You are on page 1of 27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang mendukung

penelitian sehingga dapat memperjelas masalah penelitian yang menjadi

obyek untuk perumusan masalah.

A. Pengertian Purifier

Menurut Lasli Jackson dan Thomas D. Morton (1977), pengertian

purifier adalah suatu pesawat bantu yang digunakan untuk pemisahan

dua cairan yang berbeda berat jenisnya. Pada purifier pembersihan

dilakukan dengan system gerak putar (sentrifugal).

Di kapal, purifier berfungsi untuk membersihkan bahan bakar dari

kotoran cair maupun padat (lumpur) sehingga kerusakan pada mesin

akibat penggunaan bahan bakar yang tidak bersih dapat dikurangi.

B. Prinsip Pemisahan Minyak

Menurut Jusak J.H (perawatan dan perbaikan mesin),

menjelaskan bahwa prinsip pembersihan minyak terdiri dari beberapa

jenis, hal ini disebabkan karena perbedaan berat jenis (BJ) zat cair

tersebut, namun yang sering dipakai di kapal yaitu :


6

1. Metode Gaya Gravitasi

Metode gaya gravitasi adalah cara pembersihan minyak

dengan menggunakan gaya berat, yaitu bahan bakar dari

tangki dasar berganda dialirkan ke tangki penyimpanan bahan

bakar dalam waktu tertentu untuk mengendapkan air dan

lumpur yang dikandung oleh bahan bakar.

Contoh :

Suatu cairan yang mengandung minyak jika diendapkan pada

suatu wadah atau tangki maka dengan gaya gravitasi bumi

cairan yang mempunyai berat janis yang lebih besar akan ke

titik pusat bumi dari pada cairan yang mempunyai berat jenis

lebih kecil.

2. Metode Pembersih Sentrifugal

Mesin pemisah kotoran yang lazim disebut separator (purifier)

yaitu pemisah dengan putaran untuk melakukan pemisahan

dengan pengendapan di bidang sentrifugal.

Jika pemisahan dengan gaya sentrifugal bekerja sesuai dengan

1500–1900 rpm, maka pemisahan dan pembersihannya jauh

lebih besar dari pada pengendapan gravitasi bumi.


7

3. Metode Filter (Saringan)

Untuk pembersihan bahan bakar dengan pemakaian saringan

dibagi dalam dua kali penyaringan. Ini dimaksudkan agar dapat

memperoleh hasil yang maksimal, untuk setiap saringan

dipergunakan untuk menyaring bagian kotoran yang besar

sedangkan saringan (super filter) dipergunakan untuk

menyaring bagian kotoran yang kecil.

C. Prinsip Kerja Purifier

Menurut Sarifuddin Rowa (2002), Prinsip kerja purifier adalah

memisahkan minyak dari air, lumpur dan kotoran lainnya dengan gaya

sentrifugal berdasarkan berat jenisnya sehingga partikel yang

mempunyai berat jenis yang lebih besar akan berada jauh

meninggalkan porosnya, sedangkan partikel yang mempunyai berat

jenis lebih kecil akan selalu berada mendekati porosnya.

Tujuan pemisahaan minyak dengan putaran sentrifugal adalah :

1. Lumpur-lumpur dapat dipisahkan dengan mudah dan dibuang

dengan cara di blow-up.

2. Gerakan pembuangan lumpur dilakukan dalam suatu waktu yang

singkat dengan pembersihan yang tinggi.

3. Proses pembersihan jauh lebih efisien dan ekonomis.


8

D. Komponen Purifier Dan Fungsinya

Menurut Instruction Manual Book Alfa Lafal, menyebutkan bahwa

komponen dari purifier adalah sebagai berikut :

A. Komponen luar purifier :

1. Automatic control panel.

Automatic control panel berfungsi sebagai tempat untuk

mengontrol pengoperasian purifier secara otomatis.

2. Leakage monitor.

Leakage monitor berfungsi sebagai alat pendeteksi terjadinya

kebocoran minyak yang terbuang ke sludge tank.

3. Discharge detector.

Discharge detector merupakan alat pendeteksi apabila bowl

tidak membuka pada saat kotoran dalam bowl tidak dapat

dibuang ketika proses pembuangan kotoran berlangsung.

4. Flow meter.

Flow meter berfungsi sebagai alat kontrol kecepatan aliran

minyak selama pengoperasian purifier berlangsung.

5. Pressure gauge.

Pressure gauge berfungsi untuk mendeteksi tekanan minyak

bersih yang keluar dari purifier menuju ke tangki harian.

6. Thermometer.

Thermometer berfungsi untuk mendeteksi temperatur dalam

purifier selama pengoperasian purifier berlangsung.


9

7. Gear pump.

Gear pump berfungsi untuk mensupplai bahan bakar dari

settling tank ke dalam purifier untuk dipisahkan dari air dan

kotoran lainnya.

8. Safety joint.

Safety joint merupakan bagian purifier yang akan

menghubungkan secara otomatis tenaga dari motor ke gear

pump ketika purifier dioperasikan.

9. Plug.

Plug berfungsi sebagai katup pembuangan kotoran dari dalam

bowl ke sludge tank.

10. 3-way cylinder valve.

3-way cylinder valve berfungsi sebagai saluran masuk minyak

dari tangki penampungan ke dalam purifier dan saluran balik ke

dalam tangki ketika proses pembuangan kotoran terjadi.

11. Pressure kontrol valve.

Pressure kontrol valve berfungsi untuk membuka katup

pembuangan sesuai dengan tekanan kotoran yang keluar ke

slude tank

12. By- pass valve.

By-pass valve berfungsi sebagai saluran balik bahan bakar dari

gear pump ke settlink tank.


10

13. 3-way Selenoid valve.

3-way solenoid valve berfungsi untuk membuka dan menutup

kran sesuai dengan sinyal dari automatic control untuk

mensupplai air pengoperasian ke dalam purifier. (high pressure,

sealing water, low pressure).

14. Oil Heater.

Oil heater berfungsi untuk memanaskan bahan bakar yang

disupplai dari gear pump ke dalam purifier.

15. Reducing Valve.

Reducing valve berfungsi untuk mensupplai dan mereduksi air

pengoperasian tekanan tinggi untuk penutupan bowl.

B. Komponen dalam purifier :

1. Disc

Disc adalah komponen dalam purifier yang berfungsi untuk

menahan aliran minyak yang akan dibersihkan secara perlahan-

lahan hingga akhirnya minyak keluar menuju ke tangki harian.

2. Bowl body

Berfungsi sebagai tempat dudukan bowl hood purifier.

3. Bowl nut.

Berfungsi untuk mengunci atau menahan bowl hood agar tidak

terlepas dari dudukannya.


11

4. Bowl hood

Berfungsi sebagai tempat diletakkkannya disc-disc yang

merupakan tempat terjadinya proses pembersihan minyak.

5. Main seal ring

Main seal ring berfungsi sebagai pelapis atau penyekat antara

bowl body dan bowl hood agar minyak tidak terbuang ke sludge

tank pada saat purifier sedang beroperasi.

6. Distributor

Distributor adalah komponen dalam purifier yang berfungsi

sebagai tempat saluran masuk bahan bakar kotor yang akan

dibersihkan.

7. Main cylinder

Main cylinder berfungsi sebagai komponen pelengkap pada

disc dalam bowl.

8. Pilot Valve

Pilot valve berfungsi untuk membuka katub saluran air

pembuangan menuju sludge tank.

9. Gravity disc.

Gravity disc adalah sebuah cincin yang dipasang dalam purifier

untuk menghindari agar minyak dan air tidak bersatu kembali

pada saat minyak dan air keluar.


12

E. Prosedur Pengoperasian dan Penghentian Purifier

Cara pengoperasian dan penghentian purifier terdiri atas dua

cara, yaitu :

1. Pengoperasian secara manual

Menurut Suparwo (2002), pengoperasian purifier secara manual

yaitu :

Prosedur untuk menjalankan purifier

Setelah memastikan sistem sudah siap untuk dioperasikan,

(pemanasan bahan bakar telah mencapai suhu yang dikehendaki ,

saluran bahan bakar yang menuju ke tangki harian telah terbuka)

maka tekan tombol “on” pada purifier. Apabila putaran bowl sudah

mencapai putaran normal dengan melihat jarum penunjukan

amperemeter (sudah normal), maka :

a) Isi air lewat corong air yang berada diatas cover, air akan

masuk lewat saluran distributor yang selanjutnya melalui

lubang masuk di kaki distributor, air akan terlempar keluar

menempel di dinding bowl. Maksud pengisian air adalah untuk

membuat water seal yang dapat menahan minyak terbuang

kesaluran air.
13

b) Cek saluran air, apakah kelebihan air sudah mengalir keluar.

Kalau sudah keluar, ini berarti water dam ring atau water seal

telah terbentuk.

c) Bila sistem air tawar sudah bekerja dengan baik maka buka

kran bahan bakar untuk dialirkan ke dalam purifier.

d) Adakan pengecekan terhadap proses purifikasi, bila bahan

bakar keluar melalui pipa keluar bahan bakar maka proses

pemisahan telah berjalan normal, tetapi bila terdapat kelainan,

stop purifier dan lakukan pengecekan terhadap komponen-

komponennya yang dapat mengakibatkan proses purifikasi tidak

berjalan dengan normal.

Prosedur untuk menghentikan purifier :

a) Tutup kran pemanas minyak

b) Tutup kran masuk dan keluar bahan bakar pada purifier

c) Adakan blow-up dengan menggunakan air tawar untuk proses

pembilasan

d) Tekan tombol stop pada motor untuk menghentikan

pengoperasian motor

e) Setelah motor stop, maka tutup kran pembuangan ke sludge

tank.
14

2. Pengoperasian secara otomatis

Menurut Instruction Manual Book Alfa Lafal, Prosedur untuk

pengoperasian purifier secara otomatis yaitu :

Prosedur menjalankan :

a) Sebelum menjalankan purifier, pastikan kran – kran terbuka

penuh.

b) Jalankan pemanas minyak

c) Tekan tombol start pada automatic control panel.

Pada saat pertama start karena beban untuk berputar agak

berat , maka penunjukan jarum 10 ampere. Tetapi bila putaran

motor sudah normal maka penunjukan jarum ampere meter

akan bergerak turun hingga mencapai sekitar lima ampere.

d) setelah putaran motor sudah normal, maka adakan pengaturan

waktu untuk proses blow – up.

e) Setelah memastikan purifier jalan dengan normal, maka adakan

pengaturan tekanan minyak masuk dan keluar dari purifier.

f) Putar switch kontrol keposisi automatic control maka purifier

akan bekerja secara otomatis untuk melakukan proses

pemisahan.
15

Prosedur menghentikan :

a) Tutup kran pemanas minyak (oil heater)

b) Tekan tombol auto stop pada panel program control.

c) Secara otomatis akan memblow-up sendiri dan menghentikan

pengoperasian purifier. Setelah lampu merah pada panel

menyala menandakan bahwa purifier sudah selesai dalam

pengoperasian dan aman untuk menurunkan saklarnya.

d) Tutup kran masuk dan keluar bahan bakar pada purifier.

F. Faktor–faktor penyebab peluberan bahan bakar pada saat

pengoperasian Purifier

Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya peluberan bahan

bakar dari dalam purifier antara lain :

a. Pengaruh gravity disc

Kemampuan purifier untuk memisahkan bahan bakar dari air dan

kotoran (lumpur) sangat dipengaruhi oleh ukuran gravity disc.

Dalam purifier minyak yang masuk akan berputar, hal ini bertujuan

untuk mengatur cara pelemparan sehingga zat cair yang

mempunyai berat jenis lebih besar akan terlempar jauh, sedangkan

zat cair yang berat jenisnya ringan akan berada dekat dengan

sumbuh putaran. Jika berat jenis minyak bahan bakar yang masuk

ke purifier berubah–ubah maka perbandingan garis tengah


16

(diameter) harus di ubah. Untuk itu setiap purifier dipasang cincin

yang mana garis tengah luar dari saluran pembuangan air dapat

diubah. Dan cincin tersebut adalah gravity disc yang berfungsi

untuk menjaga agar cairan minyak dan air tidak bersatu atau

bercampur kembali pada waktu air dan minyak itu keluar.

b. Pemilihan gravity disc.

Gravity disc yang akan digunakan pada purifier terlebih dahulu

diadakan pemilihan yang tepat agar mengurangi terjadinya

peluberan bahan bakar. Hal ini perlu di lakukan karena perbedaan

berat jenis dari bahan bakar yang tidak sama.

c. Persediaan gravity disc

Jenis gravity disc ditentukan pada tabel di bawah ini. Hal ini

memperlihatkan perbedaan gravity disc pada diameternya dari

bermacam-macam garavity disc

Diameter 63 64,5 60,5 68 70 73 78 84


gravity disc
(mm)
Perbandinga 0,900 0,965 0,956 0,930 0,920 0,88 0,870 0,840
n (berat jenis)
Sumber : Alfa laval separation marine, Tahun : 1997.
17

d. Petunjuk umum pemilihan gravity disc

Untuk mendapatkan gravity disc yang cocok pada purifier yang

dipakai harus memenuhi 4(empat) macam syarat yang diperlukan

antara lain :

1. Spesifik gravity (berat jenis)

2. Viscosity (kekentalan)

3. Tabel seleksi gravity disc

4. Suhu pemanasan

e. Plug screw with nozzle

Kerusakan pada plug screw with nozzle disebabkan karena saat

pemasangan kurang diperhatikan dan apabila screw with nozzle ini

tidak berfungsi dengan baik maka purifier akan mengalami over

flow.

f. Putaran tidak senter

Gagalnya purifier distart kembali setelah terjadi automatic stop

disebabkan putarannya imbal (tidak senter) sehingga tidak mampu

melampaui batas kritis. Pertama kali putarannya perlahan-lahan

semakin lama putarannya semakin cepat, untuk menuju putaran

normal biasanya melalui putaran yang diiringi dengan getaran,

getaran inilah yang dinamakan putaran kritis.


18

Putaran purifier yang imbal (tidak senter) sulit bahkan tidak

mungkin mencapai putaran normal. Apabila putaran tidak normal,

maka daya atau tenaga untuk melempar dalam gaya sentrifugal

tidak tercapai sehingga bahan bakar dan air akan tecampur.

Sebab-sebab purifier putarannya tidak senter adalah :

a. Bowl disc kotor.

Pada dinding bagian dalam bowl banyak kotoran yang

menempel. Agar bowl disc tidak kotor seperti yang dianjurkan

oleh buku petunjuk pembersihan dilakukan setiap 3000 jam.

Pada saat pencucian bowl (mangkuk), bowl hood (kap

mangkuk), bowl bod (badan mangkuk), dan bowl disc (piringan

mangkuk) , juga dipperiksa bagian–bagian lainnya, seperti :

O-ring packing atau seal ring. Bila pada bagian tersebut rusak

harus segera diganti untuk mencegah kebocoran pada purifier

tersebut.

b. Ball bearing (bantalan)

kerusakan pada ball bearing ini disebabkan oleh putaran poros

yang tidak rata (senter) atau pemanasan bahan bakar yang

terlalu tinggi. Pada saat masuk kepurifier temperatur bahan

bakar maksimum adalah 100 0c . Jika ball bearing rusak, jalan

satu-satunya adalah diganti dengan yang baru.


19

c. Poros purifier

Poros purifier yang bengkok di sebabkan karena terlalu lama

dipakai sehingga mengalami perubahan bentuk. Disamping itu

ujung poros bagian yang lurus permukaanya tidak rata lagi

karena termakan korosi dan aus karena gesekan. Apabila poros

sudah bengkok atau sudah aus, jalan terbaik yaitu harus diganti.

d. Drive gear.

Drive gear akan cepat rusak atau aus bila sistem pelumasan

kurang diperhatikan. Penggunaan minyak lumas yang tidak

sesuai di drive gear dapat menyebabkan gear menjadi aus dan

mempengaruhi penyaluran tenaga motor secara maksimum

sehingga putaran motor menjadi berkurang. Faktor lain yang

menyebabkan drive gear rusak yaitu dalam pemasangan kurang

hati-hati.

Komponen-komponen yang menyebabkan terjadinya over flow

pada FO purifirer
20

Nama Bagian Waktu Penggantian Keterangan

Main Seal Ring 6 bulan Rusak/Aus

LightLi Light Liquid Chamber 6 bulan Rusak/Aus

Gravity Disc 6 bulan Retak/Berkarat

Centripetal Pump 12 bulan Rusak/Aus

Heavy Liquid Camber 6 bulan Rusal/Aus

Top Disc 12 bulan Rusak/Aus

Screw With Nozzle 1 bulan Rusak/Aus

Disc 6 bulan Retak/Berkarat

Sumber : Alfa laval separation marine, Tahun: 1995.

G. Peranan Operating Water Terhadap Proses Purifikasi Purifier

Menurut Instruction Manual book Alfa Lafal, Ada tiga fase

pengaliran air yaitu : proses opening bowl, closing bowl dan sealing

water. Ketiga proses ini sangat mempengaruhi purifikasi bahan bakar

pada purifier. Dimana proses pertama yang terjadi adalah proses

penutupan bowl, closing water masuk melalui screw with hole dan

menekan sliding bowl bottom ke atas sehingga bowl tertutup.

Selanjutnya sealing water masuk untuk pembilasan dan sebagai

interface.

Proses terakhir yaitu proses opening water masuk ke dalam

ruang di atas operating slide, sehingga operating slide mengalahkan

tekanan spring dan bergerak ke bawah dan menyebabkan drain valve


21

plug terbuka dan closing water keluar melalui drain channel. Dengan

keluarnya closing water maka sliding bowl akan bergerak ke bawah

dan bowl terbuka.

Bowl merupakan wadah penampungan kotoran dan lumpur yang

berasal dari proses purifikasi minyak. Di dalam bowl terdapat

komponen-komponen seperti :

1. Disc.

Disc mempunyai fungsi utama menahan tekanan minyak. Minyak

yang merambat pada disc dengan perlahan akan naik untuk

dipompakan oleh centrifugal pump keluar melalui outlet purifier

dengan perambatan minyak akan perlahan naik maka untuk

memisahkan minyak tersebut dari kotoran menjadi lebih mudah

akibat adanya gaya sentrifugal yang terjadi di dalam bowl.

2. Pilot Valve.

Setelah proses purifikasi terjadi di dalam bowl maka air dan kotoran

yang sudah dipisahkan di dalam bowl akan dikeluarkan menuju ke

tangki lumpur. Air pengoperasian akan menekan pilot valve ke

dalam sehingga air yang berada di bawah main cylinder akan

keluar melalui celah yang telah dibuka oleh pilot valve sehingga

main cylinder bergerak ke bawah dan membuka sludge port untuk

mengeluarkan air dan kotoran hasil pemisahan. Pilot valve

merupakan alat yang bekerja dengan dua cara yaitu :


22

a. Membuka akibat adanya tekanan air pembukaan (Opening

Water).

b. Menutup akibat adanya gaya sentrifugal yang membuat pilot

valve secara otomatis terdorong keluar.

H. GARIS-GARIS BESAR PERAWATAN DAN PEMERIKSAAN

Menurut Alfa laval Instruction Manual Book

1. Bowl

Keadaan setiap bagian bowl secara umum tidak bisa ditentukan

Karena berhubungan dengan zat-zat minyak yang diperlukan dan

keadaannya ketika dioperasikan akan ditunjukkan standar ruang

lingkup perbaikan sementara dan syarat batas penggunaan benda

pengganti adalah sebagai berikut :

Lebih dari iu tidk mungkin untuk menunjukkan batasan korosi

(karat) dalam jumlah terbatas. sesungguhnya korosi sangat

dipengaruhi oleh lingkungan dan kondisi pemakaian, bila hal ini

digunakan dalam dunia maritime. Maka besarnya kondisi akan

bermacam-macam tergantung pada zat-zat dari minyak yang

diperlukan. Khususnya dalam hal bahan bakar minyak yang

diperlukan. pencampuran dengan air laut bisa saja terjadi.

Sebaliknya mempertimbangkan untuk mengetok bagian-bagian

yang berkarat dan juga perawatan pemeriksaan seharunya

dilakukan hati-hati.

Bagian yang diperiksa :


23

a. Korosi dapat terjadi pada daerah dimana lumpur melekat dan

berkumpul. Pembangkaran dan pembersihan lumpur yang tidak

menyatu harus dilakukan dengan baik untuk menghindari

terjadinya korosi.

b. Bagian-bagian bowl, kecuali suatu bagian yang terbuat dari

baja, tapi ini tidak perlu bila tidak akan ada korosi yang terjadi

paa bagian-bagian bowl bila kondisinya sudah keras akan

terjadi pelubangan. Lebih lanjut lagi ketika bowl telah dibuka

pada pada tekanan tinggi, ada kemungkinan bahwa celah yang

ditemukan dimulai terjadinya lubang akan terjadi

konsekwensinya, pemeriksaaan harus dilakukan dengan sangat

hati-hati.

Prosedur pemeriksaan :

1 Lakukan pembersihan total dan singkirkan material yang

melekat.

2 Pemeriksaan secara visual.

3 Pengujian terhadap cairan tembus

Tindakan yang diambil terhadap korosi :

 Seperti untuk pembuatan beban, singkirkan bagaian yang

berkarat dengan gerinda, bandingkan dengan pemeriksaan

secara visual dan ujian penitrasi cairan dalam hal ketidak

normalan yang ditemukan. Selanjutnya bowl bisa digunakan.


24

Batas pemindahan dengan gerinda akan kurang dari 0,5 mm

dan setelah penggunaan gerinda permukaan (lebih dari 250

mm) seharusnya dilakukan.

 Mengenai kerusakan langsung (goresan) yang terjadi,maka

dapat diselesaikan dengan menggerinda dan telah dilakukan

dengan sangat sukses. Bagaimanapun jangan mengelas dan

memperbaiki dengan ceroboh seperti pada bagian yang

memiliki keretakan, lubang kecil, korosi dan sebagainya.

c. Periksa kondisi dari pada drain nozzle pada bowl body bilamana

tersumbat atau tidak. Standar diameter bagian dalam nozzle

ialah 0,5 mm dan jika telah tersumbat maka harus dibersihkan

dengan bor berukuran 0,5 mm, kawat atau tekanan air, tetapi

bisa juga direndam dengan menggunakan chemical sampai

kotoran yang terdapat pada drain nozzle luntur. Khusus pada

penggunaaan bor harus dilakukan dengan hati-hati agar lubang

pada nozzle tidak bertambah besar.

2. Disc

1. jika karat ditemukan maka seharusnya diganti dengan yang

baru namun tetap diperhatikan sesuai dengan tingkat karatnya.

2. Bila lebih dari bagian yang berjauhan, maka ada kotoran lain

yang melekat disisi luar piringan (jika perangkat piringan pada

bagian terendah dan keduanya didalam dan diluar) telah

terkelupas maka seharusnya diganti dengan yang baru.


25

3. Bagian yang retak seharusnya diganti dengan yang baru,tidak

ada pengelasan yang dilakukan untuk perbaikan.

4. Jika kunci alur telah diubah, seharusnya diperbaiki atau diganti

dengan yang baru sesuai dengan tingkat kelainan bentuknya .

a. Pada bagian yang telah berubah bentuknya sebaiknya

diperbaiki dengan bantuan pukulan batu, tapi pukulan

seharusnya tidak dilakukan dengan terlalu keras karena

akan membuat ketebalannya menjadi tipis atau seperti

merusak bentuk aslinya.

b. Pada bagian yang telah berubah yang disebabkan oleh

keretakan sebaiknya diganti dengan yang baru. Perubahan

pada kunci yang asli seharusnya diperhatikan untuk

piringan ke 4 atau ke 5 dihitung dari atas. Ini disebabkan

oleh fakta bahwa penempatan piringan dalam distributor,

piringan tidak ditekan dengan baik.Jadi perhatian penuh

harus diberikan pada penempatan piringan dalam bowl.

5. Jika elastisitas dari susunan piringan telah mengecil, disc baru

(yang normalnya adalah satu disc) seharusnya ditambah.

Piringan (disc) yang telah tersusun dan hubungannya tidak

tertutup pada waktu bekerja tapi secara bertahap dihubungkan

pada waktu bekerja tapi akan secara bertahap dihubungkan

dengan cepat oleh mur bowl dan dilakukan dengan gaya

sentrifugal, sebagai hasilnya gas yang bekerja diantara bagian-


26

bagian disc, dan disc ini tidak akan memperburuk efisiensi

pemisahan bahkan juga akan menyebabkan ketidak-

seimbangan Sebagai penyesuaian, untuk mengganti celah

ini,maka harus ditambahkan dengan disc yang baru.

Penambahan pekerjaan setelah enam bulan dari kapal ketika

dimasukkan untuk diadakan perbaikan. Satu kali dilakukan

pemeriksaan mungkin dilakukan lagi untuk sebagai akibat dari

pemindahan dari 10 keping atau lempengan untuk beberapa

sebab. Elatisitas dari susunan disc akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Dalam kondisi normal setelah pemasangan dalam spanner

untuk mur bowl pada mur bowl lalu dipererat lagi dengan

tangan, jumlah nilai pada mur mur akan menjadi 90o pada

sudu yang Kira-kira 125 mm dalam dimensi yang

dideflasikan pada bagian atas kepala bowl.

b. Pada penjelasan diatas, jika deflasi dari jumlah nilai adalah

30o dalam sudut dan kurang dari 8 mm (pada tabel) dalam

dimensi, satu piringan (disc) hrus ditambahkan karena

elastiitasnya pendek.

3. Bowl Body

Menyangkut hal pokok berikut

a. Bersihkan alur o-ring,jika alurnya kasar maka perbaiki dengan

amplas yang baik jika perbaikan tidak dapat dilakukan dengan


27

pengamplasan maka lebar alur mungkin juga bisa diperlebar

dengan mesin, jika alur kurang dari 0,5 mm.

b. Jika lubang lalu lalang dari air pengoperasian dan bagian

teratas serta terbawah dari ruang tekan air dilonggarkan dengan

scala kemudian diberihkan dengan sebersih-bersihnya.

c. Jika lumpur dilempar keatas pada tempat pemisahan lumpur

pembersihan sebaiknya dilakukan dengan sungguh-sungguh.

d. jika ada kerusakan ditemukan pada permukaan penyekat dari

cincin penyegel utama, maka seharusnya diperbaiki dengan

satu set kikir atau batu minyak.

e. jika ketidaknormalan membuat goncangan pada badan bowl,

dengan menurunnya dari temperatur yang tinggi atau dengan

menurunkan badan (body-nya) kemudian kita lakukan inspeksi.

f. inspeksi dilakukan jika terdapat beberapa bekas dari kerusakan

akibat slip yang terjadi pada penghubung permukaan antara

bowl body dan poros vertikal. jika hubungan daerah dari kedua

sisi tersebut lebih dari 2/3 seharusnya hal seperti ini dilakukan.

4. Bowl Hood

a. Mencocokkan bagian dengan mur Bowl

b. Mencocokkan bagian dengan badan Bowl

c. Memasukkan kedua bagian

d. Buat celah bagian-bagian untuk “o” ring


28

5. Distributor

Jika ujung bagian atas dari kunci bentuknya berubah maka

seharusnya diperbaiki aatau dikembalilkan keposisi sesuai dengan

derajat dari perubahan bentuk

6. Macam-macam “O”Ring

“O”Ring diantaranya yang dapat digunakan, salah satu bagian yang

banyak digunakan penggunaannya pun dapat berbeda, tergantung

pada situasi yang bermacam-macam seperti penggunaannya pada

zat-zat yang mengandung minyak. selang waktu pembuangan dan

jumlah waktu dari memulai dan menghentikan

selfjector.Pertimbangan dari pengoperasian dan pemeriksaan akan

dilakukan sesuai dengan metode berikut, tapi ketika terjadi ketidak

normalan, yaitu “O”Ring yang telah digunakan selama satu tahun

seharusnya diganti, selanjutnya dalam pemasangan “o”ring, alur

“o”ring harus dibersihkan tanpa sisa.

a. “O”Ring secara umum

Dengan pembengkokan kembali “O” Ring dengan mengguna-

kan jari, periksa apabila ada beberapa keretakan dan goresan

dalam “O”Ring, jika ditemukan ketidak normalan, tekan

dengan tangan dan apabila kembali kekeadaan semula maka

sebaiknya digunakan lagi dan bila ada ketidak normalan

ditemukan lagi maka seharusnya diganti dengan yang baru


29

b. “O”Ring pada Light Chamber

Terkecuali jika ada ketidak normalan seperti kebocoran pada

Sealing Water atau goresan pada “O”Ring maka tidak ada

perbaikan sehinggga harus diganti.

7. Main Seal Ring

Main Seal Ring, “O”Ring yang dapat digunakan di sini ialah

“O”Ring yangn sesuai dengan kondisi dari penggunaaan

(khususnya pada saat terjadi pemisahan lumpur dan material

lumpur). Dengan memasang Main Seal Ring pada Bowl Hood,

maka permukaan pada Seal seharusnya dibersihkan dan diperiksa

dengan hati-hati. Pada normalnya, packing akan diformasikan

seperti pada gambar, tetapi jika “A” kurang dari 0,5 mm, hal

tersebut dapat digunakan pada bagian dalamnya,

ketika bahan tembaga dimasukkan pada permukaan Seal dan

memiliki ukuran lebih dari 60 % dari permukaaan Seal pada bagian

perpanjangan dari permukaan (B) menukar atau mengganti (akan

lebih baik jika tidak mengeluarkan bahan metal yang kusut).


30

BOWL HOOD

B MAIN SEAL RING

Ket. Gambar : BOWL HOOD

(Alfa Laval S-147 80 Tumba Sweden)

8. Main Cylinder

a. Periksa jika ada beberapa kerusakan pada permukaan

penyegel (dalam hubungannya dengan Main Seal Ring),dan bila

ada kerusakan hal tersebut akan membahayakan Main Seal

Ring dan mengakibatkan dampak kebocoran pada penyegel air

dan menjadikan pengoperasian tidak normal, sejak proses

perataan dilakukan, tapi masih ada kebocoran atau kerusakan

maka dalam hal ini harus dibuka lagi. Ambil suatu tindakan yang

khusus agar terjadinya kerusakan dapat dihindari, lakukan

perbaikan dengan menggunakan Oil Stone.

b. Bagian permukaan luncuran antara body mangkuk yang dilapisi

dengan Chrom dan sendirinya akan terjadi cacat, jika bagian

yang cacat ditemukan maka lakukan perhatian penuh yaitu


31

secepatnya gunakan “O”Ring yang sesuai dengan kondisi Main

Cylinder.

9. Pilot Valve

a. Pemeriksaan untuk kerusakan-kerusakan pada bidang geser

diantara Pilot Valve dan Bowl Body, jika ada beberapa

kerusakan dalam artian bahwa penggunaan “O”Ring

secepatnya dilakukan agar supaya, dalam hal ini pada saat

pembongkaran dan pemasangan pada Pilot Valve harus hati-

hati agar jangan sampai ada goresan pada “O”Ringnya dalam

hal ini dilakukan perbikan dengan menggunakan Oil Stone.

b. Pemeriksaan permukaan penyegel (pada hubungannya dengan

dudukan katup). Dapat menyebabkan goresan pada dudukan

katup dan kebocoran pada air pengoperasian, sehingga proses

pengoperasian tidak akan mungkin menjadi normal, dalam hal

ini lakukan perawatan dengan menggunakan Oil Stone.

c. Dudukan katup

Mengeluarkan dudukan katup dari Pilot Valve sebelum

dipasang, bersihkan permukaan sealnya dan adakan

pemeriksaan dengan hati-hati. Jika ada hal lain yang

mengganggu atau dudukannya berubah bentuk (kurang lebih

0,3 mm).Ganti dengan yang baru.

You might also like