Professional Documents
Culture Documents
OLEH
REKAPITULASI PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA MAGANG INDUSTRI
(PKMI)
Telah
Diperiksa dan Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Bissmillahirahmanirahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga laporan “ Rekapitulasi Pelaksanaan Praktik Magang Indutsri
di PT Sakina Bahari Indonesia“ dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa pula
salam serta shalawat penulis kirimkan kepada beginda besar Nabi Muhammad SAW.
Suri tauladan bagi seluruh makhluk dimuka bumi.
1. Dr. Ir. Darmawan, MP., selaku Direktur Politeknik Pertania Negeri Pangkep.
iii
Penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca demi kelancaran penulisan selanjutnya. Dan penulis menyadari bahwa
laporan magang industri ini masih jauh dari kata sempurna, karena
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Table of Contents
v
DAFTAR GAMBAR
No Hal
1. Struktur Organisasi PT Sakina Bahari Indonesia ............................................................................ 5
2. Diagram Alur ikan dasar segar ...................................................................................................... 11
3. Sorting .......................................................................................................................................... 14
4. Penimbangan I ............................................................................................................................... 15
5. Proses scalling ............................................................................................................................... 18
6. Penyiangan (Dressing) .................................................................................................................. 21
7. Pencucian II ................................................................................................................................... 22
8. Penimbangan II ............................................................................................................................. 25
9. Ikan Kakatua WGGS dalam long pan .......................................................................................... 26
10. Ruang ABF.................................................................................................................................. 29
11. Penimbangan III .......................................................................................................................... 33
12. Pengepakan ................................................................................................................................. 33
13. Produk dimasukkan kedalam karung .......................................................................................... 34
14. Ruang Cold Storage .................................................................................................................... 37
15. Produk Dalam Ruang CS ............................................................................................................ 38
16. Proses Pengisian Kontainer ......................................................................................................... 42
vi
DAFTAR TABEL
No Hal
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No Hal
viii
I. PENDAHULUAN
1
dari mikroba (Shawyer, 2003). Pada prinsipnya pendinginan ikan adalah menurunkan
suhu pusat (thermal) ikan menjadi 0º C dan mempertahankan pada suhu tersebut
selama penyimpanan dan distribusi. Pendinginan ikan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain :
1. Pendinginan dengan es
2. Pendinginan dengan udara dingin
3. Pendinginan dengan air yang didinginkan.
2
II. PROFIL INSTANSI/INDUSTRI
a. Ikan Whole Round (WR) beku, yaitu produk ikan beku yang utuh.
b. Ikan Whole Gillet and Guiited Scalled beku (WGGS), yaitu produk ikan beku
utuh yang insang, isi perut, dan sisik dibuang.
c. Ikan Whole Gutted (WG) beku, yaitu produk ikan beku utuh yang isi perut
dihilangkan.
d. Skin On Bone Less, yaitu fillet yang kulit ,asih ada tetapi tulang tidak ada.
e. Skin Less Bone Less, yaitu fillet yang kulit dan tulang tidak ada.
a. Gurita ball
b. Gurita flower
c. Gurita blok
d. Gurita utuh
3
PT Sakina Bahari Indonesia masih tergolong perusahaan perikanan swasta
domestik, yang mengirim produk masih dalam negeri.
Visi
Misi
4
merawat, memperhatikan dan mengerjakan berbagai hal yang berkaitan dengan urusan
kantor baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik. Dalam menjalankan tugasnya sehari-
hari HRD & GA dibantu oleh Quality Control (QC), Kepala Produksi, Administrasi
penerimaan bahan baku dan Administrasi produksi.
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian telah
ditetapkan secara tertulis oleh perusahaan sebagai berikut:
A. Direktur
Tugas dan tanggung jawab direktur adalah:
1. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan dalam
perusahaan.
2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer) atau wakil direktur.
3. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
5
4. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerjaperusahaan.
6
3. Memperifikasi kualitas suatu produk.
4. Bertanggung jawab untuk memonitor setiap proses yang terlibat dalam prosuksi
produk.
5. Memastikan kualitas barabg produksi sesuai standar.
6. Merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
7. Bertanggung jawab untuk dokumentasi insfeksi dan tes yang dilakukan pada produk
dari sebuah perusahaan.
8. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya
untuk referensi dimasa mendatang.
E. Kepala Produksi
Tugas dan tanggung jawab kepala produksi adalah:
1. Mengkoordinasikan penyusunan rencana operasional dan program pemeliharaan
atau perawatan, pembangunan investasi sarana dan prasarana yang berada
diperusahaan.
2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan operasional.
3. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan perbaikan dan perawatan sarana
dan prasarana agar tetap optimal dalam mendukung kegiatan operasioanal usaha.
F. Administrasi Penerimaan Bahan Baku
Tugas dan tanggung jawab admmisitrasi penerimaan bahan baku adalah
mencatat jumlah bahan baku yang masuk ke ruang produksi.
7
2.4 Sarana dan Prasarana PT Sakina Bahari Indonesia
Perkembangan suatu perusahaan juga sangat dipengaruhi dengan adanya
sarana dan prasarana yang baik dalam suatu perusahaan. Sarana dan prasarana yang
menunjang di PT.Sakina Bahari Indonesia yaitu bangunan yang terdiri dari kantor,
ruang produksi, kantin, mushola, toilet, parkiran, ruang istirahat, dan ruang logistik.
Ruang produksi terdiri dari ruang penerimaan bahan baku, ruang proses penanganan
bahan baku, mesin pembeku cepat ABF, ruangan cold storage (CS), dan loker
karyawan.
A. Sarana perusahaan
1. Ruang Kantor (Office)
Ruang kantor terpisah dengan unit pengolahan dan merupakan tempat
aktivitas direktur, staf, dan karyawan dalam menjalankan proses administrasi
perusahaan.
8
pembekuan yaitu selama 7 hingga 8 jam. PT Sakina Bahari Indonesia
mempunyai dua unit ABF dengan kapasitas masing- masing 3 ton untuk
setiap ABF.
9
telinga, sedangkan karwayan wanita menggunakan jilbab, hal ini berfungsi agar
tidak adanya kontaminasi berupa rambut yang jatuh pada produk yang diolah.
Semua perlengkapan yang digunakan wajib untuk dicuci setiap hari setelah
proses produksi selesai dilakukan.
10
2.5 Diagram Alir Pembekuan Ikan
Penerimaan Bahan
Penerimaan Karung
Baku
Penimbangan I
Pencucian I
(Air+Es+Clorin 50ppm)
Sizing (Pengelompokan)
Penyusunan Di Longpan
PEMBEKUAN DENGAN
ABF
Packing (Pengepakan)
Pengiriman Produk
Gambar 2. Diagram Alur ikan dasar segar
11
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Prosedur Kerja :
1. Sambutan Direktur dan para staf PT Sakina Bahari Indonesia kepada peserta
magang beserta Dosen pengantar mahasiswa magang.
2. Pengenalan ruang produksi dan para pegawai PT Sakina Bahari Indonesia
Hasil :
Terlaksananya tahap penerimaan mahasiswa magang di PT Sakina Bahari
Indonesia, mahasiswa Politkenik Pertanian Negeri Pangkep sebagai peserta magang
di PT Sakina Bahari Indonesia, dan diperbolehkan mengikuti segala kegiatan selama
kurang lebih 3 bulan.
12
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses penerimaan bahan baku dengan tujuan untuk
menyortasi bahan baku sebelum masuk kedalam ruang produksi.
Alat dan Bahan :
A. Alat
1. Meja sortir
2. Thermometer (alat pengukur suhu)
3. Timbangan analitik
4. Pisau fillet
5. Basket
6. Gayun
7. Meja timbangan
8. Fiber
B. Bahan
1. Ikan kakatua
2. Es curah
13
Prosedur Kerja :
1. Bahan baku diantar langsung oleh supliyer menggunakan mobil dengan wadah
box styrofoam yang telah diberi bongkahan es didalamnya agar suhu ikan tetap
terjaga selamapengantaran.
2. Setelah itu dilakukan pembongkaran ikan yang dituang ke meja khusus sortir.
Kemudian dilakukan tahap sortir berdasarkan ciri-ciri ikan yang segar dan
dipisahkan berdasarkan size yang telah ditentukan. Ikan yang tidak memenuhi
syarat akan dikembalikan kepada suplyer.
3. Ikan kakatua yang telah ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam ruang
produksi untuk dilakukan tahapan penampungan bahan baku.
Hasil dan Pembahasan :
Bahan baku yang masuk di PT Sakina Bahari Indonesia berasal dari beberapa
supliyer yang berasal dari daerah yang berbeda-beda, mulai dari daerah Bone, Wajo,
asal daerah bahan baku tanyakan.
Gambar 3. Sorting
Bahan baku yang masuk selanjutnya akan dibongkar ke meja khusus sortasi.
Bahan baku ikan disortasi berdasarkan keadaan organoleptik ikan segar, mulai dari
keadaan mata, insang, daging, dan sisik. Ikan yang segar adalah ikan yang baru saja
diperoleh dari hasil penangkapan maupun budidaya dan belum mengalami proses
14
pengolahan lebih lanjut. Dalam pengertian lain, ikan segar adalah ikan yang belum
mengalami perubahan fisik maupun kimia yang kondisinya masih seperti saat ikan
ditangkap (Riza Rahman Hakim, 2009). Ikan yang sesuai dengan syarat mutu ikan
segar, selanjutnya akan ditimbang dan dipisahkan berdasarkan size yang telah
ditentukan. 3 size yang digunakan untuk ikan kakatua di PT Sakina Bahari Indonesia,
yaitu :
Tabel 1. Size Ikan Kakatua WGGS
Gambar 4. Penimbangan I
Penimbangan I dilakukan berdasarkan size ikan yang telah ditentukan,
bertujuan untuk menentukan harga yang akan dibayar oleh perusahaan kepada
supliyer. Dalam tahap penyortiran bahan baku, akan ada bahan baku yang tidak
memenuhi syarat mutu ikan segar, dan ikan tersebut akan dikembalikan kepada
15
supliyer.
Ikan yang telah ditimbang,kemudian dimasukkan kedalam ruang produksi
untuk dilakukan proses penampungan ikan. Proses penampungan ikan dilakukan
dengan cara memasukkkan ikan ikan kedalam box styrofoam yang sebelumnya telah
diberi bongkahan es, setelah ikan dimasukkan kemudian diberikan kembali bongkahan
es diatas ikan tersebut.
Kesimpulan :
Proses penerimaan bahan baku dimulai dengan tahap sortasi,yaitu tahap yang
dilakukan dengan memperhatikan keadaan organoleptik ikan. Ikan dengan keadaan
ciri organoleptik ikan segar maka ikan akan diterima sedangkan ikan yang tidak
memenuhi syarat organoleptik ikan segar maka akan dikembalikan kepada supliyer.
Saran :
Proses sortasi ikan harus dilakukan dengan teliti terutama pada keadaan
organoleptik ikan yang akan diterima.
Referensi :
Hakim. Rahman R. 2009. Teknologi pengolahan perikanan. Penerbit Gamma.
Malang.
16
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanan :
Melaksanakan proses penyisikan (Scalling) ikan kakatua dengan tujuan untuk
menghilangkan sisik pada ikan kakatua.
Alat dan Bahan :
A. Alat
1. Pengerik Ikan (Scaller) 4. Besi untuk penarik basket
2. Box pencucian 5. Basket atau keranjang plastik
3. Meja produksi
B. Bahan
1. Ikan kakatua
2. Es curah
3. Larutan Clorin 50ppm
Prosedur Kerja :
1. Ikan yang telah di tampung, kemudian di bongkar diatas meja produksi.
2. Ikan kakatua disisik menggunakan alat khusus penyisik ikan. Setelah disisik ikan
dicuci menggunakan air bersih yang telah dicampur dengan es curah dan larutan
clorin 50ppm.
3. Setelah selesai ikan dibawa kemeja selanjutnya dengan menggunakan basket
17
untukdilakukan proses penanganan selanjutnya.
Hasil dan Pembahasan :
18
(Winamo, 1993). Pencucian I dilakukan dengan menggunakan air bersih yang
dicampur dengan clorin konsentrasi 50ppm, penambahan clorin konsentrasi 50ppm
pada proses pencucian I bertujuan untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme
pathogen yang ada pada ikan.
Ikan yang telah melewati tahap pencucian I selanjutnya akan dibawa
menggunakan basket menuju keproses penanganan bahan selanjutnya.
Kesimpulan :
Proses penyisikan ikan kakatua dilakukan dengan menggunakan alat pengerak
yang biasa disebut dengan scaller yang terbuat dari bahan stainless stell sehingga
aman bagi ikan.
Saran :
Proses penyisikan ikan kakap merah harus dilakukan dengan hati-hati agar
tidak menimbulkan kerusakan pada daging ikan.
Referensi :
Riayah,H., Sandra, L. 2015. Proses Pembekuan Fillet Ikan Anggoli Bentuk Skin On
DiCV Bee Jay Seafood Probolinggo Jatim. Jurnal Ilmu Perikanan. Vol 6(1).
Winamo, 19993. Pangan Gizi, Teknologi Dan Konsumen. PT Gramedia Utama Pustaka
Utama. Jakarta
19
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses penyiangan (dressing) dari produk ikan kakatua
dengan tujuan untuk menghilangkan bagian dalam dari ikan kakatua.
20
2. Setelah disiangi ikan dicuci dan disikat menggunakan sikat kecil yang dilakukan
didalam baskom yang berisi air bersih yang dicampur dengan es curah.
3. Kemudian ikan kakatua yang telah bersih dari isi dalam dibawa keproses
selanjutnya menggunakan basket yang dibantu dengan besi penarik basket.
Hasil dan Pembahasan :
Penyiangan ikan (dressing) adalah proses pembuangan isi perut ikan. Menurut
Afrianto dan Liviawaty (1989) Penyiangan ikan bertujuan untuk menghilangkan
sebagian besar bakteri pembusuk seperti salmonella yang terdapat pada tubuh ikan
seperti insang, sisik, dan isi perut agar proses kemunduran mutu ikan berlangsung
lama.Penyiangan ikan (dressing) dilakukan dengan cara membelah perut ikan kakatua
dengan menggunakan pisau yang tajam, kemudian isi perut di keluarkan dengan
menggunakan sendok aluminium sampai bersih yang dilakukan oleh 4-5 orang
karyawan. Setelah isi perut dan insang ikan dibuang, selanjutnya ikan kakatua disikat
menggunakan sikat kecil yang dilakukan dibaskom yang berisikan air yang dicampur
dengan es curah. Proses penyikatan ini bertujuan untuk membersihkan lendir yang
masih tersisa pada ikan.
Pencucian II dilakukan dengan cara menyikat ikan mulai dari kepala ikan
hingga perut ikan dengan menggunkan air bersih yang dicampur dengan es curah,
21
yang dilakukan didalam baskom aluminium atau pan dan disikat menggunakan sikat
kecil agar lendir pada ikan dapat dihilangkan dengan mudah. Proses ini biasanya
dilakukan oleh 3-4 orang karyawan.
Gambar 7. Pencucian II
Kesimpulan :
Penyiangan ikan (dressing) merupakan proses pembuangan isi bagian dalam
ikan, mulai dari insang, dan isi perut ikan kakatua yang selanjutnya akan dibersihkan
menggunakan sikat kecil yang dilakukan didalam baskom stainless atau pan yang
berisikan air bersih yang dicampur dengan es curah.
Saran :
Pada proses penyikatan lendir diharpkan dilakukan dengan bersih agar tidak
mempenagruhi kualitas pada produk akhir.
Referensi :
Afrianto, E dan Liviawaty, E. 1991. Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Kanisius.
Yogyakarta.
22
Agustiar, Awaluddin, A. 2016. “Penanganan Hasil Perikanan”.
https://akhmadawaludin.web.ugm.ac.id/dressing-percentage/. Diakses
tanggal 19 juni 2021.
23
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses penyusunan dari produk ikan kakatua WGGS dalam
long pan sebelum masuk kedalam ruang ABF.
Prosedur Kerja :
1. Ikan kakatua WGGS selanjutnya ditimbang dan dipisahkan berdasarkan ukran
(size) yang telah ditetapkan.
2. Setelah itu, ikan ditimbang per size secara keseluruhan kemudian dicatat oleh
administrasi produksi.
3. Kemudian ikan kakatua WGGS disusun diatas long pan yang dilapisi dengan
24
jenis plastik.
4. Setelah disusun dengan rapi, long pan berisikan ikan diangkat ke atas pallete dan
selanjutnya akan dibawa masuk kedalam ruang ABF.
Hasil dan Pembahasan :
Pada tahap ini dilakukan proses penimbangan II, dimana proses ini bertujuan
untuk memisahkan ikan berdasarkan ukuran (size) yang telah ditetapkan.
Pada proses pembagian ukuran atau size produk ikan kakatua WGGS PT.
Sakina Bahari menggunakan 3 macam size, yiatu :
Tabel 2. Ukuran (size) produk ikan kakatua WGGS
Gambar 8. Penimbangan II
Proses pembagian size ikan kakatua WGGS dilakukan diatas meja
produksi dengan cara menimbang ikan diatas timbangan digital, kemudian disatukan
dalam satu ukuran dalam keranjang plastik yang telah diberi keterangan berupa label
25
kecil yang berisi ukuran dan jenis produk untuk memberi kemudahan dalam
mengetahui jenis produk ikan agar tidak terjadi kesalahan. Setelah ditimbang, hasil
dari penimbangan II selanjutnya kan dicatat oleh administrasi produksi bahan baku.
Kesimpulan :
26
Proses penyusunan ikan dalam long pan isinya disesuaikan dengan ukuran atau size
ikan yang akan di susun.
Saran :
Penyusunan ikan di long pan dilakukan dengan rapi agar tidak membuat
bengkok pada tubuh ikan pada saat ikan dibekukan.
Referensi :
27
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses pembekuan produk menggunakan mesin ABF (Air
Blast freezer) denga tujuan untuk menonaktifkan bakteri yang ada pada produk
perikanan.
a. Alat
1. Ruang ABF
2. Rak Besi
4. Pan
5. Pallete
b. Bahan
28
Prosedur Kerja :
1. Ikan kakatua WGGS yang telah tersusun rapi diatas long pan selanjutnya dibawa
masuk kedalam ruang ABF.
2. Didalam ruang ABF long pan disusun rapi diatas rak besi.
3. Proses pembekuan ikan kakatua WGGS berlangsung.
29
Proses pembekuan yang diterapkan di PT Sakina Bahari Indonesia, yaitu
dengan cara produk disusun dengan rapi diatas pan dan dimasukkan ke dalam ruang
Air Blast Freezing (ABF) untuk dilakukan proses pembekuan. Proses pembekuan
dilakukan selama 12 jam dengan suhu –35 ºC sampai dengan -45 ºC, hal ini di
karenakan agar produk dapat membeku secara utuh.
Kesimpulan :
Saran :
Suhu ruang pada ABF harus selalu terkontrol.
Referensi :
Naimah, Habibatun. Dan Junianingsih, I. 2014. Porses Pembekuan Ikan Katamba
(Letjanus lentjan) Produk WGGS (Whole Gilled Guitted Scaled). Jurnal Ilmu
Perikanan. Vol 5: 2
30
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
a. Alat
1. Meja produksi
2. Tango
3. Tali rapia
4. Timbangan digital
5. Plastik
31
8. Pallet
9. Karung
11. Spidol
b. Bahan :
Prosedur Kerja :
1. Ikan yang telah membeku, dikeluarkan dari ruang ABF. Selanjutnya ikan kakatua
WGGS beku dibongkar dari Longpan.
2. Selanjutnya, ikan kakatua WGGS beku ditimbang dengan menggunakan basket
sebagai wadah ikan yang akan ditimbang.
3. Ikan kakatua WGGS beku ditimbang menggunakan timbangan digital dengan
masing-masing berat 10 kg.
4. Setelah ditimbang, ikan kakatua WGGS beku kemudian diakukan proses
pengepakan dalam kemasan primer. Setelah dikemas menggunakan kemasan
primer, ikan kemudian dimasukkan kedalam plastic.
5. Setelah dikemas, ikan kakatua WGGS beku kemudian dimasukkan kedalam karung
dan diikat mengunakan tali rapia.
6. Produk siap untuk dimasukkan ke dalam Cold Storage.
32
yang nantinya kemasan akan bersisi label yang memuat tentang informasi produk,
mulai dari nama, jenis produk, tanggal produksi, berat, dan informasi lainnya.
33
Gambar 13. Produk dimasukkan kedalam karung
Karung yang digunakan, sebelumnya telah diberikan label yang memuat
tentang informasi produk, mulai dari nama produk, jenis produ, tanggal produksi, dan
informasi lainnya. Setiap karung berisikan 10 kg ikan kakatua WGGS beku.
Kesimpulan :
Produk ikan kakatua WGGS beku ditimbang dengan berat 10 kg untuk setiap
karungnya. Karung yang digunakan telah diberi label yang berisikan informasi
mengenai produk, seperi nama, jenis produk, tanggal produksi, nomor kontainer, dan
ukuran ikan.
Saran :
Pada saat penimbangan III size atau ukuran ikan harus diperhatikan agar tidak
bercampur dengan ukuran yang berbeda serta karung yang digunakan juga harus
diperhatikan.
Referensi :
Ismail, ibnu. 2020. “Pengertian Kemasan Produk: Jenis, Tujuan, dan Manfaatnya untuk
Bisnis” https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-kemasan-produk/.
Diakses 19 Juni 2021.
34
PT. SakinaBahari Indonesia.
35
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses penyimpanan produk ikan kakatua WGGS beku dengan
tujuan meyimpan produk ikan beku sebelum dilakukan proses pensitribusian produk.
2. Pallet
36
Hasil dan Pembahasan :
Cold storage adalah ruangan atau gudang yang dirancang khusus menggunakan
kondisi suhu tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk
terutama produk cepat rusak (perishable) dengan tujuan untuk mempertahankan
kesegarannya.
37
Gambar 15. Produk Dalam Ruang CS
Produk ikan kakatua WGGS beku disimpan didalam Cold Storage dengan suhu -
20oC dan kapasitas ±40 ton. Manajemen penyimpanan yang digunakan adalah sistem
First In First Out (FIFO).
Saran :
Produk yang disimpan didalam Cold Storage disesuaikan dengan manajemen
penyimpanan yang digunakan agar mempermudah pada saat proses pengiriman.
Referensi :
Andriawan,F.2019. perbedaan metode FIFO, FEFO, LIFO dan average di pengolahan
bisnis.https://www.paper.id/blog/product-content/beda-metode-fifo-lifo-fefo/amp/.
38
Diakses 19 Juni 2021.
39
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses pengiriman atau loading dari produk ikan kakatua WGGS.
1. Mobil kontainer
Prosedur Kerja :
1. Kontainer yang akan digunakan terelebih dahulu dibersihkan menggunakanair
bersih sebelum digunakan.
2. Kemudian dilakukan proses precooling (pendinginan awal hingga mencapai
suhu -10oC) pada kontainer.
3. Produk dikeluarkan dari ruangan Cold Storage menggunakan box aluminium
dengan bantuan hand pallet manual.
40
4. Kemudian produk dimasukkan ke dalam kontainer dan disusun rapi.
5. Setelah isi container telah sesuai dengan permintaan bayer, maka kontainer
ditutup kemudian berangkat sesuai dengan tujuan masing-masing.
6. Sebelum berangkat kontainer didinginkan kembai dengan suhu -20 ºC
sebelum kontainer berangkat
7. Proses pengiriman produk perikanan beku dilakukan.
41
Gambar 16. Proses Pengisian Kontainer
Pada saat pengisian produk didalam container harus dialakukan dengan hati-
hati agar tidak meyebaban kerusakan pada produk. Selain itu, produk tidak boleh
terlalu penuh sehingga masih tersisa ruang untuk sirkulasi udara. Setelah selesai
container kemudian dikunci dan didinginkan hinggan suhu container mencapai suhu
-20oC.
Kesimpulan :
Saran :
42
Referensi :
Suyono. 2003. Shipping : Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut.
Jakarta: Victori Jaya Abadi di Proses Stuffing Produk Furniturepada Rakabu
Furniture Di Surakarta.
43
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Tujuan Pelaksanaan :
Melaksanakan proses penanganan limbah dari produk ikan kakatua WGGS
dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Prosedur Kerja :
1. Limbah ikan tua berupa sisik selanjutnya dimasukkan kedalam karung dan diikat.
2. Setelah di masukkan kedalam karung, selanjutnya sisik ikan ikan ditimbang dan
dijual kepada pembeli.
Limbah perikanan adalah ikan yang terbuang tercecer dan sisa olahan yang
pada suatu saat tertentu belum dapat dimanfaatkan secara ekonomis
(Moeljanto,1979).
44
Limbah dari proses pengolahan ikan Kakatua menghasilkan limbah berupa
sisik. Sisik ikan kakatua tersebut akan ditimbang dan akan dijual kepada buyer tetap
PT Sakina Bahari Indonesia.
Kesimpulan :
Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan ikan kakatua berupa sisik
dijual kepada buyer sehingga tidak mengotori lingkungan sekitar.
Saran :
Pengolahan limbah dalam suatu perusahaan harus diperhatikan agar tidak
mengotori lingkungan sekitar perusahaan.
Referensi :
45
Lampiran
46
28 27/02/2021 Penampungan bahan baku 08.00 - 16.00
29 28/02/2021 Libur Kerja Hari Minggu
30 01/03/2021 Penyisikan Ikan 08.00 - 16.00
31 02/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
32 03/03/2021 Penampungan bahan baku 08.00 - 16.00
Pengepakan dan penampungan 08.00 - 16.00
33 04/03/2021 bahan baku
34 05/03/2021 Tidak hadir -
35 06/03/2021 Tidak hadir -
36 07/03/2021 Libur Kerja Hari Minggu
37 08/03/2021 Penyisikan ikan merahan 08.00 - 16.00
38 09/03/2021 Penampungan bahan baku 08.00 - 16.00
39 10/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
40 11/03/2021 Libur -
Pengepakan dan penampungan 08.00 - 16.00
41 12/03/2021 bahan baku
42 13/03/2021 Penampungan bahan baku 08.00 - 16.00
43 14/03/2021 Libur Kerja Hari Minggu
Setengah
44 15/03/2021 Izin hari
Pengepakan dan penyusunan ikan 08.00 - 16.00
45 16/03/2021 dalam long pan
Penyisikan dan penyusunan ikan 08.00 - 16.00
46 17/03/2021 dalam long pan
47 18/03/2021 Penyisikan Ikan 08.00 - 16.00
48 19/03/2021 Tidak masuk 08.00 - 16.00
49 20/03/2021 Pengepakan ikan dan gurita beku 08.00 - 16.00
50 21/03/2021 Libur Kerja Hari Minggu
Penyisikan ikan merahan dan 08.00 - 16.00
51 22/03/2021 kakatua
52 23/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
53 24/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
54 25/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
55 26/03/2021 Tidak Masuk -
56 27/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
57 28/03/2021 Libur Kerja Hari Minggu
47
58 29/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
59 30/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
60 31/03/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
61 01/04/2021 Tidak masuk -
62 02/04/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
63 03/04/2021 Pengepakan 08.00 - 16.00
No Tanggal Kegiatan Keterangan Paraf
64 04/04/2021 Libur Kerja Hari Minggu
65 05/04/2021 Penyiangan Ikan WGGS 08.00 - 16.00
66 06/04/2021 Penyiangan Ikan WGGS 08.00 - 16.00
67 07/04/2021 Penyisikan ikan lamadan 08.00 - 16.00
68 08/04/2021 Pengepakan produk ikan beku 08.00 - 16.00
69 09/04/2021 Pengepakan produk ikan beku 08.00 - 16.00
70 10/04/2021 Pengepakan produk ikan beku 08.00 - 16.00
71 11/04/2021 Libur Kerja Hari Minggu
Penyisikan ikan dan penyusunan 08.00 - 16.00
72 12/04/2021 ikan dalam Long pan
Penyisikan ikan dan penyusunan 08.00 - 16.00
73 13/04/2021 ikan dalam Long pan
Penyisikan ikan dan penyusunan 08.00 - 16.00
74 14/04/2021 ikan dalam Long pan
Penyisikan ikan dan penyusunan 08.00 - 16.00
75 15/04/2021 ikan dalam Long pan
Penyisikan ikan dan penyusunan 08.00 - 16.00
76 16/04/2021 ikan dalam Long pan
Pengepakan ikan beku dan gurita 08.00 - 16.00
77 17/04/2021 beku
78 18/04/2021 Libur Kerja Hari Minggu
Pengepakan (Packing) Produk Ikan 08.00 - 16.00
79 19/04/2021 Beku
Pengepakan (Packing) Produk Ikan 08.00 - 16.00
80 20/04/2021 Beku
Pengepakan (Packing) Produk Ikan 08.00 - 16.00
81 21/04/2021 Beku
Pengepakan (Packing) Produk Ikan 08.00 - 16.00
82 22/04/2021 Beku
83 23/04/2021 Pengepakan (Packing) Produk Ikan 08.00 - 16.00
48
Beku
Pengepakan (Packing) Produk Ikan 08.00 - 16.00
84 24/04/2021 Beku
85 25/04/2021 Libur Kerja Hari Minggu
86 26/04/2021 Tidak masuk Magang 08.00 - 16.00
Pengepakan ikan beku dan gurita 08.00 - 16.00
87 27/04/2021 beku
88 28/04/2021 Pengepakan gurita beku 08.00 - 16.00
Membuat Plastik Kemasan Produk 08.00 - 16.00
89 29/04/2021 Ikan WGGS
90 30/04/2021 Pengepakan gurita beku 08.00 - 16.00
49
Lampiran 2 Foto Dokumentasi
50
Lampiran 3 Biodata Mahasiswa
BIODATA MAHASISWA
Nama : Alief Setiawan Apriel
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Ujung pandang, 20 April 1999
Agama : Islam
Alamat rumah : Btn hj banca
No. Kartu penduduk :
No. Kartu mahasiswa :
No. Hp : 087765901192
Golongan darah :0
Nama orang tua (Ayah) : Muh Apriel
Nama orang tua (Ibu) : Hasnawati
Alamat orang tua : Btn hj banca
No. HP orang tua :-
51
Denah Lokasi PT Sakina Bahari Indonesia
52