dasar benih
c. Peningkatan kualitas benih yang
telah bersih
a. Persiapan benih untuk pembersihan
dasar.
n Alat yang digunakan:
Scalper, untuk material kasar dengan mesin
pengayak
Huller-scarifier, untuk material yang lengket
pada benih
Sheller, untuk mengelupas kotoran yang ada
dipermukaan kulit benih
a. Persiapan benih untuk
pembersihan dasar.
n Tujuan: membersihkan benih tertentu untuk
persiapan pembersihan dasar.
n Dimulai dengan membersihkan material yang
kasar (batu, tanah, kerikil, potongan sampah,dsb).
n Dilakukan untuk benih yang dipanen
menggunakan mesin.
n Alat yang digunakan:

a.1) Scalper
a.2) Huller-scarifier
a.1) Scalper
n Fungsi:
Untuk menghilangkan kotoran berukuran besar.

n Alat terdiri dari screen/sieves dengan bentuk dan


ukuran lubang bermacam-macam

n Prinsip kerja alat:


Berdasarkan getaran dan tebalnya lapisan benih,
bentuk, dan besar lubang.
Frekuensi getaran sebaiknya sedang karena jika
terlalu cepat benih tidak dapat masuk lubang, jika
terlalu lambat benih tidak bergerak.
a.2) Huller-scarifier
n Fungsi:
Untuk membersihkan kulit biji dan melukai benih, dapat
dilakukan bersamaan atau terpisah

n Prinsip alat:
Benih masuk lewat lubang dan jatuh ke lempengan yang
berputar, yang melemparkan kembali benih ke dinding
alat, sebagai akibat tenaga sentrifugal dari putaran
lempengan. Kemudian benih masuk ke ruang pengisap,
yang akan mengisap debu dan material ringan lainnya.
Benih yang dimaksud akan terkumpul di bagian bawah.

n Alat yang lain, misal alat untuk menghilangkan rambut


pada kapas.
b. Pembersihan Benih dengan Mesin Dasar

n Tujuan
Memisahkan benih dari material yang lebih
besar/kecil/tebal/lebar, atau lebih ringan
dari benih yang dimaksud.
n Dasar pemisahan, berdasarkan: Bentuk dan
Berat.
n Alat yang digunakan: Air Screen Cleaner
n Ada bermacam bentuk dan ukuran, yang
biasa digunakan yang mempunyai 4 screen
dan 2 fan.
AIR SCREEN CLEANER
AIR SCREEN CLEANER
Mesin Pembersih (Air Screen Cleaner)
BRUSSHING MACHINE
DISC MILD MACHINE
Prinsip Kerja Air-Screen Cleaner
n Dari hopper benih masuk ke feeder, yang secara teratur
memasukkan benih ke dalam aliran udara.
n Aliran udara menghilangkan material yang besar dan ringan,
benih yang tinggal didistribusikan secara merata pada screen
yang paling atas.
n Screen Pertama: menghilangkan material yg lebih besar dari
benih.
n Screen Kedua: lubang lebih besar dari benih yang dimaksud,
maka yang tinggal diatas screen ini adalah benih yang besar
yang kemudian meluncur ke screen ketiga.
n Screen Ketiga: lubang lebih besar dari benih dimaksud, sehingga
material yang besar tertinggal disitu dan benih yang dimaksud
masuk ke screen keempat.
n Screen Keempat: lubang lebih kecil dari benih dimaksud,
sehingga benih tetap disitu sedangkan material yang lebih kecil
jatuh kebawah.
n Dari screen keempat, benih meluncur ke suatu tempat dengan
melewati aliran udara yg akan menerbangkan materi yg ringan.
Prinsip Kerja Air-Screen Cleaner
c. Peningkatan kualitas benih yang telah
bersih
n Tujuan untuk meningkatkan kualitas benih
dengan alat yang dapat memilahkan benih
secara teliti.
n Alat tersebut dapat memilahkan atas dasar
panjang, lebar, tebal, berat, warna dan
struktur.
n Dalam prosesing, kegiatan pemilahan ini
disebut Seed Grading
2. MEMILAHKAN BENIH
(SEED GRADING/SORTASI)
n TUJUAN
Untuk meningkatkan kualitas benih
n MACAM PEMILAHAN BENIH:
1. Pemilahan atas dasar panjang benih
2. Pemilahan atas dasar tebal dan lebar benih
3. Pemilahan atas dasar tekstur permukaan
benih
4. Pemilahan atas dasar berat jenis benih
5. Pemilahan atas dasar warna benih
SPECIFIK GRAFITY
SEPARATOR STREAMLINE
1. Pemilahan atas dasar panjang benih
v Tujuan:
1. Menghilangkan biji herba dan benih pecah yang lebih
pendek dari benih yang dimaksud.
2. Menghilangkan benih yang lebih panjang
3. Meningkatkan keseragaman kenampakan
4. Meningkatkan besar benih atas permintaan khusus
konsumen

v Ada 2 macam alat yaitu:


1. Indented-cylinder separator
2. Disc-separator
Gambar Indent Cylinder Separator
2. Pemilahan atas dasar tebal dan
lebar benih
n Biasanya untuk benih yang akan ditanam
dengan mesin, sehingga mempunyai bentuk
dan besar yang sama.
n Alat: Graders dan Sizers
n Dasar penggunaan alat adalah besar lubang
dan getaran.
n Contoh: untuk memilahkan jagung yang
bulat dengan yang pipih, menggunakan
ayakan yang berlubang bulat.
3. Pemilahan atas dasar tekstur
permukaan benih
n Digunakan untuk memilahkan benih yang
teksturnya kasar, pecah, kulit lepas sebagian, dan
benih yang masih muda.
n Alat yang digunakan disebut Velvett roll separator
n Prinsip Alat:
Menggunakan dua silinder yang dibungkus kain
velvet, diletakkan miring dan bersinggungan.
Arah perputaran keluar, sehingga berlawanan
arah. Benih yang jatuh diatas silinder, yang halus
terus meluncur, yang kasar tertahan kain velvet.
4. Pemilahan atas dasar berat jenis benih

n Tujuan: memisahkan benih dengan batu


yang ukurannya sama, atau antara benih
yang berat dengan yang ringan.
n Prinsip: memilahkan benih yang ukuran
sama tetapi berat jenis berbeda, dan benih
yang ukuran berbeda tetapi berat jenis
sama.
n Alat: Specific gravity separator
Prinsip Kerja
Specific Gravity Separator
n Benih dipisahkan berdasar Berat Jenisnya.Campuran
benih dimasukkan ke alat, benih yang ringan, benih
mengumpul diatas pada alas yang berlubang-lubang
(alas miring ke depan & ke samping, bergerak-gerak).
n Angin dihembuskan dari bawah yang menjaga benih
tetap tersebar merata. Benih yg berat mengumpul di
tengah, benih paling berat mengumpul dibawah.
Karena getaran benih akan meluncur dan masuk ke
tempat yang telah disediakan.
n Alat ini hanya dapat memisahkan benih berdasar
berat jenisnya, tidak berdasar ukuran, ukuran benih
sama tp berat jenisnya beda, mis. benih dg kerikil.
Alat ini tdk dapat membedakan benih yg rusak dan
terserang hama penyakit.
5. Pemilahan atas dasar warna benih
n Bila sifat fisik benih sama kecuali warna, maka benih
dipisahkan dengan mesin pemilah warna.

n Alat: Colouring Separator


n Prinsip Kerja Alat:
Benih masuk ke Hopper kemudian masuk
terowongan dan berjalan secara berurutan melalui
Conveyor masuk ke ruangan diantara 4 fotosel,
sehingga benih dihadapkan dari berbagai segi. Benih
dengan warna berbeda akan memancarkan refleksi
yang berbeda, sehingga akan jatuh diluar kisaran
yang ditentukan.
DISC MILD MACHINE
COATING MACHINE
3. PERLAKUAN BENIH
(SEED TREATMENT)
n TUJUAN
Untuk mempermudah, mempercepat dan
meningkatkan perkecambahan, meningkatkan
penampilan di lapangan

n MACAM PERLAKUAN BENIH


a. Delinting (menghilangkan bulu-bulu pada
benih kapas)
b. Memisahkan multigerm seed
c. Inokulasi benih dengan bakteri pembentuk
bintil akar
d. Memberantas hama dan penyakit
e. Pematahan dormansi
a. Delinting
n Yaitu menghilangkan bulu-bulu pada benih kapas agar
perkecambahan tidak terhambat atau untuk
mempermudah penanaman apabila digunakan mesin
untuk sebar benih
n Macam perlakuan
F Perlakuan mekanis, dengan mesin yang memiliki
semacam gergaji. Biji dimasukkan ke dalam mesin,
bulu akan terpotong tanpa benihnya mengalami
kerusakan.
F Perlakuan fisis, pada dasar alat digunakan lampu yang
menyala. Benih dimasukkan tempat yang dindingnya
berlubang. Tempat tersebut digerakkan melewati api.
Api akan membakar bulu-bulu tanpa benih mengalami
kerusakan.
F Perlakuan khemis, dg direndam dlm larutan asam
pekat (HCl atau H2SO4) selama beberapa menit
b. Memisahkan multigerm seed

n Contoh pada benih bit gula (2-5 buah


menggerombol jadi satu yang
diselubungi sisa-sisa bunga).
n Sebelum dikecambahkan atau disebar
harus dipisahkan dulu
c. Inokulasi Benih

n Menginokulasi benih-benih dari familia


Leguminosae yang akan ditanam ditanah
yang tidak mengandung bakteri Rhizobium
agar tanaman mampu membentuk bintil
akar yang berguna untuk menfiksasi N dari
udara, untuk memenuhi kebutuhan
tanaman akan unsur N.
n Contoh pada tanaman kedelai simbiose
mutualistis dengan bakteri Rhizobium.
d. Perlindungan Hama dan Penyakit

n Perlakuan terutama pada benih yang akan


disimpan

n Beberapa cara perlindungan hama penyakit


dalam benih yaitu dengan air panas, sinar
ultra violet, bahan kimia (paling sering
dilakukan, contoh bahan kimia: insektisida,
fungisida dan rodentisida), dll.
Macam Cara Penggunaan Bahan Kimia
untuk Memberantas Hama Penyakit dalam Benih
n Secara Kering
Bahan kimia yang berbentuk hablur dicampur
dengan tepung sebagai zat pembawa; kemudian
dicampur dengan benih dengan perbandingan
tertentu
n Secara Basah
Bahan kimia dilarutkan dalam zat pelarut,
kemudian benih direndam beberapa menit
kemudian dihilangkan
n Secara Gas
dengan cara fumigasi. Sifat bahan kimia
sebaiknya yang efektif, tidak merusak benih,
dan tidak beracun terhadap manusia
e. Pematahan Dormansi
n Skarifikasi, prinsipnya adalah melukai benih,
bisa dengan ditusuk, dikikir, dsb.
n Menghilangkan kulit benih, apabila
penghambat ada dalam kulit benih, dilakukan
dengan merendam dan mengganti air secara
periodik,
n Stratifikasi, dalam keadaan lembab benih
dihadapkan pada suhu tertentu, suhu dingin
suhu hangat, suhu rendah dan hangat
bergantian
n Dengan bahan kimia seperti GA, KNO3,
Sitokinin

You might also like