Professional Documents
Culture Documents
Bab 1-5
Bab 1-5
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya alam yang sangat
besar. Potensi sumberdaya alam Indonesia yang besar dan beragam harus
pembangunan di Indonesia. Salah satu mineral yang punya potensi besar adalah
PT. ANTAM (Persero), Tbk UBP Bauksit merupakan salah satu unit
pertambangan PT. ANTAM (Persero), Tbk yang aktif dalam penambangan mineral
Potensi cebakan bauksit terdapat pada jalur penyebaran busur laterit (Laterite Belt)
yang membujur dengan arah barat laut – tenggara dari Kota Singkawang,
Kayong Utara, dan Ketapang, dengan total estimasi sumberdaya bauksit per tanggal
31 Desember 2016 sebesar 123,9 juta wmt dan cadangan sebesar 111,3 juta wmt.
dilakukan dengan sistem tambang terbuka dan metode open cast. Pengambilan bijih
penjualan yang dilakukan dengan alat mekanis. Oleh karena itu dilakukan
1
pengamatan proses penambangan secara keseluruhan serta mengkaji
bauksit?
bauksit?
3. Pengkajian keserasian alat gali-muat dan alat angkut yang dilakukan pada
proses penambangan di bukit 7a, lokasi feeding WP, dan lokasi material
catching.
2
1.4 Tujuan Kerja Praktek
bauksit.
UBP bauksit.
2. Hasil dari kerja praktek ini dapat digunakan sebagai update data bagi
1. Pendahuluan
penulisan.
3
2. Tinjauan Umum
3. Tinjauan Pustaka
4. Pengamatan
Bab kesimpulan dan saran memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
Pada tanggal 17 Juli 2002 nama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk berubah
Antam Tbk. Pada tanggal 27 Mei 2010 nama PT Antam Tbk berubah menjadi PT
ANTAM (Persero) Tbk. Saat ini Antam memiliki 1 Kantor Pusat serta 1 unit dan
5 unit bisnis, yaitu Unit Geomin, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi
Pemurnian Logam Mulia, Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara, dan Unit
Bauksit Tayan sesuai dengan surat yang diputuskan oleh direksi pada tanggal 1
Mei 2009 dan berlaku sampai 30 April 2010. Pada tanggal 1 Juli 2010 statusnya
dengan surat yang diputuskan oleh direksi pada tanggal 1 Juli 2010 dan berlaku
5
ditingkatkan menjadi Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Tayan sesuai dengan
surat keputusan direksi dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2013.
2.2 Struktur Organisasi PT. Antam (Persero) Tbk, UBP Bauksit Tayan
merupakan gabungan tenaga kerja Antam, kontraktor serta tenaga kerja tidak tetap
yaitu kelompok proses bisnis inti dan proses bisnis pendukung. Pada proyek ini,
bisnis utamanya adalah penambangan, maka yang termasuk dalam proses bisnis inti
adalah semua kegiatan yang berhubungan langsung dengan penambangan dari land
clearing sampai menghasilkan produk WBx (bauksit tercuci). Kelompok bisnis inti
dipimpin oleh Operation Vice President yang melapor kepada General Manager.
Operation VP dibantu oleh Biro Quality Control dan Biro Mining yang masing
pertambangan terdiri atas tiga biro, yaitu Supply Chain And Management, Finance
And Human Resources, dan General Affair External Relation And Corporate Social
6
pertambangan melapor kepada General Manager. Masing masing Manager
berikut:
dengan proses produksi untuk mendapatkan produk yang bisa jual sehingga
produksi ini bias dilakukan dengan baik diperlukan perangkat organisasi Biro
Biro Mining tugas utamanya adalah membuat rencana tambang yang aman
serta menerapkan kaidah konservasi bahan galian. Semua aktivitas tersebut dicatat
Biro Quality Control tugasnya memastikan kualitas produk dari tiap tahap
perusahaan.
7
2.2.2 Kelompok bisnis pendukung
segala sesuatu yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan proses produksi yang
dilakukan oleh kelompok bisnis Inti. Kelompok bisnis ini bertugas mengelola
perusahaan. Kelompok ini terdiri atas biro Supply Chain Management, biro Finance
& Human Resources dan biro General Affair, External Relation & Corporate Social
Responsibility.
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT Antam UBPB
terletak di 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Tayan Hilir, Toba, dan Meliau
8
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Kota Tayan berada di tepi Sungai
Kapuas yang terletak ± 80 km jarak lurus dari sebelah Timur Kota Pontianak. Luas
wilayah IUP Operasi Produksi yang dimiliki adalah 34.360 Ha. Wilayah 13.400 Ha
menggunakan pesawat dari Jakarta ke Pontianak dengan waktu ±1.30 jam, dan
dilanjutkan dari Pontianak menuju Tayan menggunakan mobil dengan waktu ±2.30
jam. Sarana perhubungan setempat berupa jalan aspal dengan lebar rata - rata ± 6
m yang dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Endapan bauksit laterit umumnya terbentuk pada daerah dengan iklim tropis sampai
subtropis. Pada umumnya bentuk endapan bauksit laterit ini akan menempati
pelapukan yang sangat kuat. Endapan bauksit tersebar secara horizontal / lateral
ditutupi oleh lapisan overburden dengan ketebalan rata-rata 1.45-4.35 m dan tebal
Bauksit adalah batuan sedimen, sehingga tidak memiliki rumus kimia yang
tepat. Hal ini terutama terdiri dari mineral alumina yang terhidrasi seperti gibbsite
Al(OH)3 atau Al2O3.3H2O dalam deposit (endapan) tropis yang lebih baru, atau
9
atau Al2O3.H20 dan beberapa diaspore α-AlO(OH) atau Al2O3.H20. Sifat dan
kualitas endapan bauksit dicirikan dengan banyaknya kandungan persen (%) Al2O3
rata-rata 45.02% T Al2O3, 4.09% RSiO2, dan 12.01% Fe2O3 (tanpa COG).
lempung, dan mineral opaque, sehingga dapat disimpulkan bahwa bijih bauksit di
grade,ataupun low grade, untuk kadar high grade >50 untuk medium grade 46-50,
Tabel 2.1.
10
4 Waste < 40
11
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
65% Al2O3, 210% SiO2, 2-20% Fe2O3, 1-3% TiO2 dan 1030% H2O. Sebagai
dan 3% TiO2. Bauksit terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium
tinggi, kadar besi rendah dan sedikit kadar kuarsa bebas. Pada saat batuan
mengalami pelapukan kimiawi unsur kimia silika (Si) terlarut dan terlepas dari
ikatan kristal begitu juga sebagian unsur besi. Alumina, Titanium dan mineral
persyaratan itu antara lain nephelin sienit, batuan lempung/serpih. Batuan itu akan
1. Pissolitic atau oolitic disebut pula “kemel” yang berukuran diameter dari
2. Sponge ore (Arkansas), porous, merupakan sisa dari batuan asal dengan
12
3.2 Klasifikasi Endapan Bauksit
50 dan batasan yang umum adalah 250. Pada batuan nephelin syenit bagian
Deposit diselubungi oleh kaolinit, nephelin, dan sienit. Deposit ini terletak
di bawah lempung dan termasuk swamp bauxite dengan tekstur pisolitik dan
bertekstur pisolitik
13
1. Latosol : Tanah yang terbentuk dari batuan asal
2. Andosol : Tanah mineral yang berasal bukan dari batuan asal biasanya dari
abu gunung api yang kaya akan Al+ dengan Gibbsite sebagai Aluminum.
3. Catena : Tanah yang ada bersama sama berkembang pada saat bersamaan
1. Proses magmatic
batuan yang kaya akan kandungan alumina yang disebut dengan alumina-
rich rock.
2. Proses hydrothermal
(rhyolite).
3. Proses metamorfosa
4. Proses Pelapukan
14
3.4 Produksi Alat Gali-Muat dan Alat Angkut
kemampuan alat secara teoritis dan kemampuan alat secara nyata.Produksi teoritis
alat merupakan hasil terbaik secara perhitungan yang dapat dicapai suatu hubungan
kerja alat selama waktu operasi tersedia dengan memperhitungkan faktor koreksi
yang ada. Besarnya produksi dari alat gali-muat dan alat angkut didapat dengan
mengalikan kapasitas mangkuk (bucket), jumlah trip per jam dan faktor
koreksi.Faktor koreksi terdiri dari yaitu Dl (Density loose), Ff (Fill factor), dan EU
1. Produksi loader
60
𝑃𝐿 = 𝑥 𝐾𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑥 𝐵𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝑈 𝑥 𝐷𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒
𝐶𝑇
Keterangan:
𝐸𝑈 = Effective Utilization
2. Produksi hauler
60
𝑃𝐻 = 𝑥 𝐾𝑏𝑎𝑘 𝑥 𝐵𝐹𝐹 𝑥 𝐸𝑈 𝑥 𝐷𝑙𝑜𝑜𝑠𝑒
𝐶𝑇
Keterangan:
15
𝐶𝑇 = Waktu edar hauler (menit)
𝐸𝑈 = Effective Utilization
Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat gali-muat dan
alat angkut, maka produksi alat gali-muat harus sesuai dengan produksi alat
angkut.Faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkut didasarkan pada produksi
alat gali-muat dan produksi alat angkut, yang dinyatakan dalam Match Factor (MF).
Secara perhitungan teoritis, produksi alat gali-muat haruslah sama dengan produksi
alat angkut, yaitu : Produksi alat gali-muat = Produksi alat angkut Sehingga
perbandingan produksi antara alat angkut dan alat gali-muat mempunyai nilai satu.
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐻𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
1=
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
𝑛𝐻 𝑥 𝐿𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
𝑀𝐹 =
𝑛𝐿 𝑥 𝐶𝑡 𝐻𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
Keterangan:
𝑛𝐻 = Jumlah hauler
𝑛𝐿 = Jumlah loader
16
BAB IV
PEGAMATAN
tetapi secara gali bebas menggunakan excavator. Metode yang digunakan adalah
metode open cast, karena paling efektif dan sesuai dengan karakteristik endapan
Proses bisnis pertambangan yang diamati dalam Kerja Praktek ini secara
gatis besar dimulai dari tahap development hingga penjualan, termasuk didalamnya
proses quality control yang dilakukan sepanjang proses pertambangan. Alur proses
bisnis pertambangan di PT ANTAM (Persero), Tbk dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1
Alur proses pertambangan UBP Bauksit
17
4.1 Persiapan Penambangan
Land clearing diakukan dengan pemotongan pohon-pohon serta hutan belukar. Alat
Hutan di area IUP merupakan hutan dengan sebagian besar berisi pohon-
pohon yang tidak terlalu besar, dan belukar. Alat mekanis seperti bulldozer dan
excavator sangat efektif untuk membersihkan belukar dan pohon pohon kecil. Alat
Tahapan top soil handling merupakan penanganan tanah penutup yang yang
mengandung unsur hara. Top soil dicirikan dengan dengan warna coklat tua, dengan
masih memiliki akar-akar yang tertinggal. Tebal top soil berkisar ±30 cm.
Penanganan top soil disini adalah pengupasan top soil yang dibedakan dari over
burden dan di tumpuk di sekitar area penambangan agar pengangkutan yang tidak
jauh dan lebih mudah ketika back filling. Penanganan top soil merupakan tahapan
yang sangat penting karena akan digunakan kembali pada tahap revegetasi sebagai
18
Gambar 4.1
Top soil handling
agar dapat ditambang. Overburden disini memiliki ciri yang liat, dan berwarna
coklat cerah. Overburden memiliki tebal bervariasi, berkisar dari 2 hingga 5 meter.
Sama seperti top soil, overburden yang dikupas juga ditumpuk disekitar area yang
Gambar 4.2
Penumpukan overburden
19
4.2 Siklus Operasi Penambangan
7a. Karakteristik material di area tambang PT. ANTAM UBPB tidak keras
tahapan yaitu:
4.2.1 Digging
yang memiliki kapasitas bucket 4,92 ton. Penggalian pada kondisi penggalian
yang sulit terkadang dibantu dengan dozer untuk penumpukan yang memudahkan
Gambar 4.3
Penggalian bijih bauksit
20
4.2.2 Loading
Dumptruck Volvo A35F, dengan kapasitas bak 34,44 ton. Metode pemuatan yang
digunakan disesuaikan dengan kondisi area penggalian, yang artinya bisa dengan
Gambar 4.4
Pemuatan bijih bauksit
4.2.3 Hauling
21
4.2.4 Dumping
transit ore (ETO). Proses penupukan pada stockpile ETO diatur oleh satuan kerja
quality control. Setelah proses dumping selesai, ADT akan kembali dengan
Gambar 4.5
Proses dumping CBx
Setelah tahap penambangan di front penambangan bukit 7a, WBx yang telah
penambangan memiliki banyak pengotor yaitu silica dan tanah liat (clay).
Proses ini biasa disebut feeding. Pemindahan ini dilakukan dengan alat Dump
Truck UD CWA 260X dan alat muat excavator Hitachi ZX330 atau Liugong CLG
856.
22
Gambar 4.6
Proses feeding CBx
proses pencucian CBx yang bertujuan untuk pemisahan CBx dengan pengotornya.
Material CBx yang diumpankan ke hopper dengan aba-aba pluit dari petugas.
1. Hopper
Hopper merupakan rangkaian pertama dalam unit washing plant, terdiri dari
besar). Bila terdapat beberapa material yang tertahan (tidak dapat lolos),
maka akan dibantu dengan excavator dengan cara ditekan dengan bucket
cukup waktu dan memakan produktivitas dari washing plant rendah. Jet
23
Gambar 4.7
Hopper pada Washing Plant
2. Trommel grizzly
Gambar 4.8
Trommel grizzly
3. Jaw crusher
Merupakan alat untuk mereduksi ukuran CBx. Umpan dari jaw crusher
merupakan material yang lolos dari trommel grizzly dengan ukuran -35 cm.
24
Gambar 4.9
Jaw crusher
4. Trommel plate
adalah bentuk dan ukuran bukaan, dimana bentuk bukaan dari trommel plate
Gambar 4.10
Trommel plate
5. Trommel screen
Trommel screen memiliki lebar bukaan 2 mm. Material yang tertahan dari
25
Gambar 4.11
Trommel screen
6. Fix screen
Fix screen terletak pada saluran hasil material yang tertahan dari trommel
yang berukuran ≥ 5 cm dan < 5 cm. Material yang lolos akan menjadi
oversize.
Gambar 4.12
Fix screen
hingga mencapai ±1500 ton. Manajemen stockpile dilakukan oleh satuan kerja QC,
26
Gambar 4.13
Stockpile Exportable Fine Ore (EFO)
diketahui jumlah suplai yang dilakukan. Saat kerja praktek dilakukan, tidak
27
4.4.2 Export
negara China. Bila tujuan penjualan export, stock WBx akan diangkut dan diumpuk
export menggunakan tongkang 6000 ton yang kemudian menuju mother vessel.
Pengisian WBx ke tongkang dilakukan dengan Dump Truck yang dumping didalam
tongkang.
Gambar 4.14
Pemuatan tongkang dengan Dump Truck
4.5 Reklamasi
reklamasi yang silakukan PT Antam UBPB sapat dibagi menjadi 2 kegiatan utama
yaitu:
28
4.5.1 Penataan lahan/ Regrading
Proses penataan lahan dimulai ketika area yang penambangan yang sudah
dinyatakan Mine Out dan siap untuk di Back Fill. Proses penataan lahan dilakukan
kerja praktek, ada 2 opsi yang dilakukan pada tahap ini yaitu dengan
D85E-SS.
Gambar 4.15
Area Mine Out
29
2. Pengaturan bentuk lahan
yang dilakukan ialah dengan dibuat berteras agar lebih stabil dan dapat juga
Run Off.
4. Pencegahan erosi
Tahapan ini mulai dikerjakan oleh satuan kerja HSE bagian lingkungan
b. Mengikat tanah
30
4.5.2 Revegetasi
Merupakan tahap yang melanjutkan tahap penataan lahan. Pada tahap ini,
proses yang dilakukan adalah penghijauan pada area yang telah ditata.
tumbuhan Cover Crop tumbuh dengan baik. Cover Crop yang ditanam
adalah Legium Cover Crop (LCC) jenis kacang-kacangan (Aracis dan PJ).
Gambar 4.16
Area yang telah ditanami Cover Crop
Penanaman tumbuhan fast growing yang ditanam adalah sengon dan johar.
31
3. Penanaman tumbuhan lokal
local yang ditanam adalah karet, jambu hutan, jambu mete, cempedak,
4. Pemantauan
Tanaman pohon yang telah ditanam akan tetap dirawat dan dipantau hingga
Gambar 4.17
Contoh area reklamasi yang telah berhasil
Merupakan suatu operasi yang dilakukan agar operasi inti dapar berjalan
kegiatannya dikarenakan jalan tambang yang licin bagi ADT. Jalan tambang
32
akan di keruk sedikit dan diratakan kembali agar tidak licin. Perbaikan jalan
juga dilakukan bila terdapat jalan tambang dengan kondisi yang rusak. Alat
dimana terdapat tailing yang yang terbuang. Bila tidak di tangani, sediment
pond akan sangat cepat dangkal. Maka dari itu harus dilakukan penggerukan
secara terus menerus agar hal tersebut dapat ditangani. Alat yang digunakan:
Gambar 4.18
Pengaerukan Tailing
Air yang digunakan untuk pencucian bauksit berasal dari sisa pencucian tiu
Plant sangat penting karena jika tidak maka pencucian bauksit tidak dapat
berjalan.
33
4. Penyiraman jalan
akibat melintasnya kendaraan di tambang (Truck, LV, dll). Hal ini penting
dilakukan agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman dan mengurangi
Gambar 4.19
Penyiraman jalan dengan water truck
34
Gambar 4.20
Penerangan pada shift malam
6. Maintanance alat
Maintanace alat dilakukan dalam rangka perawtan alat dan bila terjadi
workshop tersendiri.
Gambar 4.21
Workshop PT Antam UBPB
35
4.7 Quality Control
Mine survey merupakan bagian dari satuan kerja quality control. Alat yang
digunakan oleh tim Mine survey adalah Total Station, Tripod, Stick, dan prisma.
1. Blocking
dilakukan dengan membuat paritan batas yang menjadi batasan area yang
Gambar 4.22
Proses mine survey
36
3. Survey volume Stockpile
maupun EFO. Data hasil survey juga diolah di software surpac untuk dapat
4.7.2 Sampling
adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh karakteristik dari populasi.
Sebuah populasi dengan kuantitas besar dapat diambil sebagian dengan kualitas
sampel yang mewakili sama persis dengan kualitas dari populasi dengan kata
UBPB mengikuti Japan Industial Standard (JIS) M 8100 dan M8110. Sampling
Teknik sampling yang digunakan yaitu dengan membuat test pit (sumuran
test pit yang dibuat yaitu dengan panjang 1.2 meter, lebar 0.8 meter dan
(batu lempung) maka penggalian tetap dilakukan. Dari pembuatan test pit,
dapat diketahui ketebalan tap sail, Overburden dan bijih bauksit. Sampel
37
diambil dari dinding test pit secara berurutan dari atas sampai bawah, lalu
yang disyaratkan dan komposisi zat pengotor seperti reactive silica dan
memastikan bahwa kadar alumunium dari bukit yang akan dibuka sesuai
pada prinsipnya sama dengan grade contral pada saat tahap eksplorasi,
3. Sampling di CBx
stockpile ETO akan singgah terlebih dahulu di pos checker untuk dilakukan
increment diambil dengan sekop ukuran 100 D yang setara dengan 15 kg.
38
Gambar 4.23
Proses sampling CBx
Gambar 4.24
Alat cuci manual
4. Sampling di WBx
Berbeda dengan sampling CBx yang diambil diatas ADT, sampling WBx
39
diambil pada bucket Wheel Loader sebelum pemuatan ke DT. Sampel yang
5. Sampling di dermaga
Sampel yang sudah komplit dan siap untuk dipreparasi akan dibawa ke unit
preparasi yang berada 1 gedung dengan kantor Quality Control. Proses Preparasi
Ada 2 agenda utama dalam preparasi adalah reduksi dari segi ukuran dan
reduksi dari segi bobot. Dua agenda ini harus memenuhi prinsip utama preparasi
sampel yaitu harus Represetatif dan Homogen. Untuk memenuhi 2 prinsip ini,
maka sampel harus diberikan perlakuan sedemikian rupa sesuai dengan JIS.
40
Proses preparasi sampel dapat debedakan menjadi 2 yaitu:
1. Preparasi basah
Tertahan
Sample Portable Screen Jaw Crusher
3x3cm
Lolos
Matrix 4 x 5 Mixing
manual 3x
Gambar 4.25
Proses preparasi basah
sesuai total increment dan jumlah lot yang ada. Sampel yang didapat dari
41
setara dengan 0,5 kg bauksit pada masing-masing cell sehingga didapatlah
2. Preparasi kering
Gambar 4.26
Proses preparasi kering
42
mengalami peremukan, dilakukan penggerusan dengan pulverizer selama
4 menit lalu dilakukan mixing dan reduksi jumlah dengan riffle JIS 10, di
mana salah satu bagian hasil reduksi dengan riffle JIS 10 tersebut akan di-
dengan ukuran 60 mesh, di mana material yang tertahan harus kurang dari
10%. Jika lebih dari 10%, akan digerus kembli dengan pulverizer. Produk
akhir dari preparasi kering adalah lima kantong sampel dengan berat
prodiktivitasnya yaitu:
Diketahui:
43
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
3600 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 4,92 𝑥 𝑥 0,6833 = 456,53
26,508 𝐽𝑎𝑚
Diketahui:
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
60 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 34,44 𝑥 𝑥0,6833 = 93,44
15,112 𝐽𝑎𝑚
Pada lokasi stockpile ETO, terdapat dua alat mekanis yang diamati
prodiktivitasnya yaitu:
Diketahui:
44
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
3600 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 3,28 𝑥 𝑥 0,6667 = 380, 86
20,665 𝐽𝑎𝑚
Diketahui:
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
60 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 19,68 𝑥 𝑥 0,6667 = 160
4,92 𝐽𝑎𝑚
Pada lokasi stockpile EFO terdapat dua alat mekanis dan 2 produk yang
Diketahui:
45
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
3600 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 3,44 𝑥 0,7574 = 295,36
31.756 𝐽𝑎𝑚
Diketahui:
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
3600 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 4,41 𝑥 𝑥 0,7574 = 323,78
37,138 𝐽𝑎𝑚
Diketahui:
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
60 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 22,05 𝑥 𝑥 0,7574 = 123,53
9,024 𝐽𝑎𝑚
Diketahui:
46
Kapasitas bak: 17,2 ton
Produktivitas
60
𝑄 =𝑞𝑥 𝑥 𝐸𝐾
𝐶𝑇
60 𝑡𝑜𝑛
𝑄 = 17,2 𝑥 𝑥 0,7574 = 76,08
11,297 𝐽𝑎𝑚
alat mekanis yang dioperasikan di tambang bekerja secara serasi atau tidak.
Diketahui:
Match Factor
𝑛𝐻 𝑥 𝐿𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
𝑀𝐹 =
𝑛𝐿 𝑥 𝐶𝑡 𝐻𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
3 𝑥 160
𝑀𝐹 = = 0.53
1 𝑥 906
Diketahui:
47
Jumlah Loader: 1 unit
Match factor
𝑛𝐻 𝑥 𝐿𝑡 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟
𝑀𝐹 =
𝑛𝐿 𝑥 𝐶𝑡 𝐻𝑎𝑢𝑙𝑒𝑟
2 𝑥 124
𝑀𝐹 = = 0,84
1 𝑥 295,26
Diketahui:
Match factor
2𝑥22,05 1 𝑥 17,2
9,024 + 11,297
𝑀𝐹 = = 0,926
2 1
𝑥 4,41𝑥 60 𝑥 3,44 𝑥 60
3 3
37,138 + 31,756
48
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Penambangan yang dilakukan oleh PT. Antam (Persero) Tbk, UBP Bauksit
cast.
3. Produktifitas alat muat untuk satu alat yaitu 456 ton/jam di area front
(Oversize).
4. Produktifitas alat angkut untuk satu alat yaitu 93 ton/jam di area front
5. Keserasian alat muat dan alat angkut yaitu 0,53 di area front penambangan,
49
5.2 Saran
Praktek di PT. Antam (Persero) Tbk, UBP Bauksit Tayan dan juga dari kesimpulan
yang telah dibuat, berikut merupakan beberapa saran yang dapat diberikan untuk
3. Pada front dimana MF = 0,53 perlu adanya penambahan ADT 2 unit untuk
50