Professional Documents
Culture Documents
Makalah TBC
Makalah TBC
Kelompok 4
Farmasi D
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan
pentunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini kami susun berdasarkan
praktikum yang telah kami kerjakan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
menyelesaikan laporan praktikum Preskripsi “TBC” para dosen yang membimbing kami pada
saat praktikum maupun dalam pembuatan laporan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karenanya kami mohon dan sangat kami harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
demi sempurnanya laporan berikutnya.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit TBC
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiolgi TBC
3. Untuk mengetahui klasifikasi TBC
4. Untuk mengetahui etiologi penyakit TBC
5. Untuk mengetahui pathway TBC
6. Untuk mengetahui Epidemiologi TBC
7. Untuk mengetahui patofisiologi penyakit TBC
8. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis penyakit TBC
9. Untuk mengetahui Komplikasi TBC
10. Untuk menegtahui terapi farmakologi penyakit TBC
11. Untuk mengetahui terapi non-farmakologi penyakit TBC
3
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian TB
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim
paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium tuberculosis (Smeltzer & Bare, 2001).
Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yaitu suatu bakteri yang tahan asam (Suriadi, 2001). Tuberculosis paru adalah suatu
penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis.Sebagian
bersar kuman tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya
(Depkes, 2008). Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru dan organ di luar
paruseperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang sering disebut dengan
ekstrapulmonal TBC (Chandra,2012).
Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras yang
terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri dalam paru. Tb paru
ini bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan
nekrosis jaringan. Tb paru dapat menular melalui udara, waktu seseorang dengan Tb aktif pada
paru batuk, bersin atau bicara.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Tuberculosis Paru adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobakterium tuberculosis suatu basil yang tahan asam
yang menyerang parenkim paru atau bagian lain dari tubuh manusia.
5
2.2 Anatomi dan Fisiologi
Paru adalah struktur elastik yang dibungkus dalam sangkar toraks, yang merupakan suatu
bilik udara kuat dengan dinding yang dapat menahan tekanan. Paru-paru ada dua, merupakan alat
pernafasan utama, paru-paru mengisi rongga dada, terletak di sebelah kanan dan kiri dan di tengah
dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh darah besarnya dan struktur lainnya yang terletak di
dalam mediastinum.
Mediastinum adalah dinding yang membagi rongga toraks menjadi dua bagian. Mediastinum
terbentuk dari dua lapisan pleura. Semua struktur toraks kecuali paru-paru terletak diantara kedua
lapisan pleura. Bagian terluar paru-paru dilindungi oleh membran halus dan licin yang disebut
pleura yang juga meluas untuk membungkus dinding interior toraks dan permukaan superior
diafragma, sedangkan pleura viseralis melapisi paru-paru. Antara kedua pleura ini terdapat ruang
yang disebut spasium pleura yang mengandung sejumlah kecil cairan yang melicinkan permukaan
dan memungkinkan keduanya bergeser dengan bebas selama ventilasi.
Setiap paru dibagi menjadi lobus-lobus. Paru kiri terdiri atas lobus atas dan bawah.
Sementara paru kanan mempunyai lobus atas, tengah dan bawah. Setiap lobus lebih jauh dibagi
lagi menjadi segmen yang dipisahkan oleh fisurel yang merupakan perluasan pleura. Dalam setiap
lobus paru terdapat beberapa divisi-divisi bronkus. Pertama adalah bronkus lobaris (tiga pada paru
kanan dan pada paru kiri). Bronkus lobaris dibagi menjadi bronkus segmental (sepuluh pada paru
6
kanan dan delapan pada paru kiri). Bronkus segmental kemudian dibagi lagi menjadi bronkus sub
segmental.
Bronkus ini dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri, limfotik dan syaraf. Bronkus
subsegmental membantu percabangan menjadi bronkiolus. Bronkiolus membantu kelenjar
submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk laposan
bagian dalam jalan nafas. Bronkus dan bronkiolus juga dilapisi sel-sel yang permukaannya dilapisi
oleh silia dan berfungsi untuk mengeluarkan lendir dan benda asing menjauhi paru-paru menuju
laring. Bronkiolus kemudian membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis yang tidak
mempunyai kelenjar lendir dan silia. Bronkiolus terminalis kemudian menjadi saluran transisional
antara kalan udara konduksi dan jalan udara pertukaran gas. Bronkiolus respiratori kemudian
mengarah ke dalam duktus alveolus dan jakus alveolar kemudian alveoli. Pertukaran oksigen dan
karbondioksida terjadi di dalam alveoli.
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli. Terdapat tiga jenis sel-sel alveolar, yaitu tipe I
adalah sel membentuk dinding alveolar. Sel-sel alveolar tipe II adalah sel-sel yang aktif secara
metabolik, mensekresi sufraktan, suatu fostolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah
alveolar agar tidak kolaps. Sel alveoli tipe III adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagosit
besar yang memakan benda asing, seperti lendir dan bakteri, bekerja sebagai mekanisme
pertahanan yang penting (Smeltzer & Bare, 2002).
2.3 Klasifikasi TB
7
Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis, yaitu pada Tb Paru :
8
5. Kasus lain Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, dalam
kelompok ini termasuk kasus kronik, yaitu pasien dengan hasil pemeriksaan masih BTA
positif setelah selesai pengobatan ulangan (Depkes RI, 2006).
2.4 Etiologi
Sifat ini yang menunjukkan kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
kandungan oksigennya, sehingga paru-paru merupakan tempat prediksi penyakit
tuberculosis. Kuman ini juga terdiri dari asal lemak (lipid) yang membuat kuman lebih
tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Penyebaran
mycobacterium tuberculosis yaitu melalui droplet nukles, kemudian dihirup oleh
manusia dan menginfeksi (Depkes RI, 2002).
9
Gambar Mycobacterium tuberculosis
2.5 Pathway
10
2.6 Patofisiologi
2.7 Epidemiologi
2.9 Komplikasi
1. Komplikasi dini: komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis, usus.
a. Hemoptisis masif (pendarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat mengakibatkan
kematian karena sumbatan jalan nafas atau syok hipovolemik
c. Bronkietaksis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada
proses pemulihan atau reaktif) pada paru
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal, dan sebagainya
2.10 Penatalaksanaan
11
• Diet sehat, dianjurkan mengkonsumsi banyak lemak dan vitamin A untuk
membentuk jaringan lemak baru dan meningkatkan sistem imun.
• Menjaga sirkulasi udara di dalam rumah agar selalu berganti dengan udara yang
baru.
• Mencegah penularan
12
BAB III
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14