Professional Documents
Culture Documents
Kopi
D
Doosseenn PPeennggaam
mppuu::
PPuuttrrii M
Maayyaa SSaarrii,, M
M..FFaarrm
m.. AApptt..
Anggota Kelompok:
1. M Irhash Shalihin (F1C116016)
2. Sarima Aprila (F1C116007)
3. Beny Hermanto (F1C116005)
4. Lusi Pitri Yanti (F1C116020)
5. Stefani Resda (F1C116018)
6. Putri Ramadhanti (F1C116015)
7. Kevin Naoki Davidson (F1C116002)
Dosen Pengampu:
Putri Maya Sari, M.Farm. Apt.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca serta untuk ke depannya pembaca dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
Kimia |1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Nama ilmiah kopi atau nama latin kopi adalah Coffea canephora Pierre untuk
kopi robusta, Coffea arabica L. untuk kopi arabika, tergantung spesies. Klasifikasi
tumbuhan kopi adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Super Ordo : Asteranae
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea L.
Spesies : Coffea arabica L.; Coffea benghalensis B.; Coffea canephora
Pierre; Coffea stenophylla G. Don; Coffea congensis A.
Froehner; Coffea liberica W. Bull
berguna untuk memperluas area penyerapan air dan nutrisi untuk tanaman,
sedangkan tudung akar berfungsi untuk melindungi akar ketika menyerap
unsur hara dari tanah.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, tanaman kopi mempunyai akar
tunggang. Hal ini membuat tanaman kopi bisa berdiri kokoh dan tidak
mudah rebah. Tapi, akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh tanaman
kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan (okulasi)
yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi yang bibitnya
berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang batang bawahnya
berupa stek, akar tunggang tidak ada sehingga relatif mudah rebah.
2. Morfologi Batang Kopi
Pada pembahasan di atas, sudah mengetahui jika tanaman kopi termasuk
tumbuhan biji belah (dikotil) yang memiliki bentuk batang bagian bawah
lebih besar dan ujungnya semakin mengecil. Morfologi batang tanaman
kopi tegak lurus ke atas dan beruas-ruas hampir pada setiap tumbuh
kuncup-kuncup pada batang dan cabang.
Pada susunan batang-batang itu, sering tumbuh cabang yang tegak lurus
(orthotrop), dan bila dibiarkan tumbuh bisa mencapai tinggi 12 m.
Tanaman kopi mempunyai sistem percabangan yang berbeda dengan
tanaman lain. Cabang-cabang pada tanaman kopi di antaranya:
Cabang reproduksi (orthotrop) adalah cabang yang tumbuhnya tegak lurus,
cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terletak di setiap ketiak daun
pada batang utama (primer). Setiap ketiak daun mempunyai 4-5 tunas
reproduksi, sehingga jika cabang reproduksi mati bisa diperbaharui
sebanyak 4-5 kali.
Cabang utama (plagiotrop) adalah cabang yang tumbuh pada yang tumbuh
pada batang utama atau cabang reproduksi. Setiap ketiak daun hanya
mempunyai satu tunas utama, sehingga jika cabang ini mati maka di
tempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang utama lagi.
Cabang sekunder, cabang yang tumbuh di cabang utama dan berasal dari
tunas sekunder. Cabang ini mempunyai sifat seperti cabang utama dan bisa
menghasilkan bunga.
Kimia |5
Cabang kipas, cabang reproduksi yang tumbuh kuat pada cabang utama
karena pohon sudah tua.
Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak bisa membentuk cabang
utama.
Cabang balik, cabang reproduksi yang tumbuh pada cabang utama,
berkembang tidak normal dan mempunyai arah pertumbuhan menuju ke
dalam makota tajuk.
Cabang air, cabang reproduksi yang mempunyai ruas-ruas daun panjang
dan lunak serta banyak mengandung air.
3. Morfologi Daun Kopi
Organ daun tanaman kopi tersusun dari tangkai daun (petioles) dan helaian
(lamina). Daunnya berbentuk jorong, tumbuh pada batang, cabang, dan
ranting-ranting yang tersusun berdampingan pada ketiak. Daun kopi
berwarna hijau. Ujung daun tanaman kopi meruncing, sedangkan pangkal
daun memiliki tepi yang tidak pernah bertemu, terpisah oleh pangkal
ujung tangkai daun yang berbentuk tumpul.
Daun tanaman kopi memiliki tulang daun yang menyirip. Daun ini
mempunyai satu ibu tulang yang terbentang dari pangkal hingga ke ujung,
dan merupakan terusan dari tangkai daun. Tepi daun pada tanaman kopi
berombak, dan permukaan daunnya memliki sifat licin dan mengkilat.
Tetapi ciri-ciri daun bisa berbeda tergantung dari varietas tanaman.
4. Morfologi Bunga Kopi
Tanaman kopi termasuk ke jenis planta multiflora karena mampu
menghasilkan bunga banyak. Letak bunga kopi ada pada ketiak daun
dengan bunga yang membentuk suatu rangkaian yang bergerombol. Suatu
rangkaian tersebut dinamakan bunga majemuk.
Bunga kopi memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Alat
kelamin jantan terdiri atas sejumlah benang sari, sedangkan alat kelamin
betina adalah bagian yang disebut putik. Tanaman kopi termasuk golongan
monoceus (berumah satu), artinya bunga jantan dan bunga betina pada satu
batang tumbuh. Tanaman kopi juga memiliki bakal buah yang duduk pada
dasar bunga yang cekung. Bakal buah ini terdiri dari 2 butir biji.
6|A g ro indu st r i dan Lingkun gan
biji yang lebih kecil dibandingkan biji kopi jenis robusta, kandungan
kafein yang lebih rendah, rasa dan aroma yang lebih nikmat serta harga
yang lebih mahal.
Kopi arabika pertama dideskripsikan oleh Linnaeus pada tahun 1753.
Varietas terbaik yang dikenal adalah typicadan bourbon dan dari jenis ini
beranekaragam strain telah dikembangkan.
Ciriciri
Habitus : perdu, tahunan, tinggi 5 meter.
Batang : Berkayu, keras, putih keabua-buan.
Daun : tunggal, bulat telur, panjang 5-15 cm, lebar 4-6.5 cm.
Bunga : majemuk, mahkota berbentuk bintang
Buah : diameter 5 mm, warna hijau setelah tua kemerahan.
Biji : bulat telur, berbelah dua, keras
Akar : tunggang, kuning muda.
2. Kopi Robusta (Coffee robusta Lin dl ex De Wild)
Kopi Robusta memiliki ukuran biji kopi yang besar, bentuknya oval, tinggi
kafein dan memiliki aroma yang kurang harum. Robusta dapat
dikembangkan dalam lingkungan dimana arabika tidak akan tumbuh.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga : Coffea
Ciri-ciri :
Habitus : perdu, tahunan, tinggi 5 meter.
Batang : Berkayu,keras,putihkeabuabuan.
Daun : tunggal, bulat telur, panjang 5-15 cm, lebar 4-6.5 cm.
Bunga : majemuk, mahkota berbentuk bintang
Buah : diameter 5 mm,warna hijau setelah tua kemerahan.
Biji : bulat telur, berbelah dua, keras
Akar : tunggang, kuning muda.
3. Kopi Liberika
Kopi Liberika adalah jenis kopi yang berasal dari Liberia, Afrika Barat.
Kopi ini dapat tumbuh hingga 9 meter. Kopi ini didatangkan ke Indonesia
jaman dulu untuk menggantikan kopi arabika yang terserang hama.
Klasifikasi dari kopi liberika yaitu :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Suku : Rubiaceae
Marga : Coffea
Spesies : Coffealiberica W. Bull ex Hiern
Varietas : Coffealiberica var. Liberika
8|A g ro indu st r i dan Lingkun gan
Sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan
Vietnam, Indonesia mampu memproduksi sedikitnya 748 ribu ton atau 6,6 % dari
produksi kopi duniapada tahun 2012. Dari jumlah tersebut, produksi kopi robusta
mencapai lebih dari 601 ribu ton (80,4%) dan produksi kopi arabika mencapai
lebih dari 147 ribu ton (19,6%).Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia
mencapai 1,3 juta hektar(ha)dengan luas lahan perkebunan kopi robusta mencapai
1 juta ha dan luas lahan perkebunan kopi arabika mencapai 0,30 ha.
Saat ini, industri pengolahan kopi merupakan salah satu industri prioritas yang
terus dikembangkan. Untuk mendukung upaya itu, Kementerian Perindustrian
telah menyusun Peta Panduan (Roadmap) Pengembangan Klaster Industri
Pengolahan Kopi. “Pengembangan industri pengolahan kopi di dalam
negeri memiliki prospek yang sangat baik, mengingat konsumsi kopi masyarakat
Indonesia rata-rata baru mencapai 1,2 kg perkapita/tahun dibanding dengan
negara-negara pengimpor kopi seperti USA 4,3 kg, Jepang 3,4 kg, Austria 7,6
kg, Belgia 8,0 kg, Norwegia 10,6 Kg dan Finlandia 11,4 Kg perkapita/tahun.
Dengan didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup
masyarakat Indonesia, kinerja industri pengolahan kopi di dalam negeri
mengalami peningkatan yang signifikan. Pertumbuhan konsumsi produk kopi
Kimia |9
olahan di dalam negeri meningkat rata-rata 7,5% per tahun. Ekspor produk kopi
olahan pada tahun 2011 yang mencapai lebih dari USD 268,6 juta meningkat
menjadi lebih USD 315,6 juta pada tahun 2012 atau meningkat lebih dari 17,49%.
Ekspor produk kopi olahan didominasi produk kopi instant, ekstrak, esens dan
konsentrat kopi yang tersebar ke negaratujuan ekspor seperti Mesir, Afrika
Selatan, Taiwan dan negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina dan
Singapura.
Berbeda dengan ekspor yang meningkat, impor produk kopi olahan turun sangat
signifikan. Impor kopi olahan yang mencapai lebih dari USD 78 juta pada tahun
2011 turun menjadi USD 63,2 juta pada tahun 2012 atau turun 19,01%. Impor
terbesar dialami produk kopi instan dan disinyalir kopi instan yang diimpor adalah
produk yang bermutu rendah. Untuk itu, Kemenperin sedang melakukan revisi
Standar Nasional Indonesia (SNI) Kopi Instant yang selanjutnya akan
diberlakukan secara wajib.
Secangkir kopi dihasilkan melalui proses yang sangat panjang. Mulai dari teknik
budidaya, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Hanya dari biji kopi
berkualitas secangkir kopi bercita rasa tinggi bisa tersaji di meja .
Buah kopi yang telah dipanen harus segera diolah untuk mencegah terjadinya
reaksi kimia yang bisa menurunkan mutu kopi. Hasil panen disortasi dan dipilah
berdasarkan kriteria tertentu, silahkanbaca cara memanen buah kopi. Buah
kualitas prima bila diolah dengan benar akan menghasilkan kopi bermutu tinggi.
10 | A g r o i n d u s t r i d a n L i n g k u n g a n
Secara umum dikenal dua cara mengolah buah kopi menjadi biji kopi, yakni
proses basah dan proses kering. Selain itu ada juga proses semi basah atau semi
kering, yang merupakan modifikasi dari kedua proses tersebut. Setiap cara
pengolahan mempunyai keunggulan dan kelemahan, baik ditinjau dari mutu biji
yang dihasilkan maupun komponen biaya produksi.
Biaya produksi proses basah lebih mahal dibanding proses kering. Proses basah
sering dipakai untuk mengolah kopi arabika. Alasannya, karena kopi jenis ini
dihargai cukup tinggi. Sehingga biaya pengolahan yang dikeluarkan masih
sebanding dengan harga yang akan diterima. Berikut tahapan untuk mengolah
kopi dengan proses basah.
Proses kering lebih sering digunakan untuk mengolah biji kopi robusta.
Pertimbangannya, karena robusta tidak semahal arabika. Peralatan yang
diperlukan untuk pengolahan proses kering lebih sederhana dan beban kerja lebih
sedikit, sehingga bisa menghemat biaya produksi. Berikut tahapan untuk
mengolah biji kopi dengan proses kering.
kopi mudah menyerap air dari udara yang bisa mengubah aroma dan rasa
kopi. Setelah mencapai kadar air kesetimbangan, biji kopi tersebut sudah
bisa dikemas dan disimpan.
Biji kopi dikemas dengan karung yang bersih dan dijauhkan dari bau-bauan.
Untuk penyimpanan yang lama, tumpuk karung-karung tersebut diatas sebuah
palet kayu setebal 10 cm. Berikan jarak antara tumpukan karung dengan dinding
gudang.
Biji kopi yang disimpan harus terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jamur
merupakan salah satu pemicu utama menurunnya kualitas kopi terlebih untuk
daerah tropis.
Kopi adalah bahan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Kopi mengandung energi sebesar 352 kilokalori, protein 17,4 gram, karbohidrat
69 gram, lemak 1,3 gram, kalsium 296 miligram, fosfor 368 miligram, dan zat
besi 4 miligram. Selain itu di dalam Kopi juga terkandung vitamin A sebanyak 0
IU, vitamin B1 0 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Kopi, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.
Kopi tak hanya diseduh kemudian diminum. Kopi bisa dikreasikan dengan
membuat berbagai olahan makanan dan minuman berbahan kopi, seperti puding,
bolu kukus, kue kopi, dan berbagai olahan es kopi.
Dengan kata lain, olahan kopi pun bisa menjadi pilihan makanan yang lain dari
yang lain. Dijamin, olahan berbahan dasar kopi mudah, murah, dan yang penting
nikmat.
1. Puding Kopi
Bahan:
1 bungkus agar-agar putih
100 gram gula pasir
1 sendok makan susu bubuk
1 sendok makan kopi instan
1 sendok makan tepung beras
600 ml air, garam secukupnya.
Cara membuat Olahan Puding Kopi:
Campur susu bubuk, kopi instan, dan tepung beras ke dalam 200 ml
air, aduk sampai rata.
Campurkan agar-agar dan gula pasir.
Tuang 400 ml air, aduk rata.
Tambahkan larutan kopi instan dan susu bubuk ke dalam larutan
agar-agar sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan.
Masak di atas api kecil hingga mendidih.
Setelah matang, tuangkan ke dalam loyang yang telah dibasahi air,
dan biarkan dingin dan simpan dalam lemari es.
K i m i a | 15
100 gram manisan ceri kering warna merah dan hijau (cincang
kasar).
Cara membuat Olahan Kue Kopi:
Panaskan oven 170 derajat celcius. Olesi loyang loaf ukuran 24×7
cm dengan minyak goreng, sisihkan.
Campur tepung dan kopi, aduk rata. Dalam wadah lain, kocok putih
telur hingga berbuih, masukan tepung kopi, aduk rata.
Tambahkan almond an ceri, aduk hingga rata.
Tuang ke loyang dan panggang hingga matang sekama kurang lebih
30 menit.
Keluarkan loyang dari oven, biarkan dingin.
Keluarkan kue dari loyang, bungkus dengan alumunium foil.
Diamkan 1-2 hari dengan suhu ruangan.
Di hari berikutnya, panaskan oven 120 derajat celcius. Gunakan
pisau tajam, iris kue tipis-tips.
Tata kembali di atas loyang dan panggang kembali sampai kering
dan renyah selama 45 menit.
Biarkan kue dingin, baru kemudian simpan dalam toples.
6. Kopi Jahe
Bahan:
500 ml air
6 cm jahe (kupas, memarkan)
100 gram gula merah
2 sdm kopi
4 sdm susu kental manis.
Cara membuat Olahan Kopi jahe:
Masak air sampai mendidih, masukkan jahe dan gula merah hingga
larut.
Masukkan kopi, aduk rata.
Saring ampasnya, kemudian tambahkan susu kental manis dan
kacang tanah sangrai jika suka atau bisa juga menggunakan
potongan roti tawar.
7. Stik Ubi Kopi
Bahan:
Ubi manis 100 gram, kukus hingga matang, haluskan
Tepung tapioka 200 gram
kopi instan 2 sendok teh
Gula halus 4 sendok teh makan
Telur ayam 1 butir
Air 25 ml, sesuaikan
Minyak goreng 500 ml
Cara Membuat Olahan Stik Ubi Kopi:
K i m i a | 17
Campur ubi manis, tepung tapioka, kopi instan dan gula halus
campur hingga rata.
Masukkan telur ayam, tuangi air sedikit demi sedikit sambil diuleni
hingga adonan dapat di bentuk.
Tipiskan adonan dengan rolling pin diatas selembar plastik
Potong potong adonan dengan lebar 1 cm. Masukkan adonan dalam
minyak dingin.
Goreng diatas api kecil hingga stik ubi matang.
Angkat, tiriskan lalu sajikan
18 | A g r o i n d u s t r i d a n L i n g k u n g a n
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penyusun menyarankan agar ilmu yang diperoleh mengenai kopi ini dapat
diterapkan dalam bidang pertanian sehingga diperoleh kualitas kopi Indonesia
yang lebih baik lagi.
K i m i a | 19
DAFTAR PUSTAKA