You are on page 1of 32

MODUL PELATIHAN

DATA PROCESSING

Modul Pengolahan Data Arus

Disusun oleh :
Erwin Maulana

2011
I. PENDAHULUAN
Arus merupakan gerakan horizontal dan vertikal dari massa air laut
secara terus menerus sampai tercapai keseimbangan gaya-gaya yang bekerja.
Gerakan arus laut yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam
gaya yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari
gerakan massa air adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah.
Arah dan kecepatan arus merupakan resultan dari komponen arus Timur-
Barat/zonal (u) dan komponen arus Utara-Selatan/meridional (v). Penamaan
arus biasanya didasarkan pada nama tempat dimana arus tersebut melintas atau
mengalir, berbeda dengan penamaan angin yang umumnya didasarkan pada
tempat/arah darimana angin tersebut bertiup.
Pengukuran arus secara in situ terdiri dari metode pengukuran pada titik
tetap (Euler) dan metode lagrangian, yaitu dengan benda hanyut kemudian
mengikuti gerakan aliran massa air laut. Alat yang digunakan untuk pengukuran
arus dengan metode Euler dinamakan Current Meter dimana alat ini digunakan
untuk pengukuran kecepatan dan arah arus laut. Cara kerja alat ini adalah
bagian alat yang memiliki baling-baling diturunkan ke dalam perairan, selanjutnya
gerakan arus laut akan menyebabkan baling-baling bergerak berputar dan jumlah
putaran persatuan waktu memiliki hubungan linear dengan kecepatan arus.
Gerakan arus akan menyesuaikan posisi alat dengan arah arus tersebut,
kecepatan dan arah arus yang terukur ditransmisikan melalui kabel ke perangkat
tampilan di atas kapal sehingga kecepatan dan arah arus dapat dilihat melalui
recorder baik analog maupun digital.
Pemanfaatan data arus ini mengingat sangat kurang dalam skala
nasional di perairan Indonesia yang tersedia. Mengingat jarang sekali terdapat
data pengamatan arus in situ, sehingga memerlukan data yang berasal dari
reanalisis, model, dan asimilasi (numerical weather prediction) data satelit
altimetri. Satelit altimetri dilengkapi dengan transmitter pemancar, transmitter
penerima (receiver) dan sebuah jam dengan akurasi tinggi. Altimeter radar yang
dibawa oleh satelit memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar)
kepermukaan laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan baik oleh permukaan laut
dan diterima kembali oleh satelit. Satelit altimetri yang memancarkan gelombang
tertentu mampu mengamati perubahan muka laut dan analisis gerakan arus
permukaan.
Data komponen u dan v dapat dikonversi menjadi arah (º) dan kecepatan
(m/s). Kecepatan dihitung dengan rumus dibawah ini :
𝑅= 𝑣 2 + 𝑢2
Keterangan : R = kecepatan (m/s)
v = komponen meridional (m/s)
u = komponen zonal (m/s)
Penentuan arah arus didasarkan pada 4 kuadran, yaitu ;
v (+)
Kuadran IV Kuadran I
𝑣 𝑣
Ө = 270 + arctan 𝑢
Ө = 90 - arctan 𝑢
u (-) (+) u
Kuadran III Kuadran II
𝑣 𝑣
Ө = 270 - arctan 𝑢
Ө =90 + arctan 𝑢
v (-)
Pada excel perhitungan arah dapat dihitung dengan menggunakan
formula dibawah ini :
1. Penentuan Kuadran
=IF(AND(A10>=0,B10>=0),"K1",IF(AND(A10>=0,B10<0),"K2",IF(AND(A10<0,
B10<0),"K3",IF(AND(A10<0,B10>=0),"K4"))))
A = U (komponen arus zonal)
B = V (komponen arus meridional)

2. Penentuan (°)
=IF(D10="K1",(3.14/2)-
C10,IF(D10="K2",(3.14/2)+C10,IF(D10="K3",(3.14*3/2)-
C10,IF(D10="K4",(3.14*3/2)+C10))))
C = α = (arcTAN(Y/X)) dalam radian =ABS(ATAN(B10/A10))
D = kuadran

3. Konversi π (°) menjadi θ (°)


θ (°) = π (°)*360/(6.28)

4. Konversi θ (°) menjadi π (°)


π (°) = θ (°)*(3.14/180)

5. Konversi r (m/s) dan θ (°) menjadi komponen arus u dan v (m/s)


U = r (m/s)*SIN π (°)
V = r (m/s)*COS π (°)

II. TUJUAN
Tujuan dari modul ini adalah agar setiap peserta mampu melakukan
perolehan, pengolahan dan visualisasi data arus untuk penentuan karakteristik
oseanografi.
III. TAHAPAN PENGOLAHAN DATA ARUS PERMUKAAN
Data kita susun dan dikelompokkan berdasarkan format matrik standar Surfer
yang kita ambil data Longitude dikolom A, Latitude dikolom B, komponen zonal
(u) dikolom C, dan komponen meridional (v) dikolom D. Pengolahan visualisasi
data arus disurfer kita bisa menggunakan data komponen zonal dan meridional
arus, bisa juga kita menggunakan data arah dan kecepatan arus. Untuk
penentuan arah dan kecepatan arus (lihat rumus penentuan kuadran dan
kecepatan arus), di bawah ini contoh format data yang akan kita gunakan.

Kita save data di direktory D:\Data dengan nama file data arus dengan ektensi
*excel 97-2003.

Kemudian kita buka program surfer 9, lalu klik Grid > pilih Data
Open data dengan nama file data arus*xls di direktory D:\Data.

Sehingga tampil lembar kerja dibawah ini untuk Data Colums X : sebagai
Longitude di kolom A, Data Colums Y : sebagai Latitude di kolom B, Data Colums
Z : sebagai komponen Zonal di kolom C. Gridding Method kita pilih Kriging, Lalu
klik Output grid file untuk menyimpan data hasil grid file.

Hasil grid file kita save di direktory D:\Data\hasil grid arus dengan nama file
komponen u*grd, lalu Klik OK.

Klik OK.
Lalu kita lakukan perintah yang sebelumnya untuk menggrid komponen
meridional (v) arus dengan cara, klik Grid > pilih Data.

Open data dengan nama file data arus*xls di direktory D:\Data.

Sehingga tampil lembar kerja dibawah ini untuk Data Colums X : sebagai
Longitude di kolom A, Data Colums Y : sebagai Latitude di kolom B, Data Colums
Z : sebagai komponen Meridional di kolom D. Gridding Method kita pilih Kriging,
Lalu klik Output grid file untuk menyimpan data hasil grid file.
Hasil grid file kita save di direktory D:\Data\hasil grid arus dengan nama file
komponen v*grd, lalu Klik OK.

Klik OK.

Hasil grid komonen u dan komponen v kita buka dengan menggunakan perintah
2-Grid vector Map dengan cara, klik Map > New > pilih 2-Grid vector Map

Sehingga tampil lembar kerja dibawah ini terlebih dahulu kita Open hasil grid
komponen u lalu Open hasil grid komponen v.
Sehingga muncul dibawah ini hasil visualisasi data arus tampa daratan. Untuk
visualisasi daratan kita gunakan data indofull sebagai peta dasar.

Buka indofull sebagai peta dasar, kemudian samakan properties limits koordinat
dengan properties limits data arus yang diatas dengan cara, double klik pada
peta indofull sehingga muncul Map Properties > lalu klik Limits (samakan
propertiesnya).

Double klik untuk melihat Limits Properties data arus sehingga terlihat di bawah
ini.
Limits data indofull yang sudah sama dengan data arus seperti terlihat dibawah
ini.

Kemudian kita export peta indofull yang sudah di ubah limitnya dengan cara klik
File > pilih Export.

Save dengan nama file darat*bln di direktory D:\Data\peta dasar, lalu OK.
Klik New worksheet > open file darat*bln di directory D:\Data\peta dasar.

Setelah file darat terbuka hilangkan data-data yang berada dibawah yang
jumlahnya 2 data, kemudian pada kolom C diberikan nilai 0, lalu save.

Lalu data darat tadi kita buka di lembar kerja arus, dengan cara Map > New >
pilih Base Map > Open file darat*bln di direktory D:\Data\peta dasar.
Sehingga terlihat data arus dengan data darat, namun belum ter-overlay, untuk
mengoverlay data arus dengan darat dengan cara, tekan Base berada disebelah
kiri lalu tarik kursor pindahkan kebawah sampai diatas Vector.

Lalu delet Map yang diatas dengan cara klik kanan pilih Delete.

Untuk melihat lembar kerja yang lebih dekat dengan cara klik View > pilih Fit to
Window.
Agar darat terlihat lebih jelas kita berikan warna dengan cara double klik pada
peta lalu klik Fill Properties.

Lalu ganti warna Foreground dengan warna yang di inginkan.

Di bawah ini merupakan visualisasi data arus, dimana data arus yang masing
masuk ke darat, lalu save dengan cara File > pilih Save as.

Kita save di direktory D:\Data\hasil plot dengan file arus masih masuk darat*srf.
Pengolahan data arus dengan cara Breakline dan Blangking agar visualisasi data
arus tidak ada yang masuk di darat. Langkang yang pertama adalah kita terlebih
dahulu buka peta dasar yang sudah kita crop dengan cara, klik Map > pilih New >
Base Map.

Import file darat*bln yang berada di direktori D:\Data\peta dasar.

Untuk melihat lembar kerja lebih dekat kita gunakan perintah View > pilih Fit to
Window.
Agar peta dasar bisa terbreakline dangan data arus, sebelumnya kita lakukan
digitize pada daratnya dengan cara klik Map > pilih Digitize.

Dalam melakukan digitize daratan terlebih dahulu kita digitize pada ujungnya dan
sepanjang garis pantai, agar darat tertetup kita copy data digitize yang pertama
kita simpan di bawah.

Setelah satu pulau sudah terdigitize kita save as, Kita simpan digitize pulau
dangan nama file lampung*bln di direktory D:\Data\peta dasar, dan lakukan
digitize pulau-pulau berikutnya secara terpisah.
Setelah kita melakukan digitize setiap pulau yang terpisah, lalu kita lakukan
penggabungan data pulau dengan cara mengimport setiap file pulau yang
terpisah di Worksheet.

Setelah data pulau ter import semua kita masukan nilai 0 pada kolom C, nilai 0 di
kategorikan sebagai data darat.

Lalu kita Save as kita berinama sebagai file garis pantai*bln di direktory
D:\Data\peta dasar, lalu klik OK.
Lalu kita lakukan grid data komponen meridional (u) arus dengan cara, klik Grid >
pilih Data

Open data dengan nama file data arus*xls di directory D:\Data.

Sehingga tampil lembar kerja dibawah ini untuk Data Colums X : sebagai
Longitude di kolom A, Data Colums Y : sebagai Latitude di kolom B, Data Colums
Z : sebagai komponen zonal (u) di kolom C. Gridding Method kita pilih Kriging,
klik Advanced options untuk membreakline.
Sehingga tampil perintah dibawah ini kita klik Breakline, lalu klik File Containing
Breaklines

Open file garis pantai*bln sebagai data darat yang tersimpan di directory
D:\Data\peta dasar.

Sehingga terlihat tampilan seperti dibawah ini, lalu klik OK.

Klik Output Grid File untuk menyimpan hasil data grid.


Kita simpan hasil grid dengan nama file breakline komponen u*grd.

Terlihat lembar kerja dibawah ini, klik OK, lalu klik lagi OK

Lakukan kembali grid data untuk komponen meridional (v) dengan cara klik Grid
> pilih Data, lalu open data arus dengan nama file data arus*xls di direktory
D:\Data.
Sehingga muncul lembar kerja dibawah ini, untuk Data Colums X : sebagai
Longitude di kolom A, Data Colums Y : sebagai Latitude di kolom B, Data Colums
Z : sebagai komponen meridional (v) di kolom D. Gridding Method kita pilih
Kriging, klik Advanced options untuk membreakline.

Klik Breaklines, lalu klik File Containing Breaklines.

Open data darat dengan nama file garis pantai*bln yang berada di directory
D:\Data\peta dasar.
Terlihat lembar kerja di bawah ini, klik OK.

Klik Output Grid File untuk menyimpan hasil grid.

Simpan dengan nama file breakline komponen v*grd.

Terlihat lembar kerja dibawah ini, klik OK, lalu klik lagi OK.
Setelah data sudah terbreakline, kita melakukan blanking data arus, untuk
menghilangkan data arus yang berada di darat. Langkah untuk melakukan
blanking adalah klik Grid > pilih Blank.

Lalu open grid data yang sudah terbreakline yang pertama data grid dengan
nama file breakline komponen u*grd.

Lalu Open data darat dengan nama file garis pantai*bln.


Simpan hasil Grid Blank dengan nama file blank komponen u*grd, lalu OK.

Lakukan langkah yang sama untuk blank data arus komponen v, Grid > pilih
Blank.

Open grid data yang sudah terbreakline dengan nama file breakline komponen
v*grd.
Lalu Open data darat dengan nama file garis pantai*bln

Simpan hasil Grid Blank dengan nama file blank komponen v*grd, lalu OK.

Kemudian kita plotkan hasil Grid Blank yang tadi, dengan cara klik Map > klik
New > pilih 2-Grid vector Map.
Open yang pertama hasil blank komponen u.

Open yang kedua hasil blank komponen v.

Hasil plot arus terlihat di bawah ini, untuk melihat gambar yang lebih dekat klik
View > Fit to Window.
Agar terlihat gambar daratnya kita open data darat dengan cara klik Map > pilih
New > pilih Base Map.

Open data darat dengan nama file garis pantai*bln.

Sehingga terlihat tampilan seperti di bawah ini, lalu kita lakukan Overlay dengan
cara menarik kursor dari Base yang disebelah kiri kita simpan ke bawah di atas
Vector, lalu klik Yes.
Kemudian delet batasan Base map yang tadi dengan cara klik kanan pada Map
lalu pilih Delet.

Untuk mengatur properties dari gambar darat, double klik pada Base sehingga
tampil seperti dibawah ini, lalu pilih Fill.

Untuk mengubah warna pilih Foreground sesuai warna yang kita inginkan, lalu
klik Ok, sehingga kembali ke Map Base Properties pilih OK.
Untuk mengatur Properties vector arus, kita lakukan double klik pada vector di
sebelah kiri, kemudian muncul Map Vector Properties klik bagian data,
dikarenakan data kita merupanak data komponen u dan v kita pilih catesian (XY).

Untuk memberikan warna pada simbol arus, kita klik simbol pilih Color
Scalingnya adalah By Magnitude, untuk mengatur Frequensi kita gunakan
Frequensi untuk X : 5 dan untuk Y : 2.

Mengatur Scaling kita gunakan Symbol width Min : 0.030 in dan Max :0.050 in,
Head Length Min : 0.020 in dan Max : 0.050 in, Shaft Length Min : 0.070 in dan
Max : 0.100 in. ceklist Show Scale Legend klik OK.
Terlihat hasil seperti gambar di bawah ini, untuk melihat lebih dekat klik View >
Fit to Window.

Atur Referensi Vector dengan cara double klik pada Referensi Vector atur
Legend Properties, masukkan nilai Referensi Vector interval kecepatan arus
yang kita gunakan 0.05, 0.25, 0.50, 0.65 untuk memberika keterangan satuan
nya klik Format.

Shingga muncul Label Format pilih Suffix untuk mencantumkan satuan berada di
belakang nilai kita tulis (m/s), klik OK.
Terlihat hasil seperti di bawah ini, untuk memberikan text klik tanda ( ).

Sehingga muncul text properties di bawah ini, ketik untuk keterangan sumbu x
sebagai Bujur, lalu OK.

Kemudian Copy text yang tadi dengan cara klik kanan lalu pilih copy seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.
Paste dengan cara klik kanan pada luar layar pilih paste. Kita simpan di sebelah
kiri gambar.

Lalu kita Rotate text yang tadi, dengan cara klik kanan pilih Rotate.

Rotate kita isi dengan 90, OK.

Lalu double klik pada text tersebut dan ubah keterangan Bujur menjadi Lintang,
klik OK.
Terlihat hasil seperti gambar di bawah ini, untuk memberikan bingkai sebagai
garis pembatas kita gunakan tanda polygon persegi (Rectangle ).

Terlihat hasil gambar seperti dibawah ini.

Untuk menyimpan hasil kita klik File > pilih Save as.

Simpan dengan nama file jadi*srf di directory D:\Data\hasil plot.


II. PENGOLAHAN DATA ARUS BERDASARKAN KEDALAMAN

You might also like