Professional Documents
Culture Documents
Sertifikat :
•PENANGKARAN BENIH
MELAKUKAN PENGUJIAN
SEBAGAI PEMBANDING
BENIH APA YANG HARUS MEMILIKI SERTIFIKASI
SERELIA
RUMPUT
HOLTIKULTURA
BUAHAN
TANAMAN HIAS
Ada 4 macam contoh benih dalam peraturan ISTA :
PROSESING
SAMPLE BENIH
• Primary Sample
Primary sample sejumlah kecil benih yang
diambil dari satu posisi seed lot. Setelah diambil
primary sample maka seed lot tsb diberi label
agar tidak tercampur atau tertukar
SEED LOT
CARA PENGAMBILAN
DENGAN TANGAN
DENGAN PROBE/TRIER
MESIN OTOMATIS
PEDOMAN PENGAMBILAN PRIMARY SAMPLE
COMPOSITE SAMPLE
SUBMITTED SAMPLE
RESEPSIONIS
UJI HETEROGENITAS
KEMURNIAN BENIH
B.P.S.B.
Melindungi konsumen
Maksudnya :
Sertifikasi Benih
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian
yang dilakukan dengan memisahkan tiga
komponen benih murni, benih tanaman lain,
dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung
persentase dari ketiga komponen benih
tersebut
- Bahan lain
Sekam, pasir, partikel tanah, kerikil, jerami, ranting, daun, tangkai,
nematoda galls, fungus bodies
Kotoran ini dapat tercampur dengan benih pada waktu dilakukan
perontokan,prosesing dan pengemasan
• Dalam pengambilan contoh kerja untuk
kemurnian benih ada dua metode yang dapat
dilakukan, yaitu:
Faktor kehilangan =
% benih murni =
% benih lain =
Working sample
Ditimbang
<1g 4 desimal
1 - 9,999 3 desimal
10 - 99,99 2 desimal
100 - 999,9 1 desimal
> 1000 0 desimal
Diayak Blowing
Ditimbang
I. FREE WATER
•AIR YANG MUDAH BERGERAK DARI DALAM BENIH KE
PERMUKAAN BENIH
•PERGERAKAN INI DAPAT TERJADI DENGAN PEMANASAN
ATAU ALAMI DALAM RANGKA MENCAPAI KEADAAN
EQULIBRIUM DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR BENIH
- RELIABLE (terpercaya)
- ACCURATE (teliti)
- REPEATABLE (dapat diulang)
- REASONABLY QUICK (relatif cepat)
FREDRYING TIDAK
WORKING SAMPLE
SAMPLES
DIGERUS /DIGRINDING
DIBAGI DUA
TIMBANG
DIPANASKAN
DINGINKAN DIEKSIKATOR
GRINDING
PERSYARATAN ALAT
- DIBUAT DARI BAHAN YANG MENGABSORBSI AIR
- HARUS DAPAT DIATUR KEHALUSANNYA
- PADA SAAT MENGGERUS TIDAK TIMBUL PANAS DAN ALIRAN UDARA
- SELAMA PROSES PENGGERUSAN BENIH DAN HASIL GERUSAN TIDAK KONTAK DENGAN
UDARA
• Perkecambahan benih :
- salah satu kriteria yang berkaitan dengan
dengan kualitas benih
- salah satu tanda dari benih yang telah
mengalami proses penuaan
Pengujian daya kecambah adalah
mengecambahkan benih pada
kondisi yang sesuai untuk
kebutuhan perkecambahan benih
tersebut, lalu menghitung
persentase daya berkecambahnya.
-Metode Langsung
Dengan media : Tanah, Pasir, Kertas : UDK,
UAK, UKD
- Metode Tidak Langsung
Cara Biokimia : Tetrazolium test, H2O2
Lama Pengujian, tergantung jenis
3. Mengevaluasi kecambah
Evaluasi kecambah dilakukan 2 kali tergantung pada jenis benih yang di uji.
Contohnya pada benih padi evaluasi pertama dilakukan pada hari ke 7 dan
evaluasi hari kedua dilakukan pada hari ke 14. Pada evaluasi yang pertama
hanya dilihat kecambah normal saja.
Dengan kriteria tersebut kecambah normal diambil lalu dipisahkan dari benih yang
belum berkecambah. Jumlah kecambah normal tersebut kemudian dihitung.
Kecambah normal :
memperlihatkan
potensi untuk
perkembangan
selanjutnya menjadi
tanaman normal
dalam lingkungan
yang sesuai :
Panjang akar > 2x
panjang benihnya
dan dalam keadaan
sehat
4. Evaluasi kedua yaitu melihat adanya kecambah normal, kecambah
abnormal, benih yang tidak berkecambah (benih keras, benih segar tidak
tumbuh, benih mati/ busuk).
a) Kecambah rusak: kecambah yang struktur pentingnya hilang atau rusak berat.
Plumula atau radikula patah atau tidak tumbuh.
c) Kecambah lambat: kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran
normal. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah
pada benih abnormal ukurannya lebih kecil.
Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir
masa pengujian, yang digolongkan menjadi:
a) Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah
namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah
normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang.
Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika
waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal.
b) Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut
tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika
dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini
disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air.
c) Benih mati: Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar,
dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah
membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya
penyakit primer yang menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis
dilepangan tanaman yang menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga
pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya.
Setelah tahap evaluasi selesai maka langkah
selanjutnya adalah perhitungan daya
berkecambah, yaitu dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :