You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

Karya ilmiah adalah suatu karangan ilmu pengetahuan yang meyajikan fakta ditulis
menurut metedologi penulisan yang baik dan benar. Dalam hal ciri khusus karya ilmiah harus
ditulis secara jujur dan akurat berdasarkan fakta dan kebenarannya. Kebenaran dalam karya
ilmiah itu adalah kebenaran yang objektif, positif sesuai dengan fakta di lapangan.
Secara umum suatu karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang
dipandang memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk
karangan atau tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi
ilmiah dan dapat melalui suatu bentuk demonstrasi. Berbeda dengan karya sastra atau seni, karya
ilmiah mempunyai bentuk serta sifat yang formal karena isinya harus mengikuti persyaratan-
persyaratan tertentu sesuai dengan kaidah-kaidah berdasarkan hasil dari berfikir ilmiah. Ini
berarti tidak semua karya tulis dinamakan karya ilmiah sebab tidak semua proses berfikir adalah
berfikir ilmiah.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan seperangkat keterangan, informasi,
dan pikiran secara tegas, dan ringkas. Karya tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran,
kesimpulan, serta pendapat atau pendirian penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan dan
mengolah berbagai informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Karya ilmiah
senantiasa bertolak dari kebenaran ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
permasalahan yang disajikan. Isi suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang
bersifat faktual (mengemukakan fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan
kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta solusi.
Ada beberapa jenis karya ilmiah antara lain makalah, kertas kerja, skripsi, laporan
penelitian, tesis dan desertasi. Istilah-istilah itu dipakai untuk memberi nama suatu karya tulis
yang bersifat ilmiah. Semua jenis karya ilmiah itu selalu menyajikan suatu hasil kegiatan
penelitian tentang suatu pokok masalah berdasarkan data dan fakta di lapangan. Karya ilmiah
seperti itu disusun berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan
dilengkapi dengan data dan fakta yang ada dan menggunakan bahasa yang khas. Jadi tidak
semua karya tulis bisa disebut sebagai karya ilmiah.

1
IDENITAS BUKU

1. BUKU UTAMA
Judul buku : Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia

Pengarang :Drs.Sanggup Barus, M.Pd, Dra.Rosmaini, M.Pd, Dra.Inayah Hanum,


M.Pd , Drs.Tangson R. Pangaribuan, M.Pd

Penerbit : Unimed Press

Tahun terbit : 2016

Kota Terbit : Medan

Tebal Buku : iv+ 144 halaman

2. BUKU PEMBANDING
Judul Buku : Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia

Pengarang : Paristiyanti Nurwardani, Dr. Triwiratno, M.A. , Dr. Dwipurnanto,


M.Hum. , Dr. Vismaias.Damaianti, M.Pd, Edi Mulyono, Evawany, Fajar
Priyautama, Ary Festanto

Penerbit : Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian


Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggirepublik Indonesia

Tahun Terbit : 2016

Kota Terbit : Jakarta

Tebal Buku : Xiv+272 Halaman

2
BAB II
RINGKASAN BUKU UTAMA

1. Pengertian karya ilmiah

Karya adalah hasil perbuatan atau ciptaan (hasil karangan), ilmiah adalah ilmu
penegerahuan. Prinsip penegertian ilmiah adalah karya ilmiah bersifat objektif, segala sesuatu
dikemukanan penulis harus berdasarkan data, penyimpulan penyusunan bepola induktif dan
deduktif, pembahasan data berdsarkan rasio. Karya ilmiah adalah karangan pembicaraan besifat
objektif, berdasarkan data-data dan penyimpula temuan didalamnya berpola induktif-deduktif
dan pembahasan datanya harus rasio.

2. Pemilihan topik
Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap
Topik pemilihan karya ilmiah adalah:
a) Topik harus bermanfaat dan layak dibahas
b) Topik cukup menarik
c) Topik dikenal baik, harsu dikuasai dan diketahui penulis
d) Bahan untuk topik tersebut harus memadai seperti sumber-sumbernya
e) Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

3. Pemabatasan topik

Topik yang terlalu umum atau luas, tidak sesuai dengan kemampuan penlis untuk
membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Dengan cara membuat diagram jam, topik
diletakkan dalam sebuah lingkaran. Dari topik itu diturunkan beberapa topik yang lebih sempit.
Dapat juga menggunakan diagram pohon, dengan pembatasan topik.

3
4. Penentuan judul

Topik berbeda dengan judul. Judul adalah nama, titel atau semacam label untuk suatu
karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya. Syarat membuat
judul adalah:
1. Judul harus sesuai dengan topik atau isi karya ilmiah beserta jangkauannya
2. Judul sebaiknya dibuat dalam bentuk frase benda bukan dalam bentuk kalimat
3. Judul karya ilmiah diusahakn sesingkat mungkin
4. Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas

5. Permusan tema

Setelah judul, penulis membuatrumusan maslah mengenai maslah dan tujuan yang
divapai dengan topik yang sudah dibuat. Rumusan maslah itu disebut dengan tema. Untuk
mencapai keperluan penyusunan sebuah kerangka tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk
kalimat. Rumusan singkat yang mengandung tema dasar sebuah karya ilmiah, disebut tesis. Bila
tulisan itu tidak menonjolkan suatu gagasan utama, maka yang ingin disampaikan, dapat
dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat. Rumusan singkat yang tidak menekankan tema
dasar disebut pengungkapan maksud. Dalam pengungkapan maksud, topik dan
tujuanpembicaraan hanya menjadi keterangan-keterangan kalimat. Yang menjadipikiran pokok
kaliamat adalah penulis dan maksud penulis yang dinyatakan dengan kata-kata seperti akan
menceritakan dll.

6. Pengumpulan bahan

Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang relevan digunakan untuk
mencapai tujuan penulisan. Data itu merupakan teori, contoh-contoh, rincian atau detail,
perbandingan, fakta, hubungan, sebab-akibat, pengujian dll yang membantu penuli dalam
mengembangkan tema. Sumber utama bahan penulisan adalah pengalaman dan inferensi dari
pengalaman. Pengalaman sumber dalah keseluruhan pengetahuan yang diperoleh melalui panca
indera, inferensi adalah kesimpulalan atau nilai-nilai yang tertarik dari pengalaman, dan inferensi
kemudiaan menjadi bagian pengalaman sebagai sumber referensi. Bahan penulisan yang

4
diperoleh dari pengalaman, mungkin didapat melalaui dua sumber, yaitu observasi langsung atau
melalui bacaan.

7. Penyusunan kerangka makalah

Kerangka makalah dapat juga disebut rancangan bangun makalah. Menyusun kerangka
berarti memcahkan tema ke dalam gagasan-gagsan. Kerangka itu dapat berbentuk kerangka topik
dan kerangka kalimat. Butir-butir kerangka topik terdiri dari topik-topik yang berbentuk kata tau
frase, sedangkan butir-butir kerangka kalimat berbentuk kalimat. Pada tahap penulisan kerangka
kalimta lebih mudah dibandingka kerangka topik. Untuk menghasilkan sebuah makalah yang
uraiannya logis dan sistematis, kerangka harus logis, sistematis dan konsisten.

8. Penulisan makalah
a) Penulisan pendahuluan

Pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian


pembaca kepada masalah yang akan dibahas dan menunjukkkan dasar pembahasan atau
penganalisisannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, hal-hal yang perlu diuraikan pada
pendahulaun adalah:
1. Harapan yang seogiyanya tercapai sesuai dengan topik
2. Fenomena yang melatarbelakangi munculnya masalah, fenomena haruslah realitas dan
dapa diterapkan serta dinilai secara ilmiah
3. Pentingnya masalah, dengan menguraikan efek negatif dan efek positif dari permasalahn
tersbut
4. Rumusan masalah, dalam bentuk pernyataan dan juga dalam bentuk pertanyaan.
5. Teori, pandangan dan sikap, dengan menggunakan teori, pandangan atau sikap untuk
melandasi maslah
6. Istilah, diuraikan dalam pembahasan, penegertian istilah yang dijelakan secara singkat

b) Penulisan pembahasan

Penulisan pembahasan bertujuan untuk menemukan atau memperoleh jawaban yang


jelas dan logis terhadap malasah atau pertanyaan yang harus dijawab dalam makalah.

5
Pembahasan setiap butir gagasan untuk pemberian jawaban terhadap makalah secara
sistematis. Bagian pembahasan dapat dibagi-bagi atas beberapa bagian atau butir
pembicaraan sesuai dengan keperluannya (menurut rumusan makalah) atau sesuai
banyaknya gagasan sebagai hasil pemecahan tema yang telah dlakukan. Uraian setiap
bagian harus dapat menunjukkan hubungan yang baik dengan bagian lainnya, yang harus
terdahuku dan berfungsi sebagai dasar bagian berikutnya atau sebgai klimaks sehingga
memberikan alternatif.
Dalam pembahasan masalh, penulis harus menggunakan data yang relevan, yang
bersumber dari buku-buku yang dijakikan sebagai rujukan. Data berupa fakta, ide opini
atau pernyataan dll yang disebut dengan kutipan. Data yang diperoleh melalui observasi,
wawancara, atau penelitian dilapangan. Data digunakan untuk mendukung atau
memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam pembahsan masalah. Dan juga
sebagai dasar penarikan kesimpulan yang mendukung suatu ide, dan ide itu dianggap
sebagai ide atau opini milik penulis makalah.
c) Penulisan penutup

Bertujuan untuk memberi simpulan dan saran. Simpulan merupakan gambaran


ringkas hasil pembahasan, simpulan merupakan pernyataan-pernyataan umum yang
diturunkan dari uraian setiap butir pembicaraan yang terdapat pada bagian pembahasan.
Simpulan sebagai jawaban masalh atau pertanyaan yang harsu dijawab dalam makalah.
Saran merupakan permintaan yang bertujuan untuk mengatasi atau menyelesaikan maslah
yang berkaitan dengan hasil pembahasan. Simpulan dapat ditulis dengan dua cara yaitu
pertama simpulan ditulis dengan menulis pernyataan-pernyataan umum yang ditarik dari
setiap uraian butir pembicaaan yang terdapat pada bagian pembahahasan dengan suatu
sistem penomoran. Kedua simpulan ditulis dengan merumuskana hasil pembahasan yang
berkaitan dengan masalah yang digarap secara ringkas dan cermat dalam suatu paragraf
atau lebih. Saran ditulis berdasarkan simpulan yang telah dirumuskan, saran tidak berkaitan
dengan hasil pembahasan. Rumusan kalimat saran biasanya ditandai dengan penggunaan
kata hendaknya, harus, sebaiknya dsb.

6
9. Enumerasi

Enumerasi adalah tata cara penomoran butir-butir pembicaan dalam penulisan makalah.
Tata cara penomoran dalam penulisan makalah menyangkut penentuan tanda untuk
menunjukkan urutan butir-butir pembicaraan. Tanda itu bermacam-macam ada angka, huruf dan
besarya huruf kapital dsb. Tata cara penomoran itu menyangkut penentuan cara mengurai bagian
pembahasan.

10. Penulisan kutipan

Kutipan adalah fakta, ide, opini atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam suatu karya ilmiah.
Dalam penulisan makalah kutipan digunakan dalam penulisan pendahuluan dan pembahasan.
Dalam pendahuluan digunakan untuk menguraikan fenomena, pentingnya masalah, teori atau
pandangan yang digunakan dan istilah khusus. Dalam penulisan pembahasan kutipan digunakan
untuk mendukung argumen dan opini pwnulis dalam membahas masalah. Semua kutipan yang
digunakan dalam penulisan makalah, diberi tanda dengan nama pengarang, tahun terbit kutipan,
dan nomor urut halam sumber kutipan itu. Pemberian tanda bertujuan agar pebaca dapat
mengidentifikasikan mana pengetahuan umum dan opini penlis dan mana fakta, ide, opini atau
pernyataan yang bersumber dari penulis lain makalah yang dihasilkan.
Contoh:
a) Danim (2006:139) menyatakan , “kemampuan sekolah dibidang penganggaran hanya
salah satu aspek sari persoalan manajemen pendidikan dan pelatihan ita, termasuk
kegiataan peneliain dan pemngembangan”.
b) Strategi diartikan Effendi (1997) dengan perencanaan dan manajemen untuk mencapai
tujuan.

11. Penulisan daftar rujukan

Daftar pstaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber kutipan dan
yang memberikan dukungan secara tida langsung (tidak dikutip). Daftar rujukan adalah daftar
semua sumber kutipan yang digunakan untuk penulisan sebuah karya tulis.
Cara menulis daftar rujukan adalah:

7
1. Nama penulis ditulis tanpa gelar
2. Identitas setiap buku rujukan diketiksatu spasi dan jarak sua spasi untuk identitas buku
berikutnya
3. Buku-buku rujukan diketik secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut
4. Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan
Nama penulis (tanpa gelar). Tahun terbit. Judul buku. Nama kota tempat penerbitan;
nama penerbit. Judul buku digaris bawahi atau huruf miring
Contoh:
Birn, R. 1993. Effective Use of Market Research.London: Kogan Page

12. Revisi

Jika konsep karya ilmiah sudah selesai, maka konsep perlu dibaca kembali. Konsep ini
perlu direvisi, dikurangi, atau perlu diperluas. Revisi secara dilakukan sebelum ditulis atau
diketik kembali. Oleh karena itu, pada tahap ini penulis mneliti konsep atau naskah karya
ilmiahnya secara menyeluruh tentang sistematika, ejaan, penggunaan bahasa (pemilihan kata,
kalimat dan parafgaraf) setelah semua memenuhi syarat maka karya ilmiah tersebut telah selesai.

BUKU PEMANDING
8
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi, kini
kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam bahasa Inggris,
kata proposal diberi makna “something (such as a plan or suggestion) that is presented to a
person or group of people to consider” atau “the act of presenting a plan, suggestion, etc., to a
person or group of people” (Webster, 2012). Makna itu juga digunakan dalam bahasa Indonesia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan makna proposal sebagai “rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja”.
Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang dengan
baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di Indonesia. Oleh
karena itu, baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan, haruslah didesain dengan benar
berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai dari penetapan permasalahan sampai
dengan metode dan teknik pelaksanaannya. Untuk itu, proposal harus disusun secara objektif,
sistematis, dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara akurat
dan berterima dalam hal gaya penulisannya. Yang pertama terkait dengan isi, dan yang kedua
terkait dengan formulasi bahasa.

1. Pendahuluan

Tahapan Pendahuluan pada proposal penelitian mengandung unsur


a) Unsur latar belakang penelitian dikatakan sebagai logika pemikiran yang menuntun ke
arah akan dilaksanakannya penelitian itu, karena pada bagian ini dinyatakan mengapa
pokok masalah tertentu perlu diteliti, bagaimana hal itu akan diteliti baik secara
teoretis maupun metodologis, apa yang akan dihasilkan dari penelitian ini, dan apa
pula akibatnya seandainya hal itu tidak segera diteliti
b) Rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang akan diteliti. Rumusan masalah
dapat dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif
dikaitkan dengan strategi penelitian tertentu, misalnya etnografi, fenomenologi, studi
kasus, atau grounded research. Verba yang digunakan untuk menyatakan rumusan masalah
bersifat eksploratif sesuai dengan jenis strategi penelitian kualitatif yang ditetapkan.
Beberapa ciri rumusan masalah yang baik adalah antara lain fisibel, jelas, etis.

9
c) Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus relevan dan
konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah, dan proses penelitiannya.

Unsur latar belakang penelitian perlu mendapat penjelasan lebih khusus, karena ternyata
pada unsur itu sudah terdapat empat unsur yang lain yang ada di Tahapan Pendahuluan. Bahkan
pada unsur latar belakang juga sudah tersirat landasan teori, ulasan terhadap penelitian
sebelumnya, dan metodologi yang akan diterapkan. Singkat kata, dari Tahapan Pendahuluan
orang sudah mendapatkan gambaran yang utuh tentang penelitian yang direncanakan untuk
dilakukan itu. Untuk dapat membuat uraian latar belakang penelitian secara runtut, jelas, dan
tajam, Anda dituntut untuk selalu membaca dan memaknai gejala-gejala yang muncul dalam
ilmu yang Anda tekuni. Untuk itu, pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan
hasil-hasil penelitian terdahulu yang terkait merupakan syarat mutlak.

2. Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka

Sesuai dengan namanya, ada dua unsur yang disampaikan pada Tahapan Landasan Teori
dan Tinjauan Pustaka, yaitu landasan teori dan tinjauan pustaka. Landasan teori berfungsi untuk
menyajikan ulasan teoretis dengan memformulasikan sintesis teori yang akan digunakan sebagai
dasar pemecahan masalah yang diteliti. Di pihak lain, tinjauan pustaka berfungsi untuk
menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang kemudian
dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Baik teori maupun penelitian yang
diulas diarahkan kepada pemecahan masalah yang ditelti, sehingga setelah penelitian itu selesai
dilakukan dan hasilnya dilaporkan, diketahui apakah teori tersebut perlu dikembangkan lebih
lanjut dan apakah penelitian ini dapat menutup kekurangan penelitian-penelitian sebelumnya.
Pada konteks landasan teori, tafsiran isi adalah gagasan-gagasan atau teori-teori yang
diringkas dari berbagai sumber untuk dievaluasi dan disintesiskan menjadi satu kesatuan teori
yang digunakan untuk memecahkan pokok persoalan yang akan diteliti. Semua kutipan atau
ringkasan dari sumber-sumber tersebut harus diarahkan kepada upaya untuk memecahkan
persoalan penelitian. Seandainya terdapat kutipan atau ringkasan yang tidak demikian, kutipan
atau ringkasan itu harus segera disingkirkan dari Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka.

10
Setelah Anda betul-betul memahami setiap gagasan yang terdapat dalam tahapan tersebut, Anda
juga disarankan untuk menulis ulang petikan tersebut ke dalam bahasa Anda sendiri dengan tetap
mempertahankan isinya. Caranya, Anda dapat mencari sumber-sumber lain yang terkait dengan
masalah yang diajukan pada proposal tersebut. Setelah sumber-sumber itu Anda ulas,
tambahkanlah hasil ulasan Anda itu ke dalam bagian-bagian yang Anda pandang sesuai. Dengan
cara demikian, Anda mendapatkan tulisan baru mengenai landasan teori yang dapat digunakan
pada proposal penelitian tentang penanggulangan tindak pidana korupsi dengan formulasi
kebijakan hukum yang tepat.

3. Metodologi Penelitian

Tahapan Metodologi Penelitian meliputi: (1) waktu dan lokasi penelitian; (2) sumber data
penelitian; dan (3) alur penelitian. Unsur yang pertama mengandung pengertian bahwa penelitian
akan dilaksanakan pada kurun waktu dan di lokasi tertentu. Pada teori tentang metodologi
penelitian, kedua hal itu sering dikatakan sebagai latar (setting) penelitian. Unsur yang kedua
menunjukkan penjelasan tentang wujud data dan tempat data diperoleh serta dengan teknik apa
data diperoleh dan dianalisis. Unsur yang ketiga merupakan prosedur atau langkah-langkah
penelitian. Dari ketiga unsur tersebut, dapat dinyatakan bahwa Tahapan Metodologi Penelitian
menyajikan pendekatan, metode, dan teknik penelitian yang akan diterapkan, termasuk langkah-
langkah yang akan ditempuh
Metode juga menyangkut data dan sumber data. Data adalah keterangan atau bahan nyata
yang dianalisis dalam penelitian yang dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Data mempunyai
wujud, dan data penelitian diambil dari sumber data. Jadi, sumber data adalah tempat data
diambil. Sumber data pasti lebih luas daripada data. Sebagai contoh, apabila peneliti akan
meneliti editorial surat kabar, data yang dimaksud adalah editorial, sedangkan sumber datanya
adalah surat kabar.
Proses pengambilan sampel dari populasi atau proses pengambilan sebagian dari
keseluruhan objek atau memilih objek-objek dari sebuah populasi disebut sampling. Jadi, teknik
sampling merupakan teknik pengambilan sampel dari populasi. Teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu probability sampling dan nonprobability
sampling.

11
4. Daftar Pustaka

Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada struktur teks proposal penelitian, daftar
pustaka merupakan kelengkapan yang sangat penting. Oleh sebab itu, masalah ini dibahas secara
khusus. Model penulisan daftar pustaka yang diikuti secara internasional pada umumnya adalah
sistem APA (American Psychological Association) atau sistem Harvard. Akan tetapi, penerbit
buku atau jurnal sering mempunyai sistem sendiri, meskipun biasanya merupakan hasil
modifikasi dari kedua sistem tersebut. Pada bagian ini, sistem yang dianut adalah sistem yang
pertama. Sebagai lembaga, APA mengeluarkan manual yang menjadi pedoman penulisan,
bahkan tidak hanya mengenai daftar pustaka. Manual itu berjudul Publication manual of
American Psychological Association yang edisi keenamnya terbit pada tahun 2010.
Prinsip yang paling mendasar pada penulisan daftar pustaka adalah bahwa semua karya
yang dimasukkan ke dalam daftar harus disusun secara alfabetis berdasarkan nama belakang
penulis karya tersebut. Hal ini berlaku bagi baik penulis asing maupun penulis Indonesia. Cara
penulisan daftar pustaka di atas bukanlah satu-satunya cara penulisan yang lazim digunakan.
Masih terdapat cara-cara yang lain. Pada umumnya, jurnal-jurnal tertentu atau lembaga-lembaga
tertentu menetapkan sebuah cara sebagai gaya selingkung. Mungkin lembaga tempat Anda
belajar juga mempunyai cara penulisan daftar pustaka sendiri. Yang perlu dipahami adalah Anda
harus menggunakan cara penulisan itu secara konsisten. Berikut ini adalah cara-cara penulisan
daftar pustaka yang lain yang dapat dijadikan alternatif

5. Simpulan

Setelah Anda mengobservasi, mengekplorasi, dan menganalisis teks proposal penelitian,


Anda dapat membuat simpulan tentang struktur teks dan hubungan genre yang ada di dalamnya.
Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan awal dan untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
dalam pembahasan pada setiap tahapan dapat Anda cocokkan dengan simpulan itu

12
BAB III
IMPLIKASI

3.1 Teori/Konsep
Kedua buku ini sangat bermanfaat dan berguna terhadap perkembangan teori yang telah
ada. Kedua buku ini layak digunakan sebagai refrensi atau dijadikan landasan teori ataupun
bahan ajar. Materi yang disuguhkan oleh penulis pada kedua buku ini membuat para pembaca
lebih memahami apa itu karya ilmiah/proposal ataupun artikel ilmiah, langkah-langkah membuat
karya ilmiah, hal yang harus diperhatikan daam pembuatan karya ilmiah di setiap per subbabnya.

3.2 Program Pembangunan Di Indonesia


Kedua buku ini sangat memberikan implikasi terhadap program pembangunan di
Indonesia, khususnya pada bidang pendidikan. Dimana, informasi-informasi baru yang terdapat
dalam kedua buku ini dapat digunakan untuk mencari informasi baru, ataupun dapat dijadikan
sebagai referensi. Baik buku utama ataupun buku pembanding yang digunakan sangat berperan
dalam membangun dan meluruskan pendapat dan pengetahuan siswa, mahasiswa, dan
masyarakat luas seputar artikel/karya ilmiah, bagaimana penulisan karya ilmiah yang baik dan
benar, dan serangkaian proses yang terjadi di dalamnya. Dengan kajian yang lebih dalam dan
lebih rinci membuat wawasan pembaca lebih tercukupi.

3.3 Analisis Mahasiswa (Posisi Kritis Mahasiswa)


Kelebihan Buku
Buku Utama
Penyampaian materi pada buku ini penulis dituliskan secara sistematis dan terperinci
mulai dari awal hingga akhir. Antara satu metari dengan materi yang lain dilihat dari per subbnya
saling berhubungan dan tidak membingunkan pembaca Langkah-langkah dalam penulisan karya
ilmiahnya mudah dipahami sehingga memudahkan para pembaca untuk lebih memahami materi .
Bahasa yang digunakan penulis dalam buku ini pada umumnya bisa dimengerti oleh para
pembaca khusunya pembaca yang baru mempelajari bahasa indonesia

13
Buku Pembanding
Buku ini memberikan pengetahuan lanjutan seputar penulisan artikel ilmiah dengan
standar nasional, sehingga apabila ingin lebih mendalami bagaimana penulisan artikel/karya
ilmiah yang sudah berstandar nasional buku penbanding ini sangat baik dijadikan acuan. Setiap
materi selalu diberi contoh pada buku ini, sehingga pembaca lebih paham apa yang ingin di
sampaikan penulis. Jadi pembaca dapat memehami langkah-langkah penulisan ilmiah dengan
melihat atau mempelajari contoh yang ada dibuku. Dimana contoh-contoh tersebut langsung
berupa artikel ilmiah

Kekurangan Buku
Buku Utama
Buku ini dalam penjelasan materi sudah baik, namun ada terdapat beberapa kata yang
penulisannya salah. Penjelasan yang diapaparkan penulis sudah cukup jelas, namun pembahsan
pada satu materi hanya sedikit-seikit dan lebih singkat dan juga contoh langkah-langkah
penulisan karya ilmiah lebih ditambahi lagi agar pembaca lebih memehamainya.

Buku Pembanding
Penyampaian bahasa bukunya sulit dipahami karena penggunaan bahasanya tidak
sederhana dan kadang membuat pembaca bingung. Banyak istilah yang tidak dijelaskan dibuku
sehingga pembaca harus mencari informasi tambahan dahulu baru mengerti apa yang ingin
disampaikan penulis. Penyampaikan materi kurang sistematis sehingga informasi yang ditangkap
pembaca tidak berkelanjutan. Judul materi persubnya kurang cocok atau kurang efektif,
contohnya Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal. Jadi pembaca kurang mnegerti
dan bahkan bingung

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Secara umum suatu karya ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang
memiliki kadar ilmiah tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan dalam bentuk karangan atau
tulisan ilmiah, dapat pula disampaikan secara lisan dalam bentuk pidato atau orasi ilmiah dan
dapat melalui suatu bentuk demonstrasi.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan seperangkat keterangan, informasi,
dan pikiran secara tegas, dan ringkas. Karya tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran,
kesimpulan, serta pendapat atau pendirian penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan dan
mengolah berbagai informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Karya ilmiah
senantiasa bertolak dari kebenaran ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
permasalahan yang disajikan. Isi suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi yang
bersifat faktual (mengemukakan fakta), hipotesis (dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan
kesimpulan), dan implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran serta solusi.

4.2 Saran
Pembahasan atau buku serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan karya ilmiah/artikel ilmiah
perlu diproduksi lebih banyak lagi, karena sekarang ini mahasiswa sedang aktif-aktifnya dalam
penulisan karya ilmiah, selian itu juga karya ilmiah sangat erat kaitannya dengan dunia
perguruan tinggi. Banyak sekali kesalahan baik yang disadari ataupun yang tak disadari dalam
penulisan karya ilmiah selama ini, untuk itu untuk meluruskan pemahaman dan menyamakan
presepsi perlu diperbanyak buku yang membahas bagaiaman kiat-kiat yang baik dan sudah
berstrandar dalam penulisan suatu karya/artikel ilmiah

15
BAB V
KEPUSTAKAAN

Barus. S.B. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan : FMIPA UNIMED

Belmawa Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib
Umum Bahasa Indoneisa. Jakarta : Kemenristek Dikti

16

You might also like