Professional Documents
Culture Documents
Laporan Uji Kemurnian Benih Dhea
Laporan Uji Kemurnian Benih Dhea
Disusun oleh:
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi suatu
benih sehingga dapat menghasilkan benih yang benar-benar murni dengan
membuang benih-benih yang dianggap rusak atau tidak sama varietasnya dengan
benih yang akan digunakan.
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami cara-cara atau tahapan pada pengujian mutu
fisik pada benih.
II. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Hasil
4.1.1 Uji Kemurnian Benih
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, sampel benih kelor
dipisahkan menjadi tiga komponen berbeda yaitu:
Contoh Benih Benih Kotoran
Kerja Murni Tanaman Benih
Lain
Massa Benih (gr) 110 gram 91,77 gram 4,84 gram 22,39 gram
FK
CK−(BM+BTL+KB)
= x 100%
CK
110−(91,77+4,84+22,39)
= x 100% = -8,18%
110
% Benih murni
BM
= BM+BTL+KB x 100%
91,77
= x 100% = 77,11%
91,77+4,84+22,39
% Benih tanaman
lain BTL
= BM+BTL+KB x 100%
4,84
= 91,77+4,84+22,39 x 100% = 4,06%
% Kotoran benih
KB
= BM+BTL+KB x 100%
22,39
= 91,77+4,84+22,39 x100% = 18,81%
5.1 Kesimpulan
Benih harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui potensi benih dalam
proses perkecambahan. Semakin baik mutu fisik benih, akan berpengaruh pada
semakin baik mutu genetis dan fisiologis. Sebab murni benih tersebut, maka daya
kecambah dan campuran dari benih lain juga sedikit, sehingga karakter benih
terjaga dan tumbuh dilapangan dengan optimal.
Kemurnian benih merupakan persentase berdasarkan berat benih murni
yang terdapat dalam suatu contoh benih. Dari hasil yang diperoleh diketahui
bahwa nilai FK adalah -8,18% sehingga tidak dilakukan pengambilan contoh
kerja ulang. Nilai minus dapat disebabkan karena angka yang ditunjukkan
ditimbangan belum stabil. Semakin besar ukuran benih maka semakin besar pula
berat benihnya.
5.2 Saran
Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan untuk penyampaian materi
selanjutnya agar lebih diperjelas lagi dan mudah diterima oleh praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Justice, O.L., dan Louis, N.B. 1990. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih.
Jakarta: CV Rajawali.
Ningsih, K. M., Biantary, M.P., dan Jumani. 2015. Uji Mutu Fisik dan Fisisologis
Benih Pohon Penghasil Gaharu (Aquilaria micocarpa Bail.) Berdasarkan
Fenotipe Pohon Induk do KHDTK Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.
Jurnal Argifor. Vol. 14(2).
Priestley, D.A. 1986. Seed Aging: Implications for Seed Storage and Persistance
in the Soil. New York: Camstock Publishing Associates.
Siregar, Daniel; Posma Marbun; dan Purba Marpaung. 2013. Pengaruh Varietas
dan Bahan Organik yang Berbeda terhadap Bobot 1000 Butir dan Biomassa
Padi Sawah IP 400 pada Musim Tanam 1. Medan: Jurnal Online
Agroekoteknologi Vol.1(4).
CK−(BM+BTL+KB) 110−(91,77+4,84+22,39)
FK = x 100% = x 100% = -8,18%
CK 110
BM 91,77
% Benih Murni = BM+BTL+KB x 100% = x 100% = 77,11%
91,77+4,84+22,39
BTL 4,84
% Benih Tanaman Lain = BM+BTL+KB x 100% = 91,77+4,84+22,39 x 100% = 4,06%
KB 22,39
% Kotoran Benih = BM+BTL+KB x 100% = 91,77+4,84+22,39 x100% = 18,81%
Z= (U1+U2+U3+U4) x 2,5
= (28,00 + 30,47+ 30,46 + 30,46) x 2,5
= 119,39 x 2,5 = 298, 475 gram
DOKUMENTASI
s
Menyiapkan alat Menimbang
Memilah benih
dan bahan spesimen