You are on page 1of 7

OM SPAN Dana Desa (Online Monitoring SPAN Dana Desa) :

Mendekatkan Layanan, Menjamin Akuntabilitas


(*draft awal)

Mustaqim Siga 1762002076


Konsentrasi Manajemen Pembangunan Daerah
Program Studi Administrasi Pembangunan Negara
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

Abstract
Abstrak

I. Pendahuluan Masyarakat Desa telah mengeluarkan


Permendes No. 21 Tahun 2016 tentang
Keberadaan Undang-Undang Nomor 6
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2014 tentang Desa yang kemudian
Tahun 2016, yang dapat dijadikan sebagai
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah
acuan bagi desa dalam menentukan program
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
dan prioritas pembangunan desa yang
yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan
meliputi:
dan Belanja Negara, bertujuan untuk
meningkatkan kemandirian desa melalui a. pembangunan, pengembangan, dan
program dan kegiatan terkait pembangunan pemeliharaan infrasruktur atau sarana
desa dan pemberdayaan masyarakat desa. dan prasarana fisik untuk penghidupan,
Sesuai ketentuan pasal 72 ayat (1) huruf d UU termasuk ketahanan pangan dan
No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang permukiman;
menyatakan bahwa pendapatan desa salah b. pembangunan, pengembangan dan
satunya bersumber dari alokasi dana desa pemeliharaan sarana dan prasarana
yang merupakan bagian dari dana kesehatan masyarakat;
perimbangan yang diterima kabupaten/kota. c. pembangunan, pengembangan dan
Selanjutnya pasal yang sama ayat (4) pemeliharaan sarana dan prasarana
menyatakan bahwa alokasi dana desa paling pendidikan, sosial dan kebudayaan;
sedikit 10% dari dana perimbangan yang d. pengembangan usaha ekonomi
diterima kabupaten/kota dalam APBD masyarakat, meliputi pembangunan dan
setelah dikurangi dana alokasi khusus. pemeliharaan sarana prasarana produksi
Dengan ketentuan tersebut diharapkan desa dan distribusi; atau
dapat berkembang secara lebih optimal dan e. pembangunan dan pengembangan
mampu membangun wilayahnya sesuai sarana-prasarana energi terbarukan serta
kebutuhan yang ada di wilayahnya masing- kegiatan pelestarian lingkungan hidup.
masing, untuk mendukung pencapaian target
Dalam Peraturan Menteri Desa tentang
RPJMN 2015-2019 dalam membangun Desa
Prioritas Penggunaan Dana Desa, tidaklah
Mandiri. Pada tahun 2016, Direktorat
membatasi prakarsa lokal dalam merancang
Pembangunan dan Pemberdayaan
program/kegiatan pembangunan prioritas masyarakat oleh semua daerah dan belum
yang dituangkan kedalam dokumen RKP jelasnya ruang lingkup evaluasi dari
Desa dan APBDesa, melainkan memberikan pengawasan yang dilakukan oleh camat; dan
pandangan prioritas penggunaan Dana Desa, (3) dari aspek sumber daya manusia terdapat
sehingga desa tetap memiliki ruang untuk potensi persoalan yakni tenaga pendamping
berkreasi membuat program/kegiatan desa berpotensi melakukan korupsi dengan
sesuai dengan kewenangannya berdasarkan memanfaatkan lemahnya aparat desa.
analisis kebutuhan prioritas dan sumber daya
Dalam rangka menjamin akuntabilitas
yang dimilikinya.
penggunaan dana desa, maka lahirlah
Secara teknis, Dana Desa sendiri diatur OMSPAN Dana Desa (Online Monitoring
dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) SPAN Dana Desa) yang menjadi sarana
Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tata Cara dalam melakukan pelaporan keuangan
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, penggunaan dana desa melalui fitur upload
Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa. Dalam data dan input data bagi pemerintah daerah
PMK dijelaskan bahwa dana desa hanya terkait dengan pelaksanaan verifikasi yang
digunakan untuk program prioritas, meliputi akan dilakukan oleh KPPN selaku satker
pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pengelola Dana DAK Fisik dan Dana Desa.
pelaksanaan pembangunan, pembinaan
Hal ini menarik untuk dibahas mengingat
kemasyarakatan, dan pemberdayaan
seumlah aturan perundang-undangan Dana
masyarakat. Prinsip prioritas penggunaan
desa yang menginginkan akuntabilitas
dana desa berdasarkan bentuk keadilan yang
penggunaan dana desa di seluruh Desa salur
tidak diskriminatif, kebutuhan yang
sepanjang tahun 2017.
mementingkan sebagian besar masyarakat
desa, serta tipologi desa yang berbeda-beda Artikel ini adalah hasil penelitian tentang
dengan mempertimbangkan kenyataan dan adanya OMSPAN Dana Desa (Online
keadaan karakteristik geografis, sosiologis, Monitoring SPAN Dana Desa) sebagai
antropologis, ekonomi, ekologi desa yang bagian dari inovasi pengelolaan dana desa.
khas serta perubahan atau perkembangan
masyarakat desa. II. Pembahasan

Fenomena yang terkait dengan pengelolaan Akuntabilitas Birokrasi


dana desa adalah: (1) laporan Good Governance merupakan sebuah
pertanggungjawaban yang dibuat desa belum paradigma yang berorientasi kepada
mengikuti standar dan rawan manipulasi. hubungan yang sinergik dan konstruktif di
Serta APBDesa yang disusun tidak antara pemerintah, sektor swasta, dan
sepenuhnya menggambarkan kebutuhan masyarakat dalam rangka melaksanakan
yang diperlukan desa; (2) pada aspek penyelenggaraan pemerintahan yang baik
pengawasan terdapat tiga potensi persoalan dan bertanggung jawab. Di Indonesia, konsep
yang dihadapi, yakni masih rendahnya good governance mulai mengemuka sejak
efektivitas inspektorat daerah dalam tahun 1990-an dan dan semakin populer pada
melakukan pengawasan terhadap era 2000-an yakni sejak lembaga donor
pengelolaan keuangan di desa, tidak seperti IMF mempersyaratkan tata kelola
terkelolanya dengan baik saluran pengaduan kepemerintahan yang baik bagi Negara-
negara yang akan dibantu. Dalam penerapan Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
prinsip good governance, akuntabilitas setempat dalam rangka untuk mendekatkan
birokrasi merupakan elemen penting dan pelayanan kepada Pemerintah Daerah
menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah penerima Dana Alokasi Khusus Fisik dan
dan aparatur sipil negara. Dana Desa berdasarkan PMK Nomor
50/PMK.07/2017 yang telah mengalami
Akuntabilitas birokrasi dalam melaksanakan
perubahan melalui PMK 112/PMK.07/2017.
program-program untuk kepentingan
masyarakat merupakan suatu kewajiban yang Sesuai dengan APBN TA 2018, Pemerintah
tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal ini mengalokasikan Dana Desa TA 2018 yang
mengingat masyarakat selaku kelompok ditujukan untuk kegiatan meningkatkan
sasaran (target group) dari sebuah program pelayanan publik di desa, mengentaskan
yang senantiasa menuntut transparansi dan kemiskinan, memajukan perekonomian desa,
akuntabilitas dalam proses anggaran. mengatasi kesenjangan pembangunan
antardesa, serta memperkuat masyarakat desa
Dalam kaitan akuntabilitas pengelolaan dana
sebagai subjek dari pembangunan. Kemudian
desa, akuntabilitas dapat dimaknai sebagai
dalam rangka pencapaian tujuan tersebut,
perwujudan kewajiban kepala desa untuk
Presiden memberikan arahan agar
mempertanggungjawabkan pengelolaan dana
pelaksanaan Dana Desa dilakukan dengan
desa yang dipercayakan kepadanya dalam
skema padat karya tunai (Cash For Work),
rangka pencapaian tujuan yang telah
dan dapat dilaksanakan mulai bulan Januari
ditetapkan melalui media pertanggung
2018. Untuk mendukung pelaksanaan arahan
jawaban secara periodik.
tersebut, Menteri Keuangan menetapkan
PMK 225/PMK.07/2017 tentang Perubahan
Kedua Atas PMK Nomor 50/PMK.07/2017
Online Monitoring SPAN Dana Desa tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan
(OMSPAN Dana Desa) Dana Desa.
Dana Desa dialokasikan sejak tahun 2015 Demi penguatan fungsi akuntabilitas
berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor Laporan Keuangan Dana Desa, maka sejak
6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan tahun 2017 silam telah diluncurkan Aplikasi
Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2014 Online Monitoring Sistem Perbendaharaan
tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari dan Anggaran Negara Dana Desa (Aplikasi
APBN sebagaimana telah beberapa kali OM-SPAN Dana Desa).
diubah terakhir dengan PP Nomor 8 Tahun
2016. Pelaksanaan teknis PP dimaksud diatur Aplikasi Online Monitoring Sistem
dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Perbendaharaan dan Anggaran Negara
Nomor 50/PMK.07/2017 tentang (Aplikasi OM-SPAN) adalah aplikasi yang
Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana digunakan dalam rangka memantau transaksi
Desa, khususnya ketentuan terkait dalam Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Negara (SPAN) dan menyajikan informasi
Evaluasi Dana Desa. Berdasarkan PMK sesuai kebutuhan yang diakses melalui
tersebut, tugas penyaluran, pemantauan, dan jaringan berbasis web. Aplikasi OM-SPAN
evaluasi Dana Desa dilakukan oleh Kantor dibuat dalam rangka memberikan layanan
informasi yang cepat, akurat, terinci, dan digunakan untuk membiayai fungsi
terintegrasi mengenai implementasi SPAN. penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan
Aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis web pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,
yang dapat diakses melalui browser web dan pemberdayaan masyarakat. Penyaluran
seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Dana Desa merupakan perwujudan dari
Google Chrome, dan browser lainnya. Nawacita Presiden RI yaitu Membangun
Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
Tujuan pengembangan Aplikasi OMSPAN
daerah-daerah dan desa dalam kerangka
Dana Desa itu sendiri, agar Aplikasi OM
negara kesatuan.
SPAN Dana Desa dapat menjadi aplikasi
yang berfungsi sebagai mekanisme Mulai tahun 2017 telah dilakukan perubahan
pengendalian akuntabilitas keuangan dana mekanisme penyaluran Dana Desa melalui
desa melalui fitur upload data dan input data Ditjen Perbendaharaan yaitu pada 171 Kantor
bagi Pemerintah Daerah terkait dengan Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
verifikasi yang akan dilakukan oleh KPPN di seluruh Indonesia. Penyaluran Dana Desa
selaku satker pengelola Dana Dana Desa. melalui KPPN diatur dalam Peraturan
Dan dengan demikian mampu untuk Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017
meminimalisir kesalahan–kesalahan dalam tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan
penyaluran dana desa maupun pelaporan Dana Desa sebagaimana diubah dengan
dana desa sekaligus sebagai trigger Peraturan Menteri Keuangan Nomor
penyaluran Dana Desa oleh satuan kerja 112/PMK.07/2017 tentang perubahan
terkait (KPPN). Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Dalam perkembangannya, aplikasi OM-
Transfrer ke Daerah dan Dana Desa dan
SPAN Dana Desa kini merupakan sarana
terakhir diubah dengan Peraturan Menteri
utama dalam penyaluran DAK Fisik dan
Keuangan Republik Indonesia Nomor
Dana Desa. Aplikasi OM-SPAN tersebut
225/PMK. 07 /2017 tentang Perubahan kedua
digunakan untuk menginput data, mencetak
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
dan mengupload dokumen persyaratan
50/pmk.07 /2017 tentang Pengelolaan
penyaluran, dan sekaligus monitoring data
Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
SPM/SP2D DAK Fisik dan Dana Desa.
Kendati demikian, tidak menutup Penyaluran Dana Desa melalui KPPN
kemungkinan apabila Pemerintahan Desa dilaksanakan dalam rangka untuk
masih mengalami kesulitan dalam proses mendekatkan pelayanan Kementerian
penyusunan laporan keuangan Dana Desa, Keuangan kepada Pemerintah Daerah.
tetap dapat berkonsultasi dengan jajaran di Penyaluran dilakukan dengan tetap
tingkat kabupaten/kota. memperhatikan kinerja penyerapan anggaran
dan capaian output atas penyaluran Dana
Urgensi OMSPAN Dana Desa dalam
Desa tahap sebelumnya. Dengan
akuntabilitas penggunaan dana desa.
melaksanakan penyaluran melalui KPPN
Dana Desa merupakan dana yang didaerah diharapkan dapat meningkatkan
dialokasikan dalam APBN yang efesiensi koordinasi dan konsultasi antara
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer Pemerintah Daerah dengan Kementerian
melalui APBD kabupaten / kota dan Keuangan. Selain itu juga diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas pemantauan dan Akuntabilitas berarti dari perencanaan,
evaluasi serta analisis kinerja pelaksanaan pelaporan benar dapat dipertanggung
anggaran pusat dan daerah. jawabkan kepada DPRD dan masyarakat.
Dengan demikian, pemantauan dan evaluasi c. Value for money
penyaluran Dana Desa oleh Direktorat
Value for money berarti telah ditetapkan tiga
Jenderal Perbendaharaan perlu dilakukan
prinsip didalam proses penganggaran yaitu
dalam rangka pelaksanaan tata kelola yang
ekonomi, efisiensi dan efektifitas.
baik dalam penyaluran Dana Desa yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penggunaan penuh OMSPAN Dana Desa
Perbendaharaan. Pemantauan dan Evaluasi diharapkan memenuhi ekspektasi yang sama
penyaluran Dana Desa dimaksud dengan prinsip-prinsip akuntabilitas
dilaksanakan secara berjenjang oleh KPPN dimaksud.
selaku KPA penyalur Dana Desa, Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Penerapan akuntabilitas Dana Desa sebagai
(Kantor Wilayah DJPBN), dan Direktorat kewajiban pertanggungjawaban Pemda atas
Pelaksanaan Anggaran DJPBN sebagai pengelolaan Dana Desa pada OM SPAN
Koordinator KPA selaku penyalur Dana Dana Desa diharapkan terwujud dengan
Desa. adanya fungsi –fungsi monitoring pagu DIPA
dan pagu desa yang membandingkan Pagu
Didalam tata kelola pemerintah yang baik DIPA dengan Pagu per Desa yang
terhadap pengelolaan keuangan daerah tidak merupakan hasil perekaman Pemda untuk
bisa dipisahkan dari prinsip-prinsip menjamin transparansi penganggaran yang
akuntabilitas publik karena akuntabilitas dimiliki oleh Desa; Laporan Konsolidasi
publik adalah suatu pertanggungjawaban atas Realisasi Penyerapan Dana Desa per
kegiatannya didalam pengelolaan keuangan Kabupaten; Penyaluran Dana Desa RKUN
daerah. Menurut Mardiasmo (2004) prinsip- ke RKUD; Penyaluran Dana Desa RKUD ke
prinsip akuntabilitas publik pada RKD; Kertas Kerja Penyaluran Tahap I;
pemerintahan yang baik dalam mengelola Kertas Kerja Penyaluran Tahap II dan Sisa
keuangan daerah tersebut diantaranya : Dana Desa Tahun Lalu di RKUD. Semuanya
hadir dengan harapan adanya keterbukaan
a. Transparasi
dalam proses-proses perencanaan,
Transparasi adalah keterbukaan dalam proses penyusunan, pelaksanaan, pertanggung-
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, jawaban anggaran daerah terkait Dana Desa.
anggaran daerah. Transparasi juga
Dampak Kegunaan OMSPAN Dana Desa
memberikan arti bahwa anggota masyarakat
(Online Monitoring SPAN Dana Desa)
memiliki hak untuk mengetahui proses
anggaran karena menyangkut aspirasi dan OM SPAN Dana Desa adalah aplikasi yang
kepentingan masyarakat terutama memiliki berbagai kelebihan bagi para
pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. penggunannya. Penerapan sistem online
dengan pengaksesan internet dimana saja,
b. Akuntabilitas
database yang sifatnya terpusat, kemampuan
fungsi manajerial dalam menanyangkan
Realisasi Belanja, Penerbitan SP2D,
Realisasi Penerimaan dan lain-lain telah lebih kepada sejauh mana sistem tersebut
memberikan perubahan dalam kinerja dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas
pengelolaan Dana Desa yang dikelola mereka dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pemerintah Daerah. Dengan banyaknya mereka.
kelebihan serta manfaat yang dirasakan, tentu
III. Penutup
aplikasi OM SPAN Dana Desa menjadi
bagian utama dari akuntabilitas penggunaan Dalam penerapan prinsip good governance,
Dana Desa. Menurut Ibu Sri Utami selaku akuntabilitas birokrasi merupakan elemen
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan penting dan menjadi tantangan tersendiri bagi
Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga pemerintah dan aparatur sipil negara.
Berencana (DPMDPPKB) Kulon Progo
menyatakan sebagai berikut : Akuntabilitas birokrasi dalam melaksanakan
program-program untuk kepentingan
“Aplikasi OMSPAN merupakan masyarakat merupakan suatu kewajiban yang
sarana utama dalam penyaluran tidak dapat ditawar-tawar lagi. Hal ini
DAK Fisik dan dana desa. Aplikasi mengingat masyarakat selaku kelompok
tersebut digunakan untuk menginput sasaran (target group) dari sebuah program
data, mencetak dan mengupload yang senantiasa menuntut transparansi dan
dokumen persyaratan penyaluran. akuntabilitas dalam proses anggaran.
Sekaligus monitoring data SPM /
SP2D DAK FISIK dan Dana Desa. Demi penguatan fungsi akuntabilitas
Kendati demikian, apabila Pemdes Laporan Keuangan Dana Desa, maka sejak
masih mengalami kesulitan dalam tahun 2017 silam telah diluncurkan Aplikasi
proses penyusunan laporan Online Monitoring Sistem Perbendaharaan
keuangan DD, tetap dapat dan Anggaran Negara Dana Desa (Aplikasi
berkonsultasi dengan jajarannya. OM-SPAN Dana Desa).
Program (OM SPAN Dana Desa) Kehadiran Aplikasi OM SPAN Dana Desa
tersebut berbasis jejaring (network) berfungsi sebagai mekanisme pengendalian
dan ditangani langsung antara akuntabilitas keuangan dana desa melalui
Badan Keuangan dan Aset Daerah fitur upload data dan input data bagi
(BKAD) serta pemerintah (di tingkat) Pemerintah Daerah terkait dengan verifikasi
kecamatan”. yang akan dilakukan oleh KPPN selaku
Diharapkan kedepan, OM SPAN Dana Desa satker pengelola Dana DAK Fisik dan Dana
akan lebih mampu lagi memenuhi kebutuhan Desa. Dengan demikian mampu untuk
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa meminimalisir kesalahan–kesalahan dalam
dalam hal Content, Interactivity, Usability penyaluran dana desa maupun pelaporan
dan Innovation. Keberhasilan suatu sistem dana desa sekaligus sebagai trigger
tergantung pada bagaimana sistem itu penyaluran dana DAK fisik dan Dana Desa
dijalankan, kemudahan sistem bagi para oleh satuan kerja terkait (KPPN).
pemakainya, serta sikap dan kepercayaan Penerapan akuntabilitas Dana Desa sebagai
pemakai sistem terhadap sistem informasi, kewajiban pertanggungjawaban Pemda atas
yang tidak hanya dipengaruhi oleh pengelolaan Dana Desa pada OM SPAN
karakteristik sistem yang melekat, tetapi Dana Desa diharapkan terwujud dengan
adanya fungsi –fungsi monitoring pagu DIPA Dana Desa Tahun Lalu di RKUD. Semuanya
dan pagu desa yang membandingkan Pagu hadir dengan harapan adanya keterbukaan
DIPA dengan Pagu per Desa yang dalam proses perencanaan, penyusunan,
merupakan hasil perekaman Pemda untuk pelaksanaan, pertanggung- jawaban
menjamin transparansi penganggaran yang anggaran daerah terkait Dana Desa.
dimiliki oleh Desa; Laporan Konsolidasi
Diharapkan kedepan, OM SPAN Dana Desa
Realisasi Penyerapan Dana Desa per
akan lebih mampu lagi memenuhi kebutuhan
Kabupaten; Penyaluran Dana Desa RKUN ke
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
RKUD; Penyaluran Dana Desa RKUD ke
dalam hal Content, Interactivity, Usability
RKD; Kertas Kerja Penyaluran Tahap I;
dan Innovation.
Kertas Kerja Penyaluran Tahap II dan Sisa

KEPUSTAKAAN
Mardiasmo. (2002). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi Offset.
Saputra, A. (2017). Panduan Penggunaan Aplikasi Online Monitoring SPAN untuk DAK Fisik dan
Dana Desa Level KPPN. Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan. Jakarta:
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Saputra, A. (2017). Panduan Penggunaan Aplikasi Online Monitoring SPAN untuk DAK Fisik dan
Dana Desa Level Pemda. Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan. Jakarta:
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Soleh, C., & Rochansjah, H. (2014). Pengelolaan Keuangan Desa. Bandung: FokusMedia.
Solekhan, M. (2012). Penyelenggaraan Pemerintahan Desa : Berbasis Partisipasi Masyarakat
dalam Membangun Mekanisme Menjamin Akuntabilitas. Malang: Setara Press.

You might also like