You are on page 1of 15

BENIH HORTIKULTURA

DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN


"Knowledge Sharing - Pembentukan Etalase Benih dan Bibit Tanaman“"
pada E-Katalog Lokal untuk Wilayah Sumatra II
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (LKPP) REPUBLIK INDONESIA

OLEH : DIREKTUR PERBENIHAN HORTIKULTURA


SENIN, 3 OKTOBER 2022

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA


KEMENTERIAN PERTANIAN
DASAR HUKUM
1. UU RI No. 13 Tahun 2010 Tentang Hortikultura
2. Kepmentan No. 591.1 Tahun 2020 Tentang Komoditas Binaan Kementrian Pertanian
3. Permentan No. 23 Tahun 2021 Tentang Pembenihan Hortikultura
4. Kepmentan No. 12 Tahun 2019 Tentang Teknis Penyusunan Deskripsi Dan Pengujian Kebenaran Varietas Tanaman Hortikultura
5. Kepmentan No. 42 Tahun 2019 Tentang Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura
6. Kepmentan No. 131 Tahun 2015 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bawang Merah
7. Kepmentan No. 10 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian No.131 Tahun 2015
8. Kepmentan No. 20 Tahun 2014 Tentang Teknis Perbanyakan Dan Sertifikasi Benih Kentang
9. Kepmentan No. 69 Tahun 2018 Tentang Teknis Pemurnian Varietas Hortikultura
10. Kepmentan No. 22 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian No. 69 Tahun 2018
11. Kepmentan No. 81 Tahun 2017 Tentang Pedoman Teknis Produksi Benih Bawang Merah
12. Kepmentan No 21 Tahun 2018 Tentang Pedoman Teknis Produksi Bawang Putih
13. Kepmentan No. 04 Tahun 2019 Tentang Teknis Produksi Benih Jeruk
14. Permentan No. 25 Tahun 2013 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Kompetensi Produsen Dan Pengedar Benih Hortikultura
BENIH HORTIKULTURA

Benih Hortikultura yang selanjutnya


disebut Benih adalah tanaman
Hortikultura atau bagian darinya yang
digunakan untuk memperbanyak
dan/atau mengembangbiakkan
tanaman Hortikultura
(Permentan No, 23 Tahun 2021)
JENIS BENIH HORTIKULTURA
Kepmentan No. 591.1 Tahun 2020 Tentang Komoditas Binaan Kementrian Pertanian

BENIH TANAMAN BUAH BENIH TANAMAN SAYURAN BENIH TANAMAN OBAT BENIH TANAMAN HIAS

Bentuk biji, contoh Bentuk rimpang,


Bentuk biji, contoh benih cabai, dll Bentuk umbi,
contoh benih jahe, contoh benih
benih melon, dll
dll sedap malam

Bentuk umbi,
Bentuk batang, contoh bawang Bentuk batang, Bentuk stek,
contoh benih merah, dll contoh jeruk nipis contoh krisan
durian, dll

Bentuk batang,
Bentuk anakan, contoh petai
contoh benih
pisang, dll

Bentuk stek,
contoh benih buah
naga
PENGADAAN BENIH HORTIKULTURA

Benih hortikultura yang dapat diikutsertakan dalam


pengadaan benih adalah benih bermutu
Benih Bermutu adalah Benih yang varietasnya sudah
terdaftar untuk peredaran dan diperbanyak melalui
sistem sertifikasi benih, mempunyai mutu genetik, mutu
fisiologis, mutu fisik, serta status kesehatan yang sesuai
dengan standar mutu atau persyaratan teknis minimal
(Permentan No 23 Tahun 2021)
VARIETAS HORTIKULTURA TERDAFTAR
Varietas terdaftar di Kementerian Pertanian dinyatakan
memiliki keunggulan (varietas unggul hortikultura) setelah
melalui proses uji adaptasi/observasi dan uji kebenaran
varietas serta dinyatakan lulus melalui penilaian pendaftaran
varietas hortikultura
Varietas unggul hortikultura, yang
selanjutnya disebut varietas unggul
adalah varietas yang dinyatakan oleh
pemilik atau kuasanya mempunyai
kelebihan dalam potensi hasil dan sifat-
sifat lainnya (Kepmentan No 12 Tahun
2019)
BENIH BERMUTU HORTIKULTURA
Benih bermutu diperbanyak melalui sistem sertifikasi
benih. Benih bermutu yang dihasilkan melalui sistem
sertifikasi mempunyai mutu genetik, mutu fisiologis, mutu
fisik, serta status kesehatan yang sesuai dengan standar mutu
atau persyaratan teknis minimal
Sertifikasi Benih Hortikultura adalah proses
pemberian sertifikat terhadap kelompok benih
melalui serangkaian pemeriksaan dan/atau
pengujian, serta memenuhi standar mutu atau
persyaratan teknis minimal.
(Kepmentan No. 42 Tahun 2019)
PERATURAN PERUNDANGAN HORTIKULTURA
DI BIDANG SERTIFIKASI BENIH
HORTIKULTURA

1. Kepmentan No. 42 Tahun 2019 Tentang Teknis Sertifikasi Benih


Hortikultura
2. Kepmentan No. 131 Tahun 2015 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi
Benih Bawang Merah
3. Kepmentan No. 10 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atsa Kepmentan
No.131 Tahun 2015
4. Kepmentan No. 20 Tahun 2014 tentang Teknis Perbanyakan Dan
Sertifikasi Benih Kentang
5. Kepmentan No. 69 Tahun 2018 Tentang Teknis Pemurnian Varietas
Hortikultura
6. Kepmentan No. 22 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Kepmentan No
69 Tahun 2018 Contoh sertifikat benih

Benih bermutu diperbanyak melalui sistem sertifikasi benih


Contoh label benih
memiliki sertifikat dan label
PRODUKSI BENIH HORTIKULTURA
Produksi Benih Bermutu dapat dilakukan oleh Produsen Benih dan/atau
Instansi Pemerintah
Produsen Benih adalah perseorangan atau badan usaha yang melaksanakan usaha di
bidang Produksi Benih, dapat perorangan atau badan usaha.
Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah yang menyelenggarakan tugas dan
fungsi di bidang produksi Benih Hortikultura
 Produsen Benih Perseorangan harus memiliki sertifikat
kompetensi, dan atau
 Produsen Benih yang berbadan usaha dan Instansi
Pemerintah harus memiliki sertifikat sistem
manajemen mutu
 Sertifikat kompetensi produsen diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) yang telah terakreditasi oleh
Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan ruang lingkup di
bidang perbenihan hortikultura
 Sertifikat kompetensi produsen diterbitkan oleh instansi
pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi di bidang
pengawasan dan sertifikasi Benih Hortikultura
PEREDARAN BENIH HORTIKULTURA

Benih bermutu diedarkan oleh Produsen Benih dan Pengedar Benih


Pengedar benih adalah perseorangan, badan usaha berbadan
hukum/tidak berbadan hukum yang tidak melakukan produksi benih
tetapi melaksanakan serangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan
benih kepada masyarakat dan/atau untuk pengeluaran benih
 Pengedar Benih harus memiliki sertifikat
kompetensi pengedar Benih
 Sertifikat kompetensi pengedar diterbitkan
oleh instansi pemerintah yang memiliki
tugas dan fungsi di bidang pengawasan
dan sertifikasi Benih Hortikultura
ETALASE BENIH HORTIKULTURA PADA
E KATALOG SEKTORAL
 Sebanyak 886 penyedia telah terdaftar pada Etalase e-katalog sektoral
benih hortikultura
 Terbagi dalam 2 Kategori yaitu Benih Buah dan Benih Sayuran
 Adapun kelompok benih buah yang tertera pada etalase yaitu: (1) Alpukad,
(2) Durian, (3) Jeruk, (4) Kelengkeng, (5) Mangga, (6) Manggis, (7) Melon,
(8) Pepaya, (9) Pisang, (10) salak, dan (11) Semangka.
 Sedangkan kelompok benih sayuran yang ada pada etalase yaitu:
(1)Bawang Merah Biji (TSS), (2) Bawang Merah Umbi, (3) Bawang Putih,
(4) Bayam, (5) Cabai, (6) Jagung Manis, (7) Jahe Rimpang, (8) Kacang
Panjang, (9) Kangkung, (10) Kentang Umbi, (11) Mentimun, (12) Sawi
Hijau, (13) Terong, dan (14) Tomat.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
BELANJA ETALASE BENIH HORTIKULTURA PADA
E KATALOG SEKTORAL

1. Penyedia di ekatalog sectoral benih hortikultura statusnya bukan sebagai


produsen/penangkar benih (sebagai pemilik benih sesungguhnya), namun
posisinya sebagai distributor/reseller/pelaksana pekerjaan/pengirim barang.
Di dalam peraturan dan sistem pengadaan benih di lingkup Ditjen
Hortikultura menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat harus memiliki
“sertifikasi kompetensi produsen benih” dan atau “sertifikasi pengedar
benih”. Namun demikian ada Indikasi bahwa persyaratan tersebut
diabaikan, sehingga berpotensi ada masalah terhadap benih yang
disediakan ataupun pada proses peredaran benih yang dilakukan oleh
penyedia.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
BELANJA ETALASE BENIH HORTIKULTURA PADA
E KATALOG SEKTORAL

2. Terdapat etalase benih hortikultura e katalog Nasional yang prosesnya


tidak terkonfirmasi ke Ditjen Hortikultura sehingga dikhawatirkan ada
unsur ketidakbenaran informasi yang disampaikan (menyesatkan PPK
Satker). Contoh Benih Hortikultura : Nenas (yang memang belum pernah
diusulkan oleh Ditjen Hortikultura selaku Pembina dan penanggungjawab
atas peredaran mutu benih hortikultura tetapi sudah tayang di e-katalog
Nasional).
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA BELANJA
ETALASE BENIH HORTIKULTURA PADA
E KATALOG SEKTORAL

3. Pada penyedia yang berstatus distributor/reseller/pelaksana pekerjaan/pengirim barang,


seringkali seringkali menjadi jebakan PPK satker atas belanja benih yang telah dilakukan
diantaranya Tindakan manipulatif pada:
 Informasi atas jenis/varietas yang dimiliki
 Informasi atas ketersediaan volume benih yang akan dibelanja
 Persyaratan mutu benih yang seharusnya dipenuhi (sesuai aturan sertifikasi benih
hortikultura)
 Persyaratan adminitrasi teknis terkait penyediaan benih (dokumen pengajuan sertifikasi
benih, dokumen kompetensi, dll)
 Persyaratan administrasi atas pengadaan barang jasa (seperti dokumen bank
garansi/asuransi dll)
TERIMA KASIH

You might also like