Professional Documents
Culture Documents
NIM : K1515006
SNI 03-4141-1996
METODE PENGUJIAN GUMPALAN LEMPUNG DAN BUTIR-BUTIR
MUDAH PECAH DALAM AGREGAT
BAB I
DESKRIPSI
1.1. Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah Dalam Agregat
dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian untuk
menentukan gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat alam.
1.1.2 Tujuan
Tujuan metode ini adalah untuk memperoleh persen gumpalan lempung dan butirbutir
mudah pecah dalam agregat halus maupun kasar, sehingga dapat digunakan oleh
perencana dan pelaksana pembangunan jalan.
1.2 Ruang Lingkup
Metode pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengujian untuk
menentukan persen gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat.
1.3 Pengertian
Yang dimaksud dengan :
1) gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat alam adalah butir-
butir agregat yang mudah pecah dengan cara ditekan di antara Ibu jari dan jari telunjuk,
setelah agregat tersebut direndam dalam air suling selama (24 ± 4) jam;
2) penyaringan basah adalah penyaringan yang dilakukan dengan cara, melewatkan air
di atas benda uji dan mengguncangkan saringan dengan tangan, sehingga semua benda
uji di bawah ukuran saringan dengan mudah dapat terpisahkan.
BAB II
PERSYARATAN PENGUJIAN
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) saringan terdiri dari ukuran Nomor 20 (0,85 mm), Nomor 16 (1,18 mm), Nomor 8
(2,36 mm), Nomor 4 (4,75 mm), 3/8" (9,50 mm), 3/4" (19,00 mm) dan 11/ 2" (38,10
mm);
2) wadah tahan karat yang cukup untuk menebarkan benda uji, sehingga dapat
menyebar tipis pada dasar wadah;
3) timbangan untuk menentukan berat benda uji mempunyai ketelitian ± 0,1% dari
berat benda uji;
4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)°C.
3.2 Benda Uji
Benda uji adalah agregat dalam kondisi kering oven dan harus sudah terlebih dahulu
melalui pengujian, sesuai dengan SNI 03-4142-1963, tentang pengujian jumlah bahan
dalam agregat yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm) : SNI 03-4141-1996 3
1) Benda uji agregat halus adalah agregat yang butirannya lolos saringan Nomor 4 (4,75
mm) dan tertahan Nomor 16 (1,18 mm) dengan berat mininium 100 gram:
2) benda uji agregat kasar adalah agregat yang dipisahkan dalam beberapa fraksi
dengan menggunakan saringan Nomor 4 (4,75 mm), 3/8" (9,50 mm), 3/4" (19,00 mm)
dan 11 /2" (38,10 mm) dengan berat minimum sesuai Tabel 1.
Tabel 1 Ketentuan Berat Kering Minimum Benda Uji
Ukuran Agregat Berat Kering Minimum Benda Uji
(Gram)
No. 4 (4,75 mm) - 3/8" (9,50 mm) 1000
3 /8" (9,50 mm) - 3/4" (19,00 mm) 2000
3 /4" (19,00 mm) - 11 /2" (3 8,10 mm) 3000
≥ 11 /2" (38, 10 mm) 5000
Tabel 2 Ukuran Saringan Untuk Penyaringan Basah
Ukuran Agregat Ukuran Saringan Untuk Memisahkan
Benda Uji Yang Sudah Pecah
No. 16 (1,18 mm) - No.4 (4,75 mm) No.20 (0,85 mtn)
No.4 (4,75 mm) - 3/8" (9,50 mm) No. 8 (2,36 mm)
3/8" (9,50 mm) - 3/4" (19,00 mm) No. 4 (4,75 mm)
3/4" (19,00 mm) - 11/2" (38,10 mm) No. 4 (4,75 mm)
≥ 1½" (38,10 mm) No. 4 (4,75 mm)
3.3 Perhitungan
Rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut :
1) Persen gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat
(𝑊 − 𝑅)
𝑃= x100%
𝑊
Keterangan :
P = gumpalan lempung dan butir-butir mudah pecah dalam agregat
w = berat benda uji (gram);
R = berat benda uji kering oven yang tertahan pada masing-masing ukuran
saringan setelah dilakukan penyaringan basah (gram).
2) Untuk benda uji agregat kasar persen gumpalan lempung dan butir-butir mudah
pecah dihitung sebagai harga rata-rata dari persen gumpalan lempung dan
butirbutir mudah pecah untuk masing-masing fraksi yang dikoreksi dengan
berat benda uji sesuai gradasi sebelum pemisahan;
3) Untuk agregat kasar yang bergradasi kurang dari 5%, nilai persen gumpalan
lempung dan butir-butir mudah pecah disamakan dengan nilai persen fraksi di
atas atau di bawahnya yang mempunyai nilai terbesar.
BAB IV
CARA UJI
4.1 Persiapan
Lakukan tahapan persiapan sebagai berikut :
1) Siapkan peralatan yang akan digunakan;
2) Tuliskan identitas benda uji ke dalam formulir pengujian;
3) Siapkan benda uji dalam kondisi kering oven dengan melalui alat pemisah contoh,
tentukan beratnya, sehingga memenuhi ketentuan butir 3.2.1 Untuk benda uji agregat
halus dan sesuai Tabel 1 untuk benda uji agregat kasar.